Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : Mts. MuhammadiyahWuring


Kelas / Semester : VII / 1
Mata Pelajaran : IPS
Tema : Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Alokasi Waktu : 3 X Pertemuan ( 6 JP )

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-3 : Memahami dan menerapkanpengetahuan (faktual, konseptual, danprosedural)
berdasarkan rasa ingintahunyatentangilmupengetahuan, teknologi, seni, danbudaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan
kenegaraanterkaitfenomenadankejadiantampakmata.
KI-4 : Menujukkanketerampilanmenalar, mengolah, danmenyajisecara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. KOMPETENSI DASAR& INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
3.2 Mengidentifikasi interaksi sosial 3.2.1 Menjelaskan pengertian interkasi
dalam ruang dan pengaruhnya sosial
terhadap kehidupan sosial, ekonomi, 3.2.2 Menjelaskan syarat-syarat interaksi
dan budaya dalam nilai dan norma sosial
serta kelembagaan sosial budaya. 3.2.3 Menjelaskan bentuk interaksi sosial
yang asosiatif
3.2.4 Menjelaskan bentuk interaksi sosial
yang disosiatif
4.2Menyajikan hasil identifikasi 4.2.1 Mempresentasikan hasil diskusi tentang
tentang interkasi sosial dalam pengertian dan syarat interaksi social
ruang dan pengaruhnya 4.2.2 Terampil dalam memperentasikan
terhadap kehidupan sosial, hasil diskusi tentang proses asosiatif
ekonomi, dan budaya dalam 4.2.3 Proyek membuat kliping tentang
nilai dan norma serta bentuk interaksi sosiala sosiatif
kelembagaan sosial budaya.
4.2.4 Mempresentasikan hasil diskusi
tentang proses disosiatif
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian interaksi sosial;
2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial;
3. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif
4. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif

D. METODE PEMBELAJARAN
1) Pendekatan : Saintifik
2) Metode : Online
2) Model Pembelajaran : Discovery learning, Problem Based Learning (PBL)

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Interaksi Sosial
2. Syarat-syarat Interaksi Sosial
3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial (asosiatif)
4. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial (disosiatif)

F. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


 Media
- Gambartentang contoh Interaksi Sosial
- Laptop dan HP
 Sumber
- Buku Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementrerian Pendidikan dan Kebudayaan.-. Edisi
Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
- Internet
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahulua Orientasi
n 1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan puji
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran online.
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran online.
Apersepsi
1) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/diskusi online
sebelumnya.
2) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya melalui
LKPD
3) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
online yang akan dilakukan
Motivasi
1) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari .
2) Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi :
” Interaksi Sosial ( pengertian, dan syarat Interaksi Social ) “
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada diskusi online yang
berlangsung .
4) Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1) Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada diskusi
online saat itu.
2) Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada diskusi onlineyang berlangsung.
3) Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran online.
Inti Mengamati
1) Guru menjelaskan materi tentang interaksi sosial ( pengertian, dan
syarat Interaksi Sosial )
2) Guru menayangkan gambar mengenai interaksi sosial
3) Siswa mengamati gambar yang ditayangkan depan layar laptop
4) Setelah melihat dan mendengar penjelasan dari guru, siswa diminta
untuk menjelaskan hubungan dari gambar tersebut dengan Interaksi
Sosial ( pengertian, dan syarat Interaksi Social ) dalam bentuk
diskusi online
Menanya
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar
pikiran tentang hal yang menjelaskan gambar tersebut.
Mengeksplorasi
1) Siswa diharapkan bisa meresum kembali materi yang dibahas dalam
hasil diskusi online mengenai gambar tersebut.
Mengkomunikasi
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
atau mempresentasikan hasil dari diskusi online
Penutup 1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakaan hal-hal yang
belum dipahami dalam diskusi online.
2) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap diskusi online yang
sudah dilaksanakan .
3) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi pelajaran
yang sudah dijelaskan selama diskusi onlineberlangsung .
4) Guru memberikan tugas secara individu untuk mencari sumber atau
bahan belajar dari internet atau sumber lainnya yang berkaitan
dengan materi.
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada diskusi online
berikutnya
6) Guru mengarahkan siswa untuk mengucapkan syukur atas proses
pembelajaran online yang telah selesai dengan berdoa bersama-
sama.

Pertemuan 2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahulua Orientasi
n 1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan puji
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran online.
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran online.

Apersepsi
1) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/diskusi online sebelumnya
2) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya
melalui LKPD
3) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran online yang akan dilakukan.

Motivasi
1) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari .
2) Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
” Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Yang Asosiatif “
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada diskusi online yang
berlangsung.
4) Mengajukan Pertanyaan.

Pemberian Acuan
1) Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
diskusi online saat itu.
2) Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada diskusi online yang berlangsung.
3) Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran online.
Inti Mengamati
1) Guru menjelaskan materi tentang Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
yang Asosiatif
2) Guru menayangkan gambar mengenai proses-proses sosial yang
Asosiatif

3) Siswa mengamati gambar yang ditayangkan depan layar laptop


4) Setelah melihat dan mendengar penjelasan dari guru, siswa diminta
untuk menjelaskan hubungan dari gambar tersebut dengan Interaksi
Sosial ( proses-proses sosial yang Asosiatif ) dalam bentuk diskusi
online.

Menanya
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar
pikiran tentang hal yang menjelaskan gambar tersebut .
Mengeksplorasi
2) Siswa diharapkan bisa meresum kembali materi yang dibahas dalam
hasil diskusi online mengenai gambar tersebut .
Mengkomunikasi
3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
atau mempresentasikan hasil dari diskusi online.
Penutup 1) Peserta didi.k diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dalam diskusi online.
2) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap diskusi online yang sudah
dilaksanakan.
3) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi pelajaran
yang sudah dijelaskan selama diskusi online berlangsung .
4) Guru memberikan tugas secara individu untuk mencari sumber atau
bahan belajar dari internet atau sumber lainnya yang berkaitan dengan
materi .
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada diskusi online
berikutnya.
6) Guru mengarahkan siswa untuk mengucapkan syukur atas proses
pembelajaran online yang telah selesai dengan berdoa bersama-sama .

Pertemuan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan Orientasi
1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
puji syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran online.
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran online.
Apersepsi
1) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/diskusi online sebelumnya.
2) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya melalui
LKPD.
3) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran online yang akan dilakukan.
Motivasi
1) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari .
2) Apabila materi/tema/projek ini dikerjakan dengan baik dan
sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
” Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Yang Disosiatif “
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada diskusi online yang
berlangsung .
4) Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1) Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
diskusi online saat itu
2) Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada diskusi online yang berlangsung.
3) Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran online.
Inti Mengamati
1) Guru menjelaskan materi tentang Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
yang Disosiatif
2) Guru menayangkan gambar mengenai proses-proses sosial yang
Disosiatif

3) Siswa mengamati gambar yang ditayangkan depan layar laptop


4) Setelah melihat dan mendengar penjelasan dari guru, siswa
diminta untuk menjelaskan hubungan dari gambar tersebut,
Interaksi Sosial (proses-proses sosial yang Disosiatif )
Menanya
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling
bertukar pikiran tentang hal yang menjelaskan gambar tersebut
Mengeksplorasi
1) Siswa diharapkan bisa meresum kembali materi yang dibahas
dalam hasil diskusi online mengenai gambar tersebut .
Mengkomunikasi
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan atau mempresentasikan hasil dari diskusi online
Penutup 1) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami dalam diskusi online.
2) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan diskusi
online yang sudah dilaksanakan.
3) Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang materi
pelajaran yang sudah dijelaskan selama diskusi online
berlangsung.
4) Guru memberikan tugas secara individu untuk mencari sumber
atau bahan belajar dari internet atau sumber lainnya yang
berkaitan dengan materi.
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada diskusi online
berikutnya.
6) Guru mengarahkan siswa untuk mengucapkan syukur atas proses
pembelajaran online yang telah selesai dengan berdoa bersama-
sama .

