Disusun oleh:
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang
berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin
dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
2. Tujuan Khusus
d. Mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit yang diderita ibu
hamil
g. Selain itu pemeriksaan kehamilan atau antenatal care juga dapat dijadikan
sebagai ajang promosi kesehatan dan pendidikan tentang kehamilan,
persalinan, dan persiapan menjadi orang tua (Simpson &Creehan, 2008
dalam Novita, 2011).
1. Bagi Ibu
E. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1-2 sel telur (ovum) dari dinding telur (ovulasi),
yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam sel telur, waktu
coitus, cairan semen masuk kedalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke tuba falopi.
Pembuahan sel telur oleh sel sperma biasanya terjadi dibagian tuba falopi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, ketika salah satu sel sperma masuk dan kemudian bersatu
dengan sel ovum. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi : fertilisasi).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak, menuju
ruang rahim, peristiwa ini disebut nidrasi (implantasi). Sampai pembuahan sampai
nidasidiperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan nutrisi dari ke janin,
dipersiapkan/ terbentuk plasenta.
H. Pemeriksaan Leopold
1. Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus
apa yang berada di fundus dan daerah pelvik. Caranya: Menghadap ke kepala
pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala
yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika
bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan
kurang.
2. Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin). Caranya: Menghadap pada
kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan
tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk
menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan
resisten.
3. Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di
atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun
perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras,
bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak
beraturan.
4. Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk
ke pintu atas panggul. Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut
gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu
tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen
yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang
masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh
janin masuk ke dalam rongga panggul.
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah 3 tahun * 80
TT1
TT3 6 bulan setelah 5 tahun 95
TT2
TT4 1 tahun setelah 10 tahun 99
TT3
TT5 1 tahun setelah 25 tahun/seumur 99
TT4 hidup
a. Zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama garam kapur,
fosfort, bsi dan vitamin.
b. Makanan hendaknya beraneka ragam, berganti-ganti, jagan selalu menu
yang sama, supaya kekurangan menu hari ini bisa diimbangi menu
berikutnya.
c. Cara pengolahan diperhatikan karena dpaat mengurangi nilai makanan,
d. Perhatikan kualitas daripada kuantitas
Pada umunya kalori dalam kehamilan tidak usah ditambah, mlah jika BB
terlalu naik makan harus kurangi, memangbpada kehamilan tua,
metabolime bertambah,tetapi hal ini diimbangi oleh aktivitas yang
berkurang. Penambahan BB pada saat hamil kurang lebih 10-12 kg, hal ini
penting sebagai tanda pertumbuhan anak yang baik. Pada wanita gemuk
penambhan BB tidak seperti di atas tanpa menganggu pertumbuhan anak
e. Umumnya penambhan BB yang kurang dapat sebagai tanda gangguan
dapat disebabkan oleh kehamilan kembar/retensi air yang berlebihan.
f. Kebutuhan zat
Tidak hamil Hamil Laktasi
Kalori 2500 2500 3000
Ptotein (gr) 60 85 100
Calsium (gr) 0,8 1,5 2
Ferrum (mg) 12 15 15
Vit A (satuan 5000 6000 8000
internas)
Vit B (mg) 1,5 1,8 2,3
Vit C (mg) 70 100 150
Ribovlavin (mg) 2,2 2,5 3
As. Nicotin (mg) 15 18 23
Vit D (S.I) + 400-800 400-800
1) Protein
Karena metabolisme bertambah untuk pertumbuhan jnain,
pertumbuhan rahim, perkembang buah dada, dan penambhan volume
darah. Sedapatnya separuh protein dari hewan. Kekurngn protein dapat
menyebabkan: anemia, toxaemia gravidarum, oedem, dan
prematuritas.
2) Garam (Ca, P, Fe)
Fe dari makanan saja tidak cukup, jika perlu ditambah Fe. Misalnya:
sulfa ferrosus 3x200mg. Ca dan P untuk pembuatan tyulang janin.
Untuk pembuatan Hb janin.
3) Vitamin
Kekurangan: kelainan bawaan dan abortus
Vit A: menambah daya tahan terhadap infeksi
Vit. B kompleks terdiri dari Vit B1 (thiamin), ribovlavin, As.nikotin, dan vit
b6 (pyrydoxin).
Vit B1 : antineuritis. As. Icolin: anti pellagra. Kekurangan riboflafin (vita
b2): menyebabkan cheilosis. Kekurangan vit B kompleks:
perdarahan pada bayi, menambah perdarahan post partum dan
atrofi dari ovaria.
Vit C: cegah scorbut, penting untuk pertumhan janin
Vit D: anti rachitis, Vit D sangat penting untuk didaerah kurang sinar
matahari.
Vit E: untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio
AIR : Cukup minum kurang lebih 6-8 gelas/hari
Air menambah keringat dan pengeluaran racun melalui usus
dan ginjal.
2. Pekerjaan dan gerak badan
Bumil boleh kerja dirumah, kantor, pabrik, asalkan bersifat ringan.
Kelelhan harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan istirahat. Cuti
hamil 3 bulan (1½ sebelum bersalin, 1 ½ sesudshnya). Tidak ada gunanya
berbaring terus seperti orang sakit, karena merugikan dapat melemahkan otot,
dan bisa berpikir yang bukan-bukan. Kesibukan dijadikan sebagai pemeliharaan
kesehatan jiwa. Gerak badan ringan baik sekali, apalagi dalam udara segar dan
sinar matahari pagi. Mengangkat berat dan pergerakan sekonyong-konyong
dihindari.
Istrihat duperlukan 8 jam malam hari dan 1 jam siang hari meskipun hanya
berbaring istirahat.
3. Coitus
Pada wanita mudah keguguran jangan melakukan coitus pada hamil
muda. Pada hamil muda coitus dapat dilakukan dengan hati-hati. Coitus diakhir
kehamilan lebih baik ditinggalkan, karena kadang menimbulkan infeksi pada
persalinan, nifas dan dapat memecahkan ketuban pada multipara. Apalagi mani
mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan kontraksi uterus.
4. Hygiene umum kehamilan
a. Kebersihan badan
Mengurangi kemungkinan infeksi. Breast care penting, puting susu
dibersihkan bila terbasahi colostrum. Bila dibiarkan dapat terjadi eczema
putting susu dan sekitarnya. Bumil yang melakukana irigai vagina kecuali
dengan nasehat dokter karena dapat menimblkan emnoli udara.
b. Pakaian
Pakaian yang nyaman dipakai tidak boleh menekan bdan agar tidak terjadi
bendungan vena dan mempercepat timbulnya varises. Pakai sepatu/selop
hak rendah agar kesimbangan badan terjaga dan tidsk mudah nyeri
pinggang.
c. BAB
Mungkin terjadi obstipasi karena: kurang gerak bdang peristaltic usus
kurang pengsruh hormon, dan tekanan pada rektum oleh kepala. Pada
obstipasi panggul terisi dengan usus yang penuh feses dan rahim yang
membesar sehingga timbul bendungan dalam panggul. Bendungan
menimbulkan hemoroid dan pyelitis. Agar BAB lancar: minum banyak,
gerak bdan cukup, makanan berserat (sayur,buah).
5. Suplemen
Secara teknis ibu hanil tidak memerlukan suplemen vitamin maupun
mineral namun bagi ibuhamil yang pola makannya tidak memenuhi kebutuhan
perlu diberikan suplemen vitamin dan mineral. Suplemen yang dapat diberikan
adalah B6,C,D,E, foloc,acit dan pantotemik acid.
6. Imunisasi
Kehamilan bukan saatnya memulai terhadap berbagai penyakit yang
dapat dicegah. Setiap bahan yang dapat menaikan suhu tubuh dengan tajam
harus dihindari. Vaksin rubella, influenza tidak diberikan saat hamil karena
kemungkinan menyebabkan bahaya pada janin. Perlindungan terhadap polio
dapat diberikan jika wanita tersebut belum pernah vaksin. Vaksin tetanus harus
diberikan pada wanita hamil karen auntuk mencegah kemungkinan tetanus
neonatorium.
7. Kebiasaan yang merugikan
Kebiasaan yang harus dihindari oleh ibu hamil yaitu minum alkohol,
merokok, obat-obatan yang menimbulkan kecanduan.
a. Alkohol
Dalam jumlah sedkit, seperti minum anggur sesudah makan diperbolehkan,
tetapi akan menimbulkan efek menghilangkan selera makan karna
kandungan alkohol mengandung kalori tinggi. Pada janin bisa
menyebabkan retardasi mental, malformai janin dan retardasi pertumbuhan
janin.
b. Merokok
Merokok sebaiknya dihindari sama sekali karena merokok lebih dari 10
batang per hari bisa menyebakan abortus, kematian pernatal, retardasi
pertumbuhan janin.
c. Obat-obatan
Kepada ibu hamil harus diberikan agar tidak menggunakan obat tanpa
konsultasi dokter. Sebagian obat akan melintasi sawar plasenta dan dapat
membahaykan janin.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Data Ibu (Istri)
b. Data Suami
2. Riwayat Obstetri yang lalu
3. Riwayat Obstetri Saat ini
a. Kunjungan ke : Kunjungan pertama/kunjungan ulang/kunjungan
rutin
b. Alasan Kunjungan :
c. Keluhan : Keluhan yang dirasakan ibu
d. Riwayat Kehamilan (G : ........... P : ............ A : ............... )
e. TM I, TM II berapa kali, keluhan dan terapi dan TM III
f. Hasil test kehamilan (jika dilakuakn ) tanggal dan jam
g. Imunisai TT berapa kali? Kapan ?
h. HPHT : Kaji kapan hari pertama haid terakhir
i. TP : Kaji tafsiran persalinan klien
j. Usia Kehamilan : kapan usia kehamilan klien
k. Pergerakan janin pertama kali : Kaji pertama kali fetus dirasakan bisanya
terjadi pada trimester II
l. Kebiasaan Saat Hamil
1) Makanan : Kaji pola makan dan minum sebelum hamil dan selama
hamil. Perubahan makna yang dialami (ngidam, nafsu makan)
2) Obat-obatan/jamu: Kaji adakah klien mengkonsumsi obat-iabta . jamu
selama kehamilan
3) Merokok : Kaji apakah klien merokok karenan dapat membahayakan
kondisi janin mengakibakan abortus, kematian perinatal dan retardasi
pertumbuhan janin
i. Imunisasi TT : Kaji berapa kali klien melakukan imunisasi TT
4. Riwayat Reproduksi dan Ginekologi
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : Kaji haid pertama kali pada masa remaja
2) Siklus : Kaji apakah siklus haid klien teratur atau tidak
3) Lamanya : Kaji lamanya haid <1 minggu atau > 1 minggu
4) Keluhan : Kaji adanya keluhan selama haid seperti keputihan, gatal
pada daerah vagina dan nyeri setah haid
b. Riwayat Ginekologi
1) Penyakit yang pernah diderita : Kaji adakah penyakit yang pernah
dialami klien
2) Keluhan : kaji keluhan yang dirasakan
c. Riwayat KB
1) Jenis KB yang pernah digunakan : Adakah riwayat penggunakan
kontrasepsi
2) Lamanya : Berapa lama penggunaan kontrasepsi di gunakan
3) Keluhan : Adakah keluhan yang dirasakan selama penggunaan alat
kontrasepsi
4) Terakhir menggunakan KB : Kaji terkahir kali klien menggunakan alat
kontrasepsi
5) Alasan berhenti : kapan klien terakhir menggunakan alat kontrasepsi
5. Pengkajian Pola Kesehatan
a. Pola Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama kehamilan? Bagaimana cara
mengatasinya? Apa yang diharapkan dari perawat untuk mengatasi
kenyamanan tersebut, bagimana perawatan kulit klien? Bagaimna pendapat
klien mengenai kehamilannya saat ini? Bagaimna pengetahuan klien terkait
pemeliharaan hewan di rumah (kucing)?
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Apa yang ibu ketahui tentang BB?, Adakah perubahan makan?, Adakah
pantangan makanan?, Adalah keluhan mual dan muntah?, Apa makan
utama?, Adalah diiet ibu (komposisi dan persepsi ibu tentang dietnya).
c. Pola Eliminasi
Adakah perubahan BAB atau BAK dan berapa kali BAB atau BAK dan
apakah mneggunakna obat pencahar ? perbedaan BAB dan BAK sebelum
hamil dan selama hamil, kaji BAB dan BAK terkait (konsistensi, jumlah dan
warna), minuman apa yang disukai dan tidak disukai? Seberapa banyak klien
minum?
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Apakah ada perubahan pernapasan? Bagaimana cara klien mengatasinya?
Bagaiman aktititas sehari-hari dilakukan oleh klien selama hamil? Adakah
sesak yang dirasaka klien jika beraktivitas? Adakan kelihan mudah letih,
kesulitan retang jalan dan bagai cara klien mengatasinya.
e. Pola Tidur dan Istirahat
Adakah gangguan pola tidur yang dirasakan oleh klien selama hamil?
(seperti sesak), bagaimana posisi klien jika tidur? Berapa lama ibu istirahat
tidur?
f. Pola Persepsi dan Kognitif
Adakah gangguan penglihatan? Seberapa jauh gangguan tersebut? Adakah
alat bantu yang digunakan.
g. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Bagaimana perasan klien dengan kehamilannya saat ini (seperti perubahan
BB).
h. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
Bagaiman dukungan keluarga selama kehamilan klien ?
i. Pola Reproduksi dan Seksualitas
Apakah ada perubahan seksual? Bagaiman hubungan dengan suami?
j. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi terhadap Stress
Apakah klien mudah tersinggung, marah, kecewa ? dan apa tindakan yang
dilakukan untuk mengatasinya.
k. Pola Sistem Nilai Kepercayaan
Adakah kepercayaan klien yang bertentangan dengan kesehatan .
6. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital :
Suhu tubuh : 36,5-37,5oC
Tekanan darah : 110/80-130/90mmHg
Denyut nadi : 80-100x/m
Frekuensi pernapasan : 16-24x/m
b. Berat Badan/ Tinggi Badan
Dalam kehamilan normal hingga aterm terjadi peningkatan BB 10-12 kg,
lingkar lengan atas >23,5 cm
c. Pemeriksaan Fisik Sistematis
1) Kepala : warna rambut, adakah lesi dan kebersihan kulit dan
rambut
Finger print : kembali < 2dtk atau > 2 dtk
2) Wajah : pigmentasi muka (kloasma grafidarum)
3) Mata : adakah cekung
Palpebra : adakah edema
Sclera : adakah ikterik
Conjungtiva : adakah anemis
Tekanan Intra Okuler : adakah peningkatan atau tidak
4) Telinga : adakah serumen atau tidak
5) Mulut : bersih atau tidak (gigi dan lidah)
6) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar
limfe dan vena jugularis
7) Dada : adakah pembesaran payudarah kiri dan kanan, dada
simetri atau tidak, papila mamae menonjol atau tidak, adakah
benjolan/tumor, adakah pengeluaran cairan pada mamae, adakah strie
atau tidak, bagaimana kebersihannya?
8) Abdomen : adakah pembesaran atau tidak, adakah lines alba
atau tidak, linea nigra ada atau tidak, adakah bekas luka oprasi, adakah
strie livide, adakah albican ?
Palpasi abdomen dengan Leopold :
Leopold I : Untuk mengetahui TFU dan teraba apa di fundus
Leopold II :Untuk mengetahui letak punggung dan bagian
terkecil janin
Leopold III :Untuk mngetahui bagian terbawa janin apakah sudah
masuk PAP
Leopold IV : Seberapa besar bagian terbawa janin masuk PAP
Punctum maximum :auskultasi menentukan area letak detak jantung
janin (puka/puki)
DJJ :100-180x/m teratur atau tidak
9) Genitalia : keadaan perineum :utuh /ada bekas luka parut atau
tidak, warna vulva : kemerahan atau merah kebiruan, adakan
pembengkakan kelanjar bartolini, adakah odema,
10) Anus : tidak ada hemoroid
11) Ekstremitas
Refleks bisep : ada/tidak
Refleks trisep : ada/tidak
Refleks kuadrisep: ada/tidak
12) Punggung
Bentuk tulang belakang: tampak seperti ( lordosis/kyphosis/scoliosis)
Nyeri ketuk ginjal:ada/tidak.
B. Diagnosa
1. Trimester I
a. Defisit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan (D. 0019)
b. Ansietas berhubungan dengan ancaman krisis situasional (D. 0080)
c. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan kelemahan otot pelvis (D.
0040)
d. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan (D.0023)
e. Koping tidak efektif berhubungan dengan krisis situasional (D. 0096)
2. Trimester II
a. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (D.
0083)
b. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas (D.
0005)
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.
0111)
d. Resiko cedera pada janin (D. 0138)
3. Trimester III
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D. 0077)
2. Gangguan eliminasi urin dengan kelemahan otot pelvis (D. 0040)
3. Konstipasi berhubungan dengan kelemahan otot abdomen (D. 0049)
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurang control tidur (D. 0055)
5. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan aliran balik vena (D. 0022)
C. Intervensi
Trimester I
1. Defisit Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan menelan makanan
SLKI (L. 03030)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan …. X…. diharapkan status nutrisi
membaik dengan kriteria hasil
a. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat (5)
b. Berat badan membaik (5)
c. Indeks Masa Tubuh (IMT) membaik (5)
d. Frekuensi makan membaik (5)
e. Nafsu makan membaik (5)
SIKI (I. 03119)
Manajemen Nutrisi
a. Identifikasi status nutrisi identifikasi makanan yang disukai
b. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
c. Monitor asupan makanan
d. Fasilitasi menentukan pedoman diet
e. Berikan makanan tinggi kalori tinggi protein
f. Ajarkan diet yang diprogramkan
g. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan
h. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukn jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan
2. Ansietas berhubungan dengan ancaman krisis situasional
SLKI (L. 09093)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan …. X…. diharapkan tingkat ansietas
menurun dengan kriteria hasil :
a. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun (5)
b. Perilaku gelisah menurun (5)
c. Perilaku tegang menurun (5)frekuensi pernapasan menurun (5)
d. Frekuensi nadi menurun (5)
e. Konsentrasi memebaik (5)
SIKI (09314)
Reduksi ansietas
a. Monitor tanda-tanda ansietas
b. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
c. Pahami situasi yang membuat ansietas
d. Dengarkan dengan penuh perhatian
e. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
f. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
g. Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan dan
prognosislatih kegiatan pengalih untuk mengurangi ketegangan
h. Latih teknik relaksasi
3. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan kelemahan otot pelvis
SLKI (L. 04034)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan …. X…. diharapkan eliminasi urin
membaik dengan kriteria hasil :
a. Sensai berkemih meningkat (5)
b. Desakan berkemih menurun (5)
c. Volume residu urin menurun
d. Disuria menurun (5)
e. Frekuensi BAK membaik (5)
SIKI (I. 04152)
a. Monitor eliminasi urin
b. Catat waktu-waktu dan haluaran urin
c. Batasi asupan cairan
d. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urin
e. Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul
f. Anjurkan minum yang cukup
g. Anjurkan mengurangi minum sebelum tidur
4. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
SLKI (L.03028)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 8 jam diharapkan status
cairan membaik dengan Kriteria hasil :
a. Kekuatan nadi cukup meningkat (4)
b. Turgor kulit sedang (3)
c. Perasaan lemah sedang (3)
d. Frekuensi nadi sedang (3)
e. Membran mukosa cukup membaik sedang (4)
SIKI (I. 03116)
Manajemen hipovelemia
a. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
b. Monitor intake dan output cairan
c. Berikan asupan cairan oral
d. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
e. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
f. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
Trimester II
D. Implementasi keperawatan
Implementasi merupaka tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan, mencakup tindakan mandiri, kolaborasi, monitor, dan penyuluhan.
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawta dan bukan atas petunjuk petugas kesehatan lainnya. Tindakan
kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan
bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya. Monitor adalah
melakukan tindakan observasi kepada pasien terkait dengan keadaan umum
pasien, TTV, Kontraksi uterus, asupan nutrisi dan cairan. Penyuluhan adalah
anjuran-anjuran yang di berkan kepada pasien seperti edukasi terkait dengan
keadaannya saat ini.
E. Evaluasi keperawatan
Merupakan hasil perkembangan ibu yang berpedoman dengan hasil dan
tujuan yang akan di capai.
DAFTAR PUSTAKA