Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 85-94 http://j-ptiik.ub.ac.id

Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Batu Menggunakan


Metode Time Invariant Fuzzy Time Series
Aria Bayu Elfajar 1, Budi Darma Setiawan 2, Candra Dewi 3

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: elfajaria[at]gmail.com1, s.budidarma[at]ub.ac.id2, dewi_candra[at]ub.ac.id3

Abstrak
Sistem peramalan dengan fuzzy time series menangkap pola dari data yang telah lalu
kemudian digunakan untuk memproyeksikan data yang akan datang. Prosesnya juga tidak
membutuhkan suatu sistem pembelajaran dari sistem yang rumit sebagaimana yang ada pada algoritma
genetika dan jaringan syaraf sehingga mudah untuk dikembangkan. Dalam perhitungan peramalan
dengan menggunakan fuzzy time series, panjang interval telah ditentukan di awal proses perhitungan.
Sedangkan penentuan panjang interval sangat berpengaruh dalam pembentukan fuzzy relationship
yang tentunya akan memberikan dampak perbedaan hasil perhitungan peramalan. Oleh karena itu,
pembentukan fuzzy relationship haruslah tepat dan hal ini mengharuskan penentuan panjang interval
yang sesuai. Salah satu metode untuk penentuan panjang interval yang efektif adalah dengan metode
berbasis rata-rata atau average-based fuzzy time series. Dalam skripsi ini, penulis
mengimplementasikan fuzzy time series untuk meramalkan data pengunjung bulanan, adapun data
yang digunakan untuk pengujian adalah data yang berasal dari Dinas Pariwisata Kota Batu dan dari
hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa peramalan menggunakan fuzzy set berbasis rata –
rata didapatkan nilai rata – rata error average forecasting error rate (AFER) terbaik sebesar 0,0056%
dengan menggunakan 60 data latih.
Kata kunci: pariwisata, peramalan, Time Invariant, Fuzzy Time Series, Average – based
Abstract
Forecasting systems with fuzzy time series capturing the pattern of past data and then use it to
project future data. The process also does not require a complex learning system as it exists on genetic
algorithms and neural networks, so that make the system is easy to develop. In the prediction using
fuzzy time series, the length of the interval has been determined at the beginning of the calculation
process. While determining the interval length is very influential in the formation of fuzzy
relationships also will have an impact on the prediction of the outcome differences. Therefore, the
formation of the fuzzy relationship must be precise and it requires the determination of an appropriate
interval length. One method that can be used to determine the effective length of the interval is an
average based method. In this paper, the authors implement the fuzzy time series to forecast the
monthly visitor data, as for the data used for testing is derived from Dinas Pariwisata Kota Batu and
from the results of tests conducted that data forecasting using Average based earned value error
AFER best of 0.0056% by using 60 training data.
Keywords : tourism, forecasting, Time Invariant, Fuzzy Time Series, Average – based

ditawarkan. Jumlah wisatawan pada tahun 2012


1. PENDAHULUAN sebesar 4 juta pengunjung, sedangkan pada hari
Kota Batu merupakan sebuah kota yang libur di tahun 2013 jumlah pengunjung
berada di Provinsi Jawa Timur. Kota Batu wisatawan mencapai 7000-8000 wisatawan per
merupakan tujuan tempat wisata karena hari (Sofii, 2013). Peningkatan jumlah
udaranya yang sejuk berada pada ketinggian kunjungan wisatawan yang tidak terduga dapat
680-1200 meter dari permukaan laut serta meyebabkan kesulitan bagi para pelaku
memiliki keaneka ragaman atraksi wisata yang pariwisata dalam hal memberikan pelayanan
terbaik mereka untuk para wisatawan yang

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 85
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 86

