net/publication/334696423
CITATIONS READS
0 2,025
4 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Composting of Rumen Content Waste Using Anaerobic-anoxic-oxic (A2/o) System View project
All content following this page was uploaded by Rhenny Ratnawati on 26 July 2019.
ABSTRAK
Salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam
menangani krisis Iingkungan adalah dengan melakukan pelestarian lingkungan, dalam hal
ini yakni melakukan penghijauan. Pelestarian lingkungan merupakan sebuah upaya dalam
menangani permasalahan yang timbul pada suatu kawasan. Pada kegiatan ini pelestarian
lingkungan diterapkan dengan konsep penghijauan yaitu dengan memanfaatkan lahan
kosong yang terletak di kawasan Desa Kalanganyar. Kegiatan ini merupakan salah satu
bentuk dari program pengabdian kepada masyarakat. Konsep penghiajuan dilakukan
dengan cara pembuatan taman desa (ruang terbuka hijau skala desa). Kegiatan
penghijauan ini diharapkan dapat memicu rasa kepedulian warga masyarakat desa untuk
selalu peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan adanya penghijauan ini diharapkan
warga tidak membuang sampah sembarangan, terutama diruang terbuka. Selain untuk
dijadikan sebagai lokasi penghijauan, taman desa juga dijadikan sebagai tempat untuk
penyerapan air hujan disekitar Desa Kalanganyar.
Kata Kunci: Desa Kalanganyar, Pelestarian Lingkungan, Penghijauan, Taman Desa
ABSTRACT
One of the important activities that must be carried out conceptually in dealing with
environmental crises is to carry out environmental conservation, in this case by reforesting.
Environmental conservation is an effort in dealing with problems that arise in a region. In
this activity, environmental conservation is applied with the concept of reforestation,
namely by utilizing vacant land located in the Kalanganyar Village area. This activity is a
form of community service program. The concept of appraisal is done by creating a village
park (village green open space). This reforestation activity is expected to trigger a sense of
concern for villagers to always care about the environment. With this reforestation, it is
expected that residents will not litter, especially in open spaces. In addition to being used
as a reforestation location, the village park is also used as a place for absorption of
rainwater around Kalanganyar Village.
Keywords: Environmental Conservation, Greening, Kalanganyar Village, Village Park
berkembang dan mengalami alih fungsi Serengan. Jika dikaitkan dengan pendapat
ruang untuk kawasan terbangun tentunya diatas, maka ada beberapa kesamaan terkait
membutuhkan konsep penghijauan [1]. motif dari masyarakat di Kelurahan
Perkembangan perkotaan dan pedesaan Serengan melakukan penghijauan , antara
dalam beberapa dekade terakhir ini lain: masyarakat melakukan hijuan kota
mengalami peningkatan yang sangat pesat. untuk menambah nilai ekologi maupun
Meningkatnya tingkat perekonomian pada estetika pada ruang hunian mereka, alasan
wilayah perkotaan dan pedesaan bersinergis untuk mendapatkan nilai ekonomi, serta
dengan tingkat pembangunan yang ada di alasan lainnya adalah untuk menjalankan
wilayah tersebut. Keadaan saat ini kewajiban karena merupakan program
menunjukan bahwa lahan-lahan perumahan pemerintah.
baik di desa dan perkotaan mengalami Desa Kalanganyar merupakan salah
penyusutan. Hanya pada daerah-daerah satu desa yang ada di Kecamatan Sedati
pedesaan tertentu yang jauh dari jangkauan Kabupaten Sidoarjo yang cukup aktif dalam
perkotaan yang masih memiliki lahan mendukung program pengabdian masyarkat.
pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk Meningkatnya perubahan alih fungsi lahan
budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) [2]. mendorong masyarakat untuk melakukan
Desa Kalanganyar merupakan salah satu penghijauan [3]. Berdasarkan hasil
desa yang ada di Kecamatan Sedati pengamatan dilapangan, desa Kalanganyar
Kabupaten Sidoarjo. Seiring dengan mengalami beberapa permasalahan
perkembangan zaman dan pertumbuhan lingkungan, salah satunya yaitu terdapat
penduduk semakin padat mengakibatkan beberpa lahan kosong yang hanya
densifikasi penduduk dan perkembangan dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan
pemukiman yang cepat dan tidak terkendali sampah sementara (TPS) meskipun dalam
[3]. Upaya penghijauan merupakan salah skala kecil atau serta lahan yang tidak
satu penyelamatan lingkungan akibat dimanfaatkan atau hanya dibiarkan begitu
adanya pertambahan jumlah penduduk yang saja [6]. Kebutuhan akan tempat tinggal
begitu cepat di kota ini. Kegiatan menjadi faktor penyebab adanya alih fungsi
penghijauan pun dilakukan secara merata lahan. Hal ini kemudian berimplikasi pada
sampai dengan tingkat kelurahan [4]. terjadinya permasalahan utama di Desa
Menurut Hakim [5], ada beberapa Kalanganyar, yaitu semakin berkurangnya
manfaat dari adanya penghijauan, antara ruang untukpenghijauan Desa.
lain: memberi kesegaran, kenyamanan dan Menyikapi keadaan yang begitu
keindahan lingkungan, memberikan krodit, masyarakat Desa Kalanganyar
lingkungan yang bersih dan sehat bagi bersama dengan tim pengabdian
penduduk kota, daun, bunga dan buah, masyarakat, telah berhasil mengubah wajah
sebagai tempat hidup satwa dan plasma desa yang minim akan penghijauan menjadi
nutfah, sebagai resapan air guna menjaga kawasan yang hijau dan tampak asri.
keseimbangan tata air dalam tanah, Kenyataan dilapangan yang berupa
mengurangi aliran air permukaan, permukiman padat hunian dengan jalan yang
menangkap dan menyimpan air, menjaga sempit tidak menghalangi masyarakat
keseimbangan tanah agar kesuburan tanah setempat untuk berinovasi, salah satunya
tetap terjamin, sirkulasi udara dalam kota, melalui kegiatan penghijauan. Masyarakat di
dan sebagai tempat sarana dan prasarana Desa Kalanganyar ini telah melakukan
kegiatan rekreasi. [5], juga memberikan alternatif peningkatan ruang hijau desa
gambaran bahwa penghijauan sangat melalui penghijauan dengan memanfaatkan
bermanfat bagi pengembangan kota, antara lahan-lahan kosong yang tidak
lain sebagai penunjang keindahan (estetika) termanfaatkan sebelumnya, penghijauan
dan mempertinggi kualitas ruang kehidupan pekarangan di halaman rumah, penghijauan
lingkungan. Hal ini juga terjadi di Kelurahan
melalui media pot, serta berbagai bentuk pemerintah dan swasta (publik-private
penghijauan lainnya [7]. patnership).
Warga Desa Kalanganyar cukup
antusias dalam kegiatan penghijauan jauh METODE
sebelum program pemerintah masuk. Keberhasilan program
Penghijauan pekarangan biasa dilakukan pemanfaatan lahan pekarangan atau
oleh masyarakat Desa Kalanganyar dengan pelestarian lingkungan tentunya
memanfaatkan sisa-sisa lahan atau di sekitar dirasakan langsung oleh warga desa
pagar rumah penduduk [6]. Awal mula dari
sekitar, salah satu kegiatan yang bias
gagasan ini adalah adanya keprihatinan
warga setempat akan keadaan lingkungan diterapkan adalah dengan
hunian mereka yang semakin panas akibat memanfaatkan lahan untuk dijadikan
padatnya bangunan. Sehingga pada tahun sebagai tanaman TOGA. Tanaman
2016 warga mulai berinisiatif untuk TOGA dapat dijadikan sebagai salah
menanam tanaman hias disela-sela halaman satu komoditi karena iklim dan
masing-masing. Kegiatan pengabdian daerahnya yang cocok untuk menanam
masyarakt ini bertujuan untuk mengkaji TOGA [8]. Pelaksanaan ini dilakukan
tentang keterlibatan warga Desa pada saat kegiatan KKN-PPM
Kalanganyar dalam upaya melakukan Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA)
pelestarian lingkungan dengan Surabaya di Desa Kalanganyar,
memanfaatkan beberapa lahan kosong yang
Kecamatan Sedati Kabuaten Sidoarjo.
tersedia di kawasan Desa Kalanganyar.
