Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/334696423

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN KONSEP PENGHIJAUAN PADA


LAHAN KOSONG DESA KALANGANYAR KECAMATAN SEDATI

Conference Paper · December 2018

CITATIONS READS

0 2,025

4 authors:

Indah Nurhayati Muhammad Al Kholif


PGRI University of Adi Buana PGRI University of Adi Buana
7 PUBLICATIONS   6 CITATIONS    18 PUBLICATIONS   16 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Moch Shofwan Rhenny Ratnawati


PGRI University of Adi Buana PGRI University of Adi Buana
1 PUBLICATION   0 CITATIONS    25 PUBLICATIONS   37 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Composting of Slaughterhouse Solid Waste View project

Composting of Rumen Content Waste Using Anaerobic-anoxic-oxic (A2/o) System View project

All content following this page was uploaded by Rhenny Ratnawati on 26 July 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

Artikel Ilmiah Hasil Pengabdian

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN DENGAN KONSEP PENGHIJAUAN


PADA LAHAN KOSONG DESA KALANGANYAR KECAMATAN SEDATI

Indah Nurhayati1), Muhammad Al Kholif1), Moch. Shofwan2) dan Rhenny Ratnawati1)


1) ProgramStudi Teknik Lingkungan
2)ProgramStudi Perencanaan Wilayah dan Kota
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email: indahnurhayati@unipasby.ac.id

ABSTRAK
Salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam
menangani krisis Iingkungan adalah dengan melakukan pelestarian lingkungan, dalam hal
ini yakni melakukan penghijauan. Pelestarian lingkungan merupakan sebuah upaya dalam
menangani permasalahan yang timbul pada suatu kawasan. Pada kegiatan ini pelestarian
lingkungan diterapkan dengan konsep penghijauan yaitu dengan memanfaatkan lahan
kosong yang terletak di kawasan Desa Kalanganyar. Kegiatan ini merupakan salah satu
bentuk dari program pengabdian kepada masyarakat. Konsep penghiajuan dilakukan
dengan cara pembuatan taman desa (ruang terbuka hijau skala desa). Kegiatan
penghijauan ini diharapkan dapat memicu rasa kepedulian warga masyarakat desa untuk
selalu peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan adanya penghijauan ini diharapkan
warga tidak membuang sampah sembarangan, terutama diruang terbuka. Selain untuk
dijadikan sebagai lokasi penghijauan, taman desa juga dijadikan sebagai tempat untuk
penyerapan air hujan disekitar Desa Kalanganyar.
Kata Kunci: Desa Kalanganyar, Pelestarian Lingkungan, Penghijauan, Taman Desa

ABSTRACT
One of the important activities that must be carried out conceptually in dealing with
environmental crises is to carry out environmental conservation, in this case by reforesting.
Environmental conservation is an effort in dealing with problems that arise in a region. In
this activity, environmental conservation is applied with the concept of reforestation,
namely by utilizing vacant land located in the Kalanganyar Village area. This activity is a
form of community service program. The concept of appraisal is done by creating a village
park (village green open space). This reforestation activity is expected to trigger a sense of
concern for villagers to always care about the environment. With this reforestation, it is
expected that residents will not litter, especially in open spaces. In addition to being used
as a reforestation location, the village park is also used as a place for absorption of
rainwater around Kalanganyar Village.
Keywords: Environmental Conservation, Greening, Kalanganyar Village, Village Park

PENDAHULUAN menangani krisis lingkungan adalah dengan


Salah satu kegiatan penting yang melakukan pelestarian lingkungan. Kondisi
harus dilaksanakan secara konseptual dalam kota-kota ataupun pedesaan yang sedang

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 486


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

berkembang dan mengalami alih fungsi Serengan. Jika dikaitkan dengan pendapat
ruang untuk kawasan terbangun tentunya diatas, maka ada beberapa kesamaan terkait
membutuhkan konsep penghijauan [1]. motif dari masyarakat di Kelurahan
Perkembangan perkotaan dan pedesaan Serengan melakukan penghijauan , antara
dalam beberapa dekade terakhir ini lain: masyarakat melakukan hijuan kota
mengalami peningkatan yang sangat pesat. untuk menambah nilai ekologi maupun
Meningkatnya tingkat perekonomian pada estetika pada ruang hunian mereka, alasan
wilayah perkotaan dan pedesaan bersinergis untuk mendapatkan nilai ekonomi, serta
dengan tingkat pembangunan yang ada di alasan lainnya adalah untuk menjalankan
wilayah tersebut. Keadaan saat ini kewajiban karena merupakan program
menunjukan bahwa lahan-lahan perumahan pemerintah.
baik di desa dan perkotaan mengalami Desa Kalanganyar merupakan salah
penyusutan. Hanya pada daerah-daerah satu desa yang ada di Kecamatan Sedati
pedesaan tertentu yang jauh dari jangkauan Kabupaten Sidoarjo yang cukup aktif dalam
perkotaan yang masih memiliki lahan mendukung program pengabdian masyarkat.
pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk Meningkatnya perubahan alih fungsi lahan
budidaya tanaman obat keluarga (TOGA) [2]. mendorong masyarakat untuk melakukan
Desa Kalanganyar merupakan salah satu penghijauan [3]. Berdasarkan hasil
desa yang ada di Kecamatan Sedati pengamatan dilapangan, desa Kalanganyar
Kabupaten Sidoarjo. Seiring dengan mengalami beberapa permasalahan
perkembangan zaman dan pertumbuhan lingkungan, salah satunya yaitu terdapat
penduduk semakin padat mengakibatkan beberpa lahan kosong yang hanya
densifikasi penduduk dan perkembangan dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan
pemukiman yang cepat dan tidak terkendali sampah sementara (TPS) meskipun dalam
[3]. Upaya penghijauan merupakan salah skala kecil atau serta lahan yang tidak
satu penyelamatan lingkungan akibat dimanfaatkan atau hanya dibiarkan begitu
adanya pertambahan jumlah penduduk yang saja [6]. Kebutuhan akan tempat tinggal
begitu cepat di kota ini. Kegiatan menjadi faktor penyebab adanya alih fungsi
penghijauan pun dilakukan secara merata lahan. Hal ini kemudian berimplikasi pada
sampai dengan tingkat kelurahan [4]. terjadinya permasalahan utama di Desa
Menurut Hakim [5], ada beberapa Kalanganyar, yaitu semakin berkurangnya
manfaat dari adanya penghijauan, antara ruang untukpenghijauan Desa.
lain: memberi kesegaran, kenyamanan dan Menyikapi keadaan yang begitu
keindahan lingkungan, memberikan krodit, masyarakat Desa Kalanganyar
lingkungan yang bersih dan sehat bagi bersama dengan tim pengabdian
penduduk kota, daun, bunga dan buah, masyarakat, telah berhasil mengubah wajah
sebagai tempat hidup satwa dan plasma desa yang minim akan penghijauan menjadi
nutfah, sebagai resapan air guna menjaga kawasan yang hijau dan tampak asri.
keseimbangan tata air dalam tanah, Kenyataan dilapangan yang berupa
mengurangi aliran air permukaan, permukiman padat hunian dengan jalan yang
menangkap dan menyimpan air, menjaga sempit tidak menghalangi masyarakat
keseimbangan tanah agar kesuburan tanah setempat untuk berinovasi, salah satunya
tetap terjamin, sirkulasi udara dalam kota, melalui kegiatan penghijauan. Masyarakat di
dan sebagai tempat sarana dan prasarana Desa Kalanganyar ini telah melakukan
kegiatan rekreasi. [5], juga memberikan alternatif peningkatan ruang hijau desa
gambaran bahwa penghijauan sangat melalui penghijauan dengan memanfaatkan
bermanfat bagi pengembangan kota, antara lahan-lahan kosong yang tidak
lain sebagai penunjang keindahan (estetika) termanfaatkan sebelumnya, penghijauan
dan mempertinggi kualitas ruang kehidupan pekarangan di halaman rumah, penghijauan
lingkungan. Hal ini juga terjadi di Kelurahan

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 487


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

melalui media pot, serta berbagai bentuk pemerintah dan swasta (publik-private
penghijauan lainnya [7]. patnership).
Warga Desa Kalanganyar cukup
antusias dalam kegiatan penghijauan jauh METODE
sebelum program pemerintah masuk. Keberhasilan program
Penghijauan pekarangan biasa dilakukan pemanfaatan lahan pekarangan atau
oleh masyarakat Desa Kalanganyar dengan pelestarian lingkungan tentunya
memanfaatkan sisa-sisa lahan atau di sekitar dirasakan langsung oleh warga desa
pagar rumah penduduk [6]. Awal mula dari
sekitar, salah satu kegiatan yang bias
gagasan ini adalah adanya keprihatinan
warga setempat akan keadaan lingkungan diterapkan adalah dengan
hunian mereka yang semakin panas akibat memanfaatkan lahan untuk dijadikan
padatnya bangunan. Sehingga pada tahun sebagai tanaman TOGA. Tanaman
2016 warga mulai berinisiatif untuk TOGA dapat dijadikan sebagai salah
menanam tanaman hias disela-sela halaman satu komoditi karena iklim dan
masing-masing. Kegiatan pengabdian daerahnya yang cocok untuk menanam
masyarakt ini bertujuan untuk mengkaji TOGA [8]. Pelaksanaan ini dilakukan
tentang keterlibatan warga Desa pada saat kegiatan KKN-PPM
Kalanganyar dalam upaya melakukan Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA)
pelestarian lingkungan dengan Surabaya di Desa Kalanganyar,
memanfaatkan beberapa lahan kosong yang
Kecamatan Sedati Kabuaten Sidoarjo.
tersedia di kawasan Desa Kalanganyar.
Adapun sasaran untuk mencapai tujuan dari Tempat pelaksanaan program
program pengabdian masyarakat tersebut, penghijauan berada di RT 02 tepat di
adalah: 1). Mengkaji tentang persepsi samping SDN Kalanganyar. Objek pada
masyarakat terhadap lingkungan huniannya, pelaksanaan kegiatan penghijauan ini
2). Mengkaji tentang persepsi masyarakat adalah lahan kosong yang dulunya
terhadap kondisi ruang hijau di Desa menjadi tempat pembuangan sampah
Kalanganyar, 3). Mengkaji tentang preferensi oleh warga sekitar.
masyarakat melakukan penghijauan, 4). Adapun langkah-langkah dalam
Mengkaji tentang peran stakeholder dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai
upaya-upaya penghijauan, serta 5). Mengkaji berikut:
tentang bentuk keterlibatan masyarakat
1. Tahap Perencanaan
dalam upaya penghijauan.
a. Melakukan survey tempat lokasi
Manfaat yang dapat diambil dari
Survey lokasi dilaksanakan
program pengabdian masyarakat ini adalah
beberapa tahap, tahap awal yaitu
sebagai berikut: 1). Memberikan kontribusi
mencari tempat yang
dalam pengembangan teori perencanaan
memungkinkan untuk dilakukan
dan pembangunan desa khususnya terkait
pehijauan. Ada beberapa lokasi
upaya penghijauan pada kawasan desa. 2).
yang memungkinkan dilakukannya
Memberikan gambaran secara nyata bahwa
penghijauan. Pertama di TPU
kegiatan penghijauan merupakan tanggung
Kalanganyar dan kedua ditempat
jawab semua pihak, baik itu pemerintah,
pembuangan sampah depan SDN
masyarakat, maupun stakeholder terkait. 3).
Kalanganyar. Dari dua tempat
Dapat digunakan sebagai masukan untuk
tersebut, maka diputskan untuk
mengevaluasi kebijakan-kebijakan
dilakuakn penghijauan di depan
pembangunan pemerintah desa, khususnya
SDN Kalanganyar. Tempat tersebut
di Desa Kalanganyar menyangkut upaya
dijadikan sebagai percontohan
penghijauan melalui bentuk kemitraan
untuk dilakukan
programpenghijauan.

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 488


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

b. Membuat Desain Taman program penghijauan lokasi penghijauan


Desain dibuat oleh salah satu sendiri dulunya merupakan sebuah lahan
anggota KKN PPM UNIPA yang digunakan oleh warga masyarakat
Surabaya diamana kebetulan sekitar sebagai tempat pembuangan
berasal dari Prodi Perencanaan sampah.
Wilayah dan Kota.
Sebelum terjadinya pelaksanaan
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan program kegiatan penghijauan ini, rasa
penghijauan dilakukan di depan SDN kepedulian masyarakat terhadap
Kalanganyar. Dalam proses kelestarian lingkungan sangatlah minim,
pelaksanaannya, warga masyarakat dari hal itu menjadikan keterlantaran
sangat antusias dalam mengerjakan lahan yang sebetulnya merupakan lahan
penghijauan tersebut. Pelaksanaan yang strategis namun lahan ini menjadi
program penghijauan dibantu oleh lahan kritis yang dikarenakan oleh
mahasiswa UNIPA Surabaya yang minimya kepedulian akan kelestarian
sedang melakukan kegiatan KKN-PPM lingkungan. Sebelumnya lahan ini
di Desa Kalanganyar. Pembuatan termasuk tempat pembuangan sampah
taman hijau desa berlangsung selama
dan pembakaran sampah oleh warga
8 hari.
3. Tahap Observasi sekitar terutama SDN Kalanganyar.
Tahap observasi yang dilakukan dalam Karna lahan tersebut sering dibuat
pelaksanaan program kegiatan ini tempat peristihatan orangtua yang
dengan menggunakan format hendak menjempput anaknya sehingga
pengamatan yang telah disediakan. tidak etis apabila tempat pembuangan
Hal-hal yang diamati adalah bagaimana sampah dipake untuk tempat tunggu bagi
reaksi masyarakat sekitar dalam hal orang tua yang akan menjemput
kepedulian terhadap lingkungan. anaknya sekolah. Maka dari itu
4. Tahap Refleksi Mahasiswa KKN PPM UNIPA Surabaya
Tahap refleksi meliputi prosesanalisis berinisiatif untuk membuat tempat tunggu
hasil program penghijauan dan
yang lebih nyaman.
penyusunan rencana perbaikan untuk
program penghijauan yang telah Program pembuatan taman ini
selesai dilaksanakan. sendiri di laksanakan dengan cara
a. Mencatan hasil pengamatan bekerjasama dengan warga masarakat
b. Mengevaluasi hasil pengamatan sekitar yang harapannya bisa memicu
c. Menganalisis tingkat kepeudlian tumbuhnya rasa kepedulian masyarakat
warga sekitar lokasi penghijauan terhadap lingkungan sekitar. Setelah
d. Membuat perbaiakan dalam program ini terlaksana lahan yang
menanggulangi permasalahan atau dulunya kritis sekarang menjadi ruang
kekurangan yang ada dalam terbuka hijau dan nyaman untuk dilihat,
program kegiatan penghijauan. dan untuk perawatan selanjutnya peserta
HASIL KKN-PPM 2018 menyerahkan kepada
Program penghijauan merupakan kader lingkungan Desa Kalanganyar.
salah satu program utama dari kegiatan
pengabdian masyarakat melalui kegiatan Kajian Bentuk Keterlibatan
KKN-PPM. Kegiatan ini merupakan Masyarakat Dalam Upaya Penghijauan
program yang dilaksanakan oleh Di Desa Kalanganyar
mahasiswa KKN-PPM UNIPA Surabaya. Partisipasi masyarakat sering
Sebelum terjadinya pelaksanaan diartikan keikutsertaan, keterlibatan dan

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 489


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

kesamaan anggota masyarakat dalam aksi penghijauan yang dilakukan kurang


suatu kegiatan tertentu baik secara (tidak) menghasilkan manfaat yang besar
langsung maupun tidak langsung, sejak atau maksimal. Banyak faktor
dari gagasan, perumusan kebijakan, menyebabkan pelaksanaan penghijauan
pelaksanaan program dan evaluasi. itu tidak tepat sasaran. Dari banyak
Partisipasi secara langsung berarti faktor itu dapat dikelompokkan menjadi
anggota masyarakat tersebut ikut dua kelompok besar yakni faktor non
memberikan bantuan tenaga dalam teknis dan faktor teknis.
kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan Bentuk Keterlibatan masyarrakat
partisipasi tidak langsung dapat berupa Desa Kalanganyar dalam kegiatan
sumbangan pemikiran, pendanaan dan pelestarian lingkungan adalah masyarkat
material yang diperlukan [9]. Menurut terlibat langsung dalam hal pembebasan
Cohen dan Uphoff [10], pengertian dan pembersihan lahan untuk dijadikan
partisipasi adalah keterlibatan aktif taman, pembangunan berbagai macam
masyarakat dalam proses pengembilan fasilitas taman, mentumbang beberapa
keputusan, pelaksanaan, pemanfaatan bibit tanaman serta penanaman
hasil dan evaluasi. Pengertian partisipasi tanaman. Selain itu keberlanjutan dari
lainnya didefinisikan oleh [11] sebagai kegiatan ini yaitu masyarkat Desa
peluang untuk ikut menentukan Kalanganyar berkomitmen untuk
kebijaksanaan pembangunan serta menjaga dan merawat taman desa
peluang ikut menilai hasil pembangunan. tersebut dan mungkin aka nada
Penghijauan adalah salah satu perkembangan kedepannya.
kegiatan penting yang harus
dilaksanakan secara konseptual dalam Analisis Bentuk Keterlibatan
menangani krisis lingkungan. Masyarakat Dalam Upaya Penghijauan
Penghijauan dalam arti luas adalah Di Desa Kalanganyar
segala daya untuk memulihkan, 1. Analisis Persepsi Masyarakat
memelihara dan meningkatkan kondisi Terhadap Lingkungan Huniannya
lahan agar dapat berproduksi dan Dari hasil analisis ditemukan
berfungsi secara optimal, baik sebagai bahwa alasan tinggal warga di Desa
pengatur tata air atau pelindung Kalanganyar, yaitu karena alasan untuk
lingkungan [1]. Menurut Manan, S [12], menempati rumah warisan, alasan
Penghijauan adalah suatu usaha karena lingkungan masih asri, alasan
menanami lahan-lahan kritis, baik dari karena dekat dengan tempat kerja, serta
segi hidroorologis, fisik, teknis maupun alasan harga lahan yang masih murah.
sosial ekonomi, dengan jenis tanaman Jika dikaitkan dengan aktivitas
tahunan atau perumputan, serta bermukim, maka pendapat [14]
pembuatan bangunan pencegah erosi mengenai pertimbangan yang
tanah di areal yang tidak termassuk areal mempengaruhi preferensi bermukim
hutan negara. Menurut Malau, Fadmin perlu diperhatikan mengingat
Prihatin [13], penghijauan sangat perkembangan suatu kawasan sangat
dibutuhkan untuk menciptakan dipengaruhi oleh preferensi orang untuk
lingkungan yang sejuk, segar, nyaman mengakses kawasan tersebut. Hal ini
dan sehat. Namun, dalam pelaksanaan telah terjadi di Desa Kalanganyar seiring
penghijauan masih acapkali ditemukan dengan munculnya keinginan
hal yang tidak tepat sasaran sehingga masyarakat untuk tinggal karena alasan

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 490


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

dekat dengan tempat kerja mereka. ekonomi merupakan penyebab


Alasan seseorang untuk tinggal di suatu masyarakat mau menerima keadaan
kawasan, antara lain adalah harga lahan mereka, sehingga mereka tetap merasa
atau rumah yang terjangkau kemampuan nyaman untuk tinggal di Desa
ekonomi, akses lokasi, kelengkapan Kalanganyar ini. Sebanyak 18%
sarana dan prasarana, biaya menyatakan biasa saja. Sebagian
transportasi, jarak lokasi bermukim ke masyarakat menilai tingkat kenyamanan
lokasi kerja dan pusat aktivitas, kondisi di Desa Kalanganyar ini biasa saja, hal
fisik lingkungan sekitar, estetika dari ini karena dari awal mereka datang
arsitektur dan kawasan, serta kondisi keadaannya sudah demikian sehingga
sosial dan lingkungan [11]. Keterbatasan mereka merasa tidak ada perubahan
ruang perkotaan yang sifatnya statis yang terjadi. Hal ini berbeda dengan
menyebabkan terjadinya alternatif - yang dialami oleh sebagian warga yang
alternatif dalam mencari kebutuhan sudah bertahun-tahun tinggal, pasti
ruang untuk tempat tinggal dan akan mereka bisa melihat perbedaan antara
merambah pada lahan-lahan kosong di lingkungan mereka yang dulu dengan
luar pusat kota sehingga membentuk yang sekarang ini. Mahalnya harga lahan
suatu konsentrasi baru [14]. dipusat kota mendorong kepentingan
Ketersediaan lahan yang terbatas telah masyarakat untuk bermigrasi kepinggiran
menyebabkan semakin terdesaknya kota. Pertumbuhan penduduk akibat
area-area kosong yang ada di Desa urbanisasi telah memacu perkembangan
Kalanganyar berubah menjadi kawasan wilayah kota yang menyebar dan
terbangun. memicu konsentrasi-konsentrasi aktivitas
Kenyamanan Hunian. Sebanyak perkotaan yang baru yang didukung
52% responden berpendapat bahwa dengan meningkatnya wilayah yang
Desa Kalanganyar sudah tidak memiliki ciri kekotaan [15].
nyaman/panas. Hal ini dikarenakan
Desa Kalangayar berada di dekat pantai. Analisis Preferensi Masyarakat
Dari beberapa nasasumber juga Melakukan Penghijauan
disebutkan bahwa lingkungan Menurut Hakim [5], ada beberapa
hunianmereka sekarang ini sudah terasa manfaat dari adanya penghijauan, antara
panas. Mereka beralasan bahwa lain: memberi kesegaran, kenyamanan
kelurahan ini dulunya cukupsejuk, akan dan keindahan lingkungan, memberikan
tetapi karena banyaknya pendatang lingkungan yang bersih dan sehat bagi
mengakibatkan banyak lahan-lahan penduduk kota, daun, bunga dan buah,
persawahan yang beralih fungsi menjadi sebagai tempat hidup satwa dan plasma
hunian warga. Ketidaknyamanan juga nutfah, sebagai resapan air guna
dapat dilihat dari tingkat keleluasaan menjaga keseimbangan tata air dalam
aksesibilitas yang ada di Desa tanah, mengurangi aliran air permukaan,
Kalanganyar ini. Hal ini adalah salah satu menangkap dan menyimpan air,
alasan mereka mengatakan bahwa menjaga keseimbangan tanah agar
lingkungan hunian mereka tidak nyaman. kesuburan tanah tetap terjamin, sirkulasi
Sebanyak 32% menyatakan masih udara dalam kota, dan sebagai tempat
nyaman. Warga merasa nyaman karena sarana dan prasarana kegiatan rekreasi.
memang hanya dilingkungan tersebut Hakim [5] juga memberikan gambaran
mereka mempunyai properti. Faktor bahwa penghijauan sangat bermanfat

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 491


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

bagi pengembangan kota, antara lain kualitas estetika dan dimensi manusia
sebagai penunjang keindahan (estetika) dengan desain lingkungan untuk
dan mempertinggi kualitas ruang penciptaan ruang yang lebih
kehidupan lingkungan. Jika dikaitkan menyenangkan. Penghijauan dapat
dengan pendapat di atas, maka ada meningkatkan permeabilitas ruang untuk
beberapa kesamaan terkait motif dari menjaga keseimbangan yang kosong
masyarakat di Desa Kalanganyar dan massa untuk kontras visual dalam
melakukan penghijauan, antara lain: lingkungan bangunan rumah yang ada.
masyarakat melakukan hijuan desa Masyarakat juga berpendapat bahwa
untuk menambah nilai ekologi maupun lingkungan yang hijau dan asri akan
estetika pada ruang hunian mereka, menambah nilai estetika suatu
alasan untuk mendapatkan nilai lingkungan yang akan berdampak pada
ekonomi, serta alasan lainnya adalah kesehatan jiwa [17].
untuk menjalankan kewajiban karena
merupakan program pemerintah. 3. Penghijauan untuk mendukung
program pemerintah.
1. Penghijauan untuk menambah Menurut Pandangan Masyarakat,
ekologi kawasan. Kegiatan penghijauan adalah
Menurut pandangan masyarakat, tangungjawab bersama antara
penghijauan dapat dijadikan sebagai pemerintah, masyarakat, swasta,
suatu sarana untuk menurunkan suhu maupun pihak terkait lainnya.
udara dilingkungan mereka yang cukup Pemerintah sebagai pemangku kebijakan
panas akibat kepadatan bangunan yang berkewajiban untuk menyelenggarakan
cukup padat. Upaya penghijauan desa program-program bagi masyarakat.
dapat dijadikan sebagai paru-paru desa Masyarakat sendiri bisa berperan
yang dapat memberikan perlindungan sebagai subyek maupun obyek dari
terhadap angina, debu, sinar matahari, kebijakan pemerintah khususnya terkait
bunyi dan lain-lain. Selain itu penghijauan di skala basis [17].
penghijauan dapat dijadikan sebagai
resapan air hujan, sehingga persediaan 4. Penghijauan untuk menambah nilai
air tanah tetap terjamin [16]. Air hujan ekonomi.
yang tidak meresap ke dalam tanah akan Menurut Pandangan Masyarakat,
mengalir di atas permukaan tanah. Aliran penghijauan sebagai sumber produk
air ini juga mempunyai energi tertentu. yang bisa dijual atau untuk memenuhi
Makin curam dan panjang lereng tempat kebutuhan hidup manusia, seperti
air mengalir, makin besar energinya. tanaman bunga, buah, daun, sayur
Energi kinetik aliran ini akan mengelupas mayur. Untuk warga yang memiliki
permukaan tanah, yaitu yang disebut pekarangan sempit mereka lebih suka
erosi permukaan [17]. Aliran air untuk memilih jenis tanaman hias
permukaan dapat pula menyebabkan maupun tanaman obat (TOGA) [17].
terbentuknya alur pada permukaan tanah Penghijauan dengan tanaman keras
yang disebut erosi alur. dapat diambil kayu maupun buahnya.
seperti mangga, jambu, matoa dan
2. Penghijauan untuk menambah tanaman lainnya adalah tanaman
estetika kawasan. penghijauan pilihan warga di Desa
Menurut Pandangan Masyarakat, Kalanganyar.
penghijauan dapat menambahkan
Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 492
Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

pelatihan pengolahan sampah


Analisis Peran Stakeholder Dalam organik dan anorganik kepada
Upaya-Upaya Penghijauan kelompok Pengelola Sampah
Keberadaaan stakeholder yang Pemerintah desa juga telah mengajak
terdiri dari Pemerintah Kota, Pemerintah masyarakat untuk melakukan
Kelurahan, Lembaga Pendidikan (UNIPA penanaman pohon dilingkungan
Surabaya) telah berkontribusi besar masing-masing sehingga menambah
membantu perkembangan kegiatan ruang hijau privat dan melaksanakan
penghijauan di wilayah studi. pagar hijau dengan menanami
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman hijau dan jika tetap
dilapangan yang telah dilakukan, mempertahankan pagar hijau harus
diketahui peran peran masing-masing dilengkapi tanaman merambat.
stakeholder tersebut:
3. Peran Lembaga Non Pemerintah.
1. Peran Pemerintah Kota. Salah satu Lembaga Non Pemerintah
Dalam kegiatan penghijauan yang yang ada di Desa Kalanganyar
telah dilaksanakan di Desa adalah Lembaga Pemberdayaan
Kalanganyar, Pemerintah Kota Masyarakat Desa (LPMD) dalam hal
Sidoarjo banyak membantu dari segi ini adalah ibu-ibu PKK dan kelompok
perencanaan maupun pelaksanaan. karangtaruna. Beberapa hal yang
Dari segi perencanaan, Pemerintah dapat dilakukan LPMD Desa
Kota telah melibatkan masyarakat Kalanganyar dalam upaya
mengenai konsep-konsep penghijauan di Desa Kalanganyar
penghijauan melalui berbagai antara lain: Mendorong dan/atau
kegiatan pemberdayaan masyarakat menfasilitasi proses pembelajaran
dalam upaya-upaya penghijauan. Dari masyarakat untuk memecahkan
sisi pelaksanaan Pemerintah Kota masalah yang berhubungan dengan
banyak berperan dalam pembiayaan penyediaan ruang hijau. Kegiatan ini
untuk pembangunan fisik, seperti dapat berupa pemberian pelatihan
pada pembuatan tamantaman kota, kepada desa lain dan/atau yang
pengadaan bibit untuk turus/jalur hijau terkait hijauan desa, maupun dengan
jalan dan penghijauan publik lainnya. proses diskusi dan seminar.

2. Peran Pemerintah Kelurahan. 4. Peran UNIPA Surabaya.


Pemerintah Desa Kalanganyar telah Adapun komunitas yang aktif dalam
berperan dalam pengembangan kegiatan penghijauan di Desa
kapasitas warga terkait penghijauan Kalanganyar adalah UNIPA Surabaya
lingkungan melalui peningkatan telah menempatkan mahasiswanya
ketrampilan usaha di bidang terkait, untuk melakukan pemberdayaan
seperti: pelatihan tentang budidaya masyarakat melalui kegiatan KKN-
tanaman hias dan pupuk organik PPM, dimana salah satu program
kepada warga desa, pelatihan yang akan dibawakan ke desa adalah
tentang budidaya tanaman jarak, pelestarian lingkungan dengan
tanaman buah, dan sayuran. melakukan penghijauan. Dalam
Pelatihan konservasi air tanah, upaya penghijauan di Desa
pembuatan lubang biopori dan Kalanganyar, mahasiswa UNIPA

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 493


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

Surabaya, sangat mambantu warga UCAPAN TERIMAKASIH


terutama ibu-ibu dan anak usia Pelaksanaan kegiatan program KKN-
sekolah mengenal penghijauan PPM di Desa Kalanganyar telah
lingkungan dengan cara bercocok mendapatkan dukungan dana dari
tanam dilingkungan masing-masing Kementistekdikti. Selain itu kami
mengucapka terimakasih kepada LPPM
serta lahan untuk dijadikan sebagai
UNIPA Surabaya atas dukungannya selama
taman desa. Adapun yang telah pelaksanaan program KKN-PPM dan
dilkuakan komunitas ini antara lain mahasiswa UNIPA Surabaya, pemerintah
adalah program kampung hijau dan Desa Kalanganyar serta warga Desa
kegiatan berkebun di sekolah. Kalanganyar yang turut serta dalam
Mahasiswa UNIPA Surabaya telah mendukung program kegiatan KKN-PPM
melakukan pendampingan
masyarakat dalam membangun REFERENSI
kampung hijau, penanaman dan [1] Kelvin, Claudius. 2008. Penghijauan
perawatan tanaman langka, serta ikut Kota Sebagai Penyeimbang Suhu
serta dalam pengembangan ruang Lingkungan. Jakarta:
hijau desa dengan sistem roof claudiuskelvin.blogspot.com/2008/0
garden. Mahasiswa UNIPA juga telah 9/pengertian-penghijauan.
membantu masyarakat Desa [2] Sari, I Diana, Yuniar Y, Slahaan S,
Kalanganyar dalam pembuatan Riswati, Syaripuddin M., 2015.
taman obat keluarga (TOGA). Tradisi Masyarakat dalam
Penanaman dan Pemanfaatan
SIMPULAN Tumbuhan Obat Lekat Pekarangan.
Berdasarkan kegiatan yang telah [3] Sihono. 2003. “Peran Serta
selesai dilaksanakan ada beberapa Masyarakat Dalam Pengelolaan
kesimpulan yang dapat diambil Prasarana Pasca Peremajaan
diantarannya adalah: Lingkungan Permukiman di
1. Masyarakat Desa Kalanganyar cukup Mojosongo Surakarta. Thesis tidak
andil dalam mensukseskan kegiatan diterbitkan, Magister Pembangunan
pelestarian lingkungan. Hal ini Wilayah dan Kota, Program
ditunjukan dengan adanya bentuk Pascasarjana Universitas
partisipasi atau keterlibatan masyarakat Deponegoro, Semarang.
dalam pelestarian lingkungan. [4] Samsudi. 2010. Ruang Terbuka
2. Analisis persepsi masyarakat terhadap Hijau Kebutuhan Tata Ruang
lingkungan huniannya menunjukan
Perkotaan Kota Surakarta. Fakultas
bahwa sebanyak 52% masyarakat
berpendapat bahwa Desa Kalanganyar. Teknik Universitas Sebelas Maret.
sudah tidak nyaman/panas, 32% Surakarta
menyatakan masih nyaman dan 18% [5] Hakim R, Thesis Analisis Kebijakan
menyatakan biasa saja. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
3. Adanya keterlibatan beberpa Kota DKI Jakarta, Institut Teknologi
stakeholder seperti peran pemerintah Bandung, 2000.
kota, pemerintah kelurahan, lembaga [6] Indah Nurhayati, Muhammad Al
non pemerintah dan UNIPA Surabaya Kholif, Moch Shofwan dan Rhenny
yang ikut mensukseskan kegiatan Ratnawati, 2018. Laporan Akhir
pelestarian lingkungan. Program KKN-PPM 2018. Pola
Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 494


Tema: (Inovasi, Teknologi dan Pendidikan Guna Mewujudkan
Indonesia Sejahtera di Era Industrialisasi 4.0), 21 Desember 2018
ISBN: 978-602-5793-40-0

Konservasi Air Tanah Dengan [14] Carter, Harold. 1981. The Study of
Sumur Resapan Guna Urban Geography. London: Edward
Meningkatkan Ketersedian Air Arnold.
Tanah di Desa [15] Yunus, Hadi Sabari. 2008. Dinamika
KalanganyarKecamatan Wilayah Peri-Urban Determinan
SedatiKabupatenSidoarjo Masa Depan Kota.Yogyakarta:
ProvinsiJawa Timur. PustakaPelajar.
[7] Setianingrum, Rani. 2010. [16] Angotti, T. 1993. Metropolis 2000,
Kelompok Tani Tanaman Hias Planning, Poverty and Politics. New
Serengan Asri - Pernah Alami York: Routledge.
MasaKejayaan. Joglosemar, 11 [17] Rubiantoro, E Anton, Ragil
Desember 2010. Hal 1-8. Haryanto, 2013. Bentuk Keterlibatan
[8] Sugito, Susilowati, Muhammad Al Masyarakat dalam Upaya
Kholif, 2017. Strategi Pemanfaatan Penghijauan Pada Kawasan Hunian
Lahan Pekarangan untuk Budidaya Padat di Kelurahan Serengan –
Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Kota Surakarta. Jurnal
Jurnal Penamas Adi Buana Volume Pembangunan Wilayah & Kota,
02 Nomor 2 tahun 2017. Volume 9 (4) 2013.
[9] Wibisono, C. 1989. Anatomi dan
Profil Konglomerat Bisnis Indonesia.
Management dan Usahawan
Indonesia.
[10] Cohen dan Uphoff 1977. Rural
Development Participation: Concept
and Measures for Project
DesignImplementation and
Evaluation. New York: Rural
Development Commite- Cornel
University.
[11] Sajogyo. 1998. Dimensi
Kemiskinan: Agenda Pemikiran
Sajogyo. Kumpulan Pemikiran
Sajogyo dengan editor: Mukhtar
Sarman. Pusat P3R-YAE.
[12] Manan, S. 1978. Pengaruh Hutan
dan manejemen Daerah Aliran
Sungai. Institut Pertanian Bogor.
[13] Malau, Fadmin Prihatin. 2012.
Penghijauan Bukan Sekadar
Menanam Jutaan Pohon. Tersediadi
http://ines.staf.narotama.ac.id/2012/
03/06/penghijauan-bukan-sekadar-
menanam-jutaan-pohon/. Diakses
pada tanggal 06 Desember 2018.

Subtema: Tekonologi Ramah Lingkungan 495

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai