Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Palestina adalah sebuah Negara yang terletak di benua eropa. Palestina (bahasa
suryani) adalah sebuah daerah di timur tengah antara laut tengah dan sungai yordan. Palestina
membentuk bagian tenggara dari kesatuan geografis yang besar di belahan timur dunia arab
yang disebut dnegan negeri syam. Selain palestina negeri syam terdiri dari Lebanon, suriah
dan yornadia. Palestina memiliki memiliki sejarah yang pelik. Israelyang merupakan bangsa
yahudi mendirikan Negara nya di atas Negara palestina. Hal ini menyebabkan situasi
berkembang hingga sekarang.
Karena lokasinya terletak di pertengahan negara-negara Arab, Palestina membentuk
kombinasi geografis yang natural dan humanistik bagi medan terestrial yang luas yang
memuat kehidupan orang-orang asli Badui di wilayah Selatan dan gaya pendudukan yang
sudah lama di bagian Utara. Tanah Palestina punya keistimewaan dibanding dengan daerah
lain karena merupakan bagian dari tempat tinggalnya manusia pertama, tempat diturunkannya
semua agama samawi, tempat di mana peradaban kuno muncul, menjadi jembatan aktifitas
komersial dan tempat penyusupan ekspedisi militer di sepanjang era bersejarah yang berbeda.
Lokasi strategis yang dinikmati Palestina memungkinkannya untuk faktor penghubung antara
berbagai benua bagi dunia kuno Asia, Afrika dan Eropa. Palestina juga menjadi tempat yang
dijadikan pintu masuk bagi perjalanan ke tempat-tempat jiran. Ia menjadi jembatan
penghubung bagi manusia sejak dahulu kala, sebagaimana ia juga menikmati lokasi sentral
yang memikat seluruh orang yang mau bermukim dan hidup dalam kemakmuran. Maka dari
itu sangat alami kalau Palestina menjadi pusat bagi kerakusan banyak orang yang ingin
berkuasa dan mengeksploitasi keistimewaannya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut
1. Apa Saja Jenis-Jenis Bangsa di Palestina?
2. Bagaimana Kehidupan Sosial-Budaya, Ekonomi, Agama, dan Bahasa di
Palestina?
3. Bagaimana Konflik Palestina VS Israel?
4. Bagaimana Peranan Inggris Dalam Pembentukan Negara Israel?
5. Bagaimana Kelahiran Negara Israel?
6. Bagaimana Pembentukan PLO?
1
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut
1. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Bangsa di Palestina
2. Untuk Mengetahui Kehidupan Sosial-Budaya, Ekonomi, Agama, dan Bahasa di
Palestina
3. Untuk Mengetahui Konflik Palestina VS Israel
4. Untuk Mengetahui Peranan Inggris Dalam Pembentukan Negara Israel
5. Untuk Mengetahui Kelahiran Negara Israel
6. Untuk Mengetahui Pembentukan PLO

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Jenis-Jenis Bangsa di Palestina
Bangsa yang pertama kali menghuni wilayah Palestina adalah bangsa Kan’an. Mereka
datang dari Jazirah Arab sejak 4500 tahun yang lalu. Sehingga pada awalnya Palestina
disebut Negeri Kan’an. Bangsa Palestina yang ada sekarang ini adalah anak keturunan bangsa
Kan’an yang sebahagiannya berasal dari keturunan bangsa Timur Laut Tengah atau bangsa
Palestina serta kabilah-kabilah Arab yang berasimilasi dengan bangsa Kan’an. Dalam catatan
sejarah sekitar 2000 sM di zaman Abraham, yang diklaim oleh Yahudi, Kristen dan Islam
sebagai bapa rohaninya, ada 10 suku yang mengembara di wilayah Palestina, yaitu Keni,
Kenas, Kadmon, Kanaan, Feris, Het, Refaim, Amori, Girgasi dan Yebus (Kej. 15:19-21).
Sejumlah ahli arkeologi berpendapat, bahwa suku Nathufiyyah adalah manusia
pertama yang mendiami wilayah utara Al-Quds, wilayah pantai dan di goa-goa dekat gunung
Karmel, kira-kira pada 14.000-8.000 tahun Sebelum Masehi. Pada tahun 8.000-4.500 SM,
mulailah manusia mendiami satu wilayah dengan tidak berpindah-pindah yaitu di Kota Ariiha
(Jericho). Hal tersebut tampak dari tanda-tanda sebagaimana para pakar arkeologi, seperti
bangunan-bangunan kuno yang merupakan bangunan pertama di dunia. Sementara itu, di
desa Abu Syasyah, di dekat Ramallah, tampak tanda-tanda keberadaan sejumlah suku yang
mendiami wilayah tersebut, kira-kira 3.500 SM.
Pada awal sejarah menunjukan bahwa kabilah-kabilah Arabiyyah (bangsa Kan’an,
Amuriyyah, Yabusiyyah, dan Finikiyyah) adalah bangsa yang paling pertama mendiami
wilayah Palestina.Berdasarkan kesepakatan para ahli sejarah barat maupun timur, yaitu kira-
kira pada tahun 2.500 SM. Mereka menetap di wilayah pantai dan gunung-gunung. Adapun
Yabusiah, mereka mendiami kawasan Al-Quds dan membangun kota di sana yang dinamakan
kota Yabus. Dengan demikian bangsa Palestina saat ini adalah keturunan suku-suksu
tersebut. Suku Kan’an membangun 119 kota. Pada tahun 2.000 s.d. 1200 SM, daerah ini
dipimpin oleh Haksus (Heksos). Wilayah ini bisa menyempit dan meluas, tergantung siapa
yang memerintahnya. Namun wilayahnya tidak sampai ke luar kawasan Syam (Syam saat ini
terdiri dari kawasan Palestina, Lebanon, Suriah, Jordania, dan Mesir). Nama Palestina waktu
itu belum ada, yang ada adalah tanah Kan’an (Ardhu Kan’an), karena yang mendiaminya
adalah bangsa Kan’an.
2.2. Kehidupan Sosial-Budaya, Ekonomi, Agama, dan Bahasa di Palestina
Palestina merupakan negara yang majemuk dan heterogen di mana negara Palestina
juga memiliki agama yang beraneka ragam. Dimana dahulu Palestina sebelum kedatangan

3
bangsa Israel penduduknya merupakan pemeluk agama yang beragam. Di Palestina sendiri
terdapat agama Islam Kristen dan Yahudi Meskipun demikian mayoritas agama di Palestina
adalah Islam tetapi baik umat Kristen dan Yahudi mereka saling hidup damai. Pemeluk
agama Islam Kristen dan Yahudi hidup serasi di Palestina. Dahulu sebelum kedatangan Islam
kehidupan di Palestina selalu berdampingan dengan damai, di Palestina juga terdapat umat
Yahudi yang cukup banyak. Meskipun demikian warga Yahudi hidup bahagia dan mengaku
sebagai orang Palestina, mereka senang dan bangga kepada Palestina. Umat Kristen Islam
maupun Yahudi di Palestina juga merasakan kesulitan karena kesewenangan Israel namun
kehidupan yang damai antara pemeluk agama di Palestina seketika rusak akibat Israel terus
mengambil alih wilayah Palestina pada tahun 1947 lalu Israel juga Mulai memindahkan
warga Yahudi ke wilayah Palestina yang dilakukan secara besar-besaran dan menggusur
paksa rakyat Palestina. Pemerintah Israel juga memisahkan politik dengan Palestina dan juga
Israel membangun tembok tinggi di Gaza untuk menghalangi hubungan antara Israel dan
Palestina. Palestina sendiri pada kenyataannya tidak memusuhi Yahudi tetapi memusuhi
pihak Israel yang ingin menghancurkan Palestina dan mengambil wilayah Palestina hingga
sekarang kehidupan di Palestina terus terus iki Akibat serangan Israel pada Palestina yang
seakan tidak pernah berhenti dan juga sudah banyak warga Palestina yang tewas akibat
serangan Israel. Kebudayaan Palestina sendiri memiliki budaya yang diturunkan secara turun
temurun. Pakaian adat wanita Palestina bernama thobe selain itu juga terdapat tarian
tradisional Palestina yang bernama Dabke. Palestina juga memiliki semangat nasionalisme
yang tinggi yang tercermin melalui beragam lagu kebangsaan seperti fida'i. Dabke merupakan
tarian tradisional Palestina yang menggambarkan situasi negara Palestina di bawah
pendudukan Israel. Dabke menggambarkan simbol solidaritas, sukacita, ketabahan, kekuatan
dan tekad rakyat Palestina. Dabke sendiri sering dilakukan pada saat acara sosial seperti
pernikahan atau pesta. Fida'i merupakan lagu kebangsaan Palestina yang disebut sebagai lagu
kebangsaan atau lagu kebangsaan revolusi Palestina. Makna lagu Fida’i menggambarkan
tentang pengorbanan untuk negara untuk memperoleh kemerdekaan. Lagu ini sangat
membangkitkan semangat nasionalisme rakyat Palestina.
Perekonomian di Palestina, dimana Palestina sendiri bukan merupakan kawasan yang
subur dengan hasil alam yang melimpah. Kawasan Palestina menjadi kawasan yang penting
bukan karena hasil kekayaan alamnya. melainkan lebih mengarah pada posisi yang strategis
letak wilayahnya yang menghubungkan tiga benua yaitu Asia Eropa dan Afrika serta
menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah. Wilayah Palestina juga berbatasan langsung
dengan Lebanon, Suriah, Yordania, Arab Saudi serta Mesir. Yang artinya menghubungkan
4
negara-negara Arab di kawasan benua Asia dengan negara-negara di Benua Afrika. Namun
pada saat ini berekonomi negara Palestina terus-menerus mengalami kemerosotan akibat dari
perang yang berkepanjangan antara Palestina dan Israel. Israel juga sudah banyak
memblokade pusat-pusat perekonomian negara Palestina, akibatnya negara Palestina merasa
asing di wilayahnya sendiri. Israel juga banyak menutup peluang Palestina melakukan
hubungan ekonomi dengan negara lain. Tak hanya itu Israel juga telah menghentikan
pembayaran pajak terhadap Palestina yang mengakibatkan Palestina Sudah lama tidak
mendapat dana dari pembayaran pajak Israel. Pada saat ini sumber keuangan negara Palestina
berasal dari negara-negara yang bersimpati terhadap perjuangan rakyat Palestina. Karena
berbagai peraturan Israel yang menyulitkan Palestina untuk melakukan hubungan
perdagangan dan hubungan bidang ekonomi dengan negara lain. Oleh karena itu
perekonomian Palestina Kian merosot dari tahun ke tahun akibat campur tangan dari Israel.
Aspek agama di Palestina dimana 93% penduduk Palestina beragama Islam yang
sebagian besar Sunni. Sekitar 6% lainnya beragama Kristen. Sejumlah kecil lainnya lagi
merupakan Samaria (penganut awal Yudaisme) tinggal di Nablus, Tepi Barat. KristenKristen
Palestina memang telah berimigrasi dalam jumlah yang cukup banyak dari Palestina.
Sebagian besar ke Amerika Serikat, Amerika Tengah dan Eropa. Inilah yang menyebabkan
hampir seluruh penduduk Palestina beragama Islam. Ada juga sejumlah kecil penduduk
Palestina bergama Yahudi. Mereka berasosiasi dengan Neturei Karta, gerakan yang
menentang Zionisme atas dasar agama dana menyebut diri mereka sebagai “Palestinians”
atau orang Palestina. Di Palestina bahasa Arab menjadi bahasa resmi yang dipakai oleh
masyarakat Palestina.
2.3. Konflik Palestina VS Israel
Perang yang terjadi antara Palestina dan Israel ini sudah terjadi sejak lama. Masalah
Palestina merupakan sengketa akibat pendudukan yang dilakukan oleh Israel di wilayah
Palestina. Masalah ini bermula dari munculnya gerakan Zionisme yang dipelopori oleh
Theodor Herzl pada 1895. Herzl merupakan ketua komunitas Yahudi yang berada di Inggris.
Zionisme adalah suatu paham dan juga gerakan yang bersifat politis, rasial, dan ekstrim.
Tujuannya adalah menegakkan negara khusus bagi bangsa Yahudi. Konflik ini dimulai
setelah perang dunia kedua, ketika masyarakat Israel (yahudi) berpikir untuk memiliki negara
sendiri. Menurut sejarah mereka keluar dari tanah Israel setelah Perang Salib karena dituduh
pro-Kristen oleh tentara Islam, yang kemudian ditinggali oleh orang-orang Filistin atau
Palestine, pikiran berbentuk zionisme yang didorong oleh genosida oleh Nazi pada perang
dunia kedua. Pilihan letak negara itu tentu saja adalah tanah leluhur mereka yang pada saat
5
itu merupakan tanah jajahan Inggris karena secara leluhur mereka memilikinya tapi juga
secara religius beberapa tempat keagamaan Yahudi ada disana.
Meskipun tidak secara terbuka, negara-negara barat setuju dan mendukung alasannya
karena sebelum orang Palestina tinggal disana, tanah itu adalah milik Israel. sebaliknya
negara-negara Arab berargumen bahwa adalah karena Jerman yang melakukan genosida
maka tanah Jerman lah yang harus disisihkan untuk dijadikan negara Yahudi. Dibalik semua
intrik politik dan keuntungan dan kerugian politik, strategis, dan sebagainya. Inggris secara
sukarela mundur dari negara dan memberikan siapa saja untuk mengklaimnya. berhubung
Isreal lebih siap maka mereka lebih dahulu memproklamirkan negara. Sebaliknya orang-
orang Palestina yang telah tinggal dan besar disana tidak mau terima mejadi bagian negara
Yahudi (Dalam literatur doktrin Islam pemimpin negara harus seorang Muslim), sehingga
bangsa Israel kemudian melihat orang Palestina sebagai ancaman dalam negeri, begitu juga
dengan bangsa Palestina yang menganggap Israel sebagai penjajah baru.
Konflik ini adalah konflik berkepanjangan yang telah berlangsung selam 60 tahun
lebih. Di tilik dari awal mula penyebab konflik, intinya adalah perebutan wilayah Jalur Gaza,
Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Israelsrael adalah negara yg didirikan untuk kaum Yahudi.
Kaum Yahudi adalah kaum yang tidak memiliki tanah air dan tersebar d seluruh penjuru
dunia. Karena kasus Holocoust yang dialami kaum yahudi oleh Nazi Jerman, di putuskan
memberikan tempat bagi kaum yahudi untuk bertempat tinggal. Setelah melalui proses yang
amat panjang akhirnya pada 1948, kaum Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel.
Dengan kemerdekaan ini, cita-cita orang orang Yahudi yang tersebar di berbagai belahan
dunia untuk mendirikan negara sendiri, tercapai. Oleh Inggris mereka ditawarkan untuk
memilih kawasan Argentina, Uganda, atau Palestina untuk ditempati, tapi mrk lebih memilih
Palestina. Sejak awal Israel sudah tidak diterima kehadirannya di Palestina, bahkan di daerah
mana pun mereka berada. Karena merasa memiliki keterikatan historis dengan Palestina,
akhirnya mereka berbondong2 datang ke Palestina. Dengan datangannya bangsa Yahudi ke
Palestina secara besar-besaran, Mulailah terjadi perampasan tanah milik penduduk Palestina
oleh pendatang Yahudi. Pada masa inilah, perlawanan sporadis bangsa Palestina mulai
merebak yang menimbulkan konflik diantara keduanya yang hingga kini tidak pernah usai.
2.4. Peranan Inggris Dalam Pembentukan Negara Israel
Proses ke arah pendirian negara Israel di tanah Palestina, ketika Inggris memberikan
dukungan terhadap gerakan zionisme ketika terjadi perang dunia I (1914-1919). Kala itu
Inggris terlibat dalam perang tersebut melawan Jerman dan bekerjasama dengan zionisme.
Inggris menjanjikan tanah Palestina bagi gerakan zionisme sehingga terjadi konspirasi
6
internasional untuk mendirikan Negara Yahudi di Palestina. Ada dua peristiwa sejarah
penting yang menjadi fondasi bagi berdirinya negara Israel di Palestina. YangYang pertama
adalah perjanjian Sykes-Picot 1916 antara Inggris dan Prancis yang salah satu butir
perjanjiannya adalah penetapan Palestina sebagai wilayah internasional. Dan deklarasi
Balfour 1917 yang menjanjikan sebuah negara Yahudi di tanah Palestina bagi gerakan
zionisme. DiDi bawah payung legitimasi Sykes-Picot dan deklarasi Balfour warga Yahudi
dari Eropa mulai melakukan migrasi ke Palestina. Pada decade 1930-an, zionisme
mendapatkan legitimasi dari Inggris untuk memasukkan migran Yahudi secara besar-besaran.
SemenjakSemenjak itu, mulailah gelombang migrasi orang-orang Yahudi dari berbagai
negara menuju ke Palestina dan membentuk pemukiman di sana. Pada awal kedatangan
gelombang pertama migrasi yahudi ke Palestina, pada saat itu hanya sekitar 24.000 orang
Yahudi yang tinggal di wilayah palestina. Sebagianebagian besar dari emreka tinggal di
Yerussalem, Safad, Tiberias, dan Hebron. Penduduk Yahudi tersebut hidup damai dengan
warga Arab Palestina yang mendiami wilayah tersebut selama berabad-abad.
MeningkatnyaMeningkatnya kontak antara kaum Yahudi yang berdiaspora di berabagi
Negara dan gencarnya propaganda zionisme internasional semakin meningkatkan daya tarik
kaum Yahudi Eropa untuk bermigrsi dan tinggal di Palestina. AntaraAntara tahun 1920-1924
jumlah migran yahudi berjumlah 42.784 orang, meningkat menjadi 57.022 orang pada tahun
1925-1929, dan meningkat lagi menjadi 91.258 orang pada tahun 1930-1934. Pada tahun
1940 jumlah migran Israel di Palestina telah berjumlah 456.743 orang. Gelombang migrasi
semakin massif, terutama pasca terjadinya peristiwa holocaust di Eropa, di mana terjadinya
pembantaian besar-besaran atas umat Yahudi oleh Nazi Jerman. DanDan atas terjadinya
peristiwa Holocaust inilah, zionisme semakin menemukan alas an untuk mendirikan Negara
Yahudi di Palestina sebagai kompensasi atas pembantaian dan penyiksaan yang mereka
alami. Meskipun belakangan peristiwa Holocaust ini diragukan kebenarannya.
GelombangGelombang migrasi yang sangat cepat. Dominasi Yahudi terhadap sumber-
sumber alam, dan sikap kolonialisasi Yahudi menimbulkan protes keras dari bangsa Arab-
Palestina sebagai penduduk asli, sehingga kerusuhan sering terjadi antara dua kelompok
tersebut. BerulangBerulang kali terjadi krisis dan konflik antara bangsa Israel dan palestina
ini memaksa PBB membentuk komisi khusus guna penyelesaian masalah Palestina.
KomiteKomite ini kemudian mengeluarkan dua usulan yaitu membagi wilayah Palestina
menjadi dua bagian serta membentuk pemerintahan federal antara yahudi dan Arab. Atas
desakan AS, usulan komite ini ditolak. MasalahMasalah Palestina ini kemudian dibahas
dalam Siding Majelis Umum PBB pada 29 November 1947, dan lahirlah resolusi No 181.
7
Resolusi No. 181 tersebut menegaskan pembagian tanah Palestina menjadi dua wilayah, 56%
unutk Yahudi dan 44% untuk Arab. ResolusiResolusi ini juga menandai berakhirnya
pemerintahan protektorat Inggris atas Palestina. Semenjak itu, tentara Zionis mulai
melakukan pembersihan atas etnis Palestina di wilayahnya hingga menelan banyak korban
warga sipil Palestina. ResolusiResolusi No. 181 ini menjadi legitimasi kuat bagi kelompok
zionis untuk segera mendeklarasikan berdirinya Negara Yahudi Israel di Palestina
2.5. Kelahiran Negara Israel
Tanggal 14 Mei 1948, David ben Gurion sebagai pemimpin zionisme mengundang
100 orang terkemuka dan para wartawan untuk menghadiri pertemuan di museum Tel Aviv,
dan pada hari itu juga diproklamasikan berdirinya negara Yahudi di Palestina yang diberi
nama Israel (Medinat Yisrael). Inilah hasil gemilang yang diraih oleh gerakan zionisme
internasional. Dengan melewati beberapa fase, kemudian mengkristal dalam bentuk gerakan
politik nasional Yahudi, akhirnya berhasil mencetuskan dan mendirikan negara Yahudi Israel
di wilayah yang “dijanjikan” di atas genangan darah bangsa Palestina.Proklamasi negara
Israel ini, membuka babakan baru dalam sejarah dunia dan Timur-Tengah khususnya, yaitu
permusuhan dan konflik yang semakin massif antara Israel dan negara-negara Arab, serta
dunia Islam pada umumnya. Denganengan berdirinya negara Israel tersebut, ambisi zionisme
untuk menguasai tanah yang dijanjikan telah terwujud. Maka langkah berikutnya adalah
menjadi negara terkuat di kawasan Timur Tengah dengan berusaha menghancurkan negara
Arab yang dianggap berbahaya bagi keamanan dan eksistensi negara Israel. BerkatBerkat jasa
Inggris, AS, dan PBB negara Israel akhirnya terbentuk, pada tanggal 14 Februari 1949
dibentuk kneset (majelis) sebagai sebuah parlemen yang para anggotanya dipilih oleh rakyat.
Israelsrael rupanya tidak puas dengan keputusan resolusi No. 181 yang memberikan mereka
jatah 56% wilayah, sedikit demi sedikit pencaplokan dan pendudukan atas wilayah Palestina
hingga perluasan pembangunan pemukiman Yahudi terus dilakukan demi melanggengkan
cita-cita mereka untuk sepenuhnya menguasai tanah yang mereka yakini sebagai tanah yang
dijanjikan tersebut. SejakSejak 1948 hingga kini, elite militer Israel atas perintah para
pemimpin Israel dan dukungan dari Inggris dan AS, serta atas nama demokrasi dan penjagaan
keamanan tak pernah mau kehilangan kesempatan untuk merampas dan menghancurkan
wilayah-wilayah yang dikuasai oleh bangsa Palestina. KendatiKendati Israel mengklaim
dirinya sebagai negara demokrasi modern, Israel masih menolak untuk memberlakukan
sebuah konstitusi dan kebijakan pemerintahan yang demokratis, khususnya bagi warga Arab
Palestina. HinggaHingga saat ini negara Israel telah berdiri selama 72 tahun merupakan
sebuah republik parlementer dengan sistem multipartai dengan penduduk 7,5 juta jiwa.
8
PendudukPenduduk Israel terdiri atas 85% etnis Yahudi yang terbagi atas dua golongan, yaitu
golongan Sephardic (kaum Yahudi dari kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara) serta
golongan Ashkenazic (kaum Yahudi dari Etopa). 15% lainnya adalah etnis Arab, 11% adalah
Muslim, 2,5% Kristen Arab, dan 1,2 % adalah penganut sekte Druze.
2.6. Pembentukan PLO
Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine Liberation Organization (PLO) atau ;
(Munazzamat al-Tahrir al-Filastiniyyah) merupakan organisasi politik dan paramiliter yang
diakui Liga Arab sebagai perwakilan resmi Palestina sejak Oktober 1974. Organisasi ini
merupakan hasil bentukan Liga Arab pada bulan Mei 1964. Tujuan awalnya adalah
membebaskan Palestina melalui perlawanan bersenjata. Pada perang Juni selama enam hari
(1967), Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, Sinai (Mesir) dan Dataran Tinggi Golan
(Suriah), memperluas batasbatas Yerusalem dan memperpanjang Undang-Undang Israel atas
Yerusalem Timur. Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 242 menuntut penarikan
mmundu pasukan Israel dari wilayah-wilayah yang baru diduduki. PLO menjadi payung
organisasi bagi beragam kelompok perlawanan Palestina dan mengadopsi konstitusi nasional.
Pada tahun 1968-1969, PLO mengadopsi tujuan negara demokrasi sekuler di seluruh wilayah
Palestina. Yasser Arafat pun diangkat sebagai Presiden PLO. PLO mendapat pengakuan
sebagai perwakilan resmi bangsa Palestina dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada
tahun 1969. Pada 22 November 1974, keberadaan PLO diakui The United Nations General
Assembly. PLO meningkatkan kegiatannya sekitar tahun 1970an, bahkan hingga tahun
1980an, PLO memainkan peran utama dalam perjuangan rakyat Palestina. Lahirnya gerakan
Islam selama 1980-an memiliki dampak meluas atas organisasi ini, yang telah bertahan
terutama melalui dukungan golongan kiri, pemerintah Arab sosialis, dan Uni Soviet.
Kelompok Islam, khususnya yang mengorganisir dirinya di Jalur Gaza dan Tepi Barat,
menjadi bentuk baku Intifadah pada 1987 dan memimpin pemberontakan ini. Pada 1990-an,
kekuatan kelompok Islam bertentangan dengan PLO. Tak diragukan lagi, perkembangan ini
membuat Israel mengubah taktik, untuk memusatkan perhatian pada gerakan Islam baru yang
bersatu dibawah ciri yang sama ini, dan bukan dengan PLO, yang telah kehilangan dukungan
penting dari blok Soviet yang sekarang telah beku, yang menjadi kekuatan terbesarnya. Israel
lebih memilih membuat perubahan strategi, bukan menghadapi dua ancaman ini sekaligus.
Hal terpintar yang dilakukan adalah mengakui PLO sebagai perwakilan resmi kepentingan
Palestina dan lalu memainkan kartu PLO melawan kekuatan Palestina lainnya. Tentu ini
berarti bahwa Israel harus sementara waktu menghentikan kebijakan penyerangan yang telah
berlangsung bertahun-tahun, jika itu penting untuk taktik ini. Inilah dasar bagi Israel dan PLO
9
memulai proses perdamaian selama awal 1990-an. Pada bulan November 1988, PLO
mendeklarasikan pembentukan "Negara Palestina". Yang kemudian pada bulan berikutnya,
segera diakui oleh banyak negara, termasuk Mesir, Yordania, dan Indonesia.

BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Palestina adalah sebuah Negara yang terletak di Benua eropa . Palestina (bahasa
Suryani) adalah sebuah daerah di Timur Tengah antara Laut Tengah dan Sungai Yordan.
Sebagian besar negara di dunia termasuk negara negara anggota OKI, ASEAN, dan Gerakan
Non-Blok mengakui keberadaan baik negara Israel maupun negara Palestina. Palestina
menjadi tanah air bangsa yahudi dari 1000 SM – 135 M. Palestina sendiri sempat dikuasai
oleh Kerajaan Persia, Babilonia, Mesir, dan kerajaan-kerjaaan lain secara bergantian dalam
rentang waktu tersebut. Pada 1516, Turki menaklukan Mesir yang menyebabkandaerah itu
ditaklukan Turki. Turki menjadikan daerah Palestina sebagai salah satu provinsi dan gubernur
dikirim dari Konstatinopel. Turki menguasai Palestina selama 4 abad.  Mulai 1840, Turki
membuka Palestina demi kepentingan ekonominya. Islam muncul tahun 610 M di bawah
kepemimpinan Muhammad saw. Di selang tahun 610-632 M, suku-suku di daerah Arab
berhasi l
dipersatukan di bawah kepemimpinannya yang asalnya saling bermusuhan. Kerajaan Islam
(Kekhalifahan Islam) setelah Muhammad saw meninggal di bawah pemimpin Abu Bakar
(632-634 M) berusaha merebut daerah Palestina dari tangan Bizantium. Sekitar tahun 100
SM muncullah kekuatan Roma dan pada tahun 63 SM, Roma, di bawah pemerintahan Raja
Pompey, menaklukan kerajaan yang menguasai Palestina. Tahun 66 M, timbul
pemberontakan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi. Perang terjadi dan pemberontak kalah
dan akhirnya pada tahun 70 M, Jerussalem jatuh sepenuhnya ke tangan Roma.
3.2. Saran

10
Makalah yang ditulis adalah makalah yang jauh dari kata sempurna. Dalam penulisan
makalah ini penulis merasa banyak terdapat kesalahan oleh karena itu, kami siap menerima
kritikan dan saran yang membangun. Harapan nya setelah penulisan makalah ini akan banyak
orang yang mengetahui mengenai negara Palestina.

11
DAFTAR PUSTAKA
Bangsa Palestina dan Keberadaan Israel. Academia.edu.ac.id (diakses pada 16 April 2020
pada jam 20.12)
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/14498/Peranan-Inggris-dalam-pembentukan-negara-
Israel-di-tanah-Palestina-tahun-1920-1948 (diakses pada 16 April 2020 pada jam
16.03)
Dewi, Ita dkk. 2008. Gerakan Rakyat Palestina. Staff.uny.ac.id (diakses pada 16 April 2020
pada jam 20.44)
Muchsin, Musti A. 2015. Palestina dan Israel. Vol 39 No 02. Jurnal UIN Ar-Raniry.ac.id
(diakses pada 16 April 2020 pada jam 21.27)

12

Anda mungkin juga menyukai