Anda di halaman 1dari 10

Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.

id
PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER III
TAHUN 2016/2017
MATA KULIAH HUKUM AGRARIA

Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D

UNIVERSITY 081223956738

KADER HmI KOMHUK


UNPAS-BANDUNG
KETUPLAK LK I/2016-II

muh.jamal08 16jamal

D070AF70

Muh_Nur_Jamal muh.nurjamaluddin

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 1
Silakan follow ya   

muh.jamal85@yahoo.com

muh.jamal1608@gmail.com

muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id

Muhammad Nur Jamaluddin

ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia

SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 2
Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benar lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya

Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?

Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone

Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini

Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?

Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?

Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang

lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini

Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?

Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?

Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan

Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu

Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat


Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 3
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2016/2017

MATA KULIAH : HUKUM AGRARIA


HARI, TANGGAL : SELASA, 24 JANUARI 2017
KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H/III
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

SOAL
1. PP No. 24 Tahun 1997 mengatur tentang Pendaftaran Tanah, yang merupakan pengaturan lebih
lanjut dari pasal 19 UUPA:
a. Kemukakan tujuan dan asas-asas dari Pendaftaran Tanah disertai pasal yang mengaturnya?
Jawaban:
Tujuan pendaftaran tanah ditetapkan dalam pasal 19 UUPA yaitu pada dasarnya pendaftaran
tanah merupakan tugas pemerintah, yang diselenggarakan dalam rangka menjamin kepastian
hukum. Adapun tujuannya sebagai berikut:
1) Memperoleh kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu
bidang tanah, untuk itu kepada pemegang haknya diberikan sertifikat sebagai surat tanda
bukti sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (1) UUPA.
2) Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan. Untuk mencapai tertib
administrasi tersebut setiap bidang tanah dan satuan rumah susun, termasuk peralihan,
pembebanan dan hapusnya wajib daftar sebagaimana diatur dalam pasal 4 ayat (3) UUPA.
3) Menghimpun dan menyediakan informasi lengkap mengenai bidang-bidang tanah
dipertegas dengan dimungkinkannya pembukuan bidang-bidang tanah yang data fisiknya
belum lengkap atau masih disengketakan sebagaimana diatur dalam pasal 30 dan 31
UUPA.
4) Memberikan identitas tanah di seluruh Indonesia, dan memberikan informasi/data suatu
tanah sebagaimana ditegaskan kembali dalam PP No. 4 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran
Tanah.

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 4
Menurut pasal 2 UUPA pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas:
1) Sederhana, Pendaftaran Tanah dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokoknya maupun
prosedurnya dengan mudah dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
terutama para pemegang hak atas tanah.
2) Aman, dimaksudkan untuk menunjukkan, bahwa Pendaftaran Tanah perlu
diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan
kepastian hukum sesuai dengan tujuan pendaftaran tanah itu sendiri.
3) Terjangkau, dimaksudkan keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya
dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi menengah ke
bawah, pelayanan yang diberikan dalam rangka pendaftaran tanah harus bisa terjangkau
oleh para pihak yang memerlukan.
4) Mutakhir, yaitu dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan
kesinambungan dalam memelihara datanya, data yang tersedia harus menunjukkan
keadaan yang terbaru.
5) Terbuka, dimaksudkan masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai data
pendaftaran tanah yang benar setiap saat.
6) Asas kepastian hukum, pengadaan tanah dilakukan menurut tata cara yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan sehingga para pihak mengetahui hak dan kewajibannya
masing-masing, sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (1) UUPA.
7) Asas bebas biaya, artinya kebebasan pengeluaran uang dalam mengadakan tanah
utamanya untuk rakyat yang belum mampu.

b. Meliputi apa saja kegiatan Pendaftaran Tanah, jelaskan disertai pasal yang mengaturnya!
Jawaban:
Kegiatan pedaftaran diatur dalam pasal 19 ayat (2) UUPA dan pasal 12 PP No. 4 Tahun 1997
tentang Pendafataran Tanah, yaitu:
1) Pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah.
2) Pendaftaran hak-hak dan peralihan hak.
3) Pemberian surat tanda bukti hak sebagai alat pembuktian kegiatannya meliputi
pengumpulan dan data fisik.
4) Adanya penerbitan sertifikat.
5) Adanya perjanjian data fisik dan yuridis.
6) Penyimpanan daftar umum dan dokumen oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 5
c. Jelaskan bagaimana keterkaitan antara prinsip pendaftaran tanah, perlindungan hukum dan
negara Hukum!
Jawaban:
Sebagaimana menurut pasal 2 UUPA pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas
sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Kemudian sebagaimana tujuan dari
UUPA dan PP No. 24 tahun 1997 tentang Pendafataran Tanah bahwa setiap tindakan
pendafataran tanah harus berlandaskan hukum agar sah perbuatan tersebut serta selalu
menjunjung asas legalitas dalam pendaftaran tanah yakni di Pasal 19 ayat (1) UPPA. Sehingga
hal tersebut merupakan wujud perlindungan hukum sebagai negara hukum bahwa negara
menjamin hak atas tanah seseorang demi kepentingan bersama dan dapat mengelola serta
memelihara tanah tersebut sebagaimana mestinya.

2. Keberadaan Tanah dalam Pembangunan untuk Kepentingan Umum sifatnya wajib (Pemerintah
wajib menyediakan tanah), sehubung dengan pengadaan tanah tersebut:
a. Sesungguhnya pengadaan tanah dilakukan secara Pelepasan Hak, bahkan dapat dilaukan
dengan Pencabutan Hak. Kemukakan apa yang dimaksud dengan Pengadaan Tanah,
Pelepasan Hak dan Pencabutan Hak?
Jawaban:
Menurut kesimpulan Perpres No. 65 tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum pasal 1 angka 1 s.d. 3 bahwa pengadaan tanah
merupakan kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan
adil kepada pihak yang berhak yang bertujuan untuk kepentingan umum. Kemudian pelepasan
hak adalah kegiatan melepaskan hubungan hukum antara pemegang hak atas tanah dengan
tanah yang dikuasainya, dengan memberikan ganti kerugian atas dasar musyawarah.
Selanjutnya pencabutan hak adalah sarana untuk memperoleh tanah secara paksa yang
dilakukan secara musywarah untuk mencapai kesepakatan bersama, semata-mata untuk
kepentingan umum.

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 6
b. Kemukakan Hakikat dan Tujuan Pengadaan Tanah?
Jawaban:
Tanah merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia di muka bumi.
Oleh karena itu memang sudah menjadi kewajiban manusia untuk memelihara dan mengatur
peruntukannya secara adil dan berkelanjutan demi kelangsungan hidup umat manusia di masa
mendatang. Sehingga hakikat pengadaan tanah itu tiada lain untuk kepentingan umum yang
dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan mewujudkan tujuan
pembangunan nasional yakni masyarakat adil dan makmur. Adapun tujuan pengadaan tanah,
yaitu:
1) Pengandaan tanah untuk kepentingan umum, artinya untuk keperluan, kebutuhan atau
kepentingan orang banyak atau tujuan yang luas. Namun demikian rumusan tersebut
terlalu umum dan tidak ada batasannya. Kepentingan umum adalah termasuk kepentingan
bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, dengan memperhatikan segi-
segi sosial, politik, psikologis dan petahanan dan keamanan nasional atas dasar asas-asas
Pembangunan Nasional dengan mengindahkan Ketahanan Nasional serta Wawasan
Nusantara. Wujud untuk kepentingan umum berupa jalan umum, saluran pembuangan air,
waduk, bendungan dan bangunan pengairan lainnya termasuk saluran irigasi, rumah sakit
umum dan pusat-pusat kesehatan masyarakat, pelabuhan atau bandara atau terminal,
peribadatan, pendidikan atau sekolahan, pasar umum atau pasar inpres, fasilitas
pemakaman umum, fasilitas keselamatan umum seperti tanggul penanggulangan bahaya
banjir, lahar, pos dan telekomunikasi, sarana olahraga, stasiun penyiaran radio, televisi
beserta sarana pendukungnya, kantor pemerintah, fasilitas angkatan bersenjata republik
Indonesia.
2) Pengadaan tanah untuk kepentingan swasta adalah kepentingan yang diperuntukkan
memperoleh keuntungan semata, sehingga peruntukan dan kemanfaatannya hanya
dinikmati oleh pihak-pihak tertentu bukan masyarakat luas. Sebagai contoh untuk
perumahan elit, kawasan industri, pariwisata, lapangan golf dan peruntukan lainnya yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan semata. Jadi tidak semua orang bisa
memperoleh manfaat dari pembangunan tersebut, melainkan hanya orang-orang yang
berkepentingan saja.

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 7
c. Jelaskan akibat hukum jika pemegang hak tidak mau (membangkang) dalam pelaksanaan
pengadaan tanah, jawaban disertai dasar hukumnya!
Jawaban:
Akibat hukum jika pemegang hak tidak mau (membangkang) dalam pelaksanaan pengadaan
tanah, maka pemerintah memaksa supaya memperoleh tanah tersebut atas dasar semata-mata
demi kepentingan umum. Seperti halnya pasal 18 UUPA ayat (1 ) bahwa untuk kepentingan
umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama rakyat demikian
pula kepentingan pembangunan, dalam keadaan memaksa Presiden dapat mencabut hak-hak
atas tanah. Jika tidak menemukan kesepakatan dalam musyawarah juga mengenai persetujuan
ganti kerugian maka pemerintah dapat melakukan pencabutan hak sebagaimana hal ini diatur
pula dalam Undang-undang No. 20 tahun 1961 tentang Pencabutan Hak Atas Tanah.

3. UUPA lahir dengan misi utamanya Agrarian Reform dan targetnya Landerform:
a. Landreform diatur dalam Pasal 7, 10, 11 dan 17 UUPA. Jelaskan pemahaman saudara tentang
pasal tersebut!
Jawaban:
UUPA sebagai induk dari program landreform di Indonesia maka beberapa pasal-pasal UUPA
yang sangat berkaitan dengan landreform yaitu pasal 7, 10, 11 dan 17. Untuk mencegah hak-
hak perseorangan yang melampaui batas diatur secara tegas dalam pasal 7 yang berbunyi
“untuk tidak merugikan kepentingan umum maka pemilikan dan penguasaan tanah yang
melampaui batas tidak diperkenankan”. Ketentuan dalam pasal tersebut berhubungan dengan
pasal-pasal lainnya seperti dalam pasal 10 yang menentukan bahwa setiap orang yang
mempunyai suatu hak atas tanah pertanian pada asasnya wajib mengerjakan sendiri secara
aktif. Sudargo Gautama menyatakan bahwa ketentuan pasal 10 ini hendak menghalangi
terwujudnya tuan-tuan tanah yang tinggal di kota-kota besar, menunggu saja hasil tanah-tanah
yang diolah dan digarap oleh orang yang berada di bawah perintah/kuasanya. Kemudian di
Pasal 11 mengatur tentang pembatan hak atas tanah dengan fungsi sosial, dengan kata lain
tidak boleh mencegah orang untuk mencari nafkah di atas tanah seseorang. Selanjutnya dalam
pasal 17 UUPA menunjuk kepada apa yang ditentukan dalam pasal 7 dan 10, maka pasal 17
mengemukakan tentang batas-batas maksimum luasnya tanah. Dengan adanya ketentuan ini
dapat dihindarkan tertumpuknya tanah pada golongan-golongan tertentu saja. Dasar hukum
yang tercantum di sini sejalan pula dengan tujuan landreform.

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 8
Arman Makanu menyatakan bahwa pasal 17 UUPA ini juga mencerminkan ciri-ciri khas serta
kebijaksanaan dalam pelaksanaan landreform di Indoensia yaitu pemberian/pembayaran ganti
rugi oleh pemerintah kepada bekas pemilik tanah kelebihan dan tanah absentee. Boedi
Harsono menyatakan bahwa tujuan landreform yang diselenggarakan di Indonesia adalah
untuk mempertinggi penghasilan dan taraf hidup para petani terutama petani kecil dan petani
penggarap tanah, sebagai landasan atau prasyarat untuk menyelenggarakan pembangunan
ekonomi menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

b. Kemukakan ciri pokok landreform Indonesia?


