Anda di halaman 1dari 2

Latar Belakang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem
ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting
dalam meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya. Keselamatan dan
kesehatan kerja berdampak positif terhadap produktivitas kerja. Oleh sebab itu, isu
keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah sistem pekerjaan.
Keselamatan dan kesehatan kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi
kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.

Di era globalisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), adalah suatu aspek yang harus
pertama kali menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan apapun, termasuk ketika berkerja
menggunakan kursi dan meja.

Menurut Londong (2012), Ergonomi yaitu cabang ilmu yang bersifat sistematis. Serta kegunaan
dari ergonomi yaitu untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat, kemampuan serta
keterbatasan manusia guna membuat sistem kerja yang bertujuan supaya seseorang dapat
hidup dan bekerja dengan baik. Tidak hanya untuk dapat mengoptimalkan suatu pekerjaan,
namun bertujuan untuk mendapatkan keamanan serta kenyamanan bagi manusia.

Untuk mendesain peralatan secara ergonomis yang digunakan harus disesuaikan dengan
lingkungan kerja. Apabila tidak ergonomis akan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif
pada manusia. Dampak negatif bagi manusia akan terjadi baik dalam waktu jangka pendek
maupun jangka panjang. Bekerja pada kondisi yang tidak ergonomis dapat menimbulkan
berbagai masalah antara lain: nyeri, kelelahan, bahkan kecelakaan kerja.

Kursi dengan dudukan yang sesuai dengan bentuk tubuh orang yang sedang duduk sajalah yang
memberikan kenyamanan dan tidak melelahkan orang yang mendudukinya. Apabila dalam
bekerja kita bisa duduk dengan baik dan nyaman karena ditopang oleh desain tempat duduk
yang ergonomis maka otomatis kita akan nyaman dalam bekerja dan bisa mengurangi rasa
capek, sehingga hasil kerja kita bisa optimal dan berdampak pada peningkatan kualitas kerja
serta pengaruh positif bagi perusahaan atau tempat bekerja.

Kursi yang didesain secara tidak tepat menyebabkan posisi duduk yang akan meningkatkan
tekanan otot dan kontrol keseimbangan sehingga menyebabkan kelelahan dan
ketidaknyamanan. Tekanan otot yang meningkat serta kontrol keseimbangan yang terganggu
dapat berdampak buruk. Kursi yang baik akan mampu memberikan postur dan sirkulasi yang
baik dan akan membantu menghindari ketidaknyamanan. Pilihlah kursi yang nyaman dapat
diatur dan memiliki penyangga punggung. Meja kerja yang nyaman dapat meningkatkan
produktivitas pekerja dan tidak menyebabkan mata menjadi lelah karena meja yang tidak
ergonomis. Pilihlah meja yang ergonomis untuk mengurangi dampak negatif bagi tubuh.

Dalam mendesain kursi dan meja kerja yang ergonomis harus memenuhi kriteria-kriteria atau
aturan baku tentang tempat duduk dan meja kerja dengan berpedoman pada ukuran-ukuran
antropometri orang Indonesia.

Sumber:

Agustin, D., & Anggriani, N. (2012). DESAIN KURSI KERJA BERKAITAN DENGAN UNSUR
KESEHATAN TUBUH & PENINGKATAN KWALITAS KERJA. Jurnal Rekayasa Perencanaan, 1(2).

Baichuni, M. F. (2019). HUBUNGAN MEJA DAN KURSI ERGONOMIS DENGAN KENYAMANAN


POSISI DUDUK SISWA SEKOLAH YPAN BHINA PUTERA SURAKARTA (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Anda mungkin juga menyukai