Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DAMPAK VIRUS
CORONA
TERHADAP
INDUSTRI
PENUNJANG
PARIWISATA

Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Salah
Satu Mata Kuliah yaitu
Dosen : Drs. Dinan
Manajemen Risiko
Sufendi RAE, SH.,MH

Disusun Oleh :
Kelompok 3 :
1. Anwar Husein

A11180049
2. Icha Nurhayati

A11180038
3. Gina Fauziah

A11180072
4. Tia Yuliana

A11180054
5. Ridwan
Firmansyah

A11180061
SEKOLAH TINGGI
Prodi : S1 Manajemen
ILMU EKONOMI
EKUITAS
Kelas : Reguler Sore /
Karyawan BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini, semoga Alloh SWT senantiasa meridhoi usaha kita, Aamiin.

Bandung, 09 April 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Pengertian Risiko..............................................................................................................1
1.2 Pentingnya Perusahaan Mengelola Risiko.......................................................................1

BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
Dampak Virus COVID-19 Terhadap Industri Penunjang Pariwisata.....................................3

BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................6
3.2 Saran.................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Risiko


Apa itu risiko ? Risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya,
akibat atau konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun
kejadian yang akan datang.

Semua aktivitas individu maupun organisasi pasti mengandung risiko di dalamnya karena


mengandung unsur ketidakpastian. Risiko tersebut bisa terjadi karena tidak ada atau
kurangnya informasi tentang hal yang akan terjadi di masa mendatang, baik itu hal yang
menguntungkan atau merugikan.

Pengertian Risiko Menurut Para Ahli

1) COSO
Menurut COSO ERM 2004, pengertian risiko adalah kemungkinan terjadinya sebuah
peristiwa yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.

2) Prof Dr.Ir. Soemarno, M.S


Menurut Soemarno pengertian risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.

3) Arthur Williams dan Richard, M.H


Menurut Arthur Williams dan Richard, M.H, pengertian risiko adalah suatu variasi dari
hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.

4) Hanafi
Menurut Hanafi (2006:1), pengertian risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang
dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.

5) Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Pengertian risiko menurut KBBI adalah segala kemungkinan terjadinya peristiwa yang
dapat merugikan perusahaan.

1.2 Pentingnya Perusahaan Mengelola Risiko


Perencanaan manajemen risiko sangat berperan dalam keberhasilan perusahaan dengan
menetapkan daftar resiko baik internal maupun eksternal.

Biasanya rencana manajemen risiko ini terdiri dari resiko yang teridetifikasi, kemungkinan
terjadi, dampak potensial dan respon yang harus dilakukan ketika resiko datang.

1
Manfaat Perusahaan Melakukan Manajemen Risiko Adalah :

1) Sebagai Bahan Evaluasi & Keputusan Bisnis

Evaluasi adalah proses penilaian dan pengukuran efektivitas strategi yang telah digunakan
dan yang telah dilakukan di masa yang telah lalu untuk mencapai tujuan dari suatu
perusahaan. Hasil dari analisis risiko bisnis akan menjadi sebuah bahan bagi Anda untuk
mengevaluasi apakah cara-cara yang telah dilakukan selama ini adalah cara-cara yang sudah
benar dan tepat untuk mencapai tujuan bisnis? Serta agar Anda tidak melakukan kesalahan
yang sama, yang pernah Anda lakukan di masa yang  lalu sehingga menyebabkan Anda
terhambat untuk mencapai tujuan Anda. Dengan adanya evaluasi, Anda akan lebih mudah
membuat suatu keputusan usaha yang lebih tepat.

2) Peningkatan Produktivitas & Keuntungan

Produktivitas merupakan suatu kegiatan produksi yang menjadi sebuah ukuran bagaimana
baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang optimal. Melalui
manajemen risiko bisnis yang Anda lakukan, Anda bisa menjadi lebih berhati-hati dalam
menjalankan bisnis dan terhindar dari jatuh ke dalam lubang yang sama. Hal ini otomatis
akan membantu Anda meningkatkan produktivitas yang terjadi, serta keuntungan yang
diperoleh akan ikut meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya manajemen risiko
bisnis yang dilakukan.

