Disusun Oleh :
P23133117073
Dosen Pembimbing:
Justifikasi
Setiap pemakaian zat radioaktif atau sumber lainnya harus didasarkan pada azaz
manfaat. Suatu kegiatan yang mencakup paparan atau potensi paparan hanya disetujui
jika kegiatan itu akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi individu atau
masyarakat dibandingkan dengan kerugian atau bahaya yang timbul terhadap
kesehatan. Hewan yang memang benar-benar memerlukan uji lanjut dengan radiografi
dengan pertimbangan asas manfaat lebih banyak dapat dilakukan radiografi.
Limitasi
Dosisi ekivalen yang diterima pekerja radiasi atau masyarakat tidak boleh melalmpaui
Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan. Batas dosis bagi pekerja radiasi
dimaksudkan untuk mencegah munculnya efek deterministik (non stokastik) dan
mengurangi peluang terjadinya efek stokastik.
Optimasi
Semua penyinaran ahrus diusahakan serendah-rendahnya (as low as reasonably
achieveable - ALARA), dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.
Kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir harus direncanakan dan sumber radiasi harus
dirancang dan dioperasikan untuk menjamin agar paparan radiasi yang terjadi dapat
ditekan serendah-rendahnya.
3. ALARA ( as low as reasonably achieveable )
Menggunakan Pelindung (Shielding)
Penggunaan perisai/pelindung berupa apron berlapis Pb, glove Pb, kaca mata
Pb dsb yang merupakan sarana proteksi radiasi individu. Tidak menghandle
hewan secara langsung, hewan dapat disedasi atau bila perlu dianestesi.
Proteksi terhadap lingkungan terhadap radiasi dapat dilakukan dengan melapisi
ruang radiografi menggunakan Pb untuk menyerap radiasi yang terjadi saat proses
radiografi.
Menjaga Jarak
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah. Semakin dekat tubuh
kita dengan sumer radiasi maka paparan radiasi yang kita terima akan semakin
besar. Pancaran radiasi sebagian akan menjadi pancaran hamburan saat mengenahi
materi. Radiasi hamburan ini akan menambah jumlah dosis radiasi yang diterima.
Untuk mencegah paparan radiasi tersebut kita dapat menjaga jarak pada tingkat
yang aman dari sumber radiasi.
Mempersingkat Waktu Paparan
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama berada di dekat sumber
radiasi saat proses radiografi. Hal ini untuk mencegah terjadinya paparan radiasi
yang besar. Pengaturan mAs yang tepat, dengan waktu paparan 0,0.. detik lebih
baik dari pada 1 detik. Nilai kVp yang digunakan cukup tinggi sehingga daya
tembus dalam radiografi cukup baik. dengan demikian maka pengulangan
radiografi dapat dicegah.
4. Waktu Paruh
Peluruhan inti radioaktif (radionuklida) merupakan peristiwa statistik, oleh
karena itu tidak bisa diperkirakan inti mana yang akan meluruh pada waktu
berikutnya, tetapi untuk suatu kumpulan inti, dapat diperkirakan kebolehjadian
terjadinya peluruhan. Secara matematis, jumlah peluruhan radionuklida per satuan
waktu sebanding dengan hasil perkalian jumlah atom pada waktu tertentu dengan
konstanta peluruhan.
Jika, N adalah jumlah inti yang tidak meluruh dalam waktu t, dN adalah
jumlah inti yang akan meluruh, dan N 0 adalah jumlah inti pada t = 0, maka didapat
persamaan sebagai berikut,
dN/dt = - l N
N = N0 e-l t
(1/2) N0 = N0 (-l T)
l = 0,693/ t½
Daftar Pustaka
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2014/bn1937-2014.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_radiasi
http://web.ipb.ac.id/~bedahradiologi/index.php/the-news/99-prinsip-dasar-
penggunaan-radiasi-dalam-radiodiagnostik
https://www.batan.go.id/ensiklopedi/08/01/01/04/08-01-01-04.html
https://radiopaedia.org/articles/as-low-as-reasonably-achievable-alara
https://media.neliti.com/media/publications/242212-sangat-penting-pemeriksaan-
kesehatan-pek-f70b4297.pdf