Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LPD

RINGKASAN MATA KULIAH SAP 10

NERACA LPD

OLEH :

KELOMPOK 3

Devina Danayanti (1607532120)


 Ngurah Surya Maotama (1607532129)
I Gusti Ayu Agung Yustika Nanda (1607532136)
Putu Venny Yunita (1607532142)
I Wayan Sukardika (1607532148)
Anak Agung Mas Prabha Iswara (1607532152)

PROGAM NON REGULER FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

UDAYANA

2018
1.   Pengertian Neraca
Di dalam akuntansi keuangan , neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas
yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas
tersebut pada akhir periode tersebut. Dengan kata lain, neraca merupakan laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Informasi yang dapat

disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk
memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi ( triwulanan ,
caturwulanan , atau tahunan). Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset , liabilitas , dan ekuitas
yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas
Aktiva (Asset) Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan dan memegang peranan penting
dalam operasional perusahaan.
Hutang (Liabilitas) Semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari

kreditur.
Modal Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus, dan laba ditahan. Atau dengan kata lain,
modal yakni kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-
hutangnya.
2.   Pos Pos Neraca LPD
Secara teknis operasional LPD tidak jauh bedanya dengan bank. Di sisi pasiva neracanya
 berisi uang titipan masyarakat anggotanya yang merupakan hutang bagi LPD. Di sisi aktiva
neracanya berisi piutang LPD kepada anggotanya. Seperti halnya bank, modal LPD relatif

sangat kecil dibandingkan dengan dana titipan anggotanya. Di sisi pasiva LPD menghadapi
risiko likuiditas bila anggotanya tiba-tiba menarik dana dalam jumlah yang jauh melampaui
 persediaan uang tunai yang dimiliki oleh LPD pada saat itu. Disisi aktiva neracanya LPD
menghadapi risiko kredit yang bias berakibat fatal bila uang yang dipinjamkan tidak dibayar
kembali pada waktunya oleh anggotanya.
Berikut adalah pos - pos Neraca Lembaga Perkreditan Desa (LPD) :

Pos-pos Posisi
Tanggal
Laporan
AKTIVA
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a.Giro Bank Indonesia
 b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada Bank lain
a. Rupiah
 b. Valuta asing
4. Penempatan pada Bank lain
a. Rupiah
 b. Valuta asing
5. Surat Berharga yang Dimiliki
a. Rupiah
i.Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk Dijual
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
 b. Valuta Asing
i.Diperdagangkan
ii. Tersedia untuk Dijual
iii. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
PPAP –  Surat Berharga yang Dimiliki -/-
6. Obligasi Pemerintah a.
Diperdagangkan
 b. Tersedia untuk Dijual
c. Dimiliki hingga Jatuh Tempo
7. Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali
a. Rupiah
 b. Valuta asing
PPAP –  Surat Berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali -/-
8. Tagihan Derivatif
PPAP –  Tagihan Derivatif -/-
9. Kredit yang Diberikan
a.Rupiah
i.Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain
 b. Valuta Asing
i. Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain
PPAP –  Kredit yang diberikan -/-
10. Tagihan Akseptasi
PPAP –  Tagihan Akseptasi
-/-
11. Penyertaan
PPAP –  Penyertaan -/-
12. Pendapatan yang masih akan diterima
13. Biaya dibayar dimuka
14. Uang muka Pajak
15. Aktiva Pajak Tangguhan
16. Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap -/-
17. Agunan yang diambil-alih
18. Aktiva lain-lain
Total Aktiva

PASSIVA
1. Giro
a. Rupiah
 b. Valuta asing

23. TKaebwuanjgibaann
segera lainnya 4. Simpanan
Berjangka
a. Rupiah
i.Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain
 b. Valuta Asing
i. Pihak terkait dengan Bank
ii. Pihak lain
5. Sertifikat Deposito
a. Rupiah
 b. Valuta asing
6. Simpanan dari Bank lain
7. Surat berharga yang dijual dengan janji diberi kembali
8. Kewajiban Derivatif
9. Kewajiban Akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
a. Rupiah
 b. Valuta asing
11. Pinjaman yang diterima
a. Rupiah
 b. Valuta asing
12. Estimasi kerugian komitmen & kontijensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Taksiran Pajak Penghasilan
16. Kewajiban Pajak Tangguhan
17. Kewajiban lain-lain
18. Pinjaman Subordinasi
19. Modal Pinjaman
20. Hak Minoritas
21. Ekuitas
a. Modal disetor
 b. Agio (Disagio)
c. Modal sumbangan
d. Selidih penjabaran laporan keuangan
e. Selisih penilaian kembali aktiva tetap
f. Pendapatan Komprehensif lainnya
g. Saldo laba (rugi)
Total Passiva
1)   Aktiva (
1)  Kas
Diisi dengan uang unai yang ada dalam kas LPD berupa uang kertas dan uang logam
yang merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia.  
(2)   Antar Bank Aktiva

Diisi dengan semua jenis simpanan LPD yang ditempatkan di BPD seperti rekening
giro, deposito berjangka dan tabungan. Saldo rekening ini tidak boleh dikompensasikan
dengan saldo rekening –  rekening simpanan dan tagihan LPD atau bank lain.  
(3)   Kredit yang Diberikan 
Diisi dengan pinjaman yang diberikan pada nasabah, yaitu penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
 pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga tertentu.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) adalah angka yang menunjukkan

 besarnya persentase perbandingan antara batas maksimum pinjaman yang diberikan


yang diperkenankan terhadap modal LPD.BMPK kepada satu peminjam dimaksudkan
untuk mencegah agar risiko pinjaman yang diberikan tidak terkonsentasi pada satu
 peminjam. Batas maksimum pemberian kredit kepada satu peminjam adalah 20% (dua
 puluh persen) dari jumlah modal LPD. Adapun penggolongan kolektibilitas pinajaman,
sebagai berikut:
a.  Lancar  
Kualitas pinjaman yang diberikan dikategorikan lancar apabila memenuhi kriteria
: a) Tidak terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga; b) Terdapat

tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga tetapi tidak lebih dari 3 kali angsuran; c)
Pinjaman yang diberikan belum jatuh tempo. 
 b.  Kurang Lancar  
Kualitas pinjaman yang diberikan dikategorikan kurang lancar apabila memenuhi
kriteria : a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 3 kali
angsuran tetapi tidak lebih dari 6 kali angsuran; b) Pinjaman yang diberikan belum
 jatuh tempo.
c.  Diragukan 
Kualitas pinjaman yang diberikan dikategorikan diragukan apabila memenuhi

kriteria : a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga lebih dari 6 (enam)
kali angsuran tetapi tidak lebih dari 12 (dua belas) kali angsuran; b) Pinjaman yang
diberikan telah jatuh tempo tetapi tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.  

d.  Macet 
Kualitas pinjaman yang diberikan dikategorikan macet apabila memenuhi kriteria
: a) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga lebih dari 12 (dua belas)

kali angsuran; b) Pinjaman yang diberikan telah jatuh tempo lebih dari 3 (tiga)
bulan. (4)  Aktiva Tetap dan Inventaris 
Menurut PSAK No. 16, Asset tetap adalah asset berwujud yang : a) Dimiliki untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada
 pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan b) Diperkirakan untuk digunakan selama
lebih dari satu periode
Pembelian aktiva tetap dilakukan oleh LPD harus mendapat persetujuan dari badan
Pembina. Untuk mengontrol aktiva tetap petugas LPD dapat membuat daftar aktiva tetap.
Batas maksimum pengadaan aktiva tetap dan inventaris adalah 50% (lima puluh persen)

dari modal.
a.  Harga Perolehan 
Diisi dengan aktiva tetap, yaitu harga perolehan atau nilai revaluasi masing-
masing dari tanah, gedung kantor, rumah dan prabot milik LPD termasuk pula ke

dalam pos ini biaya –  biaya yang dikeluarkan untuk: a) Pembangunan gedung dalam
 penyelesaian, b) Mengubah bentuk, menambah, memperbaiki atau mengganti 
 b.  Akumulasi penyusutan 
Pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun harus dibebankan sebagai biaya untuk mendapatkan,

menagih, dan memelihara penghasilan dengan cara mengalokasikan pengeluaran


tersebut selama masa manfaat harta tersebut melalui penyusutan.
Metode penyusutan yang dibolehkan berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2008
Pasal 11 (1)) adalah :
a)   Metode garis lurus (straight-line method) yaitu metode yang digunakan untuk
menghitung penyusutan yang dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar
selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut. Penyusutan atas
 pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan atau
 perubahan harta berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna

 bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa
manfaat lebih dari satu (1) tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama
 besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut.  
 b)  Metode saldo menurun (declining-balance method) yaitu metode yang

digunakan untuk menghitung penyusutan dalam bagian-bagian yang menurun


dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku dan nilai sisa

 buku pada akhir masa manfaat harus disusutkan sekaligus. Metode ini tidak
dapat digunakan untuk menghitung penyusutan atas bangunan.
Masa manfaat dan tarif penyusutan aktiva untuk masing-masing kelompok telah
ditetapkan sebagai berikut : 

(5)  Aktiva Lainnya 


Diisi dengan saldo rekening-rekening aktiva lainnya yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam salah satu pos di atas, misalnya persediaan barang yang tidak
merupakan objek penyusutan (persediaan kertas dan formulir) dan pembebanan
sementara setoran jaminan listrik.
2)   Pasiva
Pasiva terdiri atas hutang atau kewajiban LPD kepada nasabah dan pihak ketiga lainnya

serta modal sendiri.


(1)  Tabungan
Tabungan yaitu simpanan dana pihak ketiga bukan bank /BPR yang penarikannya

hanya dapat dilakukan dengan cara  –  cara tertentu. Dengan adanya berbagai deregulasi
terhadap LPD menyebabkan semua LPD memiliki berbagai jenis produk tabungan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa adanya persetujuan dari BI, seperti tabungan
harian, adanya penarikan undian berhadiah, kemudahan untuk menyetor maupun
menarik dana serta berbagai fasilitas lainnya. 
(2)   Deposito Berjangka
Deposito berjangka yaitu deposito yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian pihak ketiga dengan LPD. Deposito baru bisa dicairkan
sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3,
6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena
 penalti. 

(3)   Antar Bank Pasiva 


Merupakan pinjaman yang diterima LPD dari BPD. (4) 
Pinjaman yang diterima 
Diisi dengan pinjaman yang diterima dari pihak lain misalnya pinjaman dari LPD
lain. 
(5)   Rupa –  Rupa Pasiva 
Diisi dengan kewajiban lain-lain atau hutang yaitu saldo rekening pasiva lainnya
yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu pos di atas. Misalnya
 bunga simpanan berjangka yang belum dibayarkan.  

(6)   Modal 
LPD harus memenuhi kecukupan modal minimum 12% (dua belas persen).
Kecukupan modal ditentukan berdasarkan perbandingan antara modal LPD dengan
ATMR. Modal LPD terdiri dari:
a.   Modal inti : a) Modal disetor; b) Modal donasi; c) Modal cadangan; d) Laba
tahun lalu; dan e) Laba tahun berjalan, diperhitungkan 50% (lima puluh persen).
Modal inti diperhitungkan sebagai faktor pengurang berupa pos rugi tahun-tahun
lalu dan rugi tahun berjalan. 
b.   Modal Pelengkap : a) Akumulasi penyusutan aktiva tetap dan inventaris; b)

CPRR, diperhitungkan setinggi-tingginya sebesar 1,25% (satu dua puluh lima


 per seratus persen) dari aktiva tertimbang menurut risiko. (7) 
Cadangan
Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba bersih.
Cadangan tujuan, yaitu bagian laba yang disisihkan untuk tujuan tertentu. Cadangan

Piutang Ragu  –   Ragu (CPRR), yaitu cadangan yang dibentuk untuk menampung
kerugian yang mungkin timbul sebagai dari tidak dapat diterimanya kembali
sebagian/seluruh pinjaman yang diberikan dan disajikan sebagai pos pengurang pinjaman
yang diberikan. Pembentukan CPRR pada LPD didasarkan kepada kualitas pinjaman

yang diberikan yang besarnya ditetapkan sebagai berikut: a) 0,5% dari pinjaman yang
diberikan yang memiliki kualitas lancar; b) 10% dari pinjaman yang diberikan dengan
kualitas kurang lancar; c) 50% dari pinjaman yang diberikan dengan kualitas diragukan;
d) 100% dari pinjaman yang diberikan dengan kualitas macet.
(8)   Laba/Rugi 
a.  Laba adalah laba bersih yang diperoleh yang belum ditetapkan penggunaannya  
 b.  Rugi adalah kerugian yang diderita hingga periode bersangkutan.  

3.   Jenis Neraca LPD 


Dalam laporan keuangan LPD terdapat beberapa jenis neraca yaitu:
1)  Neraca Percobaan
 Neraca percobaan adalah suatu yang berisi perkiraan-perkiraan buku besar serta
 penjumlahan-penjumlahan Debet dan Kredit perkiraan-perkiraan itu. Neraca Percobaan
dibuat secara berkala, bisa 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan atau 1 tahun. Tujuan
dibuatnya Neraca Percobaan adalah untuk mengetahui keseimbangan antara jumlah Debet
dengan jumlah Kredit pada Buku Besar. Apabila tidak seimbang antara jumlah Debet
dengan jumlah Kredit pada Buku Besar, maka Buku Besar tersebut salah. Untuk mengetahui
dari mana kesalahan yang ada pada Buku Besar, maka pertama-tama perlu ditelusuri Buku Jurnal, baru dapat diketahui kesalahannya.

2)  Neraca Saldo
 Neraca saldo adalah suatu daftar yang dipergunakan untuk mencatat selisih antara jumlah
Debet dan Kredit yang ada pada Neraca Percobaan. Neraca Saldo dibuat setelah Neraca
Percobaan disusun. Tata cara mengerjakan Neraca Saldo yaitu: a) Saldo debet dibukukan
 pada sisi debet; b) Saldo kredit dibukukan pada sisi kredit
4.   Contoh Neraca Percobaan

LPD DESA ADAT KESIMAN


NERACA PERCOBAAN PER
DESEMBER 2015

Nama Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir

Perkiraa n
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

1.464.637.572,0 1.577.908.622,0 164.665.455.443,0


164.778.726.493,0 0 0 2
1.178.266.243,00 1.178.266.243,00
AKTIVA 2
Kas 1.407.769.975,00 0 613.008.550,00 500.000.000,00 1.520.778.525,00 0

Teller 1 0 0 353.749.000,00 353.749.000,00 0 0

Teller 2 0 0 448.380.022,00 448.380.022,00 0 0

Teller 3 0 0 0 0 0 0

Teller 4 0 0 0 0 0 0
Teller 5 0 0 0 0 0 0
  Bank 25.507.423.973,02 0 1.000.000,00 0 25.508.423.973,02 0

- Giro 0 0 0 0 0 0
-
8.882.423.973,02 0 1.000.000,00 0 8.883.423.973,02 0
Tabungan
- 16.625.000.000,00 0 0 0 16.625.000.000,00 0
Deposito

Kredit 133.169.422.850,0 133.127.143.250,0


 Yang 0 33.500.000,00 75.779.600,00 0
0 0
Diberikan
-
133.169.422.850,0 133.127.143.250,0
Kredit 0 33.500.000,00 75.779.600,00 0
Bulanan 0 0
-
Kredit 0 0 0 0 0 0
Musiman

Aktiva 2.757.466.750,00 1.178.266.243,00 0 0 2.757.466.750,00 1.178.266.243,00


Tetap
-
Harga 2.757.466.750,00 0 0 0 2.757.466.750,00 0
perolehan
-
 Akumulasi 0 1.178.266.243,00 0 0 0 1.178.266.243,00
penyusutan
 Aktiva 1.936.642.945,00 0 15.000.000,00 200.000.000,00 1.751.642.945,00 0
lain-lain
132.804.631.501,1 1.261.214.472,0 1.362.246.594,0 132.905.663.623,1
0 0
PASSIVA 2 0 0 2

0 54.082.252.998,37 82.117.000,00 200.748.922,00 0 54.200.884.920,37


Tabungan

Tabungan 0 0 0 0 0 0
Wajib
-
Tabungan 0 49.985.685.797,37 82.117.000,00 195.718.922,00 0 50.099.287.719,37
Sukarela
-
Tabungan 0 4.096.567.201,00 0 5.030.000,00 0 4.101.597.201,00
Program
0 1.279.935.224,00 0 1.300.000,00 0 1.281.235.224,00
TANTRI
0 1.708.384.967,00 0 2.800.000,00 0 1.711.184.967,00
THATUA
0 1.057.387.010,00 0 500.000,00 0 1.057.887.010,00
TAMAS

Tabungan 0 50.860.000,00 0 430.000,00 0 51.290.000,00


Cingkreman

Deposito 0 78.105.100.000,00 0 0 0 78.105.100.000,00


Berjangka

Pinjaman 0 0 0 0 0 0
luar

0 565.847.671,00 66.088.922,00 48.489.122,00 0 548.247.871,00


Titipan
-
Titipan 0 545.846.200,00 20.864.600,00 3.264.800,00 0 528.246.400,00
Bunga
Deposito
  -
Titipan 0 20.001.471,00 45.224.322,00 45.224.322,00 0 20.001.471,00
Lainnya

Kewajiban 0 51.430.831,75 0 0 0 51.430.831,75


lain-lain
1.113.008.550,0 1.113.008.550,0
RKP 0 0 0 0 0 0

RKP
0 0 554.097.250,00 554.097.250,00 0 0
Teller 1

Teller R2KP 0 0 558.911.300,00 558.911.300,00 0 0


RKP 0 0 0 0 0 0
Teller 3
RKP
0 0 0 0 0 0
Teller 4
RKP 0 0 0 0 0 0
Teller 5
0 22.735.154.697,97 0 325.000.000,00 0 23.060.154.697,97
EQUITY
0 168.574.000,00 0 0 0 168.574.000,00
Modal
-
Modal 0 2.000.000,00 0 0 0 2.000.000,00
Disetor
-
Modal 0 166.574.000,00 0 0 0 166.574.000,00
Donasi

Cadangan 0 17.675.924.776,97 0 0 0 17.675.924.776,97


Umum

164.778.726.493,0 151.827.396.521,0 2.725.852.044,0 2.940.155.216,0 164.665.455.443,0 151.928.428.643,0


Jumlah 2 9 0 0 2 9

Nama Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir


Perkiraan
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

Cadangan
Khusus/Tujuan 0 853.655.921,00 0 25.000.000,00 0 878.655.921,00
Cad.

Praignujaman
Ragu-
Laba /
Rugi Tahun
berjalan
Laba /
Rugi Tahun
Lalu
0 4.037.000.000,00 0 300.000.000,00 0 4.337.000.000,00
PENDAPATA 24.496.145.809,8
0 3 0 58.940.100,00 0 24.555.085.909,83
N
0 0 0 0 0 0

Pendapatan 21.710.314.289,0 0 58.053.600,00 0 21.768.367.889,06


0
Dari
0 Bunga : 0 0 06 0 0
- Pend.
Bunga 20.347.570.985,0 0 58.053.600,00 0 20.405.624.585,00
0 0
Pinjaman

Bunga- PDenpdo.sito 0 1.086.825.000,01 0 0 0 1.086.825.000,01


  -
Pendapatan
Bunga 0 275.918.304,05 0 0 0 275.918.304,05
Tabungan
Ongkos
0 2.411.661.750,00 0 837.500,00 0 2.412.499.250,00
 Administrasi

Pendapatan 0 244.291.650,00 0 49.000,00 0 244.340.650,00


Lain-lain

Pendapatan 0 8.370.449,00 0 0 0 8.370.449,00


Non
Operasional

Pendapatan 0 121.507.671,77 0 0 0 121.507.671,77


 ADM Tabungan
17.033.715.030,9
BIAYA 16.435.471.758,90 0 598.243.272,00 0
0
0

Biaya
Bunga 9.589.314.556,00 0 17.319.022,00 0 9.606.633.578,00 0
- Biaya
Bunga 2.426.776.856,00 0 13.174.222,00 0 2.439.951.078,00 0
Tabungan
Sukarela
- Biaya
Bunga Simp. 7.162.537.700,00 0 4.144.800,00 0 7.166.682.500,00 0
Berjangka
- Biaya 0 0 0 0 0 0
Bunga Lainnya
Biaya
3.300.579.418,75 0 69.705.000,00 0 3.370.284.418,75 0
Pegawai
Biaya 406.732.225,00 0 0 0 406.732.225,00 0
Kantor
Biaya 104.168.075,00 0 600.000,00 0 104.768.075,00 0
Pemel & Pemb.
Biaya 58.210.100,15 0 0 0 58.210.100,15 0
Perjalanan
Biaya
Penyusutan 270.804.831,00 0 0 0 270.804.831,00 0
 Aktiva
Biaya
Pinjaman Ragu- 1.655.500.000,00 0 300.000.000,00 0 1.955.500.000,00 0
Ragu
Biaya JAMSOSTEK
92.182.805,00 0 0 0 92.182.805,00 0
Biaya
Pendidikan
Biaya 15.975.916,00 0 0 0 15.975.916,00 0
Lain-lain
838.038.832,00 0 210.619.250,00 0 1.048.658.082,00 0
Biaya Non
Operasional
103.965.000,00 0 0 0 103.965.000,00 0

181.214.198.251, 3.324.095.316, 3.324.095.316,0 181.699.170.473, 181.699.170.473,9


Jumlah 181.214.198.251,92 92 00 0 92 2

TOTAL 24.555.085.909,
PENDAPATAN 83
17.033.715.030,
TOTAL BIAYA 90
7.521.370.878,9
LABA / RUGI 3
PAJAK 0,00
LABA RUGI
7.521.370.878,9
SETELAH PAJAK
3
  Denpasar, 02 Januari 2016
Kepala LPD SI. Akuntansi

Drs. I Wayan Rayun, MBA. Panca Agustini


REFERENSI

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan. UPP STIM YKPN

Suartana, I Wayan. 2010.  Arsitektur Pengelolaan Risiko pada Lembaga Perkreditan


 Desa (LPD) Tahun 2010. Udayana Press

SAK ETAP LPD. 2010. IAI

PSAK 31 (Revisi 2000)

Perda. Peraturan yang terkait dengan LPD

Anda mungkin juga menyukai