Anda di halaman 1dari 14

Tugas Tambahan

Negara Dan Warga Negara


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Luluk Fauziah M.Si.

Disusun Oleh :

Wahyu Junaidi 40010118060138

Kelas D

MANAJEMEN PERUSAHAAN

SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMESTER IV

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah
dan rahmat-Nya. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami
dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pembelajaran  Kewarganegaraan. Makalah ini berjudul tentang “Negara dan
warga negara” yang didalamnya membahas tentang pengertian warga Negara
,pengertian kewarganegaraan, hak dan kewajiban warga Negara, dan bela Negara
di Indonesia

Penulis

Semarang, 09 Juni 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………...……………………………        i

DAFTAR ISI……………………………………………………..           ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1     LATAR BELAKANG……………………………………              1

1.2     RUMUSAN MASALAH….……….………………….                  1

1.3     TUJUAN ……………………...…….…………………..                1

BAB II PEMBAHASAN

2.1     WARGA NEGARA DAN


KEWARGANEGARAAN…………………………………….              2

2.2     HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA……….


……………………………………………..               6

2.3 BELA NEGARA………………………………………. 7

BAB III PENUTUP

3.1     KESIMPULAN………………………………………….              9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..                  10

 
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mulai dikenalkan tentang Negara pada usia yang dini, baik itu
dalam kehidupan sehari hari maupun saat kita sedang menimba ilmu di
sekolah.Hal tersebut tentu membuat kita begitu familiar dengan “Negara”.
Namun ironisnya, pemahaman tentang Negara belum banyak diketahui
oleh khalayak luas.
Selain pengetahuan tentang Negara, kita juga tidak menyadari
bagaimana kita berada disebuah tempat yang kita sebut sebagai Negara.
Bagaimana kita tinggal, bagaimana kita mendapat kartu identitas,
bagaimana kita dapat menggunakan sarana umum, mengapa kita disebut
warga Negara indonesia dan lain sebagainya.
Hal-hal kecil namun mendasar seperti inilah yang akan kita bahas
dalam makalah ini. Pengetahuan tentang Negara, warga Negara, dan
kewarganegaraan, secara rinci akan kita bahas adalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Warga Negara ?
2. Apa yang dimaksud Kewarganegaraan ?
3. Apa saja hak dan kewajiban warga Negara ?
4. Apa yang di maksud bela Negara?
C. Tujuan
1. Memberi pengetahuan mendalam terhadap masyarakat.
2. Memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Warga Negara
1. Pengertian

Warga Negara adalah penduduk sebuah Negara yang sudah ditetapkan oleh
undang-undang Negara tersebut. Dimana, penduduk atau warga Negara ini
termasuk unsur sebuah Negara dan menjadi bagian didalamnya dan memiliki hak-
hak penuh juga kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya .

Di Indonesia peraturan atau Undang-undang yang mengatur tentang warga Negara


ini terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 bab V pasal 26 tentang warga
Negara dan penduduk. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa :

a. Warga Negara Indonesia adalah warga asli Indoneisa ataupun warga


Negara asing yang disahkan menjadi warga Negara melalui undang –
undang yang ada.
b. Penduduk adalah warga Negara Indonesia atau bangsa lain yang bertempat
tinggal di Indonesia.
c. Hal-hal menganai warga Negara dan penduduk diatur dalam undang-
undang

Pasal 4 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 juga menjelaskan tentang warga


Negara secara detail. Dalam undang-undang tersebut menjelaskan bahwa warga
Negara Indonesia adalah :

a. Setiap orang yang berdasarkan pada undang-undang atau perjanjian


pemerintah Republik Indonesia dengan negra lain sebelum undang-
undang ini berlaku sudah menjadi warga Negara Indonesia.
b. Anak-anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu
warga Negara Indonesia.
c. Anak-anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah warga Negara
Indonesia dan ibu yang warga Negara asing.
d. Anak-anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah warga Negara
asing dan ibu warga Negara Indonesia.
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dimana ibunya adalah warga
Negara Indonesia dan ayahnya tidak memiliki kewarganegaraan atau
hukum Negara asalnya, maka sang ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada anak tersebut.
f. Anak yang lahir setelah 300 hari ayahnya wafat, dan anak tersebut adalah
anak dari perkawinan yang sah dari ayah yang berkewarganegaraan
Indonesia.
g. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
Negara Indonesia.
h. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga
Negara asing, diman ayahnya adalah seorang warga Negara Indonesia, dan
mengakui bahwa anak tersebut adalah buah hatinya, pengakuan ini
dilakukan sampai anak tersebut berusia 18 tahun atau sebelum menikah.
i. Anak yang ayah dan ibunya tidak diketahui, namun terlahir di wilayah
Indonesia.
j. Anak yang lahir di wilayah Negara Indonesia dimana waktu ia lahir, tidak
jelas kewarganegaraan ayah ataupun ibunya.
k. Anak yang lahir di wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya tidak
diketahui keberadaannya, dan kewarganegaraannya.
l. Anak yang lahir di luar wilayah Indonesia, dimana ayah dan ibunya adalah
warga Negara Indonesia, karena ketentuan Negara, maka anak tersebut
diberi kewarganegaraan Indonesia.
m. Anak dari ayah dan ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, namun sang ayah atau ibu meninggal sebelum
mengucap sumpah setia.

Selain pasal tersebut, dalam pasal 5 UU nomor 12 tahun 2006 menambahkan


bahwa:
a. Anak warga Negara yang belum diikat dari pernikahan yang sah, dari ayah
atau ibu yang memiliki kewarganegaraan asing, tetap diakui sebagai warga
Negara Indonesia sampai usianya 18 tahun.
b. Anak warga Negara yang diangkat secara sah oleh orang tua angkat yang
berkewarganegaraan asing, maka ia tetap diakui sebagai warga Negara
Indonesia sampai usianya 5 tahun.
B. Kewarganegaraan
1. Pengertian

Secara istilah kewarganegaraan berarti sebuah legalitas keanggotaan yang


menunjukkan sebuah hubungan antara suatu Negara dengan warga Negara,
sehingga dapat disimpulkan bahwa kewarganegaraan adalah suatu korelasi antar
warga Negara dan Negara yang menimbulkan adanya kewajiban warga terhadap
Negara maupun hak yang diterima warga Negara .

Selain pengertian secara universal diatas, pengertian kewarganegaraan juga


dibedakan menjadi dua :

a) Kewarganegaraan dalam lingkup yuridis dan sosiologis :


1) Yuridis : adalah status yang ditandai dengan adanya ikatan hukum
antara warga Negara dan Negara tersebut.
2) Sosiologis : adalah kewarganegaraan yang yang meskipun tidak
ada ikatan hukum namun memiliki ikatan perasaan dan emosional.
b) Kewarganegaraan dalam lingkup formal dan material :
1) Formil : adalah kewarganegaraan yang menunjukkan tempat
kewarganegaraan.
2) Materil : adalah kewarganegaraan yang menunjukkan akibat
hukumm sebuah status kewarganegaraan.
2. Asas Kewarganegaraan

Meskipun dalam setiap Negara memiliki peraturan negaranya masing-masing


terkait kewarganegaraan, hukum Internasional juga menyepakati beberapa asas
yang tidak boleh dilanggar oleh semua Negara, yakni :
a. Suatu Negara tidak boleh memasukkan orang-orang yang tidak ada
hubungannya sedikitpun dengan Negara tersebut.
b. Suatu Negara tidak boleh menentukan kewarganegaraan berdasarkan
unsur-unsur primordial yang dirasakan bertentangan dengan prinsip-
prinsip hukum umum.

Asas-asas yang yang berkaitan dengan kewarganegaraan dibagi menjadi beberapa


klasifikasi. Klasisifikasi-klasifikasi tersebut berdasarkan beberapa hal yang
berhubungan dengan kewarganegaraan tersebut.

Berikut adala klasifikasi asas asas tersebut dan penjelasannya :

a. Kewarganegaraan yang ditetapkan dari sisi kelahiran :


1) Asas lus soli
Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan ditentukan dimana ia
dilahirkan, tanpa melihat etnis, agama, ras, atau yang lainnya. Asas ini
banyak terjadi pada bangsa yang modern.
Contoh Negara-negara penganut asas ini diantaranya adalah Argentina,
Brazil, Canada, Colombia, Germany, Mexico, Peru, US, Uruguay, dll.
2) Asas lus sangunis
Asas yang menyatakan bahwa kewarganegarn ditentukan seseorang
berdasarkan keturunannya (kewarganegaraan orang tua).
Contoh Negara-negara penganut asas ini diantaranya adalah America
Serikat, Indonesia, Inggris, Perancis, Malaysia, Jepas, Korea, dll.
b. Kewarganegaraan yang ditetapkan dari perkawinan :
1) Persamaan Hukum
Suami istri adalah dua insan yang dijadikan satu dan tidak dapat
dipisahkan, sehingga dalam kewarganegaraan pun, suami istri
diusahakan memiliki kewarganegaraan yang sama.
2) Persamaan Derajat
Suatu perkawinan tidak memengaruhi kewarganegaraan, keduannya
tetap memiliki hak yang sama untuk memilih kewarganegaraan mereka
masing-masing.

Di Indonesia sendiri menggunakan empat asas yakni ius sanguinis, ius soli,
kewarganegaraan tunggal , dan kewarganegaraan terbatas .

C. Hak dan Kewajban Warga Negara


1. Hak Warga Negara
secara garis besar, hak warga Negara diatur dalam undang-undang Dasar
1945 adalah :
a. Memiliki kedudukan yang sama dimata hukum dan
pemerintah .diperkuat dengan UUD 1945 pasal 27 ayat (1).
b. Memiliki ha katas kehidupan dan pekerjaan yang layak, sesuai
UUD 1945 pasal 27 ayat (2).
c. Ikut serta dalam pembelaan Negara, sesuai dengan UUD 1945
pasal 27 ayat (3).
d. Hak atas kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan, sesuai dengan
UUD 1945 pasal 28.
e. Hak untuk memeluk agama masing-masing, dan untuk
beribadah menurut agama dan kepercayaannya, sesuai dengan
UUD 1945 pasal 29 ayat (2).
f. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara,
sesuai dengan UUD 1945 pasal 30 ayat (1).
g. Hak mendapatkan pendidikan, ssuai dengan UUD 1945 pasal
31 ayat (1).
h. Memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya, sesuai
dengan UUD 1945 pasal 32 ayat (1).
i. Hak khusus fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh Negara, diatur dalam UUD 1945 pasal 34 ayat (1).
j. Hak fasilitas pelayanan kesehatandan pelayanan umum yang
layak, sesuai dengan UUD 1945 pasal 34 ayat (3).
2. Kewajiban Warga Negara

Selain mendapatkan hak-hak yang telah dijanjikan Negara, warga Negara juga
memiliki kewajiban terhadap Negara, yakni :

a. Taat dan patuh terhadap hukum dam pemerintah [ UUD 1945 pasal 27
ayat (1)].
b. Ikut serta dalam upaya pembelaan Negara [ UUD 1945 pasal 27 ayat (3)].
c. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara [UUD 1945 pasal
30 ayat (1)].
d. Mengikuti pendidikan dasar [ UUD 1945 pasal 31 ayat (2)].

D. BELA NEGARA
1. Pengertian bela negara
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaan kepada negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan pancasila
dan uud 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
pembelaan negara bukan semata-mata tugas tni, tetapi segenap warga negara
sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara.
Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan
mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik
dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertanankan Negara dengan
cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara.
Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah
pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya,
baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar
(wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu
dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali
untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan
keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak
memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan
krisis perekratan selama masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela
negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan.
Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen,
misalnya Tentara Teritorial Britania Raya Dalam beberapa kasus milisi bisa
merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat
National Guard
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel,
wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional,
Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-
kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit
personil militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka
sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat
pertahanan negara.

2. Pengertian Bela Negara di Indonesia


Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan
kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari
yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama
warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
Negara
BAB IV

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Negara, Warga Negara, dan kewarganegaraan adalah satu kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan. Karena ketiganya adalah unsur terpenting dari sebuah Negara.

Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara warga Negara dan kewarganegaraan


adalah seorang penduduk dan legalitas resmi kependudukannya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa hukum atau aturan yang ada pada masing masing
negara tentang berbagai hal yang terkait dengan warga Negara dan kewargaannya
baik itu berupa hak maupun kewajiban adalah suatu hal yang harus dimengerti
dan dipahami oleh semua penduduk Negara tersebut, guna terselenggarakannya
masyarakat yang madani.

Indonesia adalah Negara yang menganut asa ius sanguinis, dimana asan tersebut
menetapkan kewarganegaraan dari keturunan ayah dan ibunya.

B. Saran

Untuk tetap menjaga keutuhan Negara ini, kita harus saling menghormati satu
sama lain. Dan yang terpenting adalah meninggalkan kebiasaan untuk melanggar
hukum, harena hal tersebut adalah hal yang menimbulkan perpecahan. Kita harus
terus mengeratkan tali persaudaraan antara warga Negara. Dan bertekat untuk
terus mempertahankan kemerdekaan Negara dan mengembangkannya. Dilihat
dari sisi pemerintah, hendaknya pemerintah membuat peraturan yang pluralitas
dan terbuka kepada rakyat.
DAFTAR PUSTAKA

Adhariyatno, Ade. “Pengertian_Negara,” n.d.

Abdulkarim, Aim. Pendidikan Kewarganegaraan. 1st ed. Bandung: Grafindo


Media Pratama, 2005.

Dwi, Andika. “Kewarganegaraan.” Academia, n.d.


https://www.academia.edu/8345413/Pengertian_Kewarganegaraan.

Listyarti, Retno. Pendidikan Kewarganegaraan. Penerbit Airlangga. Jakarta:


Penerbit Airlangga, 2006.

Simanjuntak P. N. H.. Pendidikan Kewarganegaraan. Jogjakarta: Grasindo


Pustaka, n.d.

“Sejarah Berdirinya Indonesia.” Portal Sejarah, n.d.


http://www.portalsejarah.com/awal-sejarah-berdirinya-negara-republik-
indonesia.html.

Tuniredja, Tukiran. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:


Penerbit Ombak, 2013.

Anda mungkin juga menyukai