Pokok Bahasan :
1. Pengertian Organisasi, Manajemen, Administrasi dan unsur-unsurnya
2. Susunan dan kewenangan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama
3. Susunan Organisasi Kepaniteraan PA
4. Aparat Pendukung Pengadilan Agama
5. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Pengadilan Agama
6. Tugas dan kewenangan pejabat Kepaniteraan Pengadilan Agama
7. Pola Prosedur Penyelenggaraan Administrasi Penerimaan perkara tingkat
pertama, banding, kasasi dan peninjauan kembali
8. Pola tentang Registrasi perkara
9. Pola tentang Keuangan perkara
10. Pola tentang laporan perkara
11. Pola tentang kearsipan perkara
12. Tata laksana persiapan persidangan, persidangan dan penyelesaian putusan
13. Tata laksana pelayanan non perkara ( kesekretariatan, rukyat/hisab, fatwa dan
sumpah jabatan).
Referensi :
1. Wildan Suyuti : Panitera Pengadilan
2. Umar Said : Manajemen dan Pengendalian Administrasi PA
3. Mahkamah Agung : Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi PA
4. Mahkamah Agung : Pedoman Teknis Administrasi dan Teknik Peradilan Agama
5. Musthofa : Kepaniteraan Peradilan Agama
6. UUPA : No.7 tahun 1989, No. 3 tahun 2006, No. 50 tahun 2009.
2
1. Pengertian Organisasi :
Peradilan Agama termasuk salah satu bentuk Organisasi.
a. Pengertian Organisasi : Sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur
dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan.
b. Unsur-unsur Organisasi :
c. Bentuk Organisasi :
1). Organisasi Tradisional :
a). kepemimpinan Kharismatik
b). manajemen Sentral
c). tidak ada pembagian tugas
d). tidak ada program yang disepakati
e). penentu kebijakan pada satu orang
2). Organisasi Modern :
a). kepemimpinanKolektif/demokratif profesional
b). Manajemen Desentral
c). ada program yang disepakti bersama
d). ada pembagian tugas yang jelas
e). penentuan kebijakan disepakati /transparan.
Sumberdaya Organisasi :
► Sumberdaya Manusia (Human Resources);
► Sumberdaya Alam (Natural Resources);
► Sumberdaya Dana (Financial Resources);
► Sumberdaya Informasi (Informational Resources).
2. Pengertian Manajemen :
Manajemen adalah menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan secara bersama-sama untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengornisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumberdaya organisasi
lainnya.
Kegiatan-kegiatan Manajemen :
►Kegiatan Perencanaan :
● Menetapkan tujuan dan target
● Merumuskan strategi dan taktik
● Menentukan sumberdaya yang diperlukan
● Menetapkan standar/indikator keberhasilan.
►Kegiatan Pengorganisasian :
● Mengalokasikan sumberdaya dan menetapkan tugas ( Job Discription )
● Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
Tanggungjawab
● Perekrutan, pelatihan dan pengembangan SDM
● Penempatan SDM pada posisi yang paling tepat ( the right man on the right place )
►Kegiatan Pengimplementasian :
● Kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi agar dapat bekerja secara
efektif dan efesien.
● Memberikan tugas dan penjelasan mengenai pekerjaan.
● Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
4
► Kegiatan Pengawasan :
●Mengevaluasi keberhasilan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
● Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan.
● Melakukan berbagai solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan.
Kegiatan manajemen di pimpin oleh seorang Manajer, yaitu seorang yang bertugas
memastikan bahwa keseluruhan tujuan organisasi dapat diwujudkan.
3. Pengertian Administrasi :
a. Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkenaan dengan penyelenggaraan
kebijaksanaan untuk mencapau tujuan. Atau, selueuh proses kerjasama antara dua
orang atau lebih dalam mencapai tujuan dengan memanfaatkan sarama prasana
tertentu secara berdaya guna dan berhasil guan.
c. Unsur-unsur Administrasi :
1). Pengorganisasian 6). Perbekalan
2). Manajemen 7). Tata Usaha
3). Tata Hubungan 8). Perwakilan.
4). Kepegawaian
5). Keuangan
Ketua
Wakil Ketua
Hakim
6
Panitera Sekretaris
Wk.Pantr Wk.Sekret
-Pan.Pggnt
-Juru Sita
Sub/Urusan Sub/Urusan
Kep.Hkm Kepgwn
Ketua
Wakil Ketua
Hakim Tinggi
Panitera Sekretaris
Wakil Panitera Wakil Sekretaris
Panitera
Pengganti
Jabatan Syarat-syarat
1. Hakim PA a. warga negara Indonesia;
b. beragama Islam;
8
10. Juru Sita Pengganti a. Sama dengan syarat Juru Sita huruf a dan
b.
b. Berpengalaman paling singkat 3 tahun
sebagai pegawai negeri PA.
