id
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
UNIVERSITY 081223956738
muh.jamal08 16jamal
7D744149
Muh_Nur_Jamal muh.nurjamaluddin
Silakan follow ya
muh.jamal85@yahoo.com
muh.jamal1608@gmail.com
muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Renungan
Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?
Ingat:
Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?
lainnya
Ingat:
Ingat:
SOAL
1. X dan Y adalah penduduk tinggal di Kepulauan Maluku merupakan korban tenggelamnya kapal
Feri “Rama” di perairan Majene akhir April 2010 yang sampai hari ini belum ditemukan:
a. Bagaimana seseorang dikatakan dalam keadaan tak hadir menurut Hukum Perdata, dan
bagaimana seseorang itu dapat dipersangkakan mati, baik secara sementara maupun secara
definitif?
Jawaban:
Sebagaimana menurut Pasal 463 KUHPerdata bahwa seseorang dikatakan dalam keadaan tak
hadir menurut Hukum Perdata dapat terjadi apabila seseorang meninggalkan tempat
tinggalnya tanpa membuat suatu surat kuasa untuk mewakilinya dalam usahanya serta
kepentingannya atau dalam mengurus hartanya serta kepentingannya atau jika kuasa yang
diberikan tidak berlaku lagi. Artinya, jika seseorang meninggalkan tempat tinggalnya,
kemudian seseorang tersebut tidak sempurna mewakilkan kepentingannya pada seseorang,
maka seseorang tersebut dianggap tak hadir.
Kemudian seseorang itu dapat dipersangkakan mati, baik secara sementara maupun secara
definitif, yaitu:
1) Pengambilan tindakan sementara atau dapat disebut dipersangkakan mati secara
sementara bahwa masa ini diambil jika ada alasan-alasan yang mendesak untuk mengurus
seluruh atau sebagian harta kekayaannya. Tindakan sementara ini dimintakan kepada
Pengadilan Negeri oleh orang yang mempunyai kepentingan terhadap harta kekayaannya.
Misalnya istrinya, para kreditur, sesama pemegang saham dan lain-lain, juga jaksa dapat
memohon tindakan sementara tersebut.
Dalam tindakan sementara ini hakim memerintahkan BPH (Balai Harta Peninggalan)
untuk mengurus seluruh harta kekayaan serta kepentingan dari orang tak hadir. Adapun
kewajiban BHP adalah:
a) Membuat pencatatan harta yang diurusnya.
b) Membuat daftar pencatatan harta, surat-surat lain uang kontan, kertas berharga dibawa
ke kantor BHP.
c) Memperhatikan segala ketentuan untuk seseorang wali mengenai pengurusan harta
seorang anak (Pasal 464 KUHPerdata).
d) Tiap tahun memberi pertanggungjawaban kepada jaksa dengan memperlihatkan surat-
surat pengurusan dan efek-efek (Pasal 465 KUHPerdata).
e) BHP berhak atasa upah yang besarnya sama dengan seorang wali (Pasal 411
KUHPerdata).
2) Masa pewarisan definitif atau dapat disebut dipersangkakan mati secara definitif bahwa
masa ini terjadi apabila lewat 30 tahun sejak tanggal tentang “mungkin sudah meninggal”
atas keputusan hakim, atau setelah lewat 100 tahun setelah lahirnya si tak hadir. Akibat-
akibat permulaan masa pewarisan definitif:
a) Semua jaminan dibebaskan.
b) Para ahli waris dapat mempertahankan pembagian harta warisan sebagaimana telah
dilakukan atau membuat pemisahan dan pembagian definitif.
c) Hak menerima warisan secara terbatas berhenti dan para ahli waris dapat diwajibkan
menerima warisan atau menolaknya.
d) Seandainya orang yang tidak hadir kembali setelah masa pewarisan definitif, ia ada
hak untuk meminta kembali hartanya dalam keadaan sebagaimana adanya berikut
harga dari harta yang tidak dipindahtangankan, semuanya tanpa hasil dan
pendapatannya (Pasal 486 KUHPerdata).
b. Dalam kecalakaan di atas, bagaimana Hukum Perdata menyelesaikan keadaan tak hadirnya
seseorang yang disebabkan karena kecelakaan?
Jawaban:
Proses Hukum Perdata menyelesaikan keadaan tak hadirnya seseorang yang disebabkan
karena kecelakaan di atas berdasarkan pada Pasal 463 KUHPerdata bahwa jika seseorang
meninggalkan tempat tinggalnya tanpa membuat suatu surat kuasa untuk mewakilinya dalam
usahanya serta kepentingannya atau dalam mengurus hartanya serta kepentingannya atau jika
kuasa yang diberikan tidak berlaku lagi. Kemudian cara menyelesaiakan keadaan tak hadirnya
seseorang yang disebabkan karena kecelakaan seperti di atas, yaitu:
1) Pengambilan tindakan sementara bahwa masa ini diambil jika ada alasan-alasan yang
mendesak untuk mengurus seluruh atau sebagian harta kekayaannya. Tindakan sementara
ini dimintakan kepada Pengadilan Negeri oleh orang yang mempunyai kepentingan
terhadap harta kekayaannya. Misalnya istrinya, para kreditur, sesama pemegang saham
dan lain-lain, juga jaksa dapat memohon tindakan sementara tersebut. Dalam tindakan
sementara ini hakim memerintahkan BPH (Balai Harta Peninggalan) untuk mengurus
seluruh harta kekyaan serta kepentingan dari orang tak hadir. Adapun kewajiban BHP
adalah:
a) Membuat pencatatan harta yang diurusnya.
b) Membuat daftar pencatatan harta, surat-surat lain uang kontan, kertas berharga dibawa
ke kantor BHP.
c) Memperhatikan segala ketentuan untuk seseorang wali mengenai pengurusan harta
seorang anak (Pasal 464 KUHPerdata).
d) Tiap tahun memberi pertanggungjawaban kepada jaksa dengan memperlihatkan surat-
surat pengurusan dan efek-efek (Pasal 465 KUHPerdata).
e) BHP berhak atasa upah yang besarnya sama dengan seorang wali (Pasal 411
KUHPerdata).
3) Masa pewarisan definitif bahwa masa ini terjadi apabila lewat 30 tahun sejak tanggal
tentang “mungkin sudah meninggal” atas keputusan hakim, atau setelah lewat 100 tahun
setelah lahirnya si tak hadir. Akibat-akibat permulaan masa pewarisan definitif:
a) Semua jaminan dibebaskan.
b) Para ahli waris dapat mempertahankan pembagian harta warisan sebagaimana telah
dilakukan atau membuat pemisahan dan pembagian definitif.
c) Hak menerima warisan secara terbatas berhenti dan para ahli waris dapat diwajibkan
menerima warisan atau menolaknya.
d) Seandainya orang yang tidak hadir kembali setelah masa pewarisan definitif, ia ada
hak untuk meminta kembali hartanya dalam keadaan sebagaimana adanya berikut
harga dari harta yang tidak dipindatangankan, semuanya tanpa hasil dan
pendapatannya (Pasal 486 KUHPerdata).
2. Soalnya, yaitu:
a. Benda berdasarkan pasal 499 KUHPerdata, adalah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang
dapat dikuasai oleh hak milik. Jelaskan maksudnya!
Jawaban:
Pasal 499 KUHPerdata yang berbunyi “Menurut paham undang-undang yang dinamakan
kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik”.
Berdasarkan Pasal 499 KUHPerdata tersebut terdapat dua istilah yaitu benda (zaak) dan
barang (goed). Pada umumnya yang diartikan dengan benda itu berupa benda yang berwujud,
bagian kekayaan, ataupun yang berupa hak ialah segala sesuatu yang dapat dikuasai manusia
dan dapat dijadikan objek hukum. Kemudian kata “dapat” dalam definisi tersebut
mengandung arti/mempunyai arti yang penting karena membuka berbagai kemungkinan yaitu
pada saat-saat tertentu sesuatu itu belum berstatus sebagai objek hukum, namun pada saat-
saat yang lain merupakan objek hukum seperti aliran listrik. Jadi, untuk dapat menjadi objek
hukum ada syarat yang harus dipenuhi yaitu penguasaan manusia dan mempunyai nilai
ekonomi dan karena itu dapat dijadikan sebagai objek hukum. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa maksud dari Pasal 499 KUHPerdata benda (zaak) dan barang (goed)
berupa benda yang berwujud, bagian kekayaan, ataupun yang berupa hak atau barang ialah
segala sesuatu yang dapat dikuasai manusia dan dapat dijadikan objek hukum.
b. Jelaskan pengaruh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria, Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda
Yang Berkaitan Dengan Tanah, dan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan
Fudisia terhadap berlakunya Buku II KUHPerdata!
Jawaban:
1) Pengaruh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Agraria terhadap
berlakunya Buku II KUHPerdata
Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) membawa perubahan besar terhadap berlakunya
Buku II KUHPerdata di Indonesia. Yakni pada dictum UUPA yang mencabut Buku II
KUHPerdata yang mengatur bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya,
kecuali ketentuan-ketentuan mengenai hipotik yang masih berlaku pada saat UUPA mulai
berlaku. Dicabutnya ketentuan-ketentuan dalam Buku II KUHPerdata tersebut merupakan
perwujudan dari upaya unifikasi hukum agraria di Indoneisia. Oleh karenanya sebelum
berlakunya UUPA, hukum Agraria di Indonesia bersumber pada hukum barat dan hukum
adat. Adapun akibat dari berlakunya UUPA terhadap Buku II KUHPerdata adalah sebagai
berikut:
a) Ada pasal-pasal yang masih berlaku penuh, yaitu:
Pasal 505, serta Pasal 209 s.d. Pasal 518 yang mengatur mengenai benda bergerak.
Pasal 612 dan Pasal 613 yang mengatur mengenai penyerahan benda bergerak.
Pasal 826 dan Pasal 827 yang mengatur mengenai bewoning.
Pasal 830 s.d. Pasal 1130 yang mengatur mengenai waris.
Pasal 1131 s.d. Pasal 1149 yang mengatur mengenai piutang yang diistimewakan
(privilege).
Pasal 1150 s.d. Pasal 1160 yang mengatur mengenai gadai.
2) Pengaruh Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, dan Undang-Undang Nomor 42
Tahun 1999 Tentang Jaminan Fudisia terhadap berlakunya Buku II KUHPerdata
Akibat berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, dan Undang-Undang Nomor
42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fudisia terhadap berlakunya Buku II KUHPerdata
terhadap berlakunya ketentuan mengenai hipotik dan fidusia dalam Buku II KUHPerdata
yaitu pengaturan mengenai hipotik dalam KUHPerdata terdapat dari Pasal 1162 s.d. Pasal
1232.
Dengan berlakunya Undang-Undang ini, ketentuan mengenai credietverband
sebagaimana dalam Staatsblad 1908-542 jo. Staatsblad 1909-586 dan Staatsblad 1909-
584 sebagai yang telah diubah dengan Staatsblad 1937-190 jo. Staatsblad 1937-191 dan
ketentuan mengenai hipotik dan fidusia sebagaimana tersebut dalam Buku II KUHPerdata
Indonesia sepanjang mengenai pembebanan hak tanggungan pada hak atas tanah beserta
benda-benda yang berkaitan dengan tanah dinyatakan tidak berlaku lagi.
Dari isi ketentuan diatas dapat dikatakan bahwa ketentuan-ketentuan yang berada
di KUHPerdata dinyatakan tidak berlaku lagi sepanjang mengenai pembebanan hak atas
tanah beserta benda yang berkaitan dengan tanah dan pengalihan hak kepemilikan suatu
benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya
dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda. Hal ini berarti hak tanggungan
atas tanah saja yang berada di KUHPerdata yang dinyatakan tidak berlaku lagi. Kemudian
ketentuan hipotik dan fidusia selama benda-benda bukan tanah masih tetap berlaku namun
sekarang ini telah ada undang-undang lain yang mengatur tentang hipotik dan fidusia
lainnya.
c. Apa dasar hukum berlakunya UUPA itu bagi hukum tanah di Indonesia?
Jawaban:
Dasar hukum berlakunya UUPA itu bagi hukum tanah di Indonesia, yaitu:
1) Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959.
2) Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
”Bumi, Air, Ruang Angkasa serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.
3) Penetapan Presiden No. 1 tahun 1960 (Lembaran-Negara 1960 No. 10) tentang Penetapan
Manifesto Politik Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1959 sebagai Garis-Garis Besar
Dari Pada Haluan Negara dan Amanat Presiden tanggal 17 Agustus 1960.
4) Pasal 5 juncto 20 Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
d. Jelaskan macam-macam benda, dan jelaskan mengapa membedakan benda bergerak dan
benda tidak bergerak penting dalam Hukum Perdata!
Jawaban:
Berdasarkan Pasal 504 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, benda dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu benda bergerak dan benda tidak bergerak. Mengenai benda tidak bergerak, diatur
dalam Pasal 506 s.d. Pasal 508 KUHPerdata. Kemudian untuk benda bergerak, diatur dalam
Pasal 509 s.d. Pasal 518 KUHPerdata. Selanjutnya menurut Frieda Husni Hasbullah
pentingnya membedakan benda bergerak dan benda tidak bergerak berkaitan dengan lima hal
yaitu bezit, pembebanan, penyerahan, pembuktian dan daluwarsa serta penyitaan. Kelima hal
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Kedudukan berkuasa (bezit) bahwa sebagaimana dalam Pasal 1977 KUHPerdata, bezit
atas benda bergerak berlaku sebagai titel yang sempurna. Tidak demikian halnya bagi
mereka yang menguasai benda tidak bergerak, karena seseorang yang menguasai benda
tidak bergerak belum tentu adalah pemilik benda tersebut.
2) Pembebanan (bezwaring) bahwa sebagaimana dalam Pasal 1150 KUHPerdata,
pembebanan terhadap benda bergerak harus dilakukan dengan gadai, sedangkan
pembebanan terhadap benda tidak bergerak menurut Pasal 1162 KUHPerdata harus
dilakukan dengan hipotik.
Kemudian sejak berlakunya Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, maka atas tanah beserta
benda-benda yang berkaitan dengan tanah hanya dapat dibebankan dengan Hak
Tanggungan. Selanjutnya untuk benda-benda bergerak juga dapat dijaminkan dengan
lembaga fidusia menurut Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
3) Penyerahan (levering) bahwa sebagaimana dalam Pasal 612 KUHPerdata, penyerahan
benda bergerak dapat dilakukan dengan penyerahan nyata (feitelijke levering). Dengan
sendirinya penyerahan nyata tersebut adalah sekaligus penyerahan yuridis (juridische
levering). Kemudian menurut Pasal 616 KUHPerdata, penyerahan benda tidak bergerak
dilakukan melalui pengumuman akta yang bersangkutan dengan cara seperti ditentukan
dalam Pasal 620 KUHPerdata antara lain membukukannya dalam register. Selanjutnya
dengan berlakunya Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
Pokok Agraria (UUPA), maka pendaftaran hak atas tanah dan peralihan haknya menurut
ketentuan Pasal 19 UUPA dan peraturan pelaksananya.
4) Pembuktian dan daluwarsa (verjaring) bahwa terhadap benda bergerak, tidak dikenal
daluwarsa sebab menurut Pasal 1977 ayat (1) KUHPerdata, bezit atas benda bergerak
adalah sama dengan eigendom karena itu sejak seseorang menguasai suatu benda
bergerak, pada saat itu atau detik itu juga ia dianggap sebagai pemiliknya. Kemudian
terhadap benda tidak bergerak dikenal daluwarsa karena menurut Pasal 610 KUHPerdata,
hak milik atas sesuatu kebendaan diperoleh karena daluwarsa.
5) Penyitaan adalah suatu tindakan hukum oleh hakim yang bersifat eksepsional, atas
permohonan salah satu pihak yang bersengketa, untuk mengamankan barang-barang
sengketa atau yang menjadi jaminan dari kemungkinan dipindahtangankan, dibebani,
sesuatu sebagai jaminan, dirusak atau dimusnahkan oleh pemegang atau pihak yang
menguasai barang-barang tersebut untuk menjamin agar putusan hakim nantinya dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya. Penyitaan ini merupakan tindakan persiapan untuk
menjamin dapat dilaksanakannya putusan perdata. Barang-barang yang disita untuk
kepentingan kreditur (penggugat) dibekukan ini berarti bahwa barang-barang itu disimpan
(diconserveer) untuk jaminan dan tidak boleh dialihkan atau dijual (Pasal 197 ayat 9, 199
HIR, 212, 214 Rbg). Oleh karena itu, penyitaan ini disebut juga sita conservatoir atau sita
jaminan.
e. Jelaskan cara-cara yang diperoleh subjek hukum dalam memperoleh hak milik, baik yang diatur
dalam KUHPerdata maupun diluar KUHPerdata!
Jawaban:
Secara umum cara memperoleh hak milik diatur dalam Pasal 584 KUHPerdata, yaitu:
1) Pemilikan/pendakuan (toeeigening) adalah suatu cara untuk memperoleh hak milik atas benda
bergerak yang belum ada pemiliknya (res nullius), misalnya mengail ikan di sungai,
mengambil sarang burung tawon di hutan, mengail ikan di laut dan lain-lain.
2) Perlekatan/ikutan (natrekking) adalah cara memperoleh hak milik atas benda karena benda itu
mengikuti benda yang lain, misalnya kalau kita membeli tanah otomatis sudah termasuk apa
yang ada di atas dan dibawahnya.
3) Daluwarsa/lampaunya waktu (verjaring) adalah suatu cara untuk setelah lewatnya suatu
waktu tertentu memperoleh hak atau dibebaskan dari suatu ikatan atau hak, misalnya bebas
dari pembayaran sesuatu hutang.
4) Pewarisan (erfopvolging) adalah cara memperoleh hak milik dengan cara warisan baik
menurut undang-undang ataupun menurut wasiat yang selanjutnya akan dibahas dalam
Hukum Waris.
5) Penunjukan/penyerahan (levering) adalah cara memperoleh hak milik dengan cara
penyerahan suatu benda oleh eigenaar atau atas namanya kepada orang lain sehingga orang
lain itu memperoleh hak milik atas benda itu.
Kemudian cara memperoleh hak milik yang diatur diluar KUHPerdata, yaitu:
1) Pembentukan benda (zaaksvorming) yaitu dengan cara membentuk atau menjadikan benda
yang sudah ada menjadi benda yang baru.
2) Penarikan buahnya (vruchttrekking) yaitu dengan menjadi bezitter te goeder trouw suatu
benda dapat menjadi pemilik (eigenaar) dari buah-buah hasil benda yang dibezitnya.
3) Persatuan atau percampuran benda (vereniging) yaitu memperoleh hak milik karena
bercampurnya beberapa macam benda kepunyaan beberapa orang.
4) Pencabutan hak (onteigening) yaitu cara memperoleh hak milik bagi penguasa (pemerintah)
dengan jalan pencabutan hak milik atas suatu benda kepunyaan seseorang/beberapa orang.
5) Perampasan (verbeurdverklaring) yaitu cara memperoleh hak milik atas suatu benda
kepunyaan terpidana yang biasanya dipergunakan untuk melakukan tindak pidana.
6) Pembubaran suatu badan hukum yaitu cara memperoleh hak milik karena pembubaran suatu
badan hukum dengan cara anggota-anggota badan hukum yang masih ada memperoleh bagian
dari harta kekayaan badan hukum tersebut.
3. Soalnya, yaitu:
a. Jelaskan pengertian hak kebendaan dan sifat-sifat yang dimiliki hak kebendaan!
Jawaban:
Hak kebendaan (zakelijkrecht) adalah hak yang mutlak atas sesuatu benda di mana hak itu
memberikan kekuasaan langsung atas sesuatu benda dan dapat dipertahankan terhadap
siapapun. Hak perdata itu diperinci atas dua hal:
1) Hak mutlak (hak absolut), ini diperinci:
a) Hak kepribadian, misalnya hak atas namanya, kehormatannya, hidup, kemerdekaan
dan lain-lain.
b) Hak-hak yang terletak dalam hukum keluarga, yaitu hak-hak yang timbul karena
adanya hubungan antara suami istri, karena adanya hubungan antara orang tua dan
anak.
c) Hak mutlak atas sesuatu benda, inilah yang disebut hak kebendaan.
2) Hak nisbi (hak relatif) atau hak persoonlijk, yaitu semua hak yang timbul karena adanya
hubungan perutangan, sedangkan perutangan itu timbul dari perjanjian, undang-undang
dan lain-lain.
Ciri-ciri/sifat-sifat dari hak kebendaan, yaitu:
1) Hak kebendaan merupakan hak yang mutlak.
2) Hak kebendaan itu mempunyai zaakgevolg atau droit de suit (hak yang mengikuti).
3) Hak kebendaan yang lebih dulu terjadi tingkatannya lebih tinggi daripada yang terjadi
kemudian.
4) Memunyai droit de preference (hak terlebih dahulu).
5) Dapat diajukan gugatan kebendaan terhadap siapa saja yang mengganggu hak kebendaan
seseorang.
6) Kemungkinan untuk memindahkan itu juga berlainan.
b. Jelaskan hak-hak kebendaan yang dapat memberikan jaminan, dan hak kebendaan yang dapat
dijaminkan, disertai contoh!
Jawaban:
Hak-hak kebendaan yang dapat memberikan jaminan, dan hak kebendaan yang dapat
dijaminkan, yaitu:
1) Gadai yang diatur dalam Pasal 1150 sampai dengan Pasal 1160 KUHPerdata bahwa
dalam gadai, benda yang dapat dijadikan jaminan utang adalah barang bergerak dan
piutang-piutang yang telah ada pada saat penjaminan tersebut dilakukan sebagaimana
yang dimaksud Pasal 1150 dan Pasal 1152 KUHPerdata. Berdasarkan Pasal 1152
KUHPerdata, benda yang digadaikan harus diletakkan di bawah kekuasaan si berpiutang
atau pihak ketiga yang disepakati oleh kedua belah pihak. Ini berarti tidak mungkin barang
tersebut barang yang akan ada di kemudian hari. Contohnya Angel meminjam uang
kepada Bintang dengan menggadaikan Emas yang dia miliki sebagai jaminan. Dengan
perjanjian emas akan dikembalikan Bintang saat pembayaran utang telah dilunasi Angel.
2) Fidusia yang diatur dalam Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia,
serta peraturan-peraturan pelaksananya bahwa benda yang dapat dijadikan jaminan
dalam fidusia adalah benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak bewujud dan
benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan
sebagaimana dimaksud dalam UU Hak Tanggungan Pasal 1 angka 2 UU Fidusia.
Kemudian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 UU Fidusia bahwa benda adalah
segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud, yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar, yang bergerak maupun tidak
begerak yang tidak dapat dibebani hak tanggungan atau hipotik. Selain itu menurut Pasal
9 UU Fidusia bahwa jaminan fidusia juga dapat berupa benda, termasuk piutang, baik
yang telah ada pada saat jaminan diberikan maupun yang diperoleh kemudian. Selanjutnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 UU Fidusia bahwa jaminan fidusia juga meliputi
hasil dari benda yang menjadi objek jaminan fidusia, serta meliputi juga klaim asuransi
dalam hal benda yang menjadi objek jaminan fidusia diasuransikan.
5) Resi gudang yang diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi
Gudang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 2011 Undang-
Undang No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang, serta peraturan-peraturan
pelaksananya bahwa dalam resi gudang, yang dijadikan objek jaminan adalah resi gudang
berdasarkan pada Pasal 1 angka 9, Pasal 4, Pasal 12 s.d. Pasal 16 UU Resi Gudang. Resi
Gudang itu sendiri adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di
gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang yang diatur dalam Pasal 1 angka 2 UU
Resi Gudang. Contohnya resi gudang sebagai surat berharga.
c. Jelaskan perbedaan antara hak kebendaan dan hak perorangan disertai contoh dalam
kehidupan sehari-hari!
Jawaban:
Perbedaan antara hak kebendaan dan hak perorangan, yaitu:
1) Hak kebendaan bersifat mutlak, artinya dapat dipertahankan siapa pun juga, sedangkan
hak perorangan hanya dapat dipertahankan kepada pihak yang terlibat dalam perjanjian.