3) Memudahkan Estimasi Biaya

Estimasi biaya adalah perhitungan kebutuhan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu kegiatan atau pekerjaan. Estimasi biaya adalah hal yang sangat penting dalam sebuah
bisnis. Ketidakakuratan estimasi biaya dapat memberikan dampak yang negatif bagi pihak-
pihak yang terlibat dan untuk berjalannya proses produksi itu sendiri, seperti terhambatnya
proses produksi dalam suatu perusahaan. Dengan adanya analisis serta manajemen risiko
akan mempermudah Anda untuk menghitung estimasi biaya yang dibutuhkan, seperti
estimasi biaya produksi bisnis Anda.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Virus COVID-19 Terhadap Industri Penunjang Pariwisata


Dua bulan sudah virus corona (Covid-19) menebar ancaman di seluruh dunia. Industri
pariwisata merupakan industri yang paling terdampak penyebaran virus ini. Reaksi berantai
atau efek domino pun terjadi pada sektor-sektor penunjang pariwisata, seperti hotel dan
restoran maupun pengusaha retail.
Dampak dari virus corona yang muncul sejak akhir tahun 2019 lalu tidak hanya
pada kesehatan saja. Perekonomian berbagai negara pun turut terkena imbasnya. Industri
pariwisata adalah salah satunya.

Meskipun Cina sudah mengupayakan berbagai usaha untuk mencegah penyebaran virus
corona dari Wuhan, kasus demi kasus ditemukan di negara lain. Hal ini menyebabkan orang
semakin takut untuk bepergian. Penerbangan jadi sepi dan negara diisolasi jadi nampak
seperti diisolasi.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan, dampak penyebaran virus
corona dirasakan oleh pengusaha hotel, restoran, dan maskapai penerbangan yang memiliki
pangsa dan nilai investasi yang masif. Dinamika ini dikatakan sebagai force majeure atau
kondisi yang tidak dapat dihindari.
Anjloknya okupansi hotel hingga angka 40% membawa dampak yang cukup besar bagi
kelangsungan bisnis hotel. Pasalnya, hotel memiliki karyawan dan properti dalam jumlah
besar. Beberapa hotel di Batam dan Bali meminta karyawannya untuk cuti di saat permintaan
sepi.
"Dalam jangka pendek mereka lakukan itu. Kalau di atas bulan April masih sepi, apalagi ke
depan kita masuk bulan puasa, ini bahaya,” ujar Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI) Yusran Maulana kepada Katadata.co.id, Senin (24/2).
Melemahnya pariwisata juga diprediksi berdampak pada industri retail. Meski tidak terlalu
berdampak pada ketersediaan stok, efek tersebut terasa sangat signifikan dari segi transaksi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, industri retail
berpotensi kehilangan omzet sebesar US$ 48 juta atau sekitar Rp 652 miliar seiring
menurunnya kunjungan turis dari Negeri Panda dalam dua bulan terakhir. Adapun daerah
yang sektor retailnya paling terdampak adalah Manado, Bali, Kepulauan Riau, Bangka
Belitung, Medan, dan Jakarta.
Sementara itu, hasil perhitungan Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (P2E LIPI) menunjukkan, sektor perdagangan Indonesia diprediksi akan
mengalami sejumlah kontraksi. Lebih dari 495 jenis komoditas atau 13% komoditas dengan
tujuan ekspor Tiongkok akan terimbas. Selain itu, sekitar 299 jenis barang impor dari
Tiongkok diperkirakan menyusut atau bahkan menghilang dari pasar Indonesia.

3
“Sebagian besar produk yang merupakan barang konsumsi strategis akan memiliki implikasi
serius terhadap inflasi dalam negeri,” ujar Peneliti P2E LIPI Panky Tri Febriansyah, dalam
siaran pers.

Gempuran terhadap UMKM


Penyebaran virus corona juga berdampak pada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). “Efek dari penurunan okupansi hotel itu juga akan terkena ke sektor UMKM,
karena setiap orang yang datang ke satu destinasi pasti menyentuh UMKM, entah
cenderamata, oleh-oleh, atau bahan pokok,” ujar Maulana.
Berdasarkan data yang diolah P2E LIPI, dampak penurunan pariwisata terhadap UMKM
yang bergerak di usaha makanan dan minuman (mamin) mikro mencapai 27%. Sedangkan,
dampak terhadap usaha kecil mamin sebesar 1,77% dan usaha menengah di angka 0,07%.
Pengaruh virus corona terhadap unit usaha kerajinan dari kayu dan rotan, usaha mikro akan
berada di angka 17,03%. Untuk usaha kecil di sektor kerajinan kayu dan rotan 1,77% dan
usaha menengah 0,01%. Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga akan terkoreksi antara
0,5% hingga 0,8%.
Padahal, UMKM memegang peranan penting dalam struktur perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pada 2016 sektor UMKM mendominasi 99,9% unit bisnis
di Indonesia. Dari angka tersebut, jenis usaha mikro paling banyak menyerap tenaga kerja
hingga 87% seperti terlihat dalam Databoks di bawah ini.

4
Depresiasi yang signifikan ini dirasakan oleh sejumlah pelaku UMKM di Bali. Salah satunya
Ni Luh Gede Meiyana, seorang pelaku UMKM yang berjualan di sebuah mal di Denpasar.
Sejak ancaman virus corona merebak, perputaran bisnisnya terganggu karena omset menurun.
“Sangat terasa sekali penurunannya sekarang,” ujarnya seperti dikutip NusaBali.com.

Langkah Pemerintah
Maulana menyatakan, setidaknya ada tiga poin yang harus diperhatikan pemerintah guna
meredam potensi dampak negatif pelemahan perekonomian dan sejumlah blokade
perdagangan akibat wabah Covid-19 ini. Pertama, memberikan stimulus ekonomi agar tetap
berjalan. Kedua, mencegah tenaga kerja terkena dampak yang cukup signifikan. Ketiga,
memastikan segmen UMKM tetap bergerak.
“Di situ harus ada relaksasinya. Relaksasi terhadap cost-nya, relaksasi terhadap pajak daerah,
dan relaksasi terhadap kewajiban di perbankan masalah keuangan itu harus ada,” ungkapnya.
Sejumlah kebijakan strategis disiapkan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan kebijakan
countercyclical dalam bentuk stimulus untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi
nasional.
Stimulus pertama yang diberikan OJK dengan merelaksasi aturan penilaian aset kredit
dengan plafon sampai dengan Rp 10 miliar. Penilaian kualitas kredit hanya didasarkan pada
satu pilar, yaitu ketepatan pembayaran pokok dan bunga terhadap kredit yang telah
disalurkan kepada debitur di sektor yang terdampak virus corona.
OJK juga merelaksasi pengaturan restrukturisasi kredit yang disalurkan kepada debitur di
sektor yang terdampak wabah virus corona. Sektor-sektor tersebut sejalan dengan sektor yang
diberikan insentif oleh pemerintah.
Di sisi lain, pemerintah juga akan memberikan insentif untuk pelaku usaha yang bergerak di
bidang pariwisata di sepuluh destinasi pariwisata yang terdampak virus corona. Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, stimulus itu berupa
penghapusan tarif pajak hotel dan restoran atau pajak nol persen.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, akibat atau
konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian yang
akan datang.
Perusahaan sangat penting untuk mengelola manajemen risiko, baik itu risiko internal
maupun eksternal, termasuk pada saat ini yaitu adanya risiko eksternal dengan munculnya
suatu wabah yang menggemparkan dunia bernama COVID-19.
COVID-19 atau Virus Corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). virus ini menular ke
manusia serta Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang
dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini
menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara,
termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan kebijakan
untuk memberlakukan lockdown  dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona.
Virus Corona ini sangat berdampak bagi perekonomian dunia termasuk Indonesia, tidak
hanya sektor ekonomi tetapi virus corona ini berdampak juga pada sektor pariwisata, banyak
tempat tempat pariwisata tutup untuk mencegah menularnya virus ini, akibatnya banyak
perusahaan perusahaan penunjang pariwisata juga yang terpaksa harus menutup
perusahaannya.

3.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan.  dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-risiko.html
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-manfaat-manajemen-resiko-dan-tips-cerdas-
melakukannya/
https://katadata.co.id/berita/2020/03/02/efek-domino-virus-corona-ke-industri-penunjang-
pariwisata
https://www.bobobox.co.id/blog/dampak-virus-corona-pada-pariwisata/

Anda mungkin juga menyukai