Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tantangan bisnis bagi usaha kecil dan menengah di Indonesia dewasa ini
makin meningkat. Bukan hanya dari jenis usaha apa yang dipilih untuk dapat bertahan
pada bisnis yang akan ditekuni, dan upaya untuk terlihat unik dibanding dengan jenis
usaha lain, namun diperlukan perkembangan dari segi manajerial dan cara kerja dari
perusahaan tersebut agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Penggunaan tekhnologi di dalam dunia usaha sudah merupakan keharusan yang tidak
dapat dihindarkan lagi. Arus informasi yang mengalir begitu cepat tiap berjalannya
waktu menuntut adanya kesiapan dari perusahaan tersebut untuk selalu melakukan
kinerja dengan cepat, sehingga tidak tertinggal dari pesaingnya. Sebagai landasan
utama dalam roda perekonomian suatu negara, setiap perusahaan baik besar, maupun
kecil harus mampu untuk mengimplementasikan tekhnologi informasi agar dapat
berjalan secara beriringan tanpa adanya ketimpangan atau perbedaan dalam kinerja
yang sangat besar.
Adanya sistem informasi khususnya sistem informasi akuntansi yang
diterapkan pada perusahaan berskala besar dan modern di dunia turut memberikan
pengaruh bagi berbagai bidang kehidupan terutama dampaknya terasa pula bagi usaha
kecil dan menengah. Namun begitu, sistem informasi akuntansi yang digunakan
haruslah sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai suatu sistem informasi yang
digunakan malah membuat bingung dan memperlambat kinerja suatu perusahaan.
Meskipun menggunakan sistem informasi akuntansi dirasa memiliki lebih banyak
kemudahan, namun kenyataanya masih banyak perusahaan, terutama usaha kecil dan
menengah yang masih menggunakan pencatatan akuntansinya secara manual. Hal ini
disebabkan karena menerapkan sistem informasi akuntansi tidaklah murah. Masalah
ini terjadi pada optik Sultan Semarang. Optik yang melayani Jual-beli frame kacamata
dan aksesorisnya, serta pemeriksaan mata ini sejak pertama kali didirikan melakukan
pencatatan akuntansi secara manual tanpa pernah sekalipun mengadaptasikan sistem
informasi.
Kegiatan wawancara merupakan salah satu tugas di mata kuliah
kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari narasumber, oleh
karena itu kami mewawancarai seseorang pengusaha optic bernama bapak Dinu
Rahman.

Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap telah


memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan dengan harapan kami mendapatkan nilai
yang baik. Serta bermanfaat untuk kami semua.

1.2 Tujuan
1. Sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan.
2. Membuka wawasan tentang ide kreatif kewirausahaan.
3. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam segala aspek kehidupan.

1.3 Manfaat
1. Dapat memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
2. Dapat menambah pengalaman berwirausaha
3. Dapat memberikan pembelajaran untuk bewirausaha

1.4 Pelaksanaan Observasi


Hari/ Tanggal: Senin, 17 September 2019

Waktu :11.00-12.00

Tempat:Optik Sultan Cabang Bulu (Samping kantor PMI)

Narasumber: Bapak Dinu Rahman

Metode: Tanya Jawab dan Pengamatan langsung


BAB II

PERMODALAN

Modal awal yang di pakai oleh Bapak Dinu Rahman untuk memulai usaha ini yaitu
motor untuk beliau berkeliling dan satu tas yang berisi 50 Kacamata. Di awal usahanya
beliau memulainya dengan menawarkan kacamata yang beliau bawa ke beberapa
perusahaan, namun tidak semua perusahaan dapat menerima beliau dengan baik. Mulai dari
dimarahin pimpinan setempat karna dilarang berjualan diperusahaannya, ditendang dan
banyak lagi.
Yang kemudian beliau memulai dengan membuka toko di Johar dengan modal,
lemari kaca, kursi, cermin dan lain-lain
BAB III

SARANA DAN PRASARANA


2.1 Sarana
Sarana yang digunakan Ibu Sulasih untuk usaha ikan pindang ini adalah:
a. Lemari Kaca
Lemari Kaca ini digunakan untuk meletakkan kacamata yang ada.
b. Cermin
Cermin digunakan sebagai mengaca untuk para konsumen.
c. Kursi
Kursi digunakan untuk duduk selagi menunggu kacamata jadi.
d. Handuk atau tissue
Handuk atau tissue digunakan untuk membersihkan atau mengeringkan tangan
agar tidak mengotori lensa
e. Alat-Alat optic
Alat-alat optic yang digunakan sebagai penggantian lensa pada kacamata.
2.2 Prasarana
Prasarana yang digunakan Ibu Sulasih untuk mendukung usaha ikan pindangnya
adalah:
a. Bak cuci tangan
Bak cuci tangan yang digunakan untuk membersihkan atau mensterilkan tangan
agar mendapatkan hasil yang maksimal jika melakukan pemasangan lensa.
b. Meja
Sebagai prasarana untuk menempatkan trial lensa set.
BAB IV

STRATEGI PENGELOLAAN
3.1 SDM/ Tenaga Kerja
Bidang usaha yang cukup efisien ini tidak memiliki jumlah pekerja yang cukup
banyak, namun Bapak Dinu Rahman memiliki pekerja yang ahli dibidang masing-
masing. Bapak Dinu Rahman mencari karyawan dari lingkungan sekitar optic tersebut
dan juga anaknya.
Sehingga total pekerja pada usaha kacamata milik bapak Dinu Rahman hanya
memerlukan 5 orang termasuk dirinya, Bapak Dinu Rahman selain pemilik usaha juga
berperan sebagai penjual dan juga relawan PMI, sehingga menekan biaya produksi
lebih efisien.
3.2 Teknik Pelaksanaan/ Produksi
a. Bahan baku dan Alat
1. Kaca lensa
2. Engsel Kacamata
3. Frame Kacamata
4. Lensometer

5. Lens Edger
6. Lens Grinding
7. Auto Groover
8. Auto Refractometer
9. Mesin Poles
10. Pd Meter
11. Testbox
12. Trial Set
13. Cutting Machine

b. Proses pemesanan
Customers datang ke bagian kasir untuk konsultasi masalah mata yang dialami
oleh Customer.Setelah itu kasir memberikan formulir pemesanan kepada costumer
untuk diisi.setelah data diisi semua costumer menyerahkan kembali kebagian kasir
untuk dicek data yang diisikan.Setelah itu melakukan pemeriksaan mata di ruang
periksa.
c. Proses pemeriksaan
Bagian pemeriksa menerima Formulir Pemesanan yang diserahkan oleh
bagian kasir.Setelah itu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan komputer dan
manual agar data yang didapat akurat.Setelah diperiksa, bagian pemeriksaan (
Refractionist Optisien ) mengeluarkan form hasil pemeriksaan mata Customer.Hasil
pemeriksaanya diserahkan kebagian untuk melakukan pembayaran pemesanan
lensa.Setelah itu kedua data ini diarsipkan oleh bagian.

d. Proses pembayaran
Customer memilih frame yang tersedia di Penjualan Kacamata pada Optik
untuk dipasangi lensa sesuai dengan hasil pemeriksaan.Costumer melakukan
pembayaran sesuai dengan biaya yang telah disepakat. Kemudian kasir membuatkan
nota kontan dua rangkap berdasarkan hasil pemeriksaan dan formulir pemesanan
tadi,rangkap pertama berwarna putih diserahkan kepada costumer sebagai bukti
pengambilan kacamata pada tanggal yang ditentukan.Rangkap kedua berwarna
kuning disimpan oleh bagian kasir.Kemudian kasir membuat Daftar Pemesanan Lensa
untuk diserahkan kebagian order yang akan dibawa ke labotarium dengan frame
kacamata yang telah dipilih oleh costumer.Berikutnya bagian order menyerahkan
Daftar pemesanan Lensa yang telah ditandatangani oleh lab bersama kacamata yang
telah terpasang lensa sesuai ukuran.kemudian kasir mengarsipkan Daftar Pemesanan
Lensa yang telah ditandatangani oleh labotarium tersebut.

e. Proses pengambilan
Costumer datang sesuai tanggal yang dijanjikan.Kasir meminta nota kontan
putih untuk dicocokkan dengan data dengan arsip yang ada. Kasir menyerahkan
kacamata kepada costumer sekaligus membuatkan kartu Hasil Pemeriksaan yang bisa
digunakan jika costumer melakukan servis dengan membawa kartu ini akan
mendapatkan layanan gratis.

f. Proses pembuatan laporan


Kasir akan mengambil setiap bulan data dari Nota Kontan Putih yang merupakan
data pembayaran costumer untuk dibuatkan laporan data penjualan perbulan yang akan
diserahkan kepada kepala toko.

3.3 Teknik Pengadaan


Bapak Dinu Rahman mengambil kacamata dari beberapa supplier terpecaya
yang sudah lama bekerja sama. Sehingga sudah mengerti bagaimana kualitas
kacamata tersebut.

3.4 Teknik Pemasaran


Maksud dari strategi pemasaran adalah suatu tindakan penyesuaian sebagai
reaksi terhdap situasi pasar dengan berdasarkan pertimbangan yang wajar. Tindakan-
tindakan yang di ambil tersebut merupakan pendekatan terhadap berbagai factor, baik
dari luar maupun dalam. Factor luar berdasarkan konsumen yang dituju. Sementara
factor dalam berdasarkan produksi yang dihasilkan.
Yang dilakukan bapak Dinu Rahman dalam pemasaran yaitu pertama promosi,
promosi itu kunci utama. Kedua pelayanan, pelayanan itu bagaimana kita meyakinkan
konsumen bahwa produk yang kita jual itu kualitasnya bagus tidak mengecewakan
konsumen, pokoknya bagaimanapun kita itu membuat konsumen puas dengan produk
apa yang kita jual, walaupun murah walaupun jelek jika kita bilang ini harga murah
lo namanya yang murah pasti kualitasnya berbeda putus pecah pasti mereka sudah tau
karena kita di awal sudah ngomong duluan. Atau kita bilang ini bagus tapi kan kita
juga belum tau kerjaan pabrik bagusnya seperti apa kita tahunya waktu kita belanja
pabrik bilangnya ini bagus tetapi ditengah jalan kok jelek kan tidak tahu konsumen
pastinya bagus karena bilang bagus namun kita ada garansi kita ganti. Saya usaha
kacamata sudah 20 tahun, itu konsumen saya bahkan sampai sekarang itu masih
banyak, bahkan yang putuspun lama lama kembali semua. Ya paling sama konsumen
tidak mengecewakan mereka bagaimana caranya membuat mereka seneng percaya
sama kita nanti kan mereka juga akan membantu kita promosi ke teman temannya.
3.5 Teknik Pengembangan
Teknik pengembangan Usaha pengolahan ikan pindang milik Ibu Sulasih antara lain,
a. Meningkatkan permintaan pkonsumen dengan cara memberikan garansi untuk
konsumen sehingga meningkatkan minat konsumen untuk membeli kacamata.
b. Menjaga komunikasi yang baik dengan instansi yang mendukung perkembangan
usaha.
BAB V

MANAJEMEN KEUANGAN
4.1.Pengembalian Modal

Bapak Dinu Rahman memiliki omzet yang lumayan hanya dari satu cabang
toko yang beliau miliki yaitu omzet perbulan ya kurang lebih 25 – 30 juta perbulan
dari satu cabang, kalau dari cabang kedua kurang lebih 40 juta.

4.2. Penggajian pegawai/ karyawan

Bapak Dinu Rahman menggaji karyawannya sesuai dengan ketekunan


karyawan tersebut, namun bapak Dinu tidak berkenan menjawab berapa gaji
karyawannya tersebut.
BAB VI

TRANSKIP PERTANYAAN

Pewawancara : Sejak kapan bapak memulai usaha optik ini?

Narasumber : Kalau bekerja di optic mulai dari SMA, dan pada awal kuliah saya
mulai usaha sendiri pada tahun 1994 namun saya masih keliling masih sales saya
memulai usaha ini mulai dari nol, pada tahun 1996 saya mulai menyewa toko dan
mulai punya toko pada tahun 1999.

Pewawancara : Sudah berapa cabang toko yang bapak miliki?

Narasumber : Kalo untuk saat ini baru 2, insyaallah pada tahun ini mau membuka
cabang lagi.

Pewawancara : Apa yang membuat bapak untuk memilih berusaha optic kenapa tidak
usaha yang lain saja?

Narasumber : Bukan masalah kacamatanya ya kalo saya itu, jadi sebenarnya prinsip
saya ditanamkan bapak saya bahwa jangan sekali sekali mau jadi pegawai tapi
menjadi wirausaha karena bapak saya juga seorang wirausaha dan sejak kecil saya
sudah membantu sehingga saya belajar wirausaha dari itu. Saya waktu SMA saya
bekerja di optic, dan mulai kuliah saya mulai sales kacamata, karena saya merasa
cocok dalam bidang ini sehingga saya terus berlanjut hingga sekarang.

Pewawancara : Bagaimana awal mula dan modal awal bapak dalam usaha optic ini,
apakah ada masalah atau berjalan sesuai rencana?

Narasumber : Saya kan memulai dari nol jadi benar benar nol, namanya yang
berjuang dari nol tidak mungkin berjalan secara mulus. Kalo masalah banyak pasti
banyak tantangan banyak pantangan yang dihadapi, namanya nyales waktu itu saya
modal dari nol hanya sepeda motor dan satu tas kacamata hanya dengan modal kurang
50 kacamata, saya keliling kalo panas kepanasan kalo hujan kehujanan belom kalau
dimarahin pimpinan setempat saya tidak boleh berjualan kacamata dikantornya.

Pewawancara : Kalau boleh tau kisaran dari harga berapa harga kacamata disini?
Narasumber : Saya sedia paling murah muali 100 rb, 200 rb sampai jutaan juga ada,
namun khusus anak yatim gratis tapi maksimal SMA

Pewawancara : Bagaimana cara bapak menekuni usaha optic ini hingga bisa sesukses
ini?

Narasumber : Kalo mau berusaha dan mau sukses yang utama harus suka dulu
karena kalau kita suka sama yang kita kerjakan mau jatuhnya seperti apapun mau
tidak enaknya seperti apapun bias kita ulangi lagi lanjutkan lagi sudah cocok sudah
seneng. Misal kamu jika mau wirausaha bingung mau wirausaha apa ya ga usah
bingung bingung kamu sukanya apa, sukanya kuliner yaudah tekuni saja. Fokus sama
satu tekuni saja, satu dulu difokusin kalau sudah sukses mau nyoba yang lainnya tidak
apaapa coba coba dulu tapi yang satu yang sudah sukses jangan dilepas. Kalau saya
semua berdasarkan seneng dulu kita seneng sama apa yang kita jalanin lebih lebih kita
seneng menghasilkan uang.

Pewawancara : Lalu bagaimana langkah bapak dalam menarik minat pembeli untuk
membeli kacamata disini ?

Narasumber : Pertama promosi, promosi itu kunci utama. Kedua pelayanan,


pelayanan itu bagaimana kita meyakinkan konsumen bahwa produk yang kita jual itu
kualitasnya bagus tidak mengecewakan konsumen, pokoknya bagaimanapun kita itu
membuat konsumen puas dengan produk apa yang kita jual, walaupun murah
walaupun jelek jika kita bilang ini harga murah lo namanya yang murah pasti
kualitasnya berbeda putus pecah pasti mereka sudah tau karena kita di awal sudah
ngomong duluan. Atau kita bilang ini bagus tapi kan kita juga belum tau kerjaan
pabrik bagusnya seperti apa kita tahunya waktu kita belanja pabrik bilangnya ini
bagus tetapi ditengah jalan kok jelek kan tidak tahu konsumen pastinya bagus karena
bilang bagus namun kita ada garansi kita ganti. Saya usaha kacamata sudah 20 tahun,
itu konsumen saya bahkan sampai sekarang itu masih banyak, bahkan yang putuspun
lama lama kembali semua. Ya paling sama konsumen tidak mengecewakan mereka
bagaimana caranya membuat mereka seneng percaya sama kita nanti kan mereka juga
akan membantu kita promosi ke teman temannya.

Pewawancara : Ada berapa pegawai yang bekerja di optic bapak ?


Narasumber : Ada lima itu sama saya, dari lingkungan sekitar optik namun juga ada
anak saya.

Pewawancara : Berapa rata rata omzet per bulan yang di dapatkan dari beberapa
cabang optic milik bapak ini ?

Narasumber : Omzet perbulan ya kurang lebih 25 – 30 juta perbulan dari satu


cabang, kalau dari cabang kedua kurang lebih 40 juta

Pewawancara : Apakah bapak pernah mengalami kerugian?

Narasumber : Oh bolak balik, kalau rugi besar banyak kurang lebih saya mengalami
rugi besar 3 sampai 4 kali. Namanya ditipu bolak balik saya, namanya hancur bolak
balik saya, rugi besar juga pernah sampai 300 juta. Toko habis ludes juga pernah pada
saat kejadian kebakaran dipasar johar itu sehingga saya mulai dari nol lagi

Pewawancara : Lalu bagaimana cara bapak dalam mengatasi hal tersebut sehingga
bapak tetap dapat memiliki usaha hingga sesukses ini?

Narasumber : Bisnis itu ada ilmunya, semua itu ada ilmunya kalau kita mau bisnis
kalau tidak belajar bisnis kalau tidak hancur ya tidak sukses. Contoh kamu mau jadi
guru SD harus belajar dulu kan? Walau kamu sudah belajar dikampus pasti kamu
masih belajar dari orang lain juga kan oh kalau ngajar seperti itu. Nah saya belajar
dari bisnis istilahnya saya sampai ambil kelas bisnis, itu hampir semua fasilitatornya
saya itu adalah pembisnis sukses dan saya kalau belajar itu sama orang pembisnis.
Semua ilmu ada artinya, kamu kalau mau memulai bisnis belajar dulu kalau tidak
belajar dulu kemungkinan hanya ada dua kalau tidak hancur ya monoton itu itu saja.
Saya belajar itu dari mentor mentor saya mengatakan orang yang sukses dimulai dari
nol, pernah hancur pernah ditipu pernah dikeplak mereka selalu bilang begini kalau
kalian jatuh jangan melihat kenapa saya jatuh tapi cepat bangun berdiri dan berlari
pokoknya kalau hancur jangan di sesali jangan di tangisi jangan pernah bertanya
kenapa saya terjatuh yang penting itu cepet berdiri lalu berlari.

Pewawancara : Apa keinginan kedepan bapak untuk usaha optic ini?

Narasumber : Ya jelas pasti makin berkembang lagi makin besar. Ya saya cuman
ingin memperbanyak pegawai agar bisa mengurangi pengangguran.
Pewawancara : Baik pak segitu saja yang mau saya tanyakan, sebelumnya
terimakasih dan maaf sudah mengganggu waktunya.

Narasumber : Iya tidak apa apaa.


BAB VI

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala
kesulitan akan menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah Bapak Dinu Rahman
yang dulunya susah payah membuka usaha, kini ia mampu membuktikan ia mampu
menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup yang sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk
berusaha, sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi relawan PMI. Dari usaha
yang coba-coba sampai menjadi Toko yang cukup besar dengan kerja keras.
Berusaha memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia berkreasi untuk
mengembang kan usahanya agar semakin maju dan berkembang.

5.2 Saran

Di akhir pembahasan ini dapat diajukan saran-saran bagi Optik Sultan yang

berkaitan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan :

1. Hendaknya optik sultan lebih memfocuskan/ memperbanyak variasi & jenis kacamata
bagi konsumen berusia produktif yang lebih mengutamakan style, design dan lebih
fashionable. karena Berdasarkan Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pemakai
kacamata terbesar yaitu (54%) didominasi oleh konsumen produktif dengan rentang
usia 20-29 tahun
2. Optik Sultan dapat terus memantau dan mengevaluasi pelanggan baru agar mereka
dapat dipertahankan minimal tidak berpindah/switching ke optik lain, misalnya
dengan memberikan pelayanan ekstra dan kemudahan yang lebih spesial. untuk
menimbulkan kesan pertama yang baik di hati pelanggan baru tersebut untuk
kemudian minimal dapat dengan mudah menjalin kontinuitas komunikasi di masa
yang akan dating apalagi sampai berhasil menjadikan pelanggan setia Optik Sultan
sampai akhir.
Lampiran

15

Anda mungkin juga menyukai