Adapun sasaran untuk mencapai tujuan dari Tempat pelaksanaan program
program pengabdian masyarakat tersebut, penghijauan berada di RT 02 tepat di
adalah: 1). Mengkaji tentang persepsi samping SDN Kalanganyar. Objek pada
masyarakat terhadap lingkungan huniannya, pelaksanaan kegiatan penghijauan ini
2). Mengkaji tentang persepsi masyarakat adalah lahan kosong yang dulunya
terhadap kondisi ruang hijau di Desa menjadi tempat pembuangan sampah
Kalanganyar, 3). Mengkaji tentang preferensi oleh warga sekitar.
masyarakat melakukan penghijauan, 4). Adapun langkah-langkah dalam
Mengkaji tentang peran stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai
upaya-upaya penghijauan, serta 5). Mengkaji berikut:
tentang bentuk keterlibatan masyarakat
1. Tahap Perencanaan
dalam upaya penghijauan.
a. Melakukan survey tempat lokasi
Manfaat yang dapat diambil dari
Survey lokasi dilaksanakan
program pengabdian masyarakat ini adalah
beberapa tahap, tahap awal yaitu
sebagai berikut: 1). Memberikan kontribusi
mencari tempat yang
dalam pengembangan teori perencanaan
memungkinkan untuk dilakukan
dan pembangunan desa khususnya terkait
pehijauan. Ada beberapa lokasi
upaya penghijauan pada kawasan desa. 2).
yang memungkinkan dilakukannya
Memberikan gambaran secara nyata bahwa
penghijauan. Pertama di TPU
kegiatan penghijauan merupakan tanggung
Kalanganyar dan kedua ditempat
jawab semua pihak, baik itu pemerintah,
pembuangan sampah depan SDN
masyarakat, maupun stakeholder terkait. 3).
Kalanganyar. Dari dua tempat
Dapat digunakan sebagai masukan untuk
tersebut, maka diputskan untuk
mengevaluasi kebijakan-kebijakan
dilakuakn penghijauan di depan
pembangunan pemerintah desa, khususnya
SDN Kalanganyar. Tempat tersebut
di Desa Kalanganyar menyangkut upaya
dijadikan sebagai percontohan
penghijauan melalui bentuk kemitraan
untuk dilakukan
programpenghijauan.
bagi pengembangan kota, antara lain kualitas estetika dan dimensi manusia
sebagai penunjang keindahan (estetika) dengan desain lingkungan untuk
dan mempertinggi kualitas ruang penciptaan ruang yang lebih
kehidupan lingkungan. Jika dikaitkan menyenangkan. Penghijauan dapat
dengan pendapat di atas, maka ada meningkatkan permeabilitas ruang untuk
beberapa kesamaan terkait motif dari menjaga keseimbangan yang kosong
masyarakat di Desa Kalanganyar dan massa untuk kontras visual dalam
melakukan penghijauan, antara lain: lingkungan bangunan rumah yang ada.
masyarakat melakukan hijuan desa Masyarakat juga berpendapat bahwa
untuk menambah nilai ekologi maupun lingkungan yang hijau dan asri akan
estetika pada ruang hunian mereka, menambah nilai estetika suatu
alasan untuk mendapatkan nilai lingkungan yang akan berdampak pada
ekonomi, serta alasan lainnya adalah kesehatan jiwa [17].
untuk menjalankan kewajiban karena
merupakan program pemerintah. 3. Penghijauan untuk mendukung
program pemerintah.
1. Penghijauan untuk menambah Menurut Pandangan Masyarakat,
ekologi kawasan. Kegiatan penghijauan adalah
Menurut pandangan masyarakat, tangungjawab bersama antara
penghijauan dapat dijadikan sebagai pemerintah, masyarakat, swasta,
suatu sarana untuk menurunkan suhu maupun pihak terkait lainnya.
udara dilingkungan mereka yang cukup Pemerintah sebagai pemangku kebijakan
panas akibat kepadatan bangunan yang berkewajiban untuk menyelenggarakan
cukup padat. Upaya penghijauan desa program-program bagi masyarakat.
dapat dijadikan sebagai paru-paru desa Masyarakat sendiri bisa berperan
yang dapat memberikan perlindungan sebagai subyek maupun obyek dari
terhadap angina, debu, sinar matahari, kebijakan pemerintah khususnya terkait
bunyi dan lain-lain. Selain itu penghijauan di skala basis [17].
penghijauan dapat dijadikan sebagai
resapan air hujan, sehingga persediaan 4. Penghijauan untuk menambah nilai
air tanah tetap terjamin [16]. Air hujan ekonomi.
yang tidak meresap ke dalam tanah akan Menurut Pandangan Masyarakat,
mengalir di atas permukaan tanah. Aliran penghijauan sebagai sumber produk
air ini juga mempunyai energi tertentu. yang bisa dijual atau untuk memenuhi
Makin curam dan panjang lereng tempat kebutuhan hidup manusia, seperti
air mengalir, makin besar energinya. tanaman bunga, buah, daun, sayur
Energi kinetik aliran ini akan mengelupas mayur. Untuk warga yang memiliki
permukaan tanah, yaitu yang disebut pekarangan sempit mereka lebih suka
erosi permukaan [17]. Aliran air untuk memilih jenis tanaman hias
permukaan dapat pula menyebabkan maupun tanaman obat (TOGA) [17].
terbentuknya alur pada permukaan tanah Penghijauan dengan tanaman keras
yang disebut erosi alur. dapat diambil kayu maupun buahnya.
seperti mangga, jambu, matoa dan
2. Penghijauan untuk menambah tanaman lainnya adalah tanaman
estetika kawasan. penghijauan pilihan warga di Desa
Menurut Pandangan Masyarakat, Kalanganyar.
penghijauan dapat menambahkan
Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 492
Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0
Konservasi Air Tanah Dengan [14] Carter, Harold. 1981. The Study of
Sumur Resapan Guna Urban Geography. London: Edward
Meningkatkan Ketersedian Air Arnold.
Tanah di Desa [15] Yunus, Hadi Sabari. 2008. Dinamika
KalanganyarKecamatan Wilayah Peri-Urban Determinan
SedatiKabupatenSidoarjo Masa Depan Kota.Yogyakarta:
ProvinsiJawa Timur. PustakaPelajar.
[7] Setianingrum, Rani. 2010. [16] Angotti, T. 1993. Metropolis 2000,
Kelompok Tani Tanaman Hias Planning, Poverty and Politics. New
Serengan Asri - Pernah Alami York: Routledge.
MasaKejayaan. Joglosemar, 11 [17] Rubiantoro, E Anton, Ragil
Desember 2010. Hal 1-8. Haryanto, 2013. Bentuk Keterlibatan
[8] Sugito, Susilowati, Muhammad Al Masyarakat dalam Upaya
Kholif, 2017. Strategi Pemanfaatan Penghijauan Pada Kawasan Hunian
Lahan Pekarangan untuk Budidaya Padat di Kelurahan Serengan –
Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Kota Surakarta. Jurnal
Jurnal Penamas Adi Buana Volume Pembangunan Wilayah & Kota,
02 Nomor 2 tahun 2017. Volume 9 (4) 2013.
[9] Wibisono, C. 1989. Anatomi dan
Profil Konglomerat Bisnis Indonesia.
Management dan Usahawan
Indonesia.
[10] Cohen dan Uphoff 1977. Rural
Development Participation: Concept
and Measures for Project
DesignImplementation and
Evaluation. New York: Rural
Development Commite- Cornel
University.
[11] Sajogyo. 1998. Dimensi
Kemiskinan: Agenda Pemikiran
Sajogyo. Kumpulan Pemikiran
Sajogyo dengan editor: Mukhtar
Sarman. Pusat P3R-YAE.
[12] Manan, S. 1978. Pengaruh Hutan
dan manejemen Daerah Aliran
Sungai. Institut Pertanian Bogor.
[13] Malau, Fadmin Prihatin. 2012.
Penghijauan Bukan Sekadar
Menanam Jutaan Pohon. Tersediadi
http://ines.staf.narotama.ac.id/2012/
03/06/penghijauan-bukan-sekadar-
menanam-jutaan-pohon/. Diakses
pada tanggal 06 Desember 2018.