FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TADULAKO 2020 Kecemasan dan Depresi Selama Pandemi Covid-19
Definisi kesehatan mental menurut WHO adalah kondisi kesejahteraan
(wellbeing) seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Gangguan mental menurut WHO, terdiri dari berbagai masalah, dengan berbagai gejala. Namun, mereka umumnya dicirikan oleh beberapa kombinasi abnormal pada pikiran, emosi, perilaku dan hubungan dengan orang lain. Apa yang menjadi fokus perhatian penyedia layanan kesehatan diseluruh dunia selama dua bulan terakhir adalah masalah corona virus baru (coronavirus-2019-COVID-19). Penyebaran virus mengingat mentalitas bagaimana sistem perawatan kesehatan tiongkok menangani penyakit dan kematian sehari-hari, masalah dan karantina yang terkait telah dipantau secara ketat oleh berbagai kelompok orang diberbagai negara. Salah satu situasi yang paling menegangkan adalah ketidakpastian situasi dan ketidakpastian kapan harus mengendalikan penyakit dan keseriusan resiko. Disisi lain, tantangan dan sters dapat memicu gangguan mental yang umum, seperti kecemasan dan depresi. Menurut epidemi dan pandemi serupa dalam kasus seperti itu kekhawatiran serius seperti ketakutan akan kematian dapat muncul di antara pasien dan perasaan kesepian dan kemarahan dapat berkembang diantara orang-orang yang dikarantina. Dapat disimpulkan dari titik-titik ini bawah intervensi psikologis dalam menghadapi krisis seperti itu adalah bgian dari sistem perawatan kesehatan dalam konteks darurat kesehatan masyarakat. Untuk mencegah penyebaran penyakit dan kondisi mengkhawatirkan lainnya, perhatian khusus harus diberikan pada masalah kesehatan mental masyarakat. Program yang disajikan untuk penapisan gangguan kejiwaan termaksud kecemasan dan depresi diantara pasien dan bahkan pengasu dan perawatan pengelolaan kasus dengan memperkerjakan pskiater, psikolog dan kelompok medis lain terutama dalam kasus karantina, karena tingkat keparahan kerentanan dan ketersediaan informasi yang cukup untuk kelompok masyarakat lain, untuk mengetahui dan menciptakan rasa percaya. Yang terpenting adalah bahwa mengendalikan penyakit memerlukan manajemen yang tepat dan komprehensif dan perhatian terhadap perawatan kesehatan mental mereka. Mematuhi semua aturan yang di sebutkan, bersama dengan kohesi dan mengandalkan modal sosial, tampaknya menjadi satu-satunya cara yang mungkin untuk mengatasi situasi yang ada.
Sumber: Dumilah Ayuningtyas,dkk. 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan. Analisis
Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat di Indonesia dan Strategi Penanggulangannya. Vol 9. No 1
Atefeh Zandifar, dkk. 2020. Asian Journal of Psychiatry. Iranian