Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ria Dwi Rahayu

Kelas/NIM : Hukum Ekonomi Syariah ( C ) / C72218094


Mata Kuliah : Hukum Perkawinan Islam
Dosen : Muh. Sholihuddin, M.HI.

LEMBAR JAWABAN UAS


1. Perceraian di sekitar saya adalah yang dimana diakibatkan karena faktor ekonomi.
Kasus ini nyata terjadi di sekitar saya.
2. Singkat ceritanya seperti ini, ada sebuah keluarga di sekitar saya yang dimana telah
melangsungkan pernikahan sejak tahun 1999-2016. Pernikahan keluarga tersebut
sangat terlihat kompak dan bahagia dengan dianugerahi 2 anak yang dimana anak
pertama mereka adalah perempuan, sedangkan anak kedua mereka adalah laki-laki,
tetapi siapa yang sangka ternyata di dalamnya terdapat sebuah permasalahan yang
besar sehingga membuat pernikahan ini akhirnya berujung ke perceraian.
Permasalahan ini diakibatkan karena faktor ekonomi. Yang dimana sang suami tidak
memberikan nafkah terhadap istrinya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya pun
selalu mengandalkan dari keluarga istrinya. Suaminya pun tidak memiliki pekerjaan
yang tetap, sehingga faktor ini juga menjadi pemicunya. Pernyataan mengenai suami
yang tidak memberi nafkah terhadap istrinya tersebut diketahui sudah sejak 4 tahun
setelah menikah.
Mengapa demikian sering menjadi permasalahan yang besar sehingga berujung ke
perceraian, karena nafkah merupakan salah satu hal yang sangat urgen dalam
kehidupan berumah tangga. Pentingnya ekonomi dalam keluarga (nafkah keluarga)
untuk diperhatikan oleh anggota keluarga terutama bagi seorang suami sebagai
pemegang tanggung jawab nafkah keluarga atas tanggungannya (istri dan anak-
anaknya). Jika nafkah ini tidak diperhatikan dengan baik sering kali menjadi hal yang
mengancam keutuhan rumah tangga.
3. Penyebab masalah perceraian tersebut adalah suami yang tidak memberikan nafkah
terhadap istrinya, sejak 4 tahun setelah menikah dan suami yang tidak memiliki
pekerjaan tetap.
4. Solusi yang sudah dilaksanakan oleh keluarga tersebut adalah yang pertama dengan
intropeksi diri untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari masing-masing.
Yang kedua dengan berpikir lebih positif karena ini adalah cara dimana agar tidak
berpikir bahwa perceraian atau perpisahan adalah satu-satunya cara menghadapi
masalah, hal itu akan mempengaruhi di kehidupan pernikahan. Jadi, berpikirlah lebih
positif dan optimis.
5. Kelebihan terhadap solusi perceraian tersebut adalah dimana dengan adanya solusi
yang telah dilakukan dapat menghasilkan suatu hasil titik tengah yang dimana jika
berhasil, maka solusi itu dapat mempertahankan rumah tangga pernikahan keluarga
tersebut.
Kekurangan terhadap solusi perceraian tersebut adalah adanya adu mulut dari kedua
pihak yang dikarenakan ego masing-masing agar terlihat benar dengan argumennya.
6. Penyelesaian kasus perceraian sudah sesuai dengan Hukum Islam dan aturan
perundang-undangan di Indonesia, yang dimana telah dijelaskan pada Pasal 39 ayat 2
huruf F Undang-Undang RI No. 1 tahun 1974 jis pasal 19 huruf F Peraturan
Pemerintah RI No. 9 tahun 1975 dan Pasal 116 huruf F Kompilasi Hukum Islam
(Instruksi Presiden RI No. 1 tahun 1991) yakni “antara suami istri terus menerus
terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam
rumah tangga”, pokok masalah, dalil-dalil penggugat, bukti-bukti dan saksi, fakta dan
relevansinya dengan dalil syar’i (dalam hal ini dalam fikih sunnah juz II hal 248).

Anda mungkin juga menyukai