Anda di halaman 1dari 35

PAVILIUN KASIH 1

IDENTITAS PASIEN

Nama : Enni Nugrahani Tjipto


Jenis kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal lahir : Semarang, 21 November 1929
Usia : 89 Tahun
Suku bangsa : Tionghoa
Status pernikahan : Tidak menikah
Agama : Kristen Protestan
Tanggal masuk PWK Hana : 11 Januari 2013
Alasan masuk PWK Hana : Keinginan sendiri, tidak ingin merepotkan keponakan
Pendidikanterakhir : Lulus MULO (setingkat SMP)
Pekerjaan terakhir : Tidak bekerja
Alat bantu jalan : Four Wheels Walker, Standard Cane
Kunjungankeluarga : 1 bulan sekali oleh keponakan
Sumber biaya : Keluarga (keponakan)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 1
ANAMNESIS

Dilakukan autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 2 September 2019 pukul 13.00
di Pavilliun Kasih lantai 1 Panti Werdha Kristen Hana
Keluhan Utama : Kemerahan pada kedua tungkai bawah
Keluhan Tambahan : Nyeri pada kedua lutut, penurunan pendengaran
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengeluhkan terdapat kemerahan pada kedua tungkai bawahnya yang
muncul sejak hampir setahun yang lalu. Kemerahan ini muncul secara tiba-tiba tanpa
rasa nyeri, dan terkadang gatal dirasakan. Riwayat demam dan kebal disangkal oleh
pasien. Pasien menggunakan stocking ukuran XS dan mengkonsumsi Ardium
(Micronized Purified Flavonoid Fraction, diosmin, hesperidin) 500 mg tab 1-0-0 p.c
dan Neurovit E (vitamin B1 100 mg, vitamin B6 200 mg, vitamin B12 200 mcg,
vitamin E 50 mg) tab 1-0-0 p.c. untuk keluhan tersebut. Sebelumnya pasien pernah
menggunakan Pletaal (Cilostazol) 50mg tab 0-1-1 a.c, sempat berhenti, namun sejak 5
September pasien kembali mengonsumsi obat ini dan stop minum Neurovit E.

Pasien juga mengatakan nyeri pada lutut kiri dan kanan sudah lama (pasien
lupa kapan nyerinya muncul). Nyeri dirasakan hilang timbul terutama saat berdiri lama
atau berjalan jauh, sehingga pasien harus menggunakan four wheels walker apabila
ingin berjalan di luar pavilliun dan Standard Cane untuk berjalan di sekitar pavilliun.
Nyeri dirasakan hanya pada sendi lututnya, tidak di sendi lainnya dan membaik saat
istirahat. Skala nyeri menurut pasien pada kedua lututnya adalah 3/10.
Pasien merasa pendengaran telinga kanan dan kiri perlahan-lahan menurun
sejak 2 tahun yang lalu sejak pasien pindah ke Kasih 1. Pasien merasa saat di tempat
ramai jadi lebih sulit berbicara meskipun pasien mengaku mendengar suara orang tapi
tidak jelas kata-katanya. Pasien menyangkal adanya riwayat trauma telinga, telinga
berdenging, keluar cairan dari telinga, telinga terasa penuh, tinggal di tempat bising,
dan nyeri pada telinga.
Pasien juga pernah didiagnosis tekanan darah tinggi pada tahun 2017. Saat itu
tekanan darah pasien yang tertinggi adalah 160/80mmHg sehingga diberikan obat
captopril 12.5mg 1-0-1. Namun dikarenakan efek samping berupa batuk membuat
pasien terganggu, obat captopril tab 12.5mg digantikan dengan amlodipine tab 10mg
1-0-0. Saat ini tekanan darah pasien kembali normal dan obat tersebut distop oleh
pasien sendiri. Untuk keluhan seperti sakit kepala, pusing, dan lemas disangkal oleh
pasien.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 2
Pada tahun 2012 pasien mengaku pernah terkena herpes dan selama 3 bulan
dirawat.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Ibu pasien ada riwayat hipertensi. Riwayat penyakit jantung, diabetes melitus,
asma, alergi, kanker disangkal oleh pasien.

Riwayat Imunisasi:
Pasien tidak mengingat riwayat imunisasinya saat muda. Namun, saat dewasa
dan usia lanjutnya, pasien tidak pernah disuntik imunisasi apapun.

Riwayat Makanan:
Nafsu makan pasien baik. Pasien makan sesuai jadwal yang sudah ditentukan
PWK Hana yaitu yaitu makan besar 3 kali sehari dengan porsi sedang, ditambah 2 kali
selingan/snack. Pasien tidak suka jajan makanan di luar panti. Kadang-kadang pasien
makan cemilan biskuit dari tamu yang suka datang ke PWK Hana. Pasien minum air
putih kurang lebih 6-7 gelas per hari (kira-kira 250 cc atau 1,5 L/ hari). Pasien jarang
minum teh/kopi/minuman manis.

Riwayat Kebiasaan:
Pasien bangun setiap hari pukul 04.00 WIB, menyikat gigi, dan berdoa pagi.
Setelah itu Pasien akan menyapu kamar dan beres-beres, kemudian Pasien mandi.
Pasien lalu diukur tekanan darahnya pukul 05.30 WIB. Pasien selalu mengikuti senam
di panti 2 kali seminggu pada pukul 07.00. Setelah makan pagi pukul 08.00, pasien
bersiap ke gereja jika ada kegiatan di gereja. Pulang gereja, pasien masuk kamar dan
menunggu sampai jam makan siang. Setelah itu, pasien makan siang, lalu membaca
alkitab, tensi sore 14.30 WIB, mandi kemudian makan sore pukul 17.30 WIB. Setelah
makan, pasien masuk ke kamar untuk menonton TV pukul 19.00, namun terkadang
pasien ketiduran setelah menonton TV dan bangun kembali pukul 23.00, pasien susah
untuk memulai tidur kembali, biasanya pasien kembali menonton TV dan kembali
tertidur lagi.

Riwayat BAK:
Buang air kecil pasien lancar, frekuensi pada siang hari sekitar 2 kali dan 1-2
kali pada malam hari. Warna urin kuning jernih, darah (-), nyeri (-). Tidak ada keluhan
saat buang air kecil.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 3
Riwayat BAB:
Buang air besar teratur dengan frekuensi 1 kali sehari, tidak teratur pagi, siang,
atau malam hari. Konsistensi lunak, warna kecoklatan. Keluhan nyeri saat BAB, BAB
berdarah dan berlendir disangkal.

Riwayat Kehidupan Pribadi:


1. Riwayat masa perinatal, kanak-kanak, dan remaja:
Pasien lahir secara normal dan cukup bulan di Semarang, 21 November
1929. Pasien menghabiskan masa kecil di Semarang bersama kedua orang tua dan
3 saudara kandungnya. Pasien adalah anak keempat dari empat bersaudara. Kakak
pertamanya perempuan dengan selisih usia 13 tahun, kakak kedua laki-laki dengan
selisih 7 tahun, kakak ketiga perempuan dengan selisih 6 tahun. Menurut pasien,
tumbuh kembang pasien sesuai dengan anak seusianya dan pasien mengaku jarang
sakit. Pasien mengatakan dirinya adalah seorang yang pendiam. Pasien lebih
sering menghabiskan waktu di rumah bersama keluarganya. Terkadang pasien
bermain dengan teman-temannya namun harus dengan izin orang tua pasien jika
ingin pergi bermain di luar rumah.

2. Riwayat masa dewasa:


a. Riwayat pendidikan :
Pasien bersekolah di sekolah Belanda dari SD (Europeesche Lagere
School (ELS)) sampai lulus SMP (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs
(MULO). Disana pasien belajar dengan bahasa pengantar Bahasa Belanda.
Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah.
Pasien menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Setelah lulus SMP, pasien sempat
tertarik untuk melanjutkan belajar Bahasa Inggris ke Jogja, orang tua pasien
tidak mengizinkan Pasien untuk pergi jauh sendirian menuntut ilmu karena
pasien merupakan anak perempuan. Di samping itu orang tuanya melarang
anak perempuan untuk sekolah lebih tinggi. Pasien hanya menurut saja, tidak
pernah membantah, meskipun pasien sempat kecewa. Pasien tetap menerima
keputusan orang tuanya dengan lapang dada hingga sekarang.

b. Riwayat pekerjaan :
Pasien tidak pernah bekerja sejak lulus SMP karena tidak
diperbolehkan bekerja oleh orang tua dan kakek pasien. Setelah lulus, pasien
mengisi waktu dengan les-les keterampilan seperti menjahit, membuat sandal.
Pasien juga belajar memasak dari ibu dan akhirnya ikut membantu pekerjaan
rumah seperti menyapu, mengepel, dan lainnya. Pasien sempat menjahit
pesanan orang lain namun hanya menerima pesanan dari keluarga dan pasien
tidak diberi upah.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 4
c. Riwayat pernikahan :
Pasien tidak pernah menikah, tetapi sebelumnya pasien pernah dekat
dengan teman satu SMPnya, namun pasien mengatakan seperti waktunya
kurang cocok. Pasien juga beberapa kali sempat dikenalkan atau ingin
dijodohkan namun pasien merasa belum menemukan yang cocok. Tidak
terasa waktu berjalan cepat, Pasien merasa sudah tua tidak perlu menikah dan
sudah tidak ada keinginan untuk menikah.

d. Riwayat keluarga :
Pasien menghabiskan masa kecil di Semarang bersama kedua orang
tua dan 3 saudara kandungnya. Pasien adalah anak ke-empat dari empat
bersaudara. Kakak pertamanya perempuan dengan selisih usia 13 tahun,
kakak kedua laki-laki dengan selisih 7 tahun, kakak ketiga perempuan dengan
selisih 6 tahun. Pasien mengatakan meskipun memiliki jarak usia yang cukup
jauh, pasien paling dekat dengan kakak pertamanya karena pasien dapat
curhat. Hubungan pasien dengan kakak kedua dan ketiga sama dekatnya. Dari
kecil keluarga pasien harmonis dan pasien mengaku tidak pernah bertengkar
antar saudara.
Pasien dekat dengan ibu pasien karena ibu pasien merupakan tempat
utama pasien mengeluarkan curhatannya. Oleh karena itu, pasien sangat sedih
ketika ibu pasien meninggal dunia pada tahun 1981. Diketahui ibu pasien
menderita penyakit hipertensi. Pasien yang menyaksikan langsung
menceritakan bahwa ibu pasien sempat terjatuh ke belakang dan terbentur
kepalanya saat sedang berada di wastafel rumah. Setelah kejadian tersebut,
ibu pasien segera dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit, ibu pasien sempat
dirawat beberapa minggu namun akhirnya meninggal dunia. Setelah kejadian
tersebut, pasien sempat 2 bulan tidak nafsu makan, namun teman-teman dan
saudara pasien mengajak pasien untuk pergi ke luar jalan-jalan, pasien tetap
ikut pergi namun tetap tidak nafsu makan. Pasien tidak menimbang berat
badan ataupun merasa baju menjadi longgar karena menurut pasien ia sudah
kurus dari dulu. Pasien menyangkal adanya kesulitan tidur, malas keluar,
terganggunya aktivitas keseharian.
Ayah dari pasien meninggal dua tahun setelahnya, yaitu pada tahun
1983. Sebelumnya sepengetahuan pasien, ayah pasien tidak memiliki sakit
apapun. Pasien bercerita bahwa saat itu setelah jalan-jalan sore, pasien pergi
ke dapur dan mendengar ada suara ayahnya minta tolong dari kamar. Saat
didatangi, ayannya sudah terduduk di lantai. Pasien langsung meminta
bantuan kepada orang sekitar dan segera membawa ayahnya ke rumah sakit.
Sebelum sempat sampai ke rumah sakit, ayah pasien sudah meninggal dunia.
Pasien mengatakan bahwa saat itu pasien merasa sedih karena pasien sudah
berusaha memberitahu dan mengingatkan ibu dan ayah pasien untuk selalu
minta bantuannya jika mau beranjak dari tempat tidur.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 5
Setelah ayah dan ibunya meninggal, pada tahun 1983 pasien pindah ke
Surabaya untuk tinggal bersama dengan kakak yang kedua. Pasien tinggal di
Surabaya selama 30 tahunan lalu setelah itu pindah ke Jakarta karena kakak
yang kedua meninggal. Di Jakarta pasien tinggal bersama dengan keponakan
dari kakak ketiga pasien namun hanya sebentar sebelum akhirnya Pasien
memutuskan untuk masuk ke PWK Hana karena tidak mau merepotkan
keluarga keponakannya.

e. Riwayat Kehidupan Sosial-ekonomi :


Pasien merasa dulunya tidak pernah hidup kekurangan dan selalu
dicukupkan oleh Tuhan. Menurut pasien, pasien berasal dari keluarga
berkecukupan. Pasien dibiayai oleh anak dari kakak ketiganya (keponakan)
selama ia tinggal di PWK Hana.
Di PWK Hana, pasien merasa senang, dan cukup nyaman karena bisa
bertemu dengan banyak orang. Pasien aktif mengikuti kegiatan yang ada dan
berteman dengan beberapa penghuni PWK Hana. Pasien tidak suka mencari
masalah/bertengkar. Setiap harinya, pasien mengobrol dengan oma opa di
Paviliun Kasih secara bergantian namun lebih sering dengan penghuni
sebelah kamarnya. Pasien terkadang masih saling surat-menyurat dengan
tetangganya saat di Surabaya yang sudah pindah ke luar negeri dan surat
dikirimkan melalui keponakan pasien.

f. Riwayat Agama :
Dari kecil pasien menganut agama Konghucu, mengikuti kedua orang
tua nya. Setelah kedua orang tuanya meninggal dan pasien pindah ke
Surabaya, pasien tinggal bersama keluarga kakak keduanya yang semuanya
sudah menjadi Kristen. Beberapa kali pasien dikunjungi orang gereja dan
pendeta ke rumah, dan beberapa kali pasien ikut kakaknya ke gereja dan
ditawarkan untuk belajar lebih lagi mengenai agama Kristen. Pasien mengaku
awalnya seperti ada tahanan/pembatas, namun lama kelamaan setelah sekitar
1 tahun, pasien memutuskan untuk belajar dan berpindah agama menjadi
agama Kristen Protestan.

g. Situasi kehidupan sekarang :


Pasien telah tinggal di PWK Hana selama 6 tahun. Selama tinggal di
PWK Hana, pasien dapat mengikuti berbagai kegiatan yang bermanfaat,
seperti kegiatan gereja, olahraga, serta bersosialisasi dengan oma opa lainnya
yang berada di PWK Hana. Pasien merasa betah tinggal di PWK Hana karena
banyak teman dan banyak kegiatan sehingga bisa menghilangkan rasa bosan.
Pasien mengatakan bahwa pasien nyaman karena tempatnya yang tidak
sumpek, banyak taman, dan bersih, juga makanannya cukup enak.
h. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 6
Pasien merasa bersyukur dengan kehidupannya serta memiliki
keponakan-keponakan yang masih peduli kepadanya dan mau membiayai.
Pasien merasa cukup senang dan puas dengan kehidupannya sekarang dan
yang sudah berlalu. Pasien tidak ada rasa penyesalan yang sampai saat ini
ingin diulang/diubah.

Genogram

STATUS PEMERIKSAAN FISIK (2 September 2019)


TANDA-TANDA VITAL

Kesadaran : Compos mentis


Glasgow Coma Scale : 15 (E4V5M6)
Keadaan umum : Baik
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 39,7 kg
Lingkar perut : 84 cm
BB( kg) 39,7
IMT¿ = = 17,6 kg/m2(Underweight)
TB2 (m) (1,50)2

Tekanan Darah : 110/70 mmHg


Nadi : 80 kali/menit, reguler, isi cukup (normal: 60-100 kali/menit)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri
Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 7
Frekuensi nafas : 18 kali/menit, reguler, abdomothorakal (normal: 15-20
kali/menit)
Suhu : 36,80C (normal: 36,5 – 37,5 0C)
Skala Nyeri : 3 (untuk keluhan nyeri lututnya)

STATUS INTERNUS:

 Kepala
Mesocephal, tidak teraba benjolan, rambut warna putih keabuan, terdistribusi
merata, tidak mudah dicabut, tidak tampak kelainan kulit kepala.
 Mata :
OD OS
Edema (-) Edema (-)
Palpebra
Xantelasma (-) Xantelasma (-)
Anemis (-) Anemis (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Jernih Jernih
Kornea Arcus senilis (+) Arcus senilis (+)
Refleks kornea (+) Refleks kornea (+)
Bulat, isokor,  3 mm Bulat, isokor,  3 mm
Pupil
RCL (+), RCTL (+) RCL (+), RCTL (+)
Lensa IOL(-), shadow test (-) IOL(-), shadow test (-)
Visus 6/8 6/9
TIO (palpasi) Normal Normal
Lapang pandang Normal Normal
Retina Tidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan

 Telinga :
AD AS
Bentuk Normotia Normotia
Daun telinga Fistel preaurikuler (-) Fistel preaurikuler (-)
Fistel retroaurikuler (-) Fistel retroaurikuler (-)
Abses mastoiditis (-) Abses mastoiditis (-)
Nyeri tekan tragus (-) Nyeri tekan tragus (-)
Nyeri tarik aurikuler (-) Nyeri tarik aurikuler (-)
Liang telinga Lapang Lapang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 8
Serumen (-) Serumen (-)
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Corpus alienum (-) Corpus alienum (-)
Membran Utuh, warna putih seperti Utuh, warna putih seperti
timpani mutiara, tidak hiperemis, mutiara, tidak hiperemis,
refleks cahaya (+) refleks cahaya (+)
Tes berbisik 1/6 1/6
 Hidung : Bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa
tidak hiperemis, tidak ada sekret.
 Mulut : Bentuk simetris, mukosa merah muda, tidak ada perioral sianosis, lidah
tidak kotor, letak uvula di tengah, faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1,detritus
tonsil (-)
 Gigi : missing teeth (+)