2) Hak kebendaan memiliki hak yang mengikuti (droit de suit) yang berarti hak tersebut akan
terus mengikuti bendanya di tangan siapa pun benda tersebut berada, sedangkan hak
perorangan terhadap seseorang yang berarti dengan berpindahnya hak atas benda, maka
hak perorangan menjadi berhenti.
3) Hak kebendaan yang terjadi terlebih dulu memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding
hak kebendaan yang terjadi setelahnya, sedangkan hak perorangan yang lebih dulu
maupun terjadi belakangan memiliki kedudukan yang sama.
4) Hak kebendaan mengenal hak untuk didahulukan (droit de preference) yaitu seseorang
yang memiliki hak kebendaan berhak untuk memperoleh pemenuhan haknya lebih dahulu
dibanding pihak lain, sedangkan hak perorangan pemenuhannya dilakukan secara
proporsional.
5) Hak kebendaan seseorang yang memiliki hak kebendaan berhak untuk mengajukan
gugatan terhadap siapa pun yang menganggu haknya atau disebut gugat kebendaan,
sedangkan hak perorangan gugatan hanya dapat diajukan terhadap pihak lawannya atau
disebut gugat perorangan.
6) Pemilik hak kebendaan bebas untuk memindahkan hak kebendaannya, sedangkan hak
perorangan upaya untuk memindahkan hak perorangan dibatasi.
Contoh hak kebendaan dalam kehidupan sehari-hari yaitu bezit, hak milik (eigendom), hak
memungut hasil, hak pakai, hak mendiami, hak gadai (pandrechts), hipotik, credietverband,
privilege (piutang yang di istimewakan), dan fiducia. Kemudian contoh hak perorangan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu meminjam dan sewa menyewa.
d. Jelaskan asas yang dianut antara tanah dan apa yang melekat pada tanah, baik yang diatur
dalam Hukum Adat maupun Hukum Barat, disertai contohnya!
Jawaban:
Asas yang dianut dan melekat pada tanah yaitu asas pemisahan horizontal. Asas pemisahan
horizontal adalah kebalikan dari asas pelekatan yang mengatakan bangunan dan tanaman
merupakan satu kesatuan dengan tanah. Sebaliknya, asas pemisahan horizontal menyatakan
bangunan dan tanaman bukan merupakan bagian dari tanah. Konsekuensinya hak atas tanah
tidak dengan sendirinya maliputi pemilikan bangunan dan tanaman yang ada di atasnya.
Berdasarkan asas pemisahan horizontal, dimungkinkan dalam satu bidang tanah yang sama
terdapat beberapa hak kepemilikan atas tanah secara bersamaan. Contohnya ada tanah hak
milik individu, di atasnya dibuat perjanjian dengan pihak konstruktor agar dapat dibangun
gedung perkantoran yang dilekatkan Hak Guna Bangunan (HGB) selama 30 tahun dan bisa
diperpanjang 20 tahun. Jadi dalam sebidang tanah, ada dua hak yang melekat. Hak primer
yaitu hak milik (individu ataupun hak menguasai negara), dan hak sekunder (hak pakai, hak
pengelolaan, hak guna bangunan, hak guna usaha, dan lain-lain).
4. Untuk mengembangkan usaha rumah makan, A membeli tanah dari B seharga Rp 3 milyar,
dengan jaminan tanah dan bangunan berlokasi di Jalan Surapati Nomor 32 Bandung. Dalam
rangka meningkatkan hasil usaha A juga menjamin uang dari X Rp 1 milyar, yang akan digunakan
pengembangan kantor baru, managerial dan promosi. Selain itu, A me-leasing motor 10 buah dari
Adira Finance, seharga Rp 150 juta.
a. Jelaskan syarat sahnya perjanjian, yang harus dipenuhi A dalam melakukan transaksi di atas
dengan para krediturnya!
Jawaban:
Syarat sahnya perjanjian, yang harus dipenuhi A dalam melakukan transaksi di atas dengan
para krediturnya, yaitu:
1) Adanya kesepakatan kehendak (consensus, agreement) antara A dan B. Dengan syarat
kesepakatan kehendak dimaksudkan agar suatu kontrak dianggap sah oleh hukum, kedua
belah pihak mesti ada kesesuaian pendapat tentang apa yang diatur oleh kontrak tersebut.
2) Wenang/kecakapan berbuat menurut hukum (capacity) antara A dan B. Syarat wenang
berbuat maksudnya adalah bahwa pihak yang melakukan kontrak haruslah orang yang
oleh hukum memang berwenang membuat kontrak tersebut.
3) Objek/perihal tertentu yaitu objeknya tanah. Dengan syarat perihal tertentu dimaksudkan
bahwa suatu kontrak haruslah berkenaan dengan hal yang tertentu, jelas dan dibenarkan
oleh hukum.
4) Kausa yang diperbolehkan/halal/legal yaitu jual beli tanah. Maksudnya adalah bahwa
suatu kontrak haruslah dibuat dengan maksud/alasan yang sesuai hukum yang berlaku.
Jadi tidak boleh dibuat kontrak untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
hukum.
c. Jelaskan penjaminan yang dapat dilakukan dalam perjanjian di atas, dengan cara bagaimana
sehingga A dapat melakukan perjanjian penjaminan!
Jawaban:
A dapat melakukan perjanjian penjaminan kepada B dengan cara memberikan jaminan atas
tanah dan bangunan berlokasi di Jalan Surapati Nomor 32 Bandung dan A me-leasing motor
10 buah dari Adira Finance, seharga Rp 150 juta agar senantiasa dapat membeli tanah B.
d. Jelaskan siapa kreditur preferen, dan siapa kreditur konkuren dalam kasus di atas!
Jawaban:
Kreditur preferen adalah kreditur yang mempunyai hak pengambilan pelunasan terlebih
dahulu daripada kreditur lain dan kreditur preferen itu tagihannya didahulukan atau
diistimewakan daripada tagihan-tagihan kreditur lain, dalam kasus di atas yang termasuk
kreditut preferen adalah B. Kemudian kreditur konkuren adalah kreditur yang tidak
mempunyai hak pengambilan pelunasan terlebih dahulu daripada kreditur lain dan kreditur
konkuren itu piutangnya tidak dijamin dengan suatu hak kebendaan tertentu, dalam kasus di
atas yang termasuk kreditut konkuren adalah A.
5. PT. Propelat sebagai Holding Company (Perusahaan Induk) mempunyai beberapa anak
perusahaan, satu diantaranya adalah PT. Pronaka bergerak di bidang mebeul. Untuk
mengembangkan usaha dan memenuhi permintaan export ke Australia meminjam uang sebesar
350 juta dengan jaminan sebidang tanah beserta benda-benda yang ada diatasnya kepada Bank
BRI Cabang Cimahi.
a. Dalam peristiwa hukum tersebut, lembaga jaminan apa yang dapat dipergunakan, dan
sebutkan asasnya!
Jawaban:
Lembaga/Kantor Pertanahan. Menggunakan asas:
1) Asas publisitas yang diatur dalam Pasal 13 ayat (1) Undang-Undang No. 4 Tahun 1946
Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan
Tanah bahwa pemberian hak tanggungan wajib didaftarkan pada kantor pertanahan. Hal
tersebut supaya mendapat syarat mutlak untuk lahirnya hak tanggungan dan mengikatnya
hak tanggungan terhadap pihak ketiga.
2) Asas spesialitas yang diatur dalam Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang No. 4 Tahun 1946
Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan
Tanah bahwa wajib mencatumkan secara lengkap mengenai subjek, objek dan utang yang
dijamin pelunasannya dengan hak tanggungan. Jika tidak dicantumkan maka hak
tanggungan batal demi hukum.
3) Asas tidak dapat dibagi-bagi yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No. 4
Tahun 1946 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan
Dengan Tanah bahwa hak tanggungan membebani secara utuh objek hak tanggungan.
Dengan dilunasinya sebagai utang tidak berarti terbebasnya sebagian objek hak
tanggungan benda, melainkan hak tanggungan tetap membebani seluruh yang
diperjanjikan secara tegas hak tanggungan yang bersangkutan.
b. Jelaskan perbedaan antara gadai, hipotik, hak tanggungan dan fidusia dilihat dari 4 aspek!
Jawaban:
Perbedaan gadai dan hipotik, yaitu:
1) Gadai harus disertai dengan pernyataan kekuasaan atas barang yang digadaikan,
sedangkan hipotik tidak.
2) Gadai hapus jika barang yang digadaikan berpindah tangan ke orang lain, sedangkan
hipotik tidak, tetapi tetap mengikuti bendanya walaupun bendanya dipindahtangankan ke
orang lain.
3) Satu barang tidak pernah dibebani lebih dari satu gadai walaupun tidak dilarang, tetapi
beberapa hipotik yang bersama-sama dibebankan diatas satu benda adalah sudah
merupakan keadaan biasa.
4) Adanya gadai dapat dibuktikan dengan segala macam pembuktian yang dapat dipakai
untuk membuktikan perjanjian pokok sedangkan adanya perjanjian hipotik dibuktikan
dengan akta otentik.
Kemudian perbedaan antara hak tanggungan, fidusia dan gadai intinya terletak pada jaminan
yang dijaminkan oleh kreditur. Adapun penjelasannya:
1) Hak tanggungan yang dijaminkan adalah sertifikat dari benda tidak bergerak.
2) Fidusia yang dijaminkan adalah surat tanda kepemilikan benda bergerak.
3) Gadai yang dijaminkan adalah barangnya langsung. Namun, sering sekali bisa kita lihat
dibanyak iklan dari perusahaan finance yang menyebutkan gadai BPKB kendaraan,
padahal sebenarnya adalah termaksud dalam ruang lingkup Hukum Fidusia.
c. Dalam peristiwa tersebut ada berapa perjanjian dan perikatan dan siapa yang dibebani schuld
dan haftung dalam peristiwa di atas, dan bagaimana dalam perikatan apakah ke-2 unsur
tersebut juga selalu ada? Jelaskan!
