Anda di halaman 1dari 4

Penentuan Metode dan Latarbelakang Penulisan Karya Ilmiah

(kajian naratif dalam menentukan metode dan latarbelakang )

Oleh: Sebastianus G. Duminggu

1.1. Metode Penulisan Proposal Tesis


Kegiatan penelitian memerlukan metode penelitian yang jelas, akurat dan memenuhi
prospek penelitian sebagai hasil akhir dari penelitian. Dalam mempelajari ilmu metode
penelitian, ada dua jenis metode penelitian yang di paparkan yaitu metode kuantitatif dan
kualitatif. Pada mulanya, metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebagai metode
penelitian yang baik, karena maneggunakan alat atau istrumen untuk mengukur gejala-gejala
tertentu dan diolah secara statistik. Tapi dalam perkembangannya, data berupa angka dan
pengelolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan, oleh sebab
itu digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gejala atau fenomena
secara lengkap dan menyeluruh.
Setiap penelitian berpegang pada paradigma tertentu. Paradigma lama tidak menjadi
dominan lagi, dengan munculnya paradigma baru. Pada awalnya orang beranggapan bahwa
apa yang terjadi bersifat alamiah, peneliti bersifat pasif sehingga hanya akan memberi makna
dari apa yang terjadi dan tanpa ingin akan melakukan pengubahan, masa ini disebut pra-
positivisme. Setelah masa pra-positivisme, timbul pandangan baru. Pandangan tersebut
beranggapan bahwa peneliti dapat dengan sengaja dapat merubah dunia sekitar dengan
melakukan experimen, maka timbulah model ilmiah, masa ini disebut positivisme. Dalam
perkembangannya, pandangan positivisme di bantah oleh pandangan baru, yaitu post-
positivisme. Pendirian post-positivisme ini bertolak belakang dengan pandangan positivisme.
Menurut post-positivisme, kebenaran tidak hanya satu tetapi lebih kompleks, sehingga tidak
dapat diikat oleh satu atau teori tertentu saja.
Dalam ilmu penelitian, dikenal tiga paradigma yang secara kronologis berurutan yakni
peradigma pra-positivisme, positivisme, dan post-positivisme. Satu sisi paradigma tersebut
melibatkan diri pada perhitungan, angka dan kuantitas. Pada sisi lain, kualitas penelitian
menunjuk pada sisi alamiah yang bertentangan dengan kuantum dan jumlah numberik.
Atas pertimbangan dan penjelasan diatas, maka penulis secara mendalam dapat
menetukan dan memilih metode penelitian yang sesuai dengan latar belakang keilmuan
peneliti, dan bentuk penelitian. Penulis secara mendalam menentukan jenis penelitiannya
sebagai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yang dipilih penulis tidak atas dasar
sederhana, pemilihan dan penetuan tersebut dipelajari dan diperdalam. Dari hasil
mempelajari dan memperdalam, kemudian penulis menemukan faktor yang metarbelakangi
pemilihan tersebut. Latar belakang tersebut merupakan asal pendidikan penulis, yaitu ilmu
Pemerintahan, yang kemudian mempengaruhi penelitian. Ilmu pemerintahan merupakan ilmu
yang medalami aspek segi kehidupan sosial, melibatkan interaksi antara pemerintah dan
masyrakat. Interaksi sosial tersebut, merupakan landasan utama penulis menentukan
penelitiannya sebagai penetian kualitiatif.
1.2. Latarbelakang Penentuan metode Penelitian

Dalam menentukan latar belakang penulisan karya ilimah, seorang penulis haruslah
dengan tepat menentukan jenis penelitian, metode penelitan, hingga judul dan objek
penelitian. Hal tersebut haruslah dilakukan, agar hakekat dari tujuan penelitian tercapai yaitu,
penelitian yang ilmiah, bermanfaat dan tentu saja berguna.

Dari penjelasan singkat mengenai penentuan metode penelitian bagian pertama, penulis
sudah menerangkan secara singkat, permasalahan yang melatarbelakangi penentuan akan
metode penelian kualitatif-nya. Saat menulis sekarang ini, latar belakang pendidikan penulis
adalah ilmu Pemerintahan. Dasar pendidikan ilmu akan melatarbelakangi cara pandang
seseorang terhadap konteks permasalahan yang terjadi. Hal tersebut tentu saja dikarenakan,
pendalaman ilmu yang dilakukan. Dari latar belakang ilmu penulis, bisa saja disimpulkan
bahwa, penulis adalah ilmuwan sosial, dimana dalam belajar, penulis tentu saja mengkaji
kejadial sosial. Kejadian-kejadian sosial yang dikaji penulis dalam pemebelajarannya
tersebut, kemudian mendekatkan penulis dalam meneliti dengan paradigma sosial
berdasarkan metode kualitatif.

Menurut Strauss dan Corbin (dalam Cresswell, J. 1998: 24) menyatakan bahwa, yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah “jenis penelitian-penelitan yang menghasilkan
penemuan yang tidak dapat dicapai atau diperoleh dengan prosedur-prosedur statistik, atau
cara-cara dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat digunakan
untuk meneliti kehidupan masyrakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi,
aktifitas sosial dan hal-hal yang berkaitan erat dengan paradigma sosial”. Dari penjelasan
para ahli diatas, penulis merasa adanya kerterkaitan antara bidang ilmu yang dipelajari
penulis dengan jenis penelitian kulitatif. Bidang studi yang dipelajari penulis sangat berkaitan
erat dengan permasalahan sosial, hal tersebut juga berkaitan dengan kajian dalam penelitian
kualitatif yang dijelaskan diatas, di mana mengkaji aktifitas sosial dan kehidupan masyrakat.
Kedekatan dan keterkaitan tersebut lebih mengerucut dengan adanya penentuan
permasalahan yang akan diteliti penulis.

Dalam penelitian nya, penulis kemudian berencana mengkaji permasalahan sosial.


Permasalahan sosial yang ingin dikaji penulis mengenai efektifitas dana desa dalam proses
pemberdayaan masyrakat di desa. Permasalahan yang akan diteliti penulis, tentu saja
merupakan permasalahan sosial. Dengan begitu, pemilihan akan metode penelitian
kualitaitif, sangat tepat sasaran. Hal tersebut dikarenakan, jenis penelitian kualitatif sendiri
mengkaji kehidupan sosial. Salah kaprah, jika kehidupan sosial diteliti dengan pendekatan
penelitan yang bersifat numberik. Hal tersebut bertolak belakang dari dasar pernyataan,
bahwa kehidupan sosial tidak bisa di lihat dari satu jenis aspek kehidupan saja, karena
bersifat kompleks. Kompleksitas paradigma kehidupan sosial yang kemudian berhubungan
erat dengan jenis penelitian kualitatif. Pernyataan tersebut juga didasari bahwa “penelitian
kualitatif memiliki berbagai pendekatan yakni; pendekatan fenomenologis, pendenkatan
interkasi simbolik, pendekatan kebudayaan, pendekatan etnometodologi” (Bogdan & Biklen,
S, (1992: 21-22).
Sumber

Saeful rahmat, Pupu. (2009). “Penelitian Kualitaitf”. Jurnal Equilibrium. 5, 1-8.

Anda mungkin juga menyukai