Anda di halaman 1dari 7

ILMU KONSERVASI GIGI (drg Rina) STRUKTUR GIGI & NOMENKLATUR

- Ilmu tertua dibidang kedokteran gigi yang


berkembang sejak abad ke-18 Sebagai
sebuah solusi dari kerusakan gigi dan usaha
mempertahankan gigi selama mungkin di
dalam mulut
- Ilmu yang mempelajari kelainan pada
jaringan keras dan jaringan lunak gigi,
dengan perawatan secara preventif,
promotive, kuratif, dan rehabilitative untuk
mengembalikan fungsi gigi dalam sistem
stomatognatik

TUJUAN KONSERVASI GIGI


- Melakukan perawatan gigi serta
mempertahankan gigi selama mungkin di
dalam mulut agar estetik dan fungsi kunyah
kembali normal (J. D. Eccles dan R. M. Green,
1994)
- Mencegah, merawat penyakit, merestorasi
kerusakan, dan kelainan yang mengenai
jaringan keras dan lunak gigi untuk
mengembalikan fungsi, bentuk, estetik dan
perlindungan jaringan pendukung gigi serta
mempertahankan gigi selama mungkin di
dalam rongga mulut

SEGMENTASI
- Konservasi Jaringan Keras Gigi (Restorasi
Gigi)
o Mempelajari Teknik restorasi
kerusakan / penyakit pada jaringan
keras gigi dengan menggunakan bahan
tumpatan plastis dan non plastis
- Endodontik (Perawatan Saluran Akar)
o Mempelajari etiologi, diagnosis,
pencegahan dan perawatan penyakit
pulpa gigi dan jaringan periapical yang
disebabkan oleh penyakit pulpa
- Kariologi Klinik
o Mempelajari etiologi, diagnosis,
pencegahan dan perawatan penyakit
jaringan keras gigi, yaitu karies gigi

GA
ALAT & INSTRUMEN § Ultra speed hand piece (lebih
MACAM BAHAN INSTRUMEN KONSERVASI GIGI dari 300.000 rpm)
- Carbon steel: logam yang mengandung 0,5- o Cutting instrument manual
1,5% karbon. Lebih keras dan lebih tajam § Hatchet
dari stainless steel tapi cenderung korosi § Chisel
dan rawan patah § Hoe
- Stainless steel: § Gingival margin trimmer
o Pure stainless steel: terdiri dari 70-85% § Angle former
besi, 15-25% kromium dan 1-2 %
karbon. Bahan yang paling umum
digunakan untuk instrument gigi.
Cenderung menumpul akibat
pemakaian berulang
o Stainless steel with Teflon/titanium
nitride coating: instrument yang
Condensing Instrument
secara khusus digunakan untuk
• Amalgam stopper dan cement stopper
penumpatan bahan komposit resin.
o Guna: memampatkan bahan
Memudahkan penumpatan karena
tumpatan atau semen kedalam kavitas
komposit tidak mudah melekat pada
hasil preparasi
instrument.
- Carbide inserts: penambahan bahan karbida
agar kerajaman tepi pemotongan pada
instrument menjadi lebih tahan lama
- Logam lain: nikel, kobalt, atau kromium

MACAM INSTRUMEN KONSERVASI GIGI Filling Instrument


- Cutting Instrument • Amalgam pistol dan plastic filling instrument
- Condensing Instrument o Guna: meletakkan bahan tumpat atau
- Filling / Carving Instrument semen ke dalam kavitas hasil preparasi
- Matriks
- Hands Instrument
- Bur, Gates Glidden Drill, Paeso Reamer

Cutting Instrument
• Cutting instrument mesin
Carving Instrument
o Menurut bentuk
§ Straight hand piece • Burnisher dan Carver
§ Contra angle hand piece o Guna: membentuk bahan tumpatan,
o Menurut kecepatan putaran menyesuaikan anatomi normal gigi.
§ Low speed hand piece (500-
15.000 rpm)
§ High speed hand piece (100.000-
300.000 rpm)

GA
Matriks
• Guna:
o Membuat dinding yang berhadapan
dengan dinding aksial sehingga bahan
restorasi dapat dimampatkan dengan
• Pinset
baik kedalam kavitas
o Macam: pinset anatomis, pinset endo,
o Mengembalikan kontur anatomis dan
pinset lurus
memperbaiki kontak proksimal gigi
o Guna: menjepit kapas, paperpoint,
o Melindungi gigi tetangga selama
gutta percha, mukosa
preparasi kavitas
• Jenis:
o Toffelmire: untuk tumpatan amalgam
Kelas II MOD.
o Ivory: untuk tumpatan amalgam Kelas
II DO/MO. • Ekskavator
o Celluloid strip/ Mylar: untuk tumpatan o Spoon, dan discoid ekskavator
RK dan GIC Kelas III dan IV o Guna: mengambil jaringan dentin yang
o Sectional Matriks: untuk tumpatan RK mengalami karies, membuka
Kelas II tumpatan sementara, mengeruk

Hands Instrument • Semen spatel


• Kaca mulut o Guna: untuk mengaduk semua jenis
o Terdapat beberapa ukuran kaca (no. 4 dental semen
dan 5)
o Guna: membantu melihat ke dalam
mulut, memantulkan sinar unit agar
rongga mulut terlihat lebih terang,
membantu menyingkap mukosa pipi,
• Ball pointed / Dycal Applicator
bibir, lidah
o Guna: meletakkan bahan pelapis
dentin atau liner ke dasar kavitas
terdalam

• Sonde
o Macam: medical sonde dengan ujung
tumpul dan dental sonde dengan
ujung lancip.
o Berbentuk halfmoon (bengkok), Burs
berkait, atau lurus • Bentuk bur: round, fissure, pear-shaped,
o Guna: mendeteksi kavitasi egg-shaped, inverted, tapered, flame,
longthin, disk, wheel
GA
• Guna:
o Diamond burs ® preparasi kavitas,
meratakan dan menghaluskan
tumpatan komposit dan GIC
o Steel burs ® membuang jaringan
karies, menghaluskan dinding kavitas
CARA MEMEGANG ALAT
o Carbite/ tungsten burs ® preparasi
• Modified Pen Grasp
kavitas, membuat retensi, menembus
o Paling sesuai untuk tujuan sentuhan
crown
halus
o Stone burs ® meratakan tumpatan o Mirip, tetapi tidak identik dengan cara
amalgam memegang pena ( Pen Grasp )
o Karet abrasive burs ® menghaluskan o Cara: seperti memegang pena posisi
dan mengkilapkan tumpatan ibu jari dan telunjuk, namun posisi jari
tengan berada di dekat “sisi teratas”
instrument, untuk kontrol yang baik
dan tekanan yang cukup pada saat
pemotongan. Telapak tangan
membelakangi operator. Sebagai
tumpuan, ujung jari manis atau jari
manis dan kelingking diletakkan pada
gigi tetangga di regio yang sama
• Inverted Pen Grasp
o Cara: posisi mirip seperti pada
modified pen grasp, namun tangan
diputar, sehingga telapak tangan
menghadap operator

• Palm and Thumb Grasp


o Cara: seperti memegang pisau ketika
mengupas apel. Alat dipegang antara
telapak tangan dengan ibu jari.
Sebagai tumpuan, ujung ibu jari
Gates Glidden Drill diletakkan pada gigi atay gigi tetangga
di regio yang sama

Paeso Reamer
• Modified Palm and Thumb Grasp

GA
o Cara: handle instrument dipegang a. Kursi ditinggikan beberapa derajat
oleh keempat jari, menekan handle ke diatas posisi awal
arah distal telapak tangan dan ibu jari. b. Posisi untuk instrumentasi gigi rahang
Jari manis dan jari kelingking ikut serta bawah
menekan handle untuk memberikal c. Kursi dimiringkan sampai kira-kira 20-
stabilitas 45o terhadap lantai
d. Posisi dagu pasien agak menunduk ke
bawah
C. Supine (terlentang)
a. Posisi pasien datar, dengan kepala dan
kaki pada tingkat yang sama
b. Posisi untuk instrumentasi gigi rahang
CARA STERILISASI HAND INSTRUMENT
atas
• Cold Sterilization
c. Pasien harus memiliki posisi dagu
o Menggunakan cairan germicide,
pasien agak menengadah ke atas
seperti formaldehid, fenol,
D. Trendelenburg
glutaraldehid.
a. Pasien diposisikan dengan kepala di
• Boiling Water Sterilization
bawah kaki untuk memungkinkan
o Menggunakan panas dengan suhu
perfusi darah ke kepala dan organ
100oC
vital, selama kondisi darurat gigi
o Cairan yang digunakan aquadest
(shock)
o Dapat mematikan kuman kecuali
kuman dalam bentuk spora
• Steam Under Pressure Sterilization
o Menggunakan tekanan, biasanya
disebut autoclave
• Dry Heat Sterilization (Hot Air)
• Glass Beads: Untuk alat-alat endodontic
• Ozone: Untuk hand piece

POSISI DUDUK PASIEN


A. Upright (tegak)
a. Posisi duduk ini digunakan pada saat Almost supine position
konsultasi pasien dan posisi duduk
pasien diakhir kunjungan
B. Semi sitting (setengah tegak)

GA
RENTANG POSISI OPERATOR TERHADAP PASIEN
- Mengacu pada posisi arah jarum jam
- Untuk klinisi pengguna tangan kanan, posisi
kerja di antara jam 8 dan 1
- Untuk klinisi pengguna tangan kiri, posisi
Reclined 45 degree position
kerja di antara jam 11 dan 4

Agak menengadah ke atas – agak menengadah ke


bawah

POSISI DUDUK OPERATOR


- Operator harus berada dalam posisi yang
nyaman dengan tinggi jok diposisikan cukup a. Posisi jam 8 untuk tindakan pada regio (d)
rendah sehingga kedua kaki rata ke lantai belakang atas kiri dan bawah kanan. Kepala
- Kaki operatoe harus dibuka lebar sehingga pasien dimiringkan ke kanan
kaki dan kursi membentuk formasi tripod b. Posisi jam 11 untuk tindakan pada regio (e)
untuk stabilitas belakang atas kanan dan bawah kiri. Kepala
- Operator harus terduduk hingga kebagian pasien dimiringkan ke kiri
paling belakang dari kursi, sehingga kursi c. Posisi jam 12-1 untuk tindakan pada regio (f)
menopang paha sejajar dengan lantai depan atas dan bawah. Kepala pasien
- Paha sejajar dengan lantai ditengadahkan ke atas
- Punggung operator harus lurus
- Baik kepala dan leher operator harus tegak
lurus dan mengikuti kontur punggung
- Matar diarahkan kebawah untuk mencegah
dostorsi postur
- Siku harus dekat dengan badan dan terletak
setinggi mulut pasien (occlusal plane)
- Saat bekerja, lengan depan harus sejajar
dengan lantai

POSISI LAMPU DENTAL UNIT


- Lampu dental unit harus berada sejauh
mungkin diatas kepala pasien, namun dapat
dijangkau dengan mudah oleh operator
- Untuk tindakan pada regio rahang atas:
lampu dental unit diposisikan diatas dada

GA
pasien, dimiringkan, sehingga sinar masuk
ke area kerja, membentuk sudut
- Untuk tindakan pada regio rahang bawah:
lampu dental unit ditempatkan diatas kepala
pasien, sehingga sinar masuk langsung tegak
lurus ke arah kerja

GA

Anda mungkin juga menyukai