Anda di halaman 1dari 18

2.

3 Asuhan Keperawatan Pada Ibu Tromboplebitis

Seorang wanita (Inisial D) primigravida berusia 41 tahun yang


sebelumnya sehat, dengan kehamilan yang rumit oleh serviks pendek dan diabetes
gestasional, pada 19 April 2019 menjalani operasi caesar yang tidak diprogram
pada usia kehamilan 36 minggu di rumah sakit karena berpotensi sungsang saat
persalinan. Profilaksis antibiotik dengan cefazolin 2 g diberikan secara
perioperatif dan operasi bedah tidak lancar, dengan bayi laki-laki dengan berat
3150 g.
Pada postpartum hari ke 3 pasien melaporkan demam, kedinginan dan
sakit perut konstan pada kedua sisi tetapi lebih kuat di sisi kanan. Dia membantah
gejala pernapasan atau kencing atau lokia janin dan ususnya transit normal.
Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu timpani 39 derajat Celcius dan denyut nadi
dan tekanan darah normal. Paru-paru, perut, dan tungkai normal pada pemeriksaan
dan luka bedah penyembuhannya positif. Palpasi uterus menimbulkan sedikit rasa
sakit. Analisis darah mengungkapkan jumlah sel darah putih 15.800 / μ L dengan
neutrofil 85,9% dan peningkatan protein C-reaktif (17,97 mg / dL). Urinalisis
normal. Ultrasonografi panggul dan radiografi perut negatif.
Pasien memulai terapi antibiotik intravena dengan amoksisilin 2000 mg /
asam klavulanat 200 mg q8 jam untuk dugaan endometritis. Karena lonjakan
demam sesekali dan nyeri perut kanan, pada hari ke 6 postpartum evaluasi
diagnostik dilanjutkan. Analisis darah mengungkapkan jumlah sel darah putih
yang lebih tinggi (19.000 / μ L) dan nilai protein C-reaktif yang lebih tinggi
(35,33 mg / dL). Rasio normalisasi internasional sedikit meningkat (1,3) tetapi
waktu tromboplastin parsial normal (28,5 detik). Terapi antibiotik dialihkan ke
ampisilin 2 g, gentamisin 80mg dan klindamisin 900mg setiap 8 jam dan USG
perut diminta untuk menyingkirkan abses atau hematoma intraabdominal yang
terinfeksi.
Pada hari ke 8 pasca persalinan, meskipun hasil darah membaik (13.900 /
μ Leukosit L dan protein C-reaktif 16 mg / dL), USG mengungkapkan lesi fokus
pada miometrium yang menunjukkan abses.
Pada hari ke 10 pasca persalinan, karena lonjakan demam yang
berkepanjangan, panggul dan pemindaian computed tomography (CT) abdominal
diperoleh. Ini menunjukkan sejumlah kecil cairan intra-periteneum dan
heterogenitas bilateral dalam lumen vena iliaka eksternal. Kultur darah dan kultur
urin dilakukan dan pasien menjalani rontgen dada, yang normal.
Pada hari ke 16 pasca persalinan, hasil kultur darah dan urin dilaporkan
negatif tetapi meskipun ada peningkatan tingkat rasa nyeri, pasien
mempertahankan lonjakan demam. Karena itu, diagnosis klinis SPT
(Tromboflebitis Panggul Septik) dicurigai. Pasien mulai menggunakan antibiotik
broadspectrum (piperacillin 4000 mg / tazobactam 500 mg dan metronidazole 500
mg q8 jam) dan enoxaparin 40 mg / 0,4 mL sekali sehari. Ada respon klinis yang
baik setelah 7 hari kombinasi terapi antibiotik dan antikoagulan. CT scan lain
dilakukan; itu tidak mengungkapkan bukti adanya trombosis.
Pasien dipulangkan pada hari ke 6 apyrexia dalam kondisi stabil, dengan
resep metronidazole 500 mg q8 jam dan enoxaparin 40 mg / 0,4 mL sekali sehari
selama 5 hari lagi. Pasien baik-baik saja pada konsultasi tindak lanjut 3 minggu.

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Tanggal Pengkajian : 22 April 2019
Alamat : Jl. Kalimantan No. 2 Jember
Anak :1
Sumber Informasi : Ny. D
B. Riwayat Kesehatan
1. Diagnosa Medik
Tromboflebitis Panggul Septik (SPT)
2. Keluhan Utama
Demam, kedinginan dan sakit perut konstan pada kedua sisi tetapi
lebih kuat di sisi kanan.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien yang sebelumnya sehat, dengan kehamilan yang rumit oleh
serviks pendek dan diabetes gestasional, pada 19 April 2019
menjalani operasi caesar yang tidak diprogram pada usia kehamilan
36 minggu di rumah sakit karena berpotensi sungsang saat
persalinan.
4. Riwayat Kesehatan Terdahulu
4.1 Penyakit yang Pernah Dialami
Menderita diabetes gestasional saat kehamilan pertamanya ini.
4.2 Alergi (Obat, makanan, plester, dll)
Tidak memiliki alergi obat, makanan maupun plester.
4.3 Imunisasi
Ny. D mengatakan belum pernah melakukan imunisasi selama
masa kehamilan
4.4 Obat-Obatan yang digunakan
Diberikan obat profilaksis antibiotik dengan cefazolin 2 g
diberikan secara perioperatif sebelum melakukan operasi
caesar.
5. Riwayat Keluarga
Ny. D mengatakan bahwa keluarganya belum pernah ada yang
mengalami penyakit seperti yang dideritanya sekarang.
6. GONOGRAM ??
C. Pengkajian : Pola Gordon/NANDA
1. Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien rutin mengecek kandungannya dan untuk pemeliharaan
kesehatan klien mengonsumsi makanan sehat.
2. Pola Nutrisi atau Metabolik (ABCD)
Interpretasi : intake cairan Ny. D cukup adekuat.
2.1 Antopometri
Indeks Masa Tubuh (IMT) klien saat ini adalah sebagai berikut
IMT = BB/TB2 73/ (165)2 = 2,684
2.2 Biomedicalsign
- Sel darah putih 15.800 / μ L dengan neutrofil 85,9%
- Peningkatan protein C- reaktif senilai 17,97 mg / dL
- Urinalisis normal
- Ultrasonografi panggul dan radiografi negatif
2.3 Clinicalsign
Beberapa tanda klinis yang nampak pada Ny. D antara lain :
- Demam
- Kedinginan
- Sakit perut yang konstan pada kedua sisi tetapi lebih kuat di
sisi kanan
2.4 Diet Patern

No Pola nutrisi Sebelum sakit Saat sakit


1 Frekuensi makan 3 kali/sehari 1 kali/ sehari
2 Porsi makan 1 piring full Setengah porsi
3 Varian makanan Sayuran, buah, Makanan yang
susu disediakan
rumah sakit
4 Nafsu makanan Sangat baik Berkurang

Interpretasi : pola nutrisi klien kurang baik.

3. Pola Eliminasi
BAK dan BAB

No Pola Eliminasi Sebelum Sakit Saat Sakit


BAK
1 Frekuensi 4x/sehari 2-3x/sehari
2 Jumlah 0,5xBB = 0,5 x 73 = 0,5x 62 = 31
36,5
3 Warna Bening Pekat
4 Bau Khas urine Lebih menyengat
5 Karakter cair Cair
6 Penggunaan alat - -
bantu
7 Kemadirian Mandiri Perlu bantuan orang
lain
BAB
1 Frekuensi 1x/sehari 1x/ dua hari
2 konsistensi Normal Normal
3 Penggunaan alat - -
bantu
4 Kemandirian Mandiri Perlu bantuan orang
lain

IWL sebelum sakit = (15x73)/24 jam = 1.095/ 24 jam


IWL saat sakit = (15x62)/24 jam = 930/ 24 jam
4. Pola aktivitas dan latihan

C.1 Aktivitas Harian


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilita di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi / ROM V

Ket : 0 : tergantung total, 1 : dibantu petugas dan alat, 2 : dibantu petugas,


3 : dibantu alat, 4 : mandiri

5. Pola tidur dan istirahat


- Sebelum sakit : tidur dibawah pukul 10 malam dan bangun pukul
04.30 dengan kualitas tidur yang baik
- Saat sakit : gelisah saat tidur dan baru bisa memulai tidur diatas
pukul 12 malam
6. Pola kognitif dan perceptual
- Klien tidak mengalami kemunduran pada fungsi kognitifnya.
- Fungsi panca indera klien dalam keadaan baik.
7. Pola persepsi diri
- Gambaran diri : suami klien mengatakan klien exited dengan
kehamilan pertamanya ini dan menjaga kondisi dengan baik.
- Identitas diri : klien merupakan ibu rumah tangga yang mengurus
suami dan keperluan sehari-hari rumahnya
- Harga diri : saat post partum ini klien mengalami penurunan
produktivitas apalagi ditambah nyeri yang dirasakannya.
- Ideal diri : tidak menyerah untuk terus melakukan pengobatan
- Peran diri : klien berperan sebagai istri dan ibu bagi 1 anak yang
baru dilahirkannya.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
- Pola seksualitas : menstruasi teratur sebelum hamil
- Fungsi reproduksi : tidak ada gangguan
9. Pola peran dan hubungan
Ny. D berperan sebagai istri dan ibu bagi anak yang baru
dilahirkan. Walaupun nyeri sering dialaminya, namun klien tetap
menjalankan perannya sebagau seorang ibu. Untuk perannya
sebagai seorang istri tidak berjalan dengan baik, karena terganggu
ia dirawat di rumah sakit.

10. Pola manajement koping stress


Klien merasakan cemas akan nyeri yang dirasakannya semakin
menjadi-jadi.
11. Sistem nilai dan keyakinan
Klien rajin beribadah melaksanakan shalat 5 waktu.
D. Pemeriksaan Fisik (ROS dan Head to Toe)
1. Keadaan umum
Klien nampak meringis kesakitan karena nyeri perut yang diraskan
pada kedua sisinya, juga menderita demam serta kedinginan. Klien
nampak pucat.
2. Tanda- tanda vital
- Suhu : 39 derajat Celcius
- N dan TD : normal
Interpretasi : kondisi klien nampak demam diketahui dari
pemeriksaan suhu tubuh klien, nampak pucat dan lemas.
3. Pemeriksaan fisik Head to Toe
Paru-paru, perut, dan tungkai normal pada pemeriksaan dan luka
bedah penyembuhannya positif. Palpasi uterus menimbulkan
sedikit rasa sakit.
a. Kepala
- Inspeksi : tidak ada lesi dan jejas, rambut bewarna hitam dan
lebat
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

b. Mata
- Inspeksi : konjungtiva merah, sklera putih dan lain-lainnya
normal, tidak buta warna.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

c. Telinga
- Inspeksi : bentuk telinga normal, tidak ada luka atau jejas,
ruam atau kemerahan
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

d. Hidung
- Inspeksi : normal
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

e. Mulut
- Inspeksi : gigi putih, gusi dan lidah merah normal, tidak ada
sariawan

f. Leher
- Inspeksi : tidak ada jejas atau bekas luka, semua normal
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan pembesaran kelenjar
parotis

g. Dada
- Inspeksi paru : bentuk dada normal dan simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

h. Jantung
- Inspeksi : normal, tidak ada jejas ataupun bekas luka
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan, nadi normal

i. Abdomen
- Inspeksi : tidak ada ruam atau kemerahan, semua normal
- Palpasi : pada uterus terasa sedikit nyeri tekan

j. Urogenital
- Inspeksi : tidak ada jejas dan lesi, mons pubis merata dan
tidak ada pembengkakan.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

k. Ekstermitas atas
- Inspeksi : normal, warna kulit kuning langsat, kuku bersih,
tidak ada kelainan tangan.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan elastisitas kulit baik

l. Ekstermitas bawah
- Inspeksi : normal, tidak ada kelainan bentuk, kekuatan otot
baik
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

m. Kulit dan kuku


- Inspeksi : kuku dan tangan bersih, tidak ada lesi
- Palpasi : turgor kulit normal, CRT > 2 detik

E. Analisa Data

Hari/ Data Etiologi Masalah Paraf


Tanggal dan
nama
Kamis / DS : Perubahan/kelainan Kerusakan perfusi
22 April dinding pembuluh jaringan perifer
- Klien mengeluh A
2018 darah
demam, berkeringat
dan nyeri perut pada Agregasi trombosit
kedua sisi namun
Pembekuan darah
lebih kuat sisi kanan.

Pembesaran
DO :
bekuan darah
- Suhu : 39 derajat
Penyempitan vena
Celcius
- N dan TD : normal
Penurunan aliran
darah
DS : Luka Nyeri

- Klien meringis A
merasakan nyeri,
Proses inflamasi
bertambah hebat
(rubor, kalor, dolor,
nyeri yang dirasakan
fungsiolaesa)
jika banyak bergerak
DO :
- Suhu : 39 derajat
Celcius
- N dan TD : normal
- Palpasi daerah
uterus terasa sakit

DS : Penurunan sirkulasi Ketidaknyamanan


arteri
- Klien mengatakan
badan terasa nyeri Penurunan
A
dan sulit untuk oksigenasi jaringan
digerakkan
Produksi/akumulasi
DO :
asam laktat pada
- Suhu : 39 derajat
jaringan
Celcius
- N dan TD : normal
- Klien lebih sering
terbaring di tempat
tidur

DO : Kurangnya daya Kurangnya


ingat pengetahuan
- Klien nampak tidak A
mengikuti anjuran
perawat dan malas
Kesalahan
meminum obat
interpretasi
- Suhu : 39 derajat
informasi
Celcius
- N dan TD : normal
F. Diagnosa Keperawatan (NANDA)
1. Kerusakan perfusi jaringan perifer b.d penurunan aliran darah atau
statis vena d.d sakit perut konstan pada kedua sisi tetapi lebih kuat
di sisi kanan
2. Nyeri b.d proses infalamasi d.d nyeri tekan pada uterus
3. Ketidaknyamanan b.d. penurunan sirkulasi arteri dan oksigenasi
jaringan dengan produksi/akumulasi pada jaringan d.d sulit
bergerak
4. Kurangnya pengetahuan b.d kondisi dan program pengobatan yang
dijalani d.d tidak menjalankan istruksi yang sudah ada

G. Perencanaan Keperawatan (NOC)

No Hari/ Diagnosa Perencanaan dan Kriteria Nama


. Tanggal Hasil dan
Paraf
1 Kamis / Kerusakan perfusi Setelah dilakukan tindakan
22 April jaringan perifer b.d keperawatan x hari
B
2018 penurunan aliran darah diharapkan kerusakan perfusi
atau statis vena d.d sakit jaringan perifer dapat
perut konstan pada berkurang dengan kriteria
kedua sisi tetapi lebih hasil :
kuat di sisi kanan. - Menunjukkan perbaikan
perfusi dipertahankan pada
2 ditingkatkan pada 4
dengan ditandai oleh nadi
perifer sama dengan nadi
jantung, suhu antara 36,5-
37,5 derajat Celcius, dan
tidak adanya edema.
- Menunjukkan peningkatan
toleransi aktivitas
2 Nyeri b.d proses Setelah dilakukan tindakan
infalamasi d.d nyeri keperawatan x hari
B
tekan pada uterus. diharapkan nyeri dapat
berkurang dengan kriteria
hasil :
- Nyeri yang dirasakan
dipertahankan pada 2
ditigkatkan pada 5
- Klien dapat rileks dan
mampu beristirahat dengan
tenang

3 Ketidaknyamanan b.d. Setelah dilakukan tindakan


penurunan sirkulasi keperawatan x hari
B
arteri dan oksigenasi diharapkan ketidaknyamanan
jaringan dengan klien dapat berkurang dengan
produksi/akumulasi kriteria hasil :
pada jaringan d.d sulit - Klien mampu
bergerak meningkatkan aktivitas
yang diinginkan

4 Kurangnya pengetahuan Setelah dilakukan tindakan


b.d kondisi dan program keperawatan x hari
B
pengobatan yang diharapkan pengetahuan
dijalani d.d tidak klien dapat meningkat
menjalankan istruksi dengan kriteria hasil :
yang sudah ada - Klien paham terhadap
proses penyakit, program
pengobatan, dan
pembatasannya.
- Dapat mengidentifikasi
tanda dan gejala yang
memerlukan evaluasi.
H. Intervensi Keperawatan (NIC)

No Hari/ Diagnosa Intervensi Rasional Nama


Tanggal dan
Paraf
1 Kamis / Kerusakan perfusi - lihat ekstermitas - kemerahan,
22 April jaringan perifer b.d warna kulit dan panas, nyeri dan
C
2018 penurunan aliran perubahan suhu, edema lokal
darah atau statis edema, catat merupakan
vena d.d sakit perut simetrisitas betis, karakteristik
konstan pada kedua laporkan proses inflmasi
sisi tetapi lebih inflamasi dan superficial.
kuat di sisi kanan. penyebaran nyeri - distensi vena
- kaji ekstermitas superficial terjadi
untuk daerah jika aliran darah
penonjolan vena balik melalui
yang jelas. vena
Selanjutnya palpasi percabangan juga
untuk tegangan vena dapat teraba
jaringan lokal, - penurunan
regangan kulit dan pengisian kapiler
tonjolan vena merupakan tanda
- kaji pengisian human yang
kapiler dan periksa positif
tanda homan - sampai dengan
- tingkatkan tirah masa pengobatan
baring selama fase di RS selesai,
akut pembatasan
- anjurkan klien aktivitas dapat
untuk menghindari menurunkan
pijatan/urut pada kebutuhan
ekstermitas yang oksigen dan
sakit nutrisi pada
ekstermitas yang
sakit dan
minimal
penyebaran
trombus.
- untuk
meningkatkan
vasodilatasi dan
aliran balik vena
serta perbaikan
edema lokal
Nyeri b.d proses - kaji derajat nyeri, - derajat nyeri
infalamasi d.d catat perilaku dapat
C
nyeri tekan pada melindung mengidentifikasi
uterus. ekstermitas dan pengobatan yang
palpasi uterus akan diberikan.
dengan hati-hati - mendorong
- dorong pasien aliran vena untuk
untuk sering memudahkan
mengubah posisi sirkulasi,
- pantau tanda-tanda menurunkan
vital dan catat suhu pembentukan
- berikan analgesik edema/statis
- mencegah
kelemahan otot,
membantu
meminimalkan
spasme otot
- mengurangi
nyeri dan
menurunkan
ketegangan otot
Ketidaknyamanan - pertahankan tirah - menurunkan
b.d. penurunan baring selama fase ketidaknyamana
C
sirkulasi arteri dan akut n karena
oksigenasi jaringan - pantau tanda-tanda kontraksi otot
dengan vital dan dan gerakan
produksi/akumulasi peningkatan suhu - peningkatan
pada jaringan d.d frekuensi jantung
sulit bergerak menunjukkan
peningkatan
nyeri
Kurangnya - kaji ulang - memberi dasar
pengetahuan b.d patofisiologi kondisi pengetahuan
C
kondisi dan dan tanda/gejala untuk klien
program kemungkinan - istirahat dapat
pengobatan yang komplikasi menurunkan
dijalani d.d tidak - jelaskan tujuan kebutuhan
menjalankan pembatan aktivitas oksigen dan
istruksi yang sudah dan kebutuhan nutrisi jaringan
ada istirahat yang rusak serta
menurunkan
resiko
pemecahan
trombus

I. Evaluasi Keperawatan

Hari/ Masalah Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf


Tanggal dan
Nama
Kamis / Kerusakan perfusi S : Klien mengatakan, “nyeri di
22 April jaringan perifer perutnya sudah berkurang dari
D
2018 skala 2 (terasa berat) menjadi 4
(sembuh total)
O : sudah tidak terlihat meringis
kesakitan
A : recovery
P : ajarkan cara mengatasi nyeri
Nyeri S : klien mengatakan, “nyeri pada
uterus nya sudah hilang
D
O : dapat bergerak bebas
A : recovery
P : ajarkan ROM untuk
pergerakan
Ketidaknyamanan S : klien mengatakan, “ sudah
dapat beristirahat dengan baik”
D
O : kualitas istirahat yang cukup
baik
A : pemulihan
P : imaginary
Kurangnya pengetahuan S : klien mengatakan, “sudah
cukup paham terkait pengetahuan
D
dasar yang sudah diajarkan”
O : mentaati anjuran yang
diberikan perawat
A : recovery
P : diberikan pembekalan saat
akan meninggalkan RS
BAB 3.

KERANGKA KONSEP ATAU POHON MASALAH

Penyebab persalinan
(penurunan hormon, plasenta menjadi tua dan distensi rahim)

Persalinan normal/ operasi caesar

Masa nifas

Perubahan fisiologis perubahan psikologis

Kontraksi uterus Kerusakan perfusi jaringan perifer perubahan peran sebagai ibu baru

Lochea involus butuh informasi

Nyeri Ketidaknyamanan Kurangnya pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai