TUGAS KELOMPOK
DISUSUN OLEH:
NAILIS SANGADAH FIDDARAINI (I1F020001)
SIWI KURNIASARI (I1F020002)
IAN RIZKY VANDANI (I1F020003)
AGATA SEKAR RUMARAS (I1F020004)
MUTMAINAH (I1F020005)
AGUS DWI PUTRA SETIAWAN (I1F020006)
IKA KARTINI ANDRIYANI (I1F020007)
SIDIK PRIYANTO (I1F020008)
SUTINAH (I1F020009)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
B. PEMBAHASAN
1. Definisi Kejadian................................................................................ 3
3. Faktor Risiko......................................................................................10
4. Akibat.................................................................................................10
C. PENUTUP.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
A. RINGKASAN SITUASI PEMBELAJARAN
Film ini berjudul “Amour”, dalam bahasa Prancis berarti cinta. Amour
termasuk film bergenre drama romantis. Film yang diproduksi pada 2012 ini
disutradarai cum penulis skenario oleh Michael Haneke. Aktor yang terlibat
antara lain Jean-Louis Trintignant, Emmanuelle Riva, dan Isabelle Huppert.
Amour ditayangkan secara perdana pada festival film paling bergengsi di
Perancis, yaitu Festival Film Cannes pada 20 Mei 20121. Film berdurasi dua
jam itu mendapat banyak apresiasi positif dari para sineas dan kritikus karena
mampu menyuguhkan fenomena psikososial dan hubungan keluarga dalam
tatanan kehidupan urban2.
Plot mundur3 digunakan Michael Haneke untuk film ini. Pada bagian
awal, penonton disuguhi situasi para penghuni gedung apartemen yang
mengeluhkan bau aneh dari salah satu apartemen di Paris. Lalu, polisi dan
petugas keamanan datang mendobrak pintu apartemen, mereka menemukan
mayat Anne Laurent yang terbaring di tempat tidur.
1 Usai rilis perdana, film dapat dinikmati di bioskop-bioskop, seperti Jerman, Prancis, dan
Amerika Serikat. Film Amour sempat menempati posisi ke-37 di daftar box office. Total
pendapatan yang dihasilkan oleh film ini mencapai $ 36,787,044, melebihi anggaran produksi film
yang hanya $ 8.9 juta. Lihat Wikipedia Indonesia dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/Amour_(film_2012)
2 Berdasarkan Rotten Tomatoes, film ini memiliki rating 93%, berdasarkan 207 ulasan, dengan
rating rata-rata 8.7/10. Berdasarkan Metacritic, film ini mendapatkan skor 94 dari 100,
berdasarkan 44 kritik, menunjukkan "pengakuan universal"., Lihat, ibid
3 Plot merupakan alur cerita yang dibuat untuk menciptakan deretan peristiwa secara kronologis,
saling berkaitan, dan bersifat kausalitas. Plot mundur adalah suatu alur yang ceritanya dimulai
dengan penyelesaian.
iii
Keesokan harinya, saat mereka sedang sarapan pagi, Anne mendadak
menderita stroke. Ia duduk dalam kondisi katatonik dan tidak menanggapi
rangsangan Georges. Anne mengalami demensia sesaat dimana dia tidak
mampu mengingat apapun yang terjadi. Bahkan, tangan Anne tidak mampu
menuang minuman. Lalu, Anne menjalani operasi pembuluh darah yang
tersumbat di kepalanya. Operasi ini mengakibatkan hemiparese sehingga
mobilisasi Anne dibantu dengan kursi roda.
iv
Pada bagian akhir, ada scene Georges menulis surat. Ada adegan flash
Anne sedang mencuci piring di dapur, membersihkan rumah, dan bersiap
untuk menonton pertunjukan musik. Film ini diakhiri dengan kelanjutan
adegan pembuka, dimana Eva duduk di ruang tamu setelah berkeliling di
dalam apartemen yang sudah kosong.
B. PEMBAHASAN
1. Definisi Kejadian
4 Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi
8. Jakarta: EGC hlm 168.
5 National Center for Health Statistics (1990) melaporkan sepuluh besar kondisi kronik individu
usia 65+ yaitu artristik, hipertensi, kerusakan pendengaran, penyakit jantung, katarak,
deformitasi/ortopedik, sinusitis kronik, diabetes, kerusakan penglihatan, dan varises vena. Lihat,
ibid hlm 170.
6 Kiik, S.M., Sahar, J., Permatasari, H. 2018. Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut Usia (Lansia) di
Kota Depok dengan Latihan Keseimbangan. Jurnal Keperawatan Indonesia, XXI (2) : 109-116
v
b. Stroke
d. Gangguan Muskuloskeletal
7 Tim Penyusun KBBI. 2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3, Jakarta: Balai
Pustaka
8 Hidayat, A.A..(2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data. Jakarta : Salemba
Medika
9 Sohat, F ., Bidjuni, H., Kallo, V (2014). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
Insomnia Pada Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki
Kecamatan Mapanget Manado. Universitas Sam Ratulangi, tahun 2014 hal 1-7
(diakses pada tanggal 2 Oktober 2020 https://media.neliti.com/)
vi
Muskuloskeletal adalah sistem penting yang terdapat pada
tubuh manusia terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang
membentuk susunan kerangka (skelet). Gangguan muskuloskeletal
sering terjadi pada usia lanjut, seperti fraktur akut pelvis, vertebra,
radius bagian distal, serta osteoartritis panggul, lutut, kaki, tangan
dan lainnya. Gangguan muskuloskeletal dapat memberikan dampak
imobilitas fisik pada lansia10.
e. Terapi
vii
dasarnya (Indahsari, 2013). Pada film Amour, Anne mengalami
stroke sangat nampak jelas bahwa Anne tidak dapat memenuhi
kebutuhan aktivitas hidupnya sehari-hari. Goerges membantu Anne
mulai dari makan, mandi, berpindah tempat dan berjalan. Perubahan
fungsi fisik pada lansia dengan stroke sebagian besar berjalan
dengan bantuan hal ini terjadi karena lansia mengalami perubahan
pada muskuloskeletal. Lansia makin lama makin menurun
kemampuan jantung, paru, ginjal dan harus menyesuaikan diri atau
beradaptasi pada perubahan tersebut agar bisa mempertahankan
kehidupannya. Akibat dari perubahan muskuloskeletal adalah nyeri
pada sendi, kelemahan otot, gerakan terbatas, dan resiko terjadinya
fraktur.(Indahsari, 2013)
b. Stroke
viii
Goerges mulai menyadari sesuatu telah terjadi, terlebih saat Anne
menuangkan teh dengan tangan kanan yang gemetar.
ix
sebagai kondisi dimana salah satu sisi tubuh mengalami kelemahan
sehingga sulit untuk digerakan.
c. Gangguan Kecemasan
x
tanpa alasan apapun. Lalu, Anne dibantu berbaring di tempat tidur.
Terlihat Anne dengan tatapan kosong dan tidak ada semangat
hidup. Anne meminta Goerges pergi dari kamar, dan memintanya
untuk tidak mengawasi. Anne merasa hidupnya tidak perlu
membebani suaminya, bahkan saat suaminya pulang dari upacara
pemakaman temannya, Anne melontarkan sejumlah pernyataan
bahwa kematian lebih baik daripada melanjutkan hidup. Anne sulit
menerima pendapat orang lain atau malas berdiskusi. Dia selalu
mengeluh lelah dan ingin tidur.
3. Faktor Risiko
xi
Beberapa contoh perubahan yang terjadi pada lansia diantaranya :
terdapat pada penurunan massa tulang yang menyebabkan tulang menjadi
rapuh; mengalami penurunan tinggi badan; regenerasi jaringan otot
berjalan lambat dan massa otot berkurang; otot lengan dan betis mengecil
dan bergelambir; otot kehilangan fleksibilitas dan ketahanannya; sendi
mengalami keterbatasan rentang gerak; kartilago menipis sehingga sendi
menjadi kaki, nyeri, dan mengalami inflamasi.
4. Akibat
xii
hidupnya sehari-hari. Goerges membantu Anne mulai dari makan, mandi,
berpindah tempat dan berjalan. Terdapat gangguan motorik pada lidah,
mulut, rahang dan pita suara sehingga pasien sulit bicara (disatria).
xiii
sehari-hari sehingga perlu adanya peran keluarga dan peran sosial
(Nindiawati, 2011).
Gangguan Kecemasan
C. PENUTUP
xiv
xv
DAFTAR PUSTAKA
Adriani & Sari, N. (2019). Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Aktif
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas Bawah Lansia.
Real in Nursing Journal (RNJ), Vol 2, No 3
(https://ojs.fdk.ac.id/index.php/Nursing/article/view/564/149 diakses
pada tanggal 2 Oktober 2020)
Ayu, Afifka Dyah dan Bambang Edi Warsito.2012. Pemberian Intervensi Senam
Lansia pada Lansia dengan Nyeri Lutut dipublikasikan dalam Jurnal
Nursing Studies, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, halaman 60-65
Kiik, S.M., Sahar, J., Permatasari, H. 2018. Peningkatan Kualitas Hidup Lanjut
Usia (Lansia) di Kota Depok dengan Latihan Keseimbangan. Jurnal
Keperawatan Indonesia, XXI (2) : 109-116
xvi
Nindiawati, R. (2011). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan pada
Lansia di Dusun Bibis Lumbungrejo Tempel Sleman Yogyakarta.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
(http://digilib.unisayogya.ac.id/1190/ diakses pada tanggal 2 Oktober
2020)
Putri, F (2019). Efektivitas Terapi Musik Klasik Pada Lansia Yang Mengalami
Kecemasan Menyeluruh (Generalized Anxiety Disorders). Program
Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945.
Hal : 110-116 (http://fppsi.um.ac.id/wp-
content/uploads/2019/07/Frisca-Putri.pdf diakses pada tanggal 2
Oktober 2020)
Tim Penyusun KBBI. 2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3, Jakarta: Balai
Pustaka
xvii
xviii