Oleh Dosen :
Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc.
NIP. 19801207 2005 01 1 004
PERKULIAHAN 8
PROGRAM STUDI MAGISTER
PASCASARJANA
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
LOGAM LASAN
Struktur mikro logam lasan berangsur dari struktur logam
induk, HAZ ke lasan
Daerah HAZ yang dekat dengan garis lebur (cair)
disebut batas las. Daerah ini memiliki kristal butir kasar.
Struktur ini memiliki sifat getas
Batas las mengalami konsentrasi tegangan,
diskontinuitas kaki manik las, cacat las dan konsentrasi
tegangan
Penggetasan batas las disebabkan kristal butir kasar
dan bainit atas
Komposisi kimia logam mempengaruhi struktur mikro
dan sifat mekanik lasan
Pada baja kekuatan tinggi, perubahan masukan panas
meningkatkan transormasi fasa dan kegetasan
Unsur paduan mampu meningkatkan ketangguhan
logam
Masukan panas, waktu pendinginan, pemanasan mula
dan tebal mempengaruhi logam lasan
Unsur karbon dapat meningkatkan penggetasan batas
las
Unsur nikel dan titanium dapat meningkatkan
ketangguhan lasan
Masukan panas (heat input) perlu dibatasi untuk
mengurangi penggetasan batas las. Baja kekuatan tinggi
menggunakan masukan panas kurang dari 50 KJ/cm.
Namun, hal ini perlu disesuaikan dengan pemanasan
mula. Pemanasan mula diusahakan rendah agar tidak
menambah masukan panas. Pemanasan mula dilakukan
untuk menghindari retak panas
Pengelasan lapis banyak memberikan pemanasan pada
lapis dibawahnya
Pengelasan untuk pelat tebal diikuti dengan pemanasan
lanjutan
Pemanasan lanjutan (post) dilakukan hingga temperatur
rekristalisasi. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan
tegangan sisa, menurunkan kekerasan dan memperbaiki
sifat mekanik
Namun, pemanasan lanjutan perlu dikendalikan untuk
mencegah penggetasan. Hal ini terjadi karena
terbentuknya butir yang kasar dan karbida. Unsur
paduan (V, Mo, Cr, Ti) dapat meningkatkan proses
penggetasan