Anda di halaman 1dari 19

BUKU PEMBELAJARAN KULIAH

METALURGI COR DAN LAS


Kode mata kuliah : TL 142305
Semester: 2
Kredit: 3 sks
Kelas: -

Oleh Dosen :
Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, S.T., M.Sc.
NIP. 19801207 2005 01 1 004

PERKULIAHAN 1
PROGRAM STUDI MAGISTER
PASCASARJANA
JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
PERKENALAN
 DOSEN
 MAHASISWA
KONTRAK KULIAH
 Peraturan Kelas
 Kelulusan
 Tujuan Pembelajaran / Kompetensi
 Pustaka / Sumber Belajar
 Rencana Pembelajaran / Pokok Bahasan
 Kuliah ini menggunakan metode pembelajaran
Student Centred Learning (SCL): Mahasiswa
sebagai Pusat/Pelaku Pembelajaran, dialog
interaktif, information and computer technology
 Metode Pembelajaran: Ulang-Ulik (Tinjauan
berulang-ulang materi perkuliahan dan
membahasnya kembali sekaligus mengaitkan
dengan ilmu lain)
PERATURAN KELAS
 Peraturan Akademik Mahasiswa Magister
Pascasarjana ITS
 Etika : Baju, Sepatu, Buku, Catatan Kuliah,
Kehadiran, Keterlambatan, Handphone,
Berbicara
 Bahasa Pengantar: Bahasa Indonesia
KELULUSAN
 Lulus dengan nilai BC
 Penilaian dan tugas
 Lulus 2 tahun (4 semester)
 Lulus dengan pujian (Cum Laude)
JENIS PENILAIAN Bobot (%)
Kerja Mandiri 10
Tugas 15
Evaluasi Akhir Semester 25

Nilai akan dikeluarkan dalam waktu 2 minggu


SUMBER BELAJAR /
PUSTAKA
PUSTAKA UTAMA
 Harsono Wiryosumarto, Toshie Okumura, 1996, Teknologi
Pengelasan Logam, Cetakan ketujuh, Pradnya Paramita, Jakarta

PUSTAKA PENUNJANG
 ASM, Metal Handbook

 John Frederick Lancaster, 1980, Metallurgy of Welding, George Allen &


Unwin, London
 William D Callister Jr, 1994, Materials Science and Engineering: An
Introduction, Third Edition, John Wiley and Sons
 Serope Kalpakjian, 2000, Manufacturing Engineering and
Technology, Fourth Edition, Addison Wesley Longman, Singapore
 Tata Surdia, Shinroku Saito, 1999, Pengetahuan Bahan Teknik,
Cetakan Keempat, Pradnya Paramita, Jakarta
 Sidney H Avner, 1988, Introduction to Physical Metallurgy, Second
Edition, McGraw-Hill, Auckland
 Jurnal: www.sciencedirect.com
JURNAL
INTERNASIONAL/TULISAN ILMIAH
 Available online
 Example: www.sciencedirect.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi:
 Mahasiswa mampu menganalisis metalurgi material cor
dan las

Sub-Kompetensi:
 Mahasiswa mampu menganalisis konsep metalurgi cor

 Mahasiswa mampu menganalisis konsep metalurgi las

 Mahasiswa mampu menganalisis struktur dan sifat


material cor
 Mahasiswa mampu menganalisis struktur dan sifat
material las
RENCANA PEMBELAJARAN /
POKOK BAHASAN
 Konsep dasar metalurgi cor
 Konsep dasar metalurgi las
 Struktur material cor
 Sifat material cor
 Struktur material las
 Sifat material las
 Teknologi penyambungan las, brasing, soldering, adesif
 Material teknik baja, besi cor, paduan baja, aluminum,
tembaga, nikel dan lain-lain
PENGELASAN (WELDING)

 Pengelasan merupakan suatu cara penyambungan


 Pengelasan juga dapat dilakukan untuk proses
perbaikan, mengisi lubang, membuat lapisan keras,
mempertebal bagian dan lain-lain
 Teknologi pengelasan memerlukan pengetahuan yang
mendalam
 Las adalah ikatan metalurgi pada sambungan setempat
logam yang dilakukan pada keadaan cair
SEJARAH PENGELASAN
 Teknik penyambungan telah diketahui sejak lama. Contohnya
brasing logam emas-tembaga dan patri logam timbal-timah.
Sumber energi panas diduga menggunakan pembakaran
kayu atau arang. Temperatur yang diperoleh rendah sehingga
penyambungannya terbatas
 Pada perkembangannya, energi listrik menjadi mudah
digunakan sehingga teknik penyambungan yang
menggunakan listrik menjadi berkembang. Teknik pengelasan
yang berkembang antara lain las busur, las resistansi listrik,
las termit dan las gas
 Las busur dikembangkan oleh Benardes tahun 1885.
Benardes menggunakan elektroda terbuat dari karbon atau
grafit. Pengelasan dilakukan dengan mendekatkan elektroda
ke logam induk dengan jarak kira-kira 2 mm maka terjadi
busur listrik sebagai sumber panas dan logam pengisi
(terbuat dari logam yang sama dengan logam induk) mencair
 Slavianoff pada tahun 1892 menggunakan elektroda
logam yang turut mencair. Kjelberg menemukan bahwa
sambungan las menjadi lebih baik bila kawat elektroda
dibungkus
 Thomson pada tahun 1886 menciptakan proses las
resistansi listrik
 Goldschmitt pada tahun 1895 menemukan las termit
 Fouche dan Piccard pada tahun 1901 menemukan las
oksi-asetilen
 Berbagai penemuan teknik pengelasan dicapai hingga
tahun 1950 dan terus berkembang
TEKNIK PENGELASAN DAN
PEMOTONGAN

 Pengelasan dan pemotongan adalah teknologi produksi


yang sering dilakukan pada bahan logam

KLASIFIKASI PENGELASAN DAN PEMOTONGAN


 Terdapat banyak jenis pengelasan

 Klasifikasi pengelasan dapat dilakukan secara cara kerja


(las cair, las tekan dan lain-lain) dan energi yang
digunakan (las listrik, las kimia dan lain-lain)
 Klasifikasi cara kerja banyak digunakan
 Klasifikasi pengelasan dibagi ke dalam tiga kelas utama
yaitu pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian
 Pengelasan cair adalah cara pengelasan dengan cara
sambungan dipanaskan hingga mencair dengan sumber
panas dari busur listrik atau semburan api gas
 Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dengan cara
sambungan dipanaskan dan ditekan hingga terjadi
sambungan
 Pematrian adalah cara pengelasan dengan cara
sambungan dari logam yang mempunyai titik cair rendah
dan logam induk tidak turut mencair
 Cara pemotongan logam dilakukan dengan cara
mencairkan logam yang dipotong
 Cara pemotongan yang dilakukan dengan pengelasan
gas dan listrik
 Daerah pengelasan terdiri dari logam induk (base metal),
logam lasan (weld metal) dan daerah terkena-
panas/daerah pengaruh panas (Heat Affected Zone
(HAZ))
LAS BUSUR LISTRIK (ARC WELDING)
 Cara mengelas yang sering digunakan adalah las busur
listrik
 Las busur listrik terdiri dari las elektroda terbungkus, las
busur pelindung gas dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai