Anda di halaman 1dari 4

SOAL

1. Apa yang disebut dengan mineral?


2. Apa arti penting mempelajari mineral dalam Geografi?
3. Pada dasarnya sifat mineral dapat dikelompokkan ke dalam 3 sifat utama, jelaskan!
4. Sebutkan bentuk-bentuk dasar kristal?
5. Apa yang dimaksud dengan unsur-unsur simetri itu, sebutkan?
6. Apa guna dari index WEISS dan MILLER? Dan bagaimana cara menghitungnya!
7. Ada berapa macam sistem kristal yang ada di alam ini, sebutkan!
8. Sebutkan syarat-syarat dari masing-masing sistem kristal tersebut!
9. Kita kenal adanya istilah “AGREGAT MINERAL” Apa yang dimaksud dengan Agregat
mineral itu?
10. Berilah 10 dari sekian banyak macam agregat mineral dengan disertai gambarnya!
11. Ada berapa macam kembaran (twin) pada kristal tersebut ? Sebutkan dan jelaskan dengan
gambar!
12. Coba gambarkan suatu bidang dengan Index WEISS
adalah (100); (111) : (001); (123); ( 1121). Berapa nilai tersebut apabila ditulis dengan Index
MILLER?

JAWABAN
1. Mineral merupakan padatan yang mengandung unsur kimia homogen, non-organik, yang
memiliki kandungan teratur dalam sistem kristal dan terbentuk secara alami atau dapat
diartikan sebagai suatu zat padat yang terdiri dari persenyawaan kimia yang dibuat secara
alamiah oleh proses-proses anorganik, memiliki sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan
memiliki penempatan atom-atom secara beraturan, atau dikenal sebagai struktur kristal.
2. Karena ilmu geografi memiliki ilmu bantu lain diantaranya yang disebut mineralogi dan
geologi yang mana mineral dan termasuk dalam objek kajian geografi. Oleh karena itu
semuanya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan itu juga merupakan alasan
pentingnya mempelajari mineral dalam geografi.
3. Sifat Fisik merupakan sifat yang nampak meliputi warna, bentuk kekerasan, kilap, berat
dan sebagainya
Sifat kimiawi merupakan sifat yang menunjukkan kandungan unsur kimia dalam suatu
kristal, unsur kimia juga ikut berperan dalam sifat kima kristal seperti warna.
Sifat optik merupakan sifat material yang diklasifikasikan berdasarkan responnya terhadap
cahaya , respon terhadap cahaya datang adalah memantulkan, menyerap, mentransmisikan,
dan membiaskan.
4.Bentuk dari setiap kristal tidak sama satu terhadap yang lain, melainkan kristal mempunyai
bentuk yang beraneka macam. Bentuk kristal merupakan perwujudan semua bidang kristal
yang mempunyai letak relatif sama terhadap bidang-bidang simetri atau sumbu-sumbu
simetri. Ada 3 bentuk kristal, yaitu :
Bentuk dasar (tunggal)
adalah suatu bentuk kristal dimana semua bidang yang ada mempunyai hubungan yang sama
terhadap sumbu kristal, kecuali pada prisma-prisma dimana bidang tegak lurus sumbu c ;
bidang basis tidak diperhitungkan.
Bentuk kombinasi
adalah bentuk gabungan satu atau lebih dari bentuk-bentuk dasar yang berlainan sehingga
akan membentuk bentuk yang baru.
Bentuk kembar
merupakan bentuk kristal yang terdiri dari dua atau lebih dari bentuk yang sama yang akan
menjadi bentuk baru.
5. Unsur unsur simetri kristal digunakan untuk mengklasifikasikan kristal, yang meliputi :

Bidang simetri
Bidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua bagian
yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang lain.
Smbu simetri
Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal
diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa
kali kenampakan yang sama.
Pusat Simetri
Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat membuat garis bayangan
tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat Kristal dan akan menjumpai titik yang
lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama terhadap pusat kristal pada
garis bayangan tersebut. Atau dengan kata lain, kristal mempunyai pusat simetri bila tiap
bidang muka kristal tersebut mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang yang
berpasangan tersebut berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan hasil
inversi melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.
6. Indeks Miller dan Weiss merupakan ndeks yang sangat penting,simbol Weiss ini dipakai
dalam penggambaran kristal kebentuk proyeksi orthogonal. Indeks Miller dan Weiss pada
kristalografi menunjukkan adanya perpotongan sumbu-sumbu utama oleh bidang-bidang atau
sisi-sisi sebuah kristal.
Indeks Weiss menggunakan dasar pada parameter dari muka Kristal yang memiliki panjang
pemotongan secara sebenarnya terhadap suatu sumbu simetri utama sehingga muka bidang
tak memotong sumbu.
Indeks Miller menghilangkan notasi tak terhingga pada bagian parameter pemotongan yang
sejajar akan sumbu dengan cara membalik proposi perpotongannya, yaitu dengan
menempatkan pembilang menjadi penyebut dan juga sebaliknya, selanjutnya bila sebelumnya
terbentuk angka pecahan, Maka akan berubah menjadi angka yang bentuknya bulat
7. Sistem Isometrik (Kubik), Tetragonal, Ortorombik, Monoklin, Triklin, Heksagonal,
Trigonal (Rombohedral).
8. a. Kubik (atau isometrik) merupakan tipe kristal yang memiliki tiga sumbu yang saling
berpotongan membentuk sudut siku – siku, dan ketiganya memiliki panjang yang sama.
b. Tetragonal Merupakan tipe kristal yang memiliki dua sumbu yang sama, sumbu horisontal
yang bersudut 90 derajat dan satu sumbu (yang lebih panjang dibandingkan dengan dua
lainnya) tegak lurus terhadap bidang antara dua sumbu yang sama tadi. Dengan kata lain,
semua sumbu membentuk sudut siku2 atau 90 derajat terhadap satu sama lain, dan dua sumbu
adalah sama panjang.
c. Ortorombik merupakan tipe kristal yang memiliki tiga sumbu yang berbeda yang
berpotongan tepat 90 derajat dari sistem kristalnya.
d. Monoklin merupakan tipe kristal yang memiliki tiga sumbu yang tidak sama satu dengan
yang lainnya dan berpotongan membentuk sudut siku – siku terhadap sistem dan salah satu
sumbu memiliki sudut lebih miring terhadap bidang yang dibentuk oleh kedua sumbu yang
lainnya.
e. Triklin merupakan tipe kristal yang memiliki tiga sumbu yang tidak sama yang saling
berpotongan pada sisi miringnya.
f. Heksagonal merupakan tipe kristal yang memiliki tiga sumbu yang sama yang saling
bersinggungan di sudut 60 derajat pada bidang horizontal. Mereka juga memiliki (lebih
panjang atau pendek) keempat sumbu tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh tiga
sumbu lainnya. Atau ada empat sumbu, tiga dari panjang yang sama pada 120 derajat satu
sama lain dan sudut terakhir membentuk siku terhadap bidang sebelumnya.
g. Trigonal (Rombohedral) merupakan tipe kristal yang memiliki sumbu – sumbu yang sama
yang saling berpotongan pada sisi miring sistem ini. Tipe kristal ini biasanya memiliki
kombinasi dengan sistem kristal Hexagonal.
9. Merupakan suatu butiran, granula atau fragmen fragmen berukuran kecil yang berupa
mineral yang menyusun suatu batuan.
10.
11. Kembar sederhana (Contact Twinning): Kembar kontak ini terbentuk oleh dua individu
(dua bagian) kristal yang saling melekat (tumbuh menempel) menurut suatu bidang datar,
dimana kontak kedua bagian tersebut juga merupakan bidang persekutuan.
Kembar penetrasi (Penetration Twinning): Merupakan kembar yang saling menembus
bersilang terbentuk bila dua kristal tunggal tumbuh saling menembus sehingga terbentuk
sudut yang runcing antara atau pada bidang-bidangnya. Kadang-kadang kembaran yang
terbentuk seolah-olah menyerupai kelas dari system kristal lain yang lebih tinggi, peristiwa
seperti ini disebut sebaqai kembar mimetic
Kembar berulang : kembar ini terbentuk karena adanya perulangan pertumbuhan kristal yang
tumbuh saling melekat, di mana arah perulangannya dapat bermacam-macam, seperti a.
perulangan berlapis sejajar (pararel lamellar b, perulangan berbentuk tekukan (a knee-bent) c.
perulangan berorientasi lingkaran atau memusat (circular)
12.

Anda mungkin juga menyukai