1. Kepaniteraan PA
No. Jabatan Uraian Tugas
Panitera 1. Menyelenggarakan administrasi perkara dan
mengatur tugas-tuga wakil panitera, panitera
muda dan penitera pengganti.
2. Membantu hakim dengan menghadiri dan
mencatat jalannya sidang.
3. Menyusun Berita Acara persidangan
4. Melaksanakan penetapan dan putusan
pengadilan
5. Membuat semua daftar perkara yang diterima
di kepaniteraan.
6. Membuat salinan atau turunan penetapan atau
putusan pengadilan
7. Bertanggungjawab atas pengurusan
penyimpanan semua berkas perkara dan surat-
surat berharga.
8. Membuat akta-akta perkara Banding, Kasasi
dan Peninjauan Kembali.
9. Melegalisir surat-surat bukti dalam
persidangan
10. Pemungutan biaya pengadilan dan
menyetorkannya ke Kas Negara
11. Mengirim berkas-berkas perkara Banding,
Kasasi dan Peninjauan Kembali.
12. Melaksanakan, melaporkan dan
mempertanggung jawabakan perintah eksekusi
13. Melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan
pelelangan.
14. Menerima uang titipan pihak ketiga.
15. Melaporkan semua kegiatannya kepada Ketua
Pengadilan Agama.
14
PROSEDUR PENYELENGGARAAN
ADMINISTRASI PERADILAN AGAMA
12. Pemegang Kas membubuhkan cap tanda lunas dan memebri nomor
pada SKUM.
13. Nomor halaman Buku Jurnal adalah nomor urut perkara yang
kemudian dicantumkan dalam SKUM dan lelmbar pertama surat
gugatan/permohonan.
14. Pemegang Kas menyerahkan berkas perkara kepada Penggugat/
Pemohon agar didaftarkan kepada petusa Meja II.
15. Petugas Meja II mencatat perkara tersebut dalam Buku Register
Induk gugatan/permohonan sesuai dengan nomor perkara yang
tercantum pada SKUM.
16. Petugas Meja II menyerahkan satu rangkap surat gugatan/permohonan
yang telah terdaftar berikut SKUM rangkap pertama kepada
Penggugat/Pemohon.
17. Petuagas Meja II memasukakan berkas suarat gugatan/permohonan
tersebut dalam map berkas perkara dan menyerahkannya kepada Ketua
PA melalui Panitera.
B. Pendaftaran Permohonan Banding
1. Permohonan banding didaftarkan kepada petugas Meja I.
2. Permohonan banding dapat diajukan dalam waktu 14 hari setalh putusan
diucapkan atau setelah diberitahukan dalam hal putusan tersebut
17
16. Biaya perkara banding untuk PTA harus dikirim melalui Bank/Kantor Pos
dan tanda bukti pengiriman uang harus dikirim bersamaan dengan berkas
yang bersangkutan.
17. Ketua PA harus membaca putusan banding dengan cermat dan teliti
sebelum menyampaikan kepada para pihak.
18. Fotokopi Relas pemberitahuan amar putusan banding dikirimkan kepada
PTA.
19. Mengirim berkas permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi yang
terdiri dari Bundel A dan Bundel B :
15. Apabila syarat formal tidak dipenuhi oleh pemohon kasasi, berkas perkaranya
tidak dikirimkan ke MA.
16. Panitera PA membuat surat keterangan bahwa permohonan kasasi tersebut
tidak memenuhi syarat formal dan Ketua PA setelah meneliti kebenarannya
membuat penetapan yang menyetakan bahwa permohonan kasasi tersebut
tidak diterima.
17. Salinan penetapan Ketua PA tersebut diberitahukan kepada para pihak sesuai
ketentuan yang berlaku.
18. Dengan penetapan tersebut, maka putusan yang dimohonkan kasasi menjadi
berkekuatan hukum tetap dan terhadap penetapan ini tidak dapat dilakukan
upaya hukum.
19, Petugas kepaniteraan mencatat kode “TMS”(tidak memenuhi syarat formal)
dalam kolom keterangan pada Buku Induk Register Perkara.
20. Ketua PA melaporkannya dengan dilampiri penetapan tersebut kepada MA.
21. Ketua PA harus membaca putusan Kasasi dengan cermat dan teliti sebelum
menyampaikan kepada para pihak.