M3 M2 M1 P2 P1C1 I2 I1 I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2 M3
M3 M2 M1 P2P1C1 I2 I1 I1 I2 C1 P1 P2 M1 M2 M3
 Leher : trakea di tengah, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, tidak ada
pembesaran KGB
 Thorax :
 Pulmo
 Inspeksi : dinding dada kanan dan kiri simetris, tidak ada retraksi
 Palpasi : stem fremitus kanan dan kiri sama kuat
 Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
 Auskultasi : Suara nafas vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
 Cor
 Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : pulsasi iktus cordis teraba pada ICS VI MCL Sinistra
 Perkusi : Batas atas pada ICS II parasternal line sinistra, batas
kanan pada ICS IV sternal line dextra, batas kiri pada ICS V midclavicula
line sinistra
 Auskultasi : BJ I & II normal, reguler, tidak terdengar murmur atau
gallop

 Abdomen :
Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri
Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 9
 Inspeksi : datar, tidak tampak striae/peristaltik
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan pada semua kuadran, tidak
terdapat pembesaran hepar maupun lien
 Perkusi : Timpani di 4 kuadran abdomen, shifting dullness (-)

 Punggung
 Inspeksi : tidak ada kifosis, tidak ada sikatrik, tidak ada benjolan
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan
 Perkusi : Tidak ada nyeri ketok

 Ekstremitas :
Superior Inferior
Edema tidak ada tidak ada
Clubbing finger tidak ada tidak ada
Akral dingin tidak ada tidak ada
Akral sianosis tidak ada tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Kuku tidak ada spoon nails tidak ada spoon nails

Dextra Sinistra
Lutut Deformitas (+) Deformitas (+)
Krepitasi (+) Krepitasi (+)
Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Kemerahan (-) Kemerahan (-)
Bengkak (-) Bengkak (-)
ROM terbatas (+) ROM terbatas (+)

 Kulit : Kulit keriput, warna kulit kuning langsat, tampak lesi makula eritema
berukuran plakat dan berbatas tegas pada regio cruris dextra et sinistra dengan
skuama kasar dengan hiperpigmentasi pada regio tarsal dextra. Tampak lesi
makula eritema berukuran lentikuler-numular dan berbatas tegas pada regio
femoralis sinistra. Tampak perbesaran vena.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 10
 KGB : Tidak terlihat dan tidak teraba pembesaran KGB preaurikular,
postaurikular, submental, submandibula, servikal, supraklavikula, inguinal

Kesimpulan :

 Mata : penurunan visus ODS


 Telinga: penurunan pendengaran ADS
 Gigi : missing teeth pada Molar 3 dextra et sinistra inferior
 Lutut : deformitas genu varum pada kedua lutut, krepitasi (+/+), ROM
terbatas (+/+)
 Kulit : tampak lesi makula eritema berukuran plakat dan berbatas tegas pada
regio cruris dextra et sinistra dengan skuama kasar dengan hiperpigmentasi
pada regio tarsal dextra. Tampak lesi makula eritema berukuran lentikuler-

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 11
numular dan berbatas tegas pada regio femoralis sinistra. Tampak perbesaran
vena.

STATUS NEUROLOGIS
A. Fungsi Luhur
 Orientasi : Orienasi tempat, waktu, orang baik
 Gangguan bicara dan bahasa : normal, afasia motorik atau sensorik (-)
 Daya ingat : baik

B. Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : Negatif Brudzinsky IV : Negatif
Brudzinsky 1 : Negatif Kerniq : Normal (>1350)
Brudzinsky II : Negatif Laseque : Normal (>700)
Brudzinsky III : Negatif

C. Saraf Kranialis
 N. I (Nervus Olfaktorius)
 Daya penghidu : Normosmia (+/+)
 N. II (Nervus Opticus)
 Visus : OD 6/8, OS 6/9
 Lapang pandang : Normal
 Funduskopi : Tidak dilakukan.
 N. III, IV, VI (Nervus Occulomotor, Nervus Trochlearis, Nervus Trigeminus)
 Kedudukan bola mata : simetris, strabismus konvergen (-/-)
 Ptosis (-/-)
 Gerakan bola mata : Normal.
 Pupil : Bulat, diameter 3mm/3mm, isokor.
 Refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+).
 N. V (Nervus Trigeminus)
 Sensorik : Normal.
 Membuka mulut : Normal.
 Menggerakkan rahang : Normal.
 Menggigit : Sama kuat.
 N. VII (Nervus Fasialis)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 12
 Mengkerutkan dahi : Simetris.
 Mengangkat alis : Simetris.
 Sulcus nasolabialis : Simetris.
 Menggembungkan pipi : Simetris, sama kuat.
 Mencucukan bibir : Simetris.
 Menyeringai : Simetris.
 N. VIII (Nervus Vestibulocohclearis)
 Tes pendengaran (penala) : Tidak dilakukan.
 Tes Romberg : tidak dilakukan
 N. IX, X (Nervus Glossopharyngeus, Nervus Vagus)
 Palatum molle, arcus faring : Simetris.
 Uvula : Ditengah.
 Disfagia, disfonia : Negatif.
 Menelan : Positif
 N. XI (Nervus Accesorius)
 Mengangkat bahu : Simetris sama kuat.
 Menoleh ke kanan dan ke kiri : Simetris sama kuat.
 N. XII (Nervus Hipoglossus)
 Lidah : ditengah baik saat didalam mulut maupun saat dijulurkan,
tremor (-), fasikulasi (-).
 Disartria (-).
D. Pemeriksaan Motorik
 Eutrofi ekstremitas superior-inferior et dextra-sinistra.
 Normotonus superior-inferior et dextra-sinistra.
 Kekuatan otot : 5555 5555 Baik Baik
Baik Baik
5555 5555
E. Pemeriksaan Sensorik : Raba halus, raba tajam.
F. Refleks Fisiologis
Biceps (++/++) Patella (++/++)
Triceps (++/++) Achiless (++/++)
G. Refleks Patologis
Hoffman-Trommer : Negatif. Gordon : Negatif.
Babinski : Negatif. Schaefer : Negatif.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 13
Chaddock : Negatif. Klonus paha : Negatif.
Oppenheim : Negatif. Klonus kaki : Negatif
H. Pemeriksaan tambahan
Telunjuk-hidung : baik Test Patrick : negatif
Tumit-lutut : baik Test kontra-Patrick : negatif

Kesimpulan: status neurologis dalam batas normal

STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
 Penampilan
Seorang perempuan berusia 89 tahun, tampak sesuai dari usianya,
berperawakan sedang, rambut beruban terdistribusi merata, berpakaian daster
berwarna ungu bermotif bunga, bersih, rapi, dan higienis diri baik.
 Pembicaraan
Pasien berbicara dengan suara yang jelas dan intonasi yang baik. Kata-kata
serta kalimat yang dilontarkan jelas. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa
Indonesia. Tata bahasa dan pilihan kata pasien baik. Pasien dapat menjawab
pertanyaan dengan asosiasi baik dan tidak membingungkan.
 Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan sopan terhadap pemeriksa selama anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Tidak tertutup tentang kehidupan pribadinya, bicara
terus terang apa adanya, tidak ragu-ragu, dan ramah.

 Perilaku dan Aktifitas Psikomotor


Pasien duduk dengan tenang selama percakapan dan pemeriksaan berlangsung.
Pasien tidak gelisah dan tidak menunjukkan gerakan yang tidak biasa. Terdapat
kontak mata dengan pemeriksa saat berbicara. Pasien cukup terbuka untuk
menceritakan dan menjawab pertanyaan yang diberikan.

b. Keadaan Mood, Afektif dan Keserasian


 Mood : eutimik
 Afek : luas
 Keserasian : serasi
c. Gangguan Persepsi dan Kognitif
Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri
Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 14
 Halusinasi auditorik : tidak ada
 Halusinasi visual : tidak ada
 Ilusi : tidak ada
 Depersonalisasi : tidak ada
 Derealisasi : tidak ada
 Apraksia : tidak ada
 Agnosia : tidak ada
d. Pikiran
 Arus Pikir
 Produktivitas : baik
 Kontinuitas pikiran : baik
 Bentuk Pikir
o Asosiasi longgar : tidak ada
o Ambivalensi : tidak ada
o Flight of ideas : tidak ada
o Inkoherensi : tidak ada
o Verbigerasi : tidak ada
o Persevarasi : tidak ada
 Isi Pikir
o Fobia : tidak ada
o Obsesi : tidak ada
o Kompulsi : tidak ada
o Ideas of reference : tidak ada
o Waham : tidak ada
e. Pengendalian Impuls
Pasien tenang, sopan, dan tidak agresif selama pemeriksaan.
f. Fungsi Intelektual
 Taraf Pendidikan
Sesuai dengan latar belakang pendidikan.
 Orientasi
o Waktu : baik, pasien dapat menyebutkan hari tanggal serta jam
pemeriksaan.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri
Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 15
o Tempat : baik, pasien mengetahui tempat dirinya berada sekarang.
o Orang : baik, pasien mengetahui dan mengenal pemeriksa dan penghuni
lain.
 Atensi
Pengalihan, pemusatan dan mempertahankan perhatian baik.
 Memori
o Jangka panjang : Baik, pasien dapat menceritakan tentang masa lalunya
seperti tempat pasien sekolah dan bekerja.
o Jangka sedang : Baik, pasien ingat beberapa hari yang lalu pasien berjanji
akan diperiksa.
o Jangka pendek: kurang baik, pasien masih ingat sarapan pagi yang
dimakannya, namun pasien tidak dapat mengingat makanan yang
dimakannya kemarin
o Jangka segera : tidak baik, pasien tidak dapat mengingat ketiga kata yang
baru disebutkan
 Daya Konsentrasi dan Kalkulasi : Baik
 Kemampuan Baca dan Tulis
Baik, pasien dapat membaca buku dengan baik serta menuliskan obat-obatan
yang pasien konsumsi selama ini.
 Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam bulat, lengkap dengan semua angka,
serta menempatkan jarumnya sesuai.
 Pikiran Abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan peribahasa “ada udang dibalik batu”.
 Intelegensi & Kemampuan Informasi
Baik, pasien dapat menyebutkan nama Presiden Indonesia saat ini.
 Bahasa
Komunikasi menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
g. Tilikan : Derajat 6
h. Daya Nilai Sosial : Baik
i. Discriminative Judgement : Baik
j. Realibilitas : Secara umum dapat dipercaya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 16
Kesimpulan: ditemukan gangguan pada memori jangka pendek dan segera

Kepaniteraan Klinik Ilmu Geiatri


Panti Werdha Kristen Hana
Periode: 5 Agustus 2019 – 8 September 2019 17
SINDROM GERIATRI

a. Immobility : tidak ada


b. Instability : ada
c. Incontinence (urinary & alvi) : tidak ada
d. Intellectual impairment : tidak ada
e. Infection (Pneumonia, etc) : tidak ada
f. Impairment of hearing & vision : ada
g. Impaction (constipation) : tidak ada
h. Isolation (depression) : tidak ada
i. Inanition (malnutrition) : ada
j. Impecunity (poverty) : tidak ada
k. Iatrogenic : tidak ada
l. Insomnia : tidak ada
m. Immune deficiency : tidak ada

COMPERHENSIVE GERIATRIC ASSESMENT

KUISIONER HASIL INTERPRETASI


SPMSQ Salah 0 Fungsi intelektual utuh
MMSE Skor 27 Tidak ada gangguan kognititf
GDS Skor 2 Tidak depresi
CDT Skor 4 Normal
ADL 17 Ketergantungan ringan
ISI Skor 6 Tidak ada gejala insomnia
Index Lequesne 18 OA Extremely Severe

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONER (SPMSQ)

1.Tanggal berapa hari ini ? Jawaban : benar


18
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
2.Hari apa sekarang ? Jawaban : benar

3.Apa nama tempat ini ? Jawaban : benar

4.Kapan anda lahir ? Jawaban : benar

5.Dimana tempat anda lahir ? Jawaban : benar

6.Berapa umur anda ? Jawaban : benar

7.Berapa saudara yang anda miliki ? Jawaban : benar

8.Siapa nama teman di sebelah kamar anda ? Jawaban : benar

9.Siapa nama kakak anda ? Jawaban : benar

10.Kurangi 1 dari 10 dan seterusnya ? Jawaban : benar

Kesimpulan : Salah 0 (Fungsi Intelektual Utuh)

Interpretasi hasil

Salah 0-3 : Fungsi Intelektual Utuh

Salah 4-5 : Kerusakan Intelektual ringan

Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang

Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL MINI (MMSE)

