Sistem Rujukan Nurhalimah
Sistem Rujukan Nurhalimah
OLEH : Nurhalimah
T.A. 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat beserta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Sistem Rujukan ”. Makalah ini disusun guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah kebidanan public/komunitas.
Terlebih saya sampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat Dosen
kebidanan public/komunitas Semoga segala bantuan yang telah diberikan
mendapat balasan dari allah SWT.
saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi,
maupun sistematika. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih apabila ada
kritik dan saran untuk perbaikan dari kesalahan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Metode Penulisan...........................................................................................2
1. Studi Kepustakaan........................................................................................2
2. Pencarian Internet.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.................................................................................................3
A. Rujukan Dan Sistem Rujukan.......................................................................3
1. Pengertian Rujukan...................................................................................4
2. Macam Rujukan........................................................................................5
3. Jalur Rujukan.............................................................................................8
4. Manfaat Sistem Rujukan...........................................................................8
5. Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan....................................................9
6. Prosedur standar merujuk pasien.............................................................10
7. Persiapan Rujukan...................................................................................11
8. Mekanisme Rujukan................................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kelemahan pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang
kurang cepat dan tepat. Rujukan bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung
jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bersama
bahwa tingginya kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi
oleh bangsa kita. Masalah 3T (tiga terlambat) merupakan salah satu hal yang melatar
belakangi tingginya kematian ibu dan anak, terutama terlambat mencapai fasilitas
pelayanan kesehatan.
Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu atau
bayi ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi
penyulit. Jika bidan lemah atau lalai dalam melakukannya, akan berakibat fatal bagi
keselamatan ibu dan bayi.
Rumusan Masalah
1
i. Bagaimana Sistem Rujukan yang terdapat pada Puskesmas ____?
j. Apa saja fasilitas yang diberikan Puskesmas ___ saat merujuk pasien ke
pelayanan kesehatan lain?
B. Tujuan
E. Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
Yaitu suatu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara penelusuran
buku buku tentang tata tulis karya ilmiah untuk memperoleh ketentuan-ketentuan
dasar terhadap materi yang sedang dihadapi.
2. Pencarian Internet
Yaitu penelusuran dari berbagai macam alamat web site yang mengenai tata
tulis karya ilmiah yang ada didalam internet untuk memperoleh materi yang
dihadapi.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Rujukan
Rujukan adalah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai alat untuk
memberikan informasi, untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan
tegas. Rujukan dapat berwujud alat bukti, nilai-nilai, dan/atau kredibilitas.
Sumber materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.
3
kompeten, terjangkau, rasional dan tidak dibatasi oleh wilayah administrasi.
(Kebidanan Komunitas: hal 207).
2. Macam Rujukan
Menurut Sistem Kesehatan Nasional rujukan dibagi menjadi :
a. Rujukan Kesehatan
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit
dan peningkatan derajat kesehatan. Dengan demikian rujukan kesehatan
pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public
health service). Rujukan kesehatan dibedakan atas tiga macam yakni
rujukan teknologi, sarana, dan operasional (Azwar, 1996). Rujukan
kesehatan yaitu hubungan dalam pengiriman, pemeriksaan bahan atau
specimen ke fasilitas yang lebih mampu dan lengkap. Ini adalah rujukan
uang menyangkut masalah kesehatan yang sifatnya pencegahan penyakit
(preventif) dan peningkatan kesehatan (promotif). Rujukan ini mencakup
rujukan teknologi, sarana dan opersional (Syafrudin, 2009).
b. Rujukan Medik
Rujukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit
serta pemulihan kesehatan. Dengan demikian rujukan medik pada
dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical service). Sama
halnya dengan rujukan kesehatan, rujukan medik ini dibedakan atas tiga
macam yakni rujukan penderita, pengetahuan dan bahan bahan
pemeriksaan (Azwar, 1996).
Menurut Syafrudin (2009), rujukan medik yaitu pelimpahan tanggung
jawab secara timbal balik atas satu kasus yang timbul baik secara vertikal
maupun horizontal kepada yang lebih berwenang dan mampu menangani
secara rasional. Jenis rujukan medik antara lain:
1) Transfer of patient.
Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operatif dan lain –lain.
4
2) Transfer of specimen
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang
lebih lengkap.
3) Transfer of knowledge / personal.
Pengiriman tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk meningkatkan
mutu layanan setempat.
5
Gambar 1 Skema pelaksanaan azas rujukan menurut Kepmenkes No. 128 Tahun
2004
3. Jalur Rujukan
a. Jalur rujukan dibagi menjadi dua, yaitu:
Rujukan upaya kesehatan perorangan:
6
1) Antara masyarakat dengan puskesmas.
2) Antara puskesmas pembantu atau bidan di desa dengan puskesmas.
3) Intern petugas puskesmas atau puskesmas rawat inap.
4) Antar puskesmas atau puskesmas dengan rumah sakit atau fasilitas
pelayanan lainnya.
b. Rujukan upaya kesehatan masyarakat:
1) Dari puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten atau kota.
2) Dari puskesmas ke instansi lain yang lebih kompeten baik intrasektoral
maupun lintas sektoral.
3) Bila rujukan ditingkat kabupaten atau kota masih belum mampu
mananggulangi, bisa diteruskan ke provinsi atau pusat (Trihono, 2005).
a)
Sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan
Jika ditinjau dari sudut pemerintah sebagai penentu kebijakan kesehatan
(policy maker), manfaat yang akan diperoleh antara lain membantu
penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai macam
peralatan kedokteran pada setiap sarana kesehatan; memperjelas sistem
pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan kerja antara berbagai sarana
kesehatan yang tersedia; dan memudahkan pekerjaan administrasi, terutama
pada aspek perencanaan.
7
ulang dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena
diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang sarana pelayanan kesehatan.
c) Sudut pandang kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan.
Jika ditinjau dari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan (health provider), manfaat yang diperoleh antara lain
memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif
lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi; membantu
peningkatan pengetahuan dan keterampilan yakni melalui kerjasama yang
terjalin; memudahkan dan atau meringankan beban tugas, karena setiap
sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu.
8
6. Prosedur standar merujuk pasien
a) Prosedur Klinis:
1) Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
medik untuk menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding.
2) Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus.
3) Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
4) Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis/Paramedis
yang kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
5) Apabila pasien diantar dengan kendaraan Puskesmas keliling atau
ambulans, agar petugas dan kendaraan tetap menunggu pasien di IGD
tujuan sampai ada kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan dan
kesimpulan dirawat inap atau rawat jalan.
b) Prosedur Administratif:
1) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.
2) Membuat catatan rekam medis pasien.
3) Memberikan Informed Consent (persetujuan/penolakan rujukan).
4) Membuat surat rujukan pa9sien rangkap 2.
5) Lembar pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang
bersakutan.
6) Lembar kedua disimpan sebagai arsip. Mencatat identitas pasien pada
buku register rujukan pasien.
7) Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengan tempat tujuan rujukan.
8) Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan
administrasi yang bersangkutan.
7. Persiapan Rujukan
a) Persiapan Tenaga Kesehatan, pastikan pasien dan keluarga didampingi oleh
minimal dua tenaga kesehatan (dokter dan/atau perawat) yang kompeten dan
memiliki kemampuan untuk tatalaksana kegawatdaruratan medis, maternal
dan perinatal.
9
b) Persiapan Keluarga, beritahu pasien dan keluarga pasien tentang kondisi
terakhir pasien, serta alasan mengapa perlu dirujuk. Anggota keluarga yang
lain harus ikut mengantar pasien ke tempat rujukan.
c) Persiapan Surat, beri surat pengantar ke tempat rujukan, berisi identitas
pasien, alasan rujukan, tindakan dan obat–obatan yang telah diberikan pada
pasien.
d) Persiapan Alat, bawa perlengkapan alat dan bahan yang diperlukan.
e) Persiapan Obat, membawa obat–obatan esensial yang diperlukan selama
perjalanan merujuk.
f) Persiapan Kendaraan, persiapkan kendaraan yang cukup baik, yang
memungkinkan pasien berada dalam kondisi yang nyaman dan dapat
mencapai tempat rujukan secepatnya.
Kelengkapan ambulance, alat, dan bahan yang diperlukan:
1) Tas PP (Kit PP)
Tas PP sebaiknya terbuat dari bahan yang kuat dan tahan air.
2) Alat pelindung diri
3) Sepatu bot
4) Perlengkapan medis
(a) Alat pemeriksaan
(b) Emergency kit
5) Airways and breathing set
6) Circulation set
7) Trauma set
8) Alat angkut evakuasi
(a) Scoope stretcher
(b) Stretcher beroda
9) Lain-lain
(a) Infus set
(b) Bantal, sarung bantal, sprei, selimut
(c) Kantung muntah
(d) Box tissue
(e) Satu pak gelas
10
(f) Satu pak tissue basah
(g) Empat liter air steril/NaCl
(h) Empat buah alat pengikat lunak
(i) Kantung sampah
10) Obat-obatan
11) Alat komunikasi
(a) Radio medik
(b) Mobile phone
g) Persiapan Uang, ingatkan keluarga untuk membawa uang dalam jumlah yang
cukup untuk membeli obat-obatan dan bahan kesehatan yang diperlukan di
tempat rujukan.
h) Persiapan Donor Darah, siapkan kantung darah sesuai golongan darah pasien
atau calon pendonor darah dari keluarga untuk berjaga–jaga dari
kemungkinan kasus yang memerlukan donor darah.
8. Mekanisme Rujukan
a) Menentukan kegawatdaruratan penderita:
1) Pada tingkat kader atau dukun bayi terlatih.
2) Pada tingkat bidan desa, puskesmas pembantu, dan puskesmas.
b) Menentukan tempat rujukan.
c) Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga.
11
2) Melakukan kunjungan rumah pada penderita yang memerlukan tindakan
lanjut tetapi memiliki hambatan melapor.
BAB III
12
PENUTUP
KESIMPULAN
Rujukan adalah sarana dan prasarana yang digunakan sebagai alat untuk
memberikan informasi, untuk menyokong atau memperkuat pernyataan dengan
tegas. Rujukan dapat berwujud alat bukti, nilai-nilai, dan/atau kredibilitas.
Sumber materi rujukan adalah tempat materi tersebut ditemukan.
B. SARAN
13
ditujukan pada kasus yang tergolong beresiko tinggi. Bidan sebagai tenaga kesehatan
harus memiliki kesiapan untuk merujuk ibu dengan keluhan ginekologi ke fasilitas
kesehatan rujukan secara optimal dan tepat waktu jika menghadapi penyulit.
14