================================================
BUTIR INTI
KOMPONEN MUTU LULUSAN
================================================
1
Butir Inti IASP2020: Komponen Mutu Lulusan
Definisi:
1. Disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib (dalam bentuk disiplin waktu, berpakaian, dan
kepatuhan terhadap aturan) yang dipercaya merupakan indikator kewajiban siswa kepada sekolah/madrasah.
2. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-
nilai tertentu.
3. Penghargaan adalah pengakuan yang diberikan oleh masyarakat kepada sekolah/madrasah atas prestasi kedisiplinan
siswa dan/atau pemberian ganjaran (reward) baik dalam bentuk materi dan nonmateri (lisan dan isyarat) kepada
siswa atas prestasi kedisiplinan yang diraih.
2
Sebelum melakukan telaah dokumen, lakukan observasi dan wawancara langsung bila diperlukan terkait penerapan
perilaku disiplin siswa.
Tabel Kerja 1.1 Pengumpulan Data: Observasi
No Aspek yang Diobservasi dan Indikator Hasil Observasi
1 Kedisiplinan waktu, dapat dilihat dari: Tingkat kehadiran siswa cukup tinggi rata rata 98,5% setiap bulannya dari 1100 siswa
a. kedisiplinan kehadiran di sekolah/madrasah Kehadiran siswa tatap muka dengan guru juga tinggi karena adanya ketentuan untuk dapat
b. kedisiplinan kehadiran di kelas mengikuti US siswa harus hadir minimal 95% dari jumlah tatap muka
c. kedisiplinan kehadiran dalam kegiatan
ektrakurikuler di sekolah/madrasah
2 Kedisiplinan berpakaian, dapat dilihat dari: 100 % siswa berpakaian seragam karena adanya aturan siswa wajib berpakaian seragam ketika
a. kedisiplinan siswa berpakaian seragam mengikuti pelajaran
sekolah/madrasah
b. kedisiplinan siswa berpakaian olah raga
c. kedisiplinan siswa berpakaian seragam lain yang
ditetapkan
d. kedisiplinan siswa berpakaian praktik
3 Kedisiplinan mengikuti pembelajaran, dapat dilihat Kehadiran mengikuti pelajaran teori cukup tinggi 97 % dari jumlah siswa
dari:
a. kedisiplinan mengikuti pembelajaran teori
b. kedisiplinan mengikuti pembelajaran praktik
c. kedisiplinan mengikuti pembelajaran olah raga
4 Kepatuhan terhadap tata tertib sekolah/madrasah, Kepatuhan siswa terhadap tata tertib sangat patuh karena siswa telah membuat pernyataan untuk
dapat dilihat dari: mematuhi peraturan tata tertib
a. kepatuhan terhadap tata tertib di dalam ruangan
(kelas, laboratorium, bengkel, workshop,
perpustakaan, terapi, UKS, BK, tempat ibadah,
jamban, dan kantin)
b. kepatuhan terhadap tata tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga, halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang)
c. kepatuhan terhadap tata tertib lain yang ditetapkan
sekolah/madrasah (tidak membawa HP, make-up,
merokok)
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara bila diperlukan terkait kebijakan
dan program pembiasaan perilaku disiplin siswa.
Tabel Kerja 1.2 Pengumpulan Data: Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
1 Kedisiplinan waktu, dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan kehadiran siswa di a. Tata tertib dan penegakannya yang Memiliki dokumen tata tertib yang memuat hak dan kewajiban
sekolah/madrasah mencakup hak, kewajiban, penghargaan, siswa ketika berada didalam dan diluar lingkungan sekolah dan
b. kedisiplinan kehadiran siswa di dan sanksi (antara lain sistem poin) penghargaan bagi siswa yang berkelakuan baik
kelas b. Buku piket yang berisi keterlambatan
c. kedisiplinan kehadiran dalam siswa dan ketidakhadiran siswa di Memiliki buku piket yang terletak dimeja piket dan diisi setiap
kegiatan ektrakurikuler di sekolah/madrasah hari oleh guru piket yang mencatat tentang pelanggaran tata
sekolah/madrasah c. Catatan guru/wali kelas dan tenaga tertib siswa dan keterlambatan siswa serta izin siswa
kependidikan yang memuat kedisiplinan Memiliki jurnal kegiatan mengajar dan catatan tentang
waktu siswa kedisiplinan siswa
Kedisiplinan berpakaian, dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan siswa berpakaian a. Tata tertib sekolah/ madrasah dan Memiliki tata tertib yang memuat ketentuan seragam siswa
seragam sekolah/madrasah penegakannya yang mencakup hak, setiap hari
b. kedisiplinan siswa berpakaian kewajiban, penghargaan, dan sanksi
olah raga (antara lain sistem poin) Buku piket juga mencatat siswa yang tidak seragam dan tindak
2 c. kedisiplinan siswa berpakaian b. Buku piket yang memuat catatan lanjutnya
seragam lain yang ditetapkan ketidakdisiplinan siswa berpakaian Setiap wali kelas dan guru BK memiliki catatan tentang
d. kedisiplinan siswa berpakaian c. Catatan guru/wali kelas dan tenaga pelanggaran disiplin seragam sekolah
praktik kependidikan yang berisi
ketidakdisiplinan siswa berpakaian
3 Kedisiplinan mengikuti pembelajaran, dapat ditelaah dari:
a. Kedisiplinan a. Tata tertib sekolah/madrasah dan Setiap guru mata pelajaran memiliki buku nilai,buku agenda
mengikuti penegakannya yang mencakup hak, yang berisikan catatan kemajuan siswa dan kedisiplinan siswa
pembelajaran teori kewajiban, penghargaan, dan sanksi
b. Kedisiplinan (antara lain sistem poin)
mengikuti praktik b. Jurnal kelas yang mencantumkan
c. Kedisiplinan data ketidakhadiran siswa di kelas Dalam kelas terdapat buku jurnal yang mereka namkan buku
mengikuti kegiatan dan data mata pelajaran yang diikuti kemajuan kelas yang berisikan mata pelajaran,guru
olah raga siswa mengajar,KD yang diajarkan serta siswa yang tidak hadir.
C. Wawancara:
Setelah melakukan observasi dan telaah dokumen, lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait kebijakan
dan program pembiasaan perilaku disiplin siswa.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen, dan
Wawancara
Definisi:
1. Perilaku religius adalah ketaatan/kepatuhan dalam menjalankan ajaran agama/kepercayaan yang dianutnya, bersikap
toleran, dan menjaga kerukunan hidup antarpemeluk agama/kepercayaan.
2. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-
nilai tertentu.
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara bila diperlukan terkait kebijakan
dan program pembiasaan perilaku religius siswa.
D. Wawancara:
Setelah melakukan observasi dan telaah dokumen, lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait kebijakan
dan program pembiasaan perilaku religius siswa.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen, Angket, dan
Wawancara
Siswa menunjukkan perilaku kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab dalam aktivitas di
3
sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab yang membudaya dalam aktivitas
4
sehari-hari di sekolah/madrasah.
3 Siswa menunjukkan perilaku kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab dalam
2
pembelajaran di kelas.
1 Siswa belum menunjukkan perilaku kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Kerja keras adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, penuh semangat, dan pantang menyerah untuk mencapai target
atau tujuan.
2. Tangguh adalah sikap kuat pendirian, tidak mudah dikalahkan, tabah, dan tahan (kukuh).
3. Bertanggung jawab adalah sikap menanggung segala sesuatu dari bagian risiko pekerjaan sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
4. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-
nilai tertentu.
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait
kebijakan dan program pembiasaan perilaku kerja keras, tangguh, dan bertanggung jawab.
Hasil Wawancara
No Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/Wakil Kepala Guru Siswa
1 Perilaku kerja keras dalam pembelajaran,
dapat digali dari:
a. Ketekunan siswa dalam belajar
b. Ketepatan waktu dalam mengerjakan
tugas
c. Kemampuan untuk menyelesaikan
tugas
2 Perilaku tangguh dalam pembelajaran,
dapat digali dari:
a. Semangat siswa dalam belajar
b. Sikap tidak mudah menyerah
c. Kesiapan mengemban tugas
3 Perilaku bertanggung jawab dalam
pembelajaran, dapat digali dari:
a. Penyelesaian tugas tanpa disuruh
b. Pelaporan setiap pekerjaan yang
dilakukan
c. Sikap menghindari kecurangan dalam
pelaksanaan tugas
Definisi:
1. Perundungan (bully) adalah tindakan menyakiti atau membuat orang lain tidak nyaman, baik dalam bentuk kekerasan
verbal, sosial, fisik, seksual, atau daring (cyber bullying), seperti mengolok-olok, mengucilkan, menyebarkan gosip,
mengancam, mendorong, memukul, menendang, menjambak, mencuri atau merusak barang milik korban, postingan
pesan menghina, membagikan foto/video memalukan, pelecehan seksual, dll. Tindakan perundungan bisa dilakukan
oleh sekelompok orang atau perorangan yang merasa lebih kuat secara fisik dan mental daripada korban.
2. Membudayakan adalah melakukan sesuatu sebagai kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
B. Pengisian Angket:
Pilih beberapa perwakilan siswa per tingkatan secara acak untuk mengisi angket. Sebelum mengisi angket, jelaskan
secara singkat apa yang dimaksud dengan perundungan (bully) dan contoh-contohnya. Selanjutnya, suruh mereka
mengisi angket tanpa menuliskan identitas mereka di lembar jawaban.
C. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait kebijakan dan program pencegahan perundungan dan
penanganan praktek perundungan di sekolah/madrasah.
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja Dokumen, Angket, dan Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
Wawancara
Definisi:
1. Berkomunikasi efektif adalah kemampuan seseorang dalam menyampaikan dan menerima ide, pikiran, pengetahuan,
dan/atau informasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat sehingga tujuan komunikasi tercapai.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait
keterampilan berkomunikasi efektif.
Tabel Kerja 5.2 Pengumpulan Data: Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
1 Keterampilan berkomunikasi yang efektif secara lisan dalam pembelajaran, dapat ditelaah dari:
a. Keterampilan bertanya dan Portofolio/tugas yang
menjawab mencakup tugas melalui
b. Keterampilan mengemukakan media daring, media uring,
pendapat dan Nilai yang diperoleh
c. Keterampilan melakukan siswa
presentasi
d. Keterampilan memanfaatkan TIK
(multimedia)
2 Keterampilan berkomunikasi yang efektif secara tertulis dalam pembelajaran, dapat ditelaah dari:
a. Keterampilan membuat kalimat Portofolio/tugas yang
efektif mencakup tugas melalui
b. Keterampilan membuat paragraf media daring, media uring,
efektif dan Nilai yang diperoleh
c. Keterampilan membuat karya siswa
tulis
Keterampilan membuat tulisan di
media elektronik/cetak
3 Keterampilan berkomunikasi efektif secara lisan dalam kegiatan ekstrakurikuler, dapat ditelaah dari:
a. Keterampilan bertanya dan Laporan hasil karya dan
menjawab prestasi terkait keterampilan
b. Keterampilan mengemukakan berkomunikasi yang efektif
pendapat secara lisan
c. Keterampilan melakukan
presentasi
d. Keterampilan memanfaatkan TIK
(multimedia)
4 Keterampilan berkomunikasi efektif secara tertulis dalam kegiatan ekstrakurikuler, dapat ditelaah dari:
a. Keterampilan membuat kalimat Laporan hasil karya dan
efektif prestasi terkait keterampilan
b. Keterampilan membuat paragraf berkomunikasi yang efektif
efektif secara tertulis
c. Keterampilan membuat karya
tulis
d. Keterampilan membuat tulisan di
media elektronik/cetak
C. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait keterampilan berkomunikasi efektif.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen, dan
Wawancara
6 Siswa menunjukkan keterampilan abad ke-21 pada aspek kolaborasi (bekerja sama)
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya kolaborasi secara konsisten dan terprogram dengan siswa lainnya dan
4 berbagai pihak dalam bentuk kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler termasuk dalam
penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan kolaborasi dengan siswa lainnya dan berbagai pihak dalam bentuk
3
kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler termasuk dalam penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan kolaborasi dengan siswa lainnya dan berbagai pihak dalam bentuk
2
kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler secara terbatas.
Siswa telah menunjukkan keterampilan kolaborasi dengan siswa lainnya dalam bentuk kegiatan kurikuler dan
1
kokurikuler secara terbatas.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Kolaborasi adalah kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan dan disepakati.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
3. Keterampilan siswa dalam kolaborasi dinilai dari kualitas dan keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang
membutuhkan kerja sama antar siswa di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Pembuktian Kinerja:
B. Observasi:
Sebelum melakukan telaah dokumen, lakukan observasi dan wawancara langsung bila diperlukan terkait keterampilan
kolaborasi.
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait
keterampilan kolaborasi.
C. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait keterampilan kolaborasi.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen, dan
Wawancara
7 Siswa menunjukkan keterampilan abad ke-21 pada aspek berpikir kritis dan pemecahan masalah
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya berpikir kritis dan pemecahan masalah secara konsisten dan sistematis yang
4
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
3
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
2
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun tulisan yang dilakukan secara terbatas.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
1
pembelajaran dan hasil karya siswa secara lisan.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi
masalah, mengumpulkan informasi yang relevan, memikirkan alternatif solusi, dan membuat kesimpulan.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
C. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen, dan
Wawancara
8 Siswa menunjukkan keterampilan abad ke-21 pada aspek kreativitas dan inovasi
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya kreatif dan inovatif secara konsisten yang ditunjukkan melalui proses
4 pembelajaran dan hasil karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui kegiatan
kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil
3 karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil
2 karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler di dalam sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil
1
karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya dalam pembelajaran di kelas.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Kreatif adalah keterampilan untuk menemukan gagasan atau konsep baru atau hubungan baru antara gagasan dan
konsep yang sudah ada.
2. Inovatif adalah keterampilan untuk mewujudkan suatu kreativitas dalam bentuk produk baru.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi:
Sebelum melakukan telaah dokumen, lakukan observasi dan wawancara langsung bila diperlukan terkait keterampilan
kreatif dan inovatif.
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait
keterampilan kreatif dan inovatif.
C. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait keterampilan kreatif dan inovatif.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah Level Kinerja
No Aspek Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen, dan
Wawancara
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan berkreasi dalam kegiatan pengembangan
9
minat dan bakat.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan
4
dengan perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan
3
dengan perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal
2 Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat di tingkat lokal
1 Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Kegiatan pengembangan minat dan bakat merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan oleh
sekolah/madrasah seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), kerohanian, olahraga, seni dan budaya, Kelompok
Ilmiah Remaja (KIR), dan lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan ekspresi diri dan
berkreasi melalui pengembangan diri sesuai minat dan bakat.
2. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan
dan melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah.
3. Prestasi/penghargaan tingkat lokal adalah prestasi/penghargaan yang diraih di tingkat kecamatan (SD/MI),
kabupaten/kota (SMP/MTs), dan/atau provinsi (SMA/MA/SMK/MAK).
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi:
Sebelum melakukan telaah dokumen, lakukan observasi dan wawancara langsung bila diperlukan terkait program
kegiatan pengembangan minat dan bakat.
B. Telaah Dokumen:
Setelah melakukan observasi, lanjutkan dengan menelaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait
kegiatan pengembangan minat dan bakat.
2 Prestasi/penghargaan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat (tingkat lokal, nasional, dan internasional), dapat ditelaah
dari:
a. Bidang olahraga Laporan tentang prestasi/penghargaan
b. Bidang kesenian dalam kegiatan pengembangan minat
c. Bidang keorganisasian dan bakat
d. Bidang ilmiah/inovasi
e. Bidang kerohanian
C. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait pengembangan minat dan bakat.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen, dan
Wawancara
Definisi:
Sudah jelas
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait prestasi akademik.
Tabel Kerja 10.1 Pengumpulan Data: Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
No Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
Indikator
1 Nilai ujian sekolah/madrasah, dapat ditelaah dari:
a. Mencakup daftar nilai ujian Data nilai ujian sekolah/madrasah dalam
3 (tiga) tahun terakhir 3 (tiga) tahun terakhir
b. Mencantumkan rata-rata
nilai ujian 3 (tiga) tahun
terakhir
c. Menunjukkan grafik nilai
ujian sekolah/madrasah 3
(tiga) tahun terakhir
2 Nilai rapor kelas akhir, dapat ditelaah dari:
a. Mencakup daftar nilai rapor Leger nilai kelas akhir dalam 3 (tiga)
kelas akhir 3 (tiga) tahun tahun terakhir
terakhir
b. Mencantumkan rata-rata
nilai rapor kelas akhir 3
(tiga) tahun terakhir
B. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait prestasi akademik.
Definisi:
1. Kepuasan pemangku kepentingan adalah terpenuhinya atau tidak terpenuhinya kebutuhan, keinginan, dan harapan
pemangku kepentingan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan terdiri atas lembaga pengguna lulusan, sekolah/madrasah/perguruan tinggi/lembaga
pendidikan tempat belajar lulusan/masyarakat/orang tua.
A. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen dan wawancara langsung bila diperlukan terkait kepuasan pemangku kepentingan.
Tabel Kerja 11.1 Pengumpulan Data: Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
No Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
Indikator
1 Kepuasan terhadap sikap lulusan, dapat ditelaah dari:
a. Mencakup sikap Laporan hasil tracer study tentang
religiusitas kepuasan pemangku kepentingan
b. Mencakup sikap kejujuran
c. Mencakup sikap tanggung
jawab
d. Mencakup kedisiplinan
2 Kepuasan terhadap pengetahuan lulusan, dapat ditelaah dari:
a. Mencakup bidang ilmu Laporan hasil tracer study tentang
pengetahuan kepuasan pemangku kepentingan
b. Mencakup bidang teknologi
c. Mencakup bidang seni
d. Mencakup bidang budaya
3 Kepuasan terhadap keterampilan lulusan, dapat ditelaah dari:
a. Mencakup kreativitas Laporan hasil tracer study tentang
b. Mencakup produktivitas kepuasan pemangku kepentingan
c. Mencakup komunikasi
d. Mencakup kolaborasi
B. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait kepuasan pemangku kepentingan (stakeholders).
Catatan
Aspek Kinerja/ Indikator Kesimpulan Hasil Telaah (tuliskan jika
No Level Kinerja Skor Kinerja
Butir Dokumen dan Wawancara perlu ada
catatan)
================================================
BUTIR INTI
KOMPONEN PROSES PEMBELAJARAN
================================================
74
Butir Inti IASP2020: Komponen Proses
Pembelajaran
Proses pembelajaran berlangsung secara efektif dengan melibatkan seluruh siswa sehingga terjadi
12 proses pembelajaran secara aktif serta mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi sesuai
tujuan pembelajaran pada satuan pendidikan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk belajar secara aktif (membaca, bertanya,
berdiskusi, praktik, atau menggunakan media), melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi,
4
dilaksanakan melalui pengalaman yang konkret, dan menyajikan materi yang lebih bermakna bagi
kehidupan siswa serta berdampak pada pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk belajar secara aktif (membaca, bertanya,
3 berdiskusi, praktik, atau menggunakan media), dilaksanakan melalui pengalaman yang konkret, dan
menyajikan materi yang lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk belajar secara aktif (membaca, bertanya,
2
berdiskusi, praktik, atau menggunakan media).
Dalam pembelajaran guru lebih banyak menjelaskan dan siswa memperhatikan serta mengerjakan tugas
1
yang diberikan saja.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan (kompetensi) yang telah ditetapkan,
baik pada aspek sikap, pengetahuan maupun keterampilan, yang indikator keberhasilannya dapat dilihat dari
hasil penilaian.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student
center) yang ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang aktif dan konstruktif dalam pembelajaran misalnya
kegiatan membaca, bertanya, diskusi, praktik, menggunakan dll.
3. Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah keterampilan menganalisis, menyintesis, menilai, menghasilkan
karya kreatif.
4. Pengalaman konkret artinya kegiatan pembelajaran dilakukan melalui kegiatan/pengalaman langsung oleh
75
siswa baik berupa simulasi maupun praktik langsung,
5. Materi yang bermakna adalah materi yang dipalajari di kelas memiliki hubungan atau manfaat bagi kehidupan
siswa,
6. Berdampak terhadap pemecahan kehidupan sehari-hari artinya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang ada dalam kehidupan.
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi:
Lakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran pada:
1 (satu) dari 3 (tiga) kelas rendah (I, II, dan III) dan 1 (satu) dari 3 (tiga) kelas tinggi (IV, V, dan VI)
B. Wawancara
Lakukan wawancara dengan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah, guru, dan siswa.
Hasil Wawancara
No. Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/
Guru Siswa
Wakil Kepala
1 Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dapat dilihat
dari:
a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menjawab
c. Guru memberi kesempatan siswa mengerjakan
tugas/membaca/diskusi
d. Guru memberi kesempatan siswa untuk
mengkomunikasikan hasil/gagasan
2 Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, dapat dilihat
dari:
a. Guru memfasilitasi siswa untuk menganalisis
b. Guru memfasilitasi siswa untuk mensintesis
c. Guru memfasilitasi siswa untuk menilai
d. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat karya/produk
3 Melakukan pembelajaran melalui pengalaman konkrit, dapat
dilihat dari:
a. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan praktik
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk melakukan simulasi
c. Guru memberi kesempatan siswa untuk menggunakan media
pembelajaran
4 Menyajikan materi yang bermakna, dapat dilihat dari:
a. Guru menghubungkan materi yang dipelajari dengan kehidupan
siswa,
b. Guru memberikan contoh-contoh yang membuat siswa lebih
paham terhadap materi yang dipelajari,
c. Guru menjelaskan manfaat dari materi yang dipelajari untuk
kehidupan.
5 Strategi pembelajaran yang dilaksanakan berdampak terhadap
pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilihat
dari:
a. Dampak strategi pembelajaran terhadap kemajuan kognitif
siswa
b. Dampak strategi pembelajaran terhadap sikap siswa
C. Telaah Dokumen
1. Isi kolom 2 (Aspek Kinerja/Indikator Butir) dan kolom 4 (Level kinerja) tidak dapat diubah.
2. Rangkumlah data tabel kerja hasil observasi, hasil wawancara, hasil penelaahan dokumen, hasil angket, dan hasil FGD.
Pastikan rangkuman itu menggambarkan kinerja sekolah/madrasah. Deskripsikan dan tuliskan rangkuman tersebut pada
kolom (3).
3. Sandingkan deskripsi Anda pada kolom (3) dengan level kinerja yang tersedia pada kolom (4). Pilihlah di antara empat level kinerja
pada kolom (4) yang sama atau mirip dengan deskripsi Anda pada kolom (3). Jika sudah memilih, “KLIK” simbol A atau B atau C atau
D di sebelahnya.
4. Level kinerja pada kolom (4) tentu masih punya gradasi, misalnya skor kinerja tinggi adalah 3, skor kinerja sedang adalah 2, dan
skor kinerja rendah adalah 1. Putuskanlah deskripsi Anda pada kolom (3) termasuk level kinerja tinggi, sedang, atau rendah.
Setelah itu,
KLIK simbol 3, 2, atau 1 yang sesuai pada kolom (5).
5. Jika ada temuan-temuan, tuliskan pada kolom (6).
6. Setelah semua aspek diselesaikan, di sel bawahnya akan muncul SKOR BUTIR dengan maknanya. Renungkan apakah SKOR dan
makna tersebut sudah sesuai dengan yang Anda temukan. Jika sesuai berarti ANDA BEKERJA CERMAT. Jika tidak, tuliskan
komentar Anda di kolom sebelah kanannya.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Level Kinerja Catatan
No. Aspek Kinerja Skor Kinerja
Wawancara, dan
Telaah Dokumen
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Siswa diberi kesempatan untuk
A bertanya, mengerjakan tugas-tugas 3 2 1
dan mempresentasikan tugasnya
Siswa diberi kesempatan untuk
Melibatkan siswa B bertanya dan mengerjakan tugas- 3 2 1
1 secara aktif dalam tugas
pembelajaran Siswa diberi kesempatan untuk
C 3 2 1
bertanya atau menjawab
Siswa mendengar dan mengikuti
D pembelajaran yang diberikan oleh 3 2 1
guru.
