Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nanda Wilujeng

NIM : 170621100043

Kelas : 6B

Jawaban

1. Hambatan yang dihadapi


a. Minimnya pemahaman tentang pendidikan inklusi dan implikasinya sehingga
implementasi sistem pendidikan inklusi belum optimal.
b. Adanya kebijakan sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang belum tepat.
c. Adanya kesuliatan yang dialami guru dalam menerapkan dan merumuskan
kurikulum.
d. Minimnya kualitas guru pendidikan inklusi dimana masih belum sinsitif dan proaktif
terhadap permasalahan peserta didik.
e. Minimnya sistem dukungan orangtua, tenaga ahli, pemerintah, sekolah khusu, dan
terbatasnya fasilitas sekolah penunjang pendidikan inklusi.

Solusi yang bisa dilakukan menurut saya yang pertama adalah memberikan banyak
sosialisasi mengenai ABK terlebih dahulu, kemudian yang kedua banyak memberikan
pelatihan terhadap tenaga pendidik sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

2. penyedia layanan terkait dan spesialis lain dalam pembelajaran bagi ABK

- Guru kelas yaitu guru mengikuti kelas pada satuan pendidikan sekolah dasar atau yang
sederajat, yang bertugas melaksanakan pembelajaran seluruh mata pelajaran pada satuan
pendidikan tersebut, kecuali pendidikan agama dan olahraga.

- Guru mata pelajaran yaitu guru yang bertanggung jawab melaksanakan pembelajaran tertentu
pada satuan pendidikan sekolah dasar dan yang sederajat, sekolah menengah pertdama dan yang
sederajat, sekolah menengah atas dan yang sederajat, bertugas membantu guru kelas dan guru
pembimbing khusus dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif bagi siswa.

- Guru pembimbing khusus yaitu guru yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai pendamping
dan kerja sama dengan guru kelas atau guru bidang studi dalam memberi assesmen, menyusun
program pengajaran individuan

3. a. Menghimpun Data tentang Anak

Pada tahap ini tenaga pendidik menghimpun data kondisi seluruh siswa berdasar gejala
yang nampak pada siswa dengan menggunakan alat Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus.

b. Menganalisis data dan mengklasifikasi anak


Pada tahap ini tujuannya adalah untuk menemukan anak-anak yang tergolong Anak
Berkebutuhan Khusus yang memerlukan pelayanan pendidikan khusus.

c. Mengadakan pertemuan konsultasi dengan Kepala Sekolah

Pada tahap ini hasil analisis dan klasifikasi yang telah dibuat guru dilaporkan kepada
kepala sekolah untuk mendapat saran-saran pemecahan atau tindak lanjutnya.

d. Menyelenggarakan pertemuan kasus (case conference)

Pada tahap ini, kegiatan dikoordinasi oleh Kepala Sekolah setelah data ABK terhimpun
dari seluruh kelas. Kepala Sekolah dapat melibatkan: (1) Kepala Sekolah; (2) Dewan Guru; (3)
Orang tua wali siswa; (4) Tenaga Profesioanal terkait jika tersedia dimungkinkan; (5) Guru
Pembimbing Khusus (guru PLB) jika tersedia dan memungkinkan.

e. Menyusun laporan hasil pertemuan kasus

Pada tahap ini, tanggapan dan cara-cara pemecahan masalah dan penanggulangannya
perlu dirumuskan dalam laporan hasil pertemuan kasus.

4. Karakteristik anak tunarungu ialah :

a. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar;

b. Banyak perhatian terhadap getaran;

c. Terlambat dalam perkembangan bahasa;

d. Tidak ada reaksi terhadap bunyi atau suara;

e. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi;

f. Kurang atau tidak tanggap dalam diajak bicara;

g. Ucapan kata tidak jelas, kualitas suara aneh/monoton.

Kebutuhan pembelajaran anak tunarungu :

Kebutuhan pembelajaran anak tunarungu secara umum tidak berbeda dengan anak pada
umumnya. Tetapi mereka memerlukan perhatian dalam kegiatan pembelajaran antara lain:

a. Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya.

b. Anak hendaknya ditempatkan paling depan, sehingga memiliki peluang untuk mudah
membaca bibir guru.

c. Perhatikan postur anak yang sering memiringkan kepala untuk mendengarkan.


d. Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan anak dengan posisi
berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejajar dengan kepala anak.

e. Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang harus jelas.

Karakteristik anak tunagrahita sebagai berikut :

a. Penampilan fisik tidak seimbang,misalnya kepal terlalu kecil/besar

b. Tidak dapat mengurus diri sendirii sesuai usia

c. Tidak adaa/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan

d. Koordinasi gerak kurang (gerakan sering tidak terkendali

Kebutuhan Pembelajaran anak tunagrahita ialah:

1) Perbedaan tunagrahita dengan anak normal dalam proses belajar adalah terletak pada
hambatan dan masalah atau karakteristik belajarnya.

2) Perbedaan karakteristik belajar anak tunagrahita dengan anak sebayanya, anak tunagrahita
mengalami masalah dalam hal yaitu :

a. tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah

b. Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru

c. Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas.

5. klasifikasi anak berkebutuhan khusus

a. Tunanetra yaitu individu yang memiliki hambatan dalam pengelihatan.


b. Tunarungu yaitu individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik
permanent maupun tidak
c. Tunagrahita yaitu individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada di
bawah rata-rata.
d. Tunadaksa yaitu individu yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada
anggota gerak (tulang, sendi, otot).
e. Tunalaras yaitu individu yang memiiki gangguan dalam mengendalikan emosi atau
control sosial.
f. Anak kesulitan belajar spesifik yaitu individu yang memiliki kelainan sistem saraf
yang dialami oleh seseorang yang mengakibatkan pola pertumbuhan yang tidak
seimbang dan kelemahan pada proses syaraf, sehingga akan mengakibatkan seseorang
kesulitan dalam menyelesaikan tugas akademik dan pembelajaran. Kesulitan-
kesulitan tersbut seperti kesulitan berfikir, membaca, berhitung, berbicara.
g. Anak lamban belajar (slow learner) yaitu inivide yang mengalami hambatan atau
keterlambatan dalam perkembangan mental (fungsi intelektual di bawah teman-teman
seusianya) disertai ketidakmampuan untuk belajar dan  menyesuaikan diri
h. Anak Autis yaitu individu yang gangguan perkembangan yang komplek,
mempengaruhi perilaku, dengan akibat kekurangan kemampuan komunikasi,
hubungan sosial dan emosional dengan orang lain, sehingga sulit untuk mempunyai
ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat.
i. Anak dengan kecerdasan dan bakat istimewa yaitu individu yang memiliki
kemampuan unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi baik dibidang
akademik maupun non akademik.

Anda mungkin juga menyukai