NIM : 1701089
KELAS : S1 6B
Tests of Normalityb
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
JK Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
SELISIHKG Laki – L .157 21 .190 .949 21 .327
D Perempua .089 28 .200 *
.977 28 .784
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
b. SELISIHKGD is constant when JK = perempua. It has been omitted.
Group Statistics
Std. Std. Error
JK N Mean Deviation Mean
SELISIHKG LAKI LAKI 21 52.7143 53.91952 11.76620
D PEREMPUA
29 60.4828 49.44378 9.18148
N
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
USIA_1 Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SELISIHKG DWS AWAL .178 5 .200* .971 5 .879
D DWS MADYA .074 31 .200 *
.974 31 .626
DWS
.219 14 .068 .899 14 .111
LANJUTAN
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Kesimpulan : berdasarkan nilai output, diperoleh nilai signifikansi klasifikasi untuk usia dewasa
awal sebesar 0,879, sedangkan nilai signifikansi untuk klasifikasi usia dewasa madya sebesar
0,626, dan nilai signifikansi untuk klasifikasi usia dewasa lanjut sebesar 0,111. Karena seluruh
nilai signifikansi klasifikasi usia > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai selisih kadar
glukosa darah terhadap klasifikasi usia berdistribusi normal
b. Uji statistik :One way anova
ANOVA
SELISIHKGD
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 5022.713 2 2511.357 .965 .388
Within Groups 122309.867 47 2602.338
Total 127332.580 49
Kesimpulan : dari ketiga usia tersebut tidak berpengaruh terhadap selisih kadar glukosa karna
sig=0,388 > 0,05
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
2.103 2 47 .133
ANOVA
SELISIH KADAR GLUKOSA DARAH
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 2,766 2 1,383 ,001 ,999
Within Groups 127329,814 47 2709,145
Total 127332,580 49
Kesimpulan : berdasarkan output anova diatas, dengan nilai sig 0,999 sehingga dapat
disimpulkan bahwa dari ketiga kategori pendidikan tersebut sama sekali tidak berpengaruh
terhadap selisih kadar glukosa darah.
Kesimpulan : berdasarkan nilai output diatas, diperoleh nilai signifikansi untuk pasien tanpa
komplikasi sebesar 0,315, sedangkan nilai signifikansi untuk pasien dengan komplikasi sebesar
0,600. Karena seluruh nilai signifikansi klasifikasi usia > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
nilai selisih kadar glukosa darah terhadap komplikasi yang di derita pasien berdistribusi normal
b.Uji statistik = uji t tidak berpasangan
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Sig. Interval of the
(2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
SELISIHKGD Equal
variances .776 .383 -.84 48 .402 -18.811 22.250
-
25.925
assumed 5 63.546
Equal
variances -.98 -
7.203 .356 -18.811 19.088 26.069
not 5 63.690
assumed
Kesimpulan = berdasarkan pada output diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,402>0,05. Maka,
sesuai dasar pengambilan keputusan dalam Uji Independent Sample T-Test, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan antara selisih kadar glukosa darah terhadap ada atau tidaknya
komplikasi yang di derita pasien.
p= 0,402 > 0,5
Kesimpulan : berdasarkan nilai output diatas, diperoleh seluruh nilai signifikansi Indeks massa
tubuh > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai selisih kadar glukosa darah terhadap
klasifikasi indeks massa tubuh terdistribusi normal. Sementara untuk IMT obesitas dan kurus
tidak dicantumkan karena hanya terdapat satu kasus.
Kesimpulan : uji menunjukan bahwa varian seluruh kelompok tersebut sama (P-value = 0,627),
sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini.
ANOVA
SELISIHKGD
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 15615.662 2 7807.831 3.400 .042
Within Groups 103343.818 45 2296.529
Total 118959.479 47
Kesimpulan : uji menunjukan bahwa varian kelompok tersebut tidak sama (P-value =
0,042<0,05), artinya ada perbedaan yang bermakna rata-rata selisih kadar glukosa darag
berdasarkan seluruh kelompok indeks massa tubuh tersebut (hasil uji menunjukkan Ho ditolak)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: SELISIHKGD
Tukey HSD
SELISIHKGD
a,b
Tukey HSD
Subset for alpha
= 0.05
IMT N 1
OBESITAS 1 5 34.20
NORMAL 24 41.33
PRA OBESITAS 19 76.74
Sig. .123
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10.194.
b. The group sizes are unequal. The harmonic
mean of the group sizes is used. Type I error
levels are not guaranteed.
Kesimpulan : Pengujian Turkey HSD adalah pengujian perbandingan jamak untuk menentukan
apakah tiga rata-rata atau lebih berbeda secara signifikan dalam jumlah analisis varian. Dari data
diatas ternyata tidak diperolah perbedaan secara signifikan terhadap rata-rata selisih kadar
glukosa darah, maka dapat disimpulkan bahwa selisih kadar gula darah pasien OBESITAS 1,
NORMAL, dan PRA OBESITAS adalah sama, dan perbedaan rata-rata selisih kadar glukosa
darah pasien tidaklah signifikan.
Kesimpulan : berdasarkan nilai output diatas, diperoleh nilai signifikansi untuk pasien yang
masih baru menderita sebesar 0,289, sedangkan nilai signifikansi untuk pasien yang telah lama
menderita sebesar 0,755. Karena seluruh nilai signifikansi lama menderita > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai selisih kadar glukosa darah terhadap lama menderita penyakit pasien
berdistribusi normal
Data terdistribusi normal karna p>0,05
Baru P= 0,289
Lama P= 0,755
Tidak terdapat pengaruh lama menderita terhadap kadar glukosa darah karna p > 0,05.
P = 0,383
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
MEDICATION Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
*
KGD1 MENGGUNAKAN .122 25 .200 .969 25 .620
TIDAK
.156 25 .121 .933 25 .102
MENGGUNAKAN
KGD2 MENGGUNAKAN .190 25 .021 .877 25 .006
TIDAK
.128 25 .200* .931 25 .089
MENGGUNAKAN
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Dari data diatas data tidak terdistribusi normal karna nilai sig KGD2 = 0,006 < 0,05, sehingga
perlu dilakukan transformasi data.
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kesimpulan = data terdistribusi normal karna nilai P=0,498 untuk pasien yang menggunakan
MA artinya nilai P>0,05, sedangkan untuk pasien yang tidak menggunakan nilai P= 0,357 >
0,005.
Uji t berpasangan
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the Sig. (2-
Std. Std. Error Difference t df tailed)
Mean Deviation Mean Lower Upper
Pair KGD1 -
57.220 50.977 7.209 42.733 71.707 7.937 49 .000
1 KGD2
Kesimpulan : berdasarkan output diatas. Nilai signifikasi adalah 0,000 < 0,05 maka
artinya H0 ditolak, dan secara otomatis H1 yang diterima. Jadi kesimpulannya adalah hasil
penelitian tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kadar glukosa
darah sebelum dan sesudah menggunakan MA.
Kesimpulan : berdasarkan nilai output diatas, diperoleh nilai signifikansi untuk pasien yang
menggunakan MA sebesar 0,325, sedangkan nilai signifikansi untuk pasien yang tidak
menggunakan MA sebesar 0,473. Karena seluruh nilai signifikansi klasifikasi usia > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa nilai selisih kadar glukosa darah terhadap penggunaan MA
terdistribusi normal
Data terdistribusi normal karna p> 0,05
P= 0,325 (menggunakan)
P= 0,473 (tidak menggunakan)
b.Uji t tidak berpasangan
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Sig. Interval of the
(2- Mean Std. Error Difference
F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper
SELISIHKGD Equal
-.25 -
variances .627 .432 48 .799 -3.720 14.558 25.551
6 32.991
assumed
Equal
variances -.25 -
47.039 .799 -3.720 14.558 25.566
not 6 33.006
assumed
Kesimpulan : berdasarkan pada output diperoleh nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,799>0,05. Maka,
sesuai dasar pengambilan keputusan dalam Uji Independent Sample T-Test, dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan antara selisih kadar glukosa darah terhadap penggunakan MA
pada pasien.