Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN TUBERKULOSIS (TBC)

Topik : Penyakit TUBERKULOSIS (TBC)


Hari/Tanggal : Rabu / 03 arpil 2019
Waktu : 30 Menit
Tempat : Puskesmas Marisa.
Sasaran : Masyarakat
Metode : Ceramah, tanya jawab
Media : Leaflet
Materi : Terlampir

A. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) yaitu penyakit menular yang menyerang paru yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Angka penyakit tidak
menular di masyarakat memang bertambah. Namun bukan berarti penyakit
menular tidak memerlukan perhatian khusus. Terlebih, prevalensinya
terbilang masih cukup tinggi seperti tuberculosis (TBC) atau infeksi bakteri
yang menyerang paru-paru.
Berdasarkan WHO Global TB Report 2018, diperkirakan insiden TBC
di Indonesia mencapai 842 ribu kasus dengan angka mortalitas 107 ribu kasus.
Jumlah ini membuat Indonesia berada di urutan ketiga tertinggi untuk kasus
TBC setelah India dan China. Kondisi ini tentunya terbilang memprihatinkan
karena berdampak besar terhadap sosial dan keuangan pasien, keluarga, serta
masyarakat.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL
1. Tujuan umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan ini masyarakat dapat mengetahui
tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) dan pengobatan / pencegahannya
2. Tujuan khusus
Setalah mengikuti penyuluhan kesehatan ini masyarakat akan mampu :
a) Menyebutkan pengertian TB Paru
b) Menyebutkan penyebab TB Paru
c) Menyebutkan tanda-tanda dan gejala penyakit Tuberkulosis
d) Menyebutkan tempat/kemana harus memeriksakan diri
e) Menyebutkan bagaimana persyaratan dahak untuk pemeriksaan yang
benar.
f) Menyebutkan bagaimana cara penularan Penyakit TBC.
g) Menyebutkan kapan pengobatan dilakukan.
h) Menyebutkan bagaimana pengobatan TB
i) Menyebutkan bagaimana pencegahan TB
C. SUB POKOK BAHASAN
a) Pengertian TB Paru
b) Penyebab TB Paru
c) Tanda-Tanda Dan Gejala Penyakit Tuberkulosis
d) Tempat/Kemana Harus Memeriksakan Diri
e) Bagaimana Persyaratan Dahak Untuk Pemeriksaan Yang Benar.
f) Cara Penularan Penyakit TBC.
g) Kapan Pengobatan Dilakukan.
h) Bagaimana Pengobatan TB
i) Bagaimana Pencegahan TB
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik Penyuluhan

Tubercullosis
2. Sasaran

Masyarakat yang ada di Puskesmas Pohuwato


3. Metode Penyuluhan

a. Ceramah
b. Diskusi dan Tanya Jawab
c. Demonstrasi
4. Media dan Peralatan

a. Leaflet
b. Infocus
c. Laptop
5. Tempat
Puskesmas Pohuwato
6. Waktu

a. Hari/ tanggal : Rabu, 3 April 2019


b. Jam : 10.00 - 11.30
7. SETTING TEMPAT
8. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan Kegiatan Respon
masyarakat
1 Pembukaan  Memberi salam Menjawab
( 5 menit )  Perkenalan salam

 Menjelaskan tujuan
 Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan yang
dimiliki

2 Pelaksanaan Menjelaskan : Menyimak


( 20 menit ) a) Pengertian TB Paru penyuluhan
b) Penyebab TB Paru yang di berikan
c) Tanda-Tanda Dan Gejala
Penyakit Tuberkulosis
d) Tempat/Kemana Harus
Memeriksakan Diri
e) Bagaimana Persyaratan
Dahak Untuk Pemeriksaan
Yang Benar.
f) Cara Penularan Penyakit
TBC.
g) Kapan Pengobatan
Dilakukan.
h) Bagaimana Pengobatan TB
i) Bagaimana Pencegahan TB

3 Penutup  Menyimpulkan materi. Menjawab


(5 menit)  Mengevaluasi audience salam
tentang materiyang telah
diberikan

E. EVALUASI
1. Evaluasi proses
a. Kegiatan penyuluhan berjalan lancar sesuai dengan rencana awal
yang telah ditentukan
b. 90% masyarakat yang di undang hadir pada saat penyuluhan
2. Evaluasi hasil
a. Setelah mengukuti kegiatan penyuluhan masyarakat 80% mengerti tentang
pengertian, tanda dan gejala serta pencegahan penyakit TBC
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENYULUHAN
2.2 TEORI PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC)
2.2.1 Pengertian
Penyakit TBC adalah penyakit menular yang dapat berpindah dari
penderita ke orang lain utamanya lewat saluran pernafasan. Sebagian
besar kuman TB menyerang paru, akan tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh yang lain
2.2.2 Penyebab
Basil/Kuman Mycrobacterium tuberculosis, kuman ini berbentuk batang
mempunyai sifat khusus yaitu tahan asam pada pewarnaan.
2.2.3
2.2.4 ASD
2.2.5 ASD
2.2.6 Asd
2.2.7 Asdf
2.2.8
.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
Materi Penyuluhan
3. Bagaimana Gejala Penyakit TB
Gejala umum dari TB pada orang dewasa batuk berdahak, selama tiga minggu
atau lebih, adapun gejala lain yang sering dijumpai yaitu : dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat
malam walaupun tidak ada kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan. Gejala
tersebut diatas dijumpai pula pada penyakit paru selain tuberculosis, oleh karena
itu orang yang datang dengan gejala seperti ini dianggap sebagai seorang “suspek
tuberculosis” atau tersangka penderita TB.
4. Kemana Harus Memeriksakan Diri
Kemana harus diperiksa TB Paru & bagaimana langkah pengobatannya ?
 Puskesmas pelaksana program atau dokter masyarakat.
 Pemeriksaan dilakukan terhadap tersangka penderita TB Paru.
 Pemeriksaan badan
 Pemeriksaan dahak di laboratorium minimal 3 kali
 Cara mengeluarkan dahak akan mudah apabila :
Malam sebelum tidur minum air hangat 2 – 3 gelas, paginya akan mudah
mengeluarkan dahak.
Dengan menelan obat batuk.
Dengan cara duduk dikursi berjemur matahari dipagi hari.
Dengan berlari-lari kecil sampai terasa sesak napas, kemudian ditahan
sebentar dan dibatukkan.
5. Bagaimana persyaratan dahak untuk pemeriksaan yang benar
 Apabila dahak yang diperiksa benar-benar berasal dari paru-paru.
 Dahaknya berwarna hijau kekuning-kuningan seperti nanah dan agak kental.
6. Cara penularan Penyakit TB
 Sumber penularan adalah dari penderita TB BTA poaitif, melalui droplet
(percikan dahak) dari batuk atau bersin, yang dapat bertahan diudara pada
suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi jika menghirup
droplet tersebut.
 Penularan TB akan lebih mudah terjadi, antara lain karena hunian padat.
dan kondisi perumahan yang tidak sehat, situasi sosial ekonomi yang kurang
menguntungkan.
7. Kapan pengobatan dilakukan
Setelah penderita melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
(dinyatakan BTA positif), dan pemeriksaan foto dada positif, akan diberikan
pengobatan yang spesifik tapi gratis.
8. Bagaimana pengobatan TBC
Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah
cukup dan dosis tepat selama 6 -8 bulan, supaya semua kuman (termasuk kuman
persister/istirahat) dapat dibunuh. Pengobatan TB dilaksanakan dengan 2 tahap,
yaitu tahap intensif (awal) dan lanjutan. Pada tahap intensif, penderita mendapat
obat setiap hari dan diawasi langsung untuk mencegah terjadinya kekebalan
terhadap semua OAT (Obat Anti Tuberkulosis) terutama rifampisin. Bila
pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat, penderita menular
menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar penderita
TB BTA positif menjadi BTA negative pada akhir pengobatan intensif (dilakukan
pemeriksaan ulang dahak).
Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam
jangka waktu yang lebih lama, untuk membunuh kuman dormant sehingga
mencegah terjadi kekambuhan.
Oleh karena itu untuk menjamin kepatuhan penderita menelan obatnya perlu
dilakukan dengan pengawasan langsung (Directly Observed Treatment = DOT)
oleh seorang pengawas minum obat (PMO), yaitu orang dekat dengan penderita
misalnya masyarakat, yang dapat memantau setiap waktu minum obat, dan juga
memberi motivasi kepada penderita agar tidak jenuh dalam berobat. Juga perlu
diingat bahwa penderita haruslah menceritakan riwayat pengobatan sebelumnya,
agar dapat diberikan obat yang tepat, selain itu pengobatan harus dilakukan secara
rutin dan tidak boleh terputus, karena akan mengakibatkan kuman menjadi
resisten, olehnya itu penting dilakukan pengobatan hingga tuntas dan berobat
melalui Program Penanggulangan TB di Puskesmas.
Apakah efek samping obat dan tindakan bila ada efek ?
 Setelah minum obat, air kencing berwarna merah, karena obat rifampisin
dan sejenisnya.
 Jika timbul pusing, sakit kepala, mual atau muntah segera minta petunjuk
ke puskesmas atau dokter.
Dimana penderita TB akan berobat ?
 Pengobatan TB diberikan secara gratis pada Puskesmas Pelaksana
Program atau unit kesehatan yang ditunjuk. Pemerintah secara bertahap
berupaya agar semua Puskesmas dapat memberikan pengobatan TB secara
gratis.
Apa akibatnya jika pengobatan yang dilakukan tidak teratur dan tidak
menyelesaikan seluruh paket pengobatan ?
 Apabila penderita tidak patuh untuk meminum obatnya secara teratur
maka kuman TB akan berkembang menjadi kuman yang kebal obat
(resisten). Sehingga tidak ada lagi obat yang mampu membunuh
kumannya, artinya penderita tidak akan sembuh. Atau penderita akan
memerlukan obat yang lebih kuat dan mahal untuk bisa sembuh.
Kapan penderita dinyatakan sembuh ?
 Setelah pengobatan 6-8 bulan, satu bulan sebelum akhir pengobatan dan
pada akhir pengobatan dilakukan pemeriksaan ulang dahak. Apabila hasil
pemeriksaan keduanya BTA negative dan penderita telah menyelesaikan
pengobatannya secara lengkap, maka penderita dinyatakan sembuh.
9. Pencegahan TBC
 Ajarkan penderita apabila batuk menutup mulut, mengeluarkan dahak
dengan menggunakan sapu tangan atau tissue, dan membuang tissue
tersebut ke tempat penampungan dahak yang berisi larutan
desinfektan/pembunuh kuman yang tertutup.
 Anjurkan penderita saat batuk dan bicara tidak berhadapan langsung tetapi
memalingkan kepala.
 Ajarkan cara batuk yang benar, yaitu malam hari saat menjelang tidur
malam, anjurkan penderita untuk mengkonsumsi air minum yang hangat 2
– 3 gelas, dan pada pagi harinya anjurkan menekan dada dengan kedua
tangan dan menarik nafas dalam sebanyak 3 kali lalu batukkan.
 Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam, dengan bernafas biasa sebanyak 3
kali lalu pada hitungan pertama menarik nafas dan pada hitungan kedua
tahan nafas lalu pada hitungan ketiga dihembuskan secara perlahan –
lahan, dilakukan selama 15 menit.
 Jelaskan pentingnya upaya isolasi bagi pencegahan penularan melalui
udara, sampai tingkat pengobatan memadai untuk tidak terjadi penularan.

Anda mungkin juga menyukai