Anda di halaman 1dari 15

SANITASI INDUSTRI DAN KESEHATAN KESELAMATAN KERJA

PENYUSUNAN KUISIONER DAN INSTRUMEN SANITASI


PENGELOLAAN SAMPAH DI INDUSTRI

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Andriani Lusiana P23133117045

Rafli Teguh Imani Putra P23133117079

Rezi Nurhaliza P23133117061

Dosen Pembimbing :
Agus Joko Susanto, SKM., MKKK.
Budi Pramono, SKM., M.Kes
Program Studi :

4 – STr Kesehatan Lingkungan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Tahun 2020
Kegiatan industri pada umumnya sebagaimana kegiatan yang lain akan
menimbulkan buangan padat berupa sampah baik berupa sampah bahan berbahaya
dan beracun (B3) maupun sampah non B3. Terkait dengan buangan padat berupa
sampah B3 maupun non B3 pada kegiatan industri, maka diperlukan adanya sarana
pengelolaan limbah B3 dan non B3 yang baik sehingga tidak menimbulkan pengaruh
negatip terhadap tempat kerja, lingkungan maupun terhadap tenaga kerja.

Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau di buang
dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam yang tidak
mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif
karena dalam penanganannya baik untuk membuang atau membersihkannya
memerlukan biaya yang cukup besar. Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai
nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau
pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan manufktur atau materi
berkelebihan atau ditolak atau buangan. Dalam Undang ~ Undang No.18 tentang
Pengelolaan Sampah dinyatakan definisi sampah sebagai sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat.

Menurut Daniel terdapat tiga jenis sampah, di antaranya:

1. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai
secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah
jenis ini juga biasa disebut sampah basah.

2. Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih
Ianjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan Styrofoam. Sampah
jenis ini juga biasa disebut sampah kering.

3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan


berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-
Iain.
Kemudian di dalam Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, diatur beberapa jenis-jenis sampah yaitu sebagai berikut :

1. Sampah rumah tangga yaitu sampah yang berbentuk padat yang berasal dari
sisa kegiatan sehari-hari di rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah
spesifnk dan dari proses alam yang berasal dari Iingkungan rumah tangga.
Sampah ini bersumber dari rumah atau dari komplek perumahan.

2. Sampah sejenis sampah rumah tangga yaitu sampah rumah tangga yang
bersala bukan dari rumah tangga dan lingkungan rumah tangga melainkan
berasal dari sumber lain.seperti pasar, pusat perdagangan, kantor, sekolah,
rumah sakit, rumah makan, hotel, terminal, pelabuhan, industri, taman kota,
dan lainnya.

3. Sampah spesifik yaitu sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah
tangga yang karena sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya memerlukan
penanganan khusus, meliputi, sampah yang mengandung B3 (bahan
berbahaya dan beracun seperti baterai bekas, bekas toner, dan sebagainya),
sampah yang mengandung limbah B3 (sampah medis), sampah akibat
bencana, puing bongkaran, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah,
sampah yang timbul secara periode (sampah hasil kerja bakti).

Pengelolaan sampah juga semakin berkembang sejalan dengan perkembangan


jenis sampah yang akan dikelola. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan
penanganan sampah.

1. Pengurangan sampah, yaitu kegiatan untuk mengatasi timbulnya sampah


sejak dari produsen sampah (rumah tangga, pasar, dan lainnya), mengguna
ulang sampah dari sumbernya dan/atau di tempat pengolahan, dan daur ulang
sampah di sumbernya dan atau di tempat pengolahan.
2. Penanganan sampah, yaitu rangkaian kegiatan penaganan sampah yang
mencakup pemilahan (pengelompokan dan pemisahan sampah menurut jenis
dan sifatnya), pengumpulan (memindahkan sampah dari sumber sampah ke
TPS atau tempat pengolahan sampah terpadu), pengangkutan (kegiatan
memindahkan sampah dari sumber, TPS atau tempat pengolahan sampah
terpadu, pengolahan hasil akhir (mengubah bentuk, komposisi, karateristik
dan jumlah sampah agar diproses IebihIanjut, dimanfaatkan atau
dikembalikan alam dan pemprosesan aktif kegiatan pengolahan sampah atau
residu hasil pengolahan sebelumnya agar dapat dikembalikan ke media
lingkungan.

3. Tempat penampungan sementara adalah tempat sebelum sampah diangkut ke


tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan, dan
pemrosesan akhir sampah terpadu.

4. Tempat pengolahan sampah terpadu adalah tempat dilaksanakannya kegiatan


pengumpulan, pemilahanm penggunaan ulang, pendauran ulang,
pengolahaan, dan pemrosesan akhir sampah.

5. Tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) adalah tempat untuk memroses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan
lingkungan.

Pengelolaan sampah pada kegiatan industri Iebih ditekankan kepada sejauh


mana perusahaan tempat praktek kerja industri mengelola sampahnya agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi
tenaga kerja. Pengelolaan sampah industri dapat dilakukan dengan melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Upaya menciptakan kondisi kebersihan dalam ruang kerja dan di luar ruang
kerja misalnya di gang, koridor, halaman dan taman, serta tempat-tempat
kegiatan lainnya.
2. Menyediakan tempat sampah, kesesuaiannya dengan volume sampah yang
dihasilkan, konstruksi tempat sampah, pemisahan tempat sampah untuk jenis
sampah yang memiliki karakteristik berbeda misalnya sampah organik
dengan anorganik, sampah basah dan sampah kering, sampah berbahaya/B3,
sampah radiologi.

3. Melaksanakan kegiatan pembersihan sampah dan pemeliharaan kebersihan di


dalam maupun di luar ruang kerja di lingkungan perusahaan.

4. Melaksanakan upaya pengangkutan sampah.

5. Melaksanakan upaya pemusnahan sampah.

6. Menyediakan petugas sampah.

B. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah pada kegiatan industri lebih ditekankan kepada sejauh
mana perusahaan tempat praktek kerja industri mengelola sampahnya agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi
tenaga kerja. Pengelolaan sampah industri dapat dilakukan dengan melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a) Upaya menciptakan kondisi kebersihan dalam ruang kerja dan di luar ruang
kerja misalnya di gang, koridor, halaman dan taman, serta tempat-tempat
kegiatan lainnya.
b) Menyediakan tempat sampah, kesesuaiannya dengan volume sampah yang
dihasilkan, konstruksi tempat sampah, pemisahan tempat sampah untuk jenis
sampah yang memiliki karakteristik berbeda misalnya sampah organik
dengan anorganik, sampah basah dan sampah kering, sampah berbahaya/B3,
sampah radiologi.
c) Melaksanakan kegiatan pembersihan sampah dan pemeliharaan kebersihan di
dalam maupun di luar ruang kerja di lingkungan perusahaan.
d) Melaksanakan upaya pengangkutan sampah.
e) Melaksanakan upaya pemusnahan sampah.
f) Menyediakan petugas sampah.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka untuk melakukan pemantauan pengelolaan
sampah industri dapat menggunakan contoh instrumen sebagai berikut:
CHECKLIST
SANITASI SAMPAH DI INDUSTRI

NO KOMPONEN YA TIDAK KETERANGAN


1. TEMPAT SAMPAH (BANGUNAN)
a. Dilengkapi dengan tempat sampah
dari bahan yang kuat.

b. Dilengkapi dengan tempat sampah


dari bahan cukup ringan.

c. Dilengkapi dengan tempat sampah


dari bahan tahan karat.
d. Tempat sampah berbahan kedap air
e. Tempat sampah mempunyai
permukaan yang halus pada bagian
dalamnya.
f. Tempat sampah dilengkapi dengan
penutup.
g. Sampah kering dan sampah basah
ditampung dalam tempat sampah
yang terpisah
h. Tersedia tempat pengumpulan
sampah sementara yang memenuhi
syarat
i. Ukuran tempat sampah sedemikian
rupa, sehingga mudah diangkut oleh
satu orang

JUMLAH
2. TATA CARA PENGELOLAAN
a. Melakukan pembersihan ruang dan
lingkungan perkantoran minimal 2
kali sehari

b. Mengumpulkan sampah kering dan


basah pada tempat yang berlainan
dengan menggunakan kantong
plastik warna hitam.
c. Mengamankan limbah padat sisa
kegiatan industry
JUMLAH

3. BANGUNAN PENGELOLAAN B3
a. desain dan konstruksi yang mampu
melindungi Limbah B3 dari hujan dan
sinar matahari

b. memiliki penerangan

dan ventilasi

c. memiliki saluran drainase dan

bak penampung

d. Merupakan daerah bebas banjir

e. Pada jarak paling dekat 150 meter


dari jalan utama/jalan tol dan 50
meter untuk jalan lainnya

f. Pada jarak paling dekat 300 meter


dari daerah pemukiman,
perdagangan, rumah sakit,
pelayanan kesehatan atau kegiatan
sosial, hotel, restoran, fasilitas
keagamaan dan pendidikan

g. Pada jarak paling dekat 300 meter


dari garis pasang naik laut, sungai,
daerah pasang surut, kolam, danau,
rawan, mata air dan sumur penduduk

h. Pada jarak paling dekat 300 meter


dari daerah yang dilindungi

JUMLAH

4 PENGEMASAN B3
a.terbuat dari bahan yang dapat
mengemas Limbah B3 sesuai dengan
karakteristik Limbah B3 yang akan
disimpan

b.mampu mengungkung Limbah


B3 untuk tetap berada dalam kemasan

c.memiliki penutup yang kuat untuk


mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan,
pemindahan atau pengangkutan

d.berada dalam kondisi baik, tidak bocor,


tidak berkarat, atau tidak rusak

JUMLAH
5. PENIMBUNAN LIMBAH B3

a. bebas banjir

b. permeabilitas tanah

c. merupakan daerah yang secara


geologis aman, stabil, tidak rawan
bencana, dan di luar kawasan lindung

d. tidak merupakan daerah resapan air


tanah, terutama yang digunakan
untuk air minum

JUMLAH

7. SISTEM KEAMANAN
a. Memiliki system penjagaan 24 jam
yang memantau, mengawasi dan
mencegah orang yang tidak
berkepentingan masuk ke lokasi
b. mempunyai pagar pengaman atau
penghalang lain yang memadai dan
suatu system untuk mengawasi
keluar masuk orang dan kendaraan
melalui pintu gerbang maupun jalan
masuk lain
c. Mempunyai tanda yang mudah
terlihat dari jarak 10 meter dengan
tulisan “Berbahaya” yang dipasang
pada unit/bangunan pengolahan dan
penyimpanan, serta tanda “Yang
Tidak Berkepentinan Dilarang
Masuk” yang ditempatkan di setiap
pintu masuk ke dalam fasilitas dan
pada setiap jarak 100 meter di
sekeliling lokasi;
d. Mempunyai penerangan yang
memadai di sekitar lokasi
JUMLAH

LEMBAR KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN


PETUGAS

PENGELOLA SAMPAH(DI INDUSTRI)

I. Identitas
Nama :
Bagian :
Umur :
MasaKerja :
Pendidikanterakhir :
a. Tidaktamat
b. SD
c. SMP
d. SMA/SMK
e. PerguruanTinggi

II. Pengetahuan
1. Sampah adalah semua benda sisa kegiatan manusia yang tidak terpakai lagi.
a. Ya b. Tidak
2. Apakah Anda mengetahui jenis sampah?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah Anda mengetahui sampah organik dan anorganik?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah Anda mengetahui tentang jenis sampah selain diatas seperti kertas,
plastik, kaca, logam, karet, kain, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah Anda mengethui dampak pada lingkungan jika sampah dibuang
sembarangan?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah Anda pernah mendapatkan sosialisasi atau edukasi terkait dengan
pengelolaan sampah yang baik?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah Anda mengetahui mengenai pengelolaan sampah yang baik dan
benar?
a. Ya b. Tidak
8. Menurut Anda, apakah perlu dilakukan pemilahan sampah (organik dan
anorganik) di kawasan Industri?
a. Ya b. Tidak
9. Apa Anda mengetahui konsep 3r (reuse, reduce, recycle) sampah?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah Anda mengetahui sampah organik dapat diolah menjadi kompos?
a. Ya b. Tidak
11. Apakah Anda mengetahui sampah dapat dijual (bernilai ekonomi) seperti
jenis sampah kertas dan plastik?
a. Ya b. Tidak
12. Apakah Anda mengetahui adanya bank sampah?
a. Ya b. Tidak

II. Sikap
1. Sampah sebaiknya dibuang setiap hari
a. Ya b. Tidak
2. Setiap Industri tidak harus mempunyai tempat pembuangan sampah
semesntara (TPS) sendiri
a. Ya b. Tidak
3. Tempat sampah sebaiknya mempunyai tutup dan tidak mudah rusak
a. Ya b. Tidak
4. Sampah dibuang kalau mudah berbau busuk dan keluar belatung
a. Ya b. Tidak
5. Sebelum dibuang sampah sebaiknya dipilah-pilah terlebih dahulu antara
sampah kering dan sampah basah
a. Ya b. Tidak
6. Sampah boleh dibakar di lingkungan Industri
a. Ya b. Tidak
7. Sampah boleh dibuang ke sungai
a. Ya b. Tidak

III. Tindakan
1. Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan sampah
yang baik dan benar?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda mengetahui cara pengelolaan sampah yang memenuhi syarat?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah anda mengetahui jenis sampah yang berada di lingkungan Industri?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah anda mengetahui cara memilah dan meilih sampah B3 dan non B3
yang berada di lingkungan Industri?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah anda mengetahui macam-macam sampah B3?
a. Ya b. Tidak
6. Apakah anda mengetahui macam-macam non-B3?
a. Ya b. Tidak
DAFTAR PUSTAKA

Buku Ajar Kesehatan Lingkungan Praktek Kerja Industri


http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Praktik-
Kerja-Industri_SC.pdf

Anda mungkin juga menyukai