Siswa diberi kesempatan untuk
A menganalisis, mensintesis, menilai 3 2 1
dan membuat karya/produk
Siswa diberi kesempatan untuk
Melibatkan menganalisis, mensintesis dan
B 3 2 1
2 keterampilan berpikir menilai
tingkat tinggi
Siswa diberi kesempatan bertanya
C 3 2 1
dan menganalisis
Siswa mendengarkan penjelasan
D 3 2 1
guru.
Guru melakukan pembelajaran
A melalui praktik langsung dalam 3 2 1
Melakukan situasi nyata.
3 Pembelajaran melalui Guru mamfasiltasi siswa untuk
Pengalaman konkrit B melakukan simulasi dengan 2
3 1
media/alat peraga
Guru memberikan contoh-contoh
C 3 2 1
Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan dilaksanakan
13
secara sistemis.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
4 untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran secara sistemis dan berkesinambungan yang
berdampak pada perbaikan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
3
untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran secara berkesinambungan.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar sesuai tujuan pembelajaran namun belum
2
digunakan untuk perbaikan pembelajaran.
1 Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar tanpa memperhatikan tujuan pembelajaran.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan
(keefektifan) dari suatu kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan menggunakan metode dan
instrumen yang tepat. Penilaian pembelajaran dapat dilakukan pada dua sisi yaitu penilaian proses dan
penilaian hasil.
2. Penilaian proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan berlangsung secara lancar, menyenangkan, efisien, dan bertumpu pada siswa sebagai subjek
yang aktif belajar (student active learning). Penilaian proses dilakukan melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat.
3. Penilaian hasil adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan, melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan metode dan
instrumen yang tepat.
4. Sistemis artinya penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, melalui langkah-langkah yang logis
dan benar, dimulai dari penyusunan kisi-kisi, pengembangan butir penilaian, pelaksanaan penilaian, analisis
hasil dan tindak lanjut.
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi
Lakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas. Jika aspek yang diamati tidak muncul pada saat
pembelajaran berlangsung maka perdalam melalui wawancara dan atau telaah dokumen.
Tabel Kerja 13.1. Pengumpulan Data: Observasi
Hasil Observasi
No. Aspek yang diobservasi dan Indikator
1 Penilaian menggunakan berbagai teknik/metode, dapat dilihat
dari:
a. Menggunakan lebih dari satu teknik penilaian, misalnya
tes tulis, tes lisan, uji kinerja, portofolio
b. Menilai lebih dari satu aspek capaian pembelajaran
(sikap, pengetahuan dan keterampilan)
c. Melakukan penilaian proses dan hasil
B. Wawancara
Lakukan wawancara dengan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah, guru, dan siswa.
Tabel Kerja 13.2. Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No. Aspek yang Diwawancara dan indikator
Kepala/
Guru Siswa
Wakil Kepala
1 Penilaian menggunakan berbagai teknik/metode, dapat dilihat
dari:
a. Menggunakan lebih dari satu teknik penilaian, misalnya tes
tulis, tes lisan, uji kinerja, portofolio.
b. Menilai lebih dari satu aspek capaian pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan keterampilan)
c. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar
C. Telaah Dokumen
Lakukan telaah terhadap dokumen perencanaan mengajar (RPP) dan dokumen-dokumen pendukung kegiatan
penilaian seperti kisi-kisi soal, naskah soal dan hasil ujian. Lakukan telaah terhadap lebih dari satu periode, supaya
diperoleh data/informasi yang komprehensif.
1. Isi kolom 2 (Aspek Kinerja/Indikator Butir) dan kolom 4 (Level kinerja) tidak dapat diubah.
2. Rangkumlah data tabel kerja hasil observasi, hasil wawancara, hasil penelaahan dokumen, hasil angket, dan hasil FGD.
Pastikan rangkuman itu menggambarkan kinerja sekolah/madrasah. Deskripsikan dan tuliskan rangkuman tersebut pada
kolom (3).
3. Sandingkan deskripsi Anda pada kolom (3) dengan level kinerja yang tersedia pada kolom (4). Pilihlah di antara empat level kinerja
pada kolom (4) yang sama atau mirip dengan deskripsi Anda pada kolom (3). Jika sudah memilih, “KLIK” simbol A atau B atau C
atau D di sebelahnya.
4. Level kinerja pada kolom (4) tentu masih punya gradasi, misalnya skor kinerja tinggi adalah 3, skor kinerja sedang adalah 2, dan
skor kinerja rendah adalah 1. Putuskanlah deskripsi Anda pada kolom (3) termasuk level kinerja tinggi, sedang, atau rendah.
Setelah itu, KLIK simbol 3, 2, atau 1 yang sesuai pada kolom (5).
5. Jika ada temuan-temuan, tuliskan pada kolom (6).
6. Setelah semua aspek diselesaikan, di sel bawahnya akan muncul SKOR BUTIR dengan maknanya. Renungkan apakah SKOR dan
makna tersebut sudah sesuai dengan yang Anda temukan. Jika sesuai berarti ANDA BEKERJA CERMAT. Jika tidak, tuliskan
komentar Anda di kolom sebelah kanannya.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Level Kinerja Catatan
No. Aspek Kinerja Skor Kinerja
Wawancara dan
Telaah Dokumen
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Guru menggunakan lebih dari satu
teknik/metode penilaian, melibatkan
aspek penilaian secara utuh
A 3 2 1
mencakup sikap, pengetahuan dan
Penilaian
keterampilan serta dilakukan secara
menggunakan berkelanjutan.
berbagai
Guru menggunakan lebih dari satu
1 teknik/metode dan
teknik/metode penilaian dan
dilakukan secara B 3 2 1
melibatkan aspek sikap, pengetahuan
sistemik dan dan keterampilan
berkelanjutan Guru menggunakan lebih dari satu
C teknik/metode penilaian 3 2 1
Guru menggunakan satu
D teknik/metode penilaian 3 2 1
Definisi:
1. Program remedial adalah suatu bentuk pembelajaran tambahan yang bersifat khusus yang bertujuan membantu
siswa yang belum tuntas menguasai kompetensi yang ditetapkan dan atau membantu siswa untuk mengatasi
kesulitan belajar yang dihadapinya.
2. Program Pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada individu siswa yang telah mencapai
kompetensi yang ditetapkan agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan memanfaatkan
sisa waktu yang dimilikinya dalam bentuk kegiatan yang dapat merangsang kreativitas secara mandiri.
3. Program remedial dan/atau pengayaan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil analisis pemenuhan kompetensi dari
masing-masing individu siswa yang mungkin berbeda antar siswa.
4. Sistematis dan terstruktur dimaksudkan bahwa kegiatan remedial dan atau pengayaan dilakukan dengan
terencana, terstruktur dan terpadu antar komponen dalam remedial atau pengayaan
5. Berkelanjutan dimaksudkan bahwa kegiatan remedial dan atau pengayaan berlangsung terus-menerus;
berkesinambungan dan merupakan bagian yang tek terpisahkan dari kegiatan pembelajaran guru
6. Menggunakan berbagai strategi dimaksudkan adalah bahwa dalam pelaksanaan remedial dan atau pengayaan
guru menggunakan strategi/metode disesuaikan dengan kemampuan/kondisi masing-masing siswa berdasarkan
hasil analisis pencapaian kompetensi .
7. Peningkatan hasil kemampuan siswa dimaksudkan adanya peningkatan kompetensi siswa dalam pencapaian
standar minimum untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
Lakukan telaah dokumen hasil penilaian, rencana program remedial/pengayaan, program remedial/pengayaan
mata pelajaran.
Tabel Kerja 14.1. Pengumpulan Data: Telaah Dokumen
B. Wawancara:
Lakukan wawancara terhadap guru, dan siswa tentang Pelaksanaan Remedial dan Pengajaan
Tabel Kerja 14.2. Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No. Aspek yang diwawancara dan Indikator
Guru Siswa
1 Melakukan penilaian, analisis pencapaian kompetens,
dapat dilihat dari:
a. Guru membuat catatan tentang prosedur penilaian
proses belajar dan metode penilaian hasil belajar
masing-masing siswa
b. Guru melakukan analisis pencapaian kompetensi
masing-masing siswa berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM)
15 Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran di kelas menyenangkan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Suasana pembelajaran di kelas yang dinamis dengan adanya interaksi antarsiswa, interaksi siswa
4 dengan guru, siswa yang antusias dalam belajar dan suasana kelas yang menyenangkan dan menarik
yang berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Suasana pembelajaran di kelas yang dinamis dengan adanya interaksi antarsiswa, interaksi siswa
3
dengan guru, siswa yang antusias dalam belajar dan suasana kelas yang menyenangkan dan menarik.
Suasana kelas tertib dan terlihat ada interaksi timbal balik antar siswa dengan siswa dan siswa dengan
2
guru.
1 Suasana kelas tertib walaupun penyampaian materi berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran adalah ketika siswa terlibat secara kognitif, fisik dan emosional
dalam proses belajar melalui berpikir, bergerak, dan perasaan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Interaksi antar siswa adanya adanya kumunikasi interaktif antar siswa dalam proses pembelajaran baik dalam
diskusi kelompok maupun dalam diskusi kelas.
3. Interaksi siswa dengan guru adalah kondisi dimana guru memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan
guru dalam proses pembelajaran .
4. Pembelajaran yang menyenangkan terjadi dalam suasana belajar yang menarik dan memotivasi di mana siswa
diberikan situasi untuk berinteraksi, dinamis, dan menyenangkan antara siswa, dan melalui interaksi dengan
guru dalam konteks mencapai tujuan pembelajaran.
5. Antusias adalah suatu kondisi dimana siswa menunjukkan rasa bersemangat/rasa perhatian untuk ikut
serta dalam melakukan suatu kegiatan proses pembelajaran.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi
Lakukan pengamatan selama proses pembelajaran di kelas Tabel
Hasil Wawancara
No. Aspek yang diwawancara dan Indikator
Guru Siswa
1 Menunjukkan adanya interaksi antara siswa dan antar
siswa dengan guru, dapat dilihat dari:
a. Guru memfasilitasi terbentuknya kelompok yang
heterogen
b. Guru mengakomodir terjadinya diskusi baik antar
siswa maupun siswa dengan guru
2 Suasana pembelajaran terlihat menarik dan menyenangkan
sehingga siswa antusias belajar, dapat dilihat dari:
a. Siswa terlihat antusias karena pengondisian strategi,
model dan/atau metode pembelajaran yang relevan
dan menyenangkan
b. Siswa terlihat antusias karena pengondisian
penggunaan media dan sumber belajar yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran
c. Siswa terlihat antusias karena pengondisian belajar
yang mengaitkan pembelajaran dengan kondisi yang
kontekstual
d. Guru mendorong dan mengakomodir adanya
perbedaan pendapat antar siswa
3 Tujuan pembelajaran tercapai, dapat dilihat dari:
a. Guru melakukan refleksi hasil belajar dan tes formatif
pada akhir kegiatan pembelajaran untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran
b. Siswa menunjukkan kompetensi hasil belajar sesuai
dengan tujuan pembelajaran
Tabel 15.3 Rangkuman
1. Isi kolom 2 (Aspek Kinerja/Indikator Butir) dan kolom 4 (Level kinerja) tidak dapat diubah.
2. Rangkumlah data tabel kerja hasil observasi, hasil wawancara, hasil penelaahan dokumen, hasil angket, dan hasil FGD.
Pastikan rangkuman itu menggambarkan kinerja sekolah/madrasah. Deskripsikan dan tuliskan rangkuman tersebut pada
kolom (3).
3. Sandingkan deskripsi Anda pada kolom (3) dengan level kinerja yang tersedia pada kolom (4). Pilihlah di antara empat level kinerja
pada kolom (4) yang sama atau mirip dengan deskripsi Anda pada kolom (3). Jika sudah memilih, “KLIK” simbol A atau B atau C
atau D di sebelahnya.
4. Level kinerja pada kolom (4) tentu masih punya gradasi, misalnya skor kinerja tinggi adalah 3, skor kinerja sedang adalah 2,
dan skor kinerja rendah adalah 1. Putuskanlah deskripsi Anda pada kolom (3) termasuk level kinerja tinggi, sedang, atau
rendah. Setelah itu, KLIK simbol 3, 2, atau 1 yang sesuai pada kolom (5).
5. Jika ada temuan-temuan, tuliskan pada kolom (6).
6. Setelah semua aspek diselesaikan, di sel bawahnya akan muncul SKOR BUTIR dengan maknanya. Renungkan apakah SKOR dan
makna tersebut sudah sesuai dengan yang Anda temukan. Jika sesuai berarti ANDA BEKERJA CERMAT. Jika tidak, tuliskan
komentar Anda di kolom sebelah kanannya.
Kesimpulan Hasil
Level Kinerja Catatan
No. Aspek Kinerja Observasi dan Skor Kinerja
Wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Guru melakukan pembelajaran yang
dinamis dengan menciptakan
A 3 2 1
suasana yang antusias,
menyenangkan dan menarik.
Pembelajaran Guru melakukan pembelajaran yang
dinamis, antusian dinamis dengan menciptakan
B 3 2 1
dan suasana yang antusias dan
1 menyenangkan menyenangkan.
Guru melakukan pembelajaran yang
C dinamis dengan menciptakan 3 2 1
suasana yang antusias.
Guru melakukan pembelajaran yang
D menunjukkan siswa tertib. 3 2 1
Siswa melakukan interaksi yang
dinamis antar siswa dan dengan
A 3 2 1
guru dalam mendiskusikan materi
pembelajaran yang kontekstual
Siswa melakukan interaksi antar
Terdapat Interkasi
B siswa dan dengan guru dalam 3 2 1
antar siswa dan mendiskusikan materi pembelajaran
2
interaksi siswa
Siswa melakukan interaksi antar
dengan guru
siswa dan tanpa keterlibatan guru
C 3 2 1
dalam mendiskusikan materi
pembelajaran
Siswa melakukan interaksi antar
D 3 2 1
siswa diluar materi pembelajaran
Siswa menunjukkan adanya
pencapaian tujuan pembelajaran
A seperti kemampuan faktual, konsep, 3 2 1
prosedural dan kemampuan
metakognisi
Siswa menunjukkan adanya
pencapaian tujuan pembelajaran
Pencapaian tujuan B 3 2 1
3 seperti kemampuan faktual, konsep
pembelajaran dan kemampuan, prosedural
Siswa menunjukkan adanya
C pencapaian tujuan pembelajaran 3 2 1
seperti kemampuan faktual, konsep
Siswa menunjukkan adanya
D pencapaian tujuan pembelajaran 3 2 1
pada kemampuan faktual
Asesor : 1/ 2 *) SKOR :…………………………………………… Apakah Anda setuju dengan hasil di
* Coret yang tidak perlu ……………………………………………………. kolom sebelah kiri?
Ya, setuju.
Nama : atau
NIA : Tidak setuju,
alasan ……….…………………………………
…………………………………………………
KOMPONEN : PROSES PEMBELAJARAN
SUB KOMPONEN : Iklim Belajar di sekolah/madrasah
INDIKATOR : Menunjukkan budaya literasi membaca dan menulis
Definisi:
1. Literasi baca-tulis adalah pengetahuan baca-tulis, kemampuan memahami baca-tulis dan kemampuan
menggunakan bahasa tulis dalam memahami informasi serta kemampuan menggunakan bahasa untuk
berkomunikasi di lingkungan sosial yang dilakukan melalui tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap
pembelajaran membaca dan menulis.
2. Proses pembiasaan adalah proses yang dilakukan untuk mewujudkan budaya literasi membaca dan menulis
seperti penyediaan waktu membaca bersama 15 menit sebelum belajar (nyaring dan atau dalam hati),
penyedian/ pemilihan buku bacaan yang menarik dan relevan pada area baca yang nyaman.
3. Tahap Pengembangan melanjutkan tahap pembiasaan yaitu memberi tagihan antara lain berupa pembuatan
ringkasan cerita yang dibaca, dan mengembangkan kemampuan literasi menulis yang dapat dilombakan
4. Tahap Pembelajaran adalah tahapan leterasi membaca dan menulis yang dikaitkan dengan materi pembelajaran
5. Budaya literasi membaca dan menulis adalah suatu kondisi dimana literasi membaca dan menulis menjadi suatu
kebiasaan yang baik/wajar yang konsisten dan berkelanjutan senantiasa dikerjakan dan sudah mendarah daging
sebagai akibat dari proses pembiasaan, proses pengembangan dan proses pembelajaran literasi di
sekolah/madrasah
Pembuktian Kinerja
A. Observasi
Petunjuk Observasi
Lakukan Observasi kegiatan pembiasaan membaca dan menulis siswa baik di kelas dan/atau di luar kelas
B. Telaah Dokumen
C. Wawancara
Hasil Wawancara
No. Aspek yang diwawancara dan Indikator
Kepala/Wakil
Kepala Guru Siswa Orang Tua
1 Menunjukkan adanya pembiasaan membaca dan
menulis di kelas, dapat dilihat dari:
a. Guru memfasilitasi aktivitas membaca
sebelum proses pembelajaran
b. Guru mengkondisikan adanya aktivitas
membaca dan menulisa dalam proses
pembelajaran
1. Isi kolom 2 (Aspek Kinerja/Indikator Butir) dan kolom 4 (Level kinerja) tidak dapat diubah.
2. Rangkumlah data tabel kerja hasil observasi, hasil wawancara, hasil penelaahan dokumen, hasil angket, dan hasil FGD.
Pastikan rangkuman itu menggambarkan kinerja sekolah/madrasah. Deskripsikan dan tuliskan rangkuman tersebut pada
kolom (3).
3. Sandingkan deskripsi Anda pada kolom (3) dengan level kinerja yang tersedia pada kolom (4). Pilihlah di antara empat level kinerja
pada kolom (4) yang sama atau mirip dengan deskripsi Anda pada kolom (3). Jika sudah memilih, “KLIK” simbol A atau B atau C atau
D di sebelahnya.
4. Level kinerja pada kolom (4) tentu masih punya gradasi, misalnya skor kinerja tinggi adalah 3, skor kinerja sedang adalah 2, dan
skor kinerja rendah adalah 1. Putuskanlah deskripsi Anda pada kolom (3) termasuk level kinerja tinggi, sedang, atau rendah.
Setelah itu, KLIK simbol 3, 2, atau 1 yang sesuai pada kolom (5).
5. Jika ada temuan-temuan, tuliskan pada kolom (6).
6. Setelah semua aspek diselesaikan, di sel bawahnya akan muncul SKOR BUTIR dengan maknanya. Renungkan apakah SKOR dan
makna tersebut sudah sesuai dengan yang Anda temukan. Jika sesuai berarti ANDA BEKERJA CERMAT. Jika tidak, tuliskan komentar
Anda di kolom sebelah kanannya.
Kesimpulan Hasil
Observasi, Telaah Level Kinerja Catatan
No. Aspek Kinerja Skor Kinerja
Dokumen dan
Wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Terbentuknya budaya A Siswa telah menjadikan kegiatan
membaca dan menulis membaca dan menulis sebagai
di luar kelas suatu kegiatan rutin yang
menyenangkan dengan kemauan
sendiri (membudaya) karena ada
dukungan di sekolah/ madrasah
dan di rumah)
Siswa telah menjadikan aktivitas
membaca dan menulis sebagai
B kegiatan rutin karena dukungan 3 2 1
sekolah/madrasah berdasarkan
jadwal sekolah/madrasah
Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
17
memudahkan siswa untuk belajar.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang melibatkan siswa dengan memperhatikan
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa
4
dengan membangun hubungan baik antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling menghormati dan
menghargai sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa dengan membangun
3
hubungan baik antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.
Guru belum secara optimal mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang memperhatikan
2
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa.
Guru tidak mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
1
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat diakses siswa dalam belajar.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
Suasana kelas yang aman, nyaman adalah suasana di dalam kelas yang menjadikan siswa bebas dari rasa takut,
kondusif untuk belajar serta terjadi hubungan emosional antar siswa, antar siswa dan guru, ada rasa saling
mempercayai dan saling menghargai antar siswa serta didukung lingkungan fisik yang bersih untuk mendukung
proses pembelajaran.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi
Lakukan pengamatan dalam pembelajaran tentang budaya membaca di lingkungan sekolah/madrasah
No Hasil Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1 Melakukan pengelolaan kelas, dapat dilihat dari:
a. Guru mengatur tempat duduk siswa dan guru untuk
keamanan, kebersihan dan kemudahan dalam
beraktivitas di kelas
b. Guru menggunakan metode/strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa dan terjalin hubungan yang saling
menghormati dan menghargai
c. Guru melengkapi fasilitas belajar di kelas
d. Guru mengatur fasilitas belajar di dalam kelas untuk
kemudahan dan keamanan dalam mengakses dan
memanfaatkan
2 Memfasilitasi terjadinya saling mempercayai dan saling
menghargai antar siswa, dapat dilihat dari:
a. Guru memfasilitasi terjadinya hubungan interpersonal
antar siswa
b. Guru mendorong terjadinya diskusi antar siswa yang
saling menguatkan
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi yang menyenangkan antar
siswa dan juga dengan guru untuk pencapaian tujuan
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. Guru menciptakan proses yang memungkinkan siswa
terlibat secara langsung dan saling berinterkasi
b. Guru memberi kesempatan terjadinya proses diskusi
antar siswa dengan guru
B. Wawancara
Tabel Kerja 17.2. Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No Aspek yang diwawancara dan Indikator
Guru Siswa
1 Melakukan pengelolaan kelas, dapat dilihat
dari::
a. Guru mengatur tempat duduk siswa dan
guru untuk keamanan, kebersihan dan
kemudahan dalam beraktivitas di kelas
b. Guru menggunakan metode/strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dan
terjalin hubungan yang saling menghormati
dan menghargai
c. Guru melengkapi fasilitas belajar di kelas
untuk
d. Guru mengatur fasilitas belajar di dalam
kelas untuk kemudahan dan keamanan
dalam mengakses dan memanfaatkan
2 Memfasilitasi terjadinya saling mempercayai dan
saling menghargai antar siswa, dapat dilihat
dari:
a. Guru memfasilitasi terjadinya hubungan
interpersonal antar siswa
b. Guru mendorong terjadinya diskusi antar
siswa yang saling menguatkan
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi yang
menyenangkan antar siswa dan juga dengan
guru untuk pencapaian tujuan pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. Guru Menciptakan proses yang
memungkinkan siswa terlibat secara
langsung dan saling berinterkasi
b. Guru mMemberi kesempatan terjadinya
proses diskusi antar siswa dengan guru
Tabel 17.3 Rangkuman
Petunjuk Pengisian Tabel Rangkuman:
1. Isi kolom 2 (Aspek Kinerja/Indikator Butir) dan kolom 4 (Level kinerja) tidak dapat diubah.
2. Rangkumlah data tabel kerja hasil observasi, hasil wawancara, hasil penelaahan dokumen, hasil angket, dan hasil FGD. Pastikan
rangkuman itu menggambarkan kinerja sekolah/madrasah. Deskripsikan dan tuliskan rangkuman tersebut pada kolom (3).
3. Sandingkan deskripsi Anda pada kolom (3) dengan level kinerja yang tersedia pada kolom (4). Pilihlah di antara empat level kinerja
pada kolom (4) yang sama atau mirip dengan deskripsi Anda pada kolom (3). Jika sudah memilih, “KLIK” simbol A atau B atau C
atau D di sebelahnya.
4. Level kinerja pada kolom (4) tentu masih punya gradasi, misalnya skor kinerja tinggi adalah 3, skor kinerja sedang adalah 2,
dan skor kinerja rendah adalah 1. Putuskanlah deskripsi Anda pada kolom (3) termasuk level kinerja tinggi, sedang, atau
rendah. Setelah itu, KLIK simbol 3, 2, atau 1 yang sesuai pada kolom (5).
5. Jika ada temuan-temuan, tuliskan pada kolom (6).
6. Setelah semua aspek diselesaikan, di sel bawahnya akan muncul SKOR BUTIR dengan maknanya. Renungkan apakah SKOR dan
makna tersebut sudah sesuai dengan yang Anda temukan. Jika sesuai berarti ANDA BEKERJA CERMAT. Jika tidak, tuliskan
komentar Anda di kolom sebelah kanannya.
Kesimpulan
Level Kinerja
No Aspek Kinerja Hasil Observasi Skor Kinerja Catatan
dan
Wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Guru melakukan pengelolaan kelas
yang bersih, aman, mambangun
hubungan baik dan saling
menghormati antar siswa dan dengan
A 3 2 1
guru, yang memungkinkan siswa
belajar belajar dengan suasana
nyaman baik fisik maupun psikis
untuk mencapai tujuan pembelajaran
Melakukan
Guru melakukan pengelolaan kelas
1 Pengelolaan
yang bersih, aman, mambangun
kelas
hubungan baik dan saling
B menghormati antar siswa dan dengan 3 2 1
guru, yang memungkinkan siswa
belajar belajar dengan suasana dan
nyaman
Guru melakukan pengelolaan kelas
C yang bersih, aman, mambangun 3 2 1
hubungan baik dan saling
menghormati antar siswa dan dengan
guru
Guru melakukan pengelolaan kelas
D agar kelas menjadi bersih dan 3 2 1
nyaman untuk belajar
Guru menggunakan berbagai
strategi/metode yang memungkinkan
siswa terlibat secara aktif dengan
A suasana aman dan nyaman melalui 3 2 1
interaksi antar siswa dan antar siswa
dengan guru dengan tugas yang
kontekstual
Guru menggunakan berbagai strategi
Pelibatan /metode yang memungkinkan siswa
siswa secara terlibat secara aktif dengan suasana
2 B 3 2 1
aktif aman dan nyaman melalui interaksi
antar siswa dan antar siswa dengan
guru
Guru menggunakan berbagai strategi
/metode yang melibatkan siswa aktif
C 3 2 1
dalam pembelajaran dengan suasana
aman dan nyaman
Guru sudah berupaya menggunakan
D berbagai strategi /metode untuk 3 2 1
melibatkan siswa secara aktif
Asesor :1/ 2 SKOR : …………………………………………… Apakah Anda setuju dengan hasil di
……………………………………………… kolom sebelah kiri?
Nama Lengkap : ………………………………… Ya, setuju.
atau
NIA : ………………………………… Tidak setuju,
alasan ……….………………………………
……………………………………………………
…………….…
KOMPONEN : PROSES PEMBELAJARAN
SUB KOMPONEN : Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penunjang Proses Pembelajaran
INDIKATOR : Memanfaatkan sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar.
Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah/madrasah dimanfaatkan dengan optimal dalam
18
proses pembelajaran.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di dalam dan di luar
4 sekolah/madrasah baik yang tersedia maupun kreasi guru/siswa sebagai media dan sumber belajar
yang berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di dalam dan di luar
3 sekolah/madrasah yang berdampak terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil
belajar siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar yang
2 terbatas, baik jumlah maupun jenisnya sehingga belum berdampak terhadap mutu proses
pembelajaran.
Proses pembelajaran belum semuanya memanfaatkan sarana dan prasarana sebagai media dan
1
sumber belajar.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti
meja, kursi, kelas, dan media pembelajaran.
2. Prasarana pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti
halaman, kebun, kolom dan taman.
3. Pemanfaatan Sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran adalah upaya pendayagunaan sarana dan
prasarana di kelas dan atau disekolah/madrasah sebagai media/sumber belajar secara efektif dan efisien
dalam menunjang proses pembelajaran.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi
B. Telaah Dokumen
Tabel Kerja 18.2. Pengumpulan Data: Telaah Dokumen
No. Aspek dan Indikator Kinerja Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
(1) (2) (3) (4)
1 Merencanakan pembelajaran yang menggunakan sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. Guru merancang RPP yang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
memuat komponen pemilihan (RPP)
sarana dan prasranan sebagai [Cermati tentang penggunaan sarana
media/sumber belajar yang dan prasarana sebagai media dan
selaras dengan tujuan sumber belajar]
pembelajaran
b. Guru merancang RPP yang
memuat komponen pemilihan
sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
ada di sekolah/madrasah dan
diluar sekolah/madrasah
c. Guru merancang RPP yang
memuat komponen yang
menunjukkan tahapan atau
prosedur penggunaan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar
2 Menginventarisasi sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar baik yang ada di sekolah/madrasah maupun di luar
sekolah/madrasah, dapat dilihat dari:
a. Guru melakukan Inventarisasi Daftar Inventaris Media/Sumber
sarana dan prasarana yang belajar
dapat digunakan sebagai
media/sumber di dalam kelas
b. Guru melakukan Inventarisasi
sarana dan prasarana yang
dapat digunakan sebagai
media/sumber
disekolah/madrasah dan di
luar sekolah/madrasah
C. Wawancara
Tabel Kerja 18.3. Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No. Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Guru Siswa
1 Memanfaatkan sarana dan prasarana di dalam dan di
luar sekolah/madrasah sebagai media/sumber belajar,
dapat dilihat dari:
a. Guru menggunakan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia
sebagai media/sumber
b. Guru memanfaatkan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber untuk
meningkatkan mutu pembelajaran
2 Manfaat yang dirasakan siswa setelah memanfaatkan
sarana dan prasarana sebagai media/sumber belajar,
dapat dilihat dari:
a. Guru memaksimalkan penggunaan sarana dan
prasarana yang tersedia sebagai media/sumber
untuk peningkatan capaian hasil belajar
b. Siswa menunjukkan antusias belajar dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar baik yang tersedia di
sekolah/madrasah maupun di luar
sekolah/madrasah
================================================
BUTIR INTI
KOMPONEN MUTU GURU
================================================
117
Butir Inti IASP2020: Komponen Mutu Guru
Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, kreatif, dan inovatif dengan mengoptimalkan
19
lingkungan dan memanfaatkan TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan seperti: merancang penelitian sederhana, melakukan tugas proyek tertentu
4 berdasarkan ide-ide siswa sendiri dan mengoptimalkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar serta
memanfaatkan TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya, (2) menjelaskan tahapan penyusunan
RPP yang dibuatnya dengan memperhatikan hasil refleksi/evaluasi proses pembelajaran sebelumnya.
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan, yang dapat dilihat dari aktivitas KBM yang menempatkan siswa sebagai subyek
3
dalam kegiatan pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar,
(2) menjelaskan tahapan penyusunan RPP yang dibuat berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Guru: (1) mampu menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang
dapat dilihat dari aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang menempatkan siswa sebagai subyek
2
dalam kegiatan pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam menjelaskan tahapan penyusunan RPP yang
dibuatnya.
1 Guru menyusun RPP yang belum memfasilitasi seluruh siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. RPP adalah dokumen rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat oleh guru yang sekurang-kurangnya berisi
tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student
center) yang ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang aktif dan konstruktif dalam pembelajaran misalnya
kegiatan membaca, bertanya, diskusi, praktik, menggunakan media, melakukan pengumpulan data/informasi,
menganalisis, dan mengomunikasikan gagasan/karya dll.
3. Pembelajaran kreatif dan inovatif adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode, media,
118
sumber/bahan, dan penilaian yang bervariasi serta unik sehingga menimbulkan tantangan dan ketertarikan bagi
siswa untuk terlibat secara aktif dan konstruktif. Di antaranya penyelidikan sederhana, melakukan tugas proyek,
atau menghasilkan produk tertentu berdasarkan ide-ide siswa sendiri.
4. Pengoptimalan lingkungan untuk pembelajaran adalah upaya guru untuk menggunakan berbagai sumber daya
yang ada di lingkungan sekitar untuk mendukung pencapaian tujuan (kompetensi) pembelajaran secara optimal,
misalnya memanfaatkan kebun sekolah/madrasah, memanfaatkan barang bekas atau bahan-bahan yang ada di
sekitarnya (misal, untuk membuat alat sederhana), mengunjungi bengkel atau home industry dekat
sekolah/madrasah atau cara lain sesuai konteksnya.
5. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah upaya guru untuk menggunakan teknologi informasi (computer/HP)
dalam mendukung kegiatan pembelajaran antara lain pemanfaatan internet untuk mencari dan menemukan
sumber belajar (buku, paper, jurnal, video pembelajaran), penggunaan berbagai aplikasi (software) pembelajaran,
atau melaksanakan pembelajaran secara daring.
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen:
Telaah dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan amati aspek-aspek di bawah ini. Telaah dilakukan
terhadap lebih dari satu dokumen RPP supaya diperoleh data/informasi yang akurat dan komprehensif.
Lakukan wawancara dengan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala sekolah/ madrasah dan guru.
Tabel Kerja 19.2. Pengumpulan Data: Wawancara
No Aspek yang diwawancara dan indikator Hasil Wawancara
Kepsek/wakil Guru
1 Menjelaskan tahapan dan prosedur
penyusunan RPP, dapat dilihat dari:
a. Guru menjelaskan prosedur dan
tahapan dalam menyusun RPP
b. Guru menjelaskan komponen atau
aspek-aspek yang harus ada dalam
RPP
2 Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. Guru memanfaatkan lingkungan di
dalam sekolah dalam sebagai sumber
belajar
b. Guru memanfaatkan lingkungan di
luar sekolah sebagai sumber belajar
3 Memanfaatkan TIK untuk mendukung
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. Guru memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar (pencarian sumber
belajar)
b. Guru memanfaatkan internet sebagai
strategi pembelajaran (e-learning,
distance learning, blended learning
dll)
Tabel 19.3 Rangkuman
Petunjuk Pengisian Tabel Rangkuman:
1. Isi kolom 2 (Aspek Kinerja/Indikator Butir) dan kolom 4 (Level kinerja) tidak dapat diubah.
2. Rangkumlah data tabel kerja hasil observasi, hasil wawancara, hasil penelaahan dokumen, hasil angket, dan hasil FGD.
Pastikan rangkuman itu menggambarkan kinerja sekolah/madrasah. Deskripsikan dan tuliskan rangkuman tersebut pada
kolom (3).
3. Sandingkan deskripsi Anda pada kolom (3) dengan level kinerja yang tersedia pada kolom (4). Pilihlah di antara empat level kinerja
pada kolom (4) yang sama atau mirip dengan deskripsi Anda pada kolom (3). Jika sudah memilih, “KLIK” simbol A atau B atau C atau
D di sebelahnya.
4. Level kinerja pada kolom (4) tentu masih punya gradasi, misalnya skor kinerja tinggi adalah 3, skor kinerja sedang adalah 2, dan
skor kinerja rendah adalah 1. Putuskanlah deskripsi Anda pada kolom (3) termasuk level kinerja tinggi, sedang, atau rendah.
Setelah itu, KLIK simbol 3, 2, atau 1 yang sesuai pada kolom (5).
5. Jika ada temuan-temuan, tuliskan pada kolom (6).
6. Setelah semua aspek diselesaikan, di sel bawahnya akan muncul SKOR BUTIR dengan maknanya. Renungkan apakah SKOR dan
makna tersebut sudah sesuai dengan yang Anda temukan. Jika sesuai berarti ANDA BEKERJA CERMAT. Jika tidak, tuliskan
komentar Anda di kolom sebelah kanannya.
Kesimpulan
Level Kinerja
No Aspek Kinerja Hasil Telaah Skor Kinerja Catatan
Dokumen dan
Wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Guru menggunakan metode,
media, sumber/bahan belajar
yang mampu memfasilitasi
A siswa aktif dan menyenangkan 3 2 1
dalam belajar serta
Menyusun RPP berlangsung
yang memfasilitasi konsisten/berkelanjutan.
1 siswa aktif, kreatif, Guru menggunakan metode,
inovatif, efektif dan media, sumber/bahan belajar
menyenangkan. B yang mampu memfasilitasi 2
3 1
siswa aktif dan menyenangkan
dalam belajar.
Guru menggunakan metode,
C media, sumber/bahan belajar 3 2 1
yang mampu memfasilitasi
siswa belajar secara aktif.
Guru menggunakan metode,
D media dan sumber/bahan ajar 3 2 1
yang biasa (konvensional).
Guru memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber
belajar, baik yang ada di
dalam maupun di luar sekolah
A dan mampu membuat 3 2 1
pembelajaran berlangsung
aktif, efektif dan
menyenangkan serta
konsisten/berkelanjutan.
Guru memanfaatkan
memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber
lingkungan sekitar
2 belajar, baik yang ada di
sebagai sumber
dalam maupun di luar sekolah
belajar B 3 2 1
dan mampu membuat
pembelajaran berlangsung
aktif, efektif dan
menyenangkan.
Guru memanfaatkan
C lingkungan di dalam sekolah 3 2 1
sebagai sumber belajar
Guru memanfaatkan sumber
D belajar dari bahan tertulis 3 2 1
seperti buku.
Guru memanfaatkan TIK
untuk mendukung
pembelajaran, baik sebagai
Memanfaatkan sumber belajar maupun
3 TIK untuk A sebagai cara belajar (on line 3 2 1
mendukung learning) dan berlangsung
pembelajaran secara tersistem/terprogram
oleh sekolah.
Guru memanfaatkan TIK
untuk mendukung
pembelajaran, baik sebagai
B 3 2 1
sumber belajar maupun
sebagai cara belajar (online
learning)
Guru memanfaatkan TIK
untuk pencarian
C 3 2 1
sumber/bahan dan atau
media belajar.
Guru Menyusun RPP dengan
memanfaatkan metode dan
D 3 2 1
media pembelajaran yang
biasa (konvensional).
Asesor :1/ 2 SKOR : ……………………………………………………… Apakah Anda setuju
dengan hasil di kolom
Nama Lengkap : ………………………………… sebelah kiri?
Ya, setuju.
NIA : ………………………………… atau
Tidak setuju,
alasan ……….………………
…………………………………
…………………………………
…………….…
KOMPONEN : MUTU GURU
SUB KOMPONEN : Pengembangan Profesi Guru
INDIKATOR : Melakukan evaluasi diri, refleksi dan perbaikan kinerja.
Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan pengembangan kompetensi untuk perbaikan kinerja
20
secara berkala
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai kegiatan seperti observasi kelas dan
pemberian kuesioner tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau video, dan hasilnya
4
didiskusikan serta diseminasikan ke teman sejawat yang difasilitasi sekolah untuk perbaikan kinerja
secara berkelanjutan yang terlihat pada perbaikan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Guru melakukan perbaikan kinerja khususnya pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara
3 berkelanjutan setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri dengan membuat jurnal reflektif dan catatan
harian.
Guru sudah melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk perbaikan kinerja dengan membuat catatan
2
mengajar.
1 Guru tidak melakukan atau masih memerlukan bantuan dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Evaluasi diri adalah upaya guru untuk mengetahui, mengukur atau menilai kemampuan dirinya terkait dengan
pekerjaan atau tugas-tugasnya sebagai guru.
2. Refleksi diri adalah upaya guru untuk mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya terkait dengan pekerjaan atau
tugas-tugasnya sebagai guru, sehingga dia dapat memahami posisi dirinya dalam rentang pengembangan
kompetensi dan profesinya.
3. Perbaikan kinerja secara berkala adalah upaya guru untuk mengembangkan kompetensi dan kinerjanya yang
dilakukan secara sistematik dan berkelanjutan, melalui berbagai cara dan media.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen:
Tabel Kerja 20.1. Pengumpulan Data: Telaah Dokumen
Hasil Telaah Dokumen
No Aspek dan Indikator Kinerja Nama Dokumen
(1) (2) (3) (4)
1 Melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai kegiatan, dapat dilihat dari:
a. Guru melakukan evaluasi a. Form/instrumen penilaian kinerja guru
dan refleksi diri oleh siswa
berdasarkan hasil penilaian b. Form/instrumen penilaian kinerja guru
dari siswa oleh teman sejawat
b. Guru melakukan evaluasi c. Form/instrumen observasi kelas oleh
dan refleksi diri kepala sekolah
berdasarkan hasil penilaian d. Rekaman audio/video tentang kinerja guru
dari teman sejawat
c. Guru melakukan evaluasi
dan refleksi diri
berdasarkan hasil obervasi
kelas oleh kepala sekolah
d. Guru melakukan evaluasi
dan refleksi diri
berdasarkan hasil rekaman
audio/video tentang kinerja
dirinya
2 Hasil evaluasi dan refleksi diri didiskusikan serta didesiminasikan ke teman sejawat yang difasilitasi oleh sekolah, dapat dilihat
dari:
a. Guru mendiskusikan dan Dokumen kegiatan desiminasi hasil evaluasi
mendesiminasikan hasil dan refleksi guru kepada teman sejawat yang
evaluasi dan refleksi diri difasilitasi oleh sekolah (misal: daftar hadir,
kepada teman sejawat notulen, foto, video dll.)
b. Sekolah memfasilitasi
kegiatan diskusi dan
desiminasi hasil evaluasi
guru.
B. Wawancara:
Lakukan wawancara dengan kepala sekolah/wakil kepala sekolah, guru dan guru teman sejawat.
Kesimpulan
Level Kinerja
No Aspek Kinerja Hasil Telaah Skor Kinerja Catatan
Dokumen dan
Wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Guru melakukan evaluasi dan
refeleksi diri melalui berbagai
kegiatan/metode seperti
A observasi kelas, isian kuesioner 3 2 1
oleh siswa, rekaman audio atau
video dan dilakukan secara
berkelanjutan.
Guru melakukan evaluasi dan
Melakukan evaluasi
refeleksi diri dengan
dan refeleksi diri B 3 2 1
1 menggunakan lebih dari satu
melalui berbagai kegiatan/metode
kegiatan
Guru melakukan evaluasi dan
refleksi diri dengan
C 3 2 1
menggunakan satu
kegiatan/metode.
Guru melakukan evaluasi diri
dengan menggunakan satu
D 3 2 1
kegiatan/metode.
Guru memanfaatkan hasil
evaluasi diri untuk perbaikan
Melakukan kinerja, peningkatan hasil
A 3 2 1
perbaikan kinerja, belajar dan didesiminasikan
mutu pembelajaran kepada teman sejawat .
dan capaian hasil
Guru memanfaatkan hasil
pembelajaran
evaluasi diri untuk perbaikan
berdasarkan hasil B 3 2 1
2 kinerja, dan peningkatan hasil
evaluasi dan refleksi belajar siswa
dirinya dan
Guru memanfaatkan hasil
mendiskusikan serta
C evaluasi diri untuk perbaikan 3 2 1
mendesiminasikan
kinerjanya dalam mengajar.
hasilnya kepada
Guru mendokumentasikan hasil
teman sejawat
D evaluasi diri sebagai bahan 3 2 1
laporan.
Asesor :1/ 2 SKOR : ……………………………………………………… Apakah Anda setuju
dengan hasil di kolom
Nama Lengkap : ………………………………… sebelah kiri?
Ya, setuju.
NIA : ………………………………… atau
Tidak setuju,
alasan ……….……………
………………………………
………………………………
…………….…
KOMPONEN : MUTU GURU
SUB KOMPONEN : Pengembangan Profesi Guru
INDIKATOR : Melakukan pengembangan profesi berkelanjutan.
Definisi:
Pengembangan profesi berkelanjutan adalah upaya guru untuk meningkatkan karir dan profesinya yang dilakukan
secara sistematik dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai cara dan wahana, misalnya diskusi antarteman
sejawat, KKG/MGMP atau sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen:
2 Membagikan hasil pengembangan profesinya (praktik baik) kepada orang lain di dalam dan di luar sekolah, dapat dilihat dari:
a. Pemakalah dalam Dokumen kegiatan sharing/desiminasi hasil
seminar/diskusi/pelatihan baik pengembangan profesi guru
luring maupun daring termasuk
konten youtube.
b. Buku/makalah/paper/artikel/p
anduan menulis buku yang
dipublikasikan
Butir Inti IASP2020: Komponen Mutu Guru
B. Wawancara:
Lakukan wawancara kepada kepala sekolah/wakil kepala sekolah dan guru.
Tabel Kerja 21.2. Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No Aspek yang diwawancara dan Indikator
Kepsek/wakil Guru Teman Sejawat guru
1 Melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas inisiatif
sendiri, dapat dilihat dari:
a. Guru melakukan pengembangan profesi atas dasar
kebutuhan untuk mengembangkan diri.
b. Guru melakukan pengembangan profesi untuk memenuhi
aturan dan kewajiban.
c. Guru melakukan pengembangan profesi atas permintaan
kepala sekolah
2 Pengembangan profesi guru berdampak terhadap peningkatan
mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa bidang akademik
dan non akademik, dapat dilihat dari:
a. Dampak dan manfaat pengembangan profesi bagi guru
b. Dampak pengembangan profesi guru bagi peningkatan mutu
pembelajaran
c. Dampak pengembangan profesi guru bagi peningkatan prestasi
siswa.
3 Melakukan pengembangan profesi melalui beragam bentuk
kegiatan, dapat dilihat dari:
a. Guru melakukan pengembangan profesi melalui kegiatan
KKG/MGMP
b. Guru melakukan pengembangan profesi melalui kegiatan
diskusi/seminar/diklat
c. Guru melakukan pengembangan profesi melalui kegiatan
publikasi karya ilmiah
d. Guru melakukan pengembangan profesi melalui pembuatan
karya inovasi
132
Butir Inti IASP2020: Komponen Mutu Guru
1. Isi kolom 2 (Aspek Kinerja/Indikator Butir) dan kolom 4 (Level kinerja) tidak dapat diubah.
2. Rangkumlah data tabel kerja hasil observasi, hasil wawancara, hasil penelaahan dokumen, hasil angket, dan hasil FGD.
Pastikan rangkuman itu menggambarkan kinerja sekolah/madrasah. Deskripsikan dan tuliskan rangkuman tersebut pada
kolom (3).
3. Sandingkan deskripsi Anda pada kolom (3) dengan level kinerja yang tersedia pada kolom (4). Pilihlah di antara empat level kinerja
pada kolom (4) yang sama atau mirip dengan deskripsi Anda pada kolom (3). Jika sudah memilih, “KLIK” simbol A atau B atau C
atau D di sebelahnya.
4. Level kinerja pada kolom (4) tentu masih punya gradasi, misalnya skor kinerja tinggi adalah 3, skor kinerja sedang adalah 2,
dan skor kinerja rendah adalah 1. Putuskanlah deskripsi Anda pada kolom (3) termasuk level kinerja tinggi, sedang, atau
rendah. Setelah itu, KLIK simbol 3, 2, atau 1 yang sesuai pada kolom (5).
5. Jika ada temuan-temuan, tuliskan pada kolom (6).
6. Setelah semua aspek diselesaikan, di sel bawahnya akan muncul SKOR BUTIR dengan maknanya. Renungkan apakah SKOR dan
makna tersebut sudah sesuai dengan yang Anda temukan. Jika sesuai berarti ANDA BEKERJA CERMAT. Jika tidak, tuliskan
komentar Anda di kolom sebelah kanannya.
Kesimpulan
Hasil Telaah Level Kinerja
No Aspek Kinerja Skor Kinerja Catatan
Dokumen dan
Wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Guru melakukan pengembangan
Melakukan
profesi berkelanjutan atas dasar
pengembangan A 3 2 1
kebutuhan untuk pengembangan
1 profesi dirinya
berkelanjutan atas
Guru melakukan pengembangan
inisiatif sendiri B profesi berkelanjutan dilandasi oleh 3 2 1
133
kewajiban pemenuhan angka kredit
Guru melakukan pengembangan
profesi berkelanjutan atas dasar
C 3 2 1
instruksi pimpinan
22 Guru mengembangkan strategi, model, metode, dan teknik pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan
4 kreatif yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran serta menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan
3 kreatif yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat
2 mendorong siswa belajar secara aktif, dan menyenangkan tanpa adanya kaitan langsung dengan tujuan
pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak
1
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Pengembangan strategi, model, metode, atau teknik pembelajaran kreatif dan inovatif adalah upaya guru untuk
mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan strategi, model, metode, atau teknik pembelajaran yang
bervariasi dan unik (tidak biasanya) sehingga menimbulkan tantangan dan ketertarikan bagi siswa untuk terlibat
secara aktif dan konstruktif. Misalnya, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa,
penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran, penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar,
penggunan nara sumber untuk mengajar di kelas, simulasi, praktik lapangan.
2. Menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh orang lain. Artinya inovasi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru disebarluaskan kepada guru-guru yang lain dan/atau dicontoh oleh guru lain untuk
digunakan.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi
Lakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas. Jika aspek yang diamati tidak muncul pada saat
pembelajaran berlangsung maka perdalam melalui wawancara dan telaah dokumen.
KOMPONEN : MANAJEMEN SM
SUB KOMPONEN : Pencapaian Visi dan Misi
INDIKATOR : Mengimplementasikan visi, misi dan tujuan sekolah/madrasah.
Definisi:
1. Visi adalah pernyataan tentang kondisi ideal sekolah/madrasah yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu
sekurang-kurangnya 4 tahun ke depan. Visi hendaknya menantang namun memiliki dasar akademik ilmiah atau
perhitungan riil untuk dapat dicapai dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4 tahun.
2. Misi adalah cara yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk mencapai visi.
3. Tujuan adalah indikator capaian yang ditetapkan sekolah/madrasah dalam rangka mewujudkan visi. Tujuan
dinyatakan dalam bentuk yang mudah diukur pencapaiannya.
4. Pengembangan visi, misi dan tujuan sekolah/madrasah adalah usaha yang dilakukan oleh pimpinan
sekolah/madrasah untuk melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah bersama pemangku kepentingan lainnya
dalam menyusun dan menyesuaikan visi, misi, dan tujuan sesuai perkembangan kebutuhan sekolah/madrasah.
5. Evaluasi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh
pimpinan dan/atau warga sekolah/madrasah untuk menggali informasi terkait usaha yang telah dilakukan oleh
143
warga sekolah/madrasah dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah baik dalam bentuk
informasi kuantitatif maupun kualitatif berdasarkan bukti yang nyata atau faktual.
6. Berkelanjutan adalah proses penyusunan, pengembangan, sosialisasi, dan evaluasi visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah yang dilakukan dalam suatu siklus kegiatan yang berkesinambungan baik dilihat dari tahapan
kegiatannya maupun jangka waktu pelaksanaannya.
A. Observasi:
B. Telaah Dokumen
5 Perbaikan visi, misi, dan tujuan secara berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi
C. Wawancara:
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja Observasi/telaah Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dokumen/wawancara
C Menyesuaikan perkembangan 3 2 1
Definisi:
1. Kompetensi supervisi akademik/pembelajaran kepala sekolah/madrasah adalah kemampuan tata kelola kepala
sekolah/madrasah mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut hasil evaluasi sehingga
program supervisi akademik/pembelajaran terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran di
sekolah/madrasah dapat berjalan secara efektif dalam rangka membantu guru mewujudkan pembelajaran yang
bermutu.
2. Supervisi akademik/pembelajaran adalah kegiatan supervisi yang dilakukan atas prakarsa pengelolaan kepala
sekolah/madrasah terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran. Supervisi akademik/pembelajaran
meliputi perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi supervisi, dan tindak lanjut hasil supervisi.
3. Berkelanjutan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dari
perencanaan hingga tindak lanjut supervisi serta upaya peningkatan mutu pembelajaran dalam siklus satu tahun
pelajaran hingga jangka waktu empat tahun pelajaran.
4. Dampak signifikan kompetensi supervisi akademik/pembelajaran kepala sekolah/madrasah terhadap
peningkatan kinerja guru adalah terwujudnya perubahan yang terukur pada pembelajaran yang bermutu.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
Kesimpulan
No Aspek Kinerja telaah dokumen Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dan wawancara
Definisi:
1. Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah adalah kemampuan yang berhasil ditunjukkan oleh kepala
sekolah/madrasah untuk mempengaruhi seluruh warga sekolah/madrasah dalam bersikap dan bertindak melakukan
aktivitas atau kegiatan sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan oleh
sekolah/madrasah
2. Ide kreatif dan inovatif adalah gagasan, ide atau pemikiran yang sarat hal-hal baru atau cara-cara baru yang lebih
unggul dari segala hal yang sudah ada sebelumnya.
3. Konsisten adalah sifat yang tidak berubah-ubah, taat asas, taat (commit), teguh pendirian dalam menjalankan
kepemimpinan sekolah/madrasah.
4. Partisipatif adalah upaya pelibatan guru, tenaga kependidikan dan pemangku kepentingan lainnya di
sekolah/madrasah dalam suatu program atau kegiatan yang telah dirancang oleh sekolah/madrasah. Keterlibatan
itu dapat berupa berbagai aktivitas dukungan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
program/kegiatan.
5. Transformatif adalah kepemimpinan yang bersifat visioner atau menjangkau pandangan jauh ke depan, mendorong
dan mengembangkan anggota, menggunakan kharisma mereka untuk melakukan perubahan, dan merevitalisasi
organisasinya.
6. Kolaboratif adalah Usaha yang dilakukan pemimpin atau warga sekolah /madrasah dalam mewujudkan bentuk
kerja sama dengan berbagai warga sekolah/madrasah atau pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan
kegiatan sekolah/madrasah.
7. Efektif adalah segala usaha kepemimpinan sekolah/madrasah yang mengarah pada pencapaian hasil sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
A. Telaah Dokumen
3 Mengimplementasikan ide kreatif dan inovatif dalam RKS/RKAS secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan
B. Wawancara:
Tabel Kerja 25.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Deskripsi Hasil Wawancara
(Kesesuaian antara hasil wawancara dengan indikator kinerja)
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Orang
Kepala/Wakil Tenaga
Guru Tua/Perwakilan Siswa
Kepala kependidikan
Orang Tua
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen dan Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
wawancara
3 2 1
Kepala S/M melibatkan warga
D sekolah/madrasah dalam kegiatan S/M
secara insidental
Sekolah/madrasah membangun komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah (siswa, guru,
26 kepala sekolah/madrasah, tenaga kependidikan), orang tua, dan masyarakat untuk mewujudkan
keharmonisan internal dan eksternal sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi antara siswa, guru dan warga sekolah/madrasah,
4 orang tua dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak pada terciptanya budaya kerja sama yang
kuat.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah, orang tua dan
3
masyarakat sekitar secara harmonis.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah, dan orang tua
2
secara harmonis.
Sekolah/madrasah belum menunjukkan komunikasi dan interaksi antara warga sekolah/madrasah, dan orang
1
tua secara harmonis.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Komunikasi dan interaksi adalah hubungan yang aktif dan timbal balik yang bermanfaat yang dilakukan oleh
kepala sekolah/madrasah dengan warga sekolah/madrasah (siswa, guru, kepala sekolah/madrasah, tenaga
kependidikan) orang tua dan masyarakat.
2. Hubungan yang harmonis adalah hubungan yang didasarkan atas saling pengertian dan menghargai sehingga
tercipta suasana kerja sama yang saling menguntungkan untuk kemajuan sekolah/madrasah.
3. Budaya kerja sama yang kuat adalah kerja sama yang telah dibangun oleh sekolah/madrasah dengan warga
sekolah, orang tua, dan masyarakat dengan baik sehingga berdampak positif pada kinerja sekolah/madrasah.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi:
B. Telaah Dokumen
1 Budaya kerja sama yang kuat antara warga sekolah/madrasah dengan orang tua, dan masyarakat sekitar
C. Wawancara:
Tabel Kerja 26.3 Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
Kesimpulan Hasil
Observasi, telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dokumen, dan
wawancara
Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan; aman, tertib, bersih, indah, dan nyaman untuk
27
menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Sekolah/Madrasah menunjukkan suasana aman, tertib, bersih, indah, dan nyaman bagi seluruh warga
4 sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah madrasah yang kondusif dan berdampak pada persepsi
positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Sekolah/Madrasah menunjukkan suasana aman, tertib, bersih, indah, dan nyaman bagi seluruh warga
3
sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah madrasah yang kondusif.
Sekolah/Madrasah menerapkan pembiasaan secara konsisten hidup aman, tertib, bersih, indah, dan
2
nyaman bagi seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan sekolah madrasah yang kondusif.
Sekolah/Madrasah menerapkan pembiasaan hidup aman, tertib, bersih, indah, atau nyaman bagi seluruh
1
warga sekolah.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Pembiasaan adalah segala tindakan yang dilakukan secara berulang sehingga menjadi karakter berpikir, bersikap,
berperilaku individu, untuk menjadi lebih baik.
2. Aman adalah bebas dari gangguan baik secara fisik maupun nonfisik dari dalam maupun dari luar
sekolah/madrasah.
3. Tertib adalah kepatuhan semua warga sekolah/madrasah terhadap tata nilai dan aturan yang ditetapkan oleh
sekolah/madrasah.
4. Indah adalah suasana lingkungan sekolah/madrasah yang terlihat bersih, asri, rapi, tertib, dan menyenangkan
sesuai visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
5. Nyaman adalah suasana yang membuat warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk
masyarakat umum merasa enak dan betah untuk berada di sekolah/madrasah atau lingkungan sekitarnya.
6. Persepsi positif adalah kecondongan penilaian atau pendapat masyarakat yang baik terhadap sekolah/madrasah.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi:
Sebelum melakukan telaah dokumen, lakukan observasi dan wawancara langsung bila diperlukan terkait penerapan
perilaku disiplin siswa.
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
C. Wawancara:
Hasil Wawancara
No Aspek yang diwawancara dan Indikator Kepala/Wakil Perwakilan
Guru Siswa
Kepala Orang Tua
Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa, masyarakat dari berbagai kalangan dalam perencanaan
28
dan pelaksanaan program dan kegiatan sekolah/madrasah.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan partner setara, yang terlihat pada kepedulian dan
pemahaman komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah dan tantangan yang sedang dihadapi
sekolah/madrasah dan menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen
4 sekolah/madrasah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat
dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif
komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta berdampak pada persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah.
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan partner setara, yang terlihat pada kepedulian dan
pemahaman komite sekolah terhadap kondisi, masalah dan tantangan yang sedang dihadapi sekolah, dan
menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen sekolah dapat terjadi
3
sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun
manajemen sekolah/madrasah.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dan memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali
dalam setahun, menjelang awal tahun ajaran. Forum pertemuan komite sekolah/madrasah dimanfaatkan oleh
2 manajemen sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para orang tua khususnya terkait dukungan
finansial kepada sekolah/madrasah secara sukarela demi kemajuan sekolah/madrasah dan kepentingan anak
didik secara keseluruhan.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dalam memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali
1 dalam setahun, menjelang awal tahun ajaran. Keputusan pertemuan komite sekolah/madrasah cenderung
berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Melibatkan masyarakat adalah upaya sekolah/madrasah untuk mengikutsertakan masyarakat dari berbagai
elemen secara individu maupun kelompok (orang tua siswa/komite sekolah/dunia usaha/lembaga
pemerintah/organisasi masyarakat) dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-
program yang ada di sekolah. Dukungan bisa dalam bentuk gagasan, dana, sarana, kegiatan, dan lainnya.
2. Masyarakat adalah individu atau beberapa individu dari luar sekolah/madrasah.
3. Persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah adalah penilaian atau pendapat masyarakat yang
memandang baik terhadap aspek-aspek kinerja sekolah/madrasah seperti mutu sekolah/madrasah, pelayanan
sekolah/madrasah, dan lainya.
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
1 Kepedulian dan kesepahaman masyarakat dan komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah dan tantangan yang sedang
dihadapi sekolah/madrasah
B. Wawancara:
Tabel Kerja 28.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen dan Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
wawancara
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
B. Wawancara:
Tabel Kerja 29.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No Aspek yang Diwawancara dan Indikator Kepala/Wakil Perwakilan
Guru Siswa
Kepala Orang Tua
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dan wawancara
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Sekolah/madrasah menerapkan pengelolaan guru dan tenaga kependidikan secara efektif, efisien, dan
30 akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja,
kompensasi, dan penghargaan/sanksi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan
4
kompetensi, penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang berdampak terhadap persepsi positif
pemangku kepentingan, iklim kerja yang kondusif, dan peningkatan kinerja.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan
3
kompetensi, penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang berdampak terhadap iklim kerja yang
kondusif, dan persepsi positif pemangku kepentingan.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan
2
kompetensi, penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang berdampak terhadap iklim kerja yang
kondusif.
Sekolah/madrasah belum menerapkan secara konsisten pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
1
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel.
Definisi:
1. Rekrutmen adalah proses penerimaan guru dan/atau tenaga kependidikan yang diperlukan sekolah/madrasah yang
meliputi tahapan penyampaian pengumuman kepada publik tentang adanya formasi guru dan tenaga kependidikan
sampai dengan tersedianya calon guru dan/atau tenaga kependidikan yang siap diseleksi. Proses ini dilakukan
langsung oleh sekolah/madrasah atau pihak lain yang memiliki kewenangan pengadaan guru dan/atau tenaga
kependidikan sekolah/madrasah.
2. Seleksi adalah kegiatan proses memilih sumber daya guru dan tenaga kependidikan berdasarkan kriteria
administratif maupun kompetensi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tes dan/atau non-tes. Seleksi
bagi sekolah/madrasah negeri hanya berlaku bagi tenaga guru dan tenaga kependidikan tidak tetap (honor)
sedangkan bagi sekolah swasta berlaku bagi tenaga guru dan tenaga kependidikan yang tidak tetap dan tetap.
3. Pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah upaya sekolah/madrasah untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap guru atau tenaga kependidikan melalui peningkatan kompetensi seperti
pendidikan dan pelatihan, seminar atau workshop.
4. Penghargaan adalah apresiasi yang diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan atas prestasi atau dedikasi
dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah/madrasah.
5. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan atas pelanggaran yang dilakukan
terhadap kebijakan sekolah/madrasah
6. Kompensasi adalah pemberian remunerasi/imbal jasa sesuai dengan prestasi kerja dan masa bakti guru dan tenaga
kependidikan berdasarkan kebijakan sekolah/madrasah.
7. Konsisten adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang dilakukan secara terus menerus dan
berkelanjutan sekurang-kurangnya dalam tiga tahun terakhir.
8. Komprehensif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang memperhatikan berbagai aspek secara utuh.
9. Efektif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang menunjang ketercapaian tujuan sekolah/madrasah.
10. Efisien adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang dilaksanakan secara wajar atau tidak berlebihan
dalam penggunaan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan sekolah/madrasah.
11. Akuntabel adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang bersifat terukur sesuai rencana
sekolah/madrasah, prosesnya terbuka dan bisa dipertanggung jawabkan.
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
1 Pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel
3
Pemberian penghargaan/sanksi kepada guru dan tenaga kependidikan
B. Wawancara:
Tabel Kerja 30.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dan wawancara
5 Iklim kerja yang S/M menciptakan iklim kerja yang kondusif sehingga 3 2 1
kondusif, dan guru dan tenaga kependidikan termotivasi dalam
A
peningkatan kinerja melaksanakan tugas yang berdampak pada peningkatan
kinerjanya
Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana dengan baik untuk mendukung
31
proses pembelajaran yang berkualitas.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara konsisten dan efisien dengan melibatkan semua
warga sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan
4
pemeliharaan yang hasilnya terlihat pada sarana dan prasarana yang berkondisi baik, bersih, rapi, aman,
nyaman, dan mudah diakses sehingga berdampak positif terhadap proses pembelajaran yang efektif.
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara konsisten dan efisien dengan melibatkan semua
3 warga sekolah dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan pemeliharaan sehingga proses pembelajaran
dapat berlangsung aman dan nyaman dengan sarana dan prasarana yang mudah diakses.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana secara konsisten dan efisien dalam pelaksanaan
2
prosedur penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana karena tidak memiliki sistem dan prosedur
1
pengelolaan sarana dan prasarana.
Pembuktian Kinerja:
A. Observasi:
B. Telaah Dokumen
C. Wawancara:
Setelah melakukan observasi dan telaah dokumen, lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait kebijakan
dan program pembiasaan perilaku disiplin siswa.
Kesimpulan Hasil
Observasi, telaah
No Aspek Kinerja Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dokumen, dan
wawancara
Sekolah/madrasah mengelola anggaran pendapatan dan belanja secara transparan dan akuntabel sesuai
32
perencanaan.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi
penggunaan anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Laporan
4
keuangan disusun secara periodik dengan prinsip transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang
berlaku dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar sekolah. Laporan akhir
keuangan diaudit secara internal atau eksternal dengan hasil baik.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi
3 penggunaan anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Laporan
keuangan disusun secara transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan
ke pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar sekolah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah dengan
2 melibatkan komite sekolah/madrasah. Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana
dan kalangan internal sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah.
1 Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana dan kalangan internal
sekolah/madrasah
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) adalah rencana biaya yang meliputi penerimaan,
penggunaan dana, dan pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah/madrasah selama satu
tahun pelajaran berjalan.
2. Transparan adalah keterbukaan dalam pengelolaan anggaran sekolah/madrasah
untuk menjaga kepercayaan pihak yang berkepentingan.
3. Akuntabel adalah pengelolaan anggaran yang bersifat terukur sesuai rencana sekolah/madrasah, prosesnya
terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan.
4. Pengelolaan anggaran adalah tindakan yang dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam merencanakan,
menggunakan, mengadministrasikan, dan mengawasi penggunaan keuangan sekolah/madrasah.
5. Evaluasi diri adalah salah satu bentuk proses analisis kebutuhan yang dilakukan oleh sekolah/ madrasah dengan
mengikutsertakan segenap pemangku kepentingan untuk mengetahui kebutuhan prioritas atau kebutuhan
pengembangan dalam penyusunan program kegiatan madrasah pada setiap tahun anggaran.
6. Laporan keuangan adalah catatan yang memuat siklus penerimaan dan pembelanjaan keuangan
sekolah/madrasah yang disertai dengan bukti-bukti sah terkait dokumen perencanaan kegiatan yang dibiayai,
bukti kegiatan, dan bukti pembelanjaan sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Audit adalah aktivitas pemeriksaan pertanggungjawaban pembelanjaan sekolah/ madrasah berdasarkan program
kegiatan yang telah ditetapkan dan kriteria atau ketentuan pemerintah yang berlaku disertai kelengkapan bukti
yang sah sesuai sistem keuangan pemerintah atau publik.
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
B. Wawancara:
Tabel Kerja 32.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Deskripsi Hasil Wawancara
(Kesesuaian antara hasil wawancara dengan capaian
kinerja)
No Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/Wa Guru/ Tenaga Perwakilan
Siswa
kil Kepala Kependidikan Orang Tua
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dan wawancara
D 3 2 1
Definisi:
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan kurikuler baik dilaksanakan di dalam atau di
luar sekolah/madrasah yang bertujuan untuk memperkaya dan memperluas pengetahuan, sikap, dan
keterampilan siswa dalam berbagai bidang.
2. Kompetisi adalah ajang lomba atau pertandingan yang diikuti siswa untuk pengembangan bakat, potensi dan
minat yang dimiliki siswa.
3. Pembinaan kegiatan kesiswaan adalah kegiatan layanan yang diselenggarakan oleh sekolah/madrasah kepada
siswa yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan bakat, minat, kreativitas, dan prestasi siswa.
4. Dukungan fasilitas adalah bantuan fasilitas yang diberikan oleh sekolah/madrasah, orang tua dan/atau
masyarakat dalam berbagai bentuk untuk pelaksanaan pembinaan kesiswaan
5. Prestasi adalah capaian hasil lomba/pertandingan atau apresiasi yang diperoleh oleh siswa secara perorangan
atau tim terkait dengan pengembangan kompetensi, bakat, minat, sikap yang berhasil ditunjukkan oleh siswa
sekolah/madrasah.
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen:
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
B. Wawancara:
Tabel Kerja 33.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No Aspek yang Diwawancara dan Indikator Kepala/Wakil Perwakilan
Guru Siswa
Kepala Orang Tua
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dan wawancara
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling siswa dalam bidang pribadi, sosial,
34
akademik, pendidikan lanjut dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan prestasi.
LEVEL CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
4 pendidikan lanjut dan karir untuk mendukung pencapaian dan pengembangan prestasi secara berkelanjutan
dengan dukungan SDM yang berkualitas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial,
3 akademik, pendidikan lanjut dan/atau karier yang diselenggarakan secara berkelanjutan dengan dukungan
SDM terbatas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua
2 aspek (bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut dan karir).Dukungan sumber daya belum sesuai
dengan kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut dan karir siswa
1
belum menjadi komitmen sekolah serta tidak didukung oleh sumber daya sesuai bidang keahliannya.
IASP2020 Jenjang SD/MI
Definisi:
1. Layanan bimbingan dan konseling adalah program layanan pengembangan diri siswa baik secara individu
maupun kelompok untuk memahami potensi diri, sosial dan karier siswa menuju dewasa dan keberhasilan belajar
di sekolah/madrasah.
2. Bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk memecahkan masalah yang sangat
kompleks dan bersifat rahasia/pribadi seperti masalah keluarga, persahabatan, cita-cita, dan sebagainya.
3. Bimbingan sosial adalah bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok dalam
membantu menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik
dan pergaulan.
4. Bimbingan akademik adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk membentuk kebiasaan
belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan prestasi belajar.
5. Bimbingan pendidikan lanjut dan karier adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membantu individu (peserta
didik) dalam mengembangkan potensi dirinya dalam melanjutkan pendidikan dan mempersiapkan suatu
pekerjaan.
Pembuktian Kinerja:
A. Telaah Dokumen
No Aspek yang Ditelaah dan Indikator Nama Dokumen Hasil Telaah Dokumen
4 Memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam bidang pendidikan lanjut dan karier
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dan wawancara
Definisi:
1. Penjaminan mutu internal adalah program sekolah/madrasah yang melibatkan warga sekolah/madrasah untuk
memastikan terpenuhi dan terlaksananya standar layanan pendidikan yang telah ditetapkan sekolah/madrasah
terhadap kelangsungan proses penyelenggaraan sekolah/madrasah.
2. RKA-S/M adalah dokumen program dan anggaran yang perlu dilaksanakan oleh sekolah/madrasah dalam jangka
waktu satu tahun ke depan untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah.
3. Peta mutu adalah gambaran capaian kinerja satuan pendidikan terhadap standar nasional pendidikan dalam
kurun waktu yang ditetapkan sekolah/madrasah.
4. Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) adalah suatu proses evaluasi yang bersifat internal dengan melibatkan
pemangku kepentingan untuk melihat/mengetahui kinerja sekolah/madrasah pada tahun berjalan berdasarkan
indikator Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penyusunan RK-S/M
dan RKA-S/M tahun berikutnya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah secara konsisten
dan berkelanjutan, serta sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota.
A. Telaah Dokumen
B. Wawancara:
Tabel Kerja 35.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Deskripsi Hasil Wawancara
(Kesesuaian antara hasil wawancara dengan
indikator kinerja)
No Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/Wakil Komite
Guru Siswa
Kepala Sekolah
Kesimpulan Hasil
No Aspek Kinerja telaah dokumen Level Kinerja Skor Kinerja Catatan
dan wawancara