Anda di halaman 1dari 3

RESUME

PSIKOLOGI KESEHATAN

DEISKE SIMBAJU
P 101 19 144

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
Kecemasan dan Depresi Selama
Pandemi Covid-19

Definisi kesehatan mental menurut WHO adalah kondisi kesejahteraan


(wellbeing) seorang individu yang menyadari kemampuannya sendiri, dapat
mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif
dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Gangguan mental menurut WHO, terdiri dari berbagai masalah,
dengan berbagai gejala. Namun, mereka umumnya dicirikan oleh beberapa
kombinasi abnormal pada pikiran, emosi, perilaku dan hubungan dengan
orang lain.
Apa yang menjadi fokus perhatian penyedia layanan kesehatan
diseluruh dunia selama dua bulan terakhir adalah masalah corona virus baru
(coronavirus-2019-COVID-19). Penyebaran virus mengingat mentalitas
bagaimana sistem perawatan kesehatan tiongkok menangani penyakit dan
kematian sehari-hari, masalah dan karantina yang terkait telah dipantau
secara ketat oleh berbagai kelompok orang diberbagai negara.
Salah satu situasi yang paling menegangkan adalah ketidakpastian
situasi dan ketidakpastian kapan harus mengendalikan penyakit dan
keseriusan resiko. Disisi lain, tantangan dan sters dapat memicu gangguan
mental yang umum, seperti kecemasan dan depresi.
Menurut epidemi dan pandemi serupa dalam kasus seperti itu
kekhawatiran serius seperti ketakutan akan kematian dapat muncul di antara
pasien dan perasaan kesepian dan kemarahan dapat berkembang diantara
orang-orang yang dikarantina. Dapat disimpulkan dari titik-titik ini bawah
intervensi psikologis dalam menghadapi krisis seperti itu adalah bgian dari
sistem perawatan kesehatan dalam konteks darurat kesehatan masyarakat.
Untuk mencegah penyebaran penyakit dan kondisi mengkhawatirkan
lainnya, perhatian khusus harus diberikan pada masalah kesehatan mental
masyarakat. Program yang disajikan untuk penapisan gangguan kejiwaan
termaksud kecemasan dan depresi diantara pasien dan bahkan pengasu dan
perawatan pengelolaan kasus dengan memperkerjakan pskiater, psikolog
dan kelompok medis lain terutama dalam kasus karantina, karena tingkat
keparahan kerentanan dan ketersediaan informasi yang cukup untuk
kelompok masyarakat lain, untuk mengetahui dan menciptakan rasa percaya.
Yang terpenting adalah bahwa mengendalikan penyakit memerlukan
manajemen yang tepat dan komprehensif dan perhatian terhadap perawatan
kesehatan mental mereka. Mematuhi semua aturan yang di sebutkan,
bersama dengan kohesi dan mengandalkan modal sosial, tampaknya
menjadi satu-satunya cara yang mungkin untuk mengatasi situasi yang ada.

Sumber: Dumilah Ayuningtyas,dkk. 2018. Jurnal Ilmu Kesehatan. Analisis


Situasi Kesehatan Mental Pada Masyarakat di Indonesia dan
Strategi Penanggulangannya. Vol 9. No 1

Atefeh Zandifar, dkk. 2020. Asian Journal of Psychiatry. Iranian


Menthal Health During The Covid-19 Epidemic

Anda mungkin juga menyukai