22. Foto kopi Relas pemberitahuan amar putusan kasasi dikirim ke MA.
23. Mengirim berkas perkara kasasi kepada Mahkamah Agung yang terdiri dari
Bundel A dan Bundel B :
a. Bundel A adalah sama dengan bundel A pada berkas banding.
b. Bundel B, terdiri dari :
1). Permohonan pernyataan kasasi
2).Relaas-relaas pemberitahuan amar putusan banding kepada kedua belah
pihak.
3). Akta permohonan kasasi
4). Surat Kuasa dari pemohon kasasi (bila ada)
5). Relaas pemberitahuan akta permohonan kasasi dari kepada pihak lawan
6). Memori kasasi
7). Tanda Terima memori kasasi
8). Surat keterangan Panitera bila pemohon kasasi tidak mnyerahkan
Memori kasasi
9). Relaas pemberitahuan memori kasasi kepada pihak lawan
10). Kontra memori kasasi
11). Relaas pemberitahuan kontra memori kasasi kepada pihak lawan
12). Relaas pemberitahuan kepada pihak-pihak untuk melihat, membaca,
dan memeriksa berkas perkara (inzage).
13). Salinan putusan PA dan PTA
14). Tanda bukti pengiriman biaya kasasi melalui Bank/Kantor Pos.
15). Surat-surat lain ( bila ada).
E. Persiapan persidangan
1. Penetapan Majelis Hakim.
a. Dalam waktu 3 hari kerja setelah proses registrasi, petugas Meja II
menyampaikan berkas gugatan/permohonan kepada wakil Panitera
untuk disampaikan kepadaKetua PA melalui Panitera dengan dilampiri
formulir Penetapan Majelis Hakim (PMH).
b. Ketua PA dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari kerja menetapkan
Majelis Hakim.
c. Penetapan Hakim Majelis dicatat oleh petugas Meja II dalam Buku
Register Induk Perkara.
2. Penunjukkan Panitera Pengganti.
a. Panitera menunjuk Panitera Pengganti untuk membantu Majelis Hakim dalam
menangani perkara.
b.Panitera pengganti membantu Majelis Hakim dalam persidangan.
c. Penunjukkan Panitera Pengganti dicatat oleh petugas Meja II dalam Buku
Register Induk Perkara.
H. Pelaksanaan Persidangan
a. Ketentuan umum.
24
1). Perkara harus diperiksa dan diputus selambat-lambatnya dalam waktu 6 bulan
sejak perkara didaftarkan. Jika dalam waktu tersebut belum putus, ketua Majelis
Hakim harus melaporkan kepada Ketua MA melalui Ketua PA dengan
menyebutkan alasannya.
2). Sidang dimulai pukul 09.00, kecuali ada ketentuan lain dan harus diumumkan
terlebih dahulu.Dan sidang pengadilan harus dilakukan ditempat sidang.
3). Ketua Majelis Hakim bertanggunjawab atas ketertiban dan kelancaran jalannya
persidangan
b. Berita Acara Persidangan
1). Ketua Majelis Hakim bertanggungjawab atas pembuatan dan kebenaran berita
cara persidangan dan menandatanganinya sebelum sidang berikutnya.
2). Nomor halaman berita acara sidang harus dibuat secara bersambung dari sidang
pertama sampai sidang terakhir.
3). Pada waktu musyawarah Majelis Hakim semua berita acara harus sudah selesai
diketik dan ditandatangani sehingga dapat dipakai sebagai bahan musyawarah
oleh Majelis Hakim.
c. Putusan
1). Putusan sedapat mungkin diambil berdasarkan hasil musyawarah Majelis Hakim
dengan suara bulat.
2). Pada waktu diucapkan, putusan harus usdah siap dan segera diserahkan kepada
Panitera pengganti untuk diselesaikan lebih lanjut.
3). Jika penggugat/pemohon atau tergugat/termohon tidak hadir dalam sidang
pembacaan putusan, maka Panitera/Jurusita Pengganti harus memberitahukan isi
putusan kepada para pihak yang tidak hadir. Dan bila alamatnya tidak diketahui,
maka pemberitahuan dilakukan lewat Pemda tk.II setempat.
d. Minutasi Berkas Perkara.
1). Ketua Majelis hakim bertanggungjawab atas ketepatan batas waktu minutasi
perkara.
2). Selambat-lambatnya 1 bulan sejak putusan diucapkan berkas harus sudah
diminutasi.
3). Berkas perkara yang telah diminutasi, dijahid dan disegel dengan kertas yang
dibubuhi stempel PA sebagai pengaman.
e. Penyampaian Salinan Putusan
1). Petugas Meja III mengirimkan pemberitahuan tentang telah terjadinya
perceraian yang telah diputus oleh PA kepada Pegawai Pencatat
Nikah(PPN)/Kantor Ursan Agama (KUA) dimana perkawinan dicatat, dan di
tempat para pihak berdomisili.
