Anda di halaman 1dari 7

LHD KONSEP DASAR PENYAKIT DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DEWASA DENGAN STRAIN


Diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Bedah

KEPERAWATAN BEDAH

Oleh:
Kelompok 3B
Kelas D 18

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
LHD KONSEP DASAR PENYAKIT DAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DEWASA DENGAN STRAIN
Diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Bedah

KEPERAWATAN BEDAH

Oleh:
Navieun Nazielah 182310101192
Alqurroti Ainun Chofiya 182310101193
Shavira Rohmani 182310101194
Widiatus Silvia 182310101195
Lidia Tiara 182310101196
Bina Salsabila 182310101200
Nailatus Saadah 182310101201
Maria 182310101202

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
1. Kelompok 2A
Farel. G. A. Ariyanto (18-170)
Apakah perbedaan strain dan sprain menurut kelompok? Karena
pengertian strain sendiri kan adanya cidera pada otott dan tendon, namun
dalam kelompok dijelaskan mengenai cedera pada ligamen juga .. nah,
sedangkan materi kelompok saya itu sprain, dimana merupakan cidera yang
terjadi pada tulang dan ligament, nah apakah perbedaan secara spesifik dari
keduanya agar tidak terjadi ketumpang tindihan pengertian dari kedua cidera
tersebut. Nah tambahan lagi tadi saya lupa, untuk kelompok menjelaskan pada
area pemeriksaan penunjang nya itu kan hanya untuk sprain ankle, nah
pemeriksaan pada strain nya sendiri bagaimana ? ... Apakah kelompok salah
mengetik atau bagaimana ? .. jikalau ada tambahan pemeriksaan penunjang
nya Mohon dijelaskan .. Terimakasih
Jawaban:
Sprain adalah cedera yang terjadi karena regangan yang berlebihan atau
terjadi rovekan pada ligament (penghubung antar tulang). Jika strain adalah
cedera yang terjadi jarena regangan yang berlebihan atau telah terjadi robekan
oada otot maupun tendon (penghubung antar tulang dan otot).
Untuk jawaban dari pertanyaan yang kedua yaitu Itu salah ketik, namun
MRI sana CT Scan (menurut kelompok) bisa digunakan untuk strain karena
untuk memgetahui apakah ada lesi atau tidak
2. Pada penatalaksanaan seharusnya dijelaskan lebih rinci untuk setiap tujuan
dari terapi yang dianjurkan dan mekanisme penatalaksanaan seperti apa
(Anggie Yuan A (18-188)
Jawaban:
Penanganan Muscle Strain
a) Dilakukan Sendiri
Berikan kompres dingin, jangan diberikan yang hangat seperti minyak
angin, balsam, parem kocok, dll. Kompres dingin dengan membungkus
es pada kain/handuk atau memakai ice pack. Saat bengkak sudah
berkurang, baru diperbolehkan untuk diberikan yang hangat. Bila
langsung diberikan yang hangat akan memperparah kondisi bengkak dan
malah akan bertambah nyeri. Saat pengompresan, posisi bagian otot yang
nyeri dalam keadaan lurus, jangan tertekuk. Pengompresan dilakukan
selama 20 menit setiap jam. Obat-obatan penghilang nyeri dan anti
inflamasi dapat dipakai (jangan pakai steroid). Obat tersebut dijual bebas
di apotek. Seperti paracetamol, ibuprofen, dll. Kemudian jaga bagian
yang sakit, hindari trauma lanjutan, istirahatkan dengan posisi lebih tinggi
dari badan. Setelah pulih, jangan lakukan gerakan yang memberikan
beban terlalu berat dahulu pada otot yang pernah sakit tersebut.
b) Dilakukan Dokter
Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang dapat dilakukan sendiri di
rumah. Dokter dapat memastikan apakah merupakan otot yang tertarik
saja, kejadian yang juga sudah kena ke ligamen. Atau malah lebih berat
karena tendon juga terkena trauma. Bila di lengan, berarti lengan
digantung; bila di tungkai, berarti menggunakan tongkat. Obat-obatan
yang mungkin diberikan dokter adalah obat analgetik dan anti inflamasi
seperti ibuprofen, diclofenac, tramadol, dll. Kemudian ada kemungkinan
dokter akan menyarankan untuk fisio terapi. Di rumah sakit dilakukan di
bagian rehabilitasi medis (RM).
Ada penanganan yang waktu dirumah sakit antara lain:
a) IR(Infra Red)
- Persiapan alat : cek kabel, cek lampu, cek fungsi alat. Mesin dipanasi
terlebih dahulu selama 5 menit
- Persiapan pasien : pasien tidur telentang diatas bed
- Pelaksanaan: Nyalakan IR dengan posisi tegak lurus menyinari area
otot soleus atau daerah yang nyeri, Jarak IR dengan area yang diterapi
sekitar 30-45cm dan waktu 15 menit, Pastikan asien hanya merasakan
hangat saja, Setelah selesai maatikan alat dan rapikan kembali
b) Terapi Latihan
1) Streaching
- Posisi pasien : duduk di bed
- Pelaksanaan : Gerakan pasien aktif, Tekuk lutut kaki yang terkena
sampai 90º dengan lutut menghadap langit-langit dan telapak kaki
menapak di bed, Pastikan kaki dalam garis lurus dari shin (tidak
berubah). Sekarang gunakan otot Anda untuk meningkatkan kaki
depan dari lantai sejauh yang Anda bisa,dan kemudian jari jari
kaki mencengkeram bed dan tarik perlahan ke arah lutut, Terus
menarik selama 2 detik, kemudian lepaskan kaki kembali ke bed.
Hati-hati untuk tidak meregangkan selama lebih dari 2 detik setiap
kali, Ulangi selama 8-10 kali
2) Strengthening
- Posisi pasien: berdiri didepan tangga
- Pelaksanaan: Pasien aktif, Mulailah dengan berdiri dan naik ke
tangga dengan lutut lurus, Kaki harus sejajar dan terbuka selebar
bahu, Lakukan selama tiga kali per set selama 10 kali, dengan
istirahat singkat setiap set nya, Tambahkan latihan yang sama
dengan kaki sedikit di buka ke luar. Selanjutnya,lakukan
semuanya dengan lutut di tekuk di seluruh latihan
3) Edukasi
- Untuk melakukan RICE setelah selesai latihan
- Latihan stretching sendiri pada waktu pagi hari
- Memakai deker
3. Mengapa dalam makalah kelompok cedera strain Penatalaksanaannya
menggunakan kemoterapi, bukannya kemptrapi diperuntukkan untuk
pengobatan kanker (Amalia Dwi W 18-185)
Jawaban: kemoterapi adalah terapi pengobatan yang menggunakan bahan
kimia yang bertujuan untuk mereduksi sel-sel kanker yang tumbuh. Jadi obat-
obatan kemoterapi untuk strain tidak ada. Itu merupakan kesalahan dari
kelompok kami.
4. Bagaimana penjelasan mengenai terjadinya komplikasi strain, lalu bagaimana
cara menanggulangi,mencegah serta mendeteksi dari terjadinya komplikasi
tersebut? (Putra Pramadita 18-191, Arief Budiyono 18-187)
Jawaban:
Terjadinya tendinitis yaitu kondisi peradangan atau iritasi pada tendon.
Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot ke tulang, yang membantu
dalam pergerakan. Saat tendon meradang, akan terasa nyeri saat otot
digerakkan, sehingga mengganggu gerakan otot. Tendinitis bisa terjadi pada
tendon di bagian tubuh manapun, meski umumnya paling sering terjadi di
bahu, siku, lutut, pergelangan kaki dan tumit. Komplikasi perioritis yaitu
kondisi peradangan atau inflmasi dari kulit tulang (periosteo), hal ini akan
terjadi jika strain tidak segera ditangani karena strain itu sendiri robekan pada
tendon dan otot.
Untuk mendeteksi dini strain tersebut yaitu jika telah dirasa ada nyeri atau
bengkak pada daerah cedera. Namun strain itu sendiri tidak bisa di deteksi
namun bisa dicegah karena itu penyakit yang terjadi jika ada faktor risikonya
karena strain itu termasuk kedalam KAK (Kecelaksaan Akibat Kerja).
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai