Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN DAN JENIS SEMEN PORTLAND

(PORTLAND CEMENT)
Bahan pengikat hidrolis yang paling utama adalah semen Portland. Disebut pengikat
hidrolis karena semen Portland akan mengikat (sifat adhesi dan kohesi) apabila diberi air dan
kemudian terjadi reaksi kimia (proses hidrasi) yang bermula dari pasta semen yang plastis
kemudian menjadi kaku dan keras. Semen portland hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menggiling halus klinker (mineral pembentuk semen), yang terutama dari silikat-silikat
kalsium yang bersifat hidrolis yaitu CaO (kapur hidup), SiO 2 (pasir besi/silika),
Al203 (alumina), Fe2O3 , dan gypsum/gips sebagai bahan pembantu dan mengatur pengikatan.

Sesuai dengan tujuan pemakaiannya, semen Portland terbagi dalam 5 jenis yaitu :

 Tipe I, yaitu untuk konstruksi pada umumnya, dimana tidak diminta persyaratan
khusus seperti yang disyaratkan pada jenis-jenis lainnya. Hanya tipe ini yang harus
dipakai jika ingin ditambah additive dan admixture.

Semen jenis ini merupakan tipe yang paling banyak beredar luas di pasaran serta
dikenal masyrakat. Hal ini dikarenakan semen tipe ini tidak memiliki persyaratan
khusus untuk penggunaannya. Sehingga ia biasa digunakan untuk pekerjaan
konstruksi permukiman, rumah tinggal, jalan raya serta gedung bertingkat.
Karakteristik Semen Portland Tipe I ini adalah tidak memerlukan persyaratan khusus
pada hidrasi panas dan juga kuat tekan awal. Tipe ini sangat cocok untuk digunakan
pada proyek konstruksi yang jauh dari wilayah laut atau pantai dan memiliki kadar
sulfat yang rendah. 
 Tipe II, yaitu untuk konstruksi secara umum terutama sekali bila disyaratkan agak
tahan terhadap Sulfat dan panas hidrasi yang sedang.

Semen Portland Tipe II digunakan untuk pekerjaan konstruksi beton, di wilayah yang
memiliki kadar sulfat sedang ( tanah dan air di lokasi mengandung asam sulfat yang
berkisar antara 0, 10 % hingga 0,20 % ) dan juga panas hidrasi sedang. 
Semen tipe ini digunakan untuk pekerjaan konstruksi seperti bangunan pinggir laut,
bangunan di/bekas tanah rawa, dermaga, saluran irigasi beton massa untuk
bendungan, serta landasan jembatan.

 Tipe III, yaitu untuk konstruksi yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang
tinggi.

Semen tipe ini memiliki kakateristik memiliki kuat tekan awal yang tinggi setelah
proses pengikatan terjadi. Kekuatan dari Semen Portland Tipe III sama dengan 28 hari
Semen Portland Tipe I. Semen tipe ini digunakan untuk proyek bangunan-bangunan
tinggi, jalan beton, jalan tol, serta konstruksi yang membutuhkan kuat tekan awal
yang tinggi.
 Tipe IV, yaitu untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan panas hidrasi
yang rendah.

Semen Portland Tipe IV digunakan untuk pekerjaan konstruksi yang membutuhkan


panas hidrasi rendah. Dimana dalam penggunaannya, konstruksi harus meminimalkan
panas hidrasi selama proses curing sehingga meminimalkan keretakan yang
merupakan faktor kritis dalam pekerjaan ini. Semen tipe ini digunakan untuk
konstruksi dam. Perlu diketahui, kuat tekan beton ini lebih lamabat dari Semen
Portland Tipe I.  

 Tipe V, yaitu untuk konstruksi yang menuntut persyaratan sangat tahan terhadap
Sulfat.

Karakteristik Semen Portland Tipe V adalah memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
asam sulfat yang lebih dari 0,20 %. Ianya biasa digunakan untuk konstruksi di
wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti rawa-rawa, kawasan tambang, serta
pantai dan laut. Bangunan yang dibuat antara lain  bendungan, pelabuhan, konstruksi
dalam air hingga pembangkit nuklir.

Kekuatan semen merupakan hasil dari proses hidrasi. Proses kimiawi ini berupa rekristalisasi
dalam bentuk interlocking-crystals sehingga membentuk gel semen yang akan mempunyai
kekuatan tekan tinggi apabila mengeras.
Semen Campuran 

Semen Portland Composite Cement ( PCC )


Semen Portland Komposit (PCC) merupakan semen yang terbentuk dari hasil penggilingan bersama
antara semen portland, gips, serta satu atau lebih bahan anorganik. Dapat juga dikatakan bahwa semen
PCC ini merupakan hasil pencampuran antara semen portland dan bubuk bahan anorganik lain.
Bahan-bahan anorganik itu antara lain adalah terak tanur tinggi (blast furnace slag), senyawa silikat,
batu kapur serta pozolan. Komposisi bahan anorganik dari massa semen porland komposit berkisar
antara 6% hingga 35%.
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton standar, pasangan bata,
selokan, drainase, jalan, pagar dinding serta pekerjaan beton khusus seperti beton pratekan, panel
beton, bata beton (paving block), dan sebagainya.

Semen Portland Pozzolan Cement ( PPC )

Semen Portland Pozzolan Cement merupakan suatu semen hidrolis yang diproduksi dengan
mencampur secara merata antara bubuk semen portland dan bubuk pozzolan, atau diproduksi
dengan melakukan penggilingan antara klinker semen portland dan pozolan bersama-sama,
atau gabungan antara menggiling dan mencampur. Kadar pozolan berkisar antara 6% hingga
40% dari massa semen porland pozolan.

Pozolan merupakan suatu bahan yang mengandung silika atau senyawanya dan alumina,
ianya tidak memiliki sifat mengikat seperti semen. Namun karena bentuknya halus serta
adanya air, akan terjadi reaksi kimia dari senyawa tersebut. Senyawa tersebut akan bereaksi
secara kimia dengan kalsium hidroksida pada suhu kamar. Senyawa ini nantinya akan
memiliki sifat seperti semen.

Jenis dan penggunaannya berdasarkan SNI 15-0302-2004

 Jenis IP-U yaitu semen portland pozolan. Ianya dapat dipergunakan untuk semua
tujuan pembuatan adukan beton.
 Jenis IP-K yaitu semen portland pozolan yang selain dapat dipergunakan untuk semua
tujuan pembuatan adukan beton, juga semen untuk tahan sulfat sedang dan panas
hidrasi sedang.
 Jenis P-U yaitu semen portland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan
beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi.
 Jenis P-K yaitu semen porland pozolan yang dapat dipergunakan untuk pembuatan
beton dimana tidak disyaratkan kekuatan awal yang tinggi, serta untuk tahan sulfat
sedang dan panas hidrasi rendah.

Anda mungkin juga menyukai