Anda di halaman 1dari 64

PROGRAM BANGGA

KENCANA DALAM Perwakilan BKKBN


Provinsi Sumatera Utara
PENCEGAHAN STUNTING
SISTEMATIKA PENYAJIAN

PENDAHULUAN

PERAN BKKBN DALAM PENANGGULANGAN DAN


PENCEGAHAN STUNTING

PROMOSI PENGASUHAN 1000 HARI PERTAMA


KEHIDUPAN
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG : PERMASALAHAN GIZI
Setiap Negara di Dunia memiliki masalah Gizi
Indonesia merupakan salah satu Negara
dengan Triple Burden masalah Gizi :
Stunting (kerdil), Wasting (kurus/gizi
buruk) dan Overweight (kegemukan)

Status Gizi Balita Tahun 2019 dan 2018

batas ambang toleransi % stunting = 20% (World Bank)


LATAR BELAKANG : PERMASALAHAN GIZI

Indonesia: Negara ke 5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami stunting


(tahun 2013)
PENGERTIAN STUNTING

Stunting disebabkan oleh faktor Multidimensi sehingga penanganannya perlu dilakukan


oleh multisektor
Terbatasnya layanan
Kurangnya Kurangnya
Praktek kesehatan, Ante Natal
akses ke akses ke air
Pengasuhan Care, Post Natal dan
makanan bersih dan
yang tidak baik Pembelajaran dini yang
bergizi sanitasi
berkualitas
PENYEBAB STUNTING
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi Intervensi paling
menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
• Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
• 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima MP-ASI
2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan anc – ante natal care, post natal dan pembelajaran dini yang
berkualitas
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD*
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
• Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64% di 2013)
• Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
3. Kurangnya akses ke makanan bergizi
• 1 dari 3 ibu hamil anemia
• Makanan bergizi mahal
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
• 1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka
• 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih
DAMPAK STUNTING
ASPEK KESEHATAN ASPEK EKONOMI

1) Gagal Tumbuh (Berat Badan Lahir


Rendah, Kecil, Pendek, Kurus)
2) Hambatan Perkembangan (kognitif dan
motorik)
3) Gangguan Metabolik (pada saat dewasa
risiko penyakit tidak menular (diabetes,
obesitas, stroke, penyakit jantung)
Childhood stunting has lifelong consequences not just for health
but also for human capital, poverty, and equity (Victora et al.
2010).

Penanganan Stunting memberikan dampak sebagai


berikut :
1. AKADEMIS : program nutrisi secara dini dapat
meningkatkan angka usia sekolah setidaknya 1 tahun
lebih tinggi.
2. PENDAPATAN : program nutrisi secara dini dapat
meningkatkan pendapatan dewasa 5 - 50%
3. KEMISKINAN : anak yang selamat dari stunting 33%
cenderung lebih aman dari kemiskinan di masa dewasa
4. EKONOMI : penurunan stunting dapat meningkatkan
GDP sebesar 4- 11% di wilayah Asia dan Afrika
STRATEGI PENANGANAN STUNTING
PENDEKATAN INTERVENSI STUNTING
INTERVENSI GIZI SPESIFIK INTERVENSI GIZI SENSITIF
Kegiatan yang langsung mengatasi Mencakup:
terjadinya stunting, seperti asupan Peningkatan penyediaan air bersih dan sarana
makanan, infeksi, status gizi ibu, sanitasi;
penyakit menular, dan kesehatan Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan
lingkungan. kesehatan;
Peningkatan kesadaran, komitmen dan praktik
pengasuhan gizi ibu dan anak;
Peningkatan akses pangan bergizi.
Intervensi ini umumnya diberikan oleh
Intervensi gizi sensitif umumnya dilaksanakan di
sektor kesehatan.
luar Kementerian Kesehatan. Sasaran intervensi gizi
sensitif adalah keluarga dan masyarakat dan
dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan.
MANFAAT PENANGGULANGAN STUNTING
 mengurangi angka
Menurunnya tingkat Meningkatnya kemiskinan,
kesakitan/kematian kualitas orang  mengurangi beban negara
bayi dan anak dewasa
untuk mengeluarkan biaya
kesehatan
Meningkatnya Menurunnya  menghilangkan
perkembangan kesenjangan dan
Obesitas dan
kognitif,
motorik dan sosio- penyakit tidak  menyiapkan Indonesia
emosional menular (PTM) dalam menghadapi
persaingan di era pasar
Meningkatnya bebas dan
Meningkatnya
prestasi dan
kapasitas kerja dan
 dapat memaksimalkan
kapasitas manfaat bonus demografi
produktivitas
belajar
yang sebentar lagi akan
dialami
PERAN BKKBN DALAM PENANGGULANGAN
DAN PENCEGAHAN STUNTING
2018 : 40 Desa

2019 : 50 Desa

2020 : 100 Desa

2021 : 100 Desa


PERAN BKKBN (1)

BKKBN merupakan salah satu


lembaga yang terlibat dalam
konvergensi penanganan stunting
nasional, melalui Intervensi Gizi
Sensitif, yaitu :
 Keluarga Berencana
 Edukasi Pengasuhan Orangtua
(Promosi 1000 HPK) Melalui
Kelompok Bina Keluarga Balita
 Edukasi Kesehatan Reproduksi
Remaja Putri dan Keluarga Remaja
untuk mempersiapkan Remaja putri
menjadi calon Ibu melalui kelompok
Bina Keluarga Remaja dan Pusat
Informasi Konseling
PERAN BKKBN (2)

Melalui peran Petugas Lapangan


KB (PLKB) dan wadah
kelompok kegiatan, pendekatan
BKKBN dalam pencegahan
Stunting adalah melalui
KELUARGA

“Mencegah Stunting
Meningkatkan Kualitas Sumber
Daya Manusia
Di Seluruh Tahap Kehidupan”
PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
WILAYAH LOCUS STUNTING
2018 2019 2020 2021
NASIONAL 100 Kab/Kota 160 Kab/Kota 390 Kab/Kota 514 Kab/Kota

SUMUT 1. Langkat
2. Padang Lawas
1. Langkat
2. Padang Lawas
1. Langkat
2. Padang Lawas
16. Sergai
17. Batubara
3. Gunung Sitoli 3. Gunung Sitoli 3. Gunung Sitoli 18. Asahan
4. Nias Utara 4. Nias Utara 4. Nias Utara 19. Labura
5. Simalungun 5. Simalungun 20. Labuhan Batu
6. Medan 21. Labusel
7. Deli Serdang 22. P. Sidimpuan
8. Dairi 23. Karo
9. Pakpak Bharat 24. Humbahas
10. Padang Lawas Utara 25. Tapanuli Utara
11. Tapanuli Tengah
12. Mandailining Natal
13. Nias
14. Nias Barat
15. Nias Selatan
TARGET PRO PN PROMOSI PENGASUHAN 1000 HPK TAHUN
2020
NO KAB / KOTA TARGET NO KAB / KOTA TARGET
NO KABU TARG
PATE ET
N/ JUML
KOTA AH
KELU
ARGA
BADU
TA/IB
U

1
HAMI

LANGKAT 33.755 9 DAIRI 7.558


L
TERP
APAR
INFO
RMAS
I 1000
HPK

2 PADANG LAWAS 4.734 10 NIAS SELATAN 8.154

3 NIAS UTARA 4.779 1

2
LANG
KAT

PADA
33.755

4.734
11 NIAS BARAT 2.563
NG
LAWA
S

PADANG LAWAS
4 GUNUNG SITOLI 4.282 12 2.776
3 NIAS 4.779
UTAR
A

4 GUN
UNG
SITOL
I
4.282

UTARA
5
5 SIMA 23.508

SIMALUNGUN 23.508 13 TAPANULI TENGAH 6.381


LUNG
UN

6 NIAS 4.896
7 MAN 12.129
DAILI
NG
NATA
L

6 NIAS 4.896 14 DELI SERDANG 49.396


8 PAKP 1.695
AK
BHAR
AT

9 DAIRI 7.558
10 NIAS 8.154
SELAT
AN

MANDAILING
7 NATAL
12.129
11

12
NIAS
BARA
T

PADA
NG
LAWA
S
2.563

2.776
15 KOTA MEDAN 48.576
UTAR
A

8 PAKPAK BHARAT 1.695 13 TAPA


NULI
TENG
AH
6.381

TOTAL 215.182
14 DELI 49.396
SERD
ANG

15 KOTA 48.576
MED
AN

Satuan target : Ibu hamil dan/atau keluarga dengan bayi dibawah 2 tahun yang terpapar
TOTA 215.18
L 2

informasi edukasi mengenai pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak
Indikator Keberhasilan
1. Tercapainya jumlah keluarga Baduta/Ibu Hamil yang terpapar info pengasuhan
1000 HPK.
2. Diperolehnya segmentasi sasaran dengan 4 kriteria :
Anak Tidak
Anak Stunting
Stunting
Keluarga Baduta Ber KB ?? ??
Keluarga Baduta Tidak Ber KB ?? ??

3. Tercapaianya sasaran kinerja dan realisasi penyerapan anggaran sesuai dengan


target yang sudah ditentukan.
4. Tersedianya laporan sasaran kinerja dan realisasi penyerapan anggaran melalui
: SIGA, Aplikasi SMART, E-Monev, Laporan Manual terkait data segmentasi
sasaran baduta bersinergi dengan sektor terkait.
MENCEGAH STUNTING DENGAN BER-KB (1)

Penerapan Keluarga Berencana dalam mencegah anak stunting adalah


melalaui :
• penjarangan jarak usia anak
• pengaturan jumlah kelahiran,
• menghindari kehamilan tidak diinginkan (KTD).
• Hindari 4 T: Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Rapat dan Terlalu
Banyak

Pada kasus tertentu terdapat hubungan antara jumlah anak, jarak anak
yang rapat (dibawah 3 tahun), kehamilan diusia muda (dibawah 21
tahun) serta kehamilan tidak diinginkan dengan status gizi,
pertumbuhan dan perkembangan anak yang kurang baik.
Tingkat kelahiran yang tinggi dapat
membatasi kemampuan keluarga untuk
memberikan pengasuhan (gizi, stimulasi,
Pendidikan dan perhatian) yang kurang
optimal sehingga dapat meningkatkan
prevalensi stunting.

Peningkatan TFR sebesar 1 anak per


perempuan berhubungan dengan kenaikan
persentase anak usia balita pendek sebesar
10,8 %.

Jadi penurunan TFR penting untuk


penurunan kejadian stunting.
MENCEGAH STUNTING DENGAN BER-KB (2)

STRAETEGI : Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan


dan Keluarga berencana (KB)
bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota), kegiatan yang
dilakukan meliputi :
 Penguatan advokasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) terkait Program
KKBPK
 Peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata
 Peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi dan
penyiapan kehidupan berkeluarga
 Penguatan landasan hukum dalam rangka optimalisasi pelaksanaan pembangunan
bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB)
 Penguatan data dan informasi kependudukan, KB dan KS
MENCEGAH STUNTING MELALUI GENERASI BERENCANA
(GENRE)
Salah satu penyebab anak Untuk mencegah terjadinya hal ini maka dilakukan pembinaan
stunting adalah Remaja melalui kelompok Bina Keluarga Remaja dan Pusat
Informasi Konseling dengan kegiatan berikut :
ketidakcakapan orangtua
dalam pengasuhan PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (laki -
dikarenakan pernikahan dini. laki 25 tahun, perempuan 21 tahun)
Persiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja
(PKBR) untuk mempersiapkan Remaja dan Calon
Pengantin dalam memasuki kehidupan berkeluarga
dan memiliki kesiapan menjadi orang tua.
Dukungan Pembiayaan Pencegahan
Stunting melalui Dana Alokasi
Khusus dan Bantuan Operasional
KB
Tahun 2020 dan 2021
MENU KEGIATAN 2020 :
INTEGRASI PROGRAM KKBPK
Operasional ketahanan keluarga berbasis kelompok kegiatan di Kampung KB (fokus pro
PN 2020)
Definisi : Operasional ketahanan keluarga berbasis kelompok kegiatan (poktan) di Kampung KB
adalah kegiatan di kelompok - kelompok kegiatan dalam rangka capaian program Pro PN 2020 di
kampung KB, yaitu : (1) Pencegahan stunting; (2) penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi
remaja; (3) 7 dimensi lansia tangguh.

Lingkup Pembiayaan : Biaya transportasi, konsumsi untuk petugas dan peserta, honor fasilitator.

Sasaran : (1) keluarga yang memiliki anak usia 0 - 24 bulan; (2) remaja usia 10 - 24 tahun yang belum
menikah; (3) keluarga yang memiliki remaja usia 10 - 24 tahun yang belum menikah; (4) keluarga
yang memiliki lansia dan lansia.
MENU KEGIATAN 2020 :
INTEGRASI PROGRAM KKBPK
Operasional Pencegahan Stunting

Definisi : Operasional Pencegahan Stunting di Kampung KB adalah kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pencegahan stunting di kampung KB melalui Poktan BKB

Lingkup Pembiayaan : Biaya transportasi, konsumsi untuk petugas dan peserta, honor fasilitator.

Sasaran : keluarga yang memiliki anak usia 0 - 24 bulan untuk meningkatkan peserta KB dari
keluarga yang memiliki anak usia di bawah 2 tahun dan menurunnya prevalensi stunting di Kampung
KB
Menu Kegiatan DAK Fisik Penugasan
Subbidang Keluarga Berencana Tahun 2021

NO MENU DAN KEGIATAN SASARAN

1. Menu Sarana Prasarana Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja


1.1 Pengadaan Kit Siap Nikah Anti Stunting* Kab/Kota Lokus Stunting
       

2. Menu Sarana Prasarana Penguatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Bagi Ibu dan Keluarga
2.1 Pengadaan Bina Keluarga Balita (BKB) kit stunting  Kab/Kota Lokus Stunting
       

*Menu baru pada 2021


RINCIAN KOMPONEN PEMBENTUK UNIT COST BOKB TAHUN 2021
(IV. OPERASIONAL PENURUNAN STUNTING)
Unit cost
No Uraian Volume Satuan Frekuensi PAGU 2021
(Banten)
1 Pemahaman kespro dan stunting bagi calon pengantin (catin)       100.090.200.000
  a Konsumsi Pemahaman kespro dan stunting bagi catin 54.000 3 orang 20 kali/tahun  
  b Uang transport Pemahaman kespro dan stunting bagi catin 150.000 3 orang 20 kali/tahun  
  c Fasilator Pemahaman kespro dan stunting bagi catin 400.000 2 orang 20 kali/tahun  

2 Edukasi pengasuhan 1000 HPK bagi ibu dan keluarga       120.625.500.000


a Konsumsi Edukasi pengasuhan 1000 HPK bagi ibu dan 54.000 30 orang 5 kali/tahun
  keluarga  
b Uang transport Edukasi pengasuhan 1000 HPK bagi ibu dan 150.000 30 orang 5 kali/tahun
  keluarga  
c Fasilitator Edukasi pengasuhan 1000 HPK bagi ibu dan 400.000 2 orang 5 kali/tahun
  keluarga  
                   
TOTAL PAGU 2021 220.715.700.000

Catatan: 1 gelombang = 5 kali pertemuan  


@202 0

dilakukan setiap 3 bulan (4 gelombang/tahun)


konsumsi pada salah satu pertemuan: suplemen gizi
PENGERTIAN
Lintas
Sektor

KAMPUNG KB
Satuan wilayah setingkat Desa
dengan kriteria tertentu dimana
terdapat keterpaduan program
KKBPK dan pembangunan
sektor terkait dalam upaya
meningkatkan kualitas hidup
keluarga dan masyarakat
(Rakernas program KKBPK
Tahun 2018, Jakarta)
KENAPA PERLU
KAMPUNG KB ?
• 64 Persen desa di Indonesia
termasuk desa sangat tertinggal dan
desa tertinggal (IDM, 2015) Untuk
• Jumlah Penduduk miskin masih tinggi • Presiden
mengatasinya
(11,13 Persen) dan lebih banyak di mengamanatkan perlu
perdesaan (BPS, 2015) perlu:
upaya kreatif dan
• Rata-rata Lama sekolah Indonesia
• Komitmen bersama integratif untuk
7,9 Tahun (HDI, 2016)
peningkatan
• Angka kelahiran usia 15-24 masih • Pendekatan kewilayahan kesejahteraan
tinggi, khususnya di daerah • Berbasis keluarga
perdesaan (SDKI, 2017) masyarakat
• Banyaknya jumlah balita yang • Partisipasi masyarakat • Beyond family planing
stunting di Indonesia (Riskesdes – (Program KKBPK)
2013) • bermula dari daerah dan
• Semangat Program KKBPK yang desa
menurun • Mengembalikan
Masalah
semangat
Kampung program
KB
KKBPK 36
MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP
KELUARGA & MASYARAKAT
TUJUAN DAN melalui:
STRATEGIS
PENGELOLAAN 1. Mendekatkan pelayanan program
KAMPUNG KKBPK dan pelayanan dasar
KB 2. Penguatan 8 fungsi keluarga;
3. Partisipasi aktif masyarakat;
4. Pembangunan yang terintegrasi lintas
sektor.
MANFAAT YANG DIHARAPKAN:
Masyarakat  pusat perhatian dan intervensi kegiatan dari lintas
sektor untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Pemerintah Daerah  Mempercepat pembangunan dan


perkembangan daerah

Lintas Sektor  implementasi kegiatan dan percepatan capaian


program sektor terkait

BKKBN  percepatan capaian program KKBPK


38
PROMOSI PENGASUHAN 1000 HPK
APA
APAITU
ITU1000
1000
HPK?
HPK?
Periode Pengasuhan 1000 HPK dihitung mulai dari hari
pertama konsepsi (ibu menjadi hamil) lalu terbentuk
embrio hingga anak berusia 2 tahun. Dalam perhitungan
matematis adalah dimulai sejak dari fase kehamilan (270
hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari), jadi 270
hari + 730 hari = 1000 hari, dengan asumsi 1 bulan
adalah 30 hari.
1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang Optimal
Pengasuhan yang baik = Mencegah Stunting = Tumbuh Kembang Optimal
GERAKAN
GERAKAN PENGASUHAN PENGASUHAN
1000
1000HPK HPK
 Periode Pengasuhan 1000 HPK juga di sebut “jendela

peluang”, karena berada dalam masa emas


pertumbuhannya.

 Pada masa periode emas, terjadi pertumbuhan


otak yang sangat pesat, yaitu jumlah sinapsis
(sambungan sel-sel saraf dapat
dilipatgandakan/multiply), yang dapat mendukung
seluruh pertumbuhan anak dengan sempurna.

“ Pemberian zat gizi yang cukup dan stimulasi pada 1000


hari kehidupan dan praktek asah, asih dan asuh yang
benar akan menjadi dasar bagi pembentukan sumber
daya manusia yang berkualitas”
G
NTIN
PARE
01
Kebutuhan dasar anak (prinsip pengasuhan)

Pengasuhan yang baik mampu memenuhi kebutuhan dasar anak yang


02
meliputi asah, asih dan asuh.
1. Asah, kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan cikal bakal
untuk proses belajar anak (melalui PAUD)
2. Asih, kebutuhan emosi dan kasih sayang (melalui BKB).
3. Asuh, kebutuhan fisik-biomedis meliputi antara lain pemberian ASI,
gizi yang sesuai, kelengkapan imunisasi, pengobatan bila anak sakit,
pemukiman yang layak, kebersihan individu dan lingkungan, rekreasi
dan bermain (melalui Posyandu).

05
APA YANG DAPAT DILAKUKAN
UNTUK MENCEGAHNYA?

GIZI
Khususnya
pada 1000
SAYANGI Hari Pertama
Kehidupan
(HPK)
STIMULASI
PENGASUHAN 1000 HPK
Sesuai continuum of care, pengasuhan 1000 HPK meliputi
(tahapan/rangkaian perawatan):
a. Pengasuhan fase hamil
b. Pengasuhan pada kelompok anak 0-6 bulan
c. Pengasuhan pada kelompok anak 7-24 bulan
MENCEGAH STUNTING MELALUI KELOMPOK BKB (1)

BKB ADALAH ....

Wadah kegiatan keluarga yang


mempunyai balita-anak, yang
bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
orang tua (Ayah dan Ibu) & anggota
keluarga lainnya untuk mengasuh &
membina tumbuh kembang anak
MENCEGAH STUNTING MELALUI KELOMPOK BKB (2)

PERAN BKB DALAM PENGASUHAN 1000


HPK
Layanan penyuluhan bagi keluarga yang mempunyai balita-
anak, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
orang tua (Ayah dan Ibu) & anggota keluarga lain untuk mengasuh
& membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan rangsangan
fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral
untuk mewujudkan SDM yg berkualitas dalam rangka
meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-
KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) anggota kelompok kegiatan.
MENCEGAH STUNTING MELALUI KELOMPOK BKB (3)
peranan BKB

 Menyediakan informasi kepada orangtua untuk dapat melakukan


pengasuhan yang tepat sesuai dengan perkembangan umur anak.
 Diharapkann orangtua mampu mengenali secara dini apabila
terdapat kelainan pada tumbuh kembang anak.
 Mengingatkan orangtua untuk selalu memantau tumbuh kembang
anak, salah satunya melalui Kartu Kembang Anak (KKA).
 Memberikan intervensi untuk meminimalisir terjadinya faktor
risiko tumbuh kembang anak seperti gizi kurang/buruk dan
stunting.
 Memberikan stimulasi bagi seluruh aspek perkembangan anak
mulai dari kognitif, afektif, dan psikomotorik anak.
47
G
NTIN
Kualitas pengasuhan berkaitan dengan kelekatan

PARE
01
 Kualitas pengasuhan akan membentuk kelekatan
diantara orangtua dan anak.
02
 Kelekatan antara orangtua dan anak memberi
dampak yang cukup signifikan pada perilaku anak
di masa depan.

Jika kelekatan antara orang tua dan anak tergolong baik, maka diyakini anak
tersebut akan berkembang lebih optimal dan memiliki perilaku yang positif
di masa depan.
05
EDUKASI
PENGASUHAN FASE HAMIL FASE HAMIL
PENUHI KEBUTUHAN GIZI JAGA KESEHATAN FISIK
Konsumsi makanan dengan gizi Tidak mengonsumi rokok dan minuman
seimbang (karbo, protein, lemak, beralkohol, olahraga sesuai kemampuan, tidak
vitamin dan mineral), perbanyak minum mengangkat benda berat, tidak
air putih dan konsumsi tablet penambah menaikkan/menurunkan berat badan secara
darah. berlebih.

PERIKSA KEHAMILAN
KELOLA EMOSI
Periksa kondisi kehamilan secara rutin Pertahankan suasana hati yang
minimal 4x selama hamil (trimester 1
sekali kontrol, trimester 2 sekali kontrol
positif agar tidak cemas dan
dan trimester 3 lakukan 2 kali kontrol stres berlebihan.
u/ mendeteksi tumbuh kembang janin.

LAKUKAN HOBI/KEBIASAAN
STIMULASI PERKEMBANGAN MENYENANGKAN
JANIN Membaca buku tentang
Biasakan mengelus perut ibu pengasuhan anak, membaca
hamil sambil diajak bicara atau buku cerita, jalan santai, dsb.
memperdengarkan ayat suci.
Peran suami saat istri hamil

01 03
Berikan perhatian Membantu pekerjaan
dan dukungan rumah
Ibu hamil membutuhkan
Suami dapat membantu
dukungan penuh dan didengar
meringankan pekerjaan rumah
keluhannya, apalagi terjadi
seperti memasak, menyapu, dsb
perubahan fisik, hormonal dan
emosi.

02 04
Ikut memperhatikan Menolong istri
perkembangan janin mengatasi keluhan
Ibu hamil senang didampingi
suami saat kontrol kehamilan u/ Suami dapat memijat punggung
mengetahui tumbuh kembang istri atau memberikan makanan
janin. lembut dan air hangat ketika
istri mual, serta menemani kelas
parenting
PENGASUHAN FASE USIA ANAK 0 - 6 BULAN

01
Disarankan melakukan proses
persalinan / melahirkan di bidan 02
atau dokter. Lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan
Pemberian ASI Ekslusif (0-6 bln).
03
Rutin mengecek tumbuh
kembang bayi. 04
Perhatikan jika ada kelainan status
gizi dan tumbuh kembang anak,
sehingga akan lebih mudah diobati jika
terdeteksi lebih awal.
PENGASUHAN dalam menyusui
■ Menyusui adalah aktivitas yang dapat membangun hubungan kuat
antara ibu dan anak.
■ Proses menyusui merupakan bagian kelekatan dalam pengasuhan
sehingga mendorong ibu untuk membangun hubungan yang kuat
dengan anak mereka melalui kontak fisik skin to skin.
■ Ibu dapat membiasakan memandang wajah anak saat menyusui
walaupun kemampuan melihat anak masih terbatas dan akan terus
berkembang.
■ Stimulasi saat menyusui dapat juga dilakukan dengan menyentuh,
mengajak bicara dan senyum, membacakan ayat-ayat suci sambil
menatap mata anak.

HINDARI MENYUSUI SAMBIL MAIN GADGET ATAU NONTON


TV
MEMBAWA MAKANAN ATAU MINUMAN PANAS DEKAT
ANAK
MEMBAWA SENJATA TAJAM DEKAT ANAK
PENGASUHAN FASE ANAK USIA 7 - 24 BULAN

1 Berikan makanan tambahan (MPASI) bergizi seimbang, selain


tetap diberikan ASI
1 4
2 Lengkapi pemberian vaksin dan vitamin untuk anak untuk
mencegah berbagai penyakit

3 Stimulasi tumbuh kembang anak dengan benar u/ optimalkan


kemampuan motorik, komunikasi, kognitif, sosial & menolong
diri sendiri

4 Terapkan pengasuhan positif yang bijak sesuai tahapan usia


anak dan penuh kesabaran
Orang tua dapat mengambil peran pengasuhan sesuai dengan
perkembangan anak, melalui 3 cara :

1. Sebagai partner interaktif anak


1 instruktur 2langsung
2. Sebagai
3. Sebagai penyedia aktivitas yang merangsang
pertumbuhan anak
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua

1 2 3 4 5
4
Pengenalan
Orang tua Berikan
sering
Berikan aktivitas Pastikan makanan
fisik untuk pujian setiap
mengajak anak merangsang anak tempat bertahap
kemajuan
berbicara bergerak, seperti bermain tekstur dan
sambil menatap bermain di matras tumbuh
sambil melibatkan anak, bersih variasinya
mata anak kembang
anggota tubuh dan aman. sesuai usia
anak
anak
G
NTIN
PENGASUHAN 1000 HPK PADA ANAK stunting

PARE
01

 Orangtua perlu memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi


02
stunting.
 Pemberian gizi yang baik diberikan kepada anak yang terindikasi
stunting.
 Lakukan Menyusui Eksklusif kepada anak yang terindikasi stunting
dan ASI sampai anak berusia 2 tahun.
 Orangtua bekerja sama dalam mengasuh anak serta lakukan
pengasuhan yang baik dengan prinsip asah, asih dan asuh,
 05
Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat untuk
mempunyai sanitasi yang baik .
ALAT BANTU PENYULUHAN 1000 HPK
BUKU PEGANGAN BAGI KADER
DAN ORANGTUA "PENGASUHAN
1000 HPK (HARI PERTAMA
KEHIDUPAN)"
Leaftlet, dengan materi Modul BKB EMAS
pengasuhan 1000 HPK dan (Eliminasi Masalah Anak
materi stunting Stunting)

Papan Aktivitas Anak


(untuk anak usia 12 - 24
bulan)
DVD Pengasuhan 1000
Potty pot Toilet HPK
Training
Penerapan Delapan
Fungsi Keluarga pada
• Memahami dan terampil dalam menerapkan MODUL
8 fungsi keluarga di masa 1000 HPK
1000 HPK BKB
Kesehatan Fisik dan • cara menjaga kesehatan fisik dan mental Ibu EMAS
Mental Ibu Hamil dan hamil dan menyusui
Menyusui • melakukan pemeriksaan kehamilan

Pembiasaan PHBS bagi • menjaga kesehatan fisik dan mental Ibu


Ibu Hamil dan Baduta hamil dan menyusui

• cara menstimulasi kemampuan komunikasi


Stimulasi perkembangan
pasif dan aktif anak, kecerdasan anak,
Anak pada masa 1000
motorik kasar dan halus anak pada masa
HPK
1000 HPK
Meningkatkan peran • melibatkan Ayah dan Anggota keluarga
Ayah dan anggota
lainnya pada masa 1000 HPK
keluarga lainnya
Pengasuhan yang • mempraktekan pengasuhan yang tanggap dan
tanggap (Cepat & tepat)
tepat terhadap kebutuhan anak khususnya di
terhadap kebutuhan
bawah 2 tahun
anak
KALENDER
PENGASUHA
N 1000 HPK
ULAR
TANGGA
BESAR
Media Pelengkap
ULAR TANGGA
BESAR
Promosi 1000 HPK di Masa Pandemi
Tetap produktif dengan menjaga standar protokol pencegahan penularan Covid
19, dengan :
1. Mengutamakan sosialisasi, promosi, edukasi menggunakan teknologi informasi
dan sosial media.
2. Melakukan kunjungan rumah dengan menggunakan masker dan handscoon
(jika ada).
3. Melaksanakan pertemuan dengan mengatur jarak peserta 1 - 2 meter,
menggunakan masker, dan mencuci tangan sebelum dan setelah pertemuan,
serta meminimalisir kontak fisik.
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI SUMATERA UTARA

Terima Kasih
SALAM BKB EMAS !
BALITA SEHAT, CERDAS,
BERKARAKTER
KELUARGA CERIAA !!

Anda mungkin juga menyukai