Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I telah disetujui dan disahkan oleh Dosen
Pembimbing Praktikum Ilmu Ukur Tanah I, Program Studi Teknik Geodesi,
Universitas Diponegoro.
Disusun oleh:
Kelompok 6-A
1. Marissa Isabella Panggabean NIM 21110116120005
2. Nurrabia Firiani NIM 21110116120014
3. Resi Diansismita NIM 21110116120023
4. Naldius Bagas Sidabutar NIM 21110116120033
5. Nella Wakhidatus Sholekhah NIM 21110116120035
6. Dyto Elang Narendrasastri NIM 21110116140039
Semarang, Desember 2016
Menyetujui,
Asisten Praktikum
Christovel Natar P
NIM. 21110113190093
Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah, Dosen Praktikum ,
Tiada kata yang lebih mulia selain memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah 1 ini tanpa menemui
hambatan yang berarti. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Sawitri Subiyanto M.Si., selaku Ketua Program Studi Teknik Geodesi
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2. Ir.Bambang Sudarsono,MS, selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Ukur
Tanah I.
3. Abdi Sukmono, S.T., M.T, selaku dosen praktikum Ilmu Ukur Tanah I.
4. Christovel, selaku Asisten praktikum mata kuliah Ilmu Ukur Tanah 1 yang telah
membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.
5. Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyusun laporan praktikum
Ilmu Ukur Tanah 1.
Penulis sadar bahwa laporan yang penulis susun ini masih sangat jauh dari
sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat
membangun untuk sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
2. Penyuluhan
3. Identifikasi dan Delineasi Batas Bidang Tanah
7. Pembuatan Laporan
TARGET JUMLAH
NO DESA/KELURAHAN KECAMATAN
PRONA UKM TARGET
1 Tegalsari Garung 4033 4033
2 Selomanik Kaliwiro 3214 3214
3 Banjar Kertek 1356 1356
4 Jonggolsari Leksono 4143 300 4443
5 Kalidadap Wadaslintang 3906 3906
6 Wonosroyo Wadaslintang 3048 3048
JUMLAH 1970 300 20000
1. Struktur Organisasi
Ketua
Dyto Elang Narendrasastri
Kasi Keuangan
Annisa Salamah
Kasi Pencetaan SU
Aldi Hutaip
2. Lisensi : SK 1-0989-22
S.K. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional
Nomor :22/KEP-119.13.4/1/2017
KECAMATAN
1 PENGUKURN PTSL PAKET 2 2017 WARUNGPRING, 10000
BANJARNEGARA
KECAMATAN
2 PENGUKURAN PTSL PAKET 1 2017 10000
WARUREJA, MAGELANG
KECAMATAN SUSUKAN,
3 PENGUKURAN PTSL PAKET 2 2017 20000
WONOSOBO
KECAMATAN
4 PENGUKURAN PTSL PAKET 3 2017 5000
AMPEL,BANJARNEGARA
KECAMATAN ADAN,
5 PENGUKURAN PTSL PAKET 2 2018 5000
TEMANGGUNG
KECAMATAN TARUKAN,
6 PENGUKURAN PTSL PAKET 1 2018 6500
TEMANGGUNG
KECAMATAN PLERET,
7 PENGUKURAN PTSL PAKET 1 2018 10000
TEMANGGUNG
KECAMATAN DOKO
8 PENGUKURAN PTSL PAKET 4 2019 10000
SEMARANG
KECAMATAN BEJI,
9 PENGUKURAN PTSL PAKET 3 2019 5000
WONOSOBO
b. Pengukuran bidang tanah hanya boleh dilakukan pada bidang tanah yang
telah jelas batas bidang tanahnya.
g. Akurasi ploting titik yang harus dicapai untuk setiap titik-titik batas
bidang tanah adalah 0.1 mm pada skala peta, relatif terhadap titik lain yang
bersebelahan.
- Jarak antara titik referensi dengan titik batas bidang tanah yang akan
diukur telah melampaui 100 M.
g. Gambar ukur yang dihasilkan dengan cara pengukuran teristris dan atau
pengamatan satelit yang data ukurannya dalam bentuk digital (seperti
GNSS, dll), terdiri dari formulir gambar ukur dan print out koordinat
hasil hitungan dan hasil plotting bidang tanah.
h. Gambar ukur merupakan gabungan dari formulir gambar ukur dan copy
peta kerja serta keduanya telah ditandatangani oleh Petugas Pengukuran
(ASK dan SK).
b. Peta Bidang Tanah dibuat untuk setiap satuan wilayah (setiap RT atau
beberapa RT) sesuai kesepakatan dengan Ketua Panitia Ajudikasi
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Gambar bidang-bidang tanah
harus menggambarkan seluruh bidang-bidang tanah pada satuan wilayah
yang telah ditentukan dengan menyesuaikan data topografis yang ada (
misalnya jalan, sungai dan lain-lain ) dan disertai NIB.
d. Tata cara pembuatan Peta Bidang Tanah dapat dilihat pada Lampiran.
III.14 Pengumuman
a. Peta bidang tanah, yang telah ditambah dengan daftar luas masing-
masing bidang serta data kepemilikan, digunakan untuk pengumuman.
Pengumuman dimaksud untuk memberikan kesempatan kepada warga
masyarakat pemilik tanah atau pihak lain yang berkepentingan untuk
mengajukan sanggahan apabila ada haknya yang terlampaui, baik tentang
nama kepemilikan, luas dan bentuk bidang tanah.
b. Apabila terdapat sanggahan pada saat pengumuman dan berdasarkan
penelitian Panitia Ajudikasi terdapat kekeliruan mengenai hasil ukuran
bidang tanah yang tercantum pada Peta Bidang Tanah, maka pada Peta
Bidang Tanah dan hasil pemetaan pada peta dasar pendaftaran atau peta
pendaftaran dilakukan perubahan.
c. Hasil ukuran perbaikan perbaikan bidang atau bidang-bidang tanah
dibuatkan gambar ukur baru dan hasil ukuran bidang tanah tersebut pada
gambar ukur yang lama dinyatakan tidak berlaku.
d. Sebagai lampiran pengumuman disertakan Daftar Tanah.
d. Tata cara pengisian DI. 203 mengacu pada PMNA / KBPN No.3 Tahun
1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP No.24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah.
III.16 Pembuatan Peta Indeks
a. Peta indeks memuat pembagian lembar peta pendaftaran dan dibuat
dalam skala 1 :10.000 dalam format digital
e. Peta Bidang
2. Kegiatan Pemetaan :
b. Peta Bidang Tanah ( DI. 201 C ) dalam bentuk hard copy dan soft
copy
a. Laporan Awal.
b. Laporan Bulanan.
c. Laporan Akhir.
4. Semua soft copy disimpan dalam bentuk CD, termasuk juga Laporan
Akhir.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
KOORDINAT
X Y NO.TITIK
437898,684 9220576,820 BM14
437879,445 9220580,753 P2
437868,726 9220585,484 P3
437845,715 9220595,068 P4
437825,298 9220605,015 P5
437817,544 9220582,932 P6
437805,212 9220564,515 P7
437802,485 9220557,583 P8
437805,226 9220545,532 P9
437803,158 9220533,506 P10
437807,484 9220529,115 P11
437788,996 9220512,396 P12
437792,736 9220506,407 P13
437810,819 9220485,311 P14
437815,006 9220465,894 P15
437810,064 9220420,355 P16
437800,940 9220397,125 P17
437808,397 9220369,723 P18
437831,650 9220363,141 P19
437849,739 9220354,972 P20
437868,864 9220347,049 P21
437878,794 9220355,737 P22
437921,880 9220328,774 P23
437946,994 9220333,335 P24
437949,180 9220365,026 P25
437934,497 9220393,416 P26
437936,375 9220417,322 P27
437929,444 9220450,328 BM
20
437911,863 9220489,951 P29
437907,673 9220541,727 P30
437898,684 9220576,820 BM
14
IV.1.2 Pembahasan
Untuk mendapatkan koordinat masing-masing titik dilakukan
praktikum dilanjutkan dengan pengolahan data sebagai berikut :
1. Praktikum
a. Pertama, alat didirikan di BM14, kemudian bidik ke P30.
Setelah itu alat di set 0°0’0”.
b. Kemudian alat membidik P2.Dan didapat sudut horizontal
untuk arah biasa 115°55’20”.
c. Kemudian teropong diputar arah luar biasa, kemudian
membidik P2, didapat sudut horizontal arah luar biasa
115°55’20”
d. Melakukan langkah a-c sampai patok 30
e. Setelah itu menghitung sudut biasa, sudut luar biasa, dan sudut
rata-rata pada titik BM.
f. Sudut biasa = 115°55’20”.
Sudut luar biasa = 180- (180°0’0”-295°55’20”) = 115°55’20”
115°55’20”+115°55’20”
Sudut rata-rata = = 115°55’20”
2
g. Melakukan langkah f sampai P30.
h. Sudut rata-rata yang sudah diperoleh kemudian dimasukkan ke
form hitungan poligon tertutup sebagai sudut ukuran (β).
2. Pengolahan data
a. Menghitung Koreksi Sudut.
Untuk mengetahui koreksi sudut, harus mengetahui syarat
besarnya sudut dan jumlah sudut ukuran (β).
Jumlah ukuran sudut dapat dihitung dengan rumus :
∑β = ( n – 2 ) x 180= ( 30– 2 ) x 180
= 5040
Hasil pengukuran di lapangan ternyata jumlah sudut ukuran
(∑β) yang telah dihitung dengan menggunakan rumus
sebesar503959’50” , maka hitung koreksi sudutnya dengan
menggunakan rumus :
= [ ( n – 2 ) x 180 ] + f α
503959’50” = 5040 + f
f = -0°0’10”
Setelah koreksi sudut didapat, hitung koreksi sudut per titiknya
dengan menggunakan rumus :
Koreksi sudut titik = - fα / n
= - (- 0°0’10”) / 30
= 0°0’0,33”
b. Menghitung Azimuth
Berdasarkan data, azimuth awal yaitu αbmp1 adalah
281°33’52”.
Azimuth yang selajutnya dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
α berikut = α awal k 180.
α12 = αbmp1+ kβ1 -180°
α12 = αbmp1+ (β1 + f)- 180°
=281°33’52”+( 192°15’40”+ 0°0’0,33” )-
180°
=293°49’32”
Perhitungan tersebut digunakan sampai α14bm
Hasil azimuth dapat dilihat di dalam form perhitungan poligon.
Menjumlahkan jarak (d), diperoleh = 748,750meter.
c. Perhitungan Fx
Menghitung Fx dengan cara dengan menggunakan rumus
Fxbmp1 = dbmp1 x sin αbmp1
= 19,635 x sin281°33’52”
= -19,237
Perhitungan tersebut digunakan sampai Xp30bm.
Jika semua Fx dijumlahkan, maka akan menghasilkan :
Σ Fx = Σ d sin α.
Σ d sin α = 0,094
d. Perhitungan Fy
Menghitung Fy dengan cara dengan menggunakan rumus :
Fybmp1 = dbmp1 x cos αbmp1
= 19,635 xcos 281°33’52”
= 3,936
Perhitungan tersebut digunakan sampai Y14bm.
Jika semua Fx dijumlahkan, maka akan menghasilkan :
Σ Fy = Σ d cos α.
Σ d cos α = 0,115
= -0,002
Perhitungan tersebut digunakan sampai kXp30bm
Jumlah dari setiap koreksi tiap titik (kXij) harus sama
dengan jumlah dsin α (∑dsin α).
Masing-masing besarnya koreksi d sin α per titik
dapat dilihat di form hitungan poligon.
2. Menghitung koreksi jarak Y .Cara menghitung
koreksi, yaitu :
d cos
kYbmp1 = dbmp1x
d
−(0,115)
=19,635 × 748,750
= -0,003
Perhitungan tersebut digunakan sampai Ky14bm
Jumlah dari setiap koreksi tiap titik (kYij) harus sama
dengan jumlah dcos α ( ∑dcos α).
Masing-masing besarnya koreksi dcos α per
titik dapat dilihat di form hitungan poligon.
= √(0,009 ) + (0,013)
= 0,148
Jadi, ketelitian liniernya dapat diperoleh dengan rumus
FL 0,148 1
KL = = 748,750 =5038
D
Atau bisa ditulis seperti berikut, KL = 1 : 5038
Toleransi ketelitian linier adalah 1:2000 . Jadi pengukuran ini
telah memenuhi syarat.
IV.2.1 Pembahasan
Tinggi titik di atas di dapat dari pengukuran dan perhitungan yaitu
dengan cara sebagai berikut :
1. Praktikum
b. Alat didirikan diantara BM dan P1
c. Mendirikan rambu ukur di BM dan P1 dan BM sebagai bacaan
belakang dan P1 sebagai bacaan muka
d. Baca dan catat BA, BB, BT
e. Lakukan sampai waterpass berdiri diantara P14 dan BM untuk
pengukuran waterpass. Lakukan pengukuran pergi-pulang di titik
yang sama.
2. Pengolahan Data
Data elevasi Tabel didapat dari :
a. Mencari beda tinggi (∆h) dengan rumus :
∆h = (BTbelakang- BTmuka)
Beda tinggi dari BM ke P1 :
Pergi : 0,382 - 2,345 = -1,963 m
Pulang : 1,588 – 0,352 = 1,236 m
Lakukan hal yang sama sampai semua titik diketahui beda
tingginya.
b. Menghitung rata-rata beda tinggi dengan rumus :
∆ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑖 + ∆ℎ 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔
2
−1,963+1,236
Rata-rata beda tinggi BM ke P1 = 2
= -1,964 m
Lakukan hal yang sama pada semua beda tinggi.
c. Dalam waterpass tertutup, perhitungan waterpass tertutup
harus diperhitungkan koreksinya. Bedasarkan perhitungan tabel
diatas, Koreksi yang didapat sebesar +0,001 dan +0,000 m.
Besarnya koreksi adalah (-kesalahan). Apabila ƩΔh = -0,013 m,
maka koreksi = - (-0,013)= +0,013 m. Kemudian koreksi
dibagikan ke setiap jumlah titik. Yang didapat dari perhitungan :
∑∆h 0,013
koreksi = = = 0,000 𝑚
n 30
IV.3.1 Pembahasan
1. Pengukuran penampang melintang dilakukan dengan menggunakan
pengukuran waterpass terbuka.
2. Menentukan detail-detail tiap titik yang akan diukur.
3. Ukur jarak tiap detail dengan pita ukur.
4 Membuat sketsa detail tiap detail titik angka untuk mempermudah
dalam pengukuran.
5. Mendirikan alat diantara jalan titik P21 dan P22, kemudian bidik rambu
ukur yang berdiri pada tiap detail lalu catat bacaan BA, BT dan BB.Dan
seterusnya sampai ke titik detail 28.
6. Menghitung beda tinggi tiap detail dengan cara mengurangi BT titik
P22 dan BT detail-detail pada titik P21.
Dst sampai ke titik detail 28.
7. Menghitung tinggi tiap detail dengan cara menjumlahkan tinggi titik
P22 dan beda tinggi detail-detail pada titik P21.Tinggi titik P22 sudah
diketahui yaitu 173,463.
Tinggi titik T1 = Tinggi titik P22 + beda tinggi T1
= 173,463 – 0,122
= 173,341
Tinggi titik T2 = Tinggi titik P22 + beda tinggi T2
= 173,463 - 0,143
= 173,320
Dan seterusnya sampai diketahui tinggi titik detail 28 pada titik P
IV.3.2 Kesalahan pengukuran
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA