PRO
Latar Belakang Kasus Audisi Bulu Tangkis Djarum
a. Adanya unsur eksploitasi
terhadap anak dalam klub Sejalan dengan KPAI, psikolog anak Seto Mulyadi
prestasi anak berpendapat, penggunaan badan anak untuk iklan atau
promosi merupakan bentuk eksploitasi. Mengingat
dalam audisi tersebut, setiap anak yang menjadi peserta
diwajibkan memakai baju dengan tulisan dan
logo Djarum Foundation.
4. Hak Asasi Anak Hak Asasi anak adalah merupakan alat untuk
melindungi anak dari kekerasan dan penyalahgunaan.
Hak Dasar Anak : Hak hidup, hak tumbuh
kembang, hak mendapat perlindungan dan hak
untuk berpartisipasi.
Pasal 26
(1) Pemerintah melakukan pengendalian Iklan Produk
Tembakau.
(2) Pengendalian Iklan Produk Tembakau sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada media cetak,
media penyiaran, media teknologi informasi, dan/atau
media luar ruang.
Pasal 27
Pasal 27 Pengendalian Iklan Produk Tembakau
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, antara lain
dilakukan sebagai berikut:
a. mencantumkan peringatan kesehatan dalam bentuk
gambar dan tulisan sebesar paling sedikit 10% (sepuluh
persen) dari total durasi iklan dan/atau 15% (lima belas
persen) dari total luas iklan;
b. mencantumkan penandaan/tulisan “18+” dalam Iklan
Produk Tembakau;
c. tidak memperagakan, menggunakan, dan/atau
menampilkan wujud atau bentuk Rokok atau sebutan
lain yang dapat diasosiasikan dengan merek Produk
Tembakau;
d. tidak mencantumkan nama produk yang bersangkutan
adalah Rokok;
e. tidak menggambarkan atau menyarankan bahwa
merokok memberikan manfaat bagi kesehatan;
f. tidak menggunakan kata atau kalimat yang
menyesatkan;
g. tidak merangsang atau menyarankan orang untuk
merokok;
h. tidak menampilkan anak, remaja, dan/atau wanita
hamil dalam bentuk gambar dan/atau tulisan;
i. tidak ditujukan terhadap anak, remaja, dan/atau
wanita hamil;
j. tidak menggunakan tokoh kartun sebagai model
iklan; dan
k. tidak bertentangan dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat.
ARGUMEN
1. A : penggunaan badan anak untuk iklan atau promosi adalah bentuk eksploitasi
anak
R : penggunaan badan anak untuk iklan atau promosi sebagai bentuk eksploitasi.
Mengingat dalam audisi, setiap anak yang menjadi peserta memakai baju dengan
tulisan dan logo Djarum Foundation. Ini meerupakan pemanfaatan anak untuk
promoasi secara tidak langsung, upaya denormalisasi produk-produk berbahaya
karena rokok dalam UU Kesehatan Nomer 39 Tahum 2009 dikatakan bahwa produk
berbahaya. Maka mulai dari peredarannya, promosinya, interaksi dengan pihak
tertentu maka harus dibatasi terutama anak-anak.
E : hampir seluruh anak di pelosok Indonesia mendaftar seleksi ini dan kategori usia yang
mengikuti klub Pb Djarum adalah U-11 (usia 8-10 tahun), U-13 (Usia 11-12 tahun). Pada
tahun 2016 yang mendaftar adalah 4.547 anak dan pada tahun 2018 5.957 anak. Kompas.com
(26/09/2019).
L : eksploitasi yang dimaksud disini adalah anak-anak dijadikan papan reklame berjalan
dengan tubuh mereka. kostum yang digunakan adalah unsur promosi. Kalau promosi yang lain
tidak kenapa-kenapa, tetapi ini adalah zat adiktif maka tidak diperkenankan apalagi yang
menjadi promotor adalah anak-anak.
Pasal 27 H
Tidak menampilkan anak, remaja dan/atau wanita hamil dalam bentuk gambar atau
tulisan pada iklan produk tembakau.
Produsen rokok sebisa mungkin akan berusaha membidik remaja sebagai target
konsumen selanjutnya, karena kelompok ini adalah konsumen pengganti.
Sebagaimana yang pernah dikatakan dalam laporan Philip Morris (1981): Remaja
adalah pelanggan potensial di hari esok ... Pola merokok remaja sangat penting bagi
Philip Morris.
Mekanisme
Melarang zat adiktif seperti Telah diatur dalam Undang-Undang bahwa zak
rokok, minuman keras serta adiktif tidak diperbolehkan untuk berhubungan
narkoba untuk mensponsori dengan anak baik secara langsung atau tidak
hal hal yang berhubungan langsung.
dengan anak-anak Sponsor klub besar di Indonesia : (selain
Djarum)
Jayaraya (Properti)
Tangkas (Perusahaan sendiri)
SGSPLN (tekstil)
Tahun 2014 tembakau mulai dilarang
2015-2017 (Bank BCA)
Di Australia sebagian besar 2018-2019 (Bli-Bli.com)
sponsor tembakau sudah Menurut Seto, audisi untuk menjaring anak-anak
dilarang untuk acara olag berprestasi di bidang bulu tangkis bisa tetap
raga tetapi pemerintah harus berjalan. Audisi ini juga bisa diambil alih BUMN
membentuk dana khusus maupun perusahaan-perusahaan besar.
untuk mengganti pendapatan
sponsor.