Jawaban:
Ada dua, yaitu perjanjian konsensual dan perjanjian real. Adapun penjelasannya:
1) Perjanjian konsensual adalah perjanjian dua belah pihak yang telah mencapai kehendak
untuk mengadakan perikatan. Sebagaimana menurut Pasal 1338 KUHPerdata bahwa
perjanjian ini sudah mempunyai kekuatan mengikat.
2) Perjanjian real merupakan perjanjian yang hanya berlaku setelah terjadi penyerahan
barang. Sebagaimana peristiwa di atas yaitu apabila jaminan sebidang tanah beserta
benda-benda yang ada diatasnya kepada Bank BRI Cabang Cimahi sudah memenuhi
syarat, maka uang sebesar 350 juta baru bisa didapatkan.
Kemudian schuld merupakan kewajiban debitur untuk melakukan sesuatu terhadap kreditur.
Dalam peristiwa di atas yang termasuk schuld adalah Bank BRI Cabang Cimahi. Kemudian
haftung merupakan kewajiban debitur mempertanggungjawabkan harta kekayaan debitur
sebagai pelunasan schuld. Dalam peristiwa di atas yang termasuk haftung adalah PT.
Propelat. Selanjutnya schuld dan haftung ada dalam perikatan yaitu yang dimaksud dengan
para pihak bahwa yang berhak atas prestasi adalah kreditur, sedangkan yang wajib memenuhi
prestasi adalah debitur.
d. Jelaskan unsur-unsur yang harus ada dalam suatu perikatan, dan apakah hal ini juga berlaku
terhadap perjanjian?
Jawaban:
Unsur-unsur perikatan berlaku juga terhadap perjanjian. Adapun unsur-unsur yang harus ada
dalam suatu perikatan, yaitu:
1) Hubungan hukum, maksudnya adalah bahwa hubungan yang terjadi dalam lalu lintas
masyarakat, hukum melekatkan hak pada satu pihak dan kewajiban pada pihak lain dan
apabila salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya, maka hukum dapat
memaksakannya.
2) Harta kekayaan, maksudnya adalah untuk menilai bahwa suatu hubungan hukum dibidang
harta kekayaan, yang dapat dinilai dengan uang. Hal ini yang membedakannya dengan
hubungan hukum dibidang moral (dalam perkembangannya, ukuran penilaian tersebut
didasarkan pada rasa keadilan masyarakat).
3) Para pihak, yang berhak atas prestasi adalah kreditur, sedangkan yang wajib memenuhi
prestasi adalah debitur.
4) Berdasarkan Pasal 1234 KUH Perdata prestasi, meliputi:
a) Memberikan sesuatu.
b) Berbuat sesuatu.
c) Tidak berbuat sesuatu.
e. Jelaskan perbedaan dari wanprestasi, perbuatan melawan hukum dan overmacht disertai
contoh!
Jawaban:
1) Wanprestasi timbul dari persetujuan (agreement). Artinya untuk mendalilkan suatu subjek
hukum telah wanprestasi, harus ada lebih dahulu perjanjian antara kedua belah pihak
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Contohnya Andi yang berjanji
kepada Rio untuk melunasi hutangnya dengan cara mencicil selama 1 bulan, namun Andi
tidak melakukan pencicilannya sama sekali.
2) Kemudian perbuatan melawan hukum lahir karena undang-undang sendiri yang
menentukan. Hal ini sebagaimana dimaksud Pasal 1352 KUHPerdata. Artinya, perbuatan
melawan hukum semata-mata berasal dari undang-undang, bukan karena perjanjian yang
berdasarkan persetujuan dan perbuatan melawan hukum merupakan akibat perbuatan
manusia yang ditentukan sendiri oleh undang-undang. Contohnya Andi melakukan hacker
terhadap akun Facebook Rio.
3) Selanjutnya overmacht (keadaan memaksa) adalah suatu keadaan dimana debitur tidak
dapat melakukan prestasinya kepada kreditur setelah dibuatnya persetujuan, yang
menghalangi debitur untuk memenuhi prestasinya, dimana debitur tidak dapat
dipersalahkan dan tidak harus menanggung risiko serta tidak dapat menduga pada waktu
persetujuan dibuat yang disebabkan adanya kejadian yang berbeda di luar kuasanya. Hal
ini sebagaimana diatur dalam Buku III pasal 1244 dan Pasal 1245 KUHPerdata.
Contohnya Andi yang sudah berjanji akan membayar hutangnya kepada Rio pada hari
Minggu, kemudian Andi memutuskan untuk menyerahkan uang tersebut ke rumah Rio.
Namun, diperjalanan Andi menabrak mobil orang lain, sehingga uang yang akan
dibayarkan kepada Rio dipakai untuk memperbaiki motor Andi dan mobil yang
ditabraknya. Akhirnya Andi tidak dapat membayar hutangnya kepada Rio karena
kecelakaan tersebut.