Anda di halaman 1dari 5

Filsafat Ontologi Kecerdasan Buatan Pada Perkembangan Teknologi

Informasi
Dwi Swasono Rachmad, Widyastuti
1Teknik
Informatika, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
2Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma

dwi.swasono@dsn.ubharajaya.ac.id, widyast@staff.gunadarma.ac.id

Abstract
Philosophy is one of the important sciences, which contains various main objectives to provide the best knowledge to be used
in the community. Epistomology which means two meanings of multilevel science, which has a sustainable science that can be
developed and implemented to the development from time to time in accordance with current needs. With this research based
on the philosophy of Aristotle which contains several potential including logic, aesthetics, and ethics, but in this case the
researcher only focuses on logic. Artificial intelligence is a thing or something that is implanted in a machine to be given
knowledge, intelligence to carry out activities or activities like humans do, by implanting artificial intelligence, has the aim to
help humans in resolving all things that cannot be done by humans. Therefore, the connection between Aristotle's philosophy
of logic and artificial intelligence is the connection between things that artificial intelligence implements is intelligence based
on the knowledge that Aristotle put forward. Therefore, the importance of intelligence based on the sciences to researchers or
philosophers so that artificial intelligence can always synergize with scientists..
Keywords: Aristotle, Philosophy, Science, Artificial Intelligence, Ontology.

Abstrak
Filsafat ialah salah satu ilmu pengetahuan yang penting, yang berisikan berbagai tujuan utama untuk memberikan hasil
pengetahuan yang terbaik untuk dapat digunakan di lingkungan masyarakat. Epistomologi yang berarti dua makna yang ilmu
pengetahuan yang bertingkat, yang memiliki ilmu berkelanjutan yang dapat dikembangkan dan di implementasikan kepada
perkembangan dari masa ke masa sesuai dengan kebutuhan saat ini. Dengan penelitian ini berdasarkan kepada ilmu filsafat
Aristoteles yang mengandung beberapa potensi diantaranya logika, estetika, dan etika, namun dalam hal ini peneliti hanya
berfokus kepada logika. Kecerdasan buatan ialah sebuah atau sesuatu yang ditanamkan pada mesin untuk diberikan
pengetahuan, kepintaran untuk melakukan kegiatan atau aktifitas seperti manusia lakukan, dengan ditanamkannya kecerdasan
buatan tersebut, memiliki tujuan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan segala hal yang tidak dapat dilakukan oleh
manusia. Oleh karena itu, keterkaitannya antara filsafat Aristoteles tentang logika dengan kecerdasan buatan ialah
keterhubungan antar hal yang kecerdasan buatan tanamkan ialah kecerdasan yang berdasarkan ilmu pengetahuan yang ada pada
Aristoteles kemukakan. Oleh sebab itu, pentingnya kecerdasan yang berdasarkan ilmu-ilmu pada peneliti atau para filsuf agar
kecerdasan buatan pun dapat selalu bersinergi dengan ilmuan.
Kata kunci: Aristoteles, Filsafat, Ilmu Pengetahuan , Kecerdasan Buatan, Ontologi

1. Pendahuluan a. Basis pengetahuan / knowledge base yang artinya


teori tentangpemikiran/ berisi banyak fakta dan
Kecerdasan buatan adalah berasal dari kata Artificial
memiliki hubungan satu dengan lainnya
Intelegent, yang mana memiliki kandungan makna
b. Motor inference / Inference Engine yang artinya
tiruan atau kecerdasan. Secara maknanya Artificial
ialah suatu kemampuan yang diberikan untuk
Intelegent adalah kecerdasan buatan. Kecerdasan
berfikir dan menarik kesimpulan berdasarkan
buatan adalah salah satu bidang keilmuan yang
pengalaman.
mempelajari tentang bidang komputer sains yang
membuat komputer memiliki kepintaran, kercerdasan Kecerdasan buatan telah dilahirkan oleh para ilmuan
untuk membantu, menyelesaikan tugas-tuas atau matematika dunia sejak awal abad ke 17. Namun
kegiatan manusia yang bertidak baik dan benar. kecerdasan buatan baru mulai muncul dan ramai
Kecerdasan buatan memiliki dua bagian utama diperbincangkan pada tahu 1950 silam. Program
diantaranya adalah[6] pertama kali yang dibuat dengan kecerdasan buatan
ialah pada tahun 1951 yang dibuat untuk menjalankan
mesin Ferranti Mark I di University of Manchester

225
Dwi Swasono Rachmad, Widyastuti
Prosiding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi (SISFOTEK) ke 4 Tahun 2020

(UK). Kercerdasannya merupakan bidang ilmu pada ilmiah dan non ilmiah. Kecerdasan buatan
pengetahuan dibidang teknologi informasi yang dapat memiliki pengertian menurut :
menekankan penciptaan mesin yang cerdas dalam
a. H. A Simon tahun 1987
bekerja dan memberikan respon aksi seperti manusia.
Kecerdasan sebagai kawasan penelitian, aplikasi
Kecerdasan buatan yang telah dibuat oleh masyarakat
yang berkaitan dengan sekumpulan intruksi yang
di dunia diantaranya adalah Google, Facebook,
dttuangkan dengan Bahasa pemograman pada
Alibaba, dan amazon yang tercatat sebagai penyedia
komputer untuk melakukan fungsi dan tujuan yang
jasa yang dibuat dengan kecerdasan buatan dengan
baik bagi manusia yang disebut dengan cerdas.
teknologi yang terbesar untuk saat ini. Biasanya mereka
b. Rich dan Knight tahun 1991,
para perusahaan tersebut yang sudah menanamkan
Sebagai sebuah studi bagaimana tentang membuat
bidang teknologi, pastinya akan memberikan efek
komputer yang dapat melakukan beberapa hal
positif untuk pemerintah pusat maupun daerah[6].
pada saat ini dan lebih baik dari manusia lakukan.
Kecerdasan buatan adalah sekumpulan intruksi yang
Kecerdasan buatan memiliki empat kriteria :
telah ditanamkan pada sistem untuk membuat sistem
tersebut menjadi pintar. Sistem tersebut biasanya a. Sistem berfikir seperti manusia
ditanamkan pada mesin yang nantinya memiliki fungsi b. Sistem beraksi seperti manusia
untuk membantu pekerjaan manusia. Kemunculan dan c. Sistem berfikir rasional
kemampuan kecerdasan buatan telah terlihat sejak d. Sistem bertindak rasional
mulai munculnya kendaraan tanpa pengemudi,
kecerdasan yang ditanamkan bersifat visual, sampai Konsep kecerdasan buatan berawal dari adanya mesin
turing, dimana mesin tersebut sebagai pengujian
berbentuk chatbot untuk membantu mengatasi masalah
kecerdasan pada seseorang atau manusia terhadap dua
pelayanan. Sistem yang berbasis komputer tersebut di
objek yang akan ditanyai. Pemrosesan simbolik pada
desain untuk percakapan dengan pengguna yang
kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu bidang
bentuknya berupa teks dan audio. Saat ini dapat
dijumpai pengaplikasiannya terdapat pada Whatsapp, komputer yang melakukan proses simbolik dan non
Line dan Telegram[6]. algoritmik dalam menyelesaikan masalah. Adapun
berapa contoh diantaranya ialah
Saat ini kecerdasan buatan telah berkembang ke segala
a. Deep blue pada permainan catur
aspek dalam kehidupan sehari-hari. Seperti diantaranya
b. Pegasus sistem yang memahami ucapan serta
bidang manufaktur, jasa keuangan, media cetak atau
mampu menangani transaksi
elektronik, transportasi, kesehatan, dan bidang industi
hiburan. Berdasakan Stuart J. Russel dan Peter Norvig, c. Marvel sebagai sistem pakar real-time monitoring
kecerdasan buatan mampu dipahami sebagai suatu d. Sistem robot
e. Sistem diagnostic
komputer yang memiliki kemampuan untuk memahami
f. Agent pintar
lingkungannya, serta memberikan respons terhadap
g. Sistem learning dan navigasi
tindakannya. Menurut Prendergast dan Winston tahun
1984, kecerdasan buatan memiliki tiga tujuan untuk Filsafat
dibuat yaitu :
Filsafat ialah jenis pengetahuan yang ada pada manusia
a. Membuat mesin menjadi cerdas yang artinya yang bersifat logis tentang banyaknya objek yang
mesin tersebut dapat mengerjakan, menghitung abstrak dan konkret. tetapi yang ingin dipahami ialah
dan menyelesaikan tujuan yang sesuai dengan adalah bagian pada abstrak (Tafsir, 1991:15). Menurut
pengguna inginkan. tulisan As’ad Afifi (2011) dalam penelitiannya yang
b. Dengan kecerdasan buatan yang dibuat, bertujuan berjudul “Diktat Filsafat Umum”, secara etimologi kata
untuk memahami pekerjaan dan mampu filsafat atau falsafat berawal dari kata bahasa Yunani
menyelesaikan dengan efektif, efisien, dan yang memiliki makna dua kata yaitu philos artinya
ketelitian. cinta/persahabatan dan sophia artinya kebenaran
c. Mesin bermanfaat, yang berfungsi untuk akurasi kebijaksanaan atau kearifan. Jadi secara umumnya
pemprosesan agar dapat hasil yang maksimal. filsafat artinya pecinta yang memiliki sifat pada
Kecerdasan buatan memiliki sifat yaitu bersifat kebenaran, kearifan, dan kebijaksanaan. Namun sudut
permanen, memberikan kemudahan, memiliki pandang dari terminologi memiliki makna yang
ketelitian, konsisten, dan terdokumentasikan dengan beragam[5].
baik. Namun tidak memiliki sifat common sense dan Menurut pendapat Poedjawijatna filsafat adalah satu
terbatas yang hanya mampu mengerjakan sesuai jenis ilmu pengetahuan yang berusaha untuk mencari
dengan apa yang telah ditanamkan pada kepintarannya sebab akibat yang mendalam tentang semua hal yang
oleh pengguna[6]. berasal dari pikiran belaka. Sedangkan menurut
Kecerdasan buatan menurut para ahli ialah sebagai Hasbullah Bakry, mengemukakan bahwa filsafat ialah
suatu kenis ilmu pengetahuan yang berfokus untuk
kecerdasan artifisial, kecerdasan buatan, intelejen
buatan, atau intelejen artifisial. Arti ilmiah ini melekat

226
Dwi Swasono Rachmad, Widyastuti
Prosiding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi (SISFOTEK) ke 4 Tahun 2020

semua sesuatu yang terdalam termasuk ketuhanan Metode yang digunakan oleh Thomas Hobbes,
berserta alam semesta berikut isinya[2]. John Locke, dan Hume. Metode ini berdasarkan
kepada pengalaman yang dianggap benar.
Menurut Cicero pada masa 106-43 Sebelum Masehi
h) Trasendental
dapat dijelaskan bahwa filsafat sebagai “ibu dari semua
Metode yang digunakan oleh Immanuel Kant,
seni” (the mother of all the arts) ia juga mengartikan
Metode yang analisisnya dengan Kriteriologis
filsafat sebagai ars vitae (seni dalam kehidupan).
yang berdasarkan objektif, bentuk analisisnya
Sementara itu menurut Imanuel Kant pada masa 1724-
ialah dengan psikologis, logis, ontologis, dan
1804, Filsafat ialah bidang ilmu pada pengetahuan
kriteriologis
sebagai pokok dan pangkal dari segala ilmu
i) Dialektis
pengetahuan, tercakup empat persoalan yaitu[2]:
Motode yang digunakan Hagel dan Karl Marx.
a. Metafisika Metode ini berdasarkan dari dimanika pemikiran
b. Etika atau alam, berdasakan dari triadik yaitu tesis,
c. Agama antithesis.
d. Antropologi j) Fenomenologi
Metode yang digunakan oleh Edmund Husserl
Menurut Aristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa
dan para pengikut eksistensialisme. Metode yang
filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu dan
digunakan berdasarkan perpotongan yang
pengetahuan yang mengungkap kebenaran yang sistematis.
meliputi metafisika, yang artinya ilmu pengetahuan k) Neo-positivistik
yang berhubungan dengan hal yang fisik dan non fisik
Metode yang berdasakan kepada pemahaman
dan juga manusia di kodratkan untuk selalu ingin tahu
yang menggunakan aturan-aturan positif.
dan bertanya. Oleh karena itu, filsafat tersebut memiliki
l) Analitika Bahasa
sifat umum, yang filsafat ilmu terbagi menjadi dua,
Motode yang digunakan oleh Ludwing
yaitu filsafat dan ilmu. Sedangkan menurut plato, Wittgenstein. Motode yang berdasakan kepada
filsafat ialah peengetahuan dari segala hal yang ada di pemakaian Bahasa sehari-hari, setelah itu
bumi ini[4]. ditentukan sah atau tidak sah terhadap
METODE FILSAFAT filosofisnya.
m) Deduksi
Filsafat ialah sebagai ilmu yang menggunakan daya Metode yang berdasakan kepada sesuatu dengan
piker yang luar biasa. Sebagaimana filsafat yang terak menarik kesimpulan dari hasil prinsip-prinsip
dikemukakan dari berbagai filsuf. Tentunya dengan umum.
adanya filsafat, memiliki peranan dan perkembangan n) Induksi
dalam kehidupan. Oleh karena itu, terciptanya metode Metode dengan menarik kesimpulan dari suatu
dari filsafat ialah[1] yang khusus yang bersifat umum.
a) Sistematis Karakteristik Pemikiran Filsafat
Teori tentang ontology dan epistomologi
b) Historis Filsafat memiliki pemikiran yang sebagaimana untuk
Riwayat dari para filsuf dilakukan berfikir. Dapat disimpulkan bahwa berfikir
c) Kritis filsafat ialah berfikir sebagai berikut[1] :
Metode yang digunakan oleh Plato dan Skorotes
a) Radikal
yaitu memahami, mengkritis, menentang, dan
b) Universal
memberikan dukungan kepada sesuatu yang telah c) Komprehensif
dipelajari. d) Mencari kejelasan segala hal
d) Intuitif
e) Rasional
Metode yang digunakan oleh Plotinos dan
f) Spekulatif
Bergson yaitu kemampuan pengetahuan yang
g) Konseptual
langsung di implementasikan kepada sesuatu
h) Koheren dan konsisten
tanpa menggunakan rasio sebagai prosesnya. i) Sistematis dan Metodis
e) Skolastik j) Bebas
Metode yang digunakan oleh Aristoteles dan
Thomas Aquinas yang memiliki sifat sintesis Dapat diliat dari beberapa pendapat dan pemahaman
deduktif dalam metodenya. tentang filsafat. Bahwa filsafat merupakan ilmu,
f) Metode matematis pengetahuan, wawasan, prinsip, usaha yang
Metode yang digunakan oleh Descartes dan para menjadikan tolak ukur utama untuk memberikan suatu
pengikutnya. Metode yang kompleks dicapai dari nilai kepada suatu objek yang akan dikaji dengan
bentuk sederhana yang dideduksikan dengan bijaksana sesuai dengan keilmuan yang disertai rasa
matematis ingin tahu, bertanya kepada suatu hal yang ada pada
g) Empiris kebenaran. filsafat memiliki arti sama dengan

227
Dwi Swasono Rachmad, Widyastuti
Prosiding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi (SISFOTEK) ke 4 Tahun 2020

induk/ilmu utama dalam pengetahuan, dikarenakan tersebut akan dikembangkan. Dengan filsafat ilmu itu
filsafat menjadi awal dan serta semua cara tentang sendiri, strategi ke depan akan datang dalam bidang
keilmuan yang tidak dapat diselesaikan oleh ilmu, pengembangan ilmu pengetahuan dapat di garis
dikarenakan filsafat memiliki potensi yang mampu besarkan sebagai landasan ukur. Karena dengan hal
memberikan rangsangan untuk lahirnya sejumlah tersebut, filsafat ilmu pengetahuan dapat dilacak
kengininan untuk mengetahui segala filosofis melalui perspektif”[2][3].
segala cara dengan jenis observasi disertai eksperimen.
Dasar aksiologi yaitu tentang manfaat yang didapat
Dengan demikian, mampu melahirkan berbagai cabang
oleh manusia dari ilmu pengetauan yang ada padanya.
ilmu pengetahuan.
Landasan ontology disebabkan oleh ilmu pengetahuan
Menurut pendapat Immanuel Kant pada (Kunto yang berlainan dengan bentuk pengetahuan jenis
Wibisono dkk., 1997) mengartikan filsafat sebagai lainnya. Ilmu tersebut mengatasi masalah-masalah
disiplin ilmu yang bisa memberikan serta menunjukan yang sudah diketahuinya namun tidak terselesaikan
batas dan ruang dari pengetahuan manusia secara tepat dengan baik. Masalah tersebut adalah masalah nyata.
sesuai dengan kapasitas manusianya. Ada juga Ilmu pengetahuan dapat dijelaskan sebagai fenomena
pendapat dari Francis Bacon (The Liang Gie, 1999) yang mungkin tindakan manusia untuk melakukan
menjelaskan bahwa filsafat sebagai ibu yang agung tindakan untuk penguasaan fenomena berdasarkan
dari berbagai ilmu. informasi yang ada[2][3][4].
Dalam pendekatan ilmu harus dilakukan melalui Penafsiran ontology kepada objek dibidang keilmuan
berbagai sudut dan aspek agar untuk memecahkan harus dilandasi kepada karakteristik objek ilmu itu,
masalah atau persoalan hidup bersifat manusiawi, yang agar ontology terbebas dari suatu nilai yang memiliki
artinya tetap menghormati kenyataan hidup yang sifat dogmatic. Menurut jeuken untuk ontology adalah
manusia jalani itu memiliki sifat kompleksitas tinggi. “ Pada tingkat ilmu ada yang dekat kontak dengan
Adapun efek negative dari ilmu pengetahuan : observasi dan eksperimen. Ilmuwan mencoba
mengucapkan yang lebih umum hukum tentang
a. Ilmu tentang spesialistik
fenomena secara berurutan untuk menghambat
b. ilmuan bersifat spesialistik
wawasan yang lebih dalam tentang mereka. Hukum