Item Test Nilai Nilai

19
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
Max
1 ORIENTASI
Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa? 5 5
2 Kita berada di mana? (Negara), (propinsi), (kota), (rumah
sakit), (lantai/ kamar) ? 5 5
3 REGISTRASI
Sebutkan 3 buah nama benda (apel, baju, mobil) tiap benda
1 detik, klien disuruh mengulangi ketiga nama benda 3 3
tersebut dengan benar dan catat jumlah pengulangan
4 ATENSI DAN KALKULASI
Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang
benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh mengeja 5 5
kata “ WAHYU “ (Nilai diberikan pada huruf yang benar
sebelum kesalahan misalnya = 2)
5 MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
Pasien diminta mengingat kembali 3 nama benda di atas 3 0
6 BAHASA
Pasien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukan 2 2
(pensil, arloji)
7 Pasien diminta mengulang kata-kata: “tanpa kalau dan atau 1 1
tetapi.”
8 Pasien diminta melakukan perintah: “Ambil kertas ini 3 3
dengan tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan di
lantai”
9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah 1 1
“Angkatlah tangan kiri anda”
10 Pasien diminta menulis sebuah kalimat dengan spontan 1 1

11 Pasien diminta meniru gambar di bawah ini 1 1

JUMLAH 30 27

Kesimpulan : skor = 27 (Tidak ada gangguan kognitif)

Nilai MMSE:
25-30 : Tidak ada gangguan kognitif
20-24 : dicurigai ada gangguan kognitif
<20 : ada gangguan kognitif

20
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
GERIATRIC DEPRESSION SCALE

No. PERTANYAAN YA TIDAK Score


1 Apakah anda puas dengan kehidupan anda?  0

2 Apakah anda meninggalkan banyak kegiatan /  0


minat kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa hidup anda kosong?  0

4 Apakah anda sering merasa bosan?  0

5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik  0


setiap hari?
6 Apakah anda takut sesuatu yang buruk akan  1
terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian  0
besar hidup anda?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya?  0

9 Apakah anda lebih sering tinggal di dalam rumah  0


daripada keluar dan mengerjakan sesuatu yang
baru?
10 Apakah anda mempunyai banyak masalah dengan  1
daya ingat anda dibandingkan dengan kebanyakan
orang?
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini  0
menyenangkan?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti  0
perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat?  0

14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak  0


ada harapan?
15 Apakah anda berpikir orang lain lebih baik  0
keadaannya daripada anda?

21
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
Skor total : 2 (tidak depresi)
Penilaian GDS versi Indonesia
Jawaban TIDAK untuk butir 1, 5, 7, 11, 13 mendapat skor 1
Jawaban YA untuk butir 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14,15 mendapat skor 1
Jawaban lainnya mendapat skor 0
Total skor :
1.) Skor <5 : tidak depresi
2.) Skor 5-9 : kemungkinan besar depresi
3.) Skor >10 : depresi

CLOCK DRAWING TEST

Instruksi : Pasien diminta membuat jam dinding bulat lengkap dengan angka-angkanya, lalu
menggambarkan jarum jam yang menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas menit.

Komponen yang dinilai Nilai


Menggambar lingkaran yang tertutup 1
Meletakan angka – angka dalam posisi yang benar 1
Ke – 12 angka komplit 1
Meletakan jarum-jarum jam dalam posisi yang tepat 1
Total nilai 4

Kesimpulan : Tidak terdapat gangguan fungsi visuospasial.

22
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
STATUS FUNGSIONAL
ACTIVITIES OF DAILY LIVING (INDEKS ADL BARTHEL)

Fungsi Nilai Keterangan


1. Mengontrol BAB 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
2. Mengontrol BAK 0 Inkontinensia
1 Kadang2 inkontinensia
2 Kontinen teratur
3. Membersihkan diri (lap 0 Butuh pertolongan orang lain
muka, sisir rambut, sikat 1 Mandiri
gigi)
4. Toileting 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Perlu pertolongan pada beberapa aktivitas
tetapi dapat mengerjakan sendiri beberapa
aktivitas
2 Mandiri
5. Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu seseorang menolong memotong
makanan
2 Mandiri
6. Berpindah tempat dari 0 Tidak mampu
tidur ke duduk 1 Perlu banyak bantuan untuk bisa duduk (2
orang)
2 Bantuan minimal 1 orang
3 Mandiri

23
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
7. Mobilisasi atau berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa berjalan dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan orang lain atau
walker
3 Mandiri

8. Berpakaian 0 Tergantung orang lain


1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri (naik turun)
10. Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Total nilai 17
Activities of Daily Living (Indeks ADL Barthel) RSCM
 Catatan : jawaban pasien adalah yang tercetak tebal

 Interpretasi
o 20 : mandiri
o 12 – 19 : ketergantungan ringan
o 9 – 11 : ketergantungan sedang
o 5–8 : ketergantungan berat
o 0–4 : ketergantungan total

24
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
INSOMNIA SEVERITY INDEX

Insomnia Severity Index memiliki tujuh pertanyaan. Tujuh jawaban yang dijumlahkan
untuk mendapatkan skor total. Intepretasi hasil berdasarkan 'Pedoman Scoring /
Interpretasi'. Untuk setiap pertanyaan, silahkan LINGKARI angka yang paling
menggambarkan jawaban Anda. Silakan menilai saat ini (yaitu 2 minggu terakhir)
tingkat keparahan gangguan tidur Anda

No MasalahTidur Tida Sedikit Sedang


ParahBerat Sangat
k Parah
Ada
1 Kesulitan untuk
memulai tidur 0 1 2 3 4
2. Sulit untuk
mempertahankan tidur 0 1 2 3 4
3. Terbangun lebih cepat
dari biasanya 0 1 2 3 4
4. Seberapa PUAS/TIDAK PUASkah Bapak/Ibu dengan kebiasaan tidur SAAT INI?

Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
0 1 2 3 4
5. Menurut Bapak/Ibu seberapa terlihatkah oleh orang lain masalah tidur yang
mempengaruhi kualitas hidup Bapak/Ibu ?

Sama sekali tidak Sedikit Cukup Sangat Luar biasa


terlihat terlihat
0 1 2 3 4
25
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
6. Seberapa KHAWATIR/KESAL Bapak/Ibu dengan masalah tidur saat ini?

Sama sekali tidak Sedikit Cukup Sangat Luar biasa


khawatir khawatir
0 1 2 3 4
7. Menurut Bapak/Ibu, seberapa BERPENGARUHKAH masalah tidur Bapak/Ibu
SAAT INI pada kegiatan hidup sehari-hari (seperti: lelah di siang hari, perasaan,
kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan atau pekerjaan rumah harian, konsentrasi,
ingatan, dan lainnya)?

Sama sekali tidak Sedikit Cukup Sangat Luar biasa


berpengaruh berpengaruh
0 1 2 3 4
Pedoman Skoring / Interpretasi:
Tambahkan skor untuk semua tujuh item (pertanyaan 1+2+3+4+5+6+7)
Skor :6 (tidak ada gejala klinis insomnia)
0-7 = Tidak ada gejala klinis insomnia
8-14 = insomnia ringan
15-21 = insomnia sedang
22-28 = insomnia berat

26
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
DERAJAT BERATNYA PENYAKIT OSTEOARTRITIS LUTUT DAN HIP

BERDASARKAN INDEKS LEQUESNE

A. Keluhan nyeri atau ketidaknyamanan (pain or discomfort)


Parameter Temuan Klinis Besar Nilai
Tidak ada 0
Nyeri atau
Ada, hanya saat bergerak atau 1
ketidaknyamanan saat
pada posisi tertentu
tidur di malam hari
Ada, meski tanpa pergerakan 2
Tidak Ada 0
Lamanya kekakuan pada
pagi hari atau nyeri saat < 15 menit 1
bangun tidur
> 15 menit 2

Nyeri bertambah bila berdiri Tidak Ada 0

selama 30 menit Ada 1


Nyeri saat berjalan Tidak Ada 0

Ada, hanya setelah berjalan 1

beberapa langkah

27
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
Ada, segera saat pertama 2
melangkah
Nyeri/ketidaknyamanan saat Tidak Ada 0
bangun dari duduk tanpa
Ada 1
bantuan kedua tangan

II. Jarak tempuh maksimal dalam berjalan (maximum distance walked)


Parameter Temuan Klinis Besar Nilai
Tidak terbatas 0
> 1 km, tapi terbatas 1
1 km, dalam 15 menit 2
500-900 m dalam 8-15 menit 3
Jarak tempuh maksimal
dengan berjalan 300-500 m 4
100-300 m 5
< 100 m 6

Tidak 0
Perlu alat bantuan
Perlu 1 tongkat 1
berjalan
Perlu 2 tongkat 2

III. Kemampuan beraktivitas fisik sehari-hari (activities of daily living)


Parameter Temuan Klinis Nilai
Kemampuan menaiki Mudah 0
anak tangga
Mampu dengan sedikit kesulitan/ringan 0,5
standard / biasa
Mampu dengan kesulitan sedang 1
Mampu dengan sangat kesulitan 1,5

28
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
Tidak mampu sama sekali 2
Mudah 0

Kemampuan menuruni Mampu dengan sedikit kesulitan/ringan 0,5


anak tangga Mampu dengan kesulitan sedang 1
standard / biasa Mampu dengan sangat kesulitan 1,5
Tidak mampu sama sekali 2
Mudah 0
Mampu dengan sedikit kesulitan/ringan 0,5
Kemampuan
berjongkok atau Mampu dengan kesulitan sedang 1
bertekuk lutut
Mampu dengan sangat kesulitan 1,5
Tidak mampu sama sekali 2
Mudah 0
Mampu dengan sedikit kesulitan/ringan 0,5
Kemampuan berjalan
pada permukaan yang Mampu dengan kesulitan sedang 1
tidak rata
Mampu dengan sangat kesulitan 1,5
Tidak mampu sama sekali 2

Kesimpulan: Total score 18  Derajat berat sekali

29
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
PEMERIKSAAN PENUNJANG

I. Laboratorium
Laboratorium Darah Tanggal : 8 Januari 2019 di Prodia

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hematologi Rutin
Hemoglobin 13,2 g/dl 11,7-16,1
Hematokrit 40 % 35-47
Eritrosit 4,4 10^6/μL 3,8-5,2
Nilai-nilai MC
MCV 90,9 fL 81-102
MCH 30 Pg 27-35
MCHC 33 g/dl 31-37
Jumlah Leukosit 9,9 10^3/μL 4.400-11.300
RDW 13,4 % 11.5 – 14.5
Kimia Klinik
SGOT 10 U/L 10-31
SGPT 6 U/L 9-36
Gula Darah Puasa 108 mg/dL 70 – 100
Gula Darah 2 jam Post Prandial 98 mg/dL <140
Profil lemak
Yang diinginkan <200
Cholesterol 202 mg/dL Batas tinggi: 200-239
Tinggi: >= 240

30
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
Optimal: <100
Mendekati optimal: 100-
129
Cholesterol LDL Direk 131 mg/dL
Batas tinggi: 130-159
Tinggi: 160-189
Sangat tinggi: >190
Rendah: <40
Cholesterol HDL 43 mg/dL
Tinggi: >= 60
Normal: <150
Batas tinggi: 150-199
Trigliserida 102 mg/dL
Tinggi: 200-499
Sangat tinggi: >=500
Fungsi Ginjal
Ureum 15.9 mg/dL 17.1 - 49.2
Serum Kreatinin 1.07 mg/dL 0.6 – 1.2
Asam Urat 5 mg/dL <7
Immunologi
Non Reaktif bila indeks
HBsAg Non Reaktif
<1,0
Non Reaktif bila indeks
Anti-HCV Non Reaktif
<1,0
Urinalisis
Warna Kuning tua
Kejernihan Jernih
Berat jenis 1,015 1,010 – 1,030
pH 6,0 5,0 – 8,0
Protein Negatif Negatif
Glukosa Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif

31
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
Bilirubin Negatif Negatif
Urobilinogen 1 (+1) Mg/dL 0,1-1,0
Nitrit Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Leukosit esterase 500(+3) Negatif
Sedimen
Eritrosit 0-1 /lp 0-1
Leukosit 2-4 /lp 0-5
Epitel 1-2 /lp <10
Silinder Negatif /lp Negatif
Kristal Negatif Negatif
Lain-lain Negatif `

PERMASALAHAN

 Biologi : Kemerahan pada kaki, nyeri kedua lutut


 Psikososial :-
 Lingkungan : Asap dan nyamuk

RESUME
Telah diperiksa seorang perempuan berusia 89 tahun dengan keluhan kemerahan
pada kedua kaki dan nyeri kedua lutut yang timbul kurang lebih setahun yang lalu.
Kemerahan timbul tiba-tiba tanpa nyeri dan terkadang gatal. Untuk nyeri lutut, nyeri
dirasakan hilang timbul terutama saat berdiri lama atau berjalan jauh dan membaik saat
istirahat, sehingga pasien menggunakan four wheels walkers. Nyeri dirasakan skala
3/10. Penurunan pendengaran secara perlahan juga dirasakan pasien terutama saat di
tempat ramai, pasien mendengar suara orang namun tidak jelas kata-katanya. Pasien
memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, namun sekarang tekanan darah pasien
kembali normal dan pasien stop obat sendiri
Pada pemeriksaan fisik ditemukan arcus senilis pada kedua mata pasien, dan
penurunan penglihatan (VOD : 6/8 dan VOS 6/9), ditemukan juga penurunan
pendengaran yang didapatkan dari hasil tes berbisik pada telinga kanan dan kiri masing-
masing 1/6, Terdapat deformitas genu varum pada kedua lutut, krepitasi (+/+), ROM
terbatas (+/+) dan pada pemeriksaan kulit tampak lesi makula eritema berukuran plakat
dan berbatas tegas pada regio cruris dextra et sinistra dengan skuama kasar dengan
32
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
hiperpigmentasi pada regio tarsal dextra juga tampak lesi makula eritema berukuran
lentikuler-numular dan berbatas tegas pada regio femoralis sinistra dan tampak adanya
perbesaran vena. Pada pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan, pemeriksaan
status mental, ditemukan gangguan memori jangka pendek dan segera. Fungsi
intelektual utuh, tidak terdapat gangguan fungsi kognitif, pada pemeriksaan ADL
ditemukan ketergantungan ringan, pasien tidak insomnia dan tidak terdapat gangguan
visuospasial, pemeriksaan Indeks Lequesne, ditemukan pasien mengalami OA dengan
derajat extremely severe. Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan penunjang.

DIAGNOSA KERJA
Diagnosis utama :

 Deep Vein Thrombosis e.c Chronic Venous Insufficiency regio cruris dextra et
sinistra
Diagnosis Differential :
 Dermatitis statis
 Selulitis
Diagnosis tambahan :

 Nyeri lutut bilateral e.c Osteoarthritis genu bilateral


 Penurunan pendengaran e.c Presbiakusis ADS
 Presbiopi ODS
 Hipertensi grade II terkontrol

33
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
 RENCANA PENGELOLAAN
1. Deep Vein Thrombosis et causa Chronic Venous Insufficiency
 Terapi saat ini :
o Farmakologis :
- Ardium (Micronized Purified Flavonoid Fraction, diosmin,
hesperidin) tab 500 mg 1-0-0
- Pletaal (Cilostazol) 50mg tab 0-1-1 a.c
o Non-Farmakologis: Pemakaian Stocking ukuran XS

 Usul :
o Konsul ke Sp.KK
o Pemeriksaan
- Pemeriksaan USG Doppler pembuluh darah kaki ke Sp.JP

2. Nyeri lutut bilateral et causa Osteoarthritis genu


 Terapi saat ini :
o Farmakologis :
 Voltaren gel (Topical Natrium Diclofenac 1%) p.r.n nyeri pada
lutut 1-0-0

o Non-farmakologis :
 Melakukan stretching pada pagi hari untuk mengurangi
kekakuan sendi
 Melakukan olahraga (senam pagi)
 Alat bantu jalan : four wheels walker
 Usul :
o Farmakologis :-
o Non-farmakologis :
 Konsultasi dokter Sp.KFR atau bagian rehabilitasi untuk melatih
sendi atau mengurangi rasa sakit.
 Menghindari aktivitas berlebihan yang membebani lutut.
 Rontgen pada articulation genu dextra et sinistra AP lateral
untuk melihat derajat keparahan OA

3. Penurunan pendengaran et causa Presbiakusis ADS


34
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019
o Usul:
- Pemeriksaan audiometri
- Memakai alat hearing aid.

4. Presbiopi ODS
 Terapi saat ini :
o Farmakologis :-
o Non-farmakologis : Alat bantu baca kacamata

 Usul :
o Farmakologis :-
o Non-farmakologis : kontrol ke dokter Sp.M

RENCANA EVALUASI
 Evaluasi tekanan darah untuk memantau tekanan darah
 Evaluasi visus ODS apabila tidak dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih
lanjut, dapat menyebabkan gangguan fungsi visual lebih buruk dan mengganggu
aktivitas sehari-hari.
 Evaluasi DVT dan Chronic Venous Insufficiency pasien agar tidak semakin parah
dan dikonsultasikan ke bagian kardiovaskuler untuk diperiksa USG Doppler kaki,
juga ke Sp.KK.
 Evaluasi pendengaran ADS apabila tidak dilakukan pemeriksaan dan penanganan
lebih lanjut, dapat menyebabkan gangguan fungsi pendengaran lebih buruk dan
mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berkomunikasi.
 Evaluasi untuk osteoarthritis untuk foto rontgen genu AP Lateral
PROGNOSIS SECARA KESELURUHAN
 Ad vitam :Dubia ad malam
DVT pasien yang tidak terkontrol merupakan faktor resiko terjadinya emboli paru

 Ad functionam : malam
Nyeri lutut akibat osteoarthritis menyebabkan pasien susah dalam melakukan
aktivitas sehari-hari dan dapat mempengaruhi psikis pasien.

 Ad sanationam : Dubia ad malam


Hipertensi, presbiakusis, dan presbiopi merupakan penyakit degeneratif yang tidak
dapat disembuhkan, melainkan hanya dapat dikontrol melalui diet, olahraga dan
obat-obatan.

35
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Geriatri Panti Werdha Kristen Hana
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 5 Agustus 2019 – 8 September 2019

Anda mungkin juga menyukai