Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KECERDASAN BUATAN

PENYUSUN MAKALAH

NAMA : MERIANTI ZACHARIAS

NIM : 1606080091

KELAS : A

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan kemudahan kepada penulis yang dapat mengerjakan
dan menyelesaikan makalah tentang Kecerdasan Buatan ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Kecerdasan Buatan . Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang akan penulis buat di masa yang akan
datang.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Terima Kasih

Kupang, 28 Februari 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan

BAB 2 : PEMBAHASAN

A. Definisi Kecerdasan Buatan


B. Sejarah Kecerdasan Buatan
C. Konsep Kecerdasan Buatan
D. Perkembangan Kecerdasan Buatan
E. Prospek Kedepan Kecerdasan Buatan (Tantangan)
F. Isu Terbaru Kecerdasan Buatan

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kecerdasan Buatan sebenarnya sudah dimulai sejak musim panas tahun 1956. Pada waktu itu
sekelompok pakar komputer, pakar dan peneliti dari disiplin ilmu lain dari berbagai akademi,
industri serta berbagai kalangan berkumpul di Dartmouth College untuk membahas potensi
komputer dalam rangka menirukan atau mensimulasi kepandaian manusia. Beberapa ilmuwan
yang terlibat adalah Allen Newel, Herbert Simon, Marvin Miskey, Oliver Selfridge, dan John
McCarthy.

Sejak saat itu, para ahli mulai bekerja keras untuk membuat, mendiskusikan, merubah dan
mengembangkan sampai mencapai titik kemajuan yang penuh. Mulai dari laboratorium sampai
kepada pelaksanaan kerja nyata.

Pada mulanya Kecerdasan Buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium-


laboratorium penelitian, dan hanya sedikit sekali – jika ada – produk praktis yang sudah
dikembangkan.

Menjelang akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh
dan hasilnya secara berangsur-angsur mulai dipasarkan. Saat ini, sudah banyak hasil penelitian
yang sedang dan sudah dikonversikan menjadi produk nyata yang membawa keuntungan bagi
pemakainya.

AI (Artificial Intelligence) biasanya dihubungkan dengan Ilmu Komputer, akan tetapi juga
terkait erat dengan bidang lain seperti Matematika, Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan
yang lainnya. Kemampuan untuk mengkombinasikan pengetahuan dari semua  bidang ini pada
akhirnya akan bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.
Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi
kehidupan manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu,
komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa
dikerjakan oleh manusia.

Oleh karena itu, disini akan dijelaskan mengenai sejarah perkembangan kecerdasan buatan dan
prospek keceradasan buatan kedepannya supaya kita sebagai manuia mengetahui hal-hal apa
saja yang terkait dengan teknologi kecerdasan buatan.

1.2Rumusan Masalah
Adapun beberapa pokok-pokok pembahasan atau masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah :
1. Apa definisi Kecerdasan Buatan?
2. Bagaimana sejarah Kecerdasan Buatan?
3. Bagaimana konsep Kecerdasan Buatan?
4. Bagaimana perkembangan Kecerdasan Buatan?
5. Bagaiman prospek kedepan Kecerdasan Buatan?
6. Bagaimana isu terbaru tentang Kecerdasan Buatan?

1.3Tujuan

Makalah ini disusun bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan sekaligus sebagai
tugas mata kuliah Kecerdasan Buatan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui lebih dalam tentang Kecerdasan Buatan.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Definisi Kecerdasan Buatan


Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau disingkat AI, adalah suatu pengetahuan yang
membuat komputer dapat meniru kecerdasan manusia sehingga diharapkan komputer
dapat melakukan hal-hal yang apabila dikerjakan manusia memerlukan kecerdasan;
misalnnya, melakukan penalaran untuk mencapai suatu kesimpulan atau melalukan
translasi dari satu bahasa manusia ke bahasa manusia yang lain.

Berbagai Definisi Artificial Intelligence menurut para Sumber:

1. Schalkoff (1990) Artificial Intelligence adalah bidang studi yang berusaha


menerangkan dan meniru perilaku cerdas dalam bentuk proses komputasi.
2. Rich dan Knight (1991) Artificial Intelligence adalah studi tentang cara membuat
komputer melakukan sesuatu yang sampai saat ini orang dapat melakukannya lebih
baik.
3. Luger dan Stubblefield (1993) Artificial Intelligence adalah cabang ilmu
komputer yang berhubungan dengan otomasi perilaku yang cerdas.
4. Haag dan Keen (1996) Kecerdasan Buatan adalah bidang studi yang berhubungan
dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam
sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut dapat memfasilitasi
proses pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh manusia. 
B. Sejarah Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan merupakan bidang ilmu komputer yang sangat penting di era kini dan masa
akan datang untuk mewujudkan sistem komputer yang cerdas.  Bidang ini telah berkembang
sangat pesat di 20 tahun terakhir seiring dengan kebutuhan perangkat cerdas pada industry dan
rumah tangga, oleh karena itu buku ini memaparkan berbagai pandangan modern dan hasil
riset terkini  yang perlu dikuasai oleh para akademisi, pelajar dan praktisi lengkap dengan
implementasi nyata.

Kata “intelligence” berasal dari bahasa Latin “intelligo” ang bearti “saya paham”.  Barti dasar
dari intelligence ialah kemampuan untuk memahami dan melakukan aksi.  Sebenarnya, area
Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) atau disingkat dengan AI,  bermula dari kemunculan
komputer sekitar th 1940-an, meskipun sejarah perkembangannya dapat dilacak sejak zaman
Mesir kuno. Pada masa ini, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer mengerjakan
sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia.  Dalam hal ini, komputer tersebut dapat meniru
kemampuan kecerdasan  dan perilaku  manusia.

McMulloh dan Pitts pada tahun 1943 mengusulkan model matematis bernama perceptron dari
neuron di dalam  otak.  Mereka juga menunjukkan  bagaimana neuron menjadi aktif seperti
saklar on-off dan neuron tersebut mampu untuk belajar dan memberikan aksi berbeda
terhadap waktu dari input yang diberikan.  Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada paper
Alan Turing, pada tahun 1950 yang mencoba menjawab  “Dapatkah computer berfikir” dengan
menciptakan mesin Turing.  Paper Alan Turing pada tahun 1950 berjudul “Computing Machineri
and Intelligence” mendiskusikan syarat sebuah mesin dianggap cerdas. Dia beranggapan bahwa
jika mesin dapat dengan sukses berprilaku seperti manusia, kita dapat menganggapnya cerdas.

Pada akhir 1955, Newell dan Simon mengembangkan  The Logic Theorist, program AI pertama.
Program ini merepresentasikan  masalah sebagai model pohon, lalu penyelesaiannya dengan
memilih cabang yang akan menghasilkan kesimpulan terbenar. Program ini berdampak besar
dan menjadi batu loncatan penting dalam mengembangkan bidang AI. Pada tahun 1956 John
McCarthy dari  Massacuhetts Institute of Technology dianggap sebagai bapak AI,
menyelenggarakan konferensi untuk menarik para ahli komputer bertemu, dengan  nama
kegiatan “The Dartmouth summer research project on artificial intelligence.”   Konferensi
Dartmouth itu mempertemukan para pendiri dalam AI, dan bertugas untuk meletakkan dasar
bagi masa depan  pemgembangan dan penelitian AI.  John McCarthy  di saat itu mengusulkan
definisi AI adalah “ AI merupakan cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada
pengembangan komputer untuk dapat memiliki kemampuan dan  berprilaku  seperti manusia”.

Gambar  1.1. John McCarthy, dikenal sebagai bapak AI

Pada  tahun 1960 hingga 1970, muncul berbagai dikusi bagaimana komputer dapat meniru
sedetail mungkin pada kemampuan otak manusia, dimana saat itu dapat dikategorikan sebagai
“classical AI”. Pada tahun 1980, dimana computer yang semakin mudah diperoleh dengan harga
yang lebih murah menjadikan berbagai riset di bidang kecerdasan buatan berkembang sangat
pesat pada berbagai universitas.  Tabel 1.1 merupakan rangkuman sejarah penting
pengembagan bidang Kecerdasan Buatan.

Tabel  sejarah penting pengembangan bidang Kecerdasan Buatan

No Tahun Deskripsi

1 1206 Robot humanoid pertama karya Al-Jazari

2 1796 Boneka penuang the dari jepang bernama Karakuri


3 1941 Komputer elektronik pertama

4 1949 Komputer dengna program tersimpan pertama

5 1956 Kelahiran dari Artificial Intelligence pada Dartmouth


conference

6 1958 Bahasa LISP dibuat

7 1963 Penelitian intensif departemen pertahanan Amerika

8 1970 Sisem pakaer pertama diperkenalkan secara luas

9 1972 Bahasa Prolog diciptakan

10 1986 Perangkat berbasis AI dijual luas mencapai $425 juta

11 1994 AC berbasis Neuro fuzzy dijual

12 2010 Sistem kecerdasan buatan untuk Pesawat komersial


BOEING 900-ER ramai digunakan

13 2011 Service Robot untuk restoran berhasil dibuat di


Indonesia

14 2012 Sistem Pakar Troubleshooting Komputer berbasis Fuzzy


dan Self Learning

15 2012 Sistem immune pada Deteksi spam diciptakan


Saat ini, hampir semua perangkat komputer dan perangkat elektronika canggih menerapkan
kccerdasan buatan untuk membuat sistem lebih handal. Di masa yang akan datang,
diperkirakan semua perangkat elektronika dan komputer menjadi jauh lebih cerdas karena 
telah ditanamkan berbagai metode kecerdasan buatan.

C. Konsep Kecerdasan Buatan

Ada beberapa konsep yang harus dipahami dalam kecerdasan buatan, diantaranya:
• Turing Test

Metode Pengujian Kecerdasan (Alan Turing).Proses uji ini melibatkan seorang penanya
(manusia) dan dua obyek yang ditanyai.

• Pemrosesan Simbolik

komputer semula didisain untuk memproses bilangan/angka-angka (pemrosesan


numerik).sementara manusia dalam berpikir dan menyelesaikan masalah lebih bersifat
simbolik, tidak di dasarkann kepada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis.
Sifat penting dari Al adalah bahwa Al merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan
proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.

• Heuristic

Suatu strategi untuk melakukan proses pencarian (search) ruang problem secara efektif, yang
memandu proses pencarian yang kita lakukan di sepanjang jalur yang memiliki kemungkinan
sukses paling besar.
• Inferensi (Penarikan Kesimpulan)

AI mencoba membuat mesin memiliki kemampuan berpikir atau mempertimbangkan


(reasoning), termasuk didalamnya proses (inferencing) berdasarkan fakta-fakta dan aturan
dengan menggunakan metode heuristik, dll

• Pencocokan Pola (Pattern Matching)

Berusaha untuk menjelaskan obyek, kejadian (events) atau proses, dalam hubungan logik atau
komputasional.

D. Perkembangan Kecerdasan Buatan


Penerapan kecerdasan buatan pada saat ini sudah sangat maju bahkan bisa dikatakan sangat
canggih. Hal ini dapat kita lihat bahwa padasaat ini sudah banyak sekali alat-alat yang dapat
membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah.
Berikut ini saya akan mencoba mengkelompokan kecerdasan buatan menjadi beberapa
kelompok antara lain :

1. Bidang Komputer dan Sains


Para Peneliti kecerdasan buatan telah membuat banyak alat untuk memecahkan beberapa
masalah yang dapat dikategorikan paling rumit pada bidang komputer dan sains. Kebanyakan
dari penemuan mereka telah diambil alih oleh cabang ilmu komputer dan sains dan tidak lagi
menjadi bagian dari bidang ilmu kecerdasan buatan. Namun, bidang ilmu kecerdasan buatan
tetap saja sulit untuk dilepaskan dari bidang ilmu ini, dikarenakan banyak bagian dari
kecerdasan buatan yang digunakan dalam bidang komputer dan sains ini. Salah satu contohnya
adalah konsep jaringan syaraf tiruan yang digunakan untuk mengkalkulasi probabilitas kondisi-
kondisi yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Beberapa daftar aplikasi yang
sebelumnya dikembangkan oleh para peneliti kecerdasan buatan adalah GUI (Graphical User
Interface), Kalkulasi koordinat mouse pada layar monitor, manajemen penyimpanan otomatis,
pemrograman dinamis serta pemrograman orientasi objek. 

2. Finansial
Pada bidang finansial, penggunaan kecerdasan buatan ditujukan pada pengorganisasian
operasi, investasi saham, dan memanajemen properti. Sebuah sistem yang memiliki kecerdasan
buatan dapat mengkalkulasi inflasi maupun deflasi yang akan terjadi di masa depan serta dapat
mengkalkulasi probabilitas naik turunnya harga saham sehingga dapat digunakan untuk
menentukan investasi secara detail. Menggunakan jaringan syaraf tiruan yang dapat
mendeteksi adanya perubahan-perubahan harga saham pada masa yang akan datang,
membuat sistem kecerdasan buatan ini sangat layak digunakan dalam bidang Finansial.

3. Kesehatan
Pada bidang kesehatan, sistem kecerdasan buatan telah digunakan, salah satunya adalah
algoritma genetika yang memungkinkan simulasi proses evolusi dan rekayasa genetika diuji
coba tanpa memerlukan “korban” makhluk hidup. Algoritma ini juga dapat digunakan untuk
pencocokan DNA yang sering digunakan dan saat ini mungkin populer untuk mengidentifikasi
identitas seseorang. Konsep sistem pakar yang juga merupakan salah satu cabang ilmu dari
kecerdasan buatan juga digunakan untuk mendiagnosa penyakit yang diderita oleh pasien
sehingga memudahkan kerja dokter.

4. Industri
Pada bidang Industri penggunaan mesin sudah merupakan hal yang umum. Mesin biasanya
digunakan dalam industri untuk pekerjaan yang membahayakan manusia dan yang sulit untuk
dilakukan manusia. sebagai contoh memindahkan barang yang mempunyai berat ber ton-ton,
pemotongan besi dan baja. bahkan dalam industri manufaktur, pekerjaan yang membutuhkan
tingkat ketelitian tinggi dan konsistensi sudah diambil alih oleh mesin. Hal ini dikarenakan
manusia mempunyai konsentrasi yang tidak tetap dan stamina yang cepat habis. Kondisi seperti
ini yang berbahaya, baik bagi pekerja tersebut, pabrikan, dan konsumen tentunya. Oleh karena
itu, sistem kecerdasan buatan telah diimplementasikan secara nyata pada bidang industri ini.
Satu lagi impementasi dari sistem kecerdasan buatan pada bidang industri, yakni Quality
Control yang dilakukan menggunakan sistem image processing. 
5. Transportasi
Pada bidang transportasi kecerdasan buatan sudah diimplementasikan pada banyak hal seperti
sistem kontrol perpindahan gigi otomatis pada gearbox mobil bertransmisi otomatis yang
menggunakan Fuzzy Logic sebagai salah satu cabag ilmu kecerdasan buatan. Penentuan rute
tercepat juga dapat dilakukan oleh decision support system yang juga merupakan salah satu
cabang dari kecerdasan buatan yang menggunakan GPS sebagai alat bantu navigasinya. Baru-
baru ini juga telah dikembangkan sistem kecerdasan buatan yang dapat mengemudi secara
otomatis serta melakukan parkir serial tanpa bantuan manusia sama sekali.

6. Telekomunikasi
Pada Bidang telekomunikasi, sistem kecerdasan buatan juga banyak digunakan antara lain
untuk pencarian heuristik tentang tenaga kerja mereka, mengatur penjadwalan puluhan ribu
pekerjanya, serta menentukan jumlah gaji sesuai dengan kualitas kerja mereka. Semuanya
dilakukan secara otomatis dengan kecerdasan buatan yang telah diimplementasikan ke dalam
sistemnya. 

7. PengembanganGame
Perkembangan Game yang pesat pada masa ini juga membutuhkan sesuatu yang berbeda pada
rule permainannya. Sebuah sistem game, jika sudah dimainkan sampai tuntas oleh seorang
player, maka ketika player yang sama memulai lagi permainan dari awal, maka rule
permainannya akan sama. namun berbeda untuk game-game yang telah ada saat ini. sistem
dalam game, dapat belajar mengenali pola permainan dari player dan ketika player tersebut
memulai permainan kembali, maka sistem ini akan menggunakan rule yang berbeda untuk
pemain yang sama ini. sehingga game menjadi lebih menarik dan menantang untuk dimainkan.

8. PengembanganMainan(Robotika)
Peralatan permainan seperti AIBO dan ASIMO, robot anjing cerdas dan robot yang menyerupai
manusia yang dapat berinteraksi dengan manusia menjadi salah satu favorit alat bermain yang
telah menggunakan kecerdasan buatan pada sistemnya. AIBO dan ASIMO ini dapat berinteraksi
dengan manusia melalui suara, fitur speech recognition di dalamnya, robot ini dapat mengerti
apa yang diucapkan manusia dan menanggapinya.
9. Musik
Evolusi di bidang musik hampir selalu terkena dampak dari teknologi yang ada pada zamannya.
Sebagai contoh, era musik digital yang memungkinkan sebuah suara dapat direkan dan diputar
ulang. dengan mengimplementasikan kecerdasan buatan, proses penciptaan komposisi lagu,
pemrosesan suara, dan teori-teori tentang musik dapat dilakukan. Pengolahan suara adalah
fokus dari pengembangan kecerdasan buatan di bidang music ini.

10. Militer
Pada bidang militer, teknologi kecerdasan buatan dapat diimplementasikan pada sistem yang
mensimulasikan kondisi-kondisi perang yang mungkin akan terjadi di lapangan, mengatur
strategi serta mengkalkulasi kemungkinan beberapa strategi terhadap kondisi medan perang
secara simultan dan menampilkan hasilnya.

11. Penerbangan
Simulasi penerbangan pada pelatihan calon pilot sebelum benar-benar terbang dilakukan
menggunakan perangkat yang telah mengimplementasikan kecerdasan buatan di dalamnya.
perangkat ini dapat memberikan beragam simulasi kondisi penerbangan dengan puluhan
variabel yang kompleks. Pelatihan calon pilot menerbangakan pesawat menggunakan simulator
ini sangat efisien, selain mengurangi biaya untuk penerbangan yang sebenarnya, resiko
kecelakaan para calon pilot juga dapat diminimalisir.

12. Otomotif
Proses perancangan dan desain chassis serta body otomotif pada saat ini sudah semakin
canggih. Computational Fluid Dynamics atau sering disebut dengan CFD saja, telah digunakan
dalam proses perancangan dan pengujian. CFD menghitung variabel-variabel yang digunakan
dalam perancangan mobil. Salah satunya adalah komputasi aliran arus udara yang melalui
mobil dengan ribuan jalur udara yang mengelilingi seluruh body mobil.
Demikianlah beberapa aplikasi kecerdasan buatan pada kehidupan nyata yang masih banyak
lagi yang belum sempat disebutkan oleh penulis. Semoga artikel ini dapat menjadi inspirasi
pembaca sekalian untuk terus berkarya dalam mengembangkan sistem kecerdasan buatan.
E. Prospek Kedepan Kecerdasan Buatan (Tantangannya)
Di era abad 21 ini, perkembangan teknologi yang paling maju saya kira adalah bidang Artificial
Intelligence atau kecerdasan buatan. Saat ini Google, IBM, Facebook dan perusahaan raksasa
Silicon Valley berlomba lomba dalam mengembangkan AI. Namun tampaknya Google yang
paling signifikan perkembangannya, selain baru saja menunjukan mesin cerdas AlphaGo yang
mampu mengalahkan master Go Lee Sedol 4-1, Google juga merancang driverless car atau sopir
otomatis dan terus mencoba mengembangkan AI, misalnya dengan 16 ribu processor, mesin
cerdas bisa membedakan yang mana obyek kucing dan yang bukan.

Manusia selalu belajar dari alam, aerodinamis pesawat terbang dipelajari dari burung, dan
kapal selam belajar dari streamline ikan, dan masih banyak hal lainnya dari alam manusia
belajar menciptakan produk teknologi.

Teknologi kecerdasan buatan, yang berkembangnya sangat pesat juga diambil dari sistem
bekerjanya cognitive brain atau sistem bekerjanya neural dan neuron pada jaringan otak
manusia. Di luar negeri ada jurusan kuliah computational cognitive neuroscience, bidang yang
mempelajari kecerdasan manusia untuk di-implementasikan di mesin.

Namun meski saat ini perkembangan AI tampak sangat signifikan dan aggresive, beberapa
kalangan diantaranya Prof. Noam Chomsky dalam acara simposium HUT MIT 150 dengan judul
"Brains, Minds and Machines" masih menyangsikan tentang kemampuan mesin AI, apakah
mesin cerdas benar benar bisa menyamai seperti kemampuan manusia. Pada symposium ini
Prof. Noam Chomsky beradu argumen dengan tim riset AI Google Peter Norvig yang optimis
terhadap AI mampu menyamai kemampuan manusia hanya soal waktu saja, karena saat ini
masih terjadi keterbatasan algoritma, maupun material silicon.

Manusia dan komputer, pada dasarnya, keduanya tersusun oleh bahan fundamental yang
berbeda, manusia tersusun atas carbon dengan reaksi kimiawi, sedangkan mesin cerdas atau
komputer tersusun oleh silicon dengan reaksi electric. Sebagai perbandingan antara material
carbon dan silicon, 1 sel dna manusia bisa menyimpan informasi setara dengan 500 DVD saat
ini. Otak manusia sendiri tersusun oleh sekitar 1000 trillion synapse, sedangkan mesin AI baru
bisa menyusun sekitar billion synapse. Namun teknologi kecerdasan buatan sangat pesat
perkembangannya, baik dari sisi material maupun algoritma, dari sisi material, saat ini telah
ditemukan carbon nanotube, sehingga di masa depan mesin cerdas AI bisa dibuat dengan
bahan material carbon.

Kecerdasan buatan saat ini sebenarnya juga masih jauh dari ideal, hal ini juga terbukti ketika
baru baru ini, Microsoft membuat AI boot di Twitter yang dinamai dengan TAY dan ketika
berinteraksi mengolah data (conversation) dengan pengguna Twitter lainnya, TAY atau AI boot
Microsoft ini menjadi sangat rasis, melebihi rasis dibanding mitra conversationnya. Hal ini bisa
terjadi karena TAY melakukan kontak komunikasi/conversation dengan pengguna Twitter yang
rasis. Machine Learning bekerja dengan cara mempelajari pattern data dengan interaksi dan
lantas mencoba berusaha mengunggulinya, tak heran dalam beberapa menit saja, TAY boot AI
Microsoft menjadi sangat rasis, dan Microsoft terpaksa mendelete komen TAY di Twitter yang
sangat rasis.

Prinsip mesin AI saat ini adalah mempelajari atau menghimpun data, lantas mengolahnya
untuk menjadi output yang lebih canggih, dalam hal ini mesin cerdas memang unggul dibidang
logic dibanding manusia, terbukti AlphaGo tidak terkalahkan di permainan strategi Go yang
lebih rumit daripada permainan catur, namun mesin AI tidak mempunyai kemampuan moral,
etika, kesadaran, humanisme, altruis, bahkan tidak mengenal rasisme dalam kasus TAY,
kecerdasan buatan milik Microsoft yang bermain Twitter.

Artinya disini AI hanya bekerja di sisi kecerdasan saja atau IQ dan belum bisa bekerja di wilayah
etika, moral, atau kebijaksanaan/wisdom. Sebagainya contohnya adalah kecerdasan buatan TAY
milik Microsoft yang hanyalah bekerja sebagai mesin learning, berinteraksi dan mempelajari
percakapan di Twitter, dan kemudian bisa lebih pintar dari partner yang dipelajarinya. Mesin
cerdas AI belum dikembangkan sebagai mesin cerdas emosi (EQ) atupun mesin cerdas spiritual
(SQ).

Namun meski saat ini AI hanya mengenal kecerdasan saja, AI juga sudah mulai dikembangkan
untuk mengenal emosi. Geofrrey Hinton, pakar AI Google menyatakan bahwa AI akan bisa
menyamai manusia dalam 5 tahun ini. Tapi Hinton tidak menyebut spesifikasi yang mana yang
bisa disamai oleh mesin cerdas AI, apakah termasuk kesadaran, humanisme, altruisme, etika,
ataupun moral manusia.

Bila mesin cerdas mampu mengungguli manusia dalam hal logic/IQ dan strategi, namun tidak
bisa mempunyai kecerdasan emosi, altruisme, humanisme, etika dan moral, maka apa yang
menjadi kekhawatiran banyak pihak seperti Prof. Stephen Hawking, Elon Musk CEO Tesla, dan
boss Microsoft Bill Gates sangat beralasan. Peradaban bisa musnah karena mesin cerdas yang
tidak terkontrol.  

F. Isu Terbaru Kecerdasan Buatan

Tiga hal penting yang terkait dengan teknologi komputer software komputer, yakni Legal Issues
dan Artifial Intelligence (kecerdasan buatan). Di indonesia sendiri, kasus yang sedang marak
bukan jenis software apa yang sedang berkembang. Tapi, bagaimana melindungi software dari
pembajakan. Sedangkan isu kecerdasan buatan, agaknya belum mengagetkan masyarakat.

 Pembajakan Piranti Lunak

Salah satu masalah dalam teknologi komputer adalah isu pembajakan. Mirabito dan
Morgenstern dalam bukunya New Communication Technology khawatir atas besarnya kasus
pembajakan di Amerika. Padahal negara tersebut, dianggap sebagai pelopor teknologi paling
baru. Singkatnya, di negara yang seharusnya dianggap maju, teknologi bisa dipakai untuk
menangkal kejahatan. Nyatanya, di Amerika, merski sudah adalah undang-undang anti
pembajakan karya intelektual, tetap saja marak.

Di Indonesia sendiri, pembajakan tetap marak. Pada artikel detiknet (29/03/2006 12:57), “87%
Software Komputer di Indonesia Bajakan, ” di tahun 2005, sekitar 87% software komputer di
pasar Indonesia adalah bajakan. Indoensia masuk peringkat tiga teratas dalam pembajakan
software (piranti lunak), ini mampu merugikan perekonomian Indonesia hingga miliaran dolar
per tahun.

Bukannya tanpa usaha. Pemerintah indonesia berusaha mengurangi aksi gila-gilaan ini.
Misalnya dengan memasang hotline telepon anti pembajakan. Bahkan, hotline yang dibangun
oleh Business Software Alliance itu bisa memberi hadiah hingga Rp50juta. Undang-undang yang
dirancang oleh pemerintah juga masih terhambat. Misalnya undang-undang legalisasi peranti
lunak komputer-komputer. Sayang, usaha pemerintah ini terpolitisasi dan tak terwujud.
Beberapa perusahaan memakai sistem dongle untuk mengamankan program hardware
mereka. sayang, proses ini sangat mahal dan memerlukan banyak pekerja. Kemudian,
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memenangkan Microsoft dan empat daeler itu harus
membayar ganti rugi sekitar 4.764.608 dollar AS.

Untuk itu, microsoft mulai serius menanggapi pembajakn di Indonesia. Ia menerapkan sistem
EULA (User License Agreement) untuk warung internet di Indonesia. Sejumlah warung internet
(Warnet) pernah terjaring dalam razia penggunaan peranti lunak bajakan. EULA adalah peranti
lunak tanpa lisensi dijaring petugas. EULA ini adalah izin yang berasal dari pihak pemilik lisensi
dalam hal ini Microsoft bagi pengguna peranti lunak untuk memakai dan menyewakannya.
Padahal sanksi hukumnya jelas, yakni yang bersangkutan harus membayar denda dan
mengganti semua peranti bajakan tersebut dengan yang berlisensi.

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Di dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan
kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Banyak implementasi kecerdasan buatan dalam bidang komputer, antara lain adalah
Decision Support System (Sistem Pendukung Keputusan), Robotic, Natural Language
(Bahasa Alami), Neural Network (Jaringan Saraf) dan lain-lain.
Pengertian kecerdasan buatan yaitu suatu studi khusus di mana tujuannya adalah
membuat komputer berpikir dan bertindak seperti manusia.

B. SARAN
Dalam hal ini proses pembelajaran kecerdasan buatan kita harus banyak mengetahui
teknik-teknik apa saja yang harus digunakan dalam menyelesaikan sebuah masalah yang
rumit menjadi sangat detail dan memiliki aturan yang berlaku dalam membuat suatu
pendekatan-pendekatan pada saat kita berinteraksi dalam sebuah komputer.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/baliooo/masa-depan-artificial-intelligence-kecerdasan-buatan-
dan-tantangannya_56f67716b37a61a70cc69153

https://irmamed.wordpress.com/2012/06/26/isu-terbaru-tentang-kecerdasan-buatan/

http://wawcvb.blogspot.co.id/2010/11/perkembangan-kecerdasan-buatan.html

http://socs.binus.ac.id/2012/06/06/mengenal-kecerdasan-buatan-kini-dan-akan-datang/

http://fianight.blogspot.co.id/2012/09/perkembangan-kecerdasan-buatan.html

Anda mungkin juga menyukai