2). Petugas Meja III juga bertugas menerima dan memberikan tanda terima :
a). Memori Banding
b). Kontra Memori Banding
c). Memori Kasasi
d). Kontra memori Kasasi
e). Jawaban/tanggapan atas alasan PK.
3). Petugas Meja III menyiapkan dan menyerahkan salinan putusan pengadilan
kepada para pihak apabila diminta.
25
8). Buku Jurnal Keuangan Perkara digunakan untuk mencatat penerimaan dan
pengeluaran biaya untuk setiap perkara :
a). Untuk perkara tingkat pertama dimulai dengan penerimaan dan ditutup pada
tanggal perkara diputus.
b). Untuk perkara banding, kasasi dan PK dimulai dengan penerimaan panjar dan
ditutup pada tanggal pemeberitahuan putusan pada tingkat masing-masing
kepada para pihak.
c). Untuk permohonan eksekusi dimulai dengan penerimaan panjar dan ditutup
pada tanggal selesai pelaksanaan eksekusi.
9). Buku Jurnal diberi nomor halaman, halamn pertama dan terakhir ditandatangani
Ketua Pengadilan Agama dan halaman lainnya diparaf.
10). Banyaknya halaman pada setiap buku jurnal dinyatakan oleh Ketua Pengadilan
Agama pada halaman awal dan ditandatangani oleh Ketua PA.
11). Buku Induk Keuangan Perkara digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan
penerimaan dan pengeluaran dari seluruh perkara ( kecuali biaya eksekusi dicatat dalam
buku jurnal eksekusi).
12). Penutupan buku register keuangan dilakukan oleh Panitera dan diketahui oleh
Ketua PA.
13). Bila terjadi selisih antara buku register dengan Kas , maka harus dijelaskan
alasnya.
14). Ketua PA sebelum menandatangani buku register harus meneliti kebenaran
keadaan buku register dengan Kas atau di Bank.
15). Ketua PA setiap saat dapat memerintahkan kepada Panitera untuk menutup
buku register dan meniliti kebenarannya dengan Kas/Bank.
16). Buku Jurnal dan Buku Induk Keuangan setiap tahun harus diganti.
3). Bahan bagi MA untuk mengevaluasi hasil pengawasan PTA, bahan bagi PTA
untuk mengetahu evaluasi hasil pengawasan PA.
4). Bahan untuk mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh PA.
Macam-macam laporan :
Laporan PA terdiri dari :
a). Laporan keadaan perkara
b). Laporan perkara yang dimohonkan banding
c). Laporan perkara yang dimohonkan kasasi
d). Laporang yang dimohonkan kasasi
e). Laporanperkara yang dimohonkan eksekusi
f). Laporan kegiatan hakim
g). Laporan Keuangan perkara
h). Laporan jenis perkara
5). Asli laporan dikirim kepada Ketua PTA, sedang lembar rangkap dikirim kepada MA
6). Laporang keadaan perkara, laporan keadaan perkara, laporan keuangan dan laporan
jenis perkara dibuat setiap akhir bulan.
7). Laporan keadaan perkara yang dimohonkan banding, kasasi, PK, eksekusi dibuat
setiap 4 bulan, April, Agustus dan Desember.
8). Laporan kegiatan hakim dibaut setiap 6 bulan, dan laporak keuangan dibuat setiap
bulan.\
b. Keuangan Perkara
1). Buku keuangan perkara terdiri dari :
a). Buku Jurnak Keuangan Perkara
b). Buku Induk Keuangan Perkara
c). Buku Penerimaan Uang Hak-hak Kepaniteraan.
2). Buku keuangan harus diberi nomor ( sama dengan PA )
3). Pencatatan keuangan( pembukaan dan penutupan) sama dengan buku
keuangan PA.
c.Registrasi Perkara
1. Registrasi perkara baru dapat dilakukan setelah biaya perkara diterima oleh
Pemegang Kas dan dicatat dalam Buku Jurnal.
2. Petugas Meja II mencatat perkara dalam buku register perkara banding sesuai
dengan urutan nomor dan tanggal penerimaan.
3. Penulisan buku register dari awal sampai dengan akhir ( penutupan) sama
dengan Buku register PA.
c. Persiapan Persidangan
d. Laporan Perkara
1. PTA membuat laporan tentang keadaan perkara dan keuangan setiap bulan,
serta laporan kegiatan hakim setiap 6 bulan.
2. Laporan PTA meliputi :
a. Laporan keadaan perkara
b. Laporan Kegiatan Hakim
c. Laporan Keuangan perkara.
3. PTA membuat evaluasi atas laporang bulanan, keadaan perkara dari seluruh
PA diwilayahnya.
30