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Penilaian Sikap
Jurnal Perkembangan Sikap
Nama Sekolah : Mts. Muhammadiyah Wuring
Kelas / Semester : VII / I
Tahun Ajaran :
No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap

2. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa yang
meliputi pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural serta kecakapan
berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian pengetahuan dilakukan sesuai
dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai.
Instrumen Observasi Pengetahuan

Kelas : ......................................................
Semester : ......................................................
Pengetahuan yang dinilai : ......................................................
Jawaban Peserta Didik
Nama Peserta Menjawab Mendefini- Mendefinisikan Mendefinisikan &
No.
Didik Saja sikan & Sedikit Uraian Penjelasan Logis
1 2 3 4
1. 2
2. 3
3. 4
4. 1
Dst ...
Observasi pengetahuan peserta didik dilakukan dalam bentuk mengamati
diskusi dan pemikiran logis yang berkembang dalam diskusi. Penskoran aktivitas
diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya
sebagai berikut:
- Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja.
- Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan.
- Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian.
- Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.
Nilai = Skor Perolehan × 25

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian keterampilan dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di dalam berbagai
macam konteks sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Penilaian
keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian kinerja,
penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang
digunakan dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.
Kisi-Kisi Penilaian Kinerja
Nama Sekolah :
Kelas / Semester : VII / I
Tahun pelajaran :
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik
Penilaian
1.
2.
3.
4.
Dst

Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja


Kemampuan Memberi
Kemampuan
Nama Peserta Menjawab/ Masukan/ Mengapresiasi
Bertanya
No. Berargumentasi Saran
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
Dst
Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist ()
Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Nilai = Skor Perolehan × 50
2

Pedoman Penskoran (Rubrik)


No. Aspek Penskoran
1. Kemampuan Skor 4 apabila selalu bertanya.
Bertanya Skor 3 apabila sering bertanya.
Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.
Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.
2. Kemampuan Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.
Menjawab/ Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak
Argumentasi jelas.
Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan
tidak jelas.
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional,
dan tidak jelas.
3. Kemampuan Skor 4 apabila selalu memberi masukan.
Memberi Masukan Skor 3 apabila sering memberi masukan.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
4. Mengapresiasi Skor 4 apabila selalu memberikan pujian.
Skor 3 apabila sering memberikan pujian.
Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.
Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

Maumere, 27 Juli 2020

BAHAN AJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS VII

KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Kompetensi Dasar (KD)

3.2 Mengidentifikasi interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi tentang interkasi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial
budaya.

 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.2.1 Menjelaskanpengertianinterkasi sosial


3.2.2 Menjelaskansyarat-syarat interaksi sosial
3.2.3 Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif
3.2.4 Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif
4.2.1 Mempresentasikanhasildiskusitentangpengertiandansyaratinteraksi social
4.2.2 Terampildalammemperentasikanhasildiskusitentang proses asosiatif
4.2.3 Proyekmembuatklipingtentangbentukinteraksisosialasosiatif
4.2.4 Mempresentasikan hasil diskusi tentang proses disosiatif
 Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian interaksi sosial;
2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial;
3. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif
4. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif

Materi PokoK
A. Interaksi Sosial
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya. Kehidupan
manusia sejak lahir didunia sampai akhir hayat dikandung badan, terlibat didalam
interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi terutama dengan ibu atau
pengasuhnya. Setelah besar terlibat interaksi dengan tetangga, teman-teman sepermainan,
dan teman-teman sekolah. Setelah dewasa terlibat interaksi dengan teman-teman
seprofesi dan seterusnya. Sangat sulit menemukan manusia yang menyendiri tanpa
melakukan interaksi dengan mannusia lain.
Pada dasarnya manusia selalu ingin berkumpul dengan maanusia lain, selalu ingin
bertemu, berbicara atau ingin melakukan kegiatan-kegiatan lain dengan manusia. Melalui
pergaulannya di masyarakat, manusia terbentuk sebagai makhluk sosial. Manusia disebut
makhluk sosial, karena ia memiliki gregariousness yaitu suatu naluri untuk selalu hidup
dengan orang lain. Misalnya saja, nasi yang kita makan sehari-hari merupakan hasil kerja
keras para petani, rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan hasil dari kerja
sama para pekerja bangunan atau mungkin tetanggga kita yang sudah membantu untuk
mendirikan rumah.
Dengan demikian manusia harus berinteraksi dengan sesama anggota masyarakat.
Bertemunya seseorang dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka
saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan
itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial. Apa sebenarnya interaksi sosial itu?
Perhatikan gambar berikut ini!

Dari gambar di atas dapat disimpulkan interaksi sosial berupa hubungan antara
individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan
kelompok.
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara
kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Dalam
interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus dilakukan secara timbal balik oleh kedua
pihak. Artinya kedua belah pihak saling merespon. Jika yang satu bertanya maka dia
menjawab, jika diminta bantuan dia membantu, jika diajak bermain dia ikut main.
Dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi antara manusia dengan
manusia yang lain, baik secara individu maupun dengan kelompok.
Manusia melakukan interaksi sosial dalam kehidupannya untuk memenuhi
berbagai kebutuhan pokok (sandang pangan, dan papan), kebutuhan dan ketertiban,
kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan, kebutuhan-kebutuhan akan kasih sayang.
Proses interaksi sosial akan terjadi apa bila diantara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi sosial
merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi
sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan
tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada
oraang lain.
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor,
antara lain sebagai berikut.
a. Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok.
Contohnya,seorang anak perempuan bermain masak-masakkan karena melihat ibunya
pada saat memasak di dapur.
b. Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Contohnya,
seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien tersebut akan cepat
mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter.
c. Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-
keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya,
seorang anak yang mengidolakan pemain bola, sehingga semua tingkah laku idolanya
akan dilakukan.
d. Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalaam
keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita
orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita
ikut merasakan kesedihannya dan berusaha membantunya.

Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri, secara terpisah maupun


dalam keadaan tergabung.
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial ini dapat berarti hubungan
masing-masing pihak tidak hanya secara langsung bersentuhan secara fisik, tetapi bisa
juga tanpa hubungan secara fisik. Misalnya, kontak dapat dilakukan melalui surat-
menyurat, telepon, sms, dan lain-lain. Dengan demikian, hubungan fisik bukan syarat
utama terjadinya interaksi sosial. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari
seseorang kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu
agar orang lain memberi tanggapan atau memberi respon.
Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial.
Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan
komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain atau perasaan-
perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
Kontak dan komunikasi menjadi syarat yang penting bagi terwujudnya interaksi
sosial, misalnya kita ketemu dengan orang inggris lalu berjabat tangan. Orang inggris
berbicara dengan bahasa inggris dan kita berbicara dengan bahasa indonesia. Untuk itu
agar terjadi kontak dan komunikasi yang baik, kita harus mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar. Itu sangat penting bagi terjadinya interaksi sosial.
Tidak semua tindakan manusia merupakan interaksi sosial. Tindakan yang
bagaimana yaang dapat dikatakan sebagai interaksi sosial? Suatu tindakan manusia
dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut!
a. Jumlah pelakunya lebih dari seorang,biasanya dua atau lebih.
b. Berlangsung secara timbal-balik
c. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang
disepakati.
d. Adanya suatu tujuan tertentu.

Berlangusngnya interaksi sosial di dalam masyarakat terdapat aturan yang


mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi. Aturan apa sajakah yang menuntun
perilaku manusia pada saat mereka berinteraksi? Ada tiga jenis aturan, yaitu aturan
mengenai ruang, mengenai waktu, dan mengenai gerak dan sikap tubuh.Aturan mengenai
ruang, dimana terjadinya interaksi sosial tersebut. Misalnya, interaksi yang terjadi di
rumah antara orang tua dengan anak, anak dengan anak. Interaksi di sekolah antara teman
dengan teman, siswa dengan kepala sekolah, guru, dan karyawan. Interaksi di masyarakat
antara teman sebaya dengan orang yang lebih tua. Aturan menge waktu, aturan mengenai
kapan interaksi sosial itu terjadi. Misalnya, interaksi sosial dulu dan sekarang. Aturan
mengenai gerak dan sikap tubuh, dalam interaksi sosial orang lain membaca perilaku
kita, selain kata-kata kita, karenaa dalam interaksi tidak hanya memperhatikan apa yang
dikatakan orang lain tetapi juga apa yang dilakukannya. Dengan menggunakan gerak dan
sikap tubuh seperti, memicingkan mata, mengangkat bahu, dan sebagainya.
2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan oleh
siapa pun tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Hal itu terjadi karena
manusia hidup selalu berinteraksi dengan orang lain. Didalam kehidupan sehari-hari,
kamu bisa melihat seseorang atau sekelompok orang, baik di lingkungan keluarga, di
jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja melakukan interaksi sosial. Mereka
berinteraksi sosial dalam bentuk yang beraneka ragam. Ada beberapa bentuk interaksi
sosial dalam kehidupan maasyarakat, yaitu sebagai berikut :
a. Proses-proses yang asosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial
yang mengarah kepada kesatuan pandangan. Proses ini terdiri atas tiga bentuk yaitu
kerja sama, akomodasi, dan asimilasi.
1) Kerja sama
Kerja sama disini dimaksudkan sebagai usaha bersama antara orang perorangan
atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Bentuk kerja sama ini dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah gotong
royong. Gotong royong pada dasarnya mencerminkan suatu interaksi sosial di
masyarakat Indonesia dalam wujud kerja sama.
Dalam pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama yaitu kerukunan,
bargaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture. Contohnya : kerja sama di
masyarakat sekitar, antara sesama teman bermain, teman sekolah, teman
sekantor, dan sebagainya.
2) Akomodasi
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Dalam pelaksanaannya, akomodasi memiliki beberapa bentuk yaitu koersi,
kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, dan ajudikasi.
Contoh akomodasi : pemaksaan terhadap kaum yang lemah, penyelesaian PHK
karyawan, penyelesaian yang bersengketa melalui pihak ketiga (mediasi),
toleransi kehidupan beragama (toleransi), pengadilan, dan sebagainya.
3) Asimilasi
Asimilasi merupakan cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi
perbedaan untuk mencapa i kesatuan dalam pikiran dan tindakan. Proses
asimilasi dapat dengan mudah terjadi melalui beberapa cara, antara lain dengan
sikap toleransi, sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya,
persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan, serta perkawinan campuran.
Cohntohnya adalah orang-oramg dari Tiongkok yang tinggal di Indonesia.
Warga Tiongkok yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya bisa berbahasa
Indonesia dengan sangat fasih. Namun dialek yang mereka biasa pakai untuk
berkomunikasi sudah tidak asli lagi karena tercampur dengan bahasa Indonesia.
Dalam hal makanan, misalnya, bakso makanan yang dibawa oleh orang
Tiongkok,kemudian lama kelamaan diakui sebagai makanan orang Indonesia
yang dibuat dari daging sapi, ayam, dan sebagainya.
b. Proses-Proses yang Disosiatif
Proses ini terjadi apabila seseorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial
yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok. Proses ini
terdiri atas tigaa bentuk yaitu kompetisi, kontravensi, dan pertentangan.
1) Kompetisi
Kompetisi adalah suatu proses individu atau kelompok yang bersaing untuk
mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu. Contohnya gelar
juara, kesuksesan, sebuah piala, dan hadiah. Untuk mendapatkannya, seseorang
harus bersaing satu dengan yang lainnya.
Di dalam persaingan ini ada dua jenis, yaitu persaingan yang bersifat pribadi dan
persaingan kelompok. Kompetisi pribadi melibatkan satu individu dengan
individu lain yang secara langsung bersaing untuk mendapatkan sesuatu, seperti
persaingan antara dua calon ketua OSIS, persaingan tunggal putra/putri kejuaraan
bulutangkis, dan sebagainya. Kompetisi kelompok merupakan persaingan yaang
melibatkan berbagai pihak secara berkelompok, seperti pertandingan sepak bola,
basket, pertandingan voli, dan sebagainya.

