Anda di halaman 1dari 6

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2023

Nama : BIMA SETYAWAN


Nim : 22041029
Matkul : KECERDASAN BUATAN (A)

Sejarah Kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) atau disingkat dengan AI,


bermula dari kemunculan komputer sekitar th 1940-an, meskipun sejarah
perkembangannya dapat dilacak sejak zaman Mesir kuno. Pada masa ini,
perhatian difokuskan pada kemampuan komputer mengerjakan sesuatu yang
dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, komputer tersebut dapat meniru
kemampuan kecerdasan dan perilaku manusia.

McMulloh dan Pitts pada tahun 1943 mengusulkan model matematis


bernama perceptron dari neuron di dalam otak. Mereka juga menunjukkan
bagaimana neuron menjadi aktif seperti saklar on-off dan neuron tersebut mampu
untuk belajar dan memberikan aksi berbeda terhadap waktu dari input yang
diberikan.

Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada paper Alan Turing, pada


tahun 1950 yang mencoba menjawab “Dapatkah computer berfikir” dengan
menciptakan mesin Turing. Paper Alan Turing pada tahun 1950 berjudul
“Computing Machineri and Intelligence” mendiskusikan syarat sebuah mesin
dianggap cerdas. Dia beranggapan bahwa jika mesin dapat dengan sukses
berprilaku seperti manusia, kita dapat menganggapnya cerdas.

Pada akhir 1955, Newell dan Simon mengembangkan The Logic Theorist,
program AI pertama. Program ini merepresentasikan masalah sebagai model
pohon, lalu penyelesaiannya dengan memilih cabang yang akan menghasilkan
kesimpulan terbenar. Program ini berdampak besar dan menjadi batu loncatan
penting dalam mengembangkan bidang AI. Pada tahun 1956 John McCarthy dari
Massacuhetts Institute of Technology dianggap sebagai bapak AI,
menyelenggarakan konferensi untuk menarik para ahli komputer bertemu, dengan
nama kegiatan “The Dartmouth summer research project on artificial intelligence.”

Konferensi Dartmouth itu mempertemukan para pendiri dalam AI, dan


bertugas untuk meletakkan dasar bagi masa depan pemgembangan dan penelitian
AI. John McCarthy di saat itu mengusulkan definisi AI adalah “ AI merupakan
cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan komputer untuk
dapat memiliki kemampuan dan berprilaku seperti manusia”.

Pada tahun 1960 hingga 1970, muncul berbagai dikusi bagaimana


komputer dapat meniru sedetail mungkin pada kemampuan otak manusia, dimana
saat itu dapat dikategorikan sebagai “classical AI”. Pada tahun 1980, dimana
computer yang semakin mudah diperoleh dengan harga yang lebih murah
menjadikan berbagai riset di bidang kecerdasan buatan berkembang sangat pesat
pada berbagai universitas.

Saat ini, hampir semua perangkat komputer dan perangkat elektronika


canggih menerapkan kccerdasan buatan untuk membuat sistem lebih handal. Di
masa yang akan datang, diperkirakan semua perangkat elektronika dan komputer
menjadi jauh lebih cerdas karena telah ditanamkan berbagai metode kecerdasan
buatan.

LANDASAN TEORI

Artificial Intelligence dapat diartikan menjadi kecerdasan buatan, yang mana


pada prosesnya berarti membuat, atau mempersiapkan, mesin seperti komputer
agar memiliki sebuah intelligence atau kecerdasan berdasarkan perilaku manusia.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu
pengetahuan yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Artificial Intelligence pada dasarnya
bertujuan untuk membuat komputer melaksanakan suatu perintah, yang dapat
dilakukan oleh manusia. Salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan adalah sistem
pakar
Bab ini dapat dikelompokkan atas teori-teori mengenai artificial intelligence,
sistem pakar, aplikasi berbasis Web. dan MySql untuk pengolahan database-nya.

Dalam hal ini, terdapat beberapa pengertian dari kecerdasan buatan, antara lain :

1. Kecerdasan buatan merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana membuat


sebuah komputer dapat mengerjakan sesuatu yang masih lebih baik dikerjakan
manusia

2. Kecerdasan buatan merupakan solusi berbasis komputer terhadap masalah


yang ada, yang menggunakan aplikasi yang mirip dengan proses berpikir menurut
manusia

3. Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah cabang ilmu komputer yang
mempelajari bagaimana komputer melakukan hal-hal yang pada saat yang sama
orang mengejakannya lebih baik

4. Artificial intelligence adalah subdivisi dari ilmu komputer untuk membuat


perangkat keras dan piranti lunak komputer sebagai usaha untuk memperoleh
hasil seperti yang dihasilkan oleh manusia.Dapat diambil kesimpulan dari
beberapa paragraf diatas bahwa, kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah
suatu metode untuk membuat sebuah komputer dapat memiliki kecerdasan dan
dapat berpikir layaknya manusia dalam mencari jalan keluar suatu permasalahan,
dan membagi proses-proses pemikiran tersebut menjadi sebuah langkah dasar
pemecahan masalah.

Ruang lingkup kecerdasan buatan :

1. Expert System (sistem pakar)

2. Natural Language Processing (pemrosesan bahasa alamiah)

3. Computer Vision and Scene Recognition

4. Intelligence Computer Aided Instruction

5. Speech (voice) Understanding


6. Robotics and Sensory System

Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem yang membutuhkan dasar pengetahuan yang


baik, yang dibangun seefisien mungkin. Sistem ini memerlukan satu atau lebih
mekanisme penalaran untuk menerapkan pengetahuan terhadap maslahyang
dihadapi. Setelah itu dibutuhkan suatu mekanisme penalaran untuk menerapkan
pengetahuan pada permasalahan yang ada.

Sejarah sistem pakar


Sistem pakar (Expert Sistem (ES)) dikembangkan pada pertengahan tahun
1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian artificial
intelligence ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabungkan
dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau manusia super.
Suatu usaha ke arah ini adalah General Purpose Problem-Solver (GPS). GPS
yang berupa sebuah prosedur yang dikembangkan Allen Newell, John Cliff Show
dan Herbert Alexander Simon dari Logic Theorist, yang merupakan sebuah
percobaan untuk menciptakan mesin yang cerdas. GPS sendiri merupakan sebuah
Predecessor menuju Expert Sistem (ES). GPS berusaha untuk menyusun langkah-
langkah yang dibutuhkan untuk mengubah situasi awal menjadi state tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian
dari program serba bisa (general-purpose) ke program yang spesialis (special-
purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari
Universitas Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN. Masalah yang kompleks
membutuhkan pengetahuan yang banyak sekali tentang area problem. Pada
pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul, sebuah pengetahuan
kunci yang dipelajari saat itu adalah kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan
spesifik yang dimilikinya bukan dari formalisme khusus dan pola penarikan
kesimpulan yang digunakan. Awal 1980-an teknologi ES yang mula-mula dibatasi
oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya
XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp) dan CATS-1
(dikembangkan oleh General Electric). Sistem Pakar untuk melakukan diagnosis
pertama dibuat oleh Bruce Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University.
Sistem ini diberi nama MYCIN. MYCIN merupakan program interaktif yang
melakukan diagnosis penyakit meningitis dan infeksi bacremia serta memberikan
rekomendasi terapi antimikrobia. MYCIN mampu memberikan penjelasan atas
penalarannya secara detail. Dalam uji coba, ia mampu menunjukkan kemampuan
seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak pernah digunakan secara rutin
oleh dokter, MYCIN merupakan referensi yang bagus dalam penelitian kecerdasan
buatan yang lain.

Ciri-ciri Sistem Pakar :

1. Terbatas pada domain tertentu.

2. Dapat memberikan solusi untuk data-data yang tidak lengkap.

3. Dapat mengemukakan rangkaian-rangkaian alasan yang diberikan dengan cara


yang mudah dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu.

5. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.

6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi yang jelas terpisah.

7. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun

oleh pemakai dengan dialog.

Keuntungan Sistem Pakar

Secara garis beras , banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem
pakar :

1. Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat

2. Meningkatkan output dan produktivitas

3. Menyimpan kemampuan dan keaahlian pakar

4. Meningkatkan penyelesaian masalah

5. Meningkatkan reliabilitas

6. Memberikan respon (jawaban) yang cepat

7. Merupakan panduan yang intelligence (cerdas)

8. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan

mengandung ketidakpastian
9. Intelligence database (basis data cerdas), bahwa sistem pakar dapat

digunakan untuk mengakses basis data dengan cara cerdas

Kelemahan Sistem Pakar

Disamping sistem pakar mempunyai keuntungan, sistem pakar juga memiliki


kelemahan :

1. Untuk mendapatkan pengetahuan tidaklah selalu mudah, karena kadangkala


pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada, kadang-kadang
pendekatan yang dimiliki oleh pakar tersebut berbeda-beda

2. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi


sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan
dan pemeliharaannya

3. Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan

4. Sistem pakar perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan, sehingga dalam
hal ini faktor manusia tetaplah dominan.

Anda mungkin juga menyukai