Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Dosen Pengampu : Sukma Wivcaturatmashudi, M.Kep, Sp. KMB

Disusun Oleh :

1. Fholsen frohansen ( PO7120119036 )

2. Fitria Oktaviani ( PO7120119037 )

3. Herawati ( P07120119039 )

4. Hesty Wulandari ( PO7120119040 )

5. Iin Aryani ( PO7120119041 )

6. Imanuel Lorenzia ( PO7120119042 )

7. Indah Wahyuni ( PO7120119043 )

PRODI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

TAHUN AKADEMIK 2020-2021


A. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan jantung berdebar (palpitasi)
dan brakikardia/takikardia.
2. Perubahan kontraktilitas berhubungan dengan batuk, kesulitan bernafas,
suara jantung (S3 dan S4) dan fraksi ejeksi menurun.
3. Perubahan preload berhubungan dengan distensi vena jugularis,
pembesaran organ hati dan edema.
4. Perubahan afterload berhubungan dengan sesak nafas, penurunan tekanan
darah, organis dan nadi pasien teraba lemah.

B. Intervensi/Perencanaan Keperawatan Penurunan Curah Jantung

NO DIAGOSA TUJUAN INTERVENSI/ RASIONAL

KEPERAWATAN PERENCANAAN

SIKI

1 Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Observasi 1. Penurunan curah jantung


jantung intervensi dapat diidentifikasi melalui
a) Identifikasi
berhubungan keperawatan gejala yang muncul meliputi
tanda/gejala
dengan perubahan selama dyspnea kelelahan, edema,
primer
irama jantung 3x24jam, ortopnea,dan adanya
penurunan
ditandai dengan maka Penurunan peningkatan CVP
curah jantung
palpitasi, Curah Jantung 2. Tekanan darah pada pasien
(meliputi
bradikardia,takikar Meningkat dengan dengan curah jantung perlu
dipsnea,
dia, gambaran EKG untuk dimonitor karna penting
kriteria hasil : kelelahan,ede
aritmiaatau untuk membantu penegakan
ma,
1. Kekuatan nadi
gangguan konduksi diagnostic
ortopnea,
perifer
3. Nyeri dada yang muncul pada
paroxysmal
meningkat
pasien dengan penurunan
nocturnal
2. Palpasi curah jantung, biasanya
dyspnea,
Menurun memicu adanya komplikasi
peningkatan
atau kelainanyang terjadi yang
3. Brakikara CVP
berhubungan dengan system
menurun
b) Identifikasi
coroner
4. Takikara tanda garis
4. Nilai laboratorium sangat
menurun miring gejala
diperlukan untuk menegakan
5. Gambaran sekunder
diagnostic yang sesuai
EKG aritmia penurunan
5. Posisi semi fowler atau fowler
menurun curah jantung
diberikan agar klien nyaman
( meliputi
6. Lelah dan membuat sirkulasi darah
peningkatan
menurun berjalan dengan baik
berat badan,
6. Gaya hidup yang sehat dapat
7. Edema hepatomegali,
membantu perubahan pola
menurun distensi Vena
hidup, sehingga dapat tetap
8. Dipsnea jugularis,
ada dalam ruang lingkup sehat
menurun palpitasi,
jika gaya hidup diubah
ronki basah,
9. Oliguria menjadi lebih sehat.
oliguria,
menurun 7. Antiaritmia adalah obat yang
batuk, kulit
digunakan untuk menangani
10. Sianosis pucat)
kondisi aritmia atau ketika
menurun
c) Monitor denyut jantung berdetak
11. Batuk intake dan terlalu cepat/terlalu lambat
menurun output cairan dan tidak teratur.
monitor berat
badan setiap
2 Perubahan Setelah dilakukan hari pada
kontraktilitas intervensikeperawat waktu yang
berhubungan dengan an selama 3 x 24 sama
batuk, kesulitan jam, Perubahan
d) Monitor
bernafas,suara kontraktilitas
tekanan darah
jantung (S3 dan S4) meningkat dengan
dan fraksi ejeksi e) Monitor
kriteria hasil :
menurun saturasi
1. Berpartisipasi
oksigen
dalam kegiatan
f) Monitor
yang diinginkan
keluhan nyeri
sesuai dengan
dada
kemampuan,
g) Monitor
dapat memenuhi
aritmia
perawatan diri
secara mandiri. h) Monitor nilai
2. Peningkatan laboratorium
toleransi jantung
aktivitas yang
i) Periksa
dibuktikan
tekanan darah
dengan
dan frekuensi
berkurangnya
nadi sebelum
kelelahan dan
dan sesudah
kelemahan,
aktivitas
serta tanda-
j) Periksa
tanda vital
tekanan darah
dalam batas
dan frekuensi
wajar selama
nadi sebelum
kegiatan
pemberian
3 obat ( mis.
Beta bloker,
Perubahan preload
ACE
Setelah dilakukan
berhubungan dengan
inhibitor,
intervensikeperawat
distensi vena
calcium
an selama 3 x
jugularis,
channel
24jam, Perubahan
pembesaran organ
blocker,
preload membai
hati dan edema
digoksin)
dengan

kriteriahasil : 2. Terapeutik

1. Mengidentifikas a) Posisikan
i hubunga pasien semi
berkelanjutan
fowler/fowler
pengurangan
dengan kaki
berulang dan
kebawah atau
pencegahan
posisi nyaman
komplikasi.
b) Berikan diet
2. Mengetahui
jantung yang
tanda dan gejala
sesuai (Mis.
yang
Batasi asupan
memerlukan
kafein,
intervensi.
natrium,
3. Mengidentifikas
kolesterol, dan
i stres, faktor
makanan
risiko yang
tinggi lemak)
menjadi
penyebab, dan c) Gunakan
teknik untuk stocking
menangani elastis atau
stres. pneumatik
4. Melakukan intermiten,
perubahan gaya sesuai indikasi
hidup sesuai
d) Fasilitasi
4 kebutuhan.
pasien dan
keluarga untuk
modifikasi
Perubahan
gaya hidup
afterload Setelah dilakukan
sehat
berhubungan intervensi
dengan sesak nafas, e) Berikan terapi
keperawatan
penurunan tekanan relaksasi untuk
selama 3x24 jam,
darah, organis dan mengurangi
Perubahan
nadi pasienteraba stres, jika
afterload
lemah perlu
membaik dengan
kriteria hasil : f) Berikan
dukungan
Menunjukkan
emosional dan
hasil nilai gas
spiritual
darah arteri
g) Berikan
(AGD) dan oksigen untuk

oksimetri dalam mempertahank


an saturasi
rentang normal,
oksigen >94%
serta pasien bebas
3. Edukasi
dari gejala
a) Anjurkan
gangguan beraktivitas

pernapasan. fisik sesuai


toleransi

b) Anjurkan
beraktivitas
fisik secara
bertahap

c) Anjurkan
berhenti
merokok

d) Ajarkan pasien
dan keluarga
mengukur
berat badan
harian

e) Ajarkan pasien
dan keluarga
mengukur
intake dan
output cairan
harian
DAFTAR PUSTAKA

PPNI.(2016).Standar Diagnosa Kperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

PPNI.(2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI.

PPNI.(2018).Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : DPP PPNI


LEMBAR KERJA

Fholsen Frohansen : Mencari Diagnosa

Fitri Oktaviani : Mencari tujuan dari diagnosa

Herawati : Mencari kriteria hasil

Hesti Wulandari : Mencari intervensi

Iin Aryani : Mencari rasional dan mengedit

Imanuel Lorenzia : Mencari intervensi dan membuat daftar pustaka

Indah Wahyuni : Mencari rasional

Anda mungkin juga menyukai