NPM : 230110170131
Kelas : Perikanan C
Deskripsi Potensi dan pemanfaatan Danau/Waduk di Jawa Barat untuk budidaya dan
penangkapan Dikirimkan melalui Google classroom paling lambat hari ini (Rabu 30 Sept
2020 pkl 17.00)
Jawab :
1. Waduk Jatiluhur
Waduk jatiluhur selain memiliki fungsi sebagai penyediaan air irigasi, air
baku, air minum, dan pengendali banjir juga menyimpan potensi perikanan yang tidak
kalah penting. Kegiatan perikanan di waduk jatiluhur telah berkembang sejak waduk
tersebut mulai beroperasi dan telah menjadi sumber mata pencaharian penduduk di
sekitar waduk. Kegiatan perikanan yang berkembang di waduk jatiluhur berupa
perikanan budidaya yaitu pembesaran ikan dalam Keramba Jaring Apung (KJA) dan
perikanan tangkap. Kegiatan perikanan yang dikembangkan di Waduk Jatiluhur
diharapkan mampu menjadi nilai tambah fungsi waduk yang memberikanan dampak
positif bagi masayrakat.
Ikan di Waduk Jatiluhur yang mempunyai nilai ekonomis penting dan
dieksploitasi oleh nelayan antara lain nila (Oreochromis niloticus), Hampal (Hampala
macrolepidota), lalawak (Barbonymus balleroides), gabus (Channa striata) dan tagih
(Hemibagrus nemurus). Hasil tangkapan ikan dengan menggunakan jaring insang
percobaan dengan ukuran mata jaring ≥ 3 dan tangkapan nelayan menujukkan
komposisi yang hampir sama. Ikan nila, hampal dan lalawak merupakan jenis ikan
Nama : Muhammad Gugum Gumelar
NPM : 230110170131
Kelas : Perikanan C
yang dominan tertangkap. Komposisi ikan hasil tangkapan nelayan dan pemasangan
jaring insang percobaan disajikan pada Gambar 2.
- Perikanan Tangkap
Karakteristik perikanan tangkap di Waduk Jatiluhur dilakukan secara
tradisional. Alat tangkap ikan yang digunakan nelayan di Waduk Jatiluhur yaitu
jarring insang (Gillnet), jala tebar (Castnet), anco (Liftnet), solodok (Pushnet), dan
pancing (Hook and Line). Nelayan umumnya menggunakan alat tangkap jarring
insang dan jalan dengan perahu kayu yang dilengkapi motor temple ataupun tanpa
motor temple dan rakit bambu.
Pada tahun 2005 hasil tangkapan ikan mencapai 736 kg/nelayan/tahun dengan
rata-rata 61,3 kg/nelayan/bulan. Jenis ikan yang tertangkap di Waduk Jatinluhur
didominasi oleh ikan nila (79-96%), ikan mas, patin siam dan gabus.
- Perikanan Budidaya
Di waduk Jatiluhur kegiatan budidaya ikan di dalam KJA tidak
diprioritaskan sebagai program pemukiman kembali bagi penduduk yang lahannya
tergenang air. Usaha budidaya ikan dalam KJA di Waduk JAtiluhur berkembang
mulai tahun 1988. Dalam perkembangan kegiatan ini telah tumbuh sebagai
kegiatan bisnis yang menguntungkan dan menarik banyak kalangan untuk
terlibat., selama kurun waktu 1991-1995, jumlah unit KJA berkembang dengan
cepat sekali dengan laju rata-rata 27,65% per tsahun. KJA yang digunakan
berukuran 7x7x3 meter. Jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas, nilai, dan
patin. Produksi ikan dari kegiatan budidaya dari tahun 2004-2007 mengalami
kenaikan yang signifikan dari 7.048,36 ton menjadi 33.314 ton.
2. Waduk Cirata
Waduk Cirata adalah waduk yang menjadi PLTA terbesar se-Asia Tenggara
dengan menghasilkan listrik 1.428 Giga Watthour per tahun. PLTA ini dapat
mengaliri listrik untuk daerah Jawa, Madura dan Bali. Area Waduk ini berada di tiga
Kabupaten yaitu Bandung Barat, Cianjur, dan Purwakarta.
Kondisi produksi perikanan tangkap Waduk Cirata sangat tidak stabil. Hal
tersebut disebabkan oleh kurangnya dukungan pemerintah dalam usaha perikanan
tangkap. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan oleh nelayan tangkap untuk
meningkatkan kualitas dan hasil produksi mereka. Dukungan yang dibutuhkan oleh
nelayan tangkap berupa pembinaan, sosialisasi aturan, bantuan
saranaprasarana,sertapengadaanprogramrestockingyang rutin setiap tahun.
Restockingmerupakan program yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mambantu
nelayan meningkatkan hasil produksi perikanannya.
Berdasarkan informasi dari bagian pembenihan ikan, program restocking di
waduk seharusnya diadakan 2 kali dalam setahun. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya
program tersebut tidak dilaksanakan dengan semestinya. Ber-dasarkan informasi dari
nelayan, benih ikan yang seharusanya di tanam ke waduk disalahgunakan oleh pihak
yang tidak bertanggungjawab. Pihak yang diberi wewenang mengurus benih ikan
yang akan direstockingdi waduk, menanam benih tersebut di keramba jaring milik
pribadi. Hal ini tentu merugikan pihak nelayan tangkap dan berakibat pada naik
turunya hasil produksi perikanan tangkapnya. Trendproduksi perikanan tangkap
Waduk Cirata disajikan pada Gambargrafik trendproduksi perikanan tangkap Waduk
Cirata (Hidayat dkk 2016)
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, L.P., Nurfiarini, A., Sugianti, Y., Warsa, A., Rahman, A., dan Hendrawan, A.L.S.
2016. Tata Kelola Perikanan Berkelanjutan di Waduk Jatiluhur. Deepublish.
Yogyakarta.
Hidayat Aceng, Marits Dewi Marisa , Gandhi Prima . 2016 ANALISIS KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI WADUK CIRATA. Departemen
Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut
Pertanian Bogor (IPB), Bogor.
[BPBPPUC]BalaiPengembanganBudidayaPerikanan Perairan Umum Waduk Cirata
Kabupaten Cianjur. 2013. Profil Cirata Kebupaten Cianjur. Cianjur: BPBPPUC.
Nama : Muhammad Gugum Gumelar
NPM : 230110170131
Kelas : Perikanan C