berlibur. Sebaliknya, jika terjadi penurunan 2. PENELITIAN TERKAIT


jumlah wisatawan maka akan berdampak pada
Pada penelitian yang berkaitan dengan
turunnya tingkat tempat wisata tersebut yang
metode Time Invariant Fuzzy Time Series
dapat mengancam sektor perekonomian
penulis dapat meramalkan jumlah kedatangan
masyarakat yang jika terjadi dalam waktu yang
wisatawan melalui bandara Ngurah Rai Bali
terus-menerus dikhawatirkan dapat
yang telah disimpulkan dengan menggunakan
menyebabkan terjadinya pengangguran.
10 fuzzy set didapatkan nilai rata-rata terbaik
Untuk itu diperlukan suatu Peramalan yang
AFER sebesar 0,11% dari percobaan dengan
dapat memberikan gambaran mengenai proses
menggunakan fuzzy set 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 fuzzy
Peramalan jumlah kunjungan wisata tersebut,
set. Dalam penelitian ini penulis memproses
sehingga diharapkan dapat memeberikan
penggunaan jumlah fuzzy set untuk membagi
informasi mengenai Peramalan jumlah
himpunan semesta U menjadi panjang interval
kedatangan wisatawan kepada para pelaku
menggunakan proses trial dan error dari user
wisata untuk mempersiapkan operasional yang
(Karina Amalia, 2013).
lebih baik dan menciptakan invovasi serta
Sistem peramalan dengan fuzzy time series
strategi pemasaran tempat wisata yang baik.
terbukti dapat menyelesaikan masalah
Selain itu, bagi badan pemerintahan khususnya
peramalan bahwa hasil prediksinya baik yang
Dinas Pariwisata Kota Batu dapat
dapat di indikasikan dengan nilai error Average
merencanakan dan mempersiapkan infrastruktur
Forecasting Error Rate (AFER) yang kecil.
pariwisata perencanaan pembangunan fasilitas
Semakin kecil nilai error yang dihasilkan, maka
pendukung, serta perencanaan akomodasi dan
dapat dikatakan bahwa tingkat akurasi
transportasi yang lebih baik.
Peramalan semakin baik (Rahmadiani,2012).
Peramalan merupakan sesuatu hal yang Oleh karena itu judul yang diambil dalam
akan terjadi pada waktu yang akan datang yang skripsi ini adalah “Peramalan Jumlah
dapat didasari oleh data yang ada pada waktu Kunjungan Wisatawan Kota Batu
yang sekarang atau waktu lampau. Peramalan Menggunakan Metode Time Invariant Fuzzy
memiliki peran penting dalam keputusan untuk Time Series” yang diharapkan dapat memberi
waktu yang akan datang seperti prediksi cuaca, gambaran mengenai peramalan jumlah
perencanaan produksi, penjadwalan staf, kunjungan wisatawan dan mampu menghitung
maupun dalam hal bisnis, maka dalam hal ini tingkat akurasi pada nilai error.
dengan banyaknya suatu bidang memerlukan
suatu hasil Peramalan yang akurat, sehingga 3. METODE
metode Peramalan banyak sekali yang sudah
dikembangkan. 3.1 Logika Fuzzy
Metode fuzzy time series telah Logika fuzzy adalah metode yang dasarnya
diimplementasikan untuk meramalkan jumlah dari sistem kecerdasan buatan (Artificial
pendaftar di Universitas Alabama dari tahun ke Intelligence) yang dapat menirukan kemampuan
tahun, berdasarkan dari data histori yang ada manusia dalam berfikir ke dalam bentuk
(Chen, 1996). Metode ini juga di algoritma yang kemudian dijalankan oleh
implementasikan untuk prediksi temperatur mesin. Algoritma ini digunakan dalam berbagai
dalam suatu daerah berdasarkan data temperatur aplikasi pemrosesan data yang tidak dapat
sebelumnya yang tercatat dalam kurun waktu direpresentasikan dalam bentuk biner. Logika
tertentu (Chen, 2000). Di mana data kedua fuzzy menginterpretasikan statemen yang samar
penelitian tersebut adalah sama – sama menjadi sebuah pengertian yang logis (Girona,
berbentuk data time series. 2013).
Dalam perhitungan Peramalan dengan
menggunakan metode fuzzy time series, setiap 3.2 Metode Peramalan Data dengan Time
panjang interval ditentukan terlebih dahulu di Series
awal proses perhitungan dikarenakan proses Konsep Fuzzy Time Series yang
interval sangat berpengaruh dalam diperkenalkan oleh Chen (1996), perbedaan
pembentukan fuzzy relationship dan hasil akhir. antara Fuzzy Time Series (FTS) dengan
Salah satu metode untuk penentuan panjang konvesional time series terletak pada data yang
interval yang efektif adalah dengan metode digunakan dalam ramalan. pada FTS, nilai yang
berbasis rata – rata atau average-based fuzzy digunakan merupakan himpunan fuzzy dari
time series (Xihao, 2008). bilangan real atas himpunan semesta yang telah
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 87

ditentukan. Maka bisa didefinisikan bahwa FTS Table 2. Basis Interval


merupakan metode yang penggunaan datanya Range Basis
berupa himpunan fuzzy yang berasal dari 0.1 - 1.0 0.1
bilangan real atas himpunan semesta pada data 1.1 – 10 1
aktual. 11 – 100 10
3.3 Variasi dan Universe of Discourse 101 - 1000 100
1001-10000 1000
Variasi dan Universe of Discourse adalah 10001-100000 10000
sub proses dari proses yang terjadi pada
peramalan dengan menggunakan metode time Dari 60 data maka diperoleh nilai rata-rata
invariant fuzzy time series. Himpunan semesta selisihnya sebesar 63644.51667. Kemudian
dapat didefinisikan dengan U dimana nilai selisih dibagi menjadi dua maka diperoleh
didefinisikan dibawah ini. nilai 31822.25833 yang jika dirujuk pada table
 Dmin  D1 , Dmax  D2  (1)
2.3 maka basis interval yang digunakan adalah
10000. Nilai 31822.25833 dibulatkan
Dmin merupakan nilai terkecil dari data
berdasarkan basis sehingga menjadi 32000
historis dan Dmax merupakan nilai terbesar dari
sebagai panjang interval yang efektif dan jika
data historis. D1 dan D2 merupakan bilangan
nilai 32000 digunakan sebagai panjang interval
positif yang ditentukan oleh user untuk
dapat diperoleh dari hasil bagi jangkauan
menentukan suatu himpunan semesta dari
dengan interval, Vmax: 191122 dikurangi
himpunan data historis. Berikut merupakan
Vmin: -112065 adalah 333003. Kemudian
proses tahapan Variasi dan Universe of
untuk mendapatkan hasil interval berbasis rata-
Discourse:
rata nilai 333003 dibagi dengan 32000 didapat
10.40634375. Dikarenakan jumlah interval
Table 1. Data Nilai Variasi
haruslah bilangan ganjil, maka dibulatkan
Waktu Data Aktual Variasi kebilangan ganjil terdekat yaitu 11.
Aug-2010 62047 -129407
Sep-2010 253169 191122 3.5 Mendefinisikan Himpunan Fuzzy
…… …... ….. Asumsikan variable lingustik dari seilisih
Sep-2013 115361 -141881 yang akan digunakan untuk nilai linguistik
himpunan fuzzy, misalnya didefinisikan A1
Dari table 1 terlihat jika nilai Variasi (turun), A2 (tetap), A3 (naik) untuk ketiga partisi
minimal (Vmin): -141881 dan variasi maksimal yang telah diberikan u1, i = 1,2, 3 setiap u1
(Vmax): 191122, sehingga didapatkan nilai U: merupakan anggota Aj , j = 1,2,3 yang
[-112065, 115106]. diekspresikan pada selang bilangan real [0,1]
3.4 Penerapan Interval Berbasis Rata-rata sebagai berikut.

Salah satu metode untuk penentuan


panjang interval yang efektif adalah dengan
A1  { 1 0,5 0
, ,
u1 u 2 u 3
},

metode berbasis rata – rata (average based),


yang memiliki algoritma sebagaimana berikut :
1. Hitung semua nilai absolute selisih antara
A2  { 0,5 1 0,5
, ,
u1 u 2 u 3
} ,

Ai+1 dan Ai (i=1…, n-1) sehingga


diperoleh rata – rata nilai absolute selisih. A1  { 0 0,5 1
, ,
u1 u 2 u 3
},
2. Tentukan setengah dari rata-rata yang (2)
diperoleh dari langkah pertama untuk Pada konsep interval berbasis rata-rata ini
kemudian dijadikan sebagai panjang didapatkan 11 nilai linguistik pada tiap
interval. himpunan fuzzy.
3. Berdasarkan panjang interval yang
3.6 Memfuzifikasikan Data Historis
diperoleh dari langkah kedua, ditentukan
basis dari panjang interval sesuai dengan Fuzzifikasi merupakan proses
tabulasi basis. mengidentifikasikan data aktual ke dalam fuzzy
set. Fuzzifikasi dinotasikan sebagai berikut, jika
F (t  1) berada pada himpunan fuzzy set Ak

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 88

maka F (t  1) akan difuzifikasikan sebagai Ak. [18000, A6


1992 18876
Sebagai contoh dari tabel 2.3 data pada tahun 19000]
1974 adalah 14696. Nilai data crisp ini Sumber: Chen (1996)
termasuk dalam interval u2 = [14000,15000]. 3.7 Fuzzy Logic Relationship
Hal ini dapat disimpulkan jika derajat
keanggotaan tertinggi dari u2 terjadi di A2 maka Relationship diindetifikasikan berdasarkan
variable waktu historis F(1974) difuzzifikasi suatu niali fuzzifikasi dari data historis. Jika
sebagai A1. variable time series F (t  1) difuzzifikasi
sebagai Ai dan F (t ) sebagai Aj , maka Ai
Table 3. Hasil Fuzzifikasi dari Nilai Variasi berelasi Aj yang dapat dinyatakan dengan notasi
Actuall Fuzzified Ai -> Aj. Hal ini dapat diartikan Ai yang
Year Interval
Enrollment Enrollment terletak pada sisi sebelah kiri relationship
[13000, A1 disebut dengan current state dan Aj yang berada
1971 13055
14000] disisi kanan relationship disebut dengan next
[13000, A1 state dan jika terjadi perulangan relationship
1972 13563
14000] maka tetap dihitung hanya sekali. Adapun
[13000, A1 keterangan FLR yang ditampilkan pada Tabel
1973 13867
14000] 4.
[14000, A2 Table 4. FLR
1974 14696
15000] Relasi Fuzzy
1975 15460
[15000, A3
16000]
A1  A1
1976 15311
[15000, A3 A1  A2
16000]
[15000, A2  A3
1977 15603 A3
16000]
[15000, A3 A3  A3
1978 15861
16000] A3  A4
[16000, A4
1979 16807
17000] A4  A4
[16000, A4
1980 16919
17000] A4  A3
1981 16388
[16000, A4
17000]
A4  A6
1982 15433
[15000, A3 A6  A6
16000]
1983 15497
[15000, A3 A6  A7
16000]
[15000, A3 A7  A7
1984 15145
16000]
A7  A6
[15000, A3
1985 15163
16000]
[15000, A3 3.8 Fuzzy Logic Relationship Group
1986 15984
16000]
[16000, A4 Defuzzifikasi nilai Peramalan dengan
1987 16859 mengasumsikan dari data calon memiliki 3
17000]
[18000, A6 aturan sebagai berikut:
1988 18150 a. Jika hasil fuzzifikasi pada tahun ke-n
19000]
[18000, A6 adalah Ai dan Ai terdapat relasi satu FLR
1989 18970 pada FLRG yaitu dengan kondisi Ai -> Aj
19000]
[19000, A7 dimana derajat keanggotaan tertinggi
1990 19328 berada pada uj, maka nilai Peramalan untuk
20000]
n+1 adalah nilai tengah dari uj, atau
[19000, A7
1991 19337 didefinisikan dengan mj.
20000]

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 89

b. Jika hasil fuzzifikasi pada tahun ke-n 13055 1971 A1  A1 , A2 13500;


14500
adalah Ai dan Ai memiliki lebih dari satu
FLR pada FLRG yaitu dengan kondisi Ai - 1972 13563 14000 A1  A1 , A2 13500;
14500
> Aj1, Aj2, ...., Ajp, dimana nilai tengah untuk
masing-masing Aj1, Aj2,...., Ajp adalah mj1, 1973 13867 14000 A1  A1 , A2 13500;
14500
mj2…,mjp maka nilai Peramalan untuk
n+1adalah (mj1, mj2…,mjp)/p. 1974 14696 14000 A2  A3 15500

Jika hasil fuzzifikasi pada tahun ke-n 1975 15460 15500 A3  A3 , A4 15500;
16500
adalah Ai dan Ai tidak mmiliki nilai FLR pada
FLRG dimana nilai maksimum pada fungsi 1976 15311 16000 A3  A3 , A4 15500;
16500
keanggotaan berada pada uj, maka nilai
Peramalan untuk n+1 merupakan nilai tengah
1977 15603 16000 A3  A3 , A4 15500;
16500
dari uj atau dapat didefinisikan menjadi mj. 1978 15861 16000 A3  A3 , A4 15500;
16500
Sebagai contoh, berdasarkan dasar teori
tentang FTS tersebut akan dilakukan Peramalan 1979 16807 16000 A4  A3 , A4 , A6 15500;
16500;
untuk tahun 1981 dan 1975. Peramalan pada 18500
tahun 1980 akan difuzzifikasikan k dalam A4
yang termasuk kedalam interval u4 1980 16919 16833 A4  A3 , A4 , A6 15500;
16500;
18500
[16000,17000] maka derajat tertinggi u4
termasuk dalam A4 .. Kemudian diketahui 1981 16388 16833 A4  A3 , A4 , A6 15500;
16500;
bahwa A4 direlasikan memiliki 3 FLR yaitu A4 - 18500
> A4, A4 -> A3, A4 -> A6 maka dapat ditentukan
Peramalannya berdasarkan aturan fuzzifikasi
1982 15433 16833 A3  A3 , A4 15500;
16500

yaitu A4 memiliki 3 FLRG yang mengacu 1983 15497 16000 A3  A3 , A4 15500;


16500
kepada interval next state dari A4 yaitu sebagai
A3  A3 , A4
16000 15500;
berikut: 1984 15145
16500
A3 berada pada u3 = [15000,16000]
A4 berada pada u3 = [16000,17000] 1985 15163
16000
A3  A3 , A4 15500;
16500
A6 berada pada u6 = [18000,19000]
Kemudian ditentukan nilai tengah tiap
1986 15984
16000
A3  A3 , A4 15500;
16500

A4  A3 , A4 , A6
16000 15500;
masing-masing interval yaitu sebagai berikut:
1987 16859 16500;
15000  16000
m3 =  15500 18500
2 1988 18150 16833 A6  A6 , A7 18500;
16000  17000 19500
m4 =  16500
2 1989 18970 19000 A6  A6 , A7 18500;
19500
18000  19000
m6 =
2
 18500 1990 19328 19000 A7  A6 , A7 18500;
19500
Dengan menggunakan aturan ke – 2 yaitu 1991 19337 19000 A7  A6 , A7 18500;
19500
hasil fuzzifikasi pada tahun ke-n adalah Ai dan 1992 18876 19000
Ai memiliki lebih dari satu FLR pada FLRG Sumber: Chen (1996)
maka diperoleh:
defuz.(F(1980))= Untuk meramalkan jumlah calon di tahun
15500  16500  18500
 16833 1993 maka dapat dinyatakan dengan:
3
Setelah dilakukan perhitungan Peramalan F (1993)  F (1992)  R (1992,1993)
terhadap seluruh data, maka hasil yang didapat Dengan basis tahun 1992 diperoleh
dari Peramalan secara keseluruhan dapat dilihat F (1992)  A6 .
pada Tabel 5.

Tabel 5. Relasi Himpunan Fuzzy Orde 1


Titik
Tahu Aktua tengah
Ramalan FLRG
n l interva
l

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 90

F (1993)  A6  A6 , A7 fuzzy logic jika memiliki sisi kiri yang


defuz.  F (1993)   defuz.  A6  A6 , A7  sama kemudian menghitung relasi logic Ri
mid (u6 )  mid (u7 ) untuk setiap fuzzy ke-i dan mendapatkan

2
nilai output Peramalannya.
((18000  19000) / 2  (19000  20000) / 2

2 Menghitung suatu nilai ouput yang
18500  19500
  19000 permalannya dengan proses deffuzifikasi dan
2
dapat menghitung Peramalan pendaftarannya
(Melike Sah, 2005).
Defuzzifikasi
3.9 Menghitung Error AFER
Proses deffuzifikasi merupakan proses
perhitungan dari hasil output peramalan untuk Teknik dalam Peramalan tidak selamanya
kemudian dihitung sehingga mendapatkan hasil akan mendapatkan hasil yang tepat karena
dengan bilangan crisp. Setelah didapatkan hasil metode yang digunakan dalam suatu Peramalan
defuzzifikasi yang berupa hasil dari bilangan belum tentu sesuai dengan sifat datanya. Perlu
crisp, kemudian ditambahkan dengan data adanya pengawasan dalam meramalkan suatu
aktual jumlah kunjungan wisatawan pada satu data yang nantinya dapat diketahui sesuai atau
bulan sebelumnya sehingga mendapatkan hasil tidaknya metode Peramalan yang telah
peramlan. digunakan, sehingga nantinya akan dipilih dan
1. Jika semua nilai output nol maka variasi ditentukan metode Peramalan yang lebih sesuai
peramalannya adalah 0 dengan cara menentukan batas toleransi
Peramalan atas ketidak akurasian yang terjadi
2. Jika nilai keanggotaan dari ouputnya (Jumingan, 2009)
memiliki satu maksimum, maka pada titik Metode error Average Forecasting Error
tengah interval dimana nilai ini dicapai Rate (AFER) digunakan untuk mengetahui
adalah variasi peramalan. besarnya kesalahan yang terjadi pada data hasil
3. Jika keanggotaan dari outputnya memiliki Peramalan terhadap data aktual. Berikut
dua atau lebih maksimum, maka titik merupakan persamaan tentang cara perhitungan
tengah intervalnya digunakan sebagai AFER (Jilani, Burney, dan Ardil, 2007).
variasi peramalan.
4. Selain itu dengan menggunakan metode AFER  (| Ai - Fi | /Ai) / n x 100% (3)
centroid, yaitu : z 
 xˆ A dengan A =
A Pada perhitungan AFER Ai merupakan nilai
data aktual pada data ke-i dan Fi merupakan
suatu luasan yang memiliki titik berat xˆ. nilai hasil Peramalan untuk data ke-i. Adapun n
Metode Time Invariant Fuzzy Time Series merupakan banyaknya dari suatu data dan
merupakan suatu metode yang memilik 2 aspek bilangan 100% merupakan nilai untuk
penting, antara lain adalah dapat menggunakan mendapatkan hasil persentase. Nilai AFER
variasi data historisnya dari pada karakteristik adalah nilai yang menyatakan persentase selisih
pendaftaran sebenarnya dan perhitungan relasi antara data prediksi dengan data aktual. Dengan
R(t,t-1) yang akan digunakan untuk nilai error yang semakin kecil maka tingkat
memprediksi Peramalan masa depan. Berikut keakurasian dapat dikatakan semakin baik
ini merupakan langkah-langkah proses (Rahmadiani, 2012). Dengan menggunakan
Peramalan: error AFER ini jika didapatkan nilai error
1. Mendefinisikan himpunan semesta U dari mendekati 0% yang artinya tingkat akurasi
variasi data historis, yang menggunakan terhadap data asli semakin mendekati
jumlah himpunan fuzzy set yang ditentukan kebenaran meskipun sebenarnya jarang sekali
oleh user. Kemudian U dipartisi menjadi kasus prediksi yang nilai AFER benar-benar
sejumlah interval yang sama panjang dan 0% (Stevenson, 2009)
mndefinisikan himpunan fuzzy Ai. Pada perancangan user interface aplikasi
2. Menfuzzifikasikan suatu nilai variasi dari terdiri dari satu halaman untuk penginputan
sebuah data. data training, data uji, penginputan jumlah
bulan peramalan dan sekaligus menampilkan
3. Menyatakan relasi orde1 dari variasi fuzzy proses algoritma untuk menentukan nilai error
logic Ai -> AJ dan menjadikan relasi fuzzy AFER tiap bulan ang akan diramalkan serta
orde1 yang menjadikan suatu grup relasi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 91

