HOTS
Higher Order Thinking Skill (HOTS) membantu siswa meningkatkan kemampuan analisis
dan mengasah keterampilan mental.
Jakarta, 2 April 2019 – Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kemajuan
suatu negara. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2016
memberikan pernyataan bahwa terdapat kenaikan signifikan terhadap nilai Programme for
International Student Assessment (PISA) di Indonesia, tetapi Indonesia masih menduduki
posisi terbawah dengan peringkat 65 dari 73 peserta. PISA merupakan sistem untuk
mengevaluasi pendidikan suatu negara yang dilakukan setiap tiga tahun dengan memilih
beberapa pelajar secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi dasar, yaitu membaca,
matematika dan sains. Hasil penilaian ketiga kompetensi dasar ini akan menunjukkan
kemampuan berpikir masing-masing pelajar terhadap masing-masing topik yang diberikan.
Selain PISA, Indonesia juga berada di posisi terbawah (peringkat 40 dari 40 negara) di
pemetaan pendidikan The Learning Curve Pearson tahun 2013-2014 dan mendapatkan
peringkat 40 dari 42 negara dalam literasi sains TIMSS. Data dari Survey of Adult Skills
PIAAC juga menyebutkan bahwa 98,6% orang dewasa memiliki kemampuan matematika
(numerasi) di bawah level 4.
Dalam dunia pendidikan terdapat dua jenis kemampuan berpikir pada seseorang, yaitu Lower
Order Thinking Skill (LOTS) dan Higher Order Thinking Skill (HOTS). Kemampuan
berpikir LOTS berfokus pada kemampuan seseorang dalam hal menghafal dan
menitikberatkan pada kekuatan ingatan pikiran sedangkan kemampuan HOTS merupakan
kemampuan berpikir yang lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir LOTS, di mana
seseorang diajak untuk dapat menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Seseorang
dengan kemampuan berpikir HOTS tidak lagi berpikir berdasarkan ingatan namun
berdasarkan apa yang dia cari dan temukan sendiri sehingga ia akan benar-benar memahami
suatu topik dari akar permasalahannya.
Kemampuan berpikir HOTS dapat memberikan banyak manfaat karena dengan memiliki
kemampuan menganalisis dan berpikir kritis, seseorang dapat memahami suatu ilmu yang
baru secara menyeluruh dan bahkan menghasilkan ide-ide lain yang kreatif, tidak lagi
berfokus pada kemampuan ingatan mereka yang dapat rusak atau hilang seiring berjalannya
waktu.
President Zenius Education, Wisnu Subekti, mengatakan, “Pelajar di Indonesia saat ini
masih banyak yang dilatih untuk mengandalkan kemampuan ingatan dalam menerima suatu
ilmu atau informasi baru tanpa dibarengi dengan pemahaman yang mendalam. Hal ini
menyebabkan pelajar di Indonesia cenderung mudah melupakan pelajaran yang sebelumnya
pernah didapat. Padahal, idealnya para pelajar dilatih untuk memiliki nalar yang baik, logika
dasar yang kuat, berpikir kritis, serta memiliki pemahaman yang menyeluruh.”
Zenius Education merupakan perusahaan pendidikan berbasis teknologi karya anak bangsa
yang memberikan bimbingan belajar secara online kepada lebih dari 11 juta pengguna di
Indonesia melalui metode pembelajaran yang menyenangkan dan penekanan pada pola pikir
rasional dan ilmiah. Dengan menghadirkan halaman Download Soal yang menyediakan lebih
dari 3.500 paket soal pada jenjang SD, SMP, SMA dengan komposisi soal LOTS dan soal
HOTS yang proporsional, Zenius memberikan pengalaman belajar baru bagi pelajar mulai
dari kelas 1 SD hingga para pelajar SMA yang mempersiapkan diri untuk memasuki dunia
perguruan tinggi.
“Dengan ribuan pilihan paket soal yang disediakan secara gratis disertai video pembahasan
yang menyenangkan, serta dengan didukung tenaga pengajar ahli dari berbagai latar belakang
ilmu, kami berharap pelajar di Indonesia dapat memiliki semangat baru dalam belajar. Pelajar
tidak perlu lagi takut dengan soal-soal berstandar HOTS yang mulai banyak diadopsi oleh
sekolah-sekolah di Indonesia, karena kami berkomitmen untuk membangun rasa
keingintahuan untuk terus belajar yang dapat membantu pelajar untuk mengembangkan
keterampilan berpikir analitis dan kreatif untuk menjawab soal dalam bentuk apapun,” tutup
Wisnu.