Anda di halaman 1dari 58

GERAK DAN PERSAMAANNYA

(Soal dikerjakan dalam waktu 54 Menit)

1. Sebuah benda dilepas dari ketinggian 80 m. 6. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang
Dua detik setelah jatuh, benda berada pada lebarnya 120 meter dari A ke B (B berada tepat
ketinggian tegak lurus di seberang A). Kecepatan arus air
(A) 10 m sungai adalah 4 m/s. Perahu diarahkan agak
(B) 20 m melawan arus sungai dengan kecepatan 5 m/s
(C) 40 m sehingga bergerak langsung ke B. Waktu yang
(D) 50 m dibutuhkan untuk menyeberang adalah
(E) 60 m (A) 10 detik
(B) 12 detik
2. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dengan (C) 24 detik
kecepatan awal 40 m/s. Setelah 5 detik, besar (D) 30 detik
kelajuannya adalah (E) 40 detik
(A) 10 m/s
(B) 20 m/s 7. Sebuah mobil bergerak lurus dengan grafik
(C) 30 m/s kecepatan terhadap waktu sebagai berikut:
(D) 40 m/s V(m/s)
(E) 50 m/s

3. Kereta api “Ekspress” bergerak lurus 10


meninggalkan stasiun dengan kelajuan 108
km/jam. Di dalam kereta api, Hilmi berlari
dengan kelajuan 3 m/s berlawanan arah dengan
gerak kereta. Kelajuan Hilmi terhadap stasiun
adalah . . . m/s
(A) 20
(B) 23 0 2 10 12
(C) 27
(D) 30 Jarak yang ditempuh selama 12 detik (lihat
(E) 33 gambar) adalah
(A) 60 m
4. Pada awal perjalanan, „odometer‟ mobil Pak (B) 80 m
Rahmat menunjukkan angka 2500 km. Dua (C) 90 m
setengah jam kemudian menjadi 2600 km. (D) 100 m
Kelajuan rata-rata mobil Pak Rahmat adalah (E) 120 m
(A) 10 km/jam
(B) 20 km/jam 8. Aisyah dan Fatimah berlomba lari jarak 100 m.
(C) 30 km/jam Kecepatan lari Aisyah 3 m/s, sedangkan
(D) 40 km/jam Fatimah 1 m/s. Kecepatan keduanya konstan.
(E) 50 km/jam Ketika Aisyah sampai di garis finish, Fatimah
masih berada di belakangnya sejauh
5. Peluru 0,5 kg dilempaBr vertikal ke atas dengan (A) 25 m
kecepatan 100 m/s. Besar kelajuannya pada (B) 33 ½ m
detik kedua setelah dilempar (C) 50 m
(A) sama dengan detik ke delapan (D) 66 2/3 m
(B) sama dengan detik ke sepuluh (E) 75 m
(C) lebih besar dari detik ke delapan belas
(D) lebih besar dari detik ke sembilan belas
(E) lebih kecil dari detik ke dua puluh

Bab 1 Fokus Target – Gerak dan Persamaannya – www.bimbinganalumniui.com


9. Mobil yang mula-mula bergerak dengan (C) 30√2
kelajuan 40 m/s direm dengan perlambatan 8 (D) 50
m/s2. Pada separuh jarak sebelum berhenti, (E) 60
kelajuannya (dalam m/s) adalah
(A) 32 13. Sebuah bola dilemparkan dari atas menara
(B) 28 masjid dengan lintasan seperti tampak pada
(C) 16 gambar.
(D) 14
50 m/s
(E) 8 370

10. Grafik ini menggambarkan hubungan antara


150 m
kecepatan dan waktu tempuh dari gerak lurus
suatu benda. x

V(m/s)
24 Kecepatan ketika menyentuh tanah adalah . . .
22 m/s.
(A) 2√13
18
(B) 20√6
(C) 20√13
10 (D) 100
(E) 2400

14. Sebuah bola dilemparkan dengan sudut 37˚


1 2 3 4 terhadap tanah dan kecepatan awal 50 m/s. Bola
akan mencapai ketinggian 40 m setelah
Percepatan rata-rata antara selang waktu 2 bergerak selama . . . detik
sekon dan 4 sekon adalah (A) 1
(A) 3 m/s2 (B) 2
(B) 7 1/3 m/s2 (C) 3
(C) 18 m/s2 (D) 4
(D) 22 m/s2
(E) 24 m/s2 15. Sebuah pesawat Hercules di somalia terbang
mendatar pada ketinggian 180 m dengan
11. Miqdad mendarat dengan pesawat tempur kecepatan 100 m/s. Tepat di atas sebuah rumah
MIRAGE dan menempuh jarak 350 m pada sakit, pesawat menjatuhkan kantung makanan.
landasan selama 7 detik sebelum berhenti. Jika Jarak jatuhnya kantong makanan ke rumah sakit
perlambatan pesawat konstan, berapa besar adalah . . . m
kecepatan pesawat ketika menyentuh landasan (A) 18
pertama kali? (B) 100
(A) 300 m/s (C) 180
(B) 250 m/s (D) 360
(C) 200 m/s (E) 600
(D) 150 m/s
(E) 100 m/s 16. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan
kecepatan awal 1400 m/s dan mengenai sasaran
12. Sebuah bola ditendang dengan kecepatan awal yang jarak mendatarnya sejauh 2 x 105 m. Bila
50 m/s dan sudut 53˚ terhadap tanah datar. percepatan gravitasi 9,8 m/s2, tinggi
Besar kecepatan vertikal bola pada detik maksimumnya adalah
pertama adalah . . . m/s (A) 1x105 m
(A) nol (B) √2x105 m
(B) 30 (C) 2x105 m

Bab 1 Fokus Target – Gerak dan Persamaannya – www.bimbinganalumniui.com


(D) 2√2x105 m (D) 25 kali
(E) 5x104 m (E) 40 kali

17. Iker Casilas melemparkan bola dengan


kecepatan 25 m/s dan sudut 37˚ ke sebuah
dinding.
21. Posisi seekor burung merpati yang sedang
terbang dinyatakan oleh persamaan:
r = (2t2 - 4t)i + (3t2 – 6t)j + (4t2 – 8t)k, dalam
satuan SI. Kelajuan burung pada detik ketiga
adalah
? (A) nol
(B) 2√2 m/s
(C) √29 m/s
(D) 36 m/s
Jika ia berada 40 m dari dinding, maka bola (E) 4√29 m/s
akan menumbuk dinding pada ketinggian
(A) 10 m 22. Posisi gerak sebuah pertikel dinyatakan oleh
(B) 15 m persamaan berikut:
(C) 20 m r = (40t - 3t2)i + (30t – 4t2)j, dalam satuan SI.
(D) 30 m Percepatan partikel setelah bergerak 5 detik
(E) 45 m adalah
(A) 70 m/s2
18. Sebuah roda berputar dengan kelajuan konstan. (B) 50 m/s2
Roda berputar 4 kali dalam satu menit. Periode (C) 10 m/s2
putaran roda adalah (D) 5 m/s2
(A) 30 detik (E) Nol
(B) 15 detik
(C) 7,5 detik 23. Sebuah benda bergerak dengan persamaan r =
(D) 1/15 detik (15t + 2)i + (20t – 5t2)j, dalam satuan SI. Benda
(E) 1/30 detik tersebut
(1) posisi awalnya di (2,0)
19. Sebuah cakram berjari-jari 10 cm suatu ketika (2) setelah 1 detik perpindahannya adalah (15i
berputar konstan, dua putaran setiap detik. + 15j) meter
Kelajuan linier sebuah titik di tepi cakram (3) kecepatan awalnya adalah 25 m/s
adalah (4) bergerak parabola
(A) 4 cm/s
(B) 8 cm/s 24. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-x
(C) 4π cm/s dengan percepatan a = (6t – 2) m/s2. Jika pada
(D) 40π cm/s saat t = 1 detik, v = 1 m/s dan x = 1 m, maka
(E) 80π cm/s posisinya dapat dituliskan sebagai berikut
(A) x = 3t3 + t2 + 1
20. Jari-jari sistem roda di bawah RB = 4 RA. Jika (B) x = t3 + 2t2 + 1
roda B berputar 10 kali, maka roda A berputar (C) x = t3 – t2 + 1
(D) x = t3 + t2 + 1
(E) x = 3t3 - t2 + 1
B A 25. sebuah partikel bergerak pada bidang x-y
dengan lintasan memenuhi persamaan y = 5/8
x2. Kecepatan arah x-nya tetap, yaitu vx = 12
(A) 2,5 kali m/s. Ketika x = 1/3 m, kecepatannya adalah
(B) 4 kali (A) 12 m/s
(C) 10 kali (B) 13 m/s

Bab 1 Fokus Target – Gerak dan Persamaannya – www.bimbinganalumniui.com


(C) 15 m/s
(D) 18 m/s
(E) 60 m/s

26. Sistem lensa sebuah telephoto terdiri dari lensa


positif dengan panjang fokus + 6 cm yang
berada 4 cm di depan lensa negatif dengan
panjang fokus – 2,5 cm. Lokasi bayangan dari
benda-benda yang letaknya sangat jauh adalah
(A) 10 cm di belakang lensa positif
(B) 12 cm di belakang lensa positif
(C) 12 cm di belakang lensa negatif
(D) 14 cm di belakang lensa positif
(E) 14 cm di belakang lensa negatif

27. Sebuah slide-projector mempunyai sebuah


lensa yang panjang fokusnya 20 cm. Agar slide
berukuran 5 cm x 5 cm menghasilkan gambar
berukuran 100 cm x 100 cm, maka sebuah layar
harus ditempatkan di depan lensa pada jarak
(A) 20 m
(B) 4,2 m
(C) 2,1 m
(D) 2 m
(E) 1 m

Bab 1 Fokus Target – Gerak dan Persamaannya – www.bimbinganalumniui.com


BAB 2: GERAK DAN GAYA
(Soal dikerjakan dalam waktu 44 Menit)

1. Gaya 3 N dan 7 N bekerja pada suatu benda. (C) 4,5 N ke kanan


Resultan gaya yang bekerja pada benda tidak (D) 4,5 N ke kiri
mungkin sama dengan (E) Nol
(1) nol
(2) 1 N 5. Dua buah ember bermassa masing-masing 5 kg
(3) 3 N dihubungkan dengan tali, kemudian ditarik ke
(4) 9 N atas dan bergerak dengan percepatan 2 m/s2.
Perbandingan tegangan tali 1 dan tali 2 adalah
2. Balok pada bidang miring ini akan mendapat
percepatan yang besarnya Tali 1

F=20N
4 Kg a=2m/s2
Tali 2
µs=0,2
µk=0,1
370

(1) 1:1
(A) 5 m/s2 ke atas sejajar bidang miring (2) 1:2
(B) 1 m/s2 ke bawah sejajar bidang miring (3) 2:1
(C) 0,6 m/s2 ke atas sejajar bidang miring (4) 3:2
(D) 0,2 m/s2 ke bawah sejajar bidang miring (5) 2:3
(E) nol, karena balok tidak bergerak
6. Mula-mula balok diam. Kemudian gaya F
3. Benda dengan massa 10 kg berada di bidang menariknya selama 4 detik. Berapa besar
mendatar kasar (µs = 0,4; µk = 0,3; g = 10 m/s2). kecepatannya pada detik ke lima?
Bila benda diberi gaya horizontal yang tetap
sebesar 45 N, besarnya gaya gesekan yang
bekerja pada benda tersebut adalah F=5 N 2 Kg
(A) 20 N
(B) 22,5 N
(C) 30 N µs=0,2 ; µk=0,1
(D) 40 N (A) 6 m/s
(E) 45 N (B) 5 m/s
(C) 4 m/s
4. Ketika benda B bergerak, ternyata benda A (D) 3 m/s
tidak jatuh. (E) 2 m/s

A = 3 Kg
A B = 5 Kg
F=12N

B
Gaya gesek yang bekerja pada A saat itu adalah 7. Ditentukan : mA = 4 kg, mB = 1 kg, g = 10 m/s2.
(A) 12 N ke kanan Koefisien gesekan antara benda A dan meja
(B) 12 N ke kiri

Bab 2 Fokus Target – Gerak dan Gaya – www.bimbinganalumniui.com


adalah µs = 0,3 dan µk = 0,1 (lihat gambar). semburan gas. Mula-mula roket diam. Jika gaya
Setengah detik setelah dilepas, balok B akan dorong gas habis setelah 10 detik, tinggi
maksimum yang dicapai roket adalah . . . m
(A) 5000
A (B) 4000
(C) 3000
Meja (D) 2000
(E) 1000
B
11. Balok 5 kg meluncur turun pada sebuah bidang
miring dengan sudut kemiringan 53˚ terhadap
(A) diam horizontal. Balok menempuh jarak 3 m dalam
(B) turun 10 cm waktu satu detik. Jika mula-mula balok diam,
(C) turun 15 cm besar koefisien gesek kinetis bidang miring
(D) turun 20 cm terhadap balok adalah
(E) turun 25 cm (A) 1/5
(B) ¼
8. Balok A beratnya 100 N diikat dengan tali (C) 1/3
mendatar di C (lihat gambar). Balok B beratnya (D) ½
500 N. Koefisien gesekan antara A dan B = 0,2 (E) 1
dan koefisien gesek antara B dengan lantai =
0,5. Besarnya gaya F minimal untuk menggeser 12. Sebuah partikel yang bermassa 2 kg bergerak
balok B adalah (dalam newton) lurus menyelusuri sumbu x dengan besar
kecepatan mula-mula 3 m/s searah sumbu x
positif. Bila gaya 6 N searah sumbu x negatif
bekerja pada partikel itu selama 3 s, maka
(1) besar kecepatan akhir 6 m/s
C A (2) arah kecepatan akhir searah sumbu x
negatif
F (3) partikel pernah berhenti
B (4) setelah 3 s kecepatan partikel tetap

13. Ketika sebuah pegas ditarik dengan gaya


(A) 950 sebesar F, panjangnya bertambah sebesar a.
(B) 750 Jika ditarik dengan gaya 2/3 F, maka pegas
(C) 600 akan bertambah panjang sebesar
(D) 320 (A) 4/3 a
(E) 100 (B) ¾ a
(C) 3/2 a
9. Ketika start, seorang pelari menjejakkan (D) 2/3 a
kakinya dengan gaya empat kali berat badannya (E) ¼ a
ke lintasan lari dengan sudut 45˚ terhadap
horizontal. Percepatan awal yang dialaminya 14. Sebuah pegas yang digantungkan vertikal
pada arah horizontal adalah . . . m/s2. panjangnya 15 cm. Jika diregangkan dengan
(A) 10√2 gaya 0,5 newton, panjang pegas menjadi 17 cm.
(B) 15√2 Jika diregangkan dengan gaya 0,6 newton,
(C) 20√2 panjang pegas akan menjadi
(D) 25√2 (A) 2,4 cm
(E) 40√2 (B) 15,4 cm
(C) 17,4 cm
10. Sebuah roket bermassa 500 kg didorong ke atas (D) 19,4 cm
oleh gaya 10000 N yang dihasilkan dari (E) 35,4 cm

Bab 2 Fokus Target – Gerak dan Gaya – www.bimbinganalumniui.com


(E) W
15. k1 = 4,5 N/cm; k2 = 4,5 N/cm; k3 = 18 N/cm

19. Jika massa bumi menjadi ¾ massanya sekarang


dan diameternya menjadi setengahnya, maka
besarnya percepatan gravitasi di permukaan
K1 K2 bumi
(A) akan menjadi sembilan kali semula
(B) akan menjadi tiga kali semula
(C) tetap seperti semula
K3 (D) akan menjadi sepertiga kali semula
F (E) akan menjadi sepersembilan kali semula
Jika sistem pegas di atas ditarik dengan gaya F
= 36 N, maka pertambahan panjang pegas total 20. Dengan kecepatan tangensial berapakah sebuah
adalah roket ditembakkan tepat di permukaan bumi
(A) 3 cm agar ia menjadi satelit bumi?
(B) 6 cm (Rbumi = 6400 km, g = 10 m/s2)
(C) 9 cm (A) 80000 m/s
(D) 18 cm (B) 9000 m/s
(E) 36 cm (C) 8000 m/s
(D) 6000 m/s
16. Sebuah benda bermassa 5 kg diikat dengan tali (E) 800 m/s
berputar dalam suatu bidang vertikal. Jari-jari
lintasan 1,5 m. jika kecepatan sudut 6 rad/s, 21. Sebuah bandul diputar seperti pada gambar.
maka besarnya tegangan tali pada saat benda itu Besar percepatan sudut bandul adalah
ada di titik tertinggi adalah
(A) 220 N
(B) 240 N
(C) 250 N 𝜶
(D) 270 N T
(E) 320 N

17. Ghifar mengemudikan pesawat tempurnya


secara akrobatik, membentuk lingkaran vertikal Mg
dengan jari-jari 400 m. Berapa besar kecepatan
pesawat agar di lintasan terendahnya ia (A) (g R2 tg α) ½
mengalami gaya normal 7,4 kali beratnya? (B) (g R tg α) ½
(A) 640 m/s (C) (g tg α/R) ½
(B) 320 m/s (D) (g tg α/R2) ½
(C) 200 m/s (E) (g2 tg α/R2) ½
(D) 160 m/s
(E) 100 m/s 22. Bulan (bermassa m) mengorbit bumi pada jarak
r dari pusat bumi. Jika M adalah massa bumi
18. Seseorang yang beratnya W berada di sebuah dan G konstanta gravitasi universal, maka
pesawat ruang angkasa yang mengorbit bumi (1) gaya gravitasi yang dialaminya adalah
pada ketinggian R (= jari-jari bumi) di atas GmM/r2
permukaan bumi. Beratnya di posisi tersebut (2) kecepatan linear di orbitnya adalah (GM/r)
½
adalah
(A) 1/9 W (3) percepatan sentripetalnya adalah GM/r2
(B) ¼ W (4) kecepatan angulernya adalah (GM/r2) ½
(C) 1/3 W
(D) ½ W

Bab 2 Fokus Target – Gerak dan Gaya – www.bimbinganalumniui.com


BAB 3: ENERGI DAN MOMENTUM
(Soal dikerjakan dalam waktu 40 Menit)

1. Grafik di bawah menyatakan hubungan gaya F kedua benda bergerak masing-masing dengan
yang bekerja pada benda bermassa 3 kg laju v1 = 1 ⁄ dan v2 = 2 ⁄ dengan arah
terhadap waktu t selama gaya itu bekerja pada saling tegaak lurus. Besarnya impuls gaya yang
benda. Bila benda mula-mula diam, maka bekerja pada sistem adalah (dalam Ns)
kecepatan akhir benda dalam ms-1 adalah (A) 1,5
(B) 2
F(N) (C) 2,5
(D) 3,5
(E) 4,5
4
5. Benda A (1 kg) yang bergerak dengan kelajuan
t(s) 14 ⁄ menumbuk dari belakang benda B (5
9 kg) yang sedang bergerak dengan kecepatan 2
12
⁄ . Bila tumbukan kedua benda lenting
(A) 5 sempurna, kecepatan benda B sesaat setelah
(B) 10 tumbukan adalah
(C) 12 (A) 4 ⁄
(D) 20 (B) 6 ⁄
(E) 24 (C) 8 ⁄
(D) 12 ⁄
2. Seorang anak yang bermassa 40 kg menaiki (E) 14 ⁄
perahu bermassa 80 kg yang sedang bergerak
dengan kelajuan 1 ⁄ di atas air danau yang 6. Dua buah balok bertumbukan seperti pada
tenang. Suatu ketika anak tersebut melompat ke gambar. Mula-lmula pegas benda dalam
belakang dengan kelajuan 1 ⁄ terhadap air. keadaan seimbang. Jika tumbukan tidak elastis
Kecepatan perahu setelah anak melompat sama sekali, maka pegas akan tertekan sejauh
adalah …m
(A) Nol (A) 16
(B) 1,2 ⁄ (B) 4
(C) 1,6 ⁄ (C) 1
(D) 2 ⁄ (D) 0,4
(E) 6 ⁄ (E) 0,16

3. Sebuah granat yang diam, tiba-tiba meledak 4 m/s


pecah menjadi dua bagian yang bergerak dalam K = 100 N/m
arah yang berlawanan. Perbandingan massa m1:
m2 = 1 : 2. Bila energy yang dibebaskan adalah 2 kg 2 kg
3 x 105 joule, maka perbandingan energy Licin
kinetic pecahan granat pertama dan kedua
adalah 7. Sebuah bola A yang mempunyai momentum p
(A) 1 : 1 bertumbukan dengan bola lain (B) hingga
(B) 2 : 1 setelah tumbukan momentum bola A tersebut
(C) 1 : 3 menjadi 2p. maka perubahan momentum bola B
(D) 5 : 1 adalah
(E) 7 : 5 (A) – 3p
(B) – 2p
4. Dua buah benda titik bermassa m1= 1,5 kg dan (C) – p
m2= 1 kg terletak berdekatan di bidang datar (D) + p
licin. Sistem ini mendapat impuls gaya hingga (E) + 3p

Bab 3 Fokus Target – Energi dan Momentum – www.bimbinganalumniui.com


8. Sebuah truk yang massanya 2000 kg dan 2 m/s, 2 m/s, 5 kg, dan 4 kg. bila benda A
melaju dengan kecepatan 72 km/jam menabrak terpental balik dengan kelajuan 2/3 m/s, maka
sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 (1) Besar kecepatan benda B setelah tumbukan
detik. Gaya rata-rata dari pohon pada truk adalah 1/3 m/s
selama berlangsungnya tabrakan adalah (dalam (2) Tumbukannya lenting sebagian
N) (3) Energy kinetic totalnya kekal
(A) 400 (4) Momentum totalnya kekal
(B) 4000
(C) 40000 13. Sebuah mobil bergerak dari lantai kasar dan
(D) 400000 datar dengan laju konstan 20 m/s. tiba-tiba
(E) 4000000 mesin monil mati, dan mobil berhenti setelah
bergerak 80 m. Koefisien gesek anatar ban
9. Sebuah benda bermassa 2 kg digerakkan mobil dengan jalanan adalah
mendatar di meja licin dari keadaan diam oleh (A) 0,25
sebuah gaya mendatar f yang berubah terhadap (B) 0,5
waktu menurut F= 4 + 2t, dengan t dalam s dan (C) 0,75
F dalam n. pada saat t= 4 s, (D) 1
(1) Percepatan benda adalah 6 m/s2 (E) 2
(2) kecepatan benda adalah 16 m/s
(3) momentum benda adalah 32 kg m/s 14. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil
(4) energy kinetik benda adalah 128 J bermassa 2000 kg dari keadaan diam hingga
mencapai kecepatan 36 km/jam adalah
10. Bola bermassa 2 kg bergerak dengan kelajuan (gesekan diabaikan)
10 m/s membentuk dinding pada sudut 30o. (A) 1 x 104 J
Ternyata bola terpental dengan kelajuan 10 m/s (B) 2 x 104 J
dan sudut 60o juga (lihat gambar). Impuls yang (C) 1 x 105 J
diberikan dinding pada bola adalah (D) 2 x 105 J
(E) 1 x 106 J
(A) 20√ Ns
(B) 20 Ns 15. Massa balok 10 kg. jika balok bergerak sejauh
30o 2 m, maka kerja total pada balok adalah
(C) 10√ Ns
(D) 10 Ns (A) 160 J
(E) Nol (B) 144 J
F=100N
30o (C) 80 J
(D) 72 J 37o
(E) 16 J
11. Dua buah bola bermassa sama saling
bertumbukkan dengan tidak lenting sama sekali. 𝛍𝐤 = 𝟎, 𝟐
Bola pertama kecepatannya 8 m/s dan bola
kedua 4 m/s, dengan arah sama. Jika massa bola
2 kg, energy kinetik total sesudah dan sebelum 16. Sebuah benda dengan massa 1 kg, dilemparkan
tumbukan adalah vertical k etas dengan kecepatan awal 20 m/s.
(A) 1 : 1 bila g= 10 m/s2. Besarnya energy jinetik saat
(B) 1 : 6 mencapai setengah ketinggian maksimum
(C) 6 : 1 adalah
(D) 9 : 10 (A) 100 J
(E) 10 : 9 (B) 200 J
(C) 300 J
12. Benda A dan B yang sedang bergerak (D) 400 J
berlawanan arah bertumbukan di bidang (E) 500 J
horizontal licin. Besar kecepatan A, kecepatan 17. Sebuah pegas yang tergantung tanpa beban
B, massa A, dan massa B berturut-turut adalah panjangnya 30 cm. kemudian ujung bawah
pegas digantungi beban 100 gram sehingga

Bab 3 Fokus Target – Energi dan Momentum – www.bimbinganalumniui.com


panjang pegas menjadi 35 cm. Jika beban 20. Sebuah balok kecil melalui lintasan seperti pada
tersebut ditarik ke bawah sejauh 5 cm, dan gambar. Jari=jari lingkaran 8 m. Seluruh
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka energy lintasan yang dilalui balok, licin sempurna.
potensial elastic pegas adalah Kelajuan bola di titik A supaya balok bisa
(A) 0,025 Joule mencapai titik B, minimal adalah … m/s
(B) 0,05 Joule
(C) 0,1 Joule
(D) 0,25 Joule B
(E) 0,5 Joule

18. Sebuah benda ditendang dari A menyusuri


lintasan licin menuju B. Berapakah kelajuannya
A
di titik B ?
(A) 30
B (B) 25
v= 10 m/s (C) 20
(D) 10
3M
(E) 5

(A) 2√ m/s
(B) 3√ m/s
(C) 4√ m/s
(D) 5√ m/s
(E) 2√ m/s

19. Jika balok M bermassa 5 kg, berapa jauhkah


pegas akan tertekan ?

1 m/s
K = 2000 N/m

Licin
(A) 20 cm
(B) 10 cm
(C) 5 cm
(D) 4 cm
(E) 1 cm

Bab 3 Fokus Target – Energi dan Momentum – www.bimbinganalumniui.com


BAB 4: GERAK ROTASI
(Soal dikerjakan dalam waktu 40 Menit)

1. Sebuah partikel (dari suatu benda tegar yang (A) 10 rad/s


sedang berotasi) bergerak melingkar dengan (B) 20 rad/s
persamaan  = (2t² + t) radian. Dalam selang (C) 40 rad/s
waktu t= 1 detik dan t = 2 detik, partikel (D) 80 rad/s
melakukan (E) 100 rad/s
(A) 3,5 putaran
(B) 7,5 putaran 6. Tiga buah partikel dipasang pada ujung-ujung
(C) 13 putaran sebuah rangka kuat yang massanya dapat
(D) 33 putaran diabaikan. Rangka terletak pada bidang X-Y
(E) 33  putaran seperti pada gambar.
Jika sistem partikel tersebut berotasi dengan
2. Titik P berada pada jarak 50 cm dari pusat sumbu AB, maka besar momen kelembaman
rotasi. Bila kecepatan sudutnya = (3t² + 2t) sistem tersebut adalah
rad/s, dan saat t= 0, = 10 rad, maka pada detik
1 kg
ke dua titik P telah menempuh lintasan A
sepanjang
(A) 5 meter 5 cm
(B) 10 meter 8 cm
(C) 12 meter 1,5 kg
(D) 24 meter
5 cm
(E) 40 meter B
2 kg
3. Momen inersia suatu benda tergantung pada
(1) Massanya (A) 192 kg cm²
(2) Bentuknya (B) 96 kg cm²
(3) Letak sumbu putarnya (C) 75 kg cm²
(4) Kecepatan sudutnya (D) 27 kg cm²
(E) 9 kg cm²
4. Momen inersia roda adalah 10 kg m². Pada
suatu saat kecepatan sudutnya 1 rad/s. setelah 7. Sebuah silinder uang massanya 1 kg dan
roda berotasi melewati sudut 10 rad, kecepatan diameternya 20 cm dapat berotasi terhadap
sudut roda menjadi 3 rad/s. Besar momen gaya sumbu silinder. Gaya tangensial konstan (dalam
yang dikerjakan pada roda tersebut adalah newton)yang dibutuhkan untuk membuat
(A) 0,4 Nm silinder berotasi dari keadaan diam hingga
(B) 1 Nm melakukan 120 putaran pada dua detik pertama
(C) 4 Nm adalah
(D) 10 Nm (A) 24
(E) 40 Nm (B) 12
(C) 6
5. Sebuah silinder pejal berjari-jari 0,1 m dan (D) 3
bermassa 2 kg dapat berotasi bebas terhadap (E) 0,1
sebuah sumbu horizontal yang melalui pusat
silinder. Sebuah gaya 1 N dikerjakan dengan
menarik seutas tali cukup panjang yang
dililitkan pada silinder. Kecepatan sudut
silinder setelah bergerak dua detik adalah

Bab 4 Fokus Target – Gerak Rotasi – www.bimbinganalumniui.com


(B) 2 m/s
8. Pada gambar dibawah ini, M= 12 kg, m1= 11 kg, (C) 4 m/s
m2= 8 kg, dan R= 0,1 m. Besarnya percepatan (D) 20 m/s
anguler katrol adalah (1=1/2 MR²) (E) 40 m/s
(A) 0,8 rad/s²
(B) 1,2 rad/s² 13. Sebuah batang homogeny tergantung lurus ke
(C) 6 rad/s² R M bawah. Panjangnya 0,5 meter dan massanya 1
(D) 12 rad/s² kg. batang dapat berputar terhadap ujung
(E) 60 rad/s² atasnya. Batang itu kemudian dipukul ujung
bawahnya dengan sebuah gaya horizontal 10 N,
yang bekerja selama 1/20 detik. Besar
m1 m2 momentum anguler betang sesaat setelah itu
adalah
9. Jika katrolsilinder berotasi karena gesekannya (A) 4 kg m²/s
dengan tali, maka percepatan sistem adalah (B) 2 kg m²/s
(massa katrol 2 kg dan jari-jari 10 cm) (C) 1 kg m²/s
(D) ½ kg m²/s
(A) 0 m/s² (E) ¼ kg m²/s
(B) 2 m/s²
(C) 4 m/s² Licin 14. Sebuah meja putar bermassa M berjari-jari R
(D) 6 m/s² sedang berputar dengan kecepatan sudut o.
(E) 8 m/s² sebuah piringan hitam bermassa ¼ M berjari-
jari ½ R, tiba-tiba diletakkan di atas meja. Jika
10. Sebuah sinder pejal bermassa 4 kg piringan hitam dan meja dianggap sebagai
menggelinding di atas lantai dengan kecepatan silinder pejal homogeny, dan tidak ada momen
5 m/s. Bila diameter silinder 20 cm, energi gaya dari luar, maka kelajuan angulernya
kinetiknya adalah sekarang adalah
(A) 20 J (A) 1/5 o
(B) 25 J (B) 4/5 o
(C) 30 J (C) 5/6 o
(D) 50 J (D) 15/16 o
(E) 75 J (E) 16/17 o
11. Sebuah roda yang momen inersinya 1000 kg m²
diberi momen gaya sehingga berotasi pada
porosnya. Pada suatu saat kecepatan sudutnya
20 rad/s. Setelah berotasi melewati sudut 200
rad, kecepatan sudut roda menjadi 40 rad/s.
Berapakah besarnya usaha untuk mengubah
keadaan rotasi roda tersebut ?
(A) 5 x 10³ J
(B) 6 x 10³ J
(C) 5 x 105 J
(D) 6 x 105 J
(E) 5 x 106 J

12. Sebuah cincin tipis yang bermassa M dan


berjari-jari R menggelinding dari puncak
sebuah bidang miring dengan sudut kemiringan
30o. Jika panjang bidang miring 3,2 meter,
kelajuan bola di dasar bidang miring adalah
(A) 1 m/s

Bab 4 Fokus Target – Gerak Rotasi – www.bimbinganalumniui.com


BAB 5: KESETIMBANGAN
(Soal dikerjakan dalam waktu 40 Menit)

1. Empat buah titik massa berada di ujung-ujung


kawat bujur sangkar yang kuat tapi tak 5. Suatu sistem terdiri dari dua buah benda
bermassa. Absis titik pusat massa dari susunan partikel A dan B bermassa sama, dan terpisah
tersebut adalah … m sejauh h km. Benda A berada di dekat
y permukaan bumi. Benda B di daerah denagn
(A) 1,2 percepatan gravitasi ½ kali g di permukaan
(B) 1,8 14 kg bumi. Jika P adalah titik pusat berat sistem
1kg
(C) 2,0 partikel AB, maka
(D) 2,2 2m
(E) 2,4 2 kg P B
x
3kg 2m

2. Titik pusat massa bidang homogen pada


A
gambar berada di koordinat
y (A) AP = ½ h
(A) (1,1) (B) AP = ⁄ h
(B) (3,3) (C) AP = ¼ h
12
(C) (5,5)
(D) AP = ⁄ h
(D) (6,6)
6
(E) (9,9) (E) AP = ⁄ h

0
x
6 12 6. Dua buah bola homogen bersinggungan seperti
3. Sebuah lempengan homogen berbentuk pada gambar. Jarak titik singgung kedua bola
lingkaran dengan jari-jari 2R memiliki rongga ke titik pusat massa sistem adalah
berbentuk lingkaran seperti pada gambar. Titik
berat lempengan tersebut ada di y = 0 dan x= (A) 4 R
y (B) 2 2/5 R 2R
(A) R (C) 2 2/3 R R
(B) 13R/14 (D) 1 2/3 R
(C) 9R/14 (E) ½ R
(D) 5R/14
(E) 3R/14 x 7. Susunan sistem pada gambar dalam keadaan
R
-2R 2R
seimbang. Jika tg α = 5/12 dan massa beban m=
10 kg, maka tegangan tali T1= T2= … N

(A) 50 α α
4. Sebuah massa m ditimbang pada neraca yang (B) 60
lengannya tidak sama panjang. Bila massa m (C) 100
diletakkan di lengan kiri , maka pada lengan T1 T2
(D) 130
kanan harus diletakkan massa 8 kg. sebaliknya (E) 200
bila massa m diletakkan di lengan kanan, maka
pada lengan kiri harus diletakkan massa 2 kg. m
maka massa m adalah
(A) 4 kg
(B) 5 kg
(C) 6 kg
(D) 8 kg
(E) 10 kg

Bab 5 Fokus Target – Kesetimbangan – www.bimbinganalumniui.com


8. Dengan posisi seperti dalam gambar, sistem (E) 60
hamper bergerak. Koefisien gesek static
maksimum bidang meja besarnya 13. Sebuah balok homogen mempunyai panjang 5
m dan berat 100 N digantung seperti gambar
(A) 0,5 53o berikut.
(B) 0,6 Perbandingan tegangan tali T1 dan T2 adalah:
m
(C) 0,75
(D) 0,8 (A) 1 : 3
(E) 1 m (B) 1 : 2
T1 T1
(C) 2 : 1
0,5 m 1,5 m
9. Tongkat serbasama yang massanya 20 kg dan (D) 3 : 1
panjangnya L, dibebani massa seperti pada (E) 4 : 1
gambar. Supaya tongkat seimbang, penyangga
harus dipasang pada jarak x dari A. harga x 14. Gaya tumpuan di A dan di B jika massa batang
adalah x diabaikan adalah:

(A) 3/20 L 1m
30 Kg 50 Kg
(B) 5/20 L B
1m

(C) 7/20 L A A
3m
(D) 9/20 L
(E) 11/20 L ¼L ¼L 400 N

(A) 1600 N dan 400 N


(B) 1200 N dan 400 N
10. Panjang batang adalah L, dan berat batang (C) 400 N dan 400 N
diabaikan. Jika sistem seimbang, tegangan tali (D) 400 N dan 1200 N
gaya adalah … N (E) 1200 N dan 1600 N
¼L
(A) 200 T 15. Massa tangga homogen pada gambar adalah 10
(B) 225 kg. koefisien gesek static pada lantai adalah 0,5,
(C) 400 sedangkan tembok licin. Massa anak = m.
(D) 750 53o Harga m maksimal agar tangga … kg tidak
(E) 800 450 N jatuh adalah

(A) 10
(B) 12,5
11. Gaya pada engsel untuk soal nomor 10 adalah (C) 15 4m 4m
…N (D) 17,5
(A) 50√ (E) 25
(B) 75√ 3m
(C) 100√
(D) 125√
(E) 150√

12. Sebuah tangga homogen beratnya 60 N dan


panjangnya 5 m, diletakkan di lantai pada titik
A dan di tembok licin pada titik B. jarak dari B
ke lantai 4 m. Besar gaya gesek di A supaya
sistem seimbang adalah … N
(A) 22,5
(B) 30
(C) 37,5
(D) 45

Bab 5 Fokus Target – Kesetimbangan – www.bimbinganalumniui.com


BAB 6: ELASTISITAS DAN FLUIDA
(Soal dikerjakan dalam waktu 20 Menit)

1. Stress pada kawat yang digantungi beban (E) tegangan permukaan


bergantung pada
(1) massa beban 6. Berat gabus yang mengapung di air sama
(2) jenis kawat besar dengan volume gabus tersebut.
(3) jari-jari kawat SEBAB
(4) panjang kawat Berat di dalam zat cair akan kehilangan
berat seberat zat cair yang dipindahkan
2. Seutas kawat besi sepanjang 1 m dengan benda itu.
luas penampang 4 mm2 menahan beban 100
kg. Bila modulus Young kawat adalah 7. Suatu zat cair mempunyai kerapatan 1020
19x1010 Pa, kawat akan bertambah panjang kg/m3. Tekanan zat cair akan menjadi
sebesar 101% dari tekanan permukaan pada
(A) 0,0027 mm kedalaman . . . cm dari permukaan. 1
(B) 0,27 mm atmosfer = 1,01x105 N/m2.
(C) 1,3 mm (A) 10,0
(D) 3,7 mm (B) 10,1
(E) 4,7 mm (C) 10,2
(D) 98
3. Sebuah bejana terbuka berisi cairan. (E) 100
Tekanan pada dasar bejana tersebut
bergantung pada 8. Sebuah balon dengan diameter 10 m berisi
(1) tinggi cairan udara panas. Kerapatan udara di dalam bola
(2) percepatan gravitasi adalah 75% kerapatan udara luar (kerapatan
(3) massa jenis cairan udara luar 1,3 kg/m3). Besar massa total
(4) luas permukaan cairan maksimum penumpang dan beban yang
masih dapat diangkut balon tersebut (g = 10
4. Massa sesungguhnya dari sebuah benda m/s2)
adalah 300 gram. Jika ditimbang di dalam (A) nol
air massanya seolah-olah menjadi 225 gram, (B) 1,3 kg
dan jika ditimbang di dalam suatu cairan (C) 170 kg
lain massanya seolah-olah menjadi 112,5 (D) 510 kg
gram. Jika diandaikan bahwa rapat massa (E) 680 kg
air adalah 1 gram/cm3, maka rapat massa
cairan itu adalah 9. Sebuah pipa silindrik yang lurus
(A) 0,83 g/cm3 mempunyai dua macam penampang,
(B) 1,20 g/cm3 masing-masing dengan luas 200 mm2 dan
(C) 2,50 g/cm3 100 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara
(D) 2,67 g/cm3 horizontal, sedangkan air di dalamnya
(E) tak ada jawaban yang benar mengalir dari arah penampang besar ke
penampang kecil. Jika kecepatan arus di
5. Serangga dapat berjalan pada permukaan penampang besar adalah 2m/det, maka
air, karena kecepatan arus di penampang kecil
(A) berat jenis serangga lebih kecil (A) ¼ m/det
daripada air (B) ½ m/det
(B) berat jenis serangga lebih besar (C) 1 m/det
daripada air (D) 2 m/det
(C) berat jenis serangga sama dengan air (E) 4 m/det
(D) gaya apung Archimedes

Bab 6 Fokus Target – Elastisitas dan Fluida – www. bimbinganalumniui.com


10. Air mengalir secara laminer melalui pipa A
dengan kecepatan v1, masuk ke dalam pipa
B dengan kecepatan v2. Bila luas
penampang pipa A = ½ kali luas
penampang pipa B, maka v1/v2 =
(A) ¼
(B) ½
(C) 1
(D) 2
(E) 4

11. Sebuah tangki air memiliki lubang dengan


luas 1 cm2 yang letaknya 0,8 m di bawah
permukaan air. Debit air yang keluar dari
lubang adalah
(A) 4 m3/s
(B) 4x10-1 m3/s
(C) 4x10-2 m3/s
(D) 4x10-3 m3/s
(E) 4x10-4 m3/s

12. Sebuah air terjun memiliki ketinggian 200


m. Energi potensial per meter kubik yang
dimiliki air sebelum ia jatuh adalah (ρair =
1000 kg/m3)
(A) 2x103 J/m3
(B) 2x104 J/m3
(C) 2x105 J/m3
(D) 2x106 J/m3
(E) 2x107 J/m3

Bab 6 Fokus Target – Elastisitas dan Fluida – www. bimbinganalumniui.com


BAB 7: GETARAN DAN GELOMBANG
(Soal dikerjakan dalam waktu 20 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Jika massa sebesar 2,5 kg digantungkan pada getaran gabus 6 cm. jika getaran dimulai pada
sebuah pegas bertambah panjang 10 cm. jika detik ke nol, maka pada detik ke 40,33
ditambahkan massa sebesar 2 kg, maka simpangan gabus adalah … cm
simpanan pegas akan bertambah sebesar … cm (A) 6
(A) 4 (B) 3√
(B) 6 (C) 3√
(C) 8 (D) 3
(D) 12 (E) Nol
(E) 16
6. Sebuah benda melakukan gerak harminis
2. Pegas tak bermassa, pada gambar bergetar dengan amplitude A. pada saat kelajuan
dengan amplitude 1 cm. massa beban m= 1 kg.
getarnya sama dengan ½ √ kali kelajuan
jika lantai licin sempurna, besar kelajuan maksimum, simpangan getarnya adalah
maksimum getaran adalah … m/s (A) 0
(B) 0,5 A
(C) 0,7 A
(D) 0,8 A
K=900 M/m (E) A
(A) 0,5
(B) 0,4 m 7. Sebuah pegas digantungkan vertical. Kemudian
ujung bawahnya diberi beban 100 gram
(C) 0,3 sehingga panjangnya bertambah 2,5 cm. beban
(D) 0,2
ditarik kebawah kemudian dilepas hingga
(E) 0,1 beban bergetar harmonic. Jikia g= 10 m/s2,
maka frekuensi getaran adalah
3. Energy kinetic sebuah getaran pegas suatu saat (A) 1,6 Hz
sama dengan ⁄ kali energi potensialnya. Jika (B) 2,5 Hz
amplitude getarannya adalah A, besar (C) 3,1 Hz
kecepatan pegas pada saat itu adalah (D) 4,8 Hz
(A) 2/3 fA (E) 5,0 Hz
(B) fA 8. Benda 200 gram bergantung pada sebuah pegas
(C) 1 1/3 fA vertical. Jika benda ditarik sejauh 4 cm dari
(D) 2 fA posisi seimbang kemudian dilepaskan, pegas
(E) 3 fA bergetar dengan frekuensi 4 Hz. Jika benda
ditarik sejauh 6 cm dan dilepaskan, pegas akan
4. Perbandingan energy potensial dan energy bergetar dengan frekuensi … Hz
kinetik sebuah getaran pada suatu saat adalah (A) 24
4:5. Jika amplitude getaran adalah 6 cm, (B) 12
simpangan getar pada saat itu adalah … cm (C) 6
(A) 1,2 (D) 4
(B) 2 (E) 1,5
(C) 2,4 9. Sebuah bandul sedrhana digetarkan dengan
(D) 4 amplitude 60, sehingga mempunyai periode 1
(E) 4,8 detik. Jika tali bandul diperpanjang menjadi
seperempat kali semula, maka periode bandul
5. Dalam waktu 20 detik, gabus yang tgerapung di (A) Menjadi 4 detik
atas air danau bergetar 5 kali. Amplitude (B) Menjadi 2 detik

Bab 7 Fokus Target – Getaran dan Gelombang – www.bimbinganalumniui.com


(C) Tidak terpengaruh (C) 500
(D) Menjadi ½ detik (D) 5000
(E) Menjadi ¼ detik (E) 50000
10. Ketika seorang bermassa 60 kg menaiki sebuah
kayu besar yang terapung di sungai Mahakam, 15. Gelombang dengan persamaan : y = 4 sin  (4t
kayu tertekan sejauh 1,5 cm dari titik + 2x) meter
seimbangnya. Massa kayu adalah 400 kg. Jika merambat di sebuah danau. Simpangan di titik
orang itu pergi, kayu akan bergerak harmonis x = ⁄ m dari suatu gelombang dan t = 0,5
dengan frekuensi … Hz detik adalah … cm
(A) 3,6 (A) 4
(B) 3,2 (B) 2√
(C) 1,6 (C) 0
(D) 0,8 (D) -2√
(E) 0,4 (E) -4
16. Persamaan sebuah gelombang berjalan adalah:
11. Pada permukaan suatu danau terdapat dua buah
y = 10 sin 2 (t – 2x) cm. Pada t= 2 detik, titik
gabus yang terpisah satu dari lainnya sejauh 80
yang mempunyai simpangan 5cm antara lain
cm. Keduanya turun naik bersama permukaan
adalah pada x= … cm
air danau dengan frekuensi 0,5 getaran per detik.
(1) ⁄
Bila salah sebuah gabus berada di puncak bukit
(2) ⁄
gelombang, yang lainnya di lembah gelombang,
(3) ⁄
sedangkan di antara kedua gabus itu terdapat
(4) ⁄
dua bukit gelombang. Cepat rambat gelombang
pada permukaan danau adalah … ⁄
17. Besaran yang dimiliki, baik oleh getaran
(A) 16
maupun oleh gelombang ialah
(B) 32
(1) Kecepatan rambat
(C) 64
(2) Kecepatan getar
(D) 128
(3) Panjang gelombang
(E) 256
(4) Frekuensi
12. Seutas dawai bila diberi tegangan 100 N dan
digetarkan maka frekuensi yang timbul adalah
18. Sebuah gelomnbang transversal merambat
fo. Tegangan dawai yang dibutuhkan agar
dengan persamaan : y= 0,01 sin 2 (50t – 10x)
dawai tersebut bergetar dengan frekuensi 3 fo
meter. Dari persamaan gelombang tersebut,
adalah … N
pernyataan yang benar adalah
(A) 25
(B) 50 (1) Frekuensi gelombangnya 50 Hz
(2) Panjang gelombangnya 10 m
(C) 100
(D) 300 (3) Cepat rambat gelombangnya 5 ⁄
(E) 900 (4) Dua titik yang berjarak ⁄ m tidak
13. Frekuensi nada atas ke n dari sebuah dawai sefase
adalah 240 Hz, sedangkan frekuensi nada atas 19. Sebuah gelombang merambat dalam suatu
ke (n+2) adalah 400 Hz. Frekuensi nada dasar medium dan dinyatakan dalam bentuk
dawai tersebut adalah … Hz persamaan: y= 2 sin 2 (0,01x – 8t + 0,25)
(A) 20 dengan x dan y dalam cm dan t dalam detik.
(B) 40 Ciri-ciri gelombang tersebut adalah
(C) 60 (1) Merambat pada arah sumbu-y
(D) 80 (2) Kecepatan rambatnya 8 ⁄
(E) 100 (3) Medium yang dilaluinya bergetar pada arah
sumbu-x
14. Dawai biola yang panjangnya 40 cm memiliki (4) Sudut fase awalnya 900
frekuensi nada dasar 125 Hz dan kerapatan
linier 0,0005 ⁄ . tegangan dawai tersebut
adalah … N
(A) 5
(B) 50

Bab 7 Fokus Target – Getaran dan Gelombang – www.bimbinganalumniui.com


BAB 8: GELOMBANG BUNYI
(Soal dikerjakan dalam waktu 20 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Gelombang bunyi 120 dB masuk kedalam 6. Sepotong dawai menghasilkan nada dasar f.
telinga seseorang. Luas gendang telinga adalah Bila dipendekkan 5 cm tanpa mengubah
5 x 10-5 m². energy yang di serap gendang tegangannya, dihasilkan frekuensi 2 f. Jika
telinga tersebut perdetiknya adalah … joule dawai di pendekkan 1 cm lagi, maka frekuensi
(A) 5 x 10-12 yang dihasilkan adalah
(B) 5 x 10-9 (A) 4 f
(C) 5 x 10-6 (B) 3 f
(D) 5 x 10-5 (C) 2,67 f
(E) 5 x 10-3 (D) 2,5 f
(E) 1,5 f
2. Bunyi dengan intensitas 8 x 10-8 W/m² dapat
terdengar oleh manusia normal. Taraf intensitas 7. Ini adalah gamabar gelombang bunyi yang
bunyi tersebut adalah … dB terperangkap dalam sebuah pipa organa tertutup.
(A) 40 + 30 log 2 Frekuensi bunyi yang akan terdengar adalah …
(B) 40 + 10 log 2 Hz.
(C) 40 + log 2 (kecepatan bunyi v = 340 m/s)
(D) 40 - 10 log 2
(E) 40 - 30 log 2
(A) 17000
3. Taraf intensitas tiga mesin yang digunakan (B) 12750
bersamaan adalah 60 dB. Taraf intensitas 36 (C) 8500
mesin yang digunakan bersamaan adalah … dB (D) 4250
(A) 720 (E) 2125 22 m
(B) 72
(C) 60 + 30 log 12 8. Pipa organa terbuka diletakkan dekat pipa
(D) 60 + 20 log 12 organa tertutup yang panjangnya 90 cm.
(E) 60 + 10 log 12 Frekuensi nada atas pertama kedua pipa
beresonansi. Panjang pipa organa terbuka
4. Taraf intensitas klakson sebuah mobil dari jarak adalah
5 m adalah 50 dB. Taraf intensitas klakson 10 (A) 240 cm
buah mobil yang sama pada jarak 50 m dari (B) 150 cm
pendengar akan (C) 120 cm
(A) Bertambah 20 dB (D) 75 cm
(B) Bertambah 10 log 2 dB (E) 60 cm
(C) Bertambah 10 dB
(D) Berkurang 10 dB 9. Sebuah tanbung gelas dimasukkan tegak lurus
(E) Berkurang 10 log 2 dB dalam air. Di atas tabung digetarkan sebuah
garpu tala yang bergetar dengan frekuensi 430
5. Frekuensi nada ketiga dari pipa organa tertutup Hz. Jika bunyi resonansi pertama terdengar
yang panjangnya 50 cm adalah … Hz. pada saat panjang tabung di tas air 20 cm, maka
(kecepatan bunyi v = 340 m/s) kecepatan bunyi di udara pada keadaan tersebut
(A) 1700 (A) 352 m/s
(B) 1360 (B) 350 m/s
(C) 1190 (C) 344 m/s
(D) 680 (D) 340 m/s
(E) 170 (E) 335 m/s

Bab 8 Fokus Target – Gelombang Bunyi – www.bimbinganalumniui.com


10. Seorang penerbang yang pesawat terbangnya
menuju menara bandara mendengar bunyi
sirine menara dengan frekuensi 2000 Hz. Jika
sirine memancarkan bunyi dengan 1700 Hz,
dan cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, maka
kecepatan pesawat udara itu adalah
(A) 197 km/jam
(B) 200 km/jam
(C) 216 km/jam
(D) 220 km/jam
(E) 236 km/jam

11. Suatu kali sumber bunyi dan seorang pendengar


bergerak saling menjauhi dengan kelajuan yang
sama yaitu 20 m/s. Frekuensi sumber bunyi
adalah 1800 Hz. Bila kelajuan bunyi di uadara
340 m/s, frekuensi bunyi yang terdengar adalah
… Hz
(A) 1200
(B) 1250
(C) 1500
(D) 1600
(E) 1750

12. Dua buah mobil mempunyai frekuensi bunyi


klakson yang sama. Mobil pertama sedang
diam sedangkan mobil kedua bergerak
mendekatinya dengan kecepatan 10 m/s. ketika
kedua mobil sama-sama membunyikan klakson,
pengemusi pertama mendengar pelayangan
sebesar 5 Hz. Frekuensi klakson adalah … Hz
(A) 330
(B) 180
(C) 165
(D) 125
(E) 115

Bab 8 Fokus Target – Gelombang Bunyi – www.bimbinganalumniui.com


BAB 9: FISIKA PANAS
(Soal dikerjakan dalam waktu 20 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Cairan yang bersuhu 77o F, jika diukur dengan (C) Hanya jika A diletakkan di atas B
skala Kelvin akan menunjukkan angka (D) Hanya jika A mempunyai massa yang
(A) 25 lebih besar dari B
(B) 50 (E) Sampai keduanya memiliki temperatur
(C) 278 yang sama
(D) 288
(E) 298 6. Untuk menaikkan suhu 1 kg benda dari 27o C
menjadi 50o C diperlukan kalor sebanyak 4,5 x
2. Thermometer Afifah menunjukan angka 15o 10³ kalori. Kalor jenis benda tersebut adalah …
ketika es mencair dan angka 175o ketika air kal/kgCo
mendidih. Dua puluh lima derajar Reamur sama (A) 1,2 x 10²
dengan (B) 1,5 x 10²
(A) 40o Afifah (C) 2,4 x 10²
(B) 50o Afifah (D) 5,0 x 10²
(C) 65o Afifah (E) 9,0 x 10²
(D) 75o Afifah
(E) 85o Afifah 7. Dua ratus gram kopi 20o C dicampur dengan 50
gram air kopi 100o C. Suhu akhir campuran
3. Pada suatu daerah (yang suhu minumumnya - setelah seimbang adalah … oC
10oC dan suhu maksimumnya 40oC), hendak (A) 26
dipasang rel kereta api dipasang pada suhu 0oC. (B) 36
Panjang masing-masing rel kereta dipasang = (C) 46
100 m. jarak celah yang perlu diberikan antara (D) 56
dua rel adalah (α = 1,1 x 10-5/Co) (E) 66
(A) 7,7 cm
(B) 5,5 cm 8. Pada 10 kilogram es bersuhu 0o C ditambahkan
(C) 4,4 cm 2 kg uap air bersuhu 100o C. Temperatur akhir
(D) 1,1 cm dari campuran tersebut adalah … oC
(E) 0,7 cm (A) 0
(B) 23
4. Luas suatu bidang kaca jendela pada malam (C) 28
hari(20o C) adalah 4000 cm². Koefisien muai (D) 40
panjang kaca 8 x 10-6/oC. Pada siang hari (E) 45
luasnya bertambah 64 mm². Temperatur siang
hari adalah …oC 9. Sebuah mangkok kalorimeter yang terbuat dari
(A) 30 besi bermassa 200 gram berisi air 198 gram.
(B) 40 Suhu calorimeter mula-mula 29o C. Kemudian
(C) 50 ke dalam calorimeter di masukkan timah yang
(D) 60 massanya 110gram dan temperaturnya 70o C.
(E) 70 (Kalor jenis besi = 0,11 kal/grCo, dan kalor
jenis timah = 0,05 kal/grCo.) temperature akhir
5. Zat A mempunyai temperatur yang lebih besar dari campuran adalah … oC
zat B. jika keduanya diletakkan bersentuhan, (A) 30
kalor akan mengalir dari A ke B (B) 31
(A) Hanya jika A mempunyai energy dalam (C) 32
yang lebih besar (D) 33
(B) Hanya jika keduanya adalah zat cair (E) 34

Bab 9 Fokus Target – Fisika Panas – www.bimbinganalumniui.com


10. Sepotong tembaga dijatuhkan dari ketinggian (A) 8 K
490 m di atas lantai. Kalor yang terjadi pada (B) 61 K
proses tumbukan dengan lanatai 60%-nya (C) 244 K
diserap oleh tembaga untuk kenaikkan suhunya. (D) 306 K
Jika kalor jenis tembaga= 420 J/kgCo, (E) 1223 K
percepatan gravitasi bumi 10 m/s-2, maka
kenaikkan suhu tembaga adalah … oC 16. Suatu gas ideal mengembang dari 2,5 L
(A) 4 menjadi 5 L pada tekanan tetap 1,5 Pa. Suhu
(B) 7 sebelum mengembang adalah 150oC. Suhu gas
(C) 9 setelah mengembang adalah
(D) 12 (A) 75oC
(E) 16 (B) 300oC
(C) 423oC
11. Kalor yang mengalir persatuan waktu melalui (D) 573oC
suatu balok konduktor (E) 846oC
(1) Sebanding dengan selisih suhu antar kedua
ujungnya 17. Sebuah silinder berisi 12 L gas oksigen pada
(2) Berbanding terbalik dengan panjang pada suhu 27oC dan tekanan 15 atmosfer. Suatu
arah aliran ketika gas dipanaskan sehingga suhunya naik
(3) Sebanding dengan luas penampang yang menjadi 127oC sementara volumenya diperkecil
tegak lurus arah aliran menjadi 8 L. Jika gas dianggap ideal, maka
(4) Tergantung pada jenis konduktor tekanan akhir dari gas adalah … atm
(A) 90
12. Jika temperature mutlak suatu benda naik (B) 75
menjadi tiga kali semula, maka laju kalor yang (C) 60
dipancarkannya akan bertambah menjadi (D) 45
(A) 3 kali semula (E) 30
(B) 9 kali semula
(C) 18 kali semula 18. Sebuah ruang tertutup berisi gas ideal dengan
(D) 27 kali semula suhu 3T. kecepatan rms partikel gas di
(E) 81 kali semula dalamnya adlah v. jika suhu gas dinaikkan
menjadi 4T, maka kecepatan rms partikel gas
13. Berat molekul gas N2 adalah 28gr/mol. Massa tersebut menjadi
satu molekul gas N2 mendekati (A) 1 1/3 v
(A) 4,65 x 10-23 gr (B) ¾ v
(B) 3,65 x 10-23 gr (C) 2/3 v √
(C) 2,65 x 10-23 gr (D) ½ v √
(D) 1,65 x 10-23 gr (E) 1/3 v √
(E) 0,65 x 10-23 gr
19. Pada temperature 17oC molekul-molekul suatu
14. Pada temperature 200 K sejumlah gas ideal gas akan mempunyai energy kinetic rata-rata
terkurung dalam ruang tertutup bervolum 1 cm3. Ek. Pada temperature T, energy kinetiknya tiga
Jika tekanan gas pada saat itu 100 N/m2, kali Ek. Besar T adalah
banyaknya gas adalah … mol (A) 51oC
(A) 0,06 x 10-6 (B) 102oC
(B) 0,06 x 10-3 (C) 324oC
(C) 0,06 x 10-2 (D) 597oC
(D) 0,06 x 10-1 (E) 870oC
(E) 0,06
20. Dua mol gas ideal monoatomik pada suhu-73oC
15. Diketahui 16 gas Oksigen menempati volume 5 mempunyai energy dalam sebesar … joule.
liter pada tekanan 2 atmosfer. Jika gas di (konstanta gas universal = 8,314 J/mol K)
anggap ideal, maka temperature gas adalah

