SISTEM KARDIOVASKULER
Oleh :
Ns. Tri Cahyo S, M.Kep., Sp.MB
Ns. Tri Cahyo Sepdianto, M.Kep., Sp.MB
Contact :
081334766321
Email :
cahyo_sepdianto@yahoo.com
Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami pengkajian pada klien
dengan gangguan sistem kardiovaskuler
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a. Menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler
b. Menjelaskan teknik pengkajian dengan anamnesa pada sistem
kardiovaskuler
c. Menjelaskan teknik pemeriksaan fisik pada sistem kardiovaskuler
d. Menjelaskan pemeriksaan diagnostik pada sistem kardiovaskuler
e. Menyebutkan diagnosa keperawatan yang sering muncul pada klien
dengan gangguan sistem kardiovaskuler
REVIEW
ANATOMI FISIOLOGI
Base
Apex
Figure 19.1b
Ruang Jantung
• Terdiri 4 ruangan
Atrium (kanan & kiri)
Ventrikel (kanan & kiri)
Atrioventrikuler
a. Tricuspid
b. Bicuspid (Mitral)
Katup Jantung
Semilunar
a. Aorta
b. Pulmonal
Mitral Valve
Tricuspid Valve
Aorta Valve
Pulomonal Valve
Semilunar Valve
Papillary muscle
Interventriculer Septum
SISTEM SIRKULASI
Right CA
SA node? RCA 55%, LCA
Left Anterior Descending CA Marginal Branch
45%, dual 10%
Cardiac Muscle Tissue
Siklus Jantung
Stroke Volume
dipengaruhi oleh :
• Beban Awal (preload)
• Kontraktilitas
• Beban Akhir (afterload)
Cardiac Output
Preload
Merupakan kekuatan yang meregangkan otot-otot
ventrikel pada end diastolic atau sesaat sebelum kontraksi,
yang digambarkan dengan jumlah volume darah yang
berada di ventrikel saat itu.
CO = HR x SV
Heart rate (HR) – Jumlah denyutan per menit
Bervariasi tergantung rangsangan sympatis dan parasympatis dan pengaruh dari
hormon adrenal (epinephrine/norepinephrine)
• Contoh :
Tekanan Sistole : 120 mmHg
Tekanan Diastole : 80 mmHg
Tekanan Nadi : 40 mmHg
Tekanan Arteri Rerata
• Rumus :
Tekanan Diastole + 1/3 Tekanan Nadi
Pusat kontrol di dalam
MEDULLA OBLONGATA
Terdapat tiga pusat kontrol untuk Sistem Kardiovaskular
Yang berlokasi di dalam medulla oblongata
1. Cardiac acceleratory
centre
3. Vasomotor centre
medulla
oblongata
spinal
cord
Baroreceptors
Chemoreceptors
Kontrol Saraf terhadap Peningkatan Tekanan Darah
WAWANCARA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
WAWANCARA
Data demografi
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit yang lalu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat Psikososial
Pola aktivitas sehari-hari
Data Demografi
Nama
Umur
Jenis kelamin
Tempat tinggal
Pekerjaan
Agama
Keluhan Utama
Keluhan yang paling dirasakan oleh klien sehingga ia
minta pertolongan
Keluhan :
Nyeri dada
Pingsan
Sesak nafas
Batuk berlendir/darah
Berdebar-debar
Merasa cepat lelah
Edema ekstremitas dll
Riwayat Penyakit Sekarang
Menanyakan tentang perjalanan sejak timbul keluhan
hingga klien minta pertolongan
Pedoman PQRST
P : Provokatif / palliatif
Q : Quality
R : Region / radiation
S : Severe
T : Time / waktu
Riwayat Penyakit Yang Lalu
Menanyakan penyakit-penyakit yang
pernah dialami sebelumnya
Contoh :
Hipertensi
DM
Gangguan fungsi tyroid
Penyakit darah dll
Riwayat Penyakit Keluarga
Ansietas, Takut
Pola Aktifitas Sehari-hari
Wajah
Pucat, sianosis, odema, grimace
Hidung
Pernafasan cuping hidung, sianosis
Mata
Konjungtiva pucat, ptechiae, sklera ikterus, arkus senilis pada kornea, eksoftalmus,
keadaan pembuluh darah retina
Leher
Distensi vena jugularis
Arteri karotis
Perlu dibandingkan kiri dg kanan.
Bila denyut berdansa → insuffisiensi aorta
Bila terdengar bruit → stenosis aorta
Kelenjar tyroid
Trachea
Bila setiap denyut jantung trakhea tertarik ke bawah
(tanda oliver) → aneurisma aorta
Sianosis sentral
Mudah di lihat pada daerah dimana aliran darah dekat
dengan permukaan seperti pada mukosa mulut dan lidah
Kuku dan daun telinga
Thorak dan Sistem Respirasi
Inspeksi
Bentuk dada / thorak
Gerakan pernafasan (normal 12 – 20 x/mnt)
Kelainan pernafasan :
Takipnea → cepat (demam)
Bradipnea → lambat (keracunan barbiturat, koma DM)
Cheyne Stokes → dalam – dangkal – berhenti – dalam lagi
(keracunan obat bius, penyakit jantung, perdarahan otak)
Biot →dalam & dangkal yg disertai apnea yg tidak teratur
(meningitis)
Kusmaul → lambat & dalam (keracunan alkohol, uremia, koma DM)
Apneustik →inspirasi megap2 (gasping) diikuti ekspirasi yg sangat
pendek & tdk efisien (lesi pusat nafas)
Thorak & Sistem Pernafasan
Palpasi
Nyeri tekan, bengkak, krepitasi
Gerakan thorak simetris / tdk
Vokal fremitus
Perkusi
Menilai batas2 paru & kondisi paru
Auskultasi
Menilai suara nafas & nafas tambahan
Sistem Kardiovaskuler
Pembuluh perifer
Jantung & aorta
Pembuluh Darah Perifer
Tempat : arteri radialis, brakhialis, karotis, femoralis,
poplitea, dorsalis pedis, tibialis posterior
Abnormal :
Pulsus Bigemini : tiap 2 denyut jantung dipisahkan oleh waktu yg
lama, karena satu diantara denyut jantung menghilang
Hipertensi
Hipotensi
Ingat !!
Korotkof 1 & 4
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi
Tujuan untuk menentukan :
Bentuk prekordium → kelainan : buncit / cekung
Denyut pada apeks jantung
Denyut nadi pada dada → kelainan : denyut di ICS 2 kanan
aneurisma aorta, denyut di ICS 2 kiri aneurisma arteri
pulmonalis
Denyut Pada Apeks Jantung
Normal dewasa : terletak di ruang sela iga ke 4 kiri 2
– 3 cm dari garis mid clavikula
Contoh :
Thrill pd ICS 2 kanan : Stenosis aorta
Thrill pd ICS 2 kiri : Stenosis pulmonal
Perkusi
Perannya menurun sesudah ada foto rontgen toraks
Tetap bermanfaat pd efusi perikard & aneurisma aorta
→ daerah redup melebar
Auskultasi
Menggunakan stetoskop
Bell : mendengarkan suara yg nadanya rendah
BJ 3, 4
Peristaltik
Bentuk, pelebaran pembuluh darah
Hepatomegali, asites, splenomegali
Refluks hepatojuguler
Distensi kandung kemih
Ekstremitas
Sianosis
Pucat
Odema
Clubbing finger
Denyut nadi
Suhu ekstremitas
Capilary refill
CAPILLARY REFILL
1 • Pemeriksaan Laboratorium
2 • Pemeriksaan radiografi
3 • Pemeriksaan Hemodinamik
4
• Pemeriksaan dg Prosedur Grafik
Pemeriksaan Laboratorium
Eritrosit Lekosit
Darah
lengkap
Ht Trombosit
Nilai Normal
Nilai
Faal
PT - APTT ACT
Pembekuan
Fibrinogen
Faal Pembekuan Nilai Normal
Activated Cloting Time < 160 detik
INR 1-2
Protrombin Time (PT) 11 – 15 detik
Acticated Partial Tromboplastin 20 – 35 detik
Time (APTT)
LDL Risiko
>160 Tinggi
130 – 159 Sedang
<130 Rendah
Pemeriksaan Cardiac Marker
Nilai Normal
CK <150 mcg/L
• pH
• PCO2
• PO2
• HCO3
• BE
• SaO2
Pemeriksaan Radiografi
1. Foto RontgenThoraks
2. Fluoroskopi
3. Kateterisasi jantung
4. Angiografi dan radioactive
imaging
Cardio Thoracic Ratio
(a + b) : (c + d) < 0,5
Prosedur Grafik
1. Elektrokardiografi
2. Ekokardiografi
3. Uji Pembebanan Jantung (stress
Testing)
• Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari
rekaman aktivitas listrik jantung pada permukaan
tubuh