Dalam ilmu pengetahuan dan nilai-nilai dari kehidupan semacam itu ditemukan dengan cara induksi, proses
memiliki sistem dan otonomi. Sehingga tidak mungkin yang khas untuk tingkat. Itu hasilnya bukan hukum
adanya keterlibatan dalam hubungan menjadi yang hanya mau menunjukkan apa yang paling banyak
perpecahan pada persoalan terpadu. Dalam hal ini dapat terjadi di alam, tetapi sebuah hukum yang memang
di implementasikan pada ilmu filsafat, dalam hal ini mengungkapkan sensial- fitur dari alam apa adanya
dalam menganalisis dasar ilmu yang teoritik sampai muncul”[2][3][4].
dasar praktik ialah metafisika, aksiologi, filsafat ilmu.
Demikian ilmu ontology Demikian ilmu ontology
adalah karakteristik penting yang berlaku secara umum
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
yang memiliki arti masih dapat digunakan untuk
Epistomologi yang artinya memiliki dua makna cabang ilmu yang lain[2][3][4].
episteme dan logos, yang artinya ialah episteme sebagai Ilmu pengentahuan yang berdasarkan dari beberapa
pengetahuan bertingkat khususnya bersifat ilmiah, asumsi dasar sebagai dasar untuk pengetahuan tentang
sedangkan logos artinya ialah ilmu pengetahuan. Maka
fenomena yang nampak. Asumsi tersebut ialah suatu
dapat diartikan bahwa suatu ilmu yang menjelaskan
pernyataan atau pendapat yang dijadikan sebagai dasar
beberapa cara untuk mendapatkan
untuk titik respon bagi kegiatan dari setiap cabang ilmu
pengetahuan[2][3][4].
pengetahuan[2][3][4].
Filsafat pengetahuan adalah merupakan bagian dari Ontology merupakan sebagai kawasan yang tidak
epistomologi yang mencakup tentang dasar dari
tergolong dari ilmu pengetahuan yang memiliki sifat
pengetahuan ilmiah atau keilmuan. Agar lebih terinci,
otonom, namun ontology memilik peran sebagai dasar
maka filsafat pengetahuan memiliki arti sebagai berikut
pembicaraan dalam pengembangan dan penerapan di
[2][3][4]:
ilmu pengetahuan, asumsi dasar yang memilik
“filsafat ilmu pengetahuan adalah ilmu yang konsekuensinya[2][3][4].
pengetahuannya pada objeknya adalah ilmu itu sendiri.
Ini bukan hanya sekedar metodologi penelitian dan tata KESIMPULAN DAN SARAN
cara penulisan, namun filsafat sebagai tiang dari
1) Kesimpulan
penyangga untuk eksistensi dari ilmu pengetahuan
yang disebut adalah ontologi. Ontology dapat Berdasarkan dari filsafat yang telah dilakukan terhadap
dijelaskan ilmu pengetahuan yang hakekatnya pada filosofi dari para ilmuan. Dapat disimpulkan ialah
ilmu tersebut. Epistomologi sebagai cara dan sarana,
aksiologi sebagai nilai ukur kemana pengetahuan

228
Dwi Swasono Rachmad, Widyastuti
Prosiding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi (SISFOTEK) ke 4 Tahun 2020

a) peneliti dapat menyimpulkan bahwa DAFTAR PUSTAKA


kecerdasan buatan sesuai dengan pendapat
[1] Mahfud, Patsun, 2019, Mengenal Filsafat
dari filsafat dari filosofi Aristoteles.
Antara Metode Praktik Dan Pemikiran
b) Kecerdasan buatan masa kini adalah bagian
Socrates Plato Dan Aristoteles”, Jurnal Studi
dari ilmu pengetahuan dari masing-masing
Keislaman, vol 5, no 1, pp. 119-140
filsuf
[2] Sri S, Jirzanah, 1995, Dasar-dasar
c) Kecerdasan buatan dapat dibangun dengan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan di
filosofi filasafat dari Aristoteles, dengan
Indonesia, Jurnal Filsafat, Mei, pp. 1-8
berbasis logika yang tinggi menciptakan hasil
[3] Husain, 2018, Filsafat Ilmu Komputer Dan
yang terbaik sesuai dengan harapan.
Cloud Computing Secara Etimologis, Jurnal
Mantik Penusa, vol 2, no 2 Desember 2018,
2) Saran
pp. 15-21
Terdapat beberapa kesimpulan dari filsafat kecerdasan [4] Verdi, 2018, Filsafat Logika Dan Ontologi
buatan. Ilmu Komputer, Jurnal of Information
System, Applied, Management, Accounting
a) Kecerdasan buatan bisa dikaitkan dengan
and Research, vol 2, no 2, mei 2018, pp. 68-
folosofi dari filsafat yang ada. Dapat
75
disesuaikan dengan kontekstual dari
[5] Yuhandri, 2014, Peranan Filsafat Ilmu Dalam
kecerdasan buatan tersebut
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan
b) Filsafat dapat diartikan dapat diterapkan pada
Teknologi (Iptek) Dibidang Teknologi
kecerdasan buatan sepenuhnya. Dikarenakan
Informasi Dan Komputer, Majalah Ilmiah UPI
perlu adanya terapan dalam pengetahuan lebih
YPTK, vol. 21, no. 1, maret 2014, pp.72-75
dalam.
[6] Anggia, Dapit, 2017, Sistem Pakar
Mendeteksi Tindak Pidana Cybercrime
Menggunakan Metode Forward Chaining
Berbasis Web Di Kota Batam, vol 3.i2, pp.
197-21

229

Anda mungkin juga menyukai