Gambar pertandingan tarik tambang diatas merupakan salah satu bentuk


kompetisi.
2) Kontravensi
Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau
terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Kontravensi ini
ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan
perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap
kepribadian seseorang. Contohnya, OSIS di sekolahmu mempunyai suatu
rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga
berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih di sembunyikan. Contoh
lainnya, kontravensi bisa jumpai di dunia politik. Di mana masyarakat para
politikus tampak akrab. Namun, terdapat sikap-sikap lain yang tersembunyi di
antara mereka. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak
sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
3) Pertentangan (Konflik)
Pertentangan (konflik) adalah suatu proses di mana individu atau kelompok
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menetang pihak lawan yang
disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak berusaha
saling menggagalkan tujuan masing-masing. Pertentangan (konflik) disebabkan
oleh antara lain perbedaan antara individu-individu, perbedaan kebudayaan,
perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.
Bentuk-bentuk pertentangan atau konflik yang terjadi di masyarakat seperti
konflik pribadi, konflik sosial, konflik antar kelas-kelas sosial, konflik politik, dan
konflik internasional. Akibat pertentangan (konflik) harta benda hancur,
kebahagiaan keluarga terampas, dan banyak nyawa terenggut secara paksa.

Gambar diatas merupakan salah satu contoh bentuk pertentangan


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelas : VII/I Kelompok :


Mapel : IPS
Nama :
Kompetensi 3.2 Mengidentifikasi interaksi social dalam ruang dan pengaruhnya
Dasar terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social budaya.

Materi Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial

Indikator 3.2.1 Menjelaskan pengertian interkasi social


3.2.2 Menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial
4.2.1 Mempresentasikan hasil diskusi tentang pengertian dan syarat
interaksi social.

Uraian Kegiatan:
1) Carilah contoh interaksi sosial yang terjadi di sekitar tempat tinggal, kemudian hasilnya
serahkan kepada guru untuk dinilai!
2) Apa saja aturan yang mengatur perilaku manusia dalam berinteraksi di sekitar
lingkungan?
Jawaban :
1) Contoh interaksi sosial yang terjadi disekitar tempat tinggal yaitu :
- Pertandingan sepak bola antar kampung yang dikuti oleh dua tim sepak bola.
- Kerja bakti warga membersikan lingkungan perumahan
- Kampanye ketika akan diadakan pemilihan umum oleh pejabat
- Gotong royong warga desa membangun jembatan
2) Terdapat tiga jenis aturan yang menuntun perilaku manusia pada saat mereka
berinteraksi di sekitar lingkungan, yaitu :
- Aturan mengenai ruang, berkaitan dengan lokasi atau sarana tempat terjadinya
interaksi sosial, misalnya di rumah, sekolah, pasar dan lain-lain, ataupun dapat
bterjadi secara online dimedia sosial.
- Aturan mengenai waktu, berkaitan dengan kapan waktu terjadinya interaksi.
Misalnya interaksi yang terjadi di masa lampau atau sekarang.
- Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh, berkaitan dengan gerak tubuh, perilaku dan
perkataan orang yang melakukan interaksi sosial seseorang memicingkan mata,
mengangkat bahu, menganggukkan kepala, mengacungkan ibu jari, dan sebagainya.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelas : VII/I Kelompok :


Mapel : IPS
Nama :
Kompetensi 3.2 Mengidentifikasi interaksi social dalam ruang dan pengaruhnya
Dasar terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma
serta ke lembagaan social budaya.
Materi Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Asosiatif
Indikator 3.2.3 Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif
4.2.2 Terampil dalam memperentasikan hasil diskusi tentang proses
asosiatif
4.2.3 Proyek membuat kliping tentang bentuk interaksi social asosiatif

Uraian Kegiatan:
N Bentuk Interaksi Contoh
o
1 Kerjasama
2 Akomodasi
3 Asimilasi

1)

1) Dalam kerjasama,harus ada yang namanya kesadaran dari setiap orang yang terlibat, serta
suasana yang menyenangkan dalam setiap pembagian tugasnya. Berdasarkan
pelaksanaannya, terdapat lima bentuk kerjasama, jelaskan dan sebutkan contohnya
masing-masing?

2) Apa tujuan dari proses proses akomodasi yang terjadi disekitar lingkungan?

3) Dalam bentuk interaksi sosial proses asimilasi juga dapat terhambat karena sejumlah
faktor. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat proses asimilasi?
Jawaban :

1) Lima bentuk kerjasama beserta contohnya dalam bentuk interasksi sosial yang Asosiatif :

- Gotong royong atau bekerja bersama-sama, merupakan bentuk kerjasama yang


dilakukan untuk mencapai kepentingan bersama. Hal ini karena masyarakat
melakukan tindakan tersebut secara sukarela, tanpa perintah atau tekanan, dan
saling membantu untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Contohnya :
Gotong royong membantu korban yang terkena musibah, mengumpulkan dana
untuk membantu warga yang terkena dampak Covid-19, dan gotong royong
membantu keluarga atau tetangga yang sedang mengadakan acara/pesta.

- Bargaining atau tawar menawar, merupakan kesepakatan tukar menukar barang


atau jasa antara dua pihak atau lebih dengan mengutamakan prinsip keadilan.
Maksud dari prinsip keadilan adalah kedua pihak bisa sama-sama memperoleh
keuntungan. Contohnya : Ketika sedang melakukan tawar menawar barang, harga
akhir merupakan hasil keputusan bersama antara penjual dan pembeli yang dirasa
adil.

- Kooptasi adalah proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dan


pelaksanaan politik untuk menghindari konflik yang bisa merusak suatu organisasi.
Unsur-unsur baru tersebut bisa berupa pergantian pemimpin atau kebijakan yang
dilakukan pemimpin tersebut. Contohnya : Kerjasama antara pemerintah dengan
negara lain dalam hal ekonomi, yaitu diberlakukannya masyarakat ekonomi
ASEAN (MEA).

- Koalisi adalah kerjasama antara dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan
yang sama. Contohnya : Ketika dua atau lebih partai saling bergabung untuk
memberikan dukungan kepada partai lain untuk maju pada pemilihan presiden.

- Joint venture adalah kerjasama antara dua perusahaan atau lebih untuk menjalankan
usaha bersama dalam periode waktu tertentu. Joint venture termasuk jenis kerja
sama kontrak karena dilakukan atas dasar aturan tertentu dan sudah disepakati
secara tertulis dalam sebuah kontrak.
2) Tujuan Akomodasi penting utnuk mengurangi pertentangan antar dua kelompok atau
lebih, serta memungkinkan terjadinya kerjasama antara dua belah pihak atau lebih.
Hal ini yang membuat Akomodasi termasuk bagian interaksi sosial Asosiatif.

3) - Adanya isolasi kebudayaan dan salah satu kebudayaan kelompok

- Ketakutan atas kebudayaan kelompok lain

- Adanya diskriminasi

- Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok

- Adanya persaingan in-group yang kuat


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelas : VII/I Kelompok :


Mapel : IPS
Nama :
Kompetensi 3.2 Mengidentifikasi interaksi social dalam ruang dan pengaruhnya
Dasar terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma
serta kelembagaan social budaya.
Materi Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Disosiatif
Indikator 3.2.4 Menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif
4.2.4 Mempresentasikan hasil diskusi tentang proses disosiatif

Uraian Kegiatan:
N BentukInteraksi Contoh
o
1 Kompetisi
2 Kontravensi
3 Pertentangan

1) Berdasarkan bentuk interaksi sosial, ada beberapa jenis interaksi disosiatif yang ada di
sekitar lingkungan kita antara lain adalah?

Jawaban :

a) Persaingan atau kompetisi

Interaksi disosiatif yang pertama adalah persaingan atau kompetisi. Persaingan


atau kompetisi merupakan suatu interaksi sosial yang terjadi karena individu
atau kelompok saling bersaing satu sama lain. Persaingan ini akan menimbulkan
dampak positif maupun dampak negatif.

b) Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk interaksi disosiatif yang ditandai dengan adanya
ketidak pastian mengenai diri seseorang atau sesuatu yang ada di dalam perasaan
yang tidak dapat disembunyikan. Jadi kontravensi ini seperti hal nya
pertentangan dengan diri sendiri.

c) Pertentangan

Pertentangan adalah jenis interaksi disosiatif yang ketiga. Pertentangan


merupakan suatu interaksi sosial individu atau antar kelompok yang saling
menentang, saling menjatuhkan, bahkan saling berlawanan dengan disertai
kekerasan atau kontak fisik.

Anda mungkin juga menyukai