Anda di halaman 1dari 4

Pengelolaan Radiasi Lingkungan

Tugas Individu Iradiasi Bahan Pangan

Disusun Oleh :

Farras Arvinendi

P23133117074

Dosen Pembimbing:

Agus Riyanto, SKM, MKM (AR)

Dr. Nursama Heru Apriyanto, Ssi, Msi (NHA)

Tingkat 3 STR B Kesehatan Lingkungan


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jalan Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 Tlp.021-7397641, 7397643
Fax.62 (021)7397769
Soal

1. Apa yg dimaksud dengan irradiasi ?


2. Bagaimana proses irradiasi ?
3. Bagaimana dampak positif ataupun negatif dari irradiasi ?
4. Bagaimana pemanfaatan irradiasi jika diterapkan di Indonesia ?

Jawaban

1. Iradiasi adalah suatu proses ketika suatu objek terpapar oleh radiasi. Radiasi tersebut
dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk sumber alami. Biasanya istilah ini
merujuk pada radiasi pengion dan tingkatan radiasi yang memenuhi kebutuhan
tertentu (dan bukan radiasi dalam tingkatan normal seperti radiasi alam).
a. Iradiasi bahan pangan adalah proses dimana bahan pangan dikenai sejumlah
radiasi pengion [39].

2. Terdapat sepuluh tahapan proses yang mempengaruhi keberhasilan proses iradiasi


bahan pangan, di antaranya:

 Penanganan pendahuluan bahan pangan sebelum diiradiasi,

 Sortasi/ pembersihan/ pengkelasan,

 Uji kontaminasi,

 Pengemasan,

 Pengendalian kapasitas maksimum kemasan,

 Sealing,

 Proses iradiasi

 Penanganan keselamatan,

 Observasi,

 Uji laboratorium [18].

3.

A. Positif :
 Gelombang energi yang dilepas selama proses iradias dapat mencegah
pembelahan mikroorganisme penyebab pembusukan pangan seperti bakteri
dan jamur melalui perubahan struktur molekul
 Mengurangi mikrobia patogen, mencegah serangan serangga pada produk
serealia dan kacang-kacangan, ekonomis sebab tidak banyak pangan yang
terbuang akibat busuk
 Dapat dilakukan untuk pangan dalam jumlah besar baik yang telah dikemas
maupun dalam bentuk curah, dan tidak merubah kesegaran produk.
B. Negatif :
 Dalam kondisi tidak adanya oksigen, radiolosis pada lemak memudahkan
pembelahan ikatan interatomik pada molekul lemak, sehingga akan
memproduksi sejumlah komponen karbondioksida, alkana, alkena dan aldehid.
Selain itu, lemak merupakan komponen yang sangat mudah mengalami
oksidasi oleh radikal bebas yang dapat menghasilkan peroksida, komponen
karbonil, alkohol dan lactone. Sehingga konsekuensi dari iradiasi pangan pada
produk pangan yang tinggi lemak adalah timbulnya ketengikan yang dapat
merusak kualitas sensoris produk pangan tersebut. Untuk meminimalisirnya,
pangan berlemak tinggi harus dikemas secara vacuum dan dikondisikan dalam
suhu beku selama proses iradiasi berlangsung.

4. Negara harus mengatur kegiatan impor-ekspor bahan pangan hasil iradiasi antar
negara. Regulasi tentang iradiasi pangan tiap masing-masing negara berbeda,
sehingga membatasi jumlah dan jenis bahan pangan hasil iradiasi yang dapat diekspor
atau diimpor. Perlu adanya diskusi dan konsultasi, atau standardisasi secara
internasional terkait regulasi iradiasi pangan sehingga dapat memudahkan keputusan
perdagangan bahan pangan bagi masing-masing Negara. Perkembangan regulasi
dapat dilakukan melalui penukaran informasi dan training masing-masing perwakilan
negara yang ahli atau bertugas untuk mengatur regulasi terkait iradiasi pangan.
Standar dosis iradiasi yang berlaku di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 701/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Pangan
Iradiasi [38].
Daftar Pustaka

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Iradiasi
2. https://panganpedia.com/teknologi/teknologi-iradiasi-pangan/

Anda mungkin juga menyukai