Bab 9 Fokus Target – Fisika Panas – www.bimbinganalumniui.com


(A) 1662 (C) mcv (T2 – T1)
(B) 2493 (D) mcv (V2 – V1)
(C) 3342 (E) mcp (V2 T2 – V1 T1)
(D) 4155
(E) 4988 25. Sejumlah gas ideal, bermassa m, mengalami
proses pada tekanan p yang tetap. Jika
21. Bila sejumlah gas yang massanya tetap menuai volumenya berubah dari V1 dan V2 dan suhunya
secara isotermis, maka molekul-molekus gas itu berubah dari T1 menjadi T2 sedangkan cp =
akan kalor jenis pada volume konstan, maka
(A) Mempunyai energy kinetic lebih besar usaha(kerja) yang dilakukan oleh gas dapat
(B) Mempunyai momentum lebih besar dinyatakan sebagai
(C) Lebih sering menumbuk dinding (1) p (V2 – V1)
(D) Lebih jarang menumbuk dinding (2) m cp (T2 – T1)
(E) Bergerak lebih lambat (3) m (cp – cv) (T2 – T1)
(4) m cv (T2 – T1)
22. Sejumlah gas melakukan usaha sebesar 100 J.
Pada saat yang sama gas menyerap kalor 26. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan
sebanyak 100 kalori. Maka reservoir suhu tinggi 727oC mempunyai
(A) Energy dalam gas naik 320 J efisiensi 30%; maka reservoir suhu rendahnya
(B) Energy dalam gas turun 320 J bersuhu
(C) Energy dalam gas naik 200 J (A) 327oC
(D) Energy dalam gas turun 200 J (B) 373oC
(E) Energy dalam gas tetap (C) 417oC
(D) 427oC
23. Sejumlah gas melakukan proses seperti pada (E) 509oC
gambar. Kerja yang dilakukan gas dalam satu
siklus adalah… joule 27. Sebuah mesin pemanas Carnot mengambil
(A) 20 kalor 2500 kalori dari reservoir panas dan
(B) 18 membuang 1800 kalori ke reservoir panas
(C) 16 227oC, temperature reservoir dingin adalah …
o
(D) 14 C
(E) 12 (A) 360
(B) 300
24. Sejumlah gas ideal, bermassa m, mengalami (C) 87
proses pada tekanan tetap p. Jika volume nya (D) 37
berubah dari V1 menjadi V2 dan suhunya (E) 27
berubah dari T1 menjadi T2 sedangkan cp adalah
kalor jenis pada p tetap dan cv adalah kalor 28. Suhu di dalam sebuah refrigerator adalah -3oC.
jenis v tetap, maka perubahan energy dalamnya Refrigerator diletakkan pada sebuah ruangan
adalah bersuhu 27oC. Jika mesin tersebut ideal, usaha
sebesar 1 joule yang dilakukan akan mengambil
P (x105 Nm-2) kalor dari ruang yang diinginkan sebanyak …
(A) 9
8 (B) 0,9
(C) 0,1
4 (D) 1/3
(E) 1/9
2
29. Arah aliran kalor pada mesin kalor adalah dari
4 8 V (m3) reservoir bertemperatur tinggi ke reservoir
bertempertur rendah, tidak peduli berapa pun
(A) mcp (T2 – T1) energy didalamnya. Fakta ini diungkapkan
(B) mcp (V2 – V1) dalam

Bab 9 Fokus Target – Fisika Panas – www.bimbinganalumniui.com


(A) Hukum termodinamika ke nol
(B) Hukum termodinamika pertama
(C) Hukum termodinamika kedua
(D) Hukum termodinamika ketiga
(E) Hukum kekekalan energy

30. Suatu sistem yangb berwujud 3,73 kilogram air


100o C didihkan seluruhnya menjadi uap air
100oC. perubahan entropi dari sistem adalah
(Luap air = 540 kkal/kg)
(A) 5,4 kkal/K
(B) 37,3 kkal/K
(C) 54 kkal/K
(D) 373 kkal/K
(E) 634 kkal/K

Bab 9 Fokus Target – Fisika Panas – www.bimbinganalumniui.com


BAB 10: TEORI KINETIK GAS DAN TERMODINAMIKA
(Soal dikerjakan dalam waktu 30 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Berat molekul gas N2 adalah 28 gr/mol. Massa


satu molekul gas N2 mendekati 6. Sebuah ruang tertutup berisi gas ideal dengan
(A) 4,65 x 10-23 gr suhu 3T. kecepatan rms partikel gas
(B) 3,65 x 10-23 gr didalamnya adalah v. Jika suhu gas dinaikkan
(C) 2,65 x 10-23 gr menjadi 4T, maka kecepatan rms partikel gas
(D) 1,65 x 10-23 gr tersebut menjadi
(E) 0,65 x 10-23 gr (A) 1 1/3 v
(B) ¾ v
2. Pada temperature 200 K sejumlah gas ideal (C) 2/3 v
terkurung dalam ruang tertutup bervolume 1 (D) ½ v
cm3. Jika tekanan gas pada saat itu 100N/m2, (E) 1/3 v
banyaknya gas adalah … mol
(A) 0,06 x 10-6 7. Pada temperature 17oC molekul-molekul suatu
(B) 0,06 x 10-3 gas akan mempunyai energy kinetic rata-rata
(C) 0,06 x 10-2 Ek. Pada temperature T, energy kinetinya tiga
(D) 0,06 x 10-1 kali Ek. Besar T adalah
(E) 0,06 (A) 51oC
(B) 102oC
3. Diketahui 16 gram gas Oksigen menempati (C) 324oC
volume 5 liter pada tekanan 2 atmosfer. Jika (D) 597oC
gas dianggap ideal, maka temperature gas (E) 870oC
adalah
(A) 8 K 8. Dua mol gas ideal monoatomik pada suhu -
(B) 61 K 73oC mempunyai energy dalam sebesar …
(C) 244 K joule
(D) 306 K (Konstanta gas universal = 8,314 J/mol K)
(E) 1223 K (A) 1662
4. Suatu gas ideal mengembang dari 2,5 L (B) 2493
menjadi 5L pada tekanan tetap 1,5 Pa. suhu (C) 3342
sebelum mengembang 150o. Suhu gas setelah (D) 4155
mengembang adalah (E) 4986
(A) 75oC
(B) 300oC 9. Bila sejumlah gas yang massanya tetap memuai
(C) 423oC secara isotermis, maka molekul-molekul gas itu
(D) 573oC akan
(E) 846oC (A) Mempunyai energy kinetic lebih besar
(B) Mempunyai momentum lenih besar
5. Sebuah silinder berisi 12 L gas oksigen pada (C) Lebih sering menumbuk dinding
suhu 27oC dan tekanan atmosfer. Suatu ketika (D) Lebih jarang menumbuk dinding
gas dipanaskan sehingga suhunya naik menjadi (E) Bergerak lebih lambat
127oC, sementar volumenya diperkecil menjadi
8L. Jika gas dianggap ideal, maka tekanan akhir 10. Sejumlah gas melakukan usaha 100 J. Pada saat
dari gas adalah … atm yang sama gas menyerap kalor sebanyak 100
(A) 90 kalori. Maka…
(B) 75 (A) Energy dalam gas naik 320 J
(C) 60 (B) Energy dalam gas turun 320 J
(D) 45 (C) Energy dalam gas naik 200 J
(E) 30

Bab 10 Fokus Target – Teori kinetik gas dan Termodinamika – www.bimbinganalumniui.com


(D) Energy dalam gas turun 200 J (A) 9
(E) Energy dalam gas tetap (B) 0,9
(C) 0,1
11. Sejumlah gas ideal, bermassa m, menjalani (D) 1/3
proses pada tekanan tetap p. Jika volumenya (E) 1/9
berubah menjadi V1 menjadi V2 dan suhunya
berubah dari T1 menjadi T2 sedangkan cp adalah 16. Arah aliran kalor pada mesin kalor adalah dari
kalor jenis pada p tetap dan cv adalah kalor reservoir bertemperatur tinggi ke reservoir
jenis pada V tetap, maka perubahan energy bertemperatur rendah, tidak peduli berapapun
dalamnya adalah energy didalamnya. Fakta ini diungkapkan
(A) Mcp (T2 – T1) dalam …
(B) Mcp (V2- V1) (A) hukum termodinamika ke nol
(C) Mcv (T2 – T1) (B) hukum termodinamika pertama
(D) Mcv (V2- V1) (C) hukum termodinamika kedua
(E) Mcp (V2T2 – V1T1) (D) hukum termodinamika ketiga
(E) hukum kekekalan energy
12. Sejumlah gas ideal, bermassa m, menjalani
proses pada tekanan p yang tetap. . Jika
volumenya berubah menjadi V1 menjadi V2 dan
suhunya berubah dari T1 menjadi T2 sedangkan
cp adalah kalor jenis pada p konstan dan cv =
kalor jenis pada volume konstan, maka usaha
(kerja) yang dilakukan oleh gas dapat
dinyatakan sebagai
(1) p (V2- V1)
(2) mcp (T2 – T1)
(3) m (cp - cv)( T2 – T1)
(4) m cv ( T2 – T1)

13. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan


reservoir suhu tinggi 727oC mempunyai
efisiensi 30%; maka reservoir suhu rendahnya
bersuhu
(A) 327oC
(B) 373oC
(C) 417oC
(D) 427oC
(E) 509oC

14. Sebuah mesin pemanas Carnot mengambil


kalor 2500 kalori dari reservoir panas dan
membuang 1800 kalori ke reservoir dingin. Jika
temperature reservoir panas adalah 227oC,
temperature reservoir dingin adalah …oC
(A) 360
(B) 300
(C) 87
(D) 37
(E) 27

15. Suhu didalam sebuah refrigerator adalah -3oC.


Refrigeratos diletakkan pada sebuah ruangan
bersuhu 27oC. Jika mesin tersebut ideal, usaha
sebesar 1 joule yang dilakukan akan mengambil
kalor dari ruangan yang diinginkan sebanyak …

Bab 10 Fokus Target – Teori kinetik gas dan Termodinamika – www.bimbinganalumniui.com


BAB 11: LISTRIK STATIS
(Soal dikerjakan dalam waktu 30 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Muatan +q diletakkan 2 m dari muatan –Q, 5. Dua buah benda bermuatan listrik, dengan
gaya listrik pada muatan –Q adalah F. Muatan massa m dan muatan q yang sama,
lain +q diletakkan tepat di tengah kedua muatan digantungkan pada sebuah titik, masing-masing
tadi. Gaya listrik pada muatan –Q sekarang dengan seutas tali yang ringan dengan panjang
menjadi yang sama seperti pada gambar. Tali membuat
(A) 5 F sudut30o dengan garis vertical. Jika jarak kedua
(B) 2 F benda itu adalah r, maka besar tegangan pada
(C) 1,5 F tali adalah
(D) 1,25 F
(E) 0,5 F (A) 2 mg q2/r2
(B) 2 mg q2/r2 30o 30o
2. Tiga muatan yang sama masing-masing +10 nC (C) mg
terletak di sudut-sudut sebuah bujur sangkar (D) 2 mg /3
seperti pada gambar. Besar gaya pada muatan B 2 q r
(E) 2 q mg /3 r2
adalah r
A B
6. Kuat medan listrik di suatu titik sejauh r dari
-7
3 cm muatan titik q akan diperbesar menjadi 125 kali
(A) 2 x 10 N
semula. Ini dapat dilakukan dengan cara:
(B) x 10-7N (A) Memperbesar muatan menjadi 5 kali dan
(C) x 10-3N jarak 25 kali
(D) x 10-3N (B) Memperkecil jarak menjadi 1/5 kali dan
(E) 2 x 10-3N muatan 25 kali
(C) Memperkecil jarak menjadi 1/125 kali dan
3. Dua keeping logam yang sejajar dan jaraknya muatan 5 kali
0,5 cm satu dari yang lain diberi muatan listrik (D) Memperbesar jarak menjadi 125kali
yang berlawanan (lihat gambar) hingga beda (E) Memperbesar muatan menjadi 5 kali dan
potensial 104 V. jarak 1/5 kali
Bila muatan electron 1,6 x 10-19C, maka besar
dan arah gaya Coulomb pada sebuah electron 7. Dua partikel masing-masing bermuatan
yang ada di antara kedua keeping adalah bermuatan q1 dan q2 yang tidak diketahui besar
(A) 0,8 x 10-17N, ke atas dan jenisnya terpisah sejauh d. Antar kedua
(B) 0,8 x 10-17N, ke bawah muatan itu dan pada garis hubungnya terdapat
(C) 3,2 x 10-13N, ke atas titik P dan jarak 2/3 dari q1. Jika kuat medan di
(D) 3,2 x 10-13N, ke bawah titik P sama dengan nol, maka
(E) 12,5 x 10-24N, ke atas (A) q1 dan q2 adalah muatan-muatan yang tidak
sejenis
4. Dua partikel bermuatan 8 C dan 4 C dipisahkan (B) potensial di titik P yang disebabkan oleh q1
pada jarak x. Suatu ketika ada sejumlah muatan dan q2 sama
q berpindah dari partikel bermuatan 8C ke (C) potensial di titik P sama dengan nol
partikel bermuatan 4 C. Supaya gaya interaksi (D) besar muatan q1 = 2 kali besar muatan q2
antara partikel itu maksimum maka nilai q (E) besar muatan q1 = 4 kali besar muatan q2
haruslah … C
(A) 1
(B) 2
(C) 3
(D) 4
(E) 5

Bab 11 Fokus Target – Listrik statis – www.bimbinganalumniui.com


8. Potensial disuatu titik yang berjarak r dari
muatan Q adalah 600 V. Intensitas medan di 13. Sebuah electron, dengan massa 9,11 x 10-31 kg
titik tersebut 400 N/C. Jika k= 9 x 109 Nm2/C2, dan muatan listrik -1,6 x 10-19C, lepas dari
maka besar muatan Q adalah katode menuju ke anode yang jaraknya 2 cm.
(A) 2,25 x 10-9C Jika kecepatan awal electron 0 dan beda
(B) 4,4 x 10-8C potensial antara anode dan katode 200 V, maka
(C) 7 x 10-8C electron akan sampai di anode dengan
(D) 10-7C kecepatan
(E) 1,5 x 10-9C (A) 2,3 x 105 m/s
(B) 8,4 x 106 m/s
9. Kuat medan listrik akibat sebuah muatan q (C) 2,3 x 107 m/s
besarnya sebanding dengan besar q. (D) 3 x 107 m/s
SEBAB (E) 2,4 x 108 m/s
Kuat medan listrik akibat sebuah muatan q
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak 14. Proton yang bergerak dari keeping A dan B
terhadap muatan itu. seperti pada gambar di bawah ini memperoleh
kecepatan 2 x 105 m/s. Jika antara dua keeping
10. Kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh vakum, d= 1 cm, dan massa proton= 1,6 x 10-
27
muatan listrik pada sebuah titik bergantung kg, muatan proton= 1,6 x 10-19C, maka beda
pada potensial keeping sejajar tersebut adalah (dalam
(1) Besarnya muatan volt)
+ d -
(2) Jaraknya dari muatan
(3) Jenis muatan (A) 50 + -
(4) Jenis medium antara muatan dan titik (B) 100 + + -
(C) 200 + -
11. Dua keeping penghantar seluas 1 m2 diletakkan (D) 320
+ -
sejajar satu sama lain pada jarak 20 cm. (E) 400
Penghantar yang satu diberi potensial+40 volt
dan penghantar yang lain -40 volt. Besar gaya 15. Jika dua kapasitor yang mempunyai kapasitansi
yang dialami sebuah muatan q= 2 x 10-2 C yang sama dihubungkan pararel, maka kapasitansi
berada di antara kedua bidang tersebut adalah total akan menjadi
(dalam newton) (A) Dua kali kapasitansi salah satu kapasitor
(A) 0 (B) Setengah kali kapasitansi salah satu
(B) 2 kapasitor
(C) 4 (C) Sama seperti kapasitor
(D) 8 (D) Satu setengah kali salah satu kapasitor
(E) 16 (E) Dua setengah kali salah satu kapasitor

12. Sebuah benda bermassa 20 gram dan bermuatan 16. Kapasitansi suatu keeping sejajar yang
q= +0,5C digantungkan pada seutas tali ringan bermuatan adalah
yang massanya dapat diabaikan. Tepat di (A) Bebanding lurus dengan besar muatannya
sebelah kanan benda pada jarak 15 cm (B) Berbanding terbalik dengan beda potensial
diletakkan muatan q’=-1C yang menyebabkan antara kedua kepingnya
posisi benda menjadi seperti pada gambar (C) Makin besar apabila jarak antara dua
dibawah. Jika 1/4o= 9 x 109Nm2/C2 dan g= keeping diperbesar
10 m/s2, tegangan pada tali dekat pada harga (D) Makin besar apabila luas kedua keeping
(dalam newton) diperbesar
(E) Tidak tergantung pada medium antara
(A) 0,20 kedua keeping
(B) 0,24 T
(C) 0,28 15 cm
(D) 0,32
(E) 0,40 q q

Bab 11 Fokus Target – Listrik statis – www.bimbinganalumniui.com


17. Sebuah kapasitor dengan kapasitansi 10-5 F 21. Kapasitor C1 = 1 F, C2= 2F, C3= 3 F
yang pernah dihubungkan untuk beberapa saat dihubungkan seri dan diberi tegangan total
lamanya pada beda potensial 500 V, kedua sebesar E volt, maka
ujungnya dihubungkan dengan ujung-ujung
sebuah kapasitor lain dengan kapasitansi 4 x 10-
5
F yang tidak bermuatan. Energy yang
tersimpan di dalam kedua kapasitor adalah C1 C2 C3
(A) 0,25 J
(B) 0,50 J
(C) 1,00 J
(D) 1,25 J E
(E) 1,50 J
(1) Masing-masing kapasitor akan mempunyai
18. Sebuah kapasitor dengan kapasitansi C1= 4F muatan listrik yang sama banyak
diisi sehingga tegangan 20 volt. Kapasitor (2) C1 mengandung energy listrik terbanyak
dilepas lalu dihubungkan pada kapasitor lain (3) Pada C3 bekerja tegangan terkecil
dengan kasitansi C2= 6F. Tegangan kapasitor (4) C1, C2, dan C3 bersama-sama membentuk
menjadi sebuah kapasitor ekivalen dengan muatan
(A) 1 6/7 v sebesar (6/11)E mikrocoulomb
(B) 2 V
(C) 5 V
(D) 8 V
(E) 10 V

19. Dua buah keeping logam tipis yang diletakkan


sejajar satu sama lain dihubungkan dengan
sumber potensial listrik searah V volt. Dalam
keadaan seperti ini kemudian di antara kedua
keeping disisipkan bahan dielektrik, maka
(1) Medan listrik didalamnya berubah sedang
beda potensialnya tetap
(2) Energy yang tersimpan tidak akan berubah
(3) Muatan listrik didalamnya bertambah
(4) Terjadi aliran listrik melewati bahan-bahan
dielektrik tersebut

20. Tiga buah kapasitor yang masing-masing


kapasitasnya 3 farad, 6 farad, dan 9 farad
dihubungkan secara seri. Kedua ujung dari
gabungan tersebut dihubungkan dengan sumber
tegangan yang besarnya 220 volt. Tegangan
antara ujung-ujung kapasitor yang 3 farad
adalah
(A) 40 volt
(B) 60 volt
(C) 110 volt
(D) 120 volt
(E) 220 volt

Bab 11 Fokus Target – Listrik statis – www.bimbinganalumniui.com


BAB 12: LISTRIK DINAMIS ARUS SEARAH
(Soal dikerjakan dalam waktu 30 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Dalam S.I satuan hambat jenis adalah 5. Empat buah elemen yang identik, masing-
(A) ohm meter masing dengan GGL 2 volt disusun pararel,
(B) ohm kemudian kedua ujungnya saling dihubungkan
(C) volt detik dengan seutas kawat yang hambatanya 3,95
(D) volt amper-1 ohm. Jika kuat arus yang mengalir pada kawat
(E) ohm meter kelvin-1 5 ampere, maka hambatan dalam masing-
masing elemen adalah
2. Untuk rangkaian seperti pada gambar, bila (A) 0,0125 ohm
saklar S1 dan S2 ditutup, maka voltmeter akan (B) 0,05 ohm
menujukkan harga (C) 0,1 ohm
(D) 0,2 ohm
3Ω (E) 12,5 ohm
S1 S2
6. Beda potensial antara titik A dan B pada
3Ω 6Ω V gambar di atas adalah
24V
(A) 2 volt
(B) 2,7 volt
(C) 3 volt
(D) 5 volt
(A) 0 (E) 6 volt
(B) 4,8
(C) 9,6 7. Sebuah lampu pijar L memiliki titik kerja 12 V,
(D) 12 3A dipasang dalam rangkaian seperti pada
(E) 24 gambar. Agar lampu tersebut bekerja sesuai
dengan keadaanya maka besar hambatan R
3. Pada rangkaian seperti pada gambar masing- haruslah sebesar
masing hambatan (R) adalah 6 ohm. Tegangan
baterai adalah 9 V, sedangkan hambatan dalam
baterai diabaikan. Arus I adalah
X L
15V R
(A) 1,5 A 0,25Ω
R R R
(B) 0,5 A 0,5Ω
(C) 4,5 A
(D) 1,0 A
(E) 3,0 A I (A) 12/17 ohm
(B) 1 ohm
4. Tiga resistor masing-masing besarnya 3Ω, 4 Ω, (C) 4 ohm
dan 6 Ω, dihubungkan pararel, lalu kedua (D) 12 ohm
ujungnya dihubungkan ke sebuah baterai yang (E) 17 ohm
GGL nya 8 volt dan hambatan dalamnya 2/3 Ω.
Tegangan jepit rangkaian adalah 8. Sebuah aki mempunyai ggl 12 V dan hambatan
(A) 52,00 V dalam 0,1 ohm. Jika aki diisi dengan arus 10 A,
(B) 8,00 V maka tegangan antara kedua terminalnya adalah
(C) 7,61 V (A) 14 V
(D) 5,33 V (B) 13 V
(E) 2,67 V (C) 12 V

Bab 12 Fokus Target – Listrik Dinamis Arus Searah – www.bimbinganalumniui.com


(D) 11 V (D) 20 W
(E) 10 V (E) 18 W
13. Pesawat TV dinyalakan rata-rata 6 jam sehari.
9. Tiga buah lampu pijar yang masing-masing Pesawat tersebut dihubungkan pada tegangan
dibuat untuk dipakai pada 15 watt dan 12 volt, 220 V dan memerlukan 2,5 A. harga energy
dirangkai secara pararel. Ujung-ujung listrik tiap kWh adalah Rp. 15,-. TV tersebut
rangkaian itu dihubungkan dengan jepitan memerlukan energy listrik perhari seharga
sebuah akumulator dengan GGL 12 volt dan (A) Rp. 90,-
hambatan dalam 0,8 Ω. Arus listrik yang (B) Rp. 37,50,-
melalui akumulator itu besarnya (C) Rp. 30,-
(A) 3,75 A (D) Rp 49,50,-
(B) 3,00 A (E) Rp. 60,-
(C) 2,25 A
(D) 1,50 A 14. Sepotong kawat dengan hambatan R jika dialiri
(E) 1,25 A arus listrik sebesar I menghasilkan kalor tiap
detik sebesar H. untuk arus listrik sebesar 2i,
10. Pada rangkaian di bawah tiga amperemeter kalor yang dihasilkan tiap detik dalam kawat
menunjukkan besar arus yang mengalir, yaitu I1, adalah sebesar
I2, I3. E adalah sumber ggl dan hambatan S (A) ¼ H
lebih besar daripada hambatan R. di antara (B) ½ H
pernyataan-pernyataan di bawah ini mana yang (C) H
betul ? (D) 2 H
E (E) 4 H

15. Suhu bola lampu pijar (60 W, 220 V) yang


I1
R dipasang pada tegangan 220 V tidak sama
dengan suhu lampu itu jika dipasang pada
I2 tegangan 110 V.
SEBAB
S
Pada suhu tinggi hambatan logam menjadi
I3 tinggi.

(1) I1 lebih besar dari pada I2 16. Batas ukur suatu amperemeter dapat dinaikkan
(2) I3 lebih besar dari pada I2 dengan memasang hambatan muka.
(3) I1 = I 2 + I 3 SEBAB
(4) I2 x S = I3 x R Pemasangan hambatan dalam amperemeter
menurunkan kuat arus dalam rangkaian tersebut
11. Alat listrik yang mempunyai hambatan terbesar
ialah 17. Sebuah galvanometer yang hambatannya 50
(A) Pemanas 120 V, 400 W ohm mengalami akan mengalami
(B) Motor 120 V, 200 W penyimpangan maksimum jika dilalui arus 0,01
(C) Lampu 120 V, 150 W A. agar dapat mengukur arus sampai 10 A,
(D) Pesawat TV 220 V, 110 W maka harus dipasang
(E) Pompa air 220 V, 125 W (A) Hambatan seri sebesar 0,05 ohm
(B) Hambatan seri sebesar 5000 ohm
12. Dua buah bola lampu masing-masing tertulis 60 (C) Hambatan pararel sebesar 0,05 ohm
watt 120 volt dan 40 watt 120 volt. Jika kedua (D) Hambatan pararel sebesar 5000 ohm
bola lampu tersebut dihubungkan seri pada (E) Hambatan seri dan hambatan pararel
tegangan 120 volt maka jumlah daya pada masing-masing sebesar 2500 ohm
kedua bola lampu tersebut adalah
(A) 100 W 18. Elemen pemanas sebuah kompor listrik 110 V
(B) 50 W mempunyai hambatan 20 ohm. Jika kompr ini
(C) 24 W digunakan untuk memanaskan 1 kg air bersuhu

Bab 12 Fokus Target – Listrik Dinamis Arus Searah – www.bimbinganalumniui.com


200C selama 7 menit dan dipasang pada
tegangan 110 V, maka suhu akhir air(kalor jenis
air 4200 J/kgoC) adalah
(A) 23,7oC
(B) 43,7oC
(C) 60,5oC
(D) 80,5oC 22. Pada rangkaian di bawah ini
(E) 94,0oC (1) I1 = 1 ampere
(2) I3 = 1 ampere
19. Sebuah pemanas nikhrom membebaskan 500 (3) Selisih potensial antara titik-titik a dan b
watt bila diberi beda potensial 100 V dan suhu adalah 2 volt
kawatnya 800oC. koefisien suhu rata-rata (4) Daya yang digunakan hambatan 4 ohm
hambatan kawat nikhrom α = 4 x 10-4/oC. Bila sama dengan 0 watt
sekarang suhu kawat nikhrom ini dipertahankan
pada suhu 200oC dengan jalan 2Ω 4Ω
membenamkannya ke dalam minyak pendingin, a
maka daya yang terbuang sekarang menjadi I1 I2
(ambil nilai terdekat) I3
(A) 1,2 kW
(B) 1,0 kW 2Ω 2V
(C) 0,8 kW
(D) 0,6 kW 4V
(E) 0,4 kW
b
20. Jika penghambat R dan kapasitor C dipasang
pararel dan ujung-ujungnya kita hubungkan
dengan kutub positif dan negatif sebuah baterai,
maka dalam keadaan stasioner
(1) R menjadi panas
(2) C menjadi panas
(3) Arus di R tetap
(4) Muatan di C berubah terhadap waktu

21. Arus yang melalui hambatan 10Ω adalah

8V 10V
10V

20Ω

10V

(A) 0,6 A
(B) 1 A
(C) 1,6 A
(D) 2,6 A
(E) 5,6 A

Bab 12 Fokus Target – Listrik Dinamis Arus Searah – www.bimbinganalumniui.com


BAB 13: MEDAN DAN GAYA MAGNET
(Soal dikerjakan dalam waktu 30 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Arus listrik mengalir sepanjang kawat listrik jika I = 5 A dan jari-jari lingkaran 10 cm, maka
tegangan tinggi dari Barat ke Timur. Arah kuat induksi magnetic di D besarnya … x 10-5 T.
medan magnet yang diakibatkan arus listrik di
atas kawat tersebut adalah ke
(A) Selatan
I
D
(B) Utara
(C) Timur
(D) Barat
(E) Tenggara A I B
(A) ( - 1)
2. Dua buah kawat sejajar yang panjang dan tegar, (B) ( + 1)
berada di udara, terpisah oleh jarak 20 cm, (C) (4 - )
dialiri arus 40 A dan 20 A dengan arah (D) (4 + )
berlawanan. Besarnya induksi magnetic pada (E) 
garis yang sejajar kedua kawat dan tepat di
tengah-tengah keduanya adalah … x 10-5 tesla 6. Gamabar dibawah menunjukkan kawat yang
(A) 8 dialiri arus 15 A. kuat medan magnet di titik P
(B) 12 adalah
(C) 24 (A) 2  x 10-6 T
(D) 36 R
(B)  x 10-6 T 2m
(E) 48
(C) 2  x 10-5 T 120 0

(D)  x 10-5 T 15 A
3. Dua kawat lurus dan sejajar masing-masing (E) 2 x 10-4 T
dialiri arus yang arahnya sama sebesar i1 = 12
A dan i2 = 18 A. Kedua kawat terpisah pada
7. Dua buah kawat dibengkokkan menjadi
jarak 15 cm. induksi magnet akan sama dengan
berbentuk lingkaran berjari-jari a seperti pada
nol pada jarak … cm dari kawat i2.
gambar. Jika bagian yang atas mempunyai
(A) 9
hambatan 2R ohm dan bagian yang bawah R
(B) 20
ohm, maka harga medan magnet di pusat
(C) 24
lingkaran jika dinyatakan dengan arus I adalah
(D) 30
(E) 45 3R ohm
(A) o I/16a
4. Dua kawat panjang sejajar berjarak 8 cm dialiri
arus listrik pada arah yang sama. Kawat (B) o I/8a
(C) o I/4a I I
pertama arusnya 12 A, kewat kedua 20 A. kuat a
medan pada jarak 6 cm darim kawat pertama (D) o I/2a
dan 10 cm dari kawat kedua adalah … x 10-5 (E) o I/a
tesla. R ohm
(A) 4√ 8. Induksi magnetik di sebuah titik berada di
tengah sumbu solenoid yang berarus listrik
(B) 4√
adalah
(C) 3,2√ (1) Berbanding lurus dengan jumlah lilitan
(D) 3,2√ (2) Berbanding lurus dengan besarnya kuat
(E) 8 arus
(3) Berbanding lurus dengan panjang Solenoid
5. Kawat AB hampir bersinggungan dengan (4) Berbanding lurus dengan besarnya
sebuah kawat melingkar yang berpusat di D. permeabilitas zat dalam solenoid

Bab 13 Fokus Target – Medan dan Gaya Magnet – www.bimbinganalumniui.com


9. Sebuah toroida yang kelilingnya 50 cm dan (4) Tidak bergantung pada medium di antara
dililit 1000 kawat berarus 0,5 ampere. Induksi keduanya
magnetic yang terjadi dalam teras toroida 0,001
T. permeabilitas bahan dalam toroida dan jenis 14. Q i R
bahannya adalah x x x x
(A) 0,8 o, diamagnetik
(B) 0,8 o, paramagnetik x x x x
i i
(C) 0,8 x 10-6 o, diamagnetik x x x x
(D) 0,8 x 10-6 o, paramagnetik
(E) 0,8 o, ferromagnetik x x x x
P S
i
10. Kawat panjang lurus yang dialiri listrik ke arah
Timur berada dalam medan magnet homogen Kawat persegi panjang PQRS berarus I,
100 T ke Selatan. Jika arus listrik besarnya 5 A bearada dalam medan magnet B, yang tegak
dan panjang kawat 4 m, maka kawat mendapat lurus bidang gambar menjauhi pengamat. Jika
gaya Lorentz arah arus adalah PQRSP, maka
(A) 2000 N ke utara (1) Gaya pada PQ ke kiri, pada RS ke kanan
(B) 2000 N ke selatan (2) Resultan gaya pada kawat sama dengan nol
(C) 2000 N ke bawah (3) Tidak ada kopel yang bekerja pada kawat
(D) 5 N ke selatan PQRS
(E) 5 N ke utara (4) Besar gaya pada PQ = besar gaya pada PS

11. Sebuah kawat yang panjangnya 20 cm berada 15. Sebuah kawat yang panjang lurus dialiri arus
tegak lurus di dalam medan magnetik. Jika listrik 5 A ke arah Selatan. Sebuah proton
rapat fluks megnetiknya 10-4 tesla dan arus bergerak di bawah kawat sejajar dengannya
yang mengalir di dalam kawat itu 30 A, maka dengan pada jarak 5 cm kea rah Utara. Jika
gaya yang dialami kawat itu adalah besar kecepatan proton 106 m/s, maka gaya
(A) 6,0 x 10-4 N Lorentz yang dialami proton adalah
(B) 1,0 x 10-4 N (A) 3,2 x 10-18 ke Timur
(C) 6,0 x 10-1 N (B) 3,2 x 10-18 ke atas
(D) 1 N (C) 3,2 x 10-18 ke bawah
(E) 6 N (D) 1,6 x 10-18 ke atas
(E) 1,6 x 10-18 ke bawah
12. Dua buah kawat lurus yang sangat panjang
diletakkan sejajar satu sama lain pada jarak r.
kedua kawat masing-masing dialiri arus I yang
arahnya berlawanan. Maka kedua kawat akan
(A) Tolak menolak dengan gaya sebanding r
(B) Tarik menarik dengan gaya sebanding r-2
(C) Tolak menolak dengan gaya sebanding r-1
(D) Tarik menarik dengan gaya sebanding r-1
(E) Tarik menarik dengan gaya sebanding r2

13. Dua kawat sejajar dialiri arus listrik searah I1


dan I2 akan tolak menolak atau tarik menarik.
Besar gaya tolak menolak atau tarik menarik
tersebut
(1) Berbanding lurus dengan perkalian kedua
Arus
(2) Berbanding lurus dengan panjang kawat
(3) Berbanding terbalik dengan jarak kedua
kawat

Bab 13 Fokus Target – Medan dan Gaya Magnet – www.bimbinganalumniui.com


BAB 14: INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
(Soal dikerjakan dalam waktu 30 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Sebuah kawat lurus 50 cm bergerak dengan (A) 0,04 mV


kelajuan 40 cm/detik memotong secara tegak (B) 0,4mV
lurus suatu medan magnet 0,02 T. ggl yang (C) 4 V
diinduksikan pada kawat tersebut adalah (D) 40 V
(A) 40 mV (E) 400 V
(B) 4 mV
(C) 0,4 mV 6. Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri
(D) 0,04 mV sebesar 400 mH. Jika arus melalui kumparan
(E) 0,004 mV tersebut adalah i= 5 sin (100t) ampere, maka
tegangan induksi maksimum yang dibangkitkan
2. Induksi magnet pada gambar adalah 0,1 T. Jika dalam kumparan adalah
kawat PQ digerakkan dengan kecepatan 100 (A) 20 mV
m/s ke kanan, maka geser gaya magnet yang (B) 200 mV
bekerja pada kawat PQ adalah (C) 2 V
(A) 4 N (D) 20 V
(B) 0,4 N (E) 200 V
(C) 0,04 N
(D) 0,004 N 7. Bila arus pada sebuah kumparan dinaikkan
(E) 0,0004 N secara beraturan dalam nol sampai 10A dalam
waktu 2 second,timbul GGL sebesar 8V. bila
3. Sebuah kumparan dengan 400 lilitan ditembus kumparan tersebut dialiri dengan arus
oleh fluks magnet sebesar 2 x 10-3 weber. 5A,besarnya energy yang tersimpan di
Dalam waktu 0,8 detik berubah menjadi 3 x 10- dalamnya adalah
3
weber berlawanan dengan arah fluks semula. (A) 10 J
Ggl induksi rata-rata yang muncul pada (B) 20 J
kumparan adalah (C) 30 J
(A) 0,5 V (D) 40 J
(B) 2,5 V (E) 50 J
(C) 5 V
(D) 25 V 8. Suatu solenoida mempunyai 2000 lilitan.
(E) 50 V Panjang solenoida 40 cm dengan penampang
lilitan 1 cm2. Diatas solenoida itu dipasang
4. Sebuah soloneida, berpenampang 25 cm2 dan solenoida lain yang jumlah lilitannya 400.
jumlah lilitan 400, memiliki hambatan 500Ω. Induksi silang antara kedua solenoid adalah
Agar pada soloneida tersebut timbale arus rata- (A) 8 x 10-5 H
rata 4 A, maka laju perubahan medan magnet di (B) 8 x 10-4 H
dalamnya adalah (C) 8 x 10-3 H
(A) 5000 tesla/detik (D) 8 x 10-2 H
(B) 2000 tesla/detik (E) 8 x 10-1H
(C) 500 tesla/detik
(D) 200 tesla/detik 9. 2 buah kumparan memiliki induktansi silang 80
(E) 50 tesla/detik mH. Ggl induksi rata-rata yang di induksikan
pada kumparan sekunder bila terjadi perubahan
5. Sebuah soleneida mempunyai induktansi 5 mH. arus dari 1 mA menjadi 2,5 mA dalam waktu
Berapa GGL induksi yang dibangkitkan dari 0,1 detik pada kumparan primer adalah
kumparan itu jika ada laju perubahan arus (A) 0,12 mV
listrik 80 mA/s adalah

Bab 14 Fokus Target – Induksi Elektromagnetik – www.bimbinganalumniui.com


(B) 1,2 mV 14. Sebuah transformator mengubah tegangan dari
(C) 12 V 200V menjadi 100V. Efisiensinya 50% dan
(D) 120 V kumparan sekundernya dihubungkan dengan
(E) 1200 V lampu 100W/200V. arus kumparan primernya
adalah
10. Jika kawat lurus berarus I digeser ke bawah (A) 1 A
sesaat sejajar kawat,maka pada loop kawat (B) ½ A
tersebut akan timbul arus induksi (C) ¼ A
(A) Searah jam jam sesaat dan kemudian hilang (D) 1/5 A
(B) Berlawanan jarum jam sesaat dan kemudian (E) 1/8 A
hilang
(C) Searah jarum jam sesaat dan kemudian 15. Sebuah travo mengubah tegangan 25V menjadi
berlawanan jarum jam 250V. jika efisiensi travo itu 80% dan
(D) Berlawanan jarum jam dan kemudian kumparan sekundernya dihubungkan dengan
searah jarum jam lampu 250V/50W maka kuat arus dalam
(E) Tak ada arus induksi kumparan primernya adalah
(A) 5,8 A
11. Jika pada rangkaian di atas nilai hambatan (B) 2,5 A
geser di kecilkan secara beraturan sesaat,dan (C) 1,5 A
kemudian dibiarkan constant, maka akan terjadi (D) 1,0 A
hal berikut (E) 0,5 A
(A) Timbul arus induksi sesaat searah arus I
dan kemudian hilang
(B) Timbul arus induksi sesaat berlawanan arah
dengan arus I dan kemudian menghilang
(C) Timbul arus induksi yang makin besar
(D) Timbul arus induksi yang makin kecil
(E) Tidak pernah timbul arus induksi

12. Agar ggl maksimum yang timbul pada


generator menjadi 4x dapat dilakukan:
(1) Jumlah lilitan dan frekuensi putar dijadikan
2x semula
(2) Jumlah lilitan dijadikan 1/4x, sedang
frekuensi tetap
(3) Luas penampang kumparan dijadikan 8x
daan frekuensinya dijadikan ½ x
(4) Jumlah lilitan, luas penampang, dan
frekuensi putar dijadikan 4x

13. Sebuah generator AC memiliki kumparan yang


lilitannya 1000 buah dan luasnya 100 cm2.
Kumparan tersebut berotasi dengan kelajuan
20 rad/det didalam medan magnet 0,5T. ggl
maksimum yang dibangkitkan adalah
(A) 0,1  V
(B)  V
(C) 10  V
(D) 100  V
(E) 1000  V

Bab 14 Fokus Target – Induksi Elektromagnetik – www.bimbinganalumniui.com


BAB 16: ARUS BOLAK BALIK
(Soal dikerjakan dalam waktu 30 Menit)
www.bimbinganalumniui.com

1. Sebuah sumber tegangan AC memiliki (C) 0,4 A


tegangan maksimum 24V. Tegangan sesaat (D) 0,4 A
ketika fasenya 1/12 adalah (E) 2 A
(A) 24 V
(B) 12 V 6. V = 200 sin (1000t) volt
(C) 12 V R = 1000 ohm
(D) 6 V L = 2,0 H
(E) 6 V C = 1,0 F
Impedansi dan arus efektif dari rangkaian di
2. Sebuah elemen 6 volt dan sebuah generator AC atas adalah
dengan tegangan efektif 12 volt disusun seri (A) 1410 ohm dan 0,01 A
(seperti pada gambar). Tegangan sesaat V (B) 1410 ohm dan 0,1 A
adalah (C) 141 ohm dan 0,01 A
(A) 6 volt (D) 141 ohm dan 0,1 A
(B) 18 volt (E) 1410 ohm dan 1 A
(C) 6 (1 + sin t) volt
(D) 6 (1 + sin t) volt 7. Sebuah resistor (R) dan sebuah kumparan (L)
(E) 6 (1 - sin t) volt dihubungkan seri pada sumber tegangan bolak-
balik 100 volt. Tegangan antara kedua ujung
3. Pengukuran sumber tegangan bolak-balik kumparan V volt dan antara kedua ujung
dengan osiloskop menghasilkan grafi seperti resistor ¾ V volt. Nilai V =
pada gambar di bawah ini. Bila setiap sekala (A) 25 V
skala vertical = 20 volt dan setiap skala (B) 57,1 V
horizontal = 2 ms,besar tegangan efektif dan (C) 75 V
frekuensi sumber tersebut, berturut-turut, (D) 80 V
adalah (E) 175 V
(A) 40 volt, 250 Hz
(B) 28, 2 volt, 250 Hz 8. Sebuah lampu pijar bila dihubungkan dengan
(C) 40 volt, 125 Hz tegangan DC 12 volt akan dialiri arus 0,2A,
(D) 28,2 volt, 125 Hz sedangkan bila dihubungkan dengan tegangan
(E) 40 volt, 62,5 Hz AC yang efektifnya 12 volt, dialiri arus 0,12A.
reaktansi induksi lampu pijar tersebut adalah
4. Arus 0,2A mengalir pada sebuah kumparan (A) 30 ohm
ketika dihubungkan pada tegangan AC 120V, (B) 40 ohm
50 rad/s. induktansi kumparan tersebut adalah (C) 60 ohm
(A) 12 H (D) 80 ohm
(E) 100 ohm
(B) 12 H
(C) 24 H
9. Frekuensi resonansi suatu rangkaian seri RLC
(D) 24 H yang diberi sumber tegangan bolak-balik,
(E) 48 H dengan tegangan maksimum Vm volt dan
frekuensi Hz, bergantung pada
5. Kapasitor 10 F dihubungkan pada sumber (1) Induktansi rangkaian L
tegangan AC 50V, 400 rad/s. arus yang (2) Resistansi rangkaian R
mengalir melalui kapasitor adalah (3) Kapasitansi rangkaian C
(A) 0,2 A (4) Frekuensi sumber 
(B) 0,2 A

Bab 15 Fokus Target – Arus Bolak Balik – www.bimbinganalumniui.com


10. Pada frekuensi 10 Hz reaktansi sebuah 15. Rangkaian soal no.13 di atas akan beresonansi
kapasitor dan sebuah inductor masing-masing pada saat frekuensi sudut sumber tegangan
400 ohm dan 100 ohm. Jika kapasitor dan ACnya adalah
inductor dipasang seri pada rangkaian AC maka (A) 60 rad/s
akan terjadi resonansi pada frekuensi (B) 80 rad/s
(A) 40 Hz (C) 120 rad/s
(B) 100 Hz (D) 180 rad/s
(C) 200 Hz (E) 240 rad/s
(D) 400 Hz
(E) 1000 Hz 16. Daya yang terbuang pada rangkaian soal no.13
di atas adalah
11. Suatu rangkaian seri RLS terdiri dari resistor 20 (A) 1000 W
ohm, kapasitor dengan reaktansi kapasitif 12 (B) 500 W
ohm, dan inductor dengan reaktansi induktif 60 (C) 250 W
ohm. Inductor memiliki hambatan dalam (D) 125 W
sebesar 60 ohm. Jika rangkaian dipadasn pada (E) 10 W
tegangan v = 200 sin 250t volt, maka tegangan
pada ujung-ujung inductor adalah 17. Daya yang terbuang pada rangkaian pada
(A) Nol gambar adalah
(B) 60 V (A) 400 W
(C) 60 (B) 320 W
(D) 120 V (C) 300 W
(E) 120 V (D) 160 W
(E) 100 W
12. Jika V = 120 sin 50t, maka arus sesaatnya dapat
ditulis sebagai 18. Pada sebuah rangkaian seri RLC yang
(A) i = 10 sin (50t -/6) dihubungkan dengan sumber tegangan yang
(B) i = 10 sin (50t +/6) frekuensinya 60 Hz, VR = 60 V, VL = 64V dan
(C) i = 10 sin 50t VC = 144V. tegangan efektif sumbernya adalah
(D) i = 10 sin (50t -/4) (A) 268 V
(B) 140 V
(E) i = 10 sin (50t +/4)
(C) 100 V
(D) 50 V
13. Sebuah rangkaian seri RLC, terdiri dari R = 10
(E) 20 V
Ω, XL = 8 Ω dan XC = 18 Ω, dihubungkan pada
sumber tegangan AC ν = 200 sin 120 t. arus 19. Faktor daya suatu rangkaian seri RLC adalah
efektif yang mengalir pada rangkaian adalah (A) RZ
(A) 10 A (B) R/Z
(B) 10 A (C) X1/Z
(C) 5 A (D) Xc/Z
(D) 5 A (E) (XL – XC)/Z
(E) 0,5 A
20. Faktor daya dan frekuensi resonansi rangsangan
14. Arus sesaat pada rangkaian no.13 di atas adalah no.18 adalah
(A) i = 10 sin 120 t A (A) 0,6 dan 40 Hz
(B) i = 5 sin (120 t - /4) A (B) 0,8 dan 40 Hz
(C) i = 5 sin (120 t + /4) A (C) 0,75 dan 40 Hz
(D) i = sin (120 t - /4) A (D) 0,8 dan 90 Hz
(E) 0,6 dan 90 Hz
(E) i = (120 t + /4) A

Bab 15 Fokus Target – Arus Bolak Balik – www.bimbinganalumniui.com


BAB 1: KIMIA
STOIKIOMETRI
www.bimbinganalumniui.com
1. Jumlah molekul dalam 2,8 gram 6. Pada suhu dan tekanan yang sama semua
CO(Mr=28) sama dengan jumlah molekul gas yang volumenya sama,mengandung
dalam . . . jumlah molekul yang sama dikenal
(1) 2.0 gram H₂ (Mr=2) sebagai hokum . . .
(2) 3,2 gram O₂ (Mr=32) (A) Dalton
(3) 1,4 gram N₂ (Mr=28) (B) Lavoisier
(4) 4,4 gram CO₂ (Mr=44) (C) Avogardo
(D) Proust
2. Jumlah atom hidrogen yang terdapat (E) Gay Lussac
dalam 42 g (NH₄)₂Cr₂O₇ (Mr=252)
adalah . . . 7. Suatu contoh hokum perbandingan
(A) 8,0x10²³ atom berganda. Dalton terdapat pada . . .
(B) 6,0x10²³ atom (A) CH₄ dan C₂H₅OH
(C) 4,0x10²³ atom (B) H₂O dan H₂S
(D) 2,0x10²³ atom (C) Na₂O dan NO₂
(E) 1,0x10²³ atom (D) C₆H₁₂O₆ dan C₁₂H₂₂O₁₁
(E) NO₂ dan HNO₂
3. Berat unsur Mg (Ar=24,Z=12) yang
mengandung 3 mol electron adalah . . . 8. Pada akhir reaksi gas: 2A + 3B 2C +
(A) 2 g 4D,terdapat 2,5 mol A,3 mol C dan 2 mol
(B) 4 g D. Semua D adalah hasil reaksi,maka
(C) 6 g susunan gas sebelum reaksi adalah . . .
(D) 8 g (A) 3,5 mol A dan 1,5 mol B
(E) 10 g (B) 2,5 mol A, 1,5 mol B dan 1 mol C
(C) 3,5 mol A, 1,5 mol B dan 1 mol C
4. Persentase nitrogen yang terbanyak dari (D) 3,5 mol A, 1,5 mol B dan 2 mol C
jenis pupuk di bawah ini terdapat pada (Ar (E) 2,0 mol A, 1,5 mol B dan 1 mol C
H = 1,N=14, O=16,Na=23,C=12,P=31
dan S =32) 9. Bila diketahui Ar Mg=24, l=127,maka
(A) NaNO₃ pada pembuatan Mgl₂ dengan pemanasan
(B) NH₄NO₃ 4,8 g Mg dan 12,7 g l₂ masih ada tersisa
(C) (NH₄)₂SO₄ Mg sebanyak . . .
(D) (NH₂)₂CO (A) 2,1 g
(E) (NH₄)₃PO₄ (B) 4,2 g
(C) 1,2 g
5. Agar dapat menghasilkan 9 g air,maka 7 g (D) 3,6 g
hidrogen harus dibakar dengan oksigen (E) 2,4 g
sebanyak (Ar H=1;O=16)
(A) 2 g
(B) 4 g
(C) 6 g
(D) 8 g
(E) 10 g

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 1: KIMIA
STOIKIOMETRI
10. Diketahui reaksi pembakaran beberapa (D) 90%
hidrokarbon adalah sebagai berikut (E) 96%
CH₄ + 2 O₂ → CO₂ + 2H₂O
C₂H₄ + 3 O₂ → 2CO₂ + 2H₂O 15. Tuan Ali memesan 1 ton pupuk guano.
2C₂H₆ + 7 O₂ → 4CO₂ + 6H₂O Hasil analisis kemasan tertentu
C₃H₈ + 5 O₂ → 3CO₂ + 4H₂O memberikan 9% N, 6% P, dan 2% K.
2C₄H₁₀ + 13 O₂ → 8CO₂ + 10H₂O Dengan menganggap semua posfor ada
Volume gas CO₂ terbesar diukur pada dalam bentuk Ca₃(PO₄)₂, maka kadar Ca
STP,akan terbentuk pada pembakaran . . . dalam pupuk guano itu adalah (Ar N=14,
(A) 4 L CH₄ O=16, P=31, K=39, Ca=40)
(B) 3 L C₂H₄ (A) 6%
(C) 2 L C₂H₆ (B) 12%
(D) 3 L C₃H₆ (C) 18%
(E) 2 L C₄H₁₀ (D) 36%
(E) 40%
11. Jika dalam 1 g karbon (Ar=12) terdapat y
atom karbon maka massa dari 9y atom 16. Jika 4,50 g Al₂(SO₄)₃. XH₂O dipanaskan,
kalsium (Ar=40) adalah . . . beratnya berkurang sebanyak 1,08 g. Bila
(A) 9 g Mr H₂O=18, Al(SO₄)₃=342,maka harga X
(B) 18 g adalah . . .
(C) 24 g (A) 2
(D) 30 g (B) 3
(E) 360 g (C) 4
(D) 6
12. Jika diketahui Ar Fe=56,S=32 dan (E) 12
O=16,maka berat belerang yang terdapat
dalam 16 g Fe₂(SO₄)₃ adalah . . . 17. Pada pembuatan logam Fe, 20 kg bijih
(A) 11,52 g yang mengandung Fe₂O₃ direduksi dengan
(B) 7,68 g karbon menurut reaksi,Fe₂O₃ → 2Fe +
(C) 3,84 g 3CO, menghasilkan 11,2 kg besi. Jika Ar
(D) 2,24 g Fe=56, O=16, maka kadar Fe₂O₃ dalam
(E) 1,92 g bijih besi tersebut adalah . . .
(A) 90%
13. Vitamin K5 mengandung 76,3% berat (B) 80%
karbon. Jika Mr vitamin K5 = 173 maka (C) 70%
kemurnian pupuk ZA itu adalah (Ar (D) 60%
C=12) (E) 50%
(A) 5
(B) 6 18. Jika suatu senyawa mengandung 4,5 g
(C) 7 karbon untuk tiap g hidrogen, maka rumus
(D) 11 empiris senyawa tersebut . . .
(E) 12 (A) C₂H₃
(B) CH₂
14. Suatu pupuk ZA, ammonium (C) C₂H₅
sulfat,(NH₄)₂SO₄ tak murni mengandung (D) CH₃
20,4% nitrogen. Maka kemurnian pupuk (E) C₃H₈
ZA itu adalah (N=14, H=1, S=32, O=16)
(A) 60%
(B) 72%
(C) 80%

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 1: KIMIA
STOIKIOMETRI
19. Jika pada STP volume dari 4,25 g gas 24. Gas nitrogen sebanyak 200 mL,bereaksi
sebesar 2,8L maka massa molekul relatif dengan 600 mL gas oksigen menghasilkan
gas tersebut adalah . . . 200 mL oksida nitrogen dan 100 mL gas
(A) 26 oksigen. Seluruh gas diukur pada suhu
(B) 28 dan tekanan yang sama. Oksida nitrogen
(C) 30 tersebut adalah . . .
(D) 32 (A) Nitrogen (I) oksida
(E) 34 (B) Nitrogen (II) oksida
(C) Nitrogen (III) oksida
20. Pada suhu 25⁰C dan tekanan 2 atm (D) Nitrogen (IV) oksida
volume 42 g gas nitrogen adalah . . (E) Nitrogen (V) oksida
(A) 6,11 L
(B) 12,22 L 25. Gas hidrokarbon CnH₂n sebanyak 40 mL
(C) 18,33 L memerlukan 300 mL oksigen untuk
(D) 24,44 L pembakaran sempurna. Semua gas diukur
(E) 30,55 L pada suhu dan tekanan yang sama. Rumus
hidrokarbon tersebut adalah . . .
21. Sebanyak 44 g FeS tidak murni, (A) CH₂
direaksikan dengan HCl menurut (B) C₂H₄
reaksi,FeS + 2CHl → FeCl₂ + H₂S. pada (C) C₃H₆
akhir reaksi diperoleh 12 L gas H₂S. jika (D) C₄H₈
pada keadaan itu satu mol gas H₂S (E) C₅H₁₀
bervolume 30 L, maka kadar FeS adalah
(Ar Fe=56, S=32) 26. Suatu campuran yang terdiri dari 80 mL
(A) 40% ammonia dan 60 mL oksigen bereaksi
(B) 50% menurut persamaan,
(C) 60% 4NH₃(g) + 50₂(g) → 4NO(g) + 6H₂O(g)
(D) 75% Bila reaksi berlangsung sempurna dan
(E) 80% semua gas diukur pada kondisi yang
sama, maka volum uap air yang terjadi
22. Untuk membuat 8 g besi (III) sulfat adalah . . .
(Mr=400) dari besi(III) oksida,diperlukan (A) 60 mL
larutan H₂S04 0,1 M sebanyak . . . (B) 72 mL
(A) 10 cm³ (C) 84 mL
(B) 30 cm³ (D) 120 mL
(C) 100 cm³ (E) 140 mL
(D) 300 cm³
(E) 600 cm³ 27. Logam L sebanyak 0.3 mol direaksikan
dengan uap air menghasilkan oksida
23. Pembakaran senyawaan hidrokarbon logam dan gas hydrogen. Jika terbentuk
CxHy dalam oksigen berlebih 13,44 L H₂ (STP),maka rumus oksida
menghasilkan 660 mg CO₂ dan 135 mg logam itu adalah . . .
H₂O. jika Ar O=16, C=12 dan H=1, maka (A) L₂O
rumus empiris senyawaan tersebut (B) L₃O₂
adalah . . . (C) LO
(A) C₂H (D) L₂O3
(B) CH (E) LO₂
(C) CH₂
(D) C₂H₅
(E) CH₃

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 1: KIMIA
STOIKIOMETRI
28. Glikol , CH₂OHCH₂OH (Mr=62) dapat sama dan air dihasilkan berwujud cair,
berpolimerisasi kondensasi membentuk maka banyaknya CH₄ adalah . . .
polietilenglikol (PEG),yang digunakan (A) 20%
sebagai pelarut salep antibiotik. Bila Mr (B) 45%
PEG adalah 852, maka jumlah molekul air (C) 55%
yang dibebaskan pada reaksi tersebut (D) 60%
adalah . . . (E) 80%
(A) 14
(B) 16 33. Suatu asam organik (R-COOH) sebanyak
(C) 18 1,10 g tepat dinetralkan oleh 50 mL
(D) 20 larutan NaOH 0,25 M. asam organik
(E) 22 tersebut ialah (Ar H=1, C=12, o=16)
(A) Asam asetat, CH₃COOH
29. Senyawa hidrokarbon sebanyak 5 cm³ (B) Asam propanoat, C₂H₅COOH
direaksikan dengan 60 cm³ oksigen (p.T) (C) Asam butanoat, C₃H₇COOH
yang sama. Jika pada akhir reaksi masih (D) Asam pentanoat,C₄H₉COOH
tersisa 35 cm³ gas oksigen, maka rumus (E) Asam heksanoat,C₅H₁₁COOH
molekul senyawa tersebut adalah . . .
(A) C₂H₆ 34. Jumlah maksimum P₂l₄ yang dapat dibuat
(B) C₂H₄ dari 5,0 g P₄O₆ dan 8 g iodine dengan
(C) C₃H₆ jalan reaksi:
(D) C₃H₈ 5P₄O₆ + 8l₂ → 4P₂l₄ + 3P₄O₁₀, adalah . . .
(E) C₄H₈ (Ar l=127, P=31, O=16)
(A) 13,0 g
30. Pada suhu dan tekanan tertentu 1,0 L gas (B) 10,34 g
NO(Mr=30) massanya 1,5 g volume gas (C) 8,98 g
oksigen, pada suhu dan tekanan yang (D) 5,17 g
sama,yang dihasilkan jika 49 g KClO₃ (E) 4,99 g
(Mr=122,5) dipanaskan adalah . . .
(A) 2 L 35. Senyawa NH₄V₃O₈ dibuat dengan langkah
(B) 4 L reaksi berikut,
(C) 6 L 1. N₂ + 3H₂ → 2NH₃
(D) 8 L 2. 2NH₃ + V₂O₅ + H₂O → 2NH₄VO₃
(E) 12 L 3. 3NH₄VO₃ + 2HCl → NH₄V₃O₈ +
2NH₄Cl + H₂O
31. Volume larutan H₂SO₄ 0,1 M yang Dengan menganggap pereaksi lain
diperlukan untuk mereaksikan 5,4 g berlebihan, maka jumlah mol NH₄V₃O₈
logam Al(Ar=27) adalah . . yang dapat dihasilkan dari 1 mol H₂ dan 1
(A) 1,0 L mol N₂ adalah . . .
(B) 1,5 L (A) 0,22 mol
(C) 3,0 L (B) 0,33 mol
(D) 4,5 L (C) 0,67 mol
(E) 6,0 L (D) 1,00 mol
(E) 2,00 mol
32. Jika 10 L campuran gas-gas CH₄ dan C₂H₆
dibakar sempurna dengan 40 L oksigen
berlebih, maka setelah reaksi terdapat 26
L gas. Semua gas diukur pada p dan T

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 2: KIMIA
STUKTUR ATOM
www.bimbinganalumniui.com
1. Pernyataan yang benar sehubungan 4. Hal ini sesuai dengan teori Bohr tentang
dengan kedudukan electron di sekitar inti atom adalah, kecuali . . .
adalah . . . (A) Elektron bergerak pada tingkat energi
(A) Elektron mengelilingi inti atom tertentu
dengan tingkat-tingkat energi tertentu (B) Selama bergerak elektron tidak
(B) Bila menyerap energi,elektron tertarik ke inti
berpindah dari kulit luar ke kulit yang (C) Spektrum unsur berupa spektrum
lebih dalam emisi garis
(C) Selama bergerak elektron akan (D) Bila menyerap energy yang sesuai
kehilangan energi kinetiknya elektron terdapat tereksitasi
sehingga makin lama makin tertarik (E) Disamping mempunyai tingkat energi
ke inti terdapat pula subtingkat energi
(D) Kedudukan elektron pada inti dapat
ditentukan dengan pasti 5. Besarnya energy yang diperlukan untuk
(E) Pada keadaan dasar, elektron mengeksitasi electron atom H dari
menempati pada tingkat energi yang keadaan dasar ke kulit M,subkulit s
tinggi adalah . . .
(A) RH
2. Adanya proton pada inti dibuktikan (B) ¾RH
berdasarkan percobaan pertama kali (C) ⅟₉ RH
oleh . . . (D) 8/9RH
(A) Eugen Goldstein (1886) (E) 15/16RH
(B) J J Thomas (1896)
(C) E Rutherford (1911) 6. Menentukan teori Bohr, electron atom H
(D) W Heisenberg (1926) yang berada pada jarak tak hingga dari inti
(E) James Chadwick (1932) atom akan mempunyai energy sebesar
((Joule)
3. Tatkala Rutherford melakukan percobaan (A) RH
penembakan sinal alfa, α(inti helium) (B) 1/4 RH
pada lempeng emas, ternyata sebagian (C) 1/9 RH
sinar itu ada yang ditolak atau dipantulkan (D) 1/32 RH
hal ini menunjukka bahwa . . . (E) Nol
(A) Atom mempunyai bagian yang kosong
(B) Inti atom bermuatan positif 7. Kelimpahan isotop-isotop suatu unsur
(C) Elektron mempunyai muatan negatif dapat ditentukan dengan
(D) Elektron mempunyai tingkat energi (A) Kromatografi
tertentu (B) Ekstraksi
(E) Elektron mempunyai gaya sentrifugal (C) Destilasi
(D) Spektrometer massa
(E) Pencacah Geiger-Muller

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 2: KIMIA
STUKTUR ATOM
8. Atom klorin diketahui terdiri dari 2 13. Suatu kation mempunyai konfigurasi
macam isotop Cl-35 dan Cl-37. Bila Ar Cl elektron: 1s2 2s2 2p6 3s1, maka ion tersebut
= 35,5 maka kelimpahan isotop Cl-37 adalah
adalah (A) Al+3
(A) 25% (B) Mg+
(B) 45% (C) Ga+3
(C) 65% (D) Ca+
(D) 75% (E) Ne+
(E) 85%
14. Jika unsure A membentuk senyawaan
9. Spesi yang mempunyai jumlah electron yang stabil A2S3 (Z S = 16), maka
sama dengan S adalah konfigurasi elektron unsur tersebut adalah
(A) 1s2 2s2 3p6 3s1
(A) Cl- (B) 1s2 2s2 3p6 3s2 3p1
(B) S+ (C) 1s2 2s2 3p6 3s3 3p2
(D) 1s2 2s2 3p6 3s2 3p3
(C) Ar2+ (E) 1s2 2s2 2p5
(D) S2-
15. Jumlah maksimum yang dapat menempati
(E) Al3+ kulit N dengan bilangan kuantum utama 4
adalah
10. Electron terakhir suatu unsure mempunyai (A) 8
bilangan kuantum n = 3, ℓ = 1, m = 0, dan (B) 18
s = +1/2. Salah satu isotop unsure itu (C) 32
mempunyai neutron = 15. Nomor massa (D) 50
isotop tersebut adalah (E) 72
(A) 23
(B) 25 16. Di antara harga-harga keempat bilangan
(C) 27 kuantum di bawah ini yang mungkin
(D) 29 untuk pengisian electron pada orbital 3p
(E) 31 adalah
(A) n = 3; ℓ = 2; m = -1; s = +1/2
11. Secara ilmiah unsur Z terdiri dari 3 (B) n = 3; ℓ = 1; m = -1; s = +1/2
macam isotop dengan kelimpahan (C) n = 3; ℓ = 2; m = +1; s = +1/2
masing-masing: 24Z = 78,99 %, 25Z = (D) n = 3; ℓ = 2; m = 0; s = +1/2
10,0 % dan 26Z = 11,01 %. Maka Ar Z (E) n = 3; ℓ = 2; m = +2; s = +1/2
adalah
(A) 24,0 17. Ion X+ mempunyai konfigurasi electron
(B) 24,3 1s2 2s2 2p6. Harga keempat bilangan
(C) 24,7 kuantum elektron valensi dari atom X
(D) 24,8 adalah
(E) 25,2 (A) n = 2; ℓ = 0; m = 0; s = -1/2
(B) n = 2; ℓ = 1; m = 1; s = -1/2
12. Isotop 18Ar40 isobar dengan isotop 36Kr84 (C) n = 3; ℓ = 0; m = 0; s = +1/2
40
SEBAB (D) n = 3; ℓ = 1; m = -1; s = +1/2
Isotop 18Ar dan 18Ar40 mempunyai (E) n = 3; ℓ = 2; m = 0; s = +1/2
jumlah electron valensi yang sama

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 2: KIMIA
STUKTUR ATOM
18. Dalam atom krom dengan nomor atom 24, 24. Banyaknya orbital yang ditempati oleh
terdapat elektron yang tidak berpasangan pasangan electron atom dengan nomor
sebanyak atom 42 adalah
(A) 6 (A) 22
(B) 5 (B) 21
(C) 4 (C) 20
(D) 3 (D) 19
(E) 2 (E) 18

19. Atom X mempunyai konfigurasi electron 25. Atom yang mempunyai electron valensi
1s2 2s2 2p6 3s2 3p2. Harga keempat terbesar adalah yang mempunyai nomor
bilangan kuantum electron terakhir dari atom,
atom X adalah (A) 10
(A) n = 2, l = 0, m = 0, s= -1/2 (B) 12
(B) n = 2, l = 1, m = 1, s= -1/2 (C) 15
(C) n = 3, l = 0, m = 0, s= +1/2 (D) 17
(D) n = 3, l = 1, m = -1, s= +1/2 (E) 20
(E) n = 3, l = 1, m = 0, s= +1/2
26. Argon mempunyai nomor atom 18. Ion
20. Unsur Br (A = 80,Z = 35) mempunyai tersebut yang mempunyai konfigurasi
kombinasi bilangan kuantum electron [Ar] 3d4 adalah
(A) n = 2, l = 0, m = 0, s= -1/2 (A) 20Ca2+
(B) n = 3, l = 1, m = 1, s= -1/2 (B) 22Ti2+
(C) n = 3, l = 0, m = 1, s= +1/2 (C) 24Cr2+
(D) n = 4, l = 1, m = 1, s= +1/2 (D) 25Mn2+
(E) n = 4, l = 1, m = 0, s= -1/2 (E) 26Fe2+

21. Jumlah electron valensi yang terdapat 27. Bila unsur 24Cr melepaskan electron
pada Br- adalah membentuk ion Cr+3 maka electron yang
dilepas berasal dari sub kulit
(A) 8
(A) 4d
(B) 7
(B) 3p
(C) 6
(C) 3s dan 4s
(D) 5
(D) 4s dan 3d
(E) 3
(E) 4s
22. Jumlah elektron maksimum yang
28. Hal yang benar tentang subkulit 4f
menempati sub tingkat energi ℓ = 4 adalah
(1) Terletak pada kulit N
(A) 2
(2) Dapat menampung 18 elektron
(B) 6
(3) Mempunyai 7 macam bilangan
(C) 10
kuantum magnetic
(D) 14
(4) Harga bilangan kuantum azimutnya 4
(E) 18

23. Susunan electron dari atom yang berada


dalam keadaan tereksitasi adalah
(A) 2, 8, 8, 1
(B) 2, 8, 11, 2
(C) 2, 4, 1
(D) 2, 8, 18, 2
(E) 2, 8, 13, 1

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 2: KIMIA
STUKTUR ATOM
29. Gas Xx STP, sebanyak 4,48 L mempunyai
massa 7,6 g. Bila diketahui X mempunyai
10 netron, maka susunan elektronya
adalah
(A) 1s2 2s2 2p3
(B) 1s2 2s2 2p4
(C) 1s2 2s2 2p5
(D) 1s2 2s2 2p6
(E) [10Ne] 3s2 3p5

30. Suatu unsur logam L sebanyak 2,95 gram


dapat bereaksi sempurna dengan 560 mL
oksigen (STP) membentuk oksida LO.
Bila atom logam tersebut diketahui
mempunyai 31 netron, maka nomor
atomnya adalah
(A) 24
(B) 25
(C) 26
(D) 27
(E) 28

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 3: KIMIA
SISTEM PERIODIK UNSUR
www.bimbinganalumniui.com

1. Penyusun system periodic di bawah ini 5. Unsur X dan Y dengan konfigurasi


menggunakan kenaikan nomor atom electron berturut-turut:
adalah X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
(A) Trade Dobereiner Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1
(B) Sistem periodik panjang Terdapat dalam
(C) Oktav Newland (A) Golongan IA
(D)Sistem periodik Lothar Meyer (B) Golongan IB
(E) Sistem periodik Mendeleev (C) Golongan IV
(D)Periode 4
2. Unsur-unsur yang ditempatkan yang (E) Periode 6
mempunyai sifat mirip dalam susunan
berkala, mempunyai 6. Konfigurasi electron ion L3+ adalah 1s2
(1) Jumlah kulit yang sama 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 dalam sistem
(2) Jumlah elektron valensi yang sama periode, atom unsur L terletak pada
(3) Massa atom sama (A) Periode 3, golongan VIA
(4) Nomor golongan yang sama (B) Periode 3, golongan VIIA
(C) Periode 4, golongan IVA
3. Unsur-unsur di bawah ini yang (D)Periode 4, golongan VIA
membentuk triade adalah (E) Periode 4, golongan VIB
(A) Cl, Ar, Br
(B) C, N, O 7. Bagi unsur dengan dengan konfigurasi
(C) Ca, Zn, Au electron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d7 4s1
(D)O, S, Se berlaku pernyataan bahwa unsur
(E) Li, Be, Mg tersebut
(1) Mempunyai nomor atom 27
4. Bagi unsur dengan konfigurasi (2) Terletak pada periode 4
elektron: (3) Mempunyai 3 elektron tak
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d6 4s2 berpasangan
berlaku pernyataan bahwa unsur (4) Termasuk dalam golongan alkali
tersebut tanah
(1) Mempunyai nomor atom 26
(2) Terletak pada periode keempat 8. Unsur X dan Y dengan nomor masing-
(3) Mempunyai 2 elektron tak masing 12 dan 24 terletak dalam satu
berpasangan golongan
(4) Berada dalam keadaan tereksitasi SEBAB
Unsur X dan Y dengan nomor atom
masing-masing 12 dan 24 mempunyai
konfigurasi elektron terluar s2p4

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 3: KIMIA
SISTEM PERIODIK UNSUR
9. Konfigurasi electron yang besar dari (C) Al (Z = 13)
unsur golongan IIA periode ketiga (D)Si (Z = 14)
adalah (E) Cl (Z = 17)
(A) 1s2 2s2 2p5
(B) 1s2 2s2 2p6 3s2 14. Dari atom-atom berikut yang paling
(C) 1s2 2s2 2p6 3s1 kuat menarik elektron adalah yang
(D)1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 mempunyai nomor atom
(E) 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (A) 7
(B) 9
10. Hubungan dengan struktur atom, hal (C) 16
yang menentukan kemiripan sifat kimia (D)13
dari atom adalah (E) 17
(A) Nomor atom
(B) Susunan elektron 15. Ion X+2 mempunyai susunan elektron:
(C) Jumlah elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5, maka atom X
(D)Jumlah elektron valensi (1) Mempunyai proton sebanyak 25
(E) Jumlah proton dalam inti (2) Terletak pada periode 4
(3) Merupakan unsur golongan VIIB
11. Unsur-unsur di bawah ini yang dalam (4) Mempunyai jari-jari lebih kecil dari
sistem periodik terletak pada blok d, jari-jari 34Se
mempunyai nomor atom
(A) 31 16. Konfigurasi elektron yang cocok untuk
(B) 37 transisi
(C) 72 (A) 2 8 1
(D)84 (B) 2 8 5
(E) 94 (C) 2 8 8 2
(D)2 8 14 2
12. Atom unsur tertentu mempunyai 15 (E) 2 8 18 7
elektron. Unsur ini mempunyai sifat
kimia mirip dengan unsur yang 17. Pernyataan yang salah untuk unsure
mempunyai jumlah elektron dalam satu periode dari kiri ke kanan
(A) 5 adalah
(B) 23 (A) Jari-jari atom makin kecil
(C) 33 (B) Energi ionisasi unsur-unsur
(D)35 semakin besar
(E) 53 (C) Afinitas elektron cenderung
bertambah
13. Sesuai dengan kecenderungan umum, (D)Keelektronegatifan unsur semakin
dari spesi berikut, yang mempunyai tinggi
jari-jari ion lebih kecil disbanding jari- (E) Oksidasinya selalu merupakan
jari atomnya adalah oksida asam
(A) N (Z = 7)
(B) O (Z = 8)

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 3: KIMIA
SISTEM PERIODIK UNSUR
18. Jika jari-jari atom unsur S, Cl, O, Br dan l 23. Alumunium (Z = 13) mempunyai
secara sembarang dalam Angstrom, A, energi ionisasi lebih besar dari
adalah: 1,81; 1,04; 0,99; 0,66; 1,14. magnesium (Z = 12)
Maka jari-jari atom S kemungkinan SEBAB
adalah Alumunium terletak di sebelah kanan
(A) 1,81 magnesium dalam periodik
(B) 1,14
(C) 1,04 24. Susunan ion-ion berikut: S-2, Mg+2, Se-2,
(D)0,99 Ca+2 menurut kenaikan jadi-jari ionnya
(E) 0,66 adalah
(A) Ca+2, S-2, Mg+2, Se-2
19. Unsur-unsur alkali tanah sistem (B) Mg+2, S-2, Se-2, Ca+2
periodik dari atas ke bawah makin (C) Ca+2, S-2, Mg+2, Se-2
sukar melepas elektron (D)Mg+2, Ca+2, S-2, Se-2
SEBAB (E) Mg+2, Ca+2, Se-2, S-2
Keelektronegatifan unsur alkali tanah
bertambah dari atas ke bawah 25. Unsur X (nomor atom 16) mempunyai
sifat yang mirip dengan unsur Y yang
20. Unsur yang jari-jari atomnya terbesar bernomor atom 34
adalah SEBAB
(A) 11Na Unsur X (nomor atom 16) dan unsure Y
(B) 13Al yang bernomor atom 34 mempunyai
(C) 14Sl konfigurasi elektron yang sama
(D)17Cl
(E) 12Mg 26. Suatu logam divalent, M sebanyak
8,125 g jika dilarutkan ke dalam larutan
21. Afinitas elektron Ar (No atom 18) lebih H2SO4, menghasilkan gas H2 sebanyak 3
besar daripada afinitas elektron Cl (no L diukur pada keadaan 1 mol N2
atom 17) volumenya 24 L. jika logam ini memiliki
SEBAB 35 netron maka kedudukannya dalam
Dalam system periodik makin ke kanan sistem periodik pada
afinitas elektron unsur cenderung (A) Golongan IIA, periode 4
bertambah (B) Golongan IVA, periode 2
(C) Golongan IIB, periode 3
22. Energi ionisasi lima unsur pertama (D)Golongan IIB, periode 4
pada periode kedua secara acak (dalam (E) Golongan VIIIB, periode 2
kJ/mol) : 899, 520, 801, 1086, 1400.
Maka energi ionisasi 4Be adalah 27. Salah satu kelemahan sistem periodik
(A) 520 adalah, bahwa system ini tidak
(B) 801 memberi indikasi tentang kemungkinan
(C) 899 suatu unsur dapat membentuk lebih
(D)1086 dari satu jenis oksida. Dengan
(E) 1400 berpedoman pada sistem periodik,

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 3: KIMIA
SISTEM PERIODIK UNSUR
oksida yang diharapkan dari unsur
nitrogen adalah (Z N = 7)
(A) N2O
(B) NO
(C) N2O3
(D)N2O4
(E) N2O5

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 4: KIMIA
IKATAN KIMIA
www.bimbinganalumniui.com
1. Peristiwa yang menghasilkan senyawa (C) Q dan S
yang bersifat ionik adalah (D) S dan R
(A) Pembakaran karbon (E) P dan S
(B) Hasil reaksi N2 dengan H3 membentuk
(C) Reaksi hidrogen dengan gas klorin 6. Jika unsur 18X bersenyawa dengan unsur
(D) Reaksi unsur golongan alkali dengan 16Y, maka rumus senyawa yang mungkin
klorin terbentuk adalah
(E) Reaksi pospor dengan oksigen (A) Kovalen, XY
(B) Kovalen, X2Y3
2. Jika konfigurasi elektron (C) Ion,X3Y2
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 (D) Ion,X2Y3
Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 (E) Kovalen, XY3
Maka X dan Y membentuk ikatan . . .,
dengan rumus . . . 7. Pada atom pusat molekul IF3 terdapat
(A) Kovalen, XY pasangan elektron bebas sebanyak
(B) Kovalen, XY2 (A) 0
(C) Ion, X2Y3 (B) 1
(D) Ion, X2Y3 (C) 2
(E) Ion XY (D) 3
(E) 4
3. Dari senyawa-senyawa berikut yang
berkaitan secara kovalen adalah 8. Dari senyawa-senyawa berikut yang
(A) K2O semua atomnya memenuhi hokum oktet
(B) BaCl4 adalah
(C) CaCl6 (A) CCl4
(D) MgO (B) PF5
(E) PCl3 (C) BF3
(D) XeF2
4. Unsur A mempunyai konfigurasi elektron (E) BeCl2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Senyawa yang dibentuk
apabila unsur itu bersenyawa dengan 9. Molekul yang tidak mengikuti kaedah
unsur Cl adalah oktet atau duet adalah
(1) XCl2 (A) N2
(2) XCl4 (B) XeQ4
(3) XCl6 (C) SF2
(4) XCl5 (D) Na2Co3
(E) CO
5. Nomor atom unsur-unsur P, Q , R, S,
adalah 6, 8, 12, 18. Pasangan unsur-unsur
yang diharapkan membentuk ikatan
elektrovalen adalah
(A) P dan Q
(B) R dan Q

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 4: KIMIA
IKATAN KIMIA
10. Jumlah pasangan elektron bebas pada 16. Jumlah ikatan kovalen koordinasi pada
senyawa HlO4 senyawa NH4ClO4 adalah
(A) 11 (A) 5
(B) 10 (B) 4
(C) 9 (C) 3
(D) 8 (D) 2
(E) 7 (E) 1

11. Dari senyawa-senyawa berikut bersifat 17. Ikatan yang terdapat pada molekul
polar adalah NaHCO3 adalah
(A) CO2 (1) Elektrovalen
(B) PCl5 (2) Kovalen tunggal
(C) CH5 (3) Kovalen rangkap
(D) NH3 (4) Kovalen koordinasi
(E) BeCl2
18. Suatu unsur X dapat membentuk
12. Molekul yang memiliki ikatan kovalen senyawa dan Mg3X2 dan XCl5. Maka
koordinasi adalah unsur X kemungkinan adalah
(1) XeF6 (A) Alumunium (Z=13)
(2) XeO4 (B) Galium (Z=31)
(3) Na2CO3 (C) Posfor (Z=15)
(4) Zn(NH3)4S (D) Nitrogen (Z=7)
(E) Boron (Z=5)
13. Molekul yang mempunyai ikatan rangkap
tiga adalah 19. Molekul H2S (Z H=1, S=16) terbentuk
(1) HCN tanpa melalui proses hibridisasi
(2) C2H4 SEBAB
(3) C2H2 Jumlah pasangan elektron ikatan pada
(4) O3 H2S sama dengan jumlah pasangan
elektron bebasnya
14. Molekul AB2 bersifat polar dan
memenuhi aturan oktet,maka molekul 20. Unsur-unsur transisi dapat membentuk
AB2 tersebut senyawa kompleks koordinasi.
(1) Atom pusat A mempunyai sepasang Senyawa kompleks yang mempunyai
elektron bebas bentuk molekul octahedral adalah
(2) Larut dalam air (1) K3[(Fe(CN)6]
(3) Atom B dapat berupa oksigen (2) Cu(NH3)4Cl2
(4) Molekul AB2 mempunyai 2 pasang (3) Cr(NH3)4Cl3
elektron ikatan (4) Zn(NH3)4SO4

15. Dari molekul-molekul berikut yang 21. Senyawa yang kita harapkan tidak larut
bersifat nonpolar tetapi mempunyai dengan baik dalam air adalah
ikatan polar adalah (A) NaCl
(1) PCl3 (B) CCl4
(2) CO2 (C) HCl
(3) CH3 F (D) Amoniak, NH3
(4) BF3 (E) Urea, CO(NH2)2

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 4: KIMIA
IKATAN KIMIA
22. Pada asam nitrat, HNO3 terdapat ikatan elektron bebas. Maka senyawa yang
ionik dibentuk antara atom X dan A adalah
SEBAB (A) AX2
Larutan asam nitrat dalam air (B) AX3
merupakan asam urat (C) AX4
(D) AX5
23. Unsur yang dapat mencapai kestabilan (E) AX6
dengan jalan memobilitas elektron
valensinya adalah 28. Di antara molekul-molekul berikut yang
(1) Na mempunyai bentuk segitiga bipiramidal
(2) Mg adalah
(3) Ca (A) PCl2
(4) Kr (B) PCl5
(C) SF4
24. Berikut diberikan beberapa spesi kimia (D) IF5
yang mempunyai berat molekul, Mr (E) XeF4
hamper sama tetapi mempunyai ikatan
molekuler bervariasi. Dengan 29. Molekul yang mempunyai bentuk
mengamati ikatan molekuler yang tetrahedral adalah
dapat terjadi, maka yang mempunyai (1) XeO4
titik didih paling tinggi adalah (2) SF4
(A) Ar (Ar=40) (3) CH3Cl
(B) H2S (Mr=34) (4) XeF4
(C) C3H8 (Mr=44)
(D) CH3OH (Mr=32) 30. Sudut ikatan pada molekul H2O adalah
(E) F2 (Mr=38) 105,5o, bukan 109,28o sebagaimana
dimiliki oleh CH4
25. Gas elpiji (campuran C3H8 dan C4H10) SEBAB
dapat dicairkan pada suhu rendah dan Molekul H2O mempunyai sepasang
tekanan tinggi, hal ini terutama elektron bebas, sedangnkan CH4 tidak
disebabkan adanya interaksi mempunyai pasangan elektron bebas
(A) Ikatan hidrogen
(B) Gaya London 31. Senyawa-senyawa kompleks koordinasi
(C) Gaya Lorentz yang memiliki bilangan koordinasi 4
(D) Gaya Coulomb adalah
(E) Gaya dipole-dipol (1) Ni(CO)4
(2) (ZnNH3)4SO4
26. Senyawa yang tidak mempunyai ikatan (3) Cu(NH3)4(CN)2
ion, kovalen dan kovalen koordinasi (4) NaCr(NH3)2Cl4
secara bersamaan adalah
(A) KNO3 32. Molekul yang mempunyai gaya tarik
(B) Na2SO4 molekuler paling lemah adalah
(C) NH4Cl (A) HF
(D) HClO4 (B) CH4
(E) K2SO4 (C) O2
(D) H2S
27. Atom pusat A dalam molekulnya (E) Kr
menggunakan orbital hibridisasi sp3d2.
Atom pusat A masih mempunyai 2 pasang

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 4: KIMIA
IKATAN KIMIA
33. Di antara senyawa-senyawa berikut tidak
dapat membentuk ikatan hidrogen adalah
(A) HF
(B) CH3OH
(C) NH3
(D) H2SO4
(E) BH3

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 5: KIMIA
TERMOKIMIA
www.bimbinganalumniui.com

1. Perubahan entalpi yang terjadi jika 3. Etanol (Mr=46) sebanyak 9,2 g dibakar
amoniak terbentuk dari unsur-unsurnya, sempurna menurut reaksi:
diberikan dengan persamaan termokimia, () 3 ( ) 2 ( ) 3 ()
3H2(g) + N2(g) → 2NH3(g) ∆H = -92 kJ Panas yang terjadi mampu menaikkan
(A) Entalpi pembentukan amoniak = -92 suhu 1,6 kg air dari 35oC menjadi 75oC.
kJ/mol jika entalpi pembentukan CO2 dan H2O
(B) Pada pembentukan 1 mol amoniak masing-masing -94 kkal dan -68 kkal,
dibutuhkan panas sebesar 286 kJ maka entalpi pembentukan etanol adalah
(A) -32,8 kkal/mol
(C) Pada pembentukan 2 mol amoniak 92
(B) -328 kkal/mol
kJ kalor mengalir dari lingkungan ke
(C) -72 kkal/mol
sistem
(D) -720 kkal/mol
(D) Entalpi pembentukan gas amoniak = -
(E) -36 kkal/mol
46 kJ
(E) Pada reaksi pembentukan 1 mol
4. Kalor yang dihasilkan pada pembakaran
amoniak, 92 kJ kalor mengalir dari
1,5 g arang dapat dinaikkan suhu 1 kg air
sistem ke lingkungan
dari 24oC menjadi 33,4oC. Jika ∆Hf CO2
= -94,1 kkal, maka kadar C pada arang
2. Sebanyak 10,9 g serbuk seng (Ar 65,4)
adalah
direaksikan dengan larutan CuSO4.
(A) 95%
Reaksi yang terjadi menimbulkan
(B) 90%
kenaikan suhu 8,7oC. Jika panas yang
(C) 80%
dibutuhkan untuk menaikkan suhu sistem
(D) 70%
sebesar 1oC adalah 4 kJ, maka perubahan
(E) 60%
entalpi molar untuk reaksi Zn(s) + Cu(aq)
+ Cu(s), ialah
5. Suatu calorimeter dengan kapasitas panas
(A) +104,4 kJ
300 kkal/K, berisi 1200 g air (panas jenis
(B) +34,8 kJ
1 kal/g.K). sebanyak 3 g logam Mg
(C) -34,8 kJ
(Ar=24,3) dibakar di dalamnya dengan
(D) -208,8 kJ
oksigen berlebih, membentuk MgO. Jika
(E) -313,2 kJ
suhu berubah dari 21,8oC menjadi 31,4oC,
maka perubahan energi dalam reaksi
pembakaran Mg adalah
(A) -117,6 kkal/mol
(B) -182,4 kkal/mol
(C) -224,6 kkal/mol
(D) -488,2 kkal/mol
(E) -624,4 kkal/mol

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 5: KIMIA
TERMOKIMIA
6. Kalor pembentukan padatan HgSO 4 10. Jika ∆H reaksi, 4NH3 +5O2 → 4NO
adalah perubahan entalpi dari reaksi +6H2O adalah -905 kJ pada 25oC dan ∆Hf
(A) HgO(s) + SO3(s) → HgSO4(s) (dalam kJ/mol):
(B) Hg(s) + SO3(g) + 1/2O2(g) → NH3(g) -46,11 ; H2O(g) = -241,82, maka
HgSO4(s) ∆Hf NO pada reaksi di atas adalah
(C) Hg(l) + S(s) + 4O(g) → HgSO4(s) (A) -390,4 kJ
(D) Hg(l) + S(s) + 2O2(g) → HgSO4(s) (B) -96,7 kJ
(E) Hg(l) + S(s) + 2O2(g) → HgSO4(aq) (C) +90,3 kJ
(D) +361,1 kJ
7. Reaksi yang melepaskan kalor adalah (E) +905,4 kJ
(A) H+(aq) + OH(aq) → H2O(l)
(B) Na(g) → Na(g) + e 11. Diketahui, 4NH3(g) + 7O2(g) →4NO2(g)
(C) H2O(l) → H2O(g) + 6H2O(l) ∆H = -4c kJ. Jika kalor
(D) 2H2O(g) → 2H2(g) + O2(g) pembentukan H2O(l) dan NH3(g) adalah –
(E) C(s) → C(g) a kJ/mol dan –b kJ/mol, maka kalor
pembentukan NO2(g) sama dengan
8. Berikut ini reaksi termokimia (A) (a + b + c)kJ/mol
XO2 X ∆ = -20,0 kJ
(B) (-a + b + c)kJ/mol
2
X3O4 3X 2 ∆ = 6,0 kJ (C) -1,5a + b + c kJ/mol
3X2O3 2X3O4 + CO2 ∆ = -12,0 kJ (D) 1,5a + b + c kJ/mol
(E) 1,5a - b – c kJ/mol
Maka ∆H untuk reaksi:
12. Dari data:
2 ( ) ( ) ( )
2H2(g) + O2( ) 2 2O(l) ∆H = -571 kJ
adalah
2Ca(s) + O2( ) 2 a (s) ∆H = -1269 kJ
CaO(s) + H2 ( ) a( )2(s) ∆ = -64 kJ
(A) -4,0 kJ
(B) -28,0 kJ Dapat dihitung entalpi pembentukan
(C) -18,0 kJ Ca(OH)2(s) sebesar
(A) -984 kJ/mol
(D) +26,0 kJ
(B) -1161 kJ/mol
(E) +40,0 kJ
(C) -856 kJ/mol
(D) -1904 kJ/mol
9. Pada reaksi, H2(g) + l2(g) → 2Hl(g) ∆H =
(E) -1966 kJ/mol
+53 kJ, dapat disimpulkan bahwa ikatan
H-H adalah l-l lebih kuat dari ikatan H-l
13. Diketahui entalpi pembakaran, C2H2(g);
SEBAB
H2(g); dan C2H6(g) dalam kJ/mol
Pada reaksi, H2(g) + l2(g) → 2Hl(g)
dibebaskan panas sebesar 53 kJ berturut-turut, -1304; -85,83; -1541. Maka
∆H reaksi, C2H2(g) + 2H2(g) → C2H6(g)
dalam keadaan standar adalah
(A) -807,5 kJ
(B) -335,7 kJ
(C) -49,8 kJ
(D) +335,7 kJ
(E) +521,7 kJ

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 5: KIMIA
TERMOKIMIA
14. Perubahan entalpi, ∆H untuk reaksi yang (C) -262,2 kkal
sesuai dengan soal no.13 dapat (D) -131,1 kkal
diperkirakan dari energi ikatan adalah (E) -107,9 kkal
(A) 2 2 2
4 18. Perhatikan diagram siklus di bawah ini
(B) 6
C(g)+2O(g)
2 CO2(g)
(C) 2 4

(D) 2 6 C(s)+O2(g)

Jika diketahui (dalam kJ/mol)


(E) 2 6 Kalor sublimasi C = 715
2 Kalor atomisasi O2 = 498
Kalor atomisasi CO2 = 1606 kJ
15. Energi ikatan C-Cl akan ditentukan Maka entalpi pembentukan CO2 adalah
dengan melakukan reaksi adisi berikut: sebesar
CH2 = CH2 + H-Cl → CH3-CH2Cl (A) -117,5 kJ/mol
∆H = -10 kkal/mol dan energi ikatan (B) -235,0 kJ/mol
(kkal/mol) C=C = 145; C-H =98; H-Cl = (C) -64,80 kJ/mol
102; C-C =81, maka energi ikatan C-Cl (D) +235,0 kJ/ mol
adalah (E) -393,0 kJ/mol
(A) 70
(B) 78 19. Dari beberapa reaksi berikut:
(C) 84
2NO2( ) 2N ( ) 2(g) ∆ = a
(D) 91
NO2( ) N ( ) ( ) ∆ =b
(E) 98 O2( ) ( ) 3(g) ∆ =c

16. Dari data energi ikatan berikut, Eik Maka ∆H reaksi: 3O2(g) → 2O3(g)
(kkal/mol). C-H = 99; H-H = 104; N=N = (A) a – 2b – 2c
226; C=N = 210 dan ∆H sublimasi C = (B) 2b + 2c – a
176,5 kkal/mol. Maka ∆Hf HCN adalah (C) 2b + c – a
(A) -32,5 kkal (D) b + c – 2a
(B) +32,5 kkal (E) b + 2c – a
(C) -144 kkal
(D) +144 kkal 20. Pada pelarutan 2,0 g Kristal NaOH (Mr =
(E) -196 kkal 40) dalam 100 mL air suhu naik dari 27 oC
menjadi 33oC. Jika kalor jenis larutan 4,2
17. Bila diketahui: ∆Hf C3H7COOH(l) = - J.g-1oC-1. Maka perubahan entalpi
124,9 kkal; ∆Hf H2O(l) = -68,3 kkal; ∆Hf pelarutan NaOH adalah
CO2(g) = -94,1 kkal; maka ∆H (A) -5,04 kJ mol-1
pembakaran 22 g asam butirat, (B) -6,42 kJ mol-1
C2H7COOH, adalah (C) -10,08 kJ mol-1
(A) -642,6 kkal (D) -25,20 kJ mol-1
(B) -524,3 kkal (E) -50,40 kJ mol-1

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI


BAB 5: KIMIA
TERMOKIMIA
21. Suatu gas alam mengandung 44,8% 24. Larutan ammonium klorida dapat dibuat
volume CH4, 22,4% volume C3H8 sisa gas dengan dua cara sebagai berikut (kalor
tak terbakar. Jika diketahui ∆Hf CH4, dalam kkal/mol)
C3H8, CO2 dan H2O berturut-turut 1.NH3(g) + H2 ( ) N 4OH(aq) ∆ =a
(kkal/mol) adalah -17,84 : -24,82 : -94,1 HCl(g) + H2 ( ) (aq) ∆H = b
dan -68,3, maka kalor yang dibebaskan NH4OH(aq) (aq) N 4Cl(aq) ∆H = c
2.NH3( ) ( ) N 4Cl(s) ∆H = d
pada pembakaran 50 L gas alam itu adalah
NH4Cl(s) + H2 N 4Cl(aq) ∆H = e
(A) 956,4 kkal
(B) 743,5 kkal Menurut hokum Hess
(C) 478,2 kkal (A) a + b + d + e = c
(D) 239,1 kkal (B) a + b + c = d + e
(E) 212,8 kkal (C) a + b = d + e
(D) a + d = b + e
22. Dari data berikut (dalam kkal) (E) d + e = c
H2(g) + 1/2O2( ) 2O(l) ∆ = -68,3
C(s) + O2( ) 2(g) ∆ = -94,1 25. Diketahui diagram energi reaksi:
C2H5 ( ) 2H4(g) + HCl(g) ∆ = 17,2
2CO2(g) + 2H2 ( ) 2H4(g) + 3O2(g) ∆H = +337,2 Mg
H2(g) + Cl2( ) 2 ( ) ∆H = -44,2 ∆H2
MgO
∆H1 ∆H3
Dapat dihitung entalpi pembentukan Mg(OH)2
kloroetana, C2H5Cl(g) sebesar ∆H4
MgCl2
(A) -26,9 kkal
(B) -39,3 kkal Berdasarkan diagram tersebut, harga ∆H3
(C) -60,3 kkal adalah
(D) -135,5 kkal (A) ∆H3 + ∆H2 - ∆H4
(E) -580,6 kkal (B) ∆H2 + ∆H4 - ∆H1
(C) ∆H1 - ∆H2 + ∆H4
(D) ∆H1 - ∆H2 - ∆H4
23. Berdasarkan diagram siklus (E) ∆H1 + ∆H4 - ∆H2

∆H1=-100kJ
2A+B A2 B
∆H2=+20kJ ∆H3=-35kJ

C+2D2 CD2

Dapat diturunkan entalpi bagi reaksi, C +


2D → CD2 sebesar
(A) -155
(B) -135
(C) -115
(D) +115
(E) +135

PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN – BIMBINGAN ALUMNI UI

Anda mungkin juga menyukai