Average error AFER pada tahun yang - 82


diramalkan. Des %
2013
Jan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 0,0
2012
1 Jan- 11
- 24 168.269 212052
4.1 Pengujian Jumlah Data Latih Des
3 14 82
%
Dalam implementasi uji coba ini, untuk 2013
Jan
mengetahui nilai hasil Peramalan dengan 2013
0,0
berbasis rata-rata dan nilai error AFER untuk 1 Jan- 19
- 12 168.269 201697
1 14 86
Peramalan pada bulan Januari tahun 2014. Des
%
Data yang digunakan dalam pengujian ini 2013
adalah data total jumlah kunjungan wisatawan
dari bulan Januari tahun 2013 sampai dengan Dilihat dari Tabel 6 dalam menentukan
bulan Desember tahun 2013 dengan banyak fuzzy set ditentukan terlebih dahulu interval
data sejumlah 12 data, bulan Januari tahun 2012 berbasis rata-rata yang didalam proses
sampai dengan bulan Desember tahun 2013 perhiungannya nilai pada variasi maksimal
dengan banyak data sejumlah 24 data, bulan (Vmax) dan variasi mininium (Vmin)
Januari tahun 2011 sampai dengan bulan digunakan untuk mencari jangkauan intervalnya
Desember tahun 2013 dengan banyak data yang menghasilkan nilai interval terbaik. Nilai
sejumlah 36 data, bulan Januari tahun 2010 peramalan pada bulan Januari 2013 sampai
sampai dengan bulan Desember tahun 2013 Desember 2013 dengan menggunakan 12 data
dengan banyak data sejumlah 48 data dan bulan latih dan 11 fuzzy set dalam peramalan pada
Januari tahun 2009 sampai dengan bulan bulan Januari 2014 memiliki data aktual sebesar
Desember tahun 2013 dengan banyak data 168269, data hasil peramalan 201697 dan error
sejumlah 60 data. AFER yang dihasilkan 0,01986%. Berikut
Untuk kemudian mengetahui hasil merupakan grafik dengan menggunakan 12 data
perbandingan antara data aktual terhadap nilai latih yang dapat dilihat pada Gambar 1.
yang diramalkan dan nilai error peramalan
untuk bulan Januari tahun 2014 dengan
menggunakan parameter berbasis rata-rata Data Latih Tahun 2013
dalam menentukan fuzzy set. 500000
Data aktual pada bulan Januari 2014 adalah
0
168.269. Hasil peramalan berbasis rata-rata dan
nilai error AFER untuk bulan Januari 2014
dapat dilihat pada Tabel 6. Aktual Peramalan

Table 6. Uji Coba Akurasi Pada Bulan Januari Gambar 1. Grafik 12 Data Latih
2014
Peramalan pada bulan Januari 2012 sampai
F Desember 2013 dengan menggunakan 24 data
Jum Bula Nilai Nilai Er
Dat lah
u
n Aktual Peramala ro
latih dan 13 fuzzy set dalam peramalan pada
z bulan Januari 2014 memiliki data aktual sebesar
a Dat yang Bulan n Bulan r
z 168269, data hasil peramalan 212052 dan error
Lati a dira yang yang AF
y
h Lati malk diramal diramalk E AFER yang dihasilkan 0,01182%. Berikut
S
h an kan an R merupakan grafik dengan menggunakan 24 data
e
t latih yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Jan
0,0
2009
1 Jan- 01
- 60 168.269 178878
1 14 08
Des
%
2013
Jan
0,0
2010
1 Jan- 01
- 48 168.269 179153
1 14 40
Des
%
2013
Jan 1 Jan- 0,0
36 168.269 157856
2011 1 14 01

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 92

didapatkan nilai peramalanya sebesar 178878


Data Latih Tahun 2012-2013 dan nilai error AFER 0,00108%. Berikut
500000 merupakan hasil grafik dengan menggunakan
60 data latih yang dapat dilihat pada Gambar 5.
0

Jul-…
Jul-…

Okt…

Okt…
Apr…

Apr…
Jan-…

Jan-…

Jan-…
Data LatihTahun 2009-2013
Aktual Peramalan 500000

Gambar 2. Grafik 24 Data Latih


0

Jul-…

Mei-…
Jun-…

Des-…

Okt-…
Jan-…

Nov-…
Apr-…
Sep-…
Feb-…

Mar-…
Agu-…
Peramalan pada bulan Januari 2011 sampai
Desember 2013 dengan menggunakan 36 data
latih dan 11 fuzzy set dalam peramalan pada
bulan Januari 2014 memiliki data aktual sebesar aktual peramalan
168269, data hasil peramalan 157856 dan error
Gambar 5. Gambar 60 Data Latih
AFER yang dihasilkan 0,00182%. Berikut
merupakan grafik dengan menggunakan 36 data Pada uji coba peramalan bulan Januari
latih yang dapat dilihat pada Gambar 3. tahun 2014 ini dapat dilihat pada hasil
peramalan yang dihasilkan bahwa semakin
banyak data latih yang digunakan hasil error
Grafik Hasil Ramalan Tahun AFER cendrung lebih kecil. Setelah dilakukan
2011-2013 uji coba tersebut, nilai AFER terkecil untuk
bulan Januari 2014 adalah pada pada data latih
500000 60 yang menggunkan 11 fuzzy set.
0 Dalam uji coba selanjutnya peneliti
menggunakan data latih yang sama pada uji
Aktual Peramalan coba sebelumnya yaitu 12, 24, 36, 48, dan 60
data latih untuk meramalkan Januari –
Gambar 3 Grafik 36 Data Latih Desember 2014 dengan menggunakan fuzzy set
berbasis rata-rata yang nantinya didapatkan rata
Peramalan pada bulan Januari 2010 sampai – rata error AFER dari setiap data latih yang
Desember 2013 dengan menggunakan 48 data berbeda.
latih dan 11 fuzzy set dalam peramalan pada Dari hasil perhitungan pengujian dengan
bulan Januari 2014 memiliki data aktual sebesar 12, 24, 36, 48, dan 60 data latih untuk
168269, data hasil peramalan 179153 dan error meramalkan bulan Januari 2014 - Desember
AFER yang dihasilkan 0,00140%. Berikut 2014 dengan menggunakan fuzzy set berbasis
merupakan grafik dengan menggunakan 48 data rata rata didapatkan nilai rata rata error AFER
latih yang dapat dilihat pada Gambar 4. 0.0462% untuk 12 data latih, 0.0221% untuk 24
data latih, 0.0100% untuk 36 data latih,
0.0078% untuk 48 data latih, dan 0.0056%
Data LatihTahun 2010-2013 untuk 60 data latih. Dari hasil perhitungan error
400000 AFER tersebut membuktikan semakin banyak
200000 data latih hasil error AFER semakin kecil atau
0 bisa dibilang cukup mendekati 0% yang artinya
Jul-…
Apr-…
Jun-…

Des-…
Mei-…
Okt-…
Jan-…

Nov-…

Sep-…
Feb-…

tingkat akurasi terhadap data asli cukup


mendekati kebenaran meskipun sebenarnya
Aktual Peramalan jarang sekali kasus prediksi yang nilai AFER
benar-benar 0% (Stevenson, 2009). Berikut
Gambar 4. Grafik 48 Data Latih merupakan grafik pengaruh jumlah data latih
terhadap rata-rata nilai error AFER yang dapat
Peramalan untuk bulan Januari 2014
dilihat pada Grafik 6.4.
dengan menggunakan 60 data latih mulai dari
bulan Januari 2009 sampai bulan Desember
2013 dengan menggunakan 11 fuzzy set dengan
nilai data aktual sebesar 168269 kemudian

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 93

Error… Girona. 2013. Dealing with Distances and


0,05 Error Afer Transformations for Fuzzy C - Means
0,0462
Clustering of Compositional Data.
0,0221
0,01 0,0078
Internasional Journal of Technology
0 0,0056
Theory, Research, and Application.
12 24 36 48 60
Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis –
Gambar 6. Grafik Pengaruh Data Latih Teori dan Pembuatan Proposal
Terhadap Error AFER Kelayakan. Bumi Aksara. Jakarta.
Karina, A. 2013. Peramalan Jumlah Kunjungan
5. PENUTUP
Wisatawan Melalui Pintu Masuk Bandara
Berdasarkan dari hasil penelitian yang Ngurah Rai Bali Menggunakan Metode
membahas mengenai peramalan jumlah Time Invariant Fuzzy Time Series.
wisatawan menggunakan metode Time
Kusumadewi, S. dan Punomo, S. 2010. Aplikasi
Invariant Fuzzy Time Series berbasis rata – rata,
Logika Fuzzy untuk Pendukung
dimana metode Time Invariant Fuzzy Time
Keputusan. Penerbit : Graha Ilmu.
Series berbasis rata-rata dapat di
Yogyakarta.
implementasikan untuk peramalan jumlah
kunjungan wisatawan Kota Batu. Hasil dari Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence
perhitungan metode peramalan dengan (Teknik dan Aplikasinya). Graha Ilmu.
menggunakan data latih sebanyak 12, 24, 36, Yogyakarta.
48, dan 60 dengan penggunaan fuzzy set Makridaksi, S., Steven, C., Wheelwright.
berbasis rata-rata terlihat bahwa semakin Victor, E., dan Mcgee. (1992). Metode
banyak data latih yang digunakan error AFER dan Aplikasi Peramalan Jilid 2. Jakarta:
peramalan cendrung lebih rendah dan alam Erlangga.
perhitungan akurasi dengan menggunakan data
latih mulai dari bulan Januari 2009 sampai Rahmadiani, Ani, dan Wiwik, A. 2012.
dengan sebulan sebelum data yang akan Implementasi Fuzzy Neural Network
diramalkan dengan menggunakan fuzzy set untuk Memperkirakan Jumlah Kunjungan
berbasis rata – rata didapatkan nilai rata – rata Pasien Poli Bedah di Rumah Sakit
error AFER terbaik sebesar 0,0056% dengan Onkologi Surabaya. Vol 1. Institut
menggunakan 60 data latih. Teknologi Sepuluh November.
Pada penelitian seanjutnya bahwa jumlah Robandi, I. 2006. Desain Sistem Tenaga
data dapat sangat mempengaruhi hasil Modern – Optimasi – Logika Fuzzy –
peramalan yang dihasilkan oleh karena itu Algoritma Genetika. Andi. Yogyakarta.
hendaknya pada penelitian berikutnya dapat
menggunakan data - data empiris dengan pola Sofii, M. 2013. Kawasan Batu dibanjiri
data yang bervariasi selain pola data tren dan Wisatawan Domestik. Tersedia di :
musiman seperti yang digunakan dalam http://www.solopos.com/2013/12/28/wisa
penelitian ini sehingga bisa dilihat bagaimana ta-malang-kawasan-batu-dibanjiri-
peningkatan performansi dalam proses wisatawan-domestik-hingga-tahun-baru-
peramalan yang dilakukan serta memilih 477755. Tanggal Akses 25 Juli 2014.
metode peramalan yang lain yang cukup Song, Q. dan Chissom, B. 1993. Forecasting
memberikan hasil peramalan yang lebih baik. Enrollments with Fuzzy Time Series part
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah 1. Fuzzy Sets and System 54: 1-9.
dengan menggunakan model peramalan regresi
untuk diperoleh nilai peramalan yang lebih Sah, Melike & Degtiarev, Konstantin Y. 2005.
akurat. “Forecasting Enrollment Model Based on
First Order Fuzzy Time Series”. MIEEE.
DAFTAR PUSTAKA Stevenson, W, J. 2009. Operation
Chen, S. M., HSU C.-C. 2000. A new method to Management. New York: MC Graw Hill
forecasting enrollments using fuzzy time Irwin.
series. International Journal of Applied T. A. Jilani, S. M. A. Burney, C. Ardil, 2007.
Science and Engineering. Fuzzy Metric Approach for Fuzzy Time

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 94

Series Forecasting based on Frequency


Density Based Partitioning, Proceedings
of World Academy of Science,
Engineering and technology, vol. 23,
pp.333-338.
Winamo, W.W. 2007. Analisis Ekonometrika
dan Statistika dengan Eviews. UPP STIM
YKPN. Yogyakarta.
Xihao, S. dan Li Yimin., (2008), Average-based
fuzzy time series models for forecasting
shanghai compound index. World Journal
of Modelling and Simulation, 4, hal. 104 -
111.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai