Anda di halaman 1dari 7

Pembatasan klub prestasi anak sebagai bentuk perlindungan Hak Asasi Anak

PRO
Latar Belakang Kasus Audisi Bulu Tangkis Djarum
a. Adanya unsur eksploitasi
terhadap anak dalam klub Sejalan dengan KPAI, psikolog anak Seto Mulyadi
prestasi anak berpendapat, penggunaan badan anak untuk iklan atau
promosi merupakan bentuk eksploitasi. Mengingat
dalam audisi tersebut, setiap anak yang menjadi peserta
diwajibkan memakai baju dengan tulisan dan
logo Djarum Foundation.

"Itu enggak boleh. Lalu juga sudah ada peraturan


pemerintah yang menyatakan juga nomor 19 bahwa
rokok itu sebagai zat adiktif yang berbahaya," jelasnya
kepada Merdeka.com, Minggu (8/9/2019).

Komisioner KPAI, Sitti Hikmawaty mengatakan kalau


tudingan eksploitasi itu bukan diarahkan terhadap
beasiswanya, melainkan tertuju pada cara Djarum
Foundation memasang logo mereka di seragam
pemain dan atribut-atribut lain.

Lahirlah legenda bulu tangkis Indonesia lain seperti


Alan Budikusuma, Ardy B. Wiranata, Hariyanto Arbi,
Hastomo Arbi, Ivana Lie, Minarti Timur, serta, sang duo
minion, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Gideon.
b. Perusahaan yang Kita tak bisa menutup mata, ada peran besar industri
mensponsori mendapat rokok dalam prestasi para atlet Indonesia. Seolah,
branding dari tanpa PB Djarum, tak akan ada lagi sejarah cemerlang
kemenangan anak yang yang ditorehkan atlet-atlet bulutangkis Indonesia.
berasal dari klub nya Seolah, ketika Djarum Foundation undur diri dari
pendanaan cabang olahraga ini, tamatlah riwayat
kejayaan bulutangkis Indonesia.

Peran perusahaan rokok di berbagai belahan


dunia sebagai sponsor dalam olahraga memang
bisa memberikan efek negatif terhadap publik. Di
India, pertandingan kriket yang disponsori
perusahaan rokok memengaruhi tingginya
percobaan merokok pada anak.

Kesimpulan tersebut dimuat dalam studi S.G.


Vaidya, U.D. Naik, dan J.S. Vaidya bertajuk "Effect
of sports sponsorship by tobacco companies on
children's experimentation with tobacco" yang
dimuat British Medical Journal (1996). Studi itu
juga mengungkapkan bahwa citra antara rokok
dengan kriket membikin banyak anak India
percaya para pemain kriket adalah perokok.
Kerjasama perusahaan rokok dengan kriket
menciptakan asosiasi rokok dengan olahraga.

Penelitian lain oleh DiFranza, dkk. bertajuk


"Tobacco promotion and the initiation of tobacco
use: assessing the evidence for causality"
dalam Jurnal Pediatrics (2006) pun mendukung
studi milik S.G. Vaidya, dkk. Peneliti menyimpulkan
bahwa paparan promosi tembakau memicu anak
menjajal rokok. Promosi produk akan memupuk
sikap, kepercayaan, dan harapan positif tentang
penggunaan tembakau. Kondisi ini kemudian
meningkatkan niat dan peluang merokok pada
anak.
Definisi
1. Pembatasan Perbuatan membatasi

2. Klub prestasi anak Perkumpulan kegiatan sebagai wadah pengembangan


diri anak

3. Bentuk Perlindungan hal (perbuatan dan sebagainya) memperlindungi yang


kami maksud disini ialah berupa Undang-Undang

4. Hak Asasi Anak Hak Asasi anak adalah merupakan alat untuk
melindungi anak dari kekerasan dan penyalahgunaan.
 Hak Dasar Anak : Hak hidup, hak tumbuh
kembang, hak mendapat perlindungan dan hak
untuk berpartisipasi.

Hak Mendapat Perlindungan

Lingkungan yang penuh dengan kasih sayang akan


sangat mendukung tumbuh kembang anak. Itu sebabnya
anak harus dilindungi dari berbagai kekerasan seperti
dalam rumah tangga, kekerasan di sekolah, eksploitasi
fisik dan sosial, dan berbagai kekerasan lainnya.

 Dalam mosi ini hal yang dilanggar adalah hak


mendapat perlindungan, karena klub prestasi anak
yang dimaksudkan telah melakukan eksploitasi
terhadap anak untuk mendapatkan keuntungan
bagi sang promotor.
LIMITASI
 Klub prestasi yang Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun
disponsori oleh bahan 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat
bahan adiktif seperti Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan,
rokok, narkoba dan menyatakan pemerintah berhak mengendalikan promosi
minuman keras produk tembakau dengan tidak menggunakan logo
dan/atau merek produk tembakau pada suatu kegiatan
lembaga dan/atau perorangan.

Pasal 26
(1) Pemerintah melakukan pengendalian Iklan Produk
Tembakau.
(2) Pengendalian Iklan Produk Tembakau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada media cetak,
media penyiaran, media teknologi informasi, dan/atau
media luar ruang.

Pasal 27
Pasal 27 Pengendalian Iklan Produk Tembakau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, antara lain
dilakukan sebagai berikut:
a. mencantumkan peringatan kesehatan dalam bentuk
gambar dan tulisan sebesar paling sedikit 10% (sepuluh
persen) dari total durasi iklan dan/atau 15% (lima belas
persen) dari total luas iklan;
b. mencantumkan penandaan/tulisan “18+” dalam Iklan
Produk Tembakau;
c. tidak memperagakan, menggunakan, dan/atau
menampilkan wujud atau bentuk Rokok atau sebutan
lain yang dapat diasosiasikan dengan merek Produk
Tembakau;
d. tidak mencantumkan nama produk yang bersangkutan
adalah Rokok;
e. tidak menggambarkan atau menyarankan bahwa
merokok memberikan manfaat bagi kesehatan;
f. tidak menggunakan kata atau kalimat yang
menyesatkan;
g. tidak merangsang atau menyarankan orang untuk
merokok;
h. tidak menampilkan anak, remaja, dan/atau wanita
hamil dalam bentuk gambar dan/atau tulisan;
i. tidak ditujukan terhadap anak, remaja, dan/atau
wanita hamil;
j. tidak menggunakan tokoh kartun sebagai model
iklan; dan
k. tidak bertentangan dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat.

Karena pada status quo sekarang klub prestasi anak


seperti PT Djurum Foundation yang mensponsori
banyak klub bulu tangkis maka akan menimbulkan
minset bahwa yang berjasa dalam prestasi anak adalah
rokok yang menyeponsari kegiatan tersebut sampai anak
tersebut bisa mencetak prestasi.
Landasan Hukum
UU no 23 Tahun 2002
HAK DAN KEWAJIBAN Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh,
ANAK berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
Pasal 4
mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.

Pasal 13 1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua,


wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung
jawab atas pengasuhan, berhak mendapat
perlindungan dari perlakuan:
a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan perlakuan salah lainnya

Peraturan Pemerintah Nomor 109


(tentang Pengamanan Bahan yang Pasal 35 Ayat (1) huruf c
Mengandung Zat Adiktif Berupa pengendalian promosi produk tembakau dilakukan dengan
Produk Tembakau Bagi Kesehatan) tidak menggunakan logo dan/atau mereka produk tembakau
Tahun 2012 pada suatu kegiatan lembaga dan/atau perorangan.
pasal 37
menyatakan sponsor industri rokok hanya dapat dilakukan
dengan tidak menggunakan nama merek dagang, dan logo
produk tembakau termasuk ‘brand image’ produk
tembakau.
Pasal 47
menyatakan setiap penyelenggara kegiatan yang disponsori
produk tembakau dan/atau bertujuan untuk
mempromosikan produk tembakau, dilarang
mengikutsertakan anak di bawah usia 18 tahun.

ARGUMEN
1. A : penggunaan badan anak untuk iklan atau promosi adalah bentuk eksploitasi
anak
R :  penggunaan badan anak untuk iklan atau promosi sebagai bentuk eksploitasi.
Mengingat dalam audisi, setiap anak yang menjadi peserta memakai baju dengan
tulisan dan logo Djarum Foundation. Ini meerupakan pemanfaatan anak untuk
promoasi secara tidak langsung, upaya denormalisasi produk-produk berbahaya
karena rokok dalam UU Kesehatan Nomer 39 Tahum 2009 dikatakan bahwa produk
berbahaya. Maka mulai dari peredarannya, promosinya, interaksi dengan pihak
tertentu maka harus dibatasi terutama anak-anak.

E : hampir seluruh anak di pelosok Indonesia mendaftar seleksi ini dan kategori usia yang
mengikuti klub Pb Djarum adalah U-11 (usia 8-10 tahun), U-13 (Usia 11-12 tahun). Pada
tahun 2016 yang mendaftar adalah 4.547 anak dan pada tahun 2018 5.957 anak. Kompas.com
(26/09/2019).

L : eksploitasi yang dimaksud disini adalah anak-anak dijadikan papan reklame berjalan
dengan tubuh mereka. kostum yang digunakan adalah unsur promosi. Kalau promosi yang lain
tidak kenapa-kenapa, tetapi ini adalah zat adiktif maka tidak diperkenankan apalagi yang
menjadi promotor adalah anak-anak.

UU No 32 tahun 2014 pasal 76 ayat 1 dan pasal 88 tentang perlindungan anak

Dilarang melakukan eksploitasu (ekonomi) terhadap anak


Ancaman pidana : penjara 10 tahun dan denda Rp 200 juta

Pasal 27 H

Tidak menampilkan anak, remaja dan/atau wanita hamil dalam bentuk gambar atau
tulisan pada iklan produk tembakau.

2. A : Unsur promosi (branding) produk dengan memamerkan logo selama audisi


R : keterlibatan produsen rokok sebagai sponsor dalam audisi ini dapat mengecoh
masyarakat. Seolah-olah, kata dia, dengan merokok maka dapat menorehkan
prestasi. Secara psikologis hal ini tanpa sadar menjebak anak-anak bahwa
prestasi bisa diraih karena rokok. Bahwa rokok itu tanpa sadar membentuk suatu
asosiasi bahwa rokok itu sehat, rokok itu baik, rokok itu berjasa sehingga tidak
mewaspadai tentang bahaya rokok. KPAI tak bisa ditawar, meminta semua logo
Djarum diturunkan dari perhelatan tersebut karena logo "Djarum Foundation"
merepresentasikan produk rokok mereka. KPAI khawatir tindakan promosi halus itu
mencederai semangat olahraga dan membentuk persepsi salah antara anak dengan
rokok.

“Kegiatan ini berpotensi membikin anak mengesampingkan bahaya rokok,” ujar


Komisioner KPAI Bidang Kesehatan, Sitti Hikmawaty.
Promosi produk akan memupuk sikap, kepercayaan, dan harapan positif tentang
penggunaan tembakau. Kondisi ini kemudian meningkatkan niat dan peluang
merokok pada anak.
“Keberlangsungan industri rokok sangat dipengaruhi iklan, karenanya mereka punya
banyak cara mengakali pembatasan iklan, termasuk lewat cara terselubung,”
demikian pendapat WHO tentang kasus ini, seperti dikutip dari laporan pengendalian
tembakau mereka.

Produsen rokok sebisa mungkin akan berusaha membidik remaja sebagai target
konsumen selanjutnya, karena kelompok ini adalah konsumen pengganti.
Sebagaimana yang pernah dikatakan dalam laporan Philip Morris (1981): Remaja
adalah pelanggan potensial di hari esok ... Pola merokok remaja sangat penting bagi
Philip Morris.

Karenanya, banyak perusahaan rokok dunia beralih ke investasi iklan terselubung


dengan memasukkan adegan merokok dalam film, video musik, atau kartun. Mereka
juga memasang logo di kaos, topi, ransel, dan barang populer lain di kalangan anak-
anak. Praktik itu, menurut WHO dilakukan guna menghindari batasan-batasan iklan
dan menjadikan tubuh anak sebagai papan iklan berjalan.
E : Riset kesehatan yang dilakukan oleh KPAI pada tahun 2013 bahwa keterpaparan
anak terhadap rokok adalah sebesar 7,2 %, di tahun 2018 akan turun menjadi 5,4%
tetapi kenyataannya naik sampai 9,1%.
L : Dan ini adalah akibat daripada promosi zat adiktif melalui klub prestasi anak. Klub
prestasi anak ialah klub untuk oenyaluran bakat dan mainat untuk pengembangan diri,
dan di Indonesia klub biasanya dalam bentuk klub olahraga, seperti yang kita tahu
nahwa kita menginginkan penerus bangsa yang berprestasi dan juga sehat. Ketika
kita menerima sponsor zat adiktif dalam klub prestasi anak maka itu kontradiktif
dengan tujuan dibentuknya klub prestasi anak.

UU No 109 tahun 2012 pasal 1 ayat 6 tentang pengendalian produk tembakau


bagi kesehatan
Iklan produk tembakau adalah iklan komersial yang ditujukan memperkenalkan
produk kepada masyarakat.

3. A :Dampak bagi anak yang menonton audisi yang klub prestasi


R : Yang perlu kita pikirkan juga anak yang di luar klub prestasi terkena dampak yang
diberikan ketika dia melihat acara yang dia sukai dan melihat bahwa semua peserta
acara tersebut menggunakan baju atau atrbut yang disponsori oleh zat zat adiktif
maka itu akan berdampak pada anak tersebut. Dia akan berfikir bahwa yang membuat
para atlet menang dan berprestasi adalah berkat sposor tersebut, dan dia
mengesampingkan dampak negative yang diberikan dari zat adiktif tersebut.

Mekanisme
 Melarang zat adiktif seperti Telah diatur dalam Undang-Undang bahwa zak
rokok, minuman keras serta adiktif tidak diperbolehkan untuk berhubungan
narkoba untuk mensponsori dengan anak baik secara langsung atau tidak
hal hal yang berhubungan langsung.
dengan anak-anak Sponsor klub besar di Indonesia : (selain
Djarum)
 Jayaraya (Properti)
 Tangkas (Perusahaan sendiri)
 SGSPLN (tekstil)
Tahun 2014 tembakau mulai dilarang
2015-2017 (Bank BCA)
 Di Australia sebagian besar 2018-2019 (Bli-Bli.com)
sponsor tembakau sudah Menurut Seto, audisi untuk menjaring anak-anak
dilarang untuk acara olag berprestasi di bidang bulu tangkis bisa tetap
raga tetapi pemerintah harus berjalan. Audisi ini juga bisa diambil alih BUMN
membentuk dana khusus maupun perusahaan-perusahaan besar.
untuk mengganti pendapatan
sponsor.

Anda mungkin juga menyukai