Jawaban:
1) Tidak menghapus hak milik perseorangan atas tanah bahkan secara kuantitatif menambah
jumlah pemilik tanah.
2) Adanya suatu jaminan pembayaran ganti rugi (kompensasi) bagi para bekas pemilik tanah-
tanah pertanian kelebihan dan absentee yang dikuasai oleh pemerintah.
3) Menghapus atau adanya penghapusan hukum agraria kolonial dan pembangunan hukum
agraria nasional.
4) Adanya perombakan dan penetapan kembali sistem kepemilikan dan penguasaan tanah.
5) Adanya perombakan dan penetapan kembali sistem penggunaan tanah.

c. Jelaskan hakikat landreform!


Jawaban:
Hakikat landreform yaitu untuk memperbaharui pertanahan Indonesia agar sesuai dengan
falsafah bangsa Indonesia yakni Pancasila. Kemudian dalam rangka untuk mewujudkan
penyelenggaraan ekonomi dan meningkatkan penghasilan serta taraf hidup utamanya petani
demi terciptanya masyarakat adil dan makmur.

4. Jelaskan yang dimaksud:


a. Tanah Absentee.
Jawaban:
Tanah Absentee yaitu pemilikan tanah yang letaknya diluar daerah tempat tinggal yang
empunya. Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) tidak mengizinkan pemilikan tanah
secara absentee, dengan alasan kepentingan sosial dan perlindungan tanah.

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 9
Dikhawatirkan jika tanah absentee yang tidak diolah akan menjadi tanah telantar atau tidak
produktif sebab pemiliknya jauh. Tanah absentee dapat dimiliki oleh penduduk yang
berdomisili di kecamatan yang masih berbatasan dengan kecamatan dimana tanah berada.
Selain itu, tanah absentee juga dapat dimiliki oleh pegawai negeri atau TNI, dengan alasan
keduanya adalah abdi negara yang dapat berpindah tugas dari satu wilayah ke wilayah lain.
Untuk itu, pemilik tanah absentee dapat menjual tanah tersebut kepada masyarakat sekitar.
Bisa juga menukar tanah tersebut, tanah disewa, atau memberikan dengan sukarela dalam
bentuk hibah kepada penduduk sekitar. Akan tetapi jika tetap ingin memilikinya, pemilik
dapat meminta salah satu anggota keluarganya untuk pindah ke lokasi tanah tersebut.

b. Sistem Rechtverwerking dalam Pendaftaran Tanah.


Jawaban:
Sistem rechtverwerking dalam Pendaftaran Tanah, bahwa rechtverwerking merupakan
lembaga yang terdapat dalam hukum adat, jika seseorang selama dalam jangka waktu
membiarkan tanahnya tidak dikerjakan atau tidak dikelola, kemudian tanah itu dikerjakan
atau dikelola orang lain, yang memperolehnya dengan itikad baik, maka pemilik tanah
dianggap telah melepaskan haknya atas bidang tanah yang bersangkutan dan karenanyalah
hilanglah haknya untuk menuntut kembali tanah tersebut sebagaimana hal ini ditegaskan
pula dalam pasal 32 ayat (1) PP No. 24 tahun 1997 tentang Pendafataran Tanah.

c. Asas Kesepakatan dan Musyawarah dalam Pengadaan Tanah.


Jawaban:
Asas kesepakatan dan musyawarah dalam pengadaan tanah bahwa kegiatan pengadaan
tanah dan pemegang hak atas tanah dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pihak yang
memerlukan tanah dengan pemegang hak tanah. Kegiatan fisik pembangunan baru dapat
dilaksanakan bila telah terjadi kesepakatan antara para pihak dan ganti kerugian telah
diserahkan.

Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017


Mata Kuliah Hukum Agraria
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai