Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : ………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : ………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4335/Administrasi Pertanahan

Kode/Nama UT Daerah : ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
Soal 1:
Dari uraian di atas silahkan saudara analisis Catur Tertib dalam bidang Penggunaan Tanah
dan tertib Pemiliharan Tanah Lingkungan Hidup yang di maksudkan pemerintah
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1979.

Jawab:

Catur Tertib Pertanahan yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1979
merupakan langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan pengelolaan tanah yang tertib, adil, dan
berkelanjutan. Dua aspek penting dalam Catur Tertib ini, yaitu Tertib Penggunaan Tanah dan
Tertib Pemeliharaan Tanah Lingkungan Hidup, memiliki peran krusial dalam mencapai tujuan
tersebut.

1. Tertib Penggunaan Tanah:

 Pengertian: Meliputi pengaturan penggunaan tanah sesuai dengan peruntukannya yang tercantum
dalam Rencana Tata Ruang (RTR) dan memperhatikan daya dukung lahan. Hal ini bertujuan untuk:
o Mencegah alih fungsi lahan yang tidak terkendali.
o Mewujudkan pemanfaatan tanah yang optimal dan berkelanjutan.
o Menjaga keseimbangan tata ruang dan kelestarian lingkungan.
 Implementasi:
o Penetapan RTR yang jelas dan komprehensif di semua tingkatan wilayah.
o Penerbitan izin pemanfaatan tanah yang selektif dan akuntabel.
o Penindakan tegas terhadap pelanggaran alih fungsi lahan.
o Pembinaan dan edukasi masyarakat terkait penggunaan tanah yang bertanggung jawab.

2. Tertib Pemeliharaan Tanah Lingkungan Hidup:

 Pengertian: Meliputi upaya menjaga kelestarian fungsi tanah dan mencegah kerusakan lingkungan
akibat aktivitas manusia. Hal ini bertujuan untuk:
o Melestarikan kesuburan dan daya dukung lahan.
o Mencegah pencemaran tanah dan air.
o Menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati.
 Implementasi:
o Penerapan sistem pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
o Pengelolaan sampah dan limbah yang terpadu dan bertanggung jawab.
o Rehabilitasi lahan terdegradasi dan terkontaminasi.
o Konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
o Penanaman pohon dan penghijauan untuk menjaga kualitas air dan udara.

Soal 2

Dari uraian tersebut diperlukan ketegasan pemerintah dalam penggunaan hak tanah, untuk itu
silahkan saudara temukan kebijakan yang dikeluarkan dalam rangka pengurusan hak atas
tanah termasuk perundang – undangan yang berlaku.

Jawab:

Berdasarkan uraian yang diberikan, terlihat bahwa pengakuan kepemilikan tanah di daerah yang baru
berkembang masih didasarkan pada okupasi dan lama tinggal, tanpa kepastian hukum yang jelas. Hal
ini berpotensi menimbulkan konflik dan menghambat pembangunan di masa depan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan ketegasan pemerintah dalam penerapan kebijakan
dan penegakan hukum terkait pengurusan hak atas tanah. Berikut beberapa kebijakan dan perundang-
undangan yang relevan:

1. Kebijakan:

 Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2010 tentang Penataan Ruang Wilayah


Nasional: Mengatur tentang tata ruang nasional yang menjadi pedoman bagi penyusunan tata ruang
wilayah provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang: Mengatur tentang
penyelenggaraan penataan ruang, termasuk pendaftaran tanah dan pemberian hak atas tanah.
 Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah: Mempercepat
pendaftaran tanah untuk meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah.
 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 12
Tahun 2014 tentang Klasifikasi, Tata Cara Pendaftaran dan Pembukuan Hak Atas Tanah,
Serta Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah: Mengatur tentang klasifikasi, tata cara pendaftaran,
dan pembukuan hak atas tanah, serta pendaftaran peralihan hak atas tanah.

2. Perundang-Undangan:

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945: Pasal 33 ayat (3) mengatur
tentang penguasaan tanah oleh negara dan perlindungannya bagi rakyat.
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria: Mengatur tentang dasar hukum pertanahan di Indonesia, termasuk hak atas tanah.
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup: Mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk tata ruang dan
penggunaan tanah.
 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung: Mengatur tentang
penyelenggaraan bangunan gedung, termasuk persyaratan perizinan mendirikan bangunan.

Soal 3

Dari uraian di atas menjelaskan permasalahan tanah di Indonesia, untuk itu pendaftaran
tanah merupakan hal utama yang harus dilakukan seseorang agar terhindar dari konflik
tanah, dalam pendaftaran tanah terdapat sistem publikasi tanah, silahkan saudara analisis apa
kebaikan dan keburukan dari sistem publikasi positif.

Jawab:

Analisis Sistem Publikasi Positif dalam Pendaftaran Tanah

Sistem Publikasi Positif merupakan salah satu sistem pendaftaran tanah yang diatur dalam Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 12 Tahun 2014 tentang Klasifikasi, Tata Cara
Pendaftaran dan Pembukuan Hak Atas Tanah, Serta Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah. Dalam
sistem ini, kebenaran data yuridis dan fisik tanah yang tercantum dalam sertifikat tanah dijamin oleh
negara.
Kebaikan Sistem Publikasi Positif:

 Meningkatkan Kepastian Hukum Hak Atas Tanah: Sertifikat tanah yang diterbitkan melalui
sistem publikasi positif memiliki kekuatan hukum yang kuat dan tidak dapat digugat gugat oleh pihak
lain, kecuali dengan alasan yang sah berdasarkan putusan pengadilan. Hal ini memberikan kepastian
hukum bagi pemilik tanah dan mencegah terjadinya sengketa tanah di kemudian hari.
 Mempermudah Transaksi Tanah: Dengan adanya kepastian hukum hak atas tanah, transaksi jual
beli tanah menjadi lebih mudah dan aman. Pembeli tanah dapat yakin bahwa mereka membeli tanah
yang sah dan tidak terbebani oleh sengketa.
 Meningkatkan Efisiensi Pendaftaran Tanah: Sistem publikasi positif memungkinkan proses
pendaftaran tanah menjadi lebih efisien dan cepat. Hal ini karena negara menanggung beban
pembuktian kebenaran data yuridis dan fisik tanah.
 Meningkatkan Pendapatan Negara: Pendaftaran tanah melalui sistem publikasi positif dikenakan
biaya. Biaya ini merupakan sumber pendapatan negara yang dapat digunakan untuk membiayai
program-program pembangunan.

Keburukan Sistem Publikasi Positif:

 Proses Pendaftaran yang Rumit: Proses pendaftaran tanah melalui sistem publikasi positif relatif
rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Hal ini karena negara harus melakukan pemeriksaan data
yuridis dan fisik tanah secara menyeluruh sebelum menerbitkan sertifikat tanah.
 Biaya Pendaftaran yang Mahal: Biaya pendaftaran tanah melalui sistem publikasi positif relatif
mahal. Hal ini karena negara harus menanggung beban pembuktian kebenaran data yuridis dan fisik
tanah.
 Potensi Penyalahgunaan Wewenang: Terdapat potensi penyalahgunaan wewenang oleh petugas
pendaftaran tanah dalam proses pemeriksaan data yuridis dan fisik tanah. Hal ini dapat
mengakibatkan diterbitkannya sertifikat tanah yang tidak sah.

Kesimpulan:

Sistem publikasi positif memiliki both kelebihan dan kekurangan. Sistem ini memberikan kepastian
hukum hak atas tanah dan mempermudah transaksi tanah, namun proses pendaftarannya rumit dan
biayanya mahal. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menyederhanakan proses pendaftaran
tanah dan menurunkan biayanya, serta meningkatkan pengawasan terhadap petugas pendaftaran tanah
untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
Soal 4:

Berdasarkan uraian di atas, saudara diminta untuk memaparkan siapa saja yang dapat
termasuk kedalam tim Ajudikasi berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku
dan menganalisis mengapa di perlukannya Tim Ajudikasi.

Jawab:

Ajudikasi Pertanahan merupakan kegiatan penting dalam proses pendaftaran tanah untuk pertama
kali, bertujuan untuk mengumpulkan dan menetapkan kebenaran data fisik dan data yuridis terkait
objek pendaftaran tanah. Tim Ajudikasi memegang peran sentral dalam memastikan kelancaran dan
keabsahan proses ini.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 12 Tahun 2014 tentang Klasifikasi, Tata Cara Pendaftaran dan Pembukuan Hak Atas
Tanah, Serta Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah, tim Ajudikasi terdiri dari:

 Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT): Bertugas sebagai ketua tim dan bertanggung jawab atas
kelancaran dan keabsahan proses ajudikasi.
 Petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN): Bertugas sebagai sekretaris tim dan membantu
PPAT dalam melaksanakan tugasnya.
 Ahli waris: Pihak yang berhak atas tanah yang diajukan untuk pendaftaran.
 Pihak lain yang berkepentingan: Termasuk tetangga, pemilik tanah yang berbatasan, dan pihak-
pihak lain yang memiliki hak atas tanah tersebut.

Peran Penting Tim Ajudikasi:

 Memverifikasi data yuridis dan fisik tanah: Tim Ajudikasi akan memeriksa kelengkapan dan
keabsahan data yuridis seperti surat tanah, akta waris, dan bukti kepemilikan lainnya. Selain itu,
mereka juga akan melakukan pengukuran tanah untuk memastikan luas dan batas-batasnya yang
benar.
 Menyelesaikan sengketa kepemilikan tanah: Jika terjadi sengketa kepemilikan tanah, tim Ajudikasi
akan berusaha untuk menyelesaikannya secara damai melalui musyawarah mufakat. Jika musyawarah
mufakat tidak berhasil, tim Ajudikasi akan membantu para pihak untuk menyelesaikan sengketa
tersebut melalui jalur hukum.
 Membuat berita acara ajudikasi: Berita acara ajudikasi merupakan dokumen yang memuat hasil
pemeriksaan data yuridis dan fisik tanah, serta kesepakatan para pihak yang terlibat dalam proses
ajudikasi.
 Menyampaikan rekomendasi kepada BPN: Tim Ajudikasi akan menyampaikan rekomendasi
kepada BPN untuk menerbitkan sertifikat tanah bagi pihak yang berhak.

Alasan Perlunya Tim Ajudikasi:

 Memastikan kepastian hukum hak atas tanah: Tim Ajudikasi berperan penting dalam memastikan
bahwa hak atas tanah terdaftar dengan benar dan sah. Hal ini memberikan kepastian hukum bagi
pemilik tanah dan mencegah terjadinya sengketa di kemudian hari.
 Meningkatkan efisiensi pendaftaran tanah: Tim Ajudikasi membantu mempercepat proses
pendaftaran tanah dengan menyelesaikan sengketa kepemilikan tanah secara damai dan membantu
para pihak untuk menyelesaikan sengketa tersebut melalui jalur hukum.
 Meningkatkan kualitas data tanah: Tim Ajudikasi memastikan bahwa data yuridis dan fisik tanah
yang terdaftar di BPN adalah benar dan akurat. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas data
tanah di Indonesia.

Sumber Referensi:

BMP ADPU4335/Administrasi Pertanahan

Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1979 tentang Rencana Pembangunan Lima Tahun Ketiga
(REPELITA III) 1978/80-1983/84

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Klasifikasi, Tata Cara
Pendaftaran dan Pembukuan Hak Atas Tanah, Serta Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah

https://tarubali.baliprov.go.id/peranan-gis-dalam-penataan-ruang/

https://www.slideshare.net/aryapinandita/peran-data-dan-informasi-geospasial-dalam-penataan-ruang

http://prodi1.stpn.ac.id/wp-content/uploads/2016/12/Modul-Pendaftaran-Tanah.pdf

https://jdih.atrbpn.go.id/peraturan/download/1014/Permen%2012%20Tahun%202021%20Full.pdf

https://jdih.atrbpn.go.id/peraturan/klaster/pendaftaran-tanah

https://jdih.atrbpn.go.id/peraturan/download/1014/Permen%2012%20Tahun%202021%20Full.pdf

Anda mungkin juga menyukai