Uas TSF S
Uas TSF S
(Tugas UAS)
SEDIAAN PIL
Disusun oleh:
NIM : (E0018051)/ 2B
2020/2021
SMESTER 4
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1. LatataBelakang.................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................ 2
1.3. Tujuan.................................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
2.1 Pendahuluan........................................................................................................................ 3
2.2 Macam-Macam Pil...............................................................................................................3
2.3 Keuntungan Dan Kerugian Sediaan Pil.................................................................................3
2.4 Komponen Penggunaan Pil..................................................................................................3
2.5 Bagaimana Tahap Pembuatan Pil.........................................................................................4
2.6 Syarat Pembuatan Pil...........................................................................................................5
2.7 Tempat Penyimpanan Pil......................................................................................................5
2.8 Pil Yang Mengandung Obat Berupa Sebuk Padat.................................................................5
2.9 Pil Yang Mengandung Obat Berupa Ekstrak Kental..............................................................6
2.10 Pil Yang Mengandung Obat Berupa Bahan Khusus..............................................................6
KESIMPULAN...........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
1. Apa yang dimaksud pil?
2. Bagaimana macam-macam pil?
3. Bagaimana keuntungan dan kerugian sediaan pil?
4. Apa saja komponen penggunaan pil?
5. Bagaimana tahap pembuatan pil?
6. Apa saja syarat pembuatan pil?
7. Bagaimana tempat penyimpanan pil?
8. Bagaimana Pil Yang mengandung obat berupa sebuk padat?
9. Bagaimana Pil Yang mengandung obat berupa ekstrak kental?
10.Bagaimana Pil Yang mengandung obat berupa bahan khusus?
2.3 MANFAAT
1. Mengetahui definisi pil?
2. Mengetahui macam-macam pil?
3. Mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan pil?
4. Mengetahui komponen penggunaan pil?
5. Mengetahui tahap pembuatan pil?
1
6. Mengetahui syarat pembuatan pil?
7. Mengetahui tempat penyimpanan pil?
8. Mengetahui Pil Yang mengandung obat berupa sebuk padat?
9. Mengetahui Pil Yang mengandung obat berupa ekstrak kental?
10.Mengetahui Pil Yang mengandung obat berupa bahan khusus?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendahuluan
Pil adalah salah satu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan
obat (FI III. 1979: 23). Pil adalah sediaan kecil, berbentuk bulat atau bulat telur untuk pemakaian
dalam (Eric W. Martin, 1971: 802). Pil adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti
kelereng mengandung satu atau lebih bahan obat (Moh. Anief, 2008: 80). Berat pil berkisar
antara 100mg sampai 500mg.
Pil kecil yang beratnya kira-kira 30mg disebut granul dan pil besar yang beratnya 500mg
disebut boli. Boli biasanya digunakan dalam pengibatan hewan seperti sapi, kudfa dan lain-lain.
Bila tidak disebut lain granul mengandung bahan obat berkhasiat 1mg.
3
1) Zat utama: berupa bahan obat yang memenuhi persyaratan FI
2) Zat tambahan yang terdiri dari:
a. Zat pengisi: untuk memperbesar volume massa pil agar mudah dibuat, contoh: akar
manis, atau bahan lain yang cocok
b. Zatpengikat: untuk memperbesar daya kohesi maupun adhesi massa pil, agar massa pil
dapat saling melekat menjadi massa yang kompak, contoh: sari akar manis, gom akasia,
tragakan, campuran Bahan tersebut atau bahan lain yang cocok.
c. Zat pembasah: untuk memperkecil sudut kontak (<90 o) antar molekul, sehingga massa
menjadi lembab dan mudah dibentuk, contoh: air, gliserol, sirop, madu, atau campuran
bahan lain yang cocok.
d. Zat penabur: untuk memperkecil/ mengurangi gesekan anrata molekul sejenis, sehingga
massa pil tidak lengket pada alat pembuat pil atau lengket pada pil lainya, contih:
likopdium, talk atau bahan lain yang cocok.
e. Zat penyalut: fungsinya adalah untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak, memecah
perubahan karena pengaruh udara, atau supaya pil pecah dalam usus (enteric coated
pils). Contoh: perak, balsam tolu, keratin, gelatin, gula atau bahan lain yang cocok.
b. Pemotongan pil
Massa pil dibentuk silinder yang panjangnya sesuai jumlah yang akan dibuat
sebelumnya pemotong diberi alat penabur dahulu
c. Pembalutan pil
Peotongan massa pil dipindahkan ke alat pembalut pil yang sudah diberi abhan penabur,
selanjutnta dibulatkan
Masukan pil ke wadah melalui lubang yang ada dan dihitung jumlahnya
4
d. Penyalutan pil
Lakukan penyalutan sesuai dengan jenis bahan penyalut yang digunakan:
Tujuan:
- Melindungi bahan obat dari pengaruh lingkungan (salut selaput) garam-garm fero
disalut tolubalsem
- Menutupi rasa bahan yang tidak enak (salut gula) kloramfenikol, strychnin
- Memperbaiki penampilan pil (salut selaput)
5
Adeps Lanae atau vaselinum adalah kira-kira 1/6 berat zat padatnya. Caranya menambahkan
sedikit demi sedikit digerus dan ditekan.
6
Seperti Kalii Iodidum dan Natrii Salicylas supaya digerus halus dan didalam mortir yang
panas. Untuk pil yang mengandung zat yang higroskopis sebagai zat pembasah jangan
mengunakan Aqua Glycerinata.
5) Pil-pil yang mengandung senyawa yang sangat Higroskopik:
Digunakan sebagai larutan seperti Calcii Bromidum, Calcii Chloridum, Kalii Acetas. Jika
didalam resep tertulis garamnya maka yang diambil sebagai larutannya yang sebanding:
- Solutio Kalii Acetatis mengandung 331/ 3% Kalii Acetas
- Solutio Calcii Bromidi mengandung 25% Calcii Bromidum
- Solutio calcii Chloridi mengandung 25% Calcii Chliridum
- Solutio Ferri ChLORIDI mengandung 75% Ferri Chloridum
Larutan tersebut setelah ditimbang diuapkan sampai sisa airnya kita-kira tinggal
kurang dari 1 g untuk 30 ppil. Harus diingat jangan menguapkan Larutan Ferri Chloridum
karena garam Ferrinya akan terurai.
6) Pil-pil yang mengandung senyawa Codeinum Base dengan garam Ammonium Atau
Ichtammolum: karena Codeinum base terhitung mudah larut dalam air dan merupakan base
lebih kuat dari garam
Ammonium, maka akan bereaksi dan timbul gas NH 3 yang bebas serta membuat pil jadi
pecah.
7) Pil-pil yang dapat pecah karena zat-zat yang terkandung dapat bereaksi hingga menimbulkan
gas yang memecah pil:
Supaya tidak terjadi jangan menggunakan zat pembasah air yaitu dengan menggunakan zat
pengikat yang lain.
Pil yang mengandung Ferrosi Carbonas dengan Acidum Citricum akan menimbulkan gas
CO2
Pil yang mengandung Meditrenum akan timbul gas CO 2 karena terjadi reaksi antara
Iodochloroxychinolin Sulfonas dengan Natrii Bicarbonas.
Pil yang mengandung Ferrum Reductum atau pulveratum dengan asam seperti Acidum
Cutricum akan bereaksi dan timbul gas H 2 yang akan memecah pil
7
memudahkan Hydrargryi Chloridum larut dalam air. penambahan natrii Chloridum adalah
setengah berat sublimat dan dilarutkan dulu dengan air sama berat.
8
KESIMPULAN
Pil adalah salah satu sediaan berupa massa bulat, mengandung satu atau lebih bahan obat (FI
III. 1979: 23). Dengan komponen penggunaan pil yaitu zat utama dan zat tambahan yang terdiri dari:
zat pengisi, zat pengikat, zat pembasah, zat penabur, zat penyalut. cara penyimpanan tablet dengan
memperhatikan sifat zat tambahan. macam-macam sediaan pil yaitu: Bolus : > 300 mg, Pil : 60 – 300
mg, Granul : 1/3 – 1 grain, Parvul : <>. Tahap peracikan sediaan pil terdiri dari Pembuatan massa pil,
Pemotongan pil, Pembalutan pil, Penyalutan pil
9
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Moh. 2008. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Drs. H. A. Syamsuni, Apt. 2016. Ilmu Resep, EGC: Penerbit Buku Kedokteran
Martin, Eric W. 1971. Dispensing Of Medicaton. Mack Publishing Company
Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta
10