Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Klinik Keperawatan Dasar

Dosen Pembimbing : Romadhani TP.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :

PUTRI NOVIA PUSPITASARI

1902065

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN KELAS 1 B

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2020
A. PENGERTIAN
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan
menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul 2015).
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi
didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan
mineral. Makanan terkadang dideskripsikan berdasarkan kepadatan nutrisi mereka, yaitu
proporsi nutrisi yang penting berdasarkan jumlah kilokalori. Makanan dengan kepadatan
nutrisi yang rendah, seperti alkohol atau gula, adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi
rendah nutrisi. (Potter & Perry, 2010; 274)Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi
bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta pembantuan
menjadirbagasaya proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008: 27). Nutrisi juga dapat
dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.Kebutuhan energi
dapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat,protein,lemak,udara,vitamin, dan mineral
(Potter dan Perry, 2010: 275).Fungsi zat gizi adalah: Sebagai penghasil energi bagi fungsi
organ, gerakan,dan kerja fisik,Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikian
jaringanDan pelindung serta pengaturmetabolisme tubuh.
B. ANATOMI FISIOLOGI
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap
zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut,
tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu
pankreas, hati dan kandung empedu.
A. MULUT
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa
yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin
dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari
berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah
oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan
enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan
enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
B. TENGGOROKAN (FARING)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani
yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring, dan laring Didalam lengkung faring
terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit
dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas
dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas
tulang belakang Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari :
- Bagian superior
Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut nasofaring, pada
nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga –
- Bagian media
Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas
kedepan sampai diakar lidah
- Bagian inferior
Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut laring gofaring yang
menghubungkan orofaring dengan laring
C. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan
mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan
dengan menggunakan proses peristaltik.Sering juga disebut esofagus(dari bahasa Yunani:
οiσω, oeso –“membawa”, dan phagus–“memakan”).Esofagus bertemu dengan faring pada
ruas ke-6 tulang belakang.
Menurut histologi. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1.Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)
2.Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
3.Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus)
D. LAMBUNG
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai. Terdiri
dari 3 bagian yaitu :
-Kardia.
-Fundus.
-Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
1. Lendir Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
2.Asam klorida (HCl) Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang
diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi
jugaberperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai
bakteri.
3.Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
E. USUS HALUS (USUS KECIL)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang
melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,
gula dan lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot
melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa
( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum),
usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1.Usus dua belas jari (Duodenum) Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari
usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus,
dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari
merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus
dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama
duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui
sfingter pilorus dalam jumlah yangbisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum
akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
2.Usus Kosong (jejenum) Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum)
adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus
penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter,
1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan
dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran
mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara
histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar
Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya
sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus
penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yangberarti
“lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus,
yang berarti “kosong”.
3.Usus Penyerapan (illeum) Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus
halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7
dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam
empedu.
F. USUS BESAR (KOLON)
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari :
1.Kolon asendens (kanan)
2.Kolon transversum
3.Kolon desendens (kiri)
4.Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum) Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam
usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi
yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.
G. PANKREAS
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
1.Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
2.Pulau pankreas, menghasilkan hormon Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas
akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini
hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah
besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung.
H. HATI
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki berbagai
fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Organ ini memainkan peran
penting dalam metabolisme danmemiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk
penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi
bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya
dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar. Zat-zat gizi dari
makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil
(kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang
lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati
melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat
gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
I. KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang
dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap
bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui
saluran empedu.
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:
1.Membantu pencernaan dan penyerapan lemak.
2.Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
C. PATOFISIOLOGI
Alimul,Aziz(2015) menuliskan secara umum,gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas
kekurangan dan kelebihan nutrisi , obesitas , malnutrisi , diabetes militus , hipertensi ,
jantung coroner , kanker, dan anoreksia nervosa.
1. Kekurangan Nutrisi Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau
risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
2. Kelebihan Nutrisi Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme
secara berlebih.
3. Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisi nya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena
kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.
4. Mal nutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
5. Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengana dan
yang gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan.
6. Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari obesitas , serta asupan kalsium , natrium dan
gaya hidup yang berlebihan.
7. Penyakit Jantung Koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Gangguan ini sering dialami karena
adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat,obesitas DLL.
8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh konsumsi lemak
secara berlebihan.
9. Anoreksia Nervosa Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara
mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan,
nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.
D. PATHWAYS

E. MANIFESTASI KLINIS

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002) :


-Kram perut
-Nyeri perut
-Perubahan dalam sensasi rasa
-Berat badan 20% atau lebih di bawah kisaran berat badan ideal
-Kerapuhan kapiler
-Diare
-Rambut rontok yang berlebihan
-Penghindaran makanan
-Asupan makanan kurang dari yang direkomendasikan uang saku harian suara usus hiperaktif
-Informasi tidak memadai
-Kurangnya minat pada makanan
-Nada otot tidak cukup
-Misinformasi
-Salah persepsi
-Selaput lendir pucat
-Ketidakmampuan untuk menelan makanan
-Kelemahan otot untuk mengunyah makanan
-Penurunan berat badan dengan intake makanan yanga dekuat Obesitas (00232)
-Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis kelamin dan usia
-Konsumsi gula pasir minuman
-Perilaku makan yang tidak teratur
-Persepsi makan yang tidak teratur
-Konsumsi alkohol berlebihan
-Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
-Susu formula atau bayi campuran
-Sering ngemil
-Gangguan genetik
-Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi pengeluaran,
lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
-Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
-Diabetes mellitus ibu hamil
-Ibu hamil perokok
-Kegemukan pada masa bayi
-Parental obesity
-Ukuran porsi cenderung besar risiko overweight (00234)
-Aktivitas fisik harian rata-rata kurang dari yang disarankan untuk jenis kelamin dan usia
-Konsumsi gula pasir minuman
-perilaku makan yang tidak teratur
-persepsi makan yang tidak teratur
-Konsumsi alkohol berlebihan
-Ketakutan tentang kekurangan penyediaan makanan
-Susu formula atau bayi campuran
-Sering ngemil
-Gangguan genetik
-Heritabilitas saling terkait faktor (mis., jaringan adiposa distribusi, energi pengeluaran,
lipoprotein lipase aktivitas, sintesis lipid, lipolisis)
-Frekuensi makan makanan berminyak tinggi
-Diabetes mellitus ibu hamil
-Ibu hamil perokok
-Kegemukan pada masa bayi
-Parental obesity
-Ukuran porsi cenderung besar

F. PEMERIKSAAN PENUNJANNG

Pemerikasaan diagnosa dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium dengan ketentuan


nilai normal sebagai berikut :
1. Albumin (N:4-5,5mg/100ml).
2. Ransferin (N:170-25mg/100ml).
3. Hb (N:12mg%).
4. BUN (N:10-20mg/100ml).
5. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N:laki-laki:0,6-1,3mg/100ml,wanita:0,5-1,0mg/100ml).

G. PENATALAKSANAAN MEDIS/TERAPI
Pelaksanaan ( Tindakan ) yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah sebagai berikut :
1. Pemberian nutrisi melalui oral : Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan
keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
secara sendiri dengan cara membantu memberikan makan atau nutrisi melalui oral (mulut) ,
bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada pasien .
2. Pemberian nutrisi melalui pipa penduga atau lambung : Pemberian nutrisi melalui pipa
penduga atau lambung merupakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan dengan cara
memberi makanan melalui pipa lambung atau pipa penduga .Tujuannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
3. Pemberian nutrisi melalui parenteral : Pemeberian nutrisi melalui parenteral merupakan
pemberian nutrisi berupa cairan infus yang dimasukkan kedalam tubuh melalui daravena ,
baik secara sentral ( untuk nutrisi parenteraltotal ) ataupun venaperifer ( untuk nutrisi
parenteral parsial ). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak
bisa makan melalui oral atau pipa nasogastric dengan tujuan untuk menunjang nutrisi enteral
yang hanya memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian .

H. FOKUS PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Riwayat keperawatan dan diet :

1. Anggaran makan , makan kesukaan , waktu makan .


2. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya.
4. Adakah toleransi makan atau minum tertentu.

Faktoryangmemengaruhidiet

1. Status kesehatan.
2. Kultur dan kepercayaan.
3. Status social ekonomi.
4. Faktor psikologis.
5. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
Pemeriksaan fisik

1. Keadaan fisik : apatis , lesu.


2. Berat badan : obesitas , kurus (underweight).
3. Otot : flaksia atau lemah , tonus kurang , tendernes , tidak mampu bekerja.
4. Sistem saraf : bingung , rasa terbakar , paresthesia , reflek menurun.
5. Fungsi gastrointestinal : anoreksia , konstipasi , diare , flatulensi , pembesaran liver atau
lien.
6. Kariovaskuler : denyut nadi lebih dari 100x/menit ,irama abnormal ,tekanan darah rendah
atau tinggi.
7. Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah atau patah-patah.
8. Kulit : kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
9. Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane mukosa pucat.
10. Gusi : pendarahan, peradangan.
11. Lidah : edema , hiperemis.
12. Gigi : karies, nyeri, kotor.
13. Mata : konjungtiva pucat, kering, exotalmus,t anda-tandai nfeksi.
14. Kuku : mudah patah.

Pengukuranantropometri:

1. Berat badan ideal : (TB-100) ± 10 %


2. Lingkar pergelangan tangan.
3. Lingkar lengan atas (MAC) :
Nilai normal Wanita:28,5cm
Pria :28,3cm

Lipatan kulit pada otottrisep (TSF) :


Nilai normal Wanita:16,5-18cm
Pria :12,5-16,5cm
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan


untuk mengunyah atau mengabsorbsi nutrisi dikarenakan faktor
biologis,psikologi atau ekonomi
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d intake yang
berlebihan
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

J. PERENCANAAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan/kriteria hasil Intervensi


1 Ketidakseimbangan Status nutrisi intake makanan - Monitor intake
nutrisi kurang dari dan cairan dengan kriteria makanan dan
kebutuhan tubuh b.d hasil pasien memiliki : minuman yang di
ketidakmampuan untuk - Intake makanan konsumsi klien setiap
mengabsorbsi nutrisi secara TPN yang hari .
dikarenakan fatror adekuat - Kaji kebutuhan klien
biologis - Intake cairan TPN akan pemasangan
dengan adekuat ngt.
- Beri makanan lewat
oral bila
memungkinkan.
- Lepas ngt bila klien
sudah bisa makan
lewat oral.
2 Ketidakseimbangan Status nutrisi intake zat gizi - Diskusikan dengan
nutrisi lebih dari dengan kriteria hasil pasien pasien tentang
kebutuhan tubuh b.d mendapatkan intake yang kebiasaan dan
intake yang berlebih normal dari : budaya serta faktor
- Kalori hereditas yang
- Protein mempengaruhi berat
- Lemak badan.
- Karbohidrat - Disikusikan resiko
- Vitamin kelebihan berat
- Mineral badan
- Zat besi - Kaji berat badan
- Kalsium ideal klien
- Beri motivasi kepada
klien untuk
menurunkan berat
badan
- Timbang berat badan
setiap hari
- Buat rencana untuk
menurunkan berat
bdan klien
- Buat rencana
olahraga klien
- Ajari klien untuk diet
sesuai dengan
kebutuhan nutrisinya
3 Resiko Kontrol berat badan dengan - Kaji kebutuhan kalori
ketidakseimbangan kriteria hasil pasien mampu : dan tipe nutrisi yang
nutrisi lebih dari - Memonitor berat sesuai dengan
kebutuhan tubuh badan kebutuhan klien
- Mempertahankan bekerja sama dengan
intake kalori harian ahli gizi
secara optimal - Pastikan intake kalori
- Menyeimbangkan klien sesuai dengan
antara olahraga tipe tubuh dan gaya
dengan intake kalori hidup
- Mempertahankan - Sesuaikan diet
berat badan yang dengan gaya hidup
optimal klien
- Ajari klien untuk
membuat catatan
intake makanan
setiap hari
- Berat badan klien
pada angka yang
tepat

K. EVALUASI

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam :
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan serta
adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2. Terpenuhi nya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan atau
kelebihan berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan adanya proses
pencernaan makan yang adekuat.
4. Menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi.
5.Menunjukkan penurunan berat badan dengan pemeliharaan kesehatan optimal

L. DAFTAR PUSTAKA

NANDA Internasionallnc.2015.Diagnosis Keperawatan : Selamat pagi & Klasikasi 2015-


2017,Edisi 10.Jakarta:EGC
Buku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGCHidayat, SEBUAH. Aziz Alimul. 2015.
Buku Terbuka sedikit Kebutuhan DasarManusia: Teori dan Ap likasidalam Praktik. Jakarta:
EGC Nanda NIC-NOC . 2013 .
Nanda NIC-NOC.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Edisi
Revisi Jilid 2. Jakarta: ECG
Potter & Perry. 2010. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan, Buku 3 Edisi7
.Jakarta: ElsevierTarwoto, Wartonah. 2006.
Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:Salemba MedikaTim Pokja
SDKI DPP PPNI. 2017.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi danindikator diagnostik . Jakarta
Selatan : DPP PPNI

Klaten,1 september 2020

(PUTRI NOVIA PUSPITASARI)


Menyetujui

Pembimbung Akademik Pembimbing Klinik

(Romadhani TP.,S.Kep.,Ns.M.Kep) (.....................)

Anda mungkin juga menyukai