Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESURE


TAHUN 2019

NAMA KEGIATAN : PERTEMUAN ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN TOGA


DAN AKUPRESURE
WAKTU PELAKSANAAN : BULAN SEPTEMBER 2019

I. Latar Belakang
a. Dasar Hukum
1. Undang- Undang kesehatan no. 36 tahun 2014 tentang kesehatan
2. PMK RI no. 1109 tahun 2007 tentang Penyelengaraan Pengobatan
Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelaksanaan Kesehatan
3. PMK RI No 3 Tahun 2010 tentang Sertifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis
Pelayanan Kesehayan
4. PMK RI No 9 Tahun 2016 tentag Upaya Pengembangan Kesehatan Obat
Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan taman Obat Keluarga dan
Ketrampilan.

b. Gambaran Umum
Saat ini pelayanan kesehatan tradisional semakin diminati masyarakat dan
menjadi salah satu pilihan dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Hal ini
berdasarkan Permenkes No 9 tahun 2019 tentang pengemabangan Kesehatan
Tradisional melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga. Berdasarkan hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, persentase penduduk Indonesia yang
pernah mengkonsumsi jamu/ obat tradisional pada semua kelompok umur mengalami
peningkatan yaitu 59.12 %,dan 95.6 % mengakui ramuan tradisional yang digunakan
sangan bermanfaat bagi kesehatan.Di Sumatera Utara pendududk memanfaatkan
Yankestrad 26.3 %,dan dengan jenis ketrampilan tanpa alat sebesar 79.5 % dan
dengan ramuan 38.8 %. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran untuk
hidup sehat dengan menggunakan obat-obatan tradisional dan masyarakat sudah
memanfaatkan tanaman tradisional secara turun temurun untuk memelihara
kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan terkait
dengan membuat kebijakan Asuhan Mandiri Pemanfataan TOGA dan Akpresure,
dengan kebijakan tersebut diharapkan masayarakat dapat melakukan pengobatan
sendiri dengan Akupresure dan memanfaatkan TOGA, dengan demikian masyarakat
tidak mesti mendatangi pusat pelayanan kesehatan. Berbagai jenis dan cara
pengobatan tradisional telah berkembang dengan pesat baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar negeri meskipun belum mempunyai cukup bukti ilmiah

[Type text]
Puskesmas yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
menyelenggarakan upaya kesehatan tingkat pertama, termaksuk upaya pembinaan
tradisional. Pelayanan kesehatan tradisional adalah bagian dari upaya tradisional
dengan menggunakan bahan alam yang merupakan warisan leluhur. Pelayanan
Kesehatan tradisional harus dapat dilaksanakan secara aman, bermanfaat, bermutu
dan dapat dipertanggungjawabkan dan tidak boleh dilakukan apabila membahayakan
jiwa, melanggar susila dan bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Pelayanan Kesehatan tradisional di Kabupaten Labuhan Batu Utara mulai
dijalankan di setiap Puskesmas pada tahun 2013, tetapi baru dikembangkan pada awal
tahun 2017. Untuk mendukung tercapainya pelayanan yang optimal di Puskesmas
maka tenaga kesehatan di Puskesmas harus memiliki kemampuan dalam
melaksanakan kegiatan upaya tersebut. Hal ini dianggap penting karena untuk
mendukung pelayanan pengobatan tradisional yang berkualitas harus diimbangi
dengan pengetahuan pengelola program kesehatan tradisional agar seluruh kegiatan
dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu
Utara merencanakan kegiatan Pertemuan Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga Dan
Akupresure ..

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Memberikan pemahaman kepada petugas Puskesmas tentang pengobatan
tradisional yang berkualitas dalam pelayanan di Fasilitas Kesehatan.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tradisional puskesmas dan
kader dalam memberikan pelayanan kesehatan Asuhan pemanfaatan TOGA
dan Akupresure di Puskesmas.
b. Peningkatan kualitas petugas puskesmas dan kader dalam memberikan
Asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresure
c. Menjalin kerjasama dalam memberikan Asuhan Mandiri pemanfaatan TOGA
dan Akupresure antara Dokter dengan petugas kesehatan tradisional
Puskesmas.
.
III. PESERTA
Jumlah peserta Kegiatan Pertemuan Asuhan Mandiri 90 orang yang terdiri dari :
1. Petugas Puskesmas 36 orang
2. Bidan desa 36 orang
3. Kader 36 orang

IV. NARASUMBER
a. Narasumber Kabupaten : Kepala Bidang Yankes Kab.Labuhan Batu Utara
b. Narasumber Provinsi : Bidang Yankes Dinkes Prov. Sumatera Utara

[Type text]
V. KELUARAN
Adanya Peningkatan pemahaman peserta tentang Asuhan mandiri Pemanfaatan
TOGA dan Akupresure.

VI Cara Pelaksnaan Kegaiatan


a. Metode Pelaksanaan
1.Ceramah dan Tanya jawab
2.Dialog

b. TahapanKegiatan
1.Persiapan pertemuan
2.Pelaksanan Kegiatan
3. Penyusunan Laporan

VI. WAKTU DAN TEMPAT


a. Waktu : Bulan September 2019
b. Tempat : Puskesmas Aek Kota Batu,Kecamatan NA IX-X,

VII. JADWAL KEGIATAN


Waktu Materi Penanggungjawab

09.00 – 09.15 Pembukaan Kepala Dinas Kesehatan


KabupatenLabuhan batu
Utara
09.15 – 10.30 Kebijakan Kementerian Kepala Dinas Kesehatan
Kesehatan dalam Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu
Tradisional Utara
10.30 – 11.00 Snack pagi Panitia Kabupaten
11.00 – 12.30 Materi Narasumber Provinsi
12.30 – 13.00 Ishoma Narasumber Provinsi
13.00 – 14.00 Materi Panitia Kabupaten
14.00 – 15.30 Sistem Pencatatan dan Narasumber Provinsi
Pelaporan Pengobatan
Tradisional
15.30 – 16.00 Ishoma Panitia Kabupaten
16.00 -17.00 Penutup Panitia Kabupaten

VIII. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA Dan
Akupresure dibiayai dengan dana yang bersumber pada DAU Kabupaten Labuhan
Batu Utara Tahun Anggaran 2019 RAB kegiatan Pemeliharaan dan Pemulihan
Kesehatan Bahtra.

[Type text]
IX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan kegiatan Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan
Akupresure ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

Aek Kanopan, 20 September 2019


Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan

Muhamad Ali Sumartan , SKM,MM


Penata TK I
NIP. 19721009 199403 1 002

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai