Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun Ujian Akhir Semester Kuliah Bimbingan Kejuruan


Dosen Pengampu: Dr. Drs. Pramudi Utomo, M.Pd.

Disusun oleh :
PRASETYO
17502241005

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA DAN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
1. Dari sumber yang saya dapatkan, classroom infusion atau infused classroom
mementingkan keaktifan siswa, pengalaman dan periode atau waktu, guru
lebih banyak memfasilitasi dari pada mengajar.
Jika saya selaku mahasiswa PLP ditugaskan untuk menyampaikan program
bimbingan karir dengan clasroom infusion, saya akan melakukannya dengan
cara menyelipkan bimbingan bersama mata pelajaran yang saya ampu.
Mengaitkan materi dengan dunia nyata, menanyakan cita-cita mereka,
menyuruh mereka mencari hubungan antara apa yang mereka pelajari dengan
cita-cita mereka (agar lebih termotivasi).
Sumber:
Holly, Clark. 2019. The 12 Components of The Infused Classroom.
https://www.hollyclark.com/2019/04/24/the-12-components-of-
the-infused-classroom (diakses pukul 23.55 tanggal 8 Juni 2020)
McGuire. Peaceable Classroom & the Role of Curriculum Infusion.
https://study.com/academy/lesson/peaceable-classroom-the-role-
of-curriculum-infusion.html (diakses pukul 23.40 tanggal 8 Juni
2020)

2. Super memberikan pengertian kematangan karir (career maturity) sebagai


tahap yang dicapai oleh seorang individu pada rangkaian perkembangan karir
(Abimayu, 1990).
Untuk mengukur apakah seseorang telah matang karir atau belum dapat dilihat
dari ciri-ciri yang ada. Super (Abimayu, 1990) menjelaskan ciri-ciri dikatakan
matang karir itu adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan meliputi perencanaan jangka panjang, jangka menengah,
jangka pendek (Career planning).
b. Sikap dan tingkah laku eksplorasi, meliputi sikap dan tingkah laku
ingin tahu, penggunaan sumber, dan partisipasi (Career exploration).
c. Perolehan informasi, terdiri dari informasi pendidikan dan laithan,
syarat-syarat masuk, tugas-tugas, penerimaan dan penawaran, dan
promosi (World of word information).
d. Pengetahuan tentang pembuatan keputusan, meliputi dasar-dasar dan
praktek pembuatan keputusan (Career decision making).
e. Orientasi kenyataan, mencakup faktor-faktor pengetahuan diri,
kenyataan, keajegan, kristalisasi dan pengalaman kerja (experienced).

Menurut saya posisi saya jika dilihat dari ciri-ciri di atas, saya berada pada
tahapan Career decision making atau pembuatan keputusan, sebagai
mahasiswa saya masih sedikit pengalaman sehingga belum bisa disebut
berpengalaman (experienced).

Sumber:
Abimanyu, Sali. (1990). Hubungan Antara Beberapa Faktor Sosial dan
Prestasi. Jenis Kelamin dan Lokus Kendali dengan Kematangan
Karir Siswa Sekolah Menengah Atas. Desertasi. Malang: Fakultas
Pasca Sarjana. IKIP.

3. Menurut Driver (1982), karir dapat dibagi menjadi 4 tipe yaitu:


a. Steady State: Pilihan karir untuk mengabdikan diri dalam satu jenis
pekerjaan tertentu.
b. Linear : Adanya peningkatan ke atas pada satu jenis pekerjaan.
c. Spiral : Tetap menekuni satu bidang pekerjaan dalam 7-10 tahun,
kemudian beralih bidang pekerjaan, dimana tetap menggunakan
keterampilan dan pengalaman yang sudah ada.
d. Transitory: Memilih beralih karir dalam jangka waktu yang cepat,
dimana keinginan untuk menggeluti aneka ragam profesi menjadi
tujuan utamanya.
Dari pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan jika kita ingin berkarir
sebagai seorang guru, kita dapat disebut ada pada tipe “Steady State”
dikarenakan fukus terhadap 1 profesi. Kecuali ada keinginan untuk naik
pangkat (sebagai kepala sekolah / supervisor) maka disebut “Linear”

Sumber:
Design, Bobi. (2016). Manajemen Karir.
https://desainerblog.wordpress.com/manajemen-karir (diakses
pukul 06.00 tanggal 9 Juni 2020)

4. Ada beberapa upaya yang perlu dilakukan pendidik dalam menghadapi


bimbinga karir abad 21 yang sudah mulai memusatkan pada kerja dari rumah.
Menurut saya beberapa diantaranya adalah:
a. Mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menlayani
konseli (siswa).
b. Melaksanakan program yang dapat diterima serta dirancang dengan
baik.
c. Meningkatkan kemampuan diri sendiri.
d. Tetap berusaha memfasilitasi konseli (siswa).
e. Menggunakan teknologi yang mengikuti jaman.
f. Meningkatkan kemampuan analisis, apalagi diperbanyak pertemuan
tidak langsung maka kemampuan analisis sangat penting.

DAFTAR PUSTAKA:
Abimanyu, Sali. (1990). Hubungan Antara Beberapa Faktor Sosial dan Prestasi.
Jenis Kelamin dan Lokus Kendali dengan Kematangan Karir Siswa Sekolah
Menengah Atas. Desertasi. Malang: Fakultas Pasca Sarjana. IKIP.
Design, Bobi. (2016). Manajemen Karir.
https://desainerblog.wordpress.com/manajemen-karir (diakses pukul 06.00
tanggal 9 Juni 2020)
Holly, Clark. 2019. The 12 Components of The Infused Classroom.
https://www.hollyclark.com/2019/04/24/the-12-components-of-the-infused-
classroom (diakses pukul 23.55 tanggal 8 Juni 2020)
McGuire. Peaceable Classroom & the Role of Curriculum Infusion.
https://study.com/academy/lesson/peaceable-classroom-the-role-of-
curriculum-infusion.html (diakses pukul 23.40 tanggal 8 Juni 2020)

Anda mungkin juga menyukai