Anda di halaman 1dari 4

BAB III

ANALISA KUALITATIF KATION GOLONGAN II DAN III

1.1 Tujuan praktikum

Tujuan praktikum ini adalah mahasiswa mengetahui cara untuk mengidentifikasi kation
golongan II dan III berserta reaksi spesifiknya.

1.2 Dasar Teori

Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam


golongan. Dan selanjutnya diikuti pemisahan masing masing golongan ke dalam sub
golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam golongan didasarkan perbedaan
sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang akan mengendapkan ion tertentu dan
memisahkan dari ion-ion lainnya. Sebagai suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan
yang mengandung semua ion hanya akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal (Pb2+),
perak (Ag2+), dan raksa (Hg2+). Setelah ion-ion ini diendapkkan dan dipisahkan, ion-ion lain
yang ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana asam.
Setelah endapan dipisahkan, perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu memungkinkan
terpisahnya golongan lain. Jadi, dalam analisis kualitatif sistematik kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan, berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi
antara lain adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium
karbonat. Umumnya klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
sulfida, dan karbonat dari kation-kation tersebut.Setelah pemisahan dilakukan uji spesifk
untuk masing-masing kation (Vogel, 1985).

Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan
hidogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium
(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenic (III), arsenic (V), stibium (III), stibium (V), timah
(II), dan timah (III) (IV). Keempat ion yang pertama merupakan sub-golongan IIA dan
keenam yang terakhir sub-golongan IIB.Sementara sulfida dari kation dalam golongan IIA tak
dapat larut dalam amonium polosulfida, sulfida dari kation dalam golongan IIB justru dapat
larut (Svhela G, 1990).

Kation – kation golongan kedua menurut tradisi dibagi dua sub-golongan: sub-golongan
tembaga dan sub-golongan arsenik. Sub-golongan tembaga terdiri dari merkurium(II),
,timbel(II), bismut(III), tembaga(II), dan kadmium(II). Sedangkan, sub-golongan arsenik
terdiri dari ion arsenik(III), arsenik(V), stibium (III), stibium(V), timah(II) dan timah(IV)
(Svhela G, 1985)

Analisa Kualitatif Kation Golongan III :BESI (II) DAN (III),ALUMINIUM,KROMIUM


(III) DAN (VI),NIKEL,KOBALT, MANGAN(II), MANGAN (VII) DAN ZINK.

Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer{bufffer ammonium-amonium klorida. Namun
kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral atau
amoniakal. Kation kation golongan ini adalah besi (II) dan (III),aluminium,kromium
(III),nikel, kobalt,mangan dan zink. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation
golongan III menurut vogel adalah larutan hydrogen sulfida dengan adanya amonia dan
amonium klorida atau larutan ammonium sulfida (Svhela G, 1985).

Reaksi golongan endapan endapan dengan berbagai warna besi (II), sulfida (hitam),
aluminium hidroksida (putih), kromium (III), hidroksida (hijau), nikel, sulfida (hitam), kobalt
sulfida (hitam), mangan (II) sulfida (merah jambu), dan zink sulfida (putih). Logam-logam
golongan ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan untuk golongan I dan II, tetapi semua
diendapkan dengan adanya amonium klorida , oleh hidrogen sulfida dari larutan yang telah
dijadikan basa dengan larutan amonia. Logam -logam ini diendapkan sebagai sulfida,kecuali
aluminium dan kromium yang diendapkan sebagai hidroksida,karena hidrolisis yang
sempurna dari sulfida dalam larutan air. Besi,aluminium,dan kromium sering sedikit disertai
mangan juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya amonium
klorida,sedang logam–logam lain dari golongan ini tetap berada dalam larutan dan dapat
diendapkan sebagai sulfida oleh hidrogen sulfida. Maka golongan ini biasa dibagi menjadi
golongan besi (besi, aluminium, dan kromium) atau golongan IIIA dan golongan zink
(nikel ,kobalt, mangan , dan zink) atau golongan IIIB. ( Vogel, 1985)

1.3 Alat dan Bahan

Alat Bahan Sampel


1.tabung reaksi 1.HCL 1.Cu2+
2.rak tabung reaksi 2.KCN 2.Fe3+
3.pipet tetes 3.KCNS 3.Cd2+
4.sikat tabung 4.KI 4.Fe2+
5.K₂CrO₄ 5.Bi3+
6.NH₄OH 6.Zn2+
7.NaOH
8.H₂SO₄
9.K₄[Fe(CN)₆]
10.K₃[Fe(CN)₆]
11.Na₂(HPO₄)

1.4 Cara Kerja

Identifikasi Kation
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Dimasukkan 5 tetes larutan sampel ke dalam tabung reaksi.
3. Dimasukkan tetes demi tetes pereaksi pada masing-masing tabung reaksi.
4. Diamati perubahan yang terjadi.
5. Dicatat hasil pengamatan.

1.5 Hasil Pengamatan


Pereaksi Cu2+ Fe2+ Fe3+ Zn2+ Cd2+ Bi3+
HCl

KCN

KCNS

KI

K2CrO4

NH4OH

NaOH

H2SO4

Na2(HPO4)

K4[Fe(CN)6]

K3[Fe(CN)6]

1.6 Pembahasan
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

1.7 Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………...................................................................................

Daftar pustaka
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..............................................................................

